EVALUASI ERGONOMI
Berdasarkan Antropometri dan Biomekanika
I. TUJUAN
I.1. TUJUAN UMUM
Dari praktikum ini diharapkan praktikan mampu :
1.
Memahami antropometri sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam mengevaluasi dan
merancang stasiun kerja.
2.
3.
material
secara
manual
dengan
memperhatikan
prinsip-prinsip
biomekanika kerja.
Evaluasi Ergonomi
Berdasarkan Antropometri dan Biomekanika Kerja
17
Hlm 1 /
Dengan diterapkannya ergonomi, sistem kerja dapat menjadi lebih produktif dan efisien.
Dilihat dari sisi rekayasa, informasi hasil penelitian ergonomi dapat dikelompokkan dalam lima
bidang penelitian, yaitu:
1. Antropometri
2. Biomekanika
3. Fisiologi
4. Penginderaan
5. Lingkungan fisik kerja
Pada pelaksanaan praktikum ini, hanya dibahas aspek antropometri dan biomekanika kerja.
II.1
Antropometri
Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran dimensi tubuh manusia dan
karakteristik khusus lain dari tubuh yang relevan dengan perancangan alat-alat/benda-benda
yang digunakan manusia.
Antropometri dibagi atas dua bagian utama, yaitu:
a) Antropometri Statis (struktural)
Pengukuran manusia pada posisi diam, dan linier pada permukaan tubuh.
b) Antropometri Dinamis (fungsional)
Yang dimaksud dengan antropometri dinamis adalah pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik
manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin
terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatannya.
Yang sering disebut sebagai antropometri rekayasa adalah aplikasi dari kedua bagian utama di
atas untuk merancang workspace dan peralatan.
Permasalahan variasi dimensi antropometri seringkali menjadi faktor dalam menghasilkan
rancangan sistem kerja yang fit untuk pengguna. Dimensi tubuh manusia itu sendiri
Evaluasi Ergonomi
Berdasarkan Antropometri dan Biomekanika Kerja
17
Hlm 2 /
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang harus menjadi salah satu pertimbangan dalam
menentukan sampel data yang akan diambil. Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Umur
Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 20 tahun untuk pria
dan 17 tahun untuk wanita. Ada kecenderungan berkurang setelah 60 tahun.
2. Jenis kelamin
Pria pada umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali bagian dada dan
pinggul.
3. Rumpun dan Suku Bangsa
4. Sosio ekonomi dan konsumsi gizi yang diperoleh.
5. Pekerjaan, aktivitas sehari-hari juga berpengaruh
6. Kondisi waktu pengukuran
Metode Perancangan dengan Antropometri (Antropometric Method)
Terdapat dua pilihan dalam merancang sistem kerja berdasarkan data antropometri, yaitu:
Perancangan fasilitas kerja yang dapat mengakomodasi populasi pengguna dengan nilai
maximum ataupun minimum (Persentil 5 dan 95).
Design for adjustable range
Perancangan fasilitas kerja yang dapat mengakomodasi populasi pengguna dengan nilai
rata-rata (Persentil 50).
Misalnya dalam mendesain tinggi pintu, digunakan persentil 95 untuk ukuran tinggi badan
tegak. Hal ini menunjukkan 95 persen dari populasi yang diukur bisa melalui pintu
tersebut.
Evaluasi Ergonomi
Berdasarkan Antropometri dan Biomekanika Kerja
17
Hlm 3 /
Cara Pengukuran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tinggi sandaran
punggung
7.
Tinggi pinggang
8.
Tinggi popliteal
9.
Pantat politeal
10.
Pantat ke lutut
Data Yang
Diukur
Lebar bahu
Cara Pengukuran
Ukur jarak horizontal antara kedua lengan atas.
Subjek duduk tegak dengan lengan atas
merapat
ke
badan
dan
lengan
bawah
direntangkan ke depan.
Evaluasi Ergonomi
Berdasarkan Antropometri dan Biomekanika Kerja
17
Hlm 4 /
2.
Lebar pinggul
3.
Lebar
duduk
4.
Lebar pinggang
5.
Siku ke siku
sandaran
2.
3.
4.
5.
Tinggi
pinggang
berdiri
Tinggi lutut berdiri
6.
7.
Jangkauan tangan ke
atas
8.
Panjang
bawah
Berat badan
9.
lengan
Cara Pengukuran
Jarak vertikal telapak kaki sampai ujung
kepala yang paling atas. Sementara subjek
berdiri tegak dengan mata memandang lurus
ke depan.
Ukur jarak vertikal dari lantai sampai ujung
mata bagian dalam (dekat pangkal hidung).
Subjek berdiri tegak dan memandang lurus
ke depan.
Ukur jarak vertikal dari lantai sampai bahu
yang menonjol pada saat subjek berdiri
tegak.
Ukur jarak vertikal dari lantai ke titik
pertemuan antara lengan atas dan lengan
bawah. Subjek berdiri tegak dengan kedua
tangan tergantung secara wajar.
Ukur jarak vertikal lantai sampai pinggang
pada saat subjek berdiri tegak.
Ukur jarak vertikal lantai sampai lutut pada
saat subjek berdiri tegak.
Tangan menjangkau ke atas setinggitingginya. Ukur jarak vertikal lantai sampai
ujung jari tengah pada saat subjek berdiri
tegak.
Subjek berdiri tegak, tangan disamping, ukur
jarak dari siku sampai pergelangan tangan.
Menimbang dengan posisi normal di atas
timbangan.
Cara Pengukuran
Ukur jarak horizontal dari punggung sampai
ujung jari tengah. Subjek berdiri tegak
dengan betis, pantat dan punggung merapat
ke dinding, tangan direntangkan secara
horizontal ke depan
Evaluasi Ergonomi
Berdasarkan Antropometri dan Biomekanika Kerja
17
Hlm 5 /
Cara Pengukuran
Ukur jarak horizontal dari ujung jari
terpanjang tangan kiri sampai ujung jari
terpanjang tangan kanan. Subjek berdiri
tegak dan kedua tangan direntangkan
horizontal ke samping sejauh mungkin.
Data Yang
Diukur
Panjang jari
1,2,3,4,5
Cara Pengukuran
Diukur dari masing-masing pangkal ruas jari sampai
ujung jari. Jari-jari subjek merentang lurus dan
sejajar.
Diukur dari pangkal pergelangan tangan sampai
pangkal ruas jari. Lengan bawah sampai telapak
tangan subjek lurus.
Diukur dari sisi luar jari telunjuk sampai sisi luar jari
kelingking. Jari-jari subjek lurus dan merapat satu
sama lain.
Diukur dari sisi luar ibu jari sampai sisi luar jari
kelingking. Posisi jari seperti pada No. 3.
Pangkal ke
tangan
Lebar jari
2,3,4,5
Lebar tangan
Panjang
telapak tangan
Tebal perut
duduk
Tebal paha
Tebal dada
Tebal
berdiri
perut
tengah
sampai
pangkal
Cara Pengukuran
Ukur sudut putaran lengan tangan bagian
bawah dari posisi awal sampai ke putaran
maksimum. Posisi awal lengan tangan bagian
bawah ditekuk ke kiri semaksimal mungkin,
kemudian diputar ke kanan sejauh mungkin.
Kemudian putar dari posisi awal ke kiri sejauh
mungkin.
2.
Putaran
tangan
3.
telapak
Evaluasi Ergonomi
Berdasarkan Antropometri dan Biomekanika Kerja
17
Hlm 6 /
Evaluasi Ergonomi
Berdasarkan Antropometri dan Biomekanika Kerja
17
Hlm 7 /
2
n
x
i 1
2
x
n
z
(u 1). n
0.2661
n 1
BK x 3
Data yang digunakan adalah data individu sehingga n = jumlah data
Uji cukup
Gunakan tingkat ketelitian 5% dan tingkat keyakinan 95%
40. n. ( x ) 2 ( x ) 2
i
i
'
i.n
f k 1
fi
Hlm 8 /
II.2 BIOMEKANIKA
Biomekanika adalah ilmu yang menggunakan hukum-hukum fisika dan konsep-konsep
mekanika untuk mendeskripsikan gerakan dan gaya pada berbagai macam bagian tubuh
ketika melakukan aktivitas.
Faktor ini sangat berhubungan dengan pekerjaan yang bersifat material handling, seperti
pengangkatan
menggunakan otot tubuh. Meskipun kemajuan teknologi telah banyak membantu aktivitas
manusia, namun tetap saja ada beberapa pekerjaan manual yang tidak dapat dihilangkan
dengan pertimbangan biaya maupun kemudahan. Pekerjaan ini membutuhkan usaha fisik
sedang hingga besar dalam durasi waktu kerja tertentu, misalnya penanganan atau
pemindahan material secara manual. Usaha fisik ini banyak mengakibatkan kecelakaan kerja
seperti low back pain, yang menjadi isu besar di negara-negara industri belakangan ini.
RWL (Recommended Weight Lifting) konfirmasi RWL versi Indonesia............
Sebuah lembaga yang menangani masalah kesehatan dan keselamatan kerja di Amerika,
NIOSH (National Institute of Occupational Safety and Health) melakukan analisis terhadap
kekuatan manusia dalam mengangkat atau memindahkan beban, serta merekomendasikan
batas maksimum beban yang masih boleh diangkat oleh pekerja yaitu Action Limit (AL) dan
MPL (Maximal Permissible Limit) pada tahun 1981. Kemudian lifting equation tersebut direvisi
sehingga dapat mengevaluasi dan menyediakan pedoman untuk range yang lebih luas dari
manual lifting. Revisi tersebut menghasilkan RWL (1991), yaitu batas beban yang dapat
diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cedera meskipun pekerjaan tersebut dilakukan
secara berulang-ulang dalam durasi kerja tertentu (misal 8 jam sehari) dan dalam jangka
waktu yang cukup lama. RWL didefinisikan dengan persamaan berikut:
RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
Keterangan :
RWL
LC
: Konstanta pembebanan
= 23 kg
HM
= 25/H
Evaluasi Ergonomi
Berdasarkan Antropometri dan Biomekanika Kerja
17
Hlm 9 /
Ket: H dalam cm
DM
= 0.82 + 4.5/D
Ket: D dalam cm
AM
= 1 (0.0032 A)
Ket: A in degree
FM
CM
VM
= (1-(0.003[V-75]))
Ket: V dalam cm
Besarnya FM dan CM dapat dilihat pada tabel 1 dan tabel 2.
Tabel 1. Faktor pengali kopling
Coupling Type
V75 cm
Good
1.00
Fair
0.95
Poor
0.90
(Sumber : Waters et al ,1994)
V75 cm
1.00
1.00
0.90
Work Duration
1 2 jam
V75
V75
0.95
0.95
0.92
0.92
0.88
0.88
0.84
0.84
0.79
0.79
0.72
0.72
0.60
0.60
0.50
0.50
0.42
0.42
0.35
0.35
0.30
0.30
0.26
0.26
0.00
0.23
0.00
0.21
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
1 jam
V75
V75
0.2
1.00
1.00
0.5
0.97
0.97
1
0.94
0.94
2
0.91
0.91
3
0.88
0.88
4
0.84
0.84
5
0.80
0.80
6
0.75
0.75
7
0.70
0.70
8
0.60
0.60
9
0.52
0.52
10
0.45
0.45
11
0.41
0.41
12
0.37
0.37
13
0.00
0.34
14
0.00
0.31
15
0.00
0.28
15
0.00
0.00
(Sumber : Waters et al ,1994)
Horizontal Location (H)
: jarak
telapak
tangan
2 8 jam
V75
V75
0.85
0.85
0.81
0.81
0.75
0.75
0.65
0.65
0.55
0.55
0.45
0.45
0.35
0.35
0.27
0.27
0.22
0.22
0.18
0.18
0.00
0.15
0.00
0.13
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
dari titik
tengah
antara 2 tumit,
Evaluasi Ergonomi
Berdasarkan Antropometri dan Biomekanika Kerja
17
Hlm 10 /
Angel (A)
Garis Asimetrik
Garis Sagital
: garis yang melalui titik tengah kedua mata kaki bagian dalam
dan berada pada bidang sagital. Bidang sagital adalah bidang
yang membagi tubuh menjadi dua bagian, kanan dan kiri, saat
posisi tubuh netral (tangan berada di depan tubuh dan tidak
ada perputaran pada bahu dan kaki).
Bidang sagital
Bidang
frontal
Titik
proyeksi
Garis
Sudut
Garis
Gambar
5. Representasisagital
dari
asimetrik
asimetrik
sudut as
Perancangan work space harus memperhatikan batasan-batasan ini, karena faktor jarak
perpindahan dan tinggi benda kerja merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
RWL.
Terdapat beberapa asumsi dalam pelaksanaan perhitungan RWL :.......................
Telah dilakukan penelitian mengenai rumus RWL yang telah disesuaikan untuk orang
Indonesia. Berikut ini adalah penelitian-penelitian faktor pengali yang telah dilakukan, yaitu:
1.
2.
3.
Evaluasi Ergonomi
Berdasarkan Antropometri dan Biomekanika Kerja
17
Hlm 11 /
4.
III. DAFTAR PUSTAKA (blum diperiksa bener gak ini daftar pustakanya)
1. Galer, I.A.R. 1989. Applied Ergonomics Handbook, Butterworths, London.
2. Kroemer, K.H.E., et al. 1994. Ergonomics: How to Design For Ease and Efficiency.
Prentice Hall. New Jersey.
3. Mc. Cormick & Ernest J. 1993.Human Factors in Engineering and Design. Mc Graw Hill.
New York.
4. Niebel,B.W.and Freivalds, A. 1999. Methods, Standards and Work Design, 9th Ed; Mc
Graw-Hill. New York.
5. Proceeding Lokakarya I-III Methods Engineering,
Kursi Antropometri
Penggaris/meteran
Timbangan badan
V. PROSEDUR PRAKTIKUM
V.1. Ilustrasi
PT PTI adalah perusahaan yang memproduksi ragum. Dalam proses produksi dibutuhkan
mesin drilling, milling, dan turning. Untuk itu, diperlukan stasiun kerja sebagai tempat proses
pemesinan tersebut. Selain itu, PT PTI memerlukan stasiun kerja perakitan dan inspeksi.
