Anda di halaman 1dari 7

I.

DEFENISI ANTROPOMETRI

Antropometri berasal dari “anthro” yang memiliki arti manusia dan


“metri” yang memiliki arti ukuran. Antropometri adalah sebuah studi tentang
pengukuran tubuh dimensi manusia dari tulang, otot dan jaringan adiposa atau
lemak .
Menurut (Wignjosoebroto, 2008), antropometri adalah studi yang berkaitan
dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Bidang antropometri meliputi
berbagai ukuran tubuh manusia seperti berat badan, posisi ketika berdiri, ketika
merentangkan tangan, lingkar tubuh, panjang tungkai, dan sebagainya.
Menurut Stevenson (1989) Antropometri adalah suatu kumpulan data numeric
yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia ukuran, bentuk, dan
kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain.

Antropometri merupakan bagian dari ergonomi yang secara khusus


mempelajari ukuran tubuh yang meliputi dimensi linear, serta, isi dan juga
meliputi daerah ukuran, kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerakan tubuh.
Secara devinitif antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan
dengan ukuran dimensi tubuh manusia meliputi daerah ukuran, kekuatan,
kecepatan dan aspek lain dari gerakan tubuh manusia, menurut. Data antropometri
digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perancangan stasiun kerja, fasilitas
kerja, dan desain produk agar diperoleh ukuran-ukuran yang sesuai dan layak
dengan dimensi anggota tubuh manusia yang akan menggunakannnya.

Antropometri dapat dibagi menjadi:

Antripometri Statis
Antropometri statis merupakan ukuran tubuh dan karakteristik tubuh dalam
keadaan diam (statis) untuk posisi yang telah ditentukan atau standar
Contoh: Tinggi Badan, Lebar bahu

Antropometri Dinamis
Antropometri dinamis adalah ukuran tubuh atau karakteristik tubuh dalam
keadaan bergerak, atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi
saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatan.
Terdapat tiga bentuk pengukuran dinamis yaitu:
1. Pengukuran tingkat keterampilan sebagai pendekatan untuk mengerti
bagaimana keadaan mengenai cara kerja dari suatu aktivitas dalam pekerjaan
dan lain sebagainya.
2. Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat kerja. Hal ini
berhubungan dengan keamanan dan kenyamanan dalam pekerjaan. Misalkan
bagi pegawai pabrik, tentunya jangkauan karyawan ke alat mesin akan sangat
berpengaruh.
3. Pengukuran variabilitas kerja, yang didasarkan pada aktivitas apa saja yang
dilakukan dalam mekanisme kerja seseorang.
Contoh: Putaran sudut tangan, sudut putaran pergelangan kaki.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Antropometri :


1. Umur
Dimensi tubuh manusia akan tumbuh dan bertambah besar seiring dengan
berkembangnya umur sejak awal kelahirannya sampai dengan umur sekitar 20
tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita.
2. Jenis Kelamin 
Dimensi ukuran tubuh laki-laki umumnya lebih besar dibandingkan dengan
wanita, kecuali untuk beberapa bagian tubuh tertentu seperti lingkaran dada
dan pinggul.
3. Suku/Etnis
Setiap suku bangsa ataupun etnis akan memiliki karakteristik fisik yang akan
berbeda satu dengan lainnya.
4. Postur Tubuh
Ukuran tubuh akan berbeda dipengaruhi oleh posisi tubuh pada saat akan
melakukan aktivitas tertentu yaitu structural dan functional body
dimensions. Posisi standar tubuh pada saat melakukan gerakan-gerakan
dinamis dimana gerakan tersebut harus dijadikan dasar pertimbangan pada saat
data antropometri diimplementasikan.
5. Pakaian
Pakaian seperti model, jenis bahan, jumlah rangkapan, dan lain-lain yang
melekat di tubuh akan menambah dimensi ukuran tubuh manusia.
6. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan mewajibkan adanya persyaratan dalam menyeleksi dimensi
tubuh manusia seperti : tinggi, berat badan, lingkar perut, dan lain-lain.
Perbedaan pekerja buruh dermaga atau pelabuhan harus mempunyai postur
tubuh yang relatif besar dibandingkan dengan pegawai kantoran atau
mahasiswa.
7. CACAT TUBUH SECARA FISIK
Cacat tubuh secara fisik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
variabilitas dataantropometri. Seperti, orang normal dan orang yang memiliki
keterbatasan fisiktidak mempunyai lengan. Untuk dimensi tinggi siku, tinggi
pinggul, tinggitulang ruas, tinggi ujung jari, dan lain-lain sangatlah berbeda
antara orangnormal dengan orang yang memiliki keterbatasan fisik. Sehingga,
dataantropometri yang digunakan dalam merancang produk dan stasiun kerja
untuk orang yang cacat tubuh secara fisik berbeda dengan orang normal.

