Anda di halaman 1dari 8

NAMA : NI PUTU MARTINA PUTRI

NIM : 2114101050
PRODI : ILMU HUKUM

Pembelajaran Mandiri
BAB II
ANTROPOMETRI & GEOMETRI

1. Antropometri adalah ukuran dan proporsi tubuh manusia yang mempunyai


manfaat praktis dl menentukan: (a) ukuran tempat duduk, (b) ukuran meja kerja,
(c) ukuran jangkauan, (d) ukuran genggaman, (e) ukuran ruang gerak pada
peralatan, dan (e) batas-batas gerakan sendi. Bagaimanakah cara
mengimplementasikan antropometri pada kelima ukuran tersebut ? Jelaskan !
Jawaban : Antropometri adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang dimensi
tubuh