Disusun oleh :
Siti Nur Azizah
TLM 01A
Puji syukur Kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang
macam-macam ideologi dunia sebagai sistem etika.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih
memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun
penulis pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami
sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan
baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan
kritik.
Serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan
oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam
pengetahuan kita bersama. Harapan ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian
penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 3
C. Tujuan ..................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 4
A. Pengertian ideologi ................................................................................................ 4
B. Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli ................................................................. 5
C. Macam – Macam Ideologi Dunia ........................................................................... 6
D. Pengertia etika ..................................................................................................... 18
E. Pancasila sebagai sistem etika ............................................................................. 19
BAB III PENUTUP............................................................................................................... 20
A. Simpulan ............................................................................................................... 20
B. Saran ..................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
Ketidakmampuan beradaptasi dengan budaya luar acapkali menempatkan bangsa
tersebut ke dalam kisaran kehilangan identitas namun tidak pula berhasil hidup
dengan identitas barunya yang diadopsi dari luar. Seperti kita ketahui bahwa di
Indonesia terdapat berbagai macam suku bangsa, adat istiadat hingga berbagai
macam agama dan aliran kepercayaan. Dengan kondisi sosiokultur yang begitu
heterogen, maka dibutuhkan sebuah ideologi yang dapat mencakup semua
perbedaan tersebut sehingga dapat mengayomi berbagai keragaman yang ada.
Dalam konteks ini, sebagai produk kebudayaan bangsa Indonesia, Pancasila dapat
dijadikan sebagai titik tolak untuk mengkukuhkan keuniversalan pandangan hidup
bangsa Indonesia dan kelenturannya dengan perkembangan zaman. Disamping itu
juga telah dibuktikan dengan kenyataan sejarah bahwa Pancasila juga merupakan
sumber kekuatan bagi perjuangan bangsa Indonesia bersatu karena Pancasila
merupakan ideologi dari. Dengan adanya persatuan dan kesatuan tersebut jelas
mendorong usaha dalam menegakkan dan memperjuangkan kemerdekaan. Ini
membuktikan dan meyakinkan tentang Pancasila sebagai suatu yang harus diyakini
bagi semua bangsa Indonesia. Pancasila lahir sebagai sumbu bertemunya beragam
pandangan. Dalam konteks ini, Pancasila merupakan simbol persatuan dan kesatuan
Indonesia dimana pertemuan nilai – nilai ( shared values ) dan pandangan ideologi
( shared ideas ) terpaut dalam sebuah titik pertemuan yang menjadi landasan
bersama ( common flatform ) dalam kehidupan sebagai sebuah negara. Bertitik
tolak dari uraian di atas penulis memberi contoh : Piagam Madinah bagi masyarakat
Muslim di masa Nabi Muhammad. Piagam Madinah juga dikenal dengan Konstitusi
Madinah, sebuah dokumen yang disusun oleh Nabi Muhammad SAW, yang
merupakan suatu perjanjian formal antara dirinya dengan semua suku dan kaum-
kaum penting di Yathrib (kemudian bernama Madinah) di tahun 622. Dokumen
tersebut disusun sejelas-jelasnya dengan tujuan utama untuk menghentikan
pertentangan sengit antara Bani ‘Aus dan Bani Khazraj di Madinah. Untuk itu
dokumen tersebut menetapkan sejumlah hak-hak dan kewajiban-kewajiban bagi
kaum Muslim, kaum Yahudi, dan komunitas-komunitas pagan Madinah sehingga
membuat mereka menjadi suatu kesatuan komunitas, yang dalam bahasa Arab
disebut Ummah.
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ideologi?
2. Apa saja ideologi menurut para ahli ?
3. Apa macam – macam ideologi Dunia?
4. Apa pengertian etika ?
5. Apa pengertian pancasila sebagai etika politik?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari makalah ini
adalah untuk menjelaskan macam-macam ideologi sebagai sistem etika
yang ada di Dunia.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian ideologi
Ideologi berasal dari kata Yunani idein yang berarti melihat, atau idea yang
berarti raut muka, perawakan, gagasan, buah pikiran. Logika
yang berarti ajaran. Atau Logos yang berarti ilmu. Pengertian Ideologi secara
umum adalah suatu kumpulan gagasan, ide, keyakinan serta kepercayaan yang
bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku seseorang dalam berbagai
bidang kehidupan. Istilah ideologi pertama kali digunakan oleh seorang filsuf
Perancis, Destutt de Tracy, pada tahun 1796. Destutt de Tracy menggunakan kata
ideologi untuk menunjuk pada suatu bidang ilmu yang otonom, ialah analisis
ilmiah dari berpikir manusia, otonom dalam arti lepas dari metafisika tetapi juga
untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat
dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara
memandang segala sesuatu, sebagai akal sehat dan beberapa kecenderungan
filosofis, atau sebagai serangkaian ide yang dikemukakan oleh kelas masyarakat
yang dominan kepada seluruh anggota masyarakat.
Ideologi merupakan sistem keyakinan yang menyembunyikan kontradiksi-
kontradiksi internalnya. Artinya, dalam setiap ideologi disembunyikan
kontradiksi- kontradiksi dalam ajaran-ajarannya. Misalnya, di dalam ajaran
demokrasi liberal terdapat kelemahan-kelemahan yang merugikan sesama
manusia dalam pemberian kesempatan untuk berkembang. Manusia yang gagal
merupakan orang-orang yang tidak mampu mencapai kesuksesan dan bukan
kontradiksi dalam sistem ekonomi itu sendiri.
4
B. Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli
5
10. Menurut Dr. Hafidh Shaleh Ideologi adalah sebuah pemikiran yang
mempunyai ide berupa konsepsi rasional (aqidah aqliyah), yang meliputi
akidah dan solusi atas seluruh problem kehidupan manusia. Pemikiran
tersebut harus mempunyai metode, yang meliputi metode untuk
mengaktualisasikan ide dan solusi tersebut, metode mempertahankannya,
serta metode menyebarkannya ke seluruh dunia.
6
relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak
adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu paham
liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme.
Perkembangan awal ideologi liberal erat kaitannya dengan pemikiran –
pemikiran yang lahir pada masa Pencerahan dan Revolusi Perancis pada akhir
abad ke – 18. Dan perlu diketahui bahwa liberalisme merupakan ideologi
kelas tertentu yang mencirikan kepentingan tertentu.Tidaklah diragukan
kalau liberalisme klasik adalah ideologi yang paling erat kaitannya dengan
kapitalisme laissez faire yang menegaskan kebajikan dan kemampuan
indivudi dalam rangka pengusahaan ekonomi dan kecerdikan usaha.
Pandangan-pandangan liberalisme dengan paham agama seringkali
berbenturan karena liberalisme menghendaki penisbian dari semua tata nilai,
bahkan dari agama sekalipun. meski dalam prakteknya berbeda-beda di setiap
negara, tetapi secara umum liberalisme menganggap agama adalah
pengekangan terhadap potensi akal manusia.
Jadi, secara ringkas ciri – ciri ideologi liberalisme adalah sebagai berikut :
1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik.
2. anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk
kebebasan berbicara, kebebasan beragama, dan kebebasan pers
3. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas
4. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk
5. Suatu masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau
sebagian terbesar individu berbahagia
2. Sosialisme
Sesudah Perang Dunia II, sosialisme berekspansi ke luar Eropa. Di Asia
dan Afrika, sosiolisme dipadukan dengan nasionalisme dan menjadi basis
ideologi dalam perjuangan melawan dominasi kolonialisme. Sesudah
memperoleh kemerdekaan, negara – negara bekas jajahan di Asia dan Afrika
bermaksud menjadikan sosialisme sebagai dasar pembangunan kehidupan
ekonomi dan sosial. Dalam sejarah perkembangannya sosialisme telah
mengalami komplikasi pengertian. Sehingga muncul beragam tipe sosialisme,
7
antara lain : sosiolisme demokrasi ( di negara – negara Barat ), sosiolisme
komunisme ( di negara – negara komunis ), sosiolisme religius ( yang
dipelopori oleh Saint -Simon).Inti Ajaran Sosialisme Sosialisme ini tampil
sebagai kritik terhadap liberalisme. Prinsip dasar sosiolisme ini berasal dari
transformasi Eropa Barat pada abad ke – 18 dan ke – 19. Faktor pendorongnya
adalah Revolusi Inggris, munculnya kelas borjuis dan prolateriat, serta tuntutat
demokrasi dari Revolusi Perancis. Paham sosialis ini banyak diterapkan di
negara-negara Eropa Barat.