II. PENGAPLIKASIAN ANTROPOMETRI DALAM MENINGKATKAN


NILAI PRODUK YANG ERGONOMIS

Ketika kita berbicara tentang aplikasi antropometri dalam meningkatkan


nilai produk, ilmu ini memang dinilai sangat penting guna meningkatkan
kedetailan ukuran sehingga mampu menaikkan tingkat kenyamanan serta
keamanan suatu produk. Terlebih dalam bidang furniture seperti perancangan
kursi dan perancangan meja, antropometri sangat diperlukan untuk menciptakan
fasilitas kerja yang nyaman.Untuk menentukan perancangan yang baik, pastinya
kamu juga harus memperhatikan kedetailan produk. Oleh karena itu, pengukuran
yang cermat akan menghasilkan produk unggulan yang sesuai dengan kebutuhan
pengguna. Sehingga apabila produk yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan
pengguna telah terpenuhi, bukan tidak mungkin produk kamu menjadi laris
dipasaran.

Alat yang digunakan untuk mengukur antropometri tubuh manusia :


Sebelum mengetahui mengenai cara menciptakan produk yang aman dan
nyaman dengan pertimbangan antropometri, maka terlebih dahulu kita akan
membahas menangani alat ukur yang digunakan dalam pengukuran dimensi tubuh
manusia yang menjadi faktor penting dalam hal ini. Dalam melakukan
pengukuran antropometri, terdapat dua alat yang digunakan. Alat ini mampu
membantu seseorang untuk mengukur dimensi tubuh dengan lebih cermat. Saat
ini, ada dua alat yang digunakan untuk mengukur dimensi tubuh manusia, yakni:
1. Kursi Antropometri
Alat ukur lain yang biasanya digunakan dalam mengukur ruang lingkup
dimensi tubuh manusia adalah Kursi Antropometri. Beberapa tahun yang lalu,
kursi antropometri terbuat dari bahan kayu yang sangat konvensional. Sehingga
terkadang bisa terjadi kesalahan dalam perhitungan. Kendati demikian, saat ini
telah dibuat kursi antropometri yang lebih modern dengan menggabungkan
teknologi listrik dalam perhitungannya. Sehingga meskipun pengukuran
dilakukan secara manual. Namun, perhitungan yang dihasilkan akan sesuai
dengan perhitungan yang dilakukan.

Kursi Antropometri
2. Portable Antropometri / Anthropometer Kit
Selain kursi antropometri, dalam melakukan pengukuran antropometri tubuh
manusia, kita juga bisa menggunakan alat antropometri portable. Biasanya alat
portable  antropometri atau yang dikenal pula dengan anthropometry
measurement kit, merupakan alat alat yang terdiri dari antropometer, sliding
caliper, spreading caliper dan juga jangka sorong. Alat ini sangat praktis untuk
digunakan dan dapat digunakan kapanpun dan dimanapun. Portable
Antropometri biasanya digunakan untuk kepentingan kesehatan dan
keselamatan kerja. Perhitungan yang dilakukan menggunakan portable
antropometri pun tak kalah baik dengan kursi antropometri yang ada di atas.

Portable Antropometri / Athropometry Measurement Kit


Dengan adanya antropomeri inilah, aplikasi ergonomi dalam pembuatan
produk furniture dapat mudah dicapai. Pengukuran ini bertujuan untuk
mengetahui bentuk dimensi tubuh, agar produk yang dirancang lebih sesuai dan
dapat memberikan kenyamanan kepada pengguna.

Alat ukur kursi antropometri


Kegunaan kursi antropometri ini dalam antropologi diantaranya sebagai
alat ukur praktikum desain interior, alat praktikum teknik sipil, alat ukur anatomi
tubuh. Sehingga dapat diaplikasikan juga ke dalam pengukuran produk lain
misalnya antropometri kursi kerja, antropometri kursi roda, dan antropometri
kursi santai.
Keunggulan dan Kelemahan Antropometri :

Antropometri sangat bermanfaat dalam dunia industri, namun ada


kelebihan dan kekurangan dari penggunaan antropometri. Berikut ini adalah
kelebihan dan kekurangan antropometri.

1. Kelebihan Antropometri
Ada beberapa kelebihan dari penggunaan pengukuran antropometri, yaitu :

A. Prosedur yang digunakan sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam


jumlah sampelcukup besar.

B. Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli.

C. Alat yang digunakan murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan
dandibuat didaerah setempat.

D. Metode ini tepat dan akurat.

E. Umumnya dapat mengidentifikasi status buruk, kurang baik danbaik,


karena sudah ada batasan yang jelas.

F. Dapat digunakan untuk pencegahan kelompok yang rawan terhadap gizi.

2. Kelemahan antropometri

Beberapa kelemahan dari penggunaan pengukuran antropometri, yaitu :

A. Tidak sensitive yaitu tidak dapat mendeteksi status gizi dalam waktu
singkat,tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi tertentu, misal Fe dan
Zn.

B. Faktor di luar gizi (penyakit, genetik dan penurunan penggunaan energi)


dapat menurunkan spesifikasi dan sensitivitas pengukuran antropometri.

C. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi akurasi,


dan validitas pengukuran.

D. Kesalahan terjadi karena: pengukuran, perubahan hasil pengukuran(fisik


dan komposisi jaringan), analisis danasumsi yang keliru. Sumber kesalahan
biasanya berhubungan dengan latihan petugas yang tidak cukup, kesalahan
alat, kesulitan pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai