Anda di halaman 1dari 5

Nama: M Irgi Rafiansyah

NIM: 03031281924122
Kelas: B Indralaya
Kuliah Kerja Lapangan
PT HEVEA MK I PALEMBANG

PT Hevea MK I Palembang berdiri pada tahun 1957, di alamat Jl. Dr. Ir. Sutami RT 14
RW 04 Kelurahan Sei Selayur, Kecamatan Kalidoni Palembang 30118 Sumatera Selatan
Indonesia. Tipe bisnis PT Hevea MK I Palembang adalah Crumb Rubber Processing &
Exportir. Produk-produk yang dihasilkan berupa SIR 10, SIR 10CV, SIR 20, SIR 20CV, dan
Mixtures Rubber dengan kapasitas 65.000MT/year. Perbedaan SIR 10 dan SIR 10 CV, untuk
yang ada memliki kode nama CV berarti Constant Viscosity yang dimana viskositas yang
dimiliki produk olahan karet tersebut harus konstant. Kode SIR 20,10 ini bergantung dari
kandungan kotoran yang terdapat diproduk.
Product (SIR-Standard Indonesia Rubber)

PT Hevea ini salah satu industri yang mampu memproduksi karet kualitas tinggi dengan kode
Cv yang hanya mampu di produksi sekitar 5 pabrik se Indonesia. PT Hevea MK I memiliki
kode SNI produk dengan kode SDR. PT Hevea MK I dapat memproduksi 65.000 MT/tahun
dengan jumlah karyawan 304 orang. Customer yang membeli produk dari PT Hevea MK I
yaitu BridgeStone, Good Year, Coopertires, dan lain-lain. PT Hevea MK I Palembang juga
sudah sertifikasi SNI ISO 9001:2015, SNI ISO 14001:2015, TUV, dan Industri hijau.
Customernya seperti bridgestone 48%, goodyear17%, coopertires30%, continental, apollo
tyres ltd, ceat, yokohama dll. 5%.
Pada tahun 2021. masih memproduksi dimasa pandemi namun dibatasi orang dan pekerja.
SERTIFIKASI

Process Flowchart

Raw Material
Raw material adalah proses perlakuan awal dalam produksi karet dimana karet akan dipilih
untuk masuk ke tahap wet proses.

• Receiving inspection saat penerimaan. Bahan baku dari karet. Pembersihan karet dari
kotoran-kotoran
• Weighting sorting/grading
• Contamination picking. Untuk mengambil kontaminasi bagian2 luar
• Storage
Wet Process

• RB1- Dicacah menjadi 20 cm untuk melihat kotoran karet lebih mudah


• Vibrating Screen- Di filter agar kotoran turun kebawah
• Wash
• Contamination Picking- pengambilan kontaminasi (manual)
• RB 2- dicacah lagi menjadi 15cm
• Wash & Blend Tank- dicuci untuk mengeluarkan kotoran
• Hammermill- dicacah lagi menjadi 8cm dan pengambilan kontaminasi kemudian
masuk ke bagian Wash & Blend Tank
• Wash & Blend tank
• Contamination picking
• Wash & blend tank
Hanging Room
Karet dijemur seperti blanket di proses di creeper lalu dicacah lagi menjadi 4 mm untuk
mengeluarkan kotoran yang ada di dalam karat kemudian di gabung di creeper menjadi blanket
setelah itu jemur selama 15 hari.
Setelah dijemur 15 hari masuk ke dry process
Dry Process