Dari penjelasan diatas bahwa sosialisme adalah suatu ajaran yang
mendukung pemilikan bersama atau kontrol atas sarana – sarana produksi yang
besar. Yang terlihat dari perkembangan tersebut ialah bahwa sarana – sarana
produksi yang besar hanya dimiliki oleh sekelompok kecil individu, yang
kemudian dengan sesuka hati menumpuk kekayaan dari masyarakat. Lebih
jauh kaum sosialis itu mencela sistem hak milik pribadi serta cara pencapaian
keuntungan dalam kehidupan masyarakat liberal – kapitalis. Di mata mereka
sistem itulah yang menjadi awal permasalahan perjuangan kompetitif demi
memenuhi kebutuhan material. Jelas dari uraian di atas memperlihatkan bahwa
bahwa yang diimpikan oleh kaum sosialis adalah kebebasan sosial, dan bukan
kebebasan kaum individual yang menjadi impian kaum liberal – kapitalis.
Sedangkan cita – cita sosialisme ialah menciptakan kesejahteraan sosial bagi
seluruh lapisan masyarakat.
3. Komunisme
Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia, selain kapitalisme dan
ideologi lainnya. Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad
ke-19, yang mana mereka itu mementingkan individu pemilik dan
mengesampingkan buruh.Istilah komunisme sering dicampuradukkan dengan
Marxisme. Komunisme adalah ideologi yang digunakan partai komunis di
seluruh dunia. Racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat
pula disebu t“Marxisme-Leninisme”. Dalam komunisme perubahan sosial
harus dimulai dari peran Partai Komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan
sosial dimulai dari buruh atau yang lebih dikenal dengan proletar, namun
8
pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil jika bernaung di bawah dominasi
partai. Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai think-tank. Dapat diringkas
perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro. Inilah yang
menyebabkan komunisme menjadi “tumpul” dan tidak lagi diminati.
Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai
alat kekuasaan, dimana kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi. Prinsip
semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat
secara merata. Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya, dan
karenanya komunism juga disebut anti liberalisme. Komunisme tidak
memandang semua bentuk pemerintah dan organisasi politik sebagai sesuatu
yang paling tidak oleh semangat manusia dan kebebasan yang utuh. Bahkan
dalam mayarakat komunis yang paling sempurna, beberapa bentuk organisasi
politik masih akan tetap diperlukan. Bagi kaum komunis, pemilikan pribadi tak
dapat tidak akan membawa ketimpangan sosial, ekonomi, dan politik. Jika
kekayaan dan status sosial tidak terbagi secara rata, kekuasaan politik jaga
demikian. Indonesia pernah menjadi salah satu kekuatan besar komunisme
dunia. Kelahiran PKI pada tahun 1920an adalah kelanjutan fase awal dominasi
komunisme di negara tersebut, bahkan di Asia. Tokoh komunis internasional
seperti Tan Malaka misalnya. Ia menjadi salah satu tokoh yang tak bisa
dilupakan dalam perjuangan di berbagai negara seperti di China, Indonesia,
Thailand, dan Filiphina. Bukan sperti Vietnam yang mana perebutan kekuatan
komunisme menjadi perang yang luar biasa. Di Indonesia perubuhan
komunisme juga terjadi dengan insiden berdarah dan dilanjutkan dengan
pembantaian yang banyak menimbulkan korban jiwa. Dan tidak berakhir
disana, para tersangka pengikut komunisme juga diganjar eks-tapol oleh
pemerintahan Orde Baru dan mendapatkan pembatasan dalam melakukan
ikhtiar hidup mereka.Secara umum komunisme sangat membatasi agama pada
rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap candu yang membuat orang
berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan
nyata.Paham komunis berkeyakinan perupahan atau sistem kapitalisme harus
9
dicapai dengan cara – cara revolusi, dan pemerintahan oleh diktator proletariat
sangatdiperlukanpadamasatransisi.
4. Fasisme
Fasisme adalah ideologi yang dirintis oleh B. Mussolini ( 1922 – 1943 ).
