Disusun oleh :
BAB I PEDAHULUAN :
1.1 Latar Belakang ……………….. 2
1.2 Identifikasi Masalah ……….. 4
1.3 Batasan Masalah ……………. 5
1.4 Rumusan Masalah ………….. 5
1.5 Metodeologi Masalah …….. 5
BAB II PEMBAHASAN :
A. Macam-macam Penyakit
Infeksi Tropis …………………… 6
B. Tujuan Perawatan dan
Pengobatan ……………………… 16
C. Pencegahan Penyakit Infeksi
Tropis ………………………………. 18
BAB III PENUTUP :
2.1 Kesimpulan …………………….. 21
2.2 Kritik dan Saran ………………. 22
2.3 Daftar Pustaka ………………… 23
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang sampai pada hari ini masih
sejahtera untukmembuat makalah yang berjenis karya tulis ilmiah ( KTI ) . Hal
ini merupakan salah satu pemicu utama membuat sesorang mampu berpikir
Penyakit infeksi tropis ini adalah salah satu penyakit yang di dalamnya
PENYAKIT MALARIA
Hal ini saya jadikan sebagai bahan pembahasan dalam karya tulis ilmiah
ini, karena begitu banyak dan maraknya penyakit ini di alami seseorang
1
BAB I
PENDAHULUAN
Air adalah salah satu elemen yang paling melimpah di atas bumi,yang
meliputi 70% permukaannya dan berjumlah kira-kira 1,4 miliar kilometer
kubik.Apabila dituang merata di sebuah permukaan bumi akan terbentuk
lapisan dengan kedalaman rata-rata 3 km.Namun hanya sebagian kecil saja
dari jumlah ini yang benar-benar dimanfaatkan,yaitu kira-kira 0,003%.Sebagian
besar air,kira-kira 97%, ada dalam samudera atau laut,dan kadar garamnya
terlalu tinggi untuk kelayakan dalam keperluan rumah tangga.
Tapi hal terpenting adalah bagaimana masyarakat pedesaan ini dapat
memenuhi kebutuhan akan air bersih. Suatu hal yang di khawatirkan adalah
bahwa pemenuhan kebutuhan akan air bersih oleh masyarakat yang di
peroleh dari air tanah, sungai, danau, dan tadah hujan akan terganggu karena
kontaminasi dari kualitas lingkungan hidup yang terus menurun.Hal inipun
mampu menimbulkan berbagai macam penyakit yang terkait dengan penyakit
“INFEKSI TROPIS”,yang terkontaminasi langsung dari air kotor,debu ataupun
lingkungan disekitarnya.
2
Hal ini bisa di identifikasi dari hal kecil seperti,lingkungan yang
kebersihannya tidak terjamin,bak mandi,tempat sampah,penggunaan air yang
kesehatannya kurang memadai dan yang lainnya. Penyakit infeksi tropis ini
sangat di yakini oleh masyarakat luas apa lagi di kalangan masyarakat rendah
ekonomi,dengan kata lain daerah pedesaan yang memang dari hasil
tinjauannya di lihat dari segi kesehatan sehari-harinya atau dari hasil
lingkungannya yang kurang sehat sangat mempengaruhi keadaan masyarakat
tersebut. Dari hasil identifikasi ini, dapat di ketahui bahwa kebanyakan
masyarakat tertentu mengidap penyakit infeksi tropis.
3
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Uraian pokok dari masalah ini adalah hidup sehat dalam konsep
keseimbangan telah terbukti dalam sejarah . Pentingnya keseimbangan
“darah, lender, empedu kuning dan empedu hitam” untuk hidup sehat.
4
1.3 BATASAN MASALAH
5
BAB II
PENYAKIT INFEKSI TROPIS
1) DBD
Demam berdarah atau yang paling akrab di sebut sebagai penyakit DBD
adalah suatu penyakit yang terjadi karena adanya "virus dengue” yang di
bawa oleh nyamuk aedes aegypti betina lewat air liur gigitan saat menghisap
darah manusia. Nyamuk ini sangat berbahaya bagi setiap orang yang di
gigitnya,karena virus yang terkandung atau di bawa oleh nyamuk aedes ini
sangat berbahaya bagi orang yang di serangnya.
Karena nyamuk ini tidak memilih siapa yang berhak di gigitnya,akan tetapi
nyamuk ini menggigit pada saat seseorang berada di tempat yang kumuh,
namun yang tinggal di lingkungan yang elitpun dapat terinfeksi penyakit DBD
melalui makanan yang di hinggapi lalat atau bakteri yang sebelumnya sudah
terinfeksi virus dengue (terhinggapi nyamuk aedes).
Hal ini dapat terlihat langsung melalui fisik si penderita yang mengidap
penyakit ini. Penyakit ini juga dapat terjadi melalui lingkungan masyarakat
yang kebersihannya kurang memadai ataupun penggunaan air yang tidak
sehat, dan besar kemungkinan dari hasil identifikasi lingkungan tertentupun ,
nyamuk ini dominan menyerang siapa saja terutama pada musim pancaroba
(musim yang cuacanya tidak teratur).
PENCEGAHAN
10
11
12
Penyakit ini sering di alami oleh seseorang pada saat terjadi musim
pancaroba, karena pada saat musim tersebut berlangsung, maka Demam
ini bisa terjadi karena factor lingkungan seseorang yang tidak terjamin
kesehatannya, terutama pada orang yang berada pada kalangan ekonomi
rendah.
