4. peneliti membandingkan nilai besar risiko kejadian kejang pada bayi baru lahir di dua
kondisi, yaitu mengabaikan kondisi air ketuban dan memperhitungkan kondisi air ketuban.
Saat mengabaikan kondisi air ketuban, hasil analisis data menunjukkan bahwa berat badan
lahir (BBL) mempengaruhi kejadian kejang sebesar 20,498 kali. Artinya, bayi yang BBL <2500
gram akan berisiko 20,498 kali lebih besar mengalami kejang di 72 jam pertama setelah
dilahirkan daripada bayi yang BBL >2500 gram. Namun, setelah memperhitungkan kondisi air
ketuban peluang terjadinya kejang meningkat menjadi 24,632 kali. Artinya, kondisi air
ketuban merupakan faktor pemberat empat kali lebih besar menyebabkan terjadinya kejang
pada bayi baru lahir jika dibandingkan dengan mengabaikan kondisi air ketuban adalah uji ….
a. Uji chi-square
b. Confounding test
c. Uji Mantel
d. Uji Mantel-Haenzsel
e. Uji bias perancu test
5. Contoh variasi pada perbedaan kelompok umur, waktu pengambilan sampel, pengaruh diet
adalah contoh…
a. Measurement
b. Individual characteristic
c. Tingkat sampel
d. Variabilitas
e. Ph
6. Yang dapat mengontrol confounding adalah
a. Hubungan antar variable yang benar
b. Tidak ada hubungan
c. Variable yang salah memiliki hubungan
d. Adanya hubungan tiap variable pada perancu
e. Individual pada kelompok variable perancu
7. Misalnya suatu studi menemukan hubungan antara konsumsi alcohol terhadap resiko
penyakit jantung koroner. Namun merokok dapat menjadi variabel pengganggu (confouder)
antara alcohol dan penyakit jantung koroner. Misalkan merokok secara secara independen
terkait dengan penyakit jantung koroner (merupakan faktor resiko) dan juga berhubungan
dengan konsumsi alcohol (perokok cenderung mengkonsumsi alcohol lebih banyak
disbanding bukan perokok) adalah contoh dari …
a. Variabilitas
b. Sampel pada studi konsumsi rokok
c. Confounding
d. Bias
e. hubungan pada sampel
8. segala kesalahan sistematis dalam studi epidemiologi yang menghasilkan perkiraan yang
salah dari hubungan antara eksposure dan risiko penyakit adalah pengertian…
a. Confounding
b. Perancu
c. Tingkat sampel
d. Bias
e. Variabilitas
9. kesalahan sistematik pada sebuah studi yang berasal dari prosedur-prosedur yang digunakan
untuk memilih subjek-subjek dan faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan
responden dalam penelitian adalah pengertian …..
a. Bias
b. Perancu
c. Conditional
d. Bias seleksi
e. Perancu seleksi
10. Pengaruh penggunaan estrogen pasca menopause terhadap resiko Ca Endometrium adalah
contoh dari variable ..
a. Perancu seleksi
b. Bias seleksi
c. Confounding
d. Conditional
e. Bias
11. Kesalahan klasifikasi jika seorang perokok berat dikategorikan sebagai perokok ringan adalah
contoh dari …
a. Bias informasi
b. Bias seleksi
c. Perancu
d. Confounding
e. Variable conditional
12. Bias yang dapat terjadi bila subjek mengalami Langkah yang berbeda setelah muncul dugaan
status penyakit adalah contoh dari bias…
a. Bias seleksi
b. Bias informasi
c. Bias follow-up
d. Bias howterne
e. Perancu
13. Kesalahan sistematik dalam sebuah penelitian yang bisa muncul karena informasi yang
dikumpulkan tentang atau dari subjek penelitian yang salah (tidak tepat) Informasi sering
dimaksudkan menjadi salah klasifikasi jika variabel yang diukur pada sebuah kategori yang
mutlak dan kesalahan yang mengakibatkan seseorang ditempatkan pada sebuah kategori
yang salah adalah pengertian dari
a. Bias seleksi
b. Bias informan
c. Bias follow-up
d. Bias informasi
e. Perancu
14. Ada perubahan psikolog pada subjek penilitian karena menjadi parsitipan penilitian,
sehingga akan terjadi perubahan perilaku pada subjek adalah contoh …
a. Bias perancu
b. Bias informasi
c. Bias follow-up
d. Bias hawthorne
e. Bias seleksi
15. Terjadi karena perbedaan akurasi antara kasus dan control dalam mengingat dan
melaporkan paparan atau perbedaan akurasi antara kelompok terpapar dan tidak terpapar
dalam melaporkan peristiwa yang dialami adalah jenis dari
a. Bias informasi
b. Bias seleksi
c. Bias recall
d. Bias pewancara
e. Bias informan
16. Terjadi karena pewancara mengumpulkan , mencatat dan menginterpretasikan informasi
tentang paparan atau subjek penyakit secara berbeda antara kasus dan control yang di
pengaruhi status paparan, atau berbeda antara terpapar dan tidak terpapar adalah jenis dari
a. Bias follow -up
b. Bias recall
c. Bias seleksi
d. Bias pewancara
e. Bias informasi
18. Yang disebabkan penolakan responden untuk berpartisipasi sehingga mempengaruhi tingkat
partisipasi kasus dan control atau terpapar dan tidak terpapar adalah
a. Bias informasi
b. Bias non-responden
c. Bias responden
d. Bias Pekerja sehat
e. Bias seleksi
19. Bias yang disebabkan penggunaan data prevelensi sebagai pengganti insiden adalah
pengertian
a. Bias pekerja sehat
b. Bias reponden
c. Bias insiden-prevalensi neyman
d. Bias non-responden
e. Bias perancu
20. Bias yang di sebabkan perbedaan probabilitas antara kasus dan control dan perbedaan itu
berhubungan dengan status paparan disebut dengan
a. Bias seleksi
b. Bias responden
c. Bias follow-up
d. Bias deteksi
e. Bias berkson