Ideologi ini pernah diterapkan di Jerman, Italia, dan Spanyol. Keberhasilan Nazi
di Jerman dengan cepat diikuti oleh kudeta-kudeta fasis dan semi fasis di Eropa
dari Finlandia sampai ke Yunani. Ideologi orang Jerman dan Italia selalu
dipusatkan pada bangsa dan bukan individu, dan keunggulan negara atas
bangsanya.Dan jelas bahwa sebagian besar gerakan fasisme telah muncul di
negara – negara yang beragama Katolik, dan norma-norma otoriter Gereja
diteruskan ke dalam masyarakat. Di Italia hanya sebagian kecil masyarakat
yang mencintai masa fasis, dimulai ketika Mussolini dan kelompoknya mulai
menunjukkan kekuasaannya pada 1922. Italia mencoba meniru gaya ditaktor
Adolf Hitler dari Jerman. Mussolini adalah pemimpin fasis di Italia dan lebih
dulu terkenal ketimbang Hitler, karena keberhasilan militernya dalam agresi ke
Ethiopia dan Libya. Sementara Hitler mencoba melaksanakan agresinya ke
Austria, Ceko, Slovakia, Polandia, Perancis dan negara-negara disekitarnya.
Sampai pada akhirnya Mussolini merasa iri dan dengki kepada Hitler. Diapun
ingin menunjukkan kemampuannya mencoba melancarkan agresinya ke arah
Balkan, saat itu Italia sedang berperang dengan Inggris di Mesir. Jadi kekuatan
angkatan bersenjata Italia dibagi dua, hingga akhirnya agresi militer ke Yunani
mengalami kegagalan, di front Afrikapun tentara Italia dapat dipukul mundur
oleh Inggris. Setelah mengalami kekalahan, Mussolini telah diturunkan dari
takhtanya sebagai perdana menteri dan pemimpin fasis dan ditahan. Pasukan
payung Jerman membebaskan dan mengembalikannya berkuasa di Italia Utara.
Akhir riwayatnya tiba tak lama kemudian. Ketika akhirnya Italia dikalahkan, ia
ditembak oleh musuh Italianya dan setelah itu mayat Mussolini digantung
terbalik di Piazza. Basis awal bagi fasisme ada didalam masyarakat kelas
menengah dan menengah bawah, dan dengan demikian harus sudah mengalami
tingkat perkembangan industri yang bermakna. Dengan demikian ideologi fasis
kekurangan dalam hubungan rasional dan konsistensi logis. Demikianlah
10
ideologi dan jebakan fasisme sangat sesuai dengan teknik-teknik untuk
mendapatkan kekuasaannya.
5. Islam
Sementara pendapat menyebutkan bahwa Islam bukan agama semata,
ternyata dapat dijadikan sehingga membentuk ideologi. Ideologi Islam lahir
berdasar akidah Islam. Islam dilahirkan dari proses berfikir yang menghasilkan
keyakinan yang teguh terhadap keberadaan (wujud) Allah sebagai Sang
Pencipta dan Pengatur Kehidupan, alam semesta dan seluruh isinya, termasuk
manusia. Darinya lahir keyakinan akan keadilan dan kekuasaan Allah Yang
Maha Tahu dan Maha Pengatur, Allah telah mewahyukan aturan hidup, yaitu
syariat Islam yang sempurna dan diperuntukkan bagi manusia. Syariat Islam
tersebut bersumber pada Al Qur’an dan Al Hadist. Dari keyakinan ini
tumbuhlah keyakinan akan adanya rasul dari golongan manusia, yang menuntun
dan mengajarkan manusia untuk mentaati penciptanya, dan meyakini akan
adanya hari perjumpaan dengan Allah SWT. Aturan hidup yang dimaksud
merupakan aturan hidup yang bersumber dari wahyu Allah.
Aturan ini mengatur berbagai cara hidup manusia yang berlaku dimana saja dan
kapan saja, tidak terikat ruang dan waktu. Dari peraturan yang mengikat
individu ataupun masyarakat dan bahkan sistem kenegaraan. Seluruhnya ada
diatur dalam Islam.
6. Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris “nation”) dengan mewujudkan
satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Para nasionalis
menganggap negara adalah berdasarkan beberapa “kebenaran politik” (political
legitimacy). Bersumber dari teori romantisme yaitu “identitas budaya”, debat
liberalisme yang menganggap kebenaran politik adalah bersumber dari
kehendak rakyat, atau gabungan kedua teori itu. Dalam zaman modern ini,
nasionalisme merujuk kepada amalan politik dan ketentaraan yang
berlandaskan nasionalisme secara etnik serta keagamaan, seperti yang
dinyatakan di bawah. Para ilmuwan politik biasanya menumpukan penyelidikan
11
mereka kepada nasionalisme yang ekstrem seperti nasional sosialisme,
pengasingan dan sebagainya.
