Anda di halaman 1dari 62

RESPIRASI

dr. Adelia Handoko


Lab Fisiologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Jember
2014
Pokok Bahasan
• Anatomi paru
• Ventilasi pulmoner
• Sirkulasi pulmoner
• Prinsiop pertukaran gas O2 dan CO2 melalui
membrane respirasi
• Regulasi pernafasan
ANATOMI SALURAN PERNAFASAN
• Cavum Nasi
• Pharynx
• Larynx
• Trachea
• Bronchus primarius
• Bronchus secundarius
• Bronchus tertius
• Bronchiolus
• Bronchiolus terminalis
• Bronchiolus respiratorius
• Ductus alveoli
• Saccus alveoli
• Alveolus
• Saluran nafas yang dilalui udara adalah
hidung, faring, laring, trakea, bronkus,
bronkiolus dan alveoli.
• Di dalamnya terdapat suatu sistem yang
sedemikian rupa dapat menghangatkan udara
sebelum sampai ke alveoli.
• Terdapat juga suatu sistem pertahanan yang
memungkinkan kotoran atau benda asing yang
masuk dapat dikeluarkan baik melalui batuk
ataupun bersin.
HIDUNG
HIDUNG
• Nares anterior adalah saluran-saluran di dalam
rongga hidung.
• Saluran-saluran itu bermuara ke dalam bagian
yang dikenal sebagai vestibulum.
• Rongga hidung dilapisi sebagai selaput lendir
yang sangat kaya akan pembuluh darah, dan
bersambung dengan lapisan farinx dan dengan
selaput lendir sinus yang mempunyai lubang
masuk ke dalam rongga hidung.
• Septum nasi memisahkan kedua cavum nasi.
Struktur ini tipis terdiri dari tulang dan tulang
rawan, sering membengkok kesatu sisi
Fungsi struktur hidung bagian interior

1.menghangatkan, melembabkan, dan


menyaring udara yang masuk.

2.Mendeteksi stimulus bau

3.Memodifikasi bunyi dan bicara.


PHYRING
Fungsi utama Pharynx
1. Jalan nafas dan jalan makanan
2. Modifikasi suara
3. Imunitas

 Arah cilia pada tractus respiartorius bagian atas


mengarah ke bawah dan arah cilia pada tractus
respiratotius bagian bawah mengarah ke atas.
Intinya arah cilia menuju ke pharynx.
 Karena apabila ada debris dan benda asing yang
terperangkap cairan mukus, maka cilia akan
menggerakkannya menuju pharynx untuk ditelan
atau dikeluarkan melalui mulut lewat batuk
Larynx
Phonasi
Di dalam epitek  ligamen  musculus laryngeal
instrinsic  musculus kontraksi  cartilago arytenoid 
menarik ligamentum  meregang  rima glotidis
mengecil.
Kontraksi dan relaksai dari otot membuat tegangan bervariasi
pada plica vocalis  seperti loosening and tightening guitar string

Plica vocalis  suara  resonansi


Musculus intrinsic kontraksi  menarik cartilago arytenoid
m. Crycoarytenoid superior  abduction  rima glotidis terbuka
m. Crycoarytenoid lateralis  adduction  rima glotidis tertutup
• Kenapa suara pria biasanya lebih rendah dari
wanita?
• Androgen  thicker & longer  vibrasi lebih lambat 
frekuensi turun
• Berbisik  tidak ada vibrasi plica vocalis  ruang
konduksi bisa memanipulasi resonansi  seakan-
akan suara lebih tinggi.
Trachea
• Jaringan cartilago,
membran, dan lainnya
membuat trachea solid
dan tidak ruptur.
• C-chaped  merubah
diameter trachea  ketika
menelan, bagian yang
tidak ada cartilago akan ke
depan  bolus dapat
masuk ke gaster / lambung
BRONKUS DAN PERCABANGANNYA
Perubahan struktural

1. Epitel psedukompleks columnar bersilia 


columnar simpleks bersilia dengan sel goblet 
cuboid simpleks tanpa silia  squamous simpleks