Jika di lihat dari segi lingkungan, baik dari perumahan (housing),
penggunaan air yang kesehatannya kurang memadai, pembuangan
kotoran manusia, pengolahan sampah, pengolahan air limbah dan
sebagainya, hal inipun mampu menjadi penyebab utama terjadinya
penyakit demam typoid, jika di lihat dari segi ruang lingkup kesehatan
lingkungan, masalah kesehatan adalah suatu masalah yang kompleks,
yang saling brkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan
sendiri.
Status kesehatan ini akan tercapai secara optimal , jika kondisi optimal pula.
Salah satu faktor saja dalam kondisi yang terganggu (tidak optimal), maka
status kesehatan akan tergeser di bawah optimal.
13
Faktor Lingkungan,
maksudnya,dalam membangun sebuah rumah, harus di
perhatikan di mana rumah tersebut di dirikan. Misalanya di tempat
yang kumuh, maka sudah bisa di pastikan, bahwa seseorang yang
mendirikan rumah di daerah tersebut adalah lebih banyak mengidap
berbagai macam penyakit, kecuali mampu menjaga kesehatan
lingkungan yang cukup sedikit maksimal.
Faktor Kemampuan Ekonomi Masyarakat
Karena faktor ekonomi masyarakat yang sangat minim, hal ini
mampu di prediksi, kebanyakan orang yang memilih tempat
tinggal yang asal-asalan, tanpa harus memikirkan kedepan apakah
kesehatannya cukup terjamin atau belum. Oleh karena itu,
kemampuan pemeliharaan oleh penghuninya perlu di
pertimbangkan antara ekonomi dan lingkungan sekitar, salah
satunya cara untuk yang berekonomi rendah adalah,memilih
tempat yang sedikit terjamin kesehatannya dan mendirikan rumah
yang sederhana saja.
14
Adapun lingkungan yang bisa di kategorikan baik adalah yang memiliki
ventilasi udara, karena apabila suatu penyakit berada dalam ruangan,
namun memiliki ventilasi udara, maka secara otomatis penyakit
tersebuat akan keluar melalui ventilasi tersebut, namun perlu di
ketahui, ventilasi udara Ini juga terdapat dua macam,ventilasi alamiah
dan ventilasi buatan.
15
GEJALA
Salah satu gejala yang di alami oleh seseorang yang mengidap penyakit
ini adalah,
PENCEGAHAN
Untuk mencegah penyakit ini pada saat masa inkubasi belum betrlanjut
yaitu dengan cara :
16
Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
Buang kotoran secepatnya, ini di lakukan secara rutin, agar memenuhi
hasil yang sangat maksimal bagi si penderita dan lingkungan
sekitarnya.
Kemudian harus melakukan pemeriksaan widal / pemeriksaan tyfus /
typoid.
Untuk melakukan pemeriksaan atau sebelum ada hasil diagnosa dari dokter,
maka harus di ketahui riwayat si penderita dan riwayat penyakitnya.
Untuk pemeriksaan pada penyakit ini juga dapat di lakukan dengan cara
pemeriksaan fisik, dengan kata lain dapat di periksa melalui kulit luar pasien,
dengan melihat apakah ada pembengkakan pada bagian kulit luar perut, apa
ada pembesasan hepar atau limfa, jika Anamnesis sudah 80% berarti sudah
dapat di duga terinfeksi DEMAM TYPOID.
17
C. PENCEGAHAN UTAMA YANG KE DUA
18
Ciri – ciri nyamuk anopheles sebagai berikut :
Ada di tempat - tempat tertentu.
Nyamuk anopheles agak transparan.
GEJALA
Demam tinggi.
Menggigil.
Merasakan ngilu atau nyeri pada persendian.
Wajah pucat akibat anemis.
Hati dan limfa membesar.
Air kencing tampak keruh atau tampak pekat karena mengandung
hemoglobin.
Terasa nyeri pada kulit, dan mengalami kejang.
19
PENCEGAHAN
Rajin makan dan minum yang banyak juga teratur, agar antibodi dalam
tubuh seseorang tidak berkurang ataupun hilang.
20
BAB III
PENUTUP
2.1 KESIMPULAN
Dalam hal ini, pakar ahli kesehatan, baik dari epid maupun kedokteran,
menyampaikan bahwa, setiap orang harus mampu menerapkan kesehatan di
manapun, baik dalam lingkungan, ataupun dari diri sendiri, karena hal ini
dapat di jadikan salah satu cara mencegah penyakit apapun yang dampaknya
kecil atau besar, baik berbahaya ataupun tidak berbahaya. Karena kesehatan
yang terterapkan pada diri pribadi dan lingkungan adalah salah satu landasan
utama seseorang untuk senantiasa selalu hidup sehaT.
21
2.2 KRITIK DAN SARAN
Sekiranya dalam makalah yang berbentuk karya ilmiah ini adalah salah
satu wujud usaha yang tiada henti-hentinya terpaparkan secara alami dan
ilmiah,bahkan murni dari pikiran diri saya pribadi serta adanya referensi dari
buku, namun dalam hal ini, perlu saya tekankan pada para pembaca yang
terhormat,bahwa makalah yang berbasis karya tulis ilmiah (KTI) ini, masih
sangat memiliki banyak kekurangan yang perlu di perbaiki,
22
DAFTAR PUSTAKA
23