7. Kapitalisme
Demokrasi kapitalis merupakan ideologi yang dianut negara-negara Barat
dan Amerika. Landasannya adalah pemisahan agama dari negara, atau
pemisahan agama dengan urusan kehidupan. Mereka mengenal semboyan
berikan hak kaisar untuk kaisar dan hak tuhan untuk tuhan. Dengan demikian
ideologi kapitalis berpendapat bahwa manusialah yang berhak mengatur
kehidupannya sendiri. Ideologi ini merupakan ideologi kufur yang bertentangan
dengan Islam, karena di dalam Islam hanya Allah saja sebagai Musyarri’
(Pembuat Hukum). Dialah yang berhak menetapkan aturan bagi manusia. Islam
telah menjadikan negara sebagai bagian yang tak terpisahkan dari hukum-
hukum Islam. Islam mewajibkan agar seluruh urusan kehidupan dipecahkan
dengan hukum syara’ yang telah diturunkan Allah. Oleh karena itu diharamkan
bagi kaum Muslim menganut dan mengikuti ideologi kapitalis. Diharamkan
pula mengambil pemikiran-pemikiran berikut aturannya.
8. Marxisme
Marxisme timbul sebagai suatu ideologi karena munculnya kapitalisme
yang berdampak menimbulkan perbedaan kelas dalam masyarakat. Hal itu
menyebabkan penderitaan kaum proletar, sedangkan kaum borjuis semakin
kaya. Sementara dalam marxisme tidak mengenal perbedaan kelas.
Perekonomian negara dan hak milik bersama diatur oleh Negara.
Landasan filosofi ideologi Marxisme adalah materialisme, karena menurut
Marx dan Engels dalam kehidupan ini, “ yang dianggap primer “ dianggap
sebagai materi. Konflik yang terjadi dalam sejarah manusia selalu
memperebutkan sesuatu yang ada hubungannya dengan materi. Penerapan dari
Mrxisme kemudian menimbulkan pemahaman baru yaitu yaitu sosialisme. Pada
awalnya sosialisme merupakan utopia sosialis, artinya dalam kehidupan sosial
semua orang dipandang sama. Tidak ada perbedaan, baik laki – laki maupun
perempuan, tidak ada perbedaan antara yang memiliki uang dengan tidak
memiliki uang.
12
9. Anarkisme
Anarkisme merupakan sebuah tatanan politk dimana dianjurkan tidak perlu
adanya negara dan merupakan sebuah tindakan sukarela yang mengatur dirinya
sendiri. Namun ada beberapa orang yang mendefinisikan sebagai suatu tatanan
tanpa adanya hierarki di dalamnya sehingga semuanya dianggap sama. Menurut
paham anarkisme, negara merupakan sesuatu yang tidak dibutuhkan dan dapat
menjadikan gangguan. Sesuai dengan namanya terkadang para orang yang
menganut anarkisme ini menggunakan kekerasan menjadi penyebab terjadinya
penyalahgunaan kewenangan dalam mencapai tujuannya atau dalam berusaha
menyampaikan ide yang dimilikinya. Namun, ideologi ini menjadi pertentangan
di kalangan masyarakat karena tidak adanya aturan yang jelas dan menjadikan
negara kacau karena tidak ada patokan antara baik dan benar. Negara penganut
anarkisme berada di sebagian negara spanyol namun usianya tidak lama.
10. Konservatisme
Ideology lainnya yang ada di dunia adalah ideology konservatisme. Paham
ini lebih memusatkan pada nilai-nilai ajaran kuno atau tradisional dan
menentang keras dengan adanya modernisasi dan globalisasi. Karena adanya
perbedaan niliai disetiap negara maka tujuan dari paham konservtaif juga
berbeda sesuai dengan budayanya masing-masing.
Awalnya perkembangan ideology ini tidak bergitu terkenal hingga
meletusnya revolusi perancis yang kemudian banyak orang yang ingin kembali
ke tatanan dunia lama. Hal ini sangat beralasan karena modernisasi ternyata
tidak memberikan dampak yang baik bagi warga negara dan menumbuhkan
perpecahan di dalamnya sehingga merujuk pada bagian yang sangat tidak
menyenangkan. Negara yang sampai saat ini masih menggunakan paham ini
adalah negara-negara di eropa yang biasanya di dukung oleh para pekerja pasar
dan para pengusaha serta pejabat berkerah putih.