2. Cartilago penuh  gradually semakin hilang 


hilang sama sekali
Dispneu
Ventilasi Kolateral
memungkinkan udara dapat masuk ke alveolus yang saluran penghantarnya
tersumbat karena suatu penyakit
Surfaktan
• Merupakan bahan aktif permukaan, bila meliputi seluruh
permukaan cairan, akan sangat menurunkan tegangan
permukaan.
• Disekresi oleh sel-sel Pneumocyte atau sel epitel alveolus
tipe II, merupakan 10% dari seluruh permukaan alveoli.
• Mempunyai permukaan hidrofilik yang menghadap
permukaan alveoli dan permukaan hidrofobik yang
menghadap ke permukaan udara alveoli dan memberi
efek menurunkan tegangan permukaan udara alveoli dan
memberi efek menurunkan tegangan permukaan 1/12 –
½ tegangan permukaan air murni, tergantung
konsentrasi dan orientasi molekul surfaktan
Cystic Fibrosis
Hukum Difusi Fick
Semakin pendek jarak yang ditempuh o/ difusi 
semakin besar laju difusi.
Semakin besar luas permukaan tempat difusi
berlangsung  semakin besar laju difusi
Hukum Boyle
Tekanan yang ditimbulkan oleh suatu gas
berbanding terbalik dengan volume gas
Volume ↑ Tekanan ↓
Volume ↓  Tekanan ↑
Udara mengalir mengikuti
penurunan gradien tekanan
“Tinggi ke Rendah”

Hukum Boyle
Tekanan yang ditimbulkan oleh suatu gas
berbanding terbalik dengan volume gas
Volume ↑ Tekanan ↓
Volume ↓  Tekanan ↑
Tekanan Rendah  Volume besar

Otot yang berkerja saat


Saat inspirasi dalam
inspirasi normal untuk
selain kontraksi ke dua
mengembangkan cavum
otot di atas, ditambah;
thorax:

M.Diafragma,
M Sternocleido
berkontraksi menjadi
Mastoideus
datar.

M Intercostalis
externa meregangkan M. Scalenus
costa dan sternum ke
depan
Bagaimana terjadi
ekspirasi ?

Volume rendah 
Tekanan Tinggi

Udara keluar dari rongga


thorax  ke atmosfer
Ekspirasi Normal  Proses PASIF  Recoil Elastik Paru (karena
Pada saat ekspirasi
otot inspirasi melemas), tanpa memerlukan kontraksiSedang
normal (quiet ekspirasi)
berlangsung pasif, terjadi
otot pada ekspirasi
polos
kuat (dalam) terjadi
relaksasi musculus: konstraksi :

Diafragma
sehingga M. Intercostalis
melengkung ke interna
atas (superior)

Intercostalis
eksterna sehingga M Rectus
sternum kembali abdominalis
ke posisi istirahat.

M Tranversus
abdominis

M Obligus
eksterna
Cedera / kelumpuhan total di bawah
leher oleh trauma medula spinalis
Diafragma  Saraf Frenikus 
Segmen servikal 3, 4, 5
IRV = inhalasi tambahan
maksimal,oleh kerja otot2
tambahan

VT = udara yg keluar masuk selama


1 kali nafas

ERV = volume udara


tambahansetelah ekspirasi pasif

RV= volume udara minimal yang


tertinggal di parubahkan setelah
ekspirasi maksimal
Pertukaran Gas
• Tujuan utama  mensuplai O2 dan
mengeluarkan CO2
• Pertukaran gas di tingkat kapiler paru dan
kapiler jaringan berlangsung secara difusi pasif
sederhana, O2 dan CO2 menuruni gradien
tekanan parsial
• Tidak terdapat transport aktif
Tekanan Parsial
• Udara diatmosfer
adalah campuran
gas :
– 79% Nitrogen (N2)
– 21% O2
– Jumlah sangat
sedikit (CO2, uap
H2O, gas lain dan
polutan)  Pco2 =
0,23 mmHg
• Tekanan yang ditimbulkan secara independent oleh
masing-masing gas dalam suatu campuran  Tekanan
parsial (Pgas)
Gradien Tekanan Parsial
• Perbedaan tekanan parsial antara darah
kapiler dan struktur sekitar dikenal sebagai
gradien tekanan parsial
• Terdapat gradien tekanan parsial antara udara
alveolus dan darah kapiler paru, kapiler
sistemik dan jaringan sekitar
• Suatu gas berdifusi menuruni gradien tekanan
parsialnya dari tekanan parsial tinggi ke
tekanan parsial rendah.
Po2 dan Pco2
Alveolus