Blanket tersebut mulai kuning atau hitam dicacah lagi di hammer mil sebesar 10 cm lalu masuk
ke dryer untuk dikeringkan (memiliki 7 pemanas dimasak selama 40 menit dengan kec. 400
rpm) lalu di keluarkan dan di cooling seperti butiran-butiran kecil karet lalu masuk palletizer
(diulek agar homogen)  Penambahan bahan kimia untuk menghasilkan produk (Strabilizer)
 Palletizerr  Cooling
CV Process
Dri dryer ke apron dryer saat keluar dari dyer akan di tambah hns dibuat di luar line lalu dites
ph dan volume & setiap karet keluar disiram lalu dihomogonesisa lalu di homogenisasi di
extruder/palletizer  cooling
Setelah cooling panel liquid-liquid di press yang sebesar 35 kg setelah di press di visual
inspection untuk di lait seperti overcook, kontaminasi lalu dipotong tengah untuk diliat dan
dicek lalu di labolatory sampling per sembilan karet untuk pengujian dengan pengambilan
diagonal lebih kuran 300-400 g. lalu masuk pengemasan dengan menggunakan plastik khusus
lalu dilaului metal detector dgn min. 2mm sehingga produk bebas kontaminasi dan metal.
Kemudian insepksi terakhir lalu di packing di palletizing
Syarat mutu produk
Syarat mutu produk PT Hevea MK I untuk kadar kotoran SIR 10 maksimal 0,01% dan SIR 20
maksimal 0,20%, kadar abu SIR 10 maksimal 0,75% dan SIR 1%, dan setereusnya. Untuk uji
konstant viskositas tidak dilampirkan karena hanya untuk SIR CV yang dilakukan uji konstant
viskositas.

Pertanyaan
• Selalu berusaha mengembangkan produk karet dll. Atau mencari produk baru atau tidak
dikembangkan?
Untuk produk udah standar, dan juga terdapat pengembangan produk untuk saat ini belum ada
pengembangan lagi. Untuk pengembangan proses selalu dikembangkan dll seperti dlu
menggunakan batubara namun skrg menggunakan solar lalu kelapa sawit.
-Pengembangan produk berdasarkan apa?
Tergantung standar SNI dll, jika ingin pengembangan lalu dilakukan trial terlebih dahulu,
ketika diminta maka akan dicoba terlebih dahulu sampai diterima biasanya satu tahun bahkan
sampai bertahun-tahun. Pengembangan produk berdasarkan permintaan. Dan diuji banding di
singapura lalu dibeli.
• Proses pemanasan agar karet kering, suhuya berapa?
Terdapat 7 burner memiliki suhu yang berbeda dimulai dari 100 (1-3), 4-7 (maksimal 230) dgn
waktu 40 menit. Dryer pjgnya 50 menit. Tekstur karet dipengaruhi jga saat pemanasan sehingga
dipilih orang kompeten karena di dyer tidak diketahui produk yang diolah bagaimana.
• Lalu overcook atau dll dikemanain? Diolah lagi selama parameter masih masuk.
Digiling ulang dicampur ulang jika overcook yg lain hingga diperlakukan khusus
sehingga diproses ulang dari awal.
Salah satu bagian terpenting, manajemen supply material dari petani karet atau instansi?
• Ada yg dari petani, atau tokeh bisa juga koperasi. Ada jg yg punya kebun sendiri karena
di pengaruhi pembelian dr orang2 yg berbeda. Kebanyakan dari linggau sama lampung.
Pengolahan limbah, limbah tersebut dari mana? Lalu diolah atau gimana terus limbah padat
dihasilkan?
Limbah cair dari hasil pencucian karet, air dari sungai kemudian dialihkan di IPAL dgn
metodelumpur aktif lalu dikeluarkan lagi kesungai. Dihitung jg dari standar ke lingkungan
hidup sesuai air yg diamnil
Limbah padat -> kotoran karet dan abu dari abu pembakaran cangkang sehingga digunakan
kembali yang dimana punya kebun sendiri karena akan digunakan sebagai pupuk limbah
tersebut.
• Hambatan yang sering tejadi selama proses dan hambatan selama covid dan solusinya?
1. Mempengaruhi proses produksi karena melibatkan orang banyak (pabrik industri
essensial karna harus selalu terus memproduksi) seperti prokes (ionki).
2. Biasanya reject dan patokan reject barang yg tidak sesuai1,5% dari produksi sehingga
dilakukan tindak lanjut dan dilakukan perbaikan dan improvement agar reject tidak
rugi. Lalu hasil karetnya jg sedikit dan juga supply dari petani dan okeh menurun
sehingga produksi juga menurun.

HASIL CEK PLAGIARISME

Anda mungkin juga menyukai