11. Komunitarianisme
Ideology komunitarianisme merupakan paham komunis gaya baru atau
dalam versi modern. Paham utamanya tetap sama dengan komunis klasik yaitu
menentang adanya paham kapitalis dan liberalis. Namun paham ini tidak
13
sebagaimana komunis klasik tapi telah mengalami banyak perubahan dalam
pemikirannya.
12. Libertanianisme
Pada paham ideology libertanianisme warga negaranya sangat menjunjung
tinggi adanya kebebasan terutama dalam kebebasan individu. Proses pemilihan
dilakukan secara utuh pada tiap individu dan negara tidak berhak adanya
pengaturan terhadap masyarakat. Pada paham ini juga lebih menganjurkan
untuk tidak membuat adanya lembaga sosial karena bisa menganggu jalannya
negara. Yang paling penting di sini adalah kebebasan individu baik dalam ranah
politik maupun dalam ranah ekonomi. Meskipun mereka menjunjung tinggi
adanya kebebasan individu, mereka ini sangat menentang keras adanya hak
kepemilikan individu pada sektor-sektor strategis. Mereka masih membutuhkan
negara sebagai alat untuk mengatur dan mengawasi jalannya sebuah tatanan
negara.
13. Nazisme
Nazisme merupakan singkatan dari nasional sosialisme adalah salah satu
paham yang berasal dari negara jerman dimana tokohnya yang sangat
fenomenal adalah adolf hitler. Paham ini disinyalir bukanlah menjadi paham
baru melainkan adalah paham yang dikombinasikan dari berbagai jenis paham
lainnya seperti anti yahudi. Oleh karena itu pada masa kejayannya banyak para
yahudi yang mendapatkan hukuman mati.Paham ideology nazisme sangat ketat
dan sangat keras sehingga banyak ditentang oleh banyak orang. ujung dari
adanya nazisme ini adalah adolf hitler dibunuh. Namun hal tersebut masih
menjadi perdebatan apakah adolf hitler memang sudah mati atau belum pada
saat tersebut. Banyak orang yang mengatakan bahwa adolf hitler berhasil
meloloskan diri dan kabur ke negara lainnya yang jauh dari eropa. Meskipun
aliran ini sudah dianggap hilang, namun tidak menutup kemungkinan masih ada
sisa-sisa orang yang masih mempercayai ideology ini. mereka tidak
menunjukkan diri dan merupakan organisasi bawah tanah.
14
14. Individualisme
Kaum individualis dikenal sejak jaman konservatif. Dalam masyarakat yang
ideal dari konservatif individualis, terdapat pajak yang kecil, kesejahteraan
yang minimal dan tidak ada wajib militer. Tidak ada keyakinan atau agama
yang dipaksakan. Milik pribadi tidak dapat diganggu gugat.
Mereka para konservatif individualis meyakini akan kebebasan secara
individual. Alasannya didasarkan karena menurutnya setiap individu sangat
berbeda dan unik. Karena pemahaman yang menempatkan kepentingan
individu sebagai yang utama, maka mereka cenderung menginginkan
minimalisasi peran pemerintahan, sebagai tujuan politik utama. Dengan
demikian konservatif individualis lebih memandang pemindahan bahwa
kekuasaan pemerintahan harus memberikan bantuan yang riil terhadap
kepentingan pribadi sifat manusia. Para Individualis akan benar-benar
membatasi kemampuan pemerintah dalam menggunakan kekuasaan
politiknya. Mereka memandang pemerintah sebagai sarana dimana bisnis yang
besar bisa memperoleh suatu posisi. Mereka akan memperkenalkan kompetisi
kedalam sistem sekolah tingkat dasar dan menengah. Mendorong kompetisi
antara sekolah-sekolah akan menghasilkan kualitas yang lebih tinggi.
Konservatif individualis percaya pada ketidaksempurnaan. Dan mereka
percaya bahwa harapan terbaik untuk kehidupan manusia terletak pada
kebebasan individual.