• Tekanan di alveolus beda dg udara atmosfer krn 2 alasan


:
– Pajanan sal nafas yang lembab  udara jenuh dg H2O
• Humidifikasi  PH2O = 47 mmHg, PN2 = 563 mmHg dan Po2 = 150
mmHg
– Udara lama bercampur dg udara baru di ruang rugi
Akibatnya Po2 alveolus rata-rata 100 mmHg dibanding dg
atmosfer 160 mmHg
Gas Transport
• O2 yang terikat ke Hb tidak
ikut membentuk Po2 darah.
• Po2 darah bukan kandunga O2
total melainkan hanya O2
yang larut

• Persen saturasi
hemoglobin (%Hb), suatu Saat PO2 meningkat seperti di kapiler
paru, reaksi bergeser ke kanan 
ukuran seberapa banyak “mengikat”
Hb yang ada berikatan
Saat PO2 menurun seperti di kapiler
dengan O2, dapat sistemik, reaksi bergeser ke kiri 
bervariasi 0%-100% “melepas”
Kurva Disosiasi O2 - Hb
Hemoglobin bekerja sebagai
“depo penyimpanan” untuk O2
• Karbondioksida diangkut oleh darah dalam
tiga cara :
– Larut secara fisik
• Hanya 10%
– Terikat hemoglobin
• 30% berikatan dg Hb
membentuk karbaminohemoglobin (HbCO2)
– Sebagai bikarbonat
• 60% Co2 diubah menjadi HC3- (bikarbonat)

• Reaksi ini terjadi sangat lambat diplasma, di SDM


sangat cepat karena enzim eritrosit karbonat
anhidrase
Transpor Karbondioksida dalam Darah
• Hemoglobin memiliki
afinitas yang jauh lebih
besar terhadap kabon
monoksida drpd oksigen
• Ikatannya 140-250 kali
lebih kuat dari pada O2
• Ikatan ini disebut
Karboksihemoglobin
(HbCO)
Kontrol
Pernafasan
`PO2 arteri di[pantau oleh
kemoreseptor perifer yang dikenal
sebagai badan karotis dan badan aorta, yang
masing-maisng terletak di percabangan
arteri karotis komunis di sisi kanan dan kiri
dan di arkus aorta
Kemoreceptor Sentral
• Kemoreceptor sentral tidak memantau CO2
Reseptor sentral peka terhadap konsentrasi H+
yang diinduksi oleh CO2 di cairan ekstraseluler
otak
• Sawar darah otak dapat dilewati oleh CO2 
peningkatan Pco2

• Peningkatan H+ di CES otak secara langsung


merangsang kemoreseptor sentral
• H+ tidak mudah menembus sawar darah otak
sehingga H+ dalam plasma tidak dapat
memperoleh akses ke kemoreseptor sentral
• Kemoreseptor sentral hanya berespon
terhadap H+ yang dihasilkan didalam CES otak
itu sendiri akibat masuknya CO2
TERIMA KASIH
Mengapa paru-paru disebut sebagai
tempat penyimpanan darah?

• Secara anatomi arteri paru sangat tipis, dengan


ketebalan dinding 2x vena cava dan sepertiga
aorta, dengan diameter lebih besar dari pada
arteri sistemik sehingga mampu menampung
kira-kira2/3 curahjantung dr ventrikel kanan
• Volume darah di paru-paru kira-kira 450ml
• Pada gagal jantung kiri (stenosis
mitralis/regurgitasi mitralis) dapat naik hingga
2x lipat

Anda mungkin juga menyukai