Evaluasi Ergonomi
Berdasarkan Antropometri dan Biomekanika Kerja
17
Hlm 12 /
Dengan demikian, dibutuhkan perancangan stasiun kerja yang dapat mendukung proses
produksi dengan baik. Perancangan stasiun kerja dilakukan di modul 4. Untuk memenuhi
kriteria stasiun kerja yang baik, diperlukan perancangan dengan memperhatikan aspek
manusia dalam bekerja (human centered design).
Perancangan
stasiun
kerja
dilakukan
dengan
mempertimbangkan
Antropometri
dan
Biomekanika Kerja.
V.2. Pengambilan Data Antropometri
Pengukuran Secara Manual
1. Pengenalan alat-alat ukur antropometri oleh asisten beserta cara kerjanya.
2. Pengukuran variabel dimensi tubuh praktikan, sesuai dengan petunjuk asisten dan
pedoman data antropometri terlampir. Pengukuran dilakukan terhadap salah seorang
praktikan dari masing-masing kelompok.
3. Praktikan yang lain mencatat hasil pengukuran pada form EA-1 dan EA-2.
4. Melakukan entry data pada form EA-1 dan EA-2 pada komputer yang telah disediakan.
Perhatikan dengan baik cara pengukuran dan pembacaaan hasil, sehingga data yang diperoleh
benar-benar valid. Pengukuran harus dilaksanakan dengan bimbingan asisten.
V.3. Simulasi pengangkatan untuk perhitungan RWL
Praktikum ini dilaksanakan oleh 2 orang sebagai perwakilan tiap shift , dengan prosedur
sebagai berikut:
1.
Praktikan 1 bertindak sebagai operator pemindah beban , dengan posisi sesuai dengan
petunjuk asisten.
2.
3.
Lakukan simulasi pemindahan ke tempat yang telah ditentukan asisten selama kurang
lebih 15 menit.
4.
Evaluasi Ergonomi
Berdasarkan Antropometri dan Biomekanika Kerja
17
Hlm 13 /
1.1
Uji kenormalan, uji keseragaman, uji kecukupan data, dan perhitungan persentil (P 5, P50,
P95).
1.2
Perhitungan RWL existing untuk setiap posisi yang disimulasikan (posisi origin dan posisi
destination). Gambarkan posisi awal dan posisi akhir pemindahan bahan (tampak atas,
tampak samping, dan tampak depan).
1.3
BAB II ANALISIS
2.1
Evaluasi Ergonomi
Berdasarkan Antropometri dan Biomekanika Kerja
17
Hlm 14 /
NIM
Jumlah jam/minggu
Umur
Penghasilan orangtua
:
:
Jenis Kelamin :
Suku Bangsa :
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
depan
Rentangan tangan
Panjang jari 1,2,3,4,5
Pangkal ke tangan
Lebar jari 2,3,4,5
Lebar tangan
Simbol
Tdt
Tdn
Tbd
Tmd
Tsd
Tsp
Tpg
Tpd
Tp
Tpo
Pp
Pkl
Lb
Lsd
Lp
Lpg
Sks
Tbt
Tmd
tbhb
Tsb
tpgb
Tlb
Plb
Tdb
Tpb
bb
jta
jtd
rt
pj
pkt
lj
lt
Evaluasi Ergonomi
Berdasarkan Antropometri dan Biomekanika Kerja
17
Hlm 15 /
FORM EA-2
LEMBAR PENGAMATAN
PENGUKURAN ANTROPOMETRI DINAMIS
No.
1.
2.
3.
Simbol
Hasil Pengukuran
(satuan)
pl
ptt
stk
Evaluasi Ergonomi
Berdasarkan Antropometri dan Biomekanika Kerja
17
Hlm 16 /
FORM EA-3
LEMBAR PENGAMATAN PENGUKURAN RWL
Job Analysis Work Sheet
Department
Job Title
Analyst's Name
Date
Job Description
L (max)
Destination
V
Assymetric angle
()
Origi
Destinatio
n
n
A
A
Vertical
distance
(cm)
Frequenc
y rate
(Lifts/mi
n)
Duratio
n
(hour)
Origin
Destination
RWL=
RWL=
RWL=
LC
HM
VM
DM
AM
FM
x
CM
=
=
Origin
Lifting Index=
Destination
Lifting Index=
Evaluasi Ergonomi
Berdasarkan Antropometri dan Biomekanika Kerja
=
=
Hlm 17 / 17
Object
Couplin
g
kg
kg
Evaluasi Ergonomi
Berdasarkan Antropometri dan Biomekanika Kerja
17
Hlm 18 /