15. Monarkisme
Monarkisme merupakan paham dimana kerajaan merupakan sumber utama
dari kesejahteraan negaranya. Saat ini masih ada banyak negara yang menganut
paham monarki diantaranya adalah brunei Darussalam, arab Saudi dan lainnya.
jadi pusat kekuasaan tertinggi adalah raja yang memerintah dan segenap
keturunannya
15
16. Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya
memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup
mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara
langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan
pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya
yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.
Kata ini berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία (dēmokratía) "kekuasaan
rakyat",yang terbentuk dari δῆμος (dêmos) "rakyat" dan κράτος (kratos)
"kekuatan" atau "kekuasaan" pada abad ke-5 SM untuk menyebut sistem politik
negara-kota Yunani, salah satunya Athena; kata ini merupakan antonim dari
ἀριστοκρατία (aristocratie) "kekuasaan elit". Secara teoretis, kedua definisi
tersebut saling bertentangan, namun kenyataannya sudah tidak jelas lagi. Sistem
politik Athena Klasik, misalnya, memberikan kewarganegaraan demokratis
kepada pria elit yang bebas dan tidak menyertakan budak dan wanita dalam
partisipasi politik. Di semua pemerintahan demokrasi sepanjang sejarah kuno
dan modern, kewarganegaraan demokratis tetap ditempati kaum elit sampai
semua penduduk dewasa di sebagian besar negara demokrasi modern benar-
benar bebas setelah perjuangan gerakan hak suara pada abad ke-19 dan 20. Kata
demokrasi (democracy) sendiri sudah ada sejak abad ke-16 dan berasal dari
bahasa Perancis Pertengahan dan Latin Pertengahan lama. Suatu pemerintahan
demokratis berbeda dengan bentuk pemerintahan yang kekuasaannya dipegang
satu orang, seperti monarki, atau sekelompok kecil, seperti oligarki. Apapun itu,
perbedaan-perbedaan yang berasal dari filosofi Yunani ini sekarang tampak
ambigu karena beberapa pemerintahan kontemporer mencampur aduk elemen-
elemen demokrasi, oligarki, dan monarki. Karl Popper mendefinisikan
demokrasi sebagai sesuatu yang berbeda dengan kediktatoran atau tirani,
sehingga berfokus pada kesempatan bagi rakyat untuk mengendalikan para
pemimpinnya dan menggulingkan mereka tanpa perlu melakukan revolusi.
16
Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi
langsung dan demokrasi perwakilan :
A. Demokrasi langsung
Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setiap
rakyat memberikan suara atau pendapat dalam menentukan suatu
keputusan. Dalam sistem ini, setiap rakyat mewakili dirinya sendiri dalam
memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh langsung
terhadap keadaan politik yang terjadi. Sistem demokrasi langsung
digunakan pada masa awal terbentuknya demokrasi di Athena dimana
ketika terdapat suatu permasalahan yang harus diselesaikan, seluruh rakyat
berkumpul untuk membahasnya. Di era modern sistem ini menjadi tidak
praktis karena umumnya populasi suatu negara cukup besar dan
mengumpulkan seluruh rakyat dalam satu forum merupakan hal yang
sulit.[40] Selain itu, sistem ini menuntut partisipasi yang tinggi dari rakyat
sedangkan rakyat modern cenderung tidak memiliki waktu untuk
mempelajari semua permasalahan politik negara.
B. Demokrasi perwakilan
Dalam demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memilih perwakilan
melalui pemilihan umum untuk menyampaikan pendapat dan mengambil
keputusan bagi mereka.
Macam-macam demokrasi :
1. Demokrasi pancasila
Demokrasi yang dianut oleh bangsa Indonesia sampai saat ini adalah
demokrasi Pancasila. Yaitu, pelaksanaan demokrasi di Indonesia dilakukan
atas dasar Pancasila. Dengan kata lain adalah paham demokrasi yang
bersumber pada kepribadian dan falsafah hidup Pancasila.
17
2. Demokrasi Terpimpin
Sistem demokrasi ini dicetuskan oleh Soekarno, pada masa demokrasi
terpimpin Soekarno menjadi kekutan politik yang hamper tak tergoyahkan.
Bahkan beliau mencalonkan diri sebagai presiden seumur hidup. Namun hal
itu ditentang oleh Hatta karena menurutnya jika menganut system tersebutu
maka Indonesia kembali ke Negara Feodal yang berpusat pada raja.
3. Demokrasi Parlementer
Demokrasi parlementer adalah sebuah system demokrasi yang
pengawasannya dilakukan oleh parlemen. Ciri utama Negara yang
menganut system demokrasi ini adalah dengan adanya parlemen dalam
sistem pemerintahannya. Indonesia pernah mencoba menganut system ini
pada saat pertama merdeka tahun 1957.
4. Demokrasi Liberal
Demokrasi liberal adalah salah satu paham yang mendorong munculnya
banyak partai politik. Karena dalam praktiknya, setiap masyarakat
mempunyai hak yang sama untuk berkecimpung dipemerintahan. Dalam
system ini pemilu harus dilaksanakan dengan bebas dan adil. Selain itu,
pemilihan kepala pemerintahan dilakukan secara kompetitif.
D. Pengertia etika
1. Etika
Etika adalah Dari segi etimologi (ilmu asal usul kata), etika berasal dari
bahasa yunani, ethos yang berarti watak kesusilaan ata adat. Dalam Kamus
Umum Bahasa Indonesia, ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral).
Kata ini berasal dari bahasa Yunani yakni ethos yang berarti adat kebiasaan.
Sedangkan yang dimaksud kebiasaan adalah kegiatan yang selalu dilakukan
berulang-ulang sehingga mudah untuk dilakukan seperti merokok yang
menjadi kebiasaan bagi pecandu rokok. Sedangkan etika menurut filasafat
dapat disebut sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang
buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat
18
diketahui oleh akal pikiran. Etika membahas tentang tingkah laku manusia.
Dengan kata lain etika adalah aturan atau pola tingkah laku yang dihasilkan
oleh akal manusia.
Pancasila sebagai sistem etika adalah poin – poin yang terkandung di da-lam
Pancasila yang mencerminkan etika yang ada pada diri bangsa Indonesia.
Pembentukan etika ini berdasarkan hati nurani dan tingkah laku, tidak ada pak-
saan dalam hal ini. Pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem
etika yang baik di negara ini. Disetiap saat dan dimana saja kita berada kita
diwajibkan untuk beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke
dua “ kemanusian yang adil dan beadab” tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran
Pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat berandil besar, setiap sila
pada dasarnya merupakan azas dan fungsi sendiri-sendiri, namun se-cara
keseluruhan merupakan suatu kesatuan. Pada hakikatnya, Pancasila bukan
merupakan suatu pedoman yang langsung bersifat normatif ataupun praksis
melainkan merupakan suatu sistem nilai-nilai etika yang merupakan sumber
norma.Namun, pada kenyataannya sekarang sudah berubah. Tingkah laku
masyarakat Indonesia dalam praktekn-ya sekarang tidak lagi mewujudkan
bagaimana bentuk Pancasila dan tidak lagi memperlihatkan nilai etika yang baik
itu sendiri. Hanya sebagian kecil yang masih menganggap Pancasila itu
merupakan pedoman dan sesuatu yang sangat pent-ing bagi pribadi bangsa
Indonesia itu sendiri.
19
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Ideologi berarti ide-ide atau gagasan yang menjadi akar atau pondasi suatu
kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat luas di berbagai bidang kehidupan. Bisa
diartikan juga ideologi sebagai arah dasar suatu sistem atau aturan yang ada atau
berlaku. Dan ada beberap macam ideologi dunia, diantaranya; Kapitalisme,
Marxisme, Sosialisme, Komunisme, Anarkisme,Fasisme, Liberalisme,
Konservatsme, Individualisme, Nasionalisme, dan Pancasila.
B. Saran
Saat ini banyak sekali orang menyalahgunakan ideologi. Banyak ideologi
yang digunakan untuk menghasut masyarakat luas agar mendukung seseorang
untuk menjadi pemimpin atau penguasa. Maka dari itu janganlah begitu mudah
menerima sebuah ideologi, namun berpikirlah terlebih dahulu apakah ideologi itu
sesuai dengan keadaan masyarakat saat itu atau tidak.
20
DAFTAR PUSTAKA
http://www.hupelita.com/baca.php?id=27970
http://www.detiknews.com/indexfr.php
http://ideologipancasila.wordpress
http://id.wikipedia.org/wiki/Liberalisme
http://id.wikipedia.org/wiki/komunisme
http://id.wikipedia.org/wiki/ideologi_Islam
http://id.wikipedia.org/wiki/Rumusan-
rumusan_Pancasila#Rumusan_I:_Muh._Yamin.2C_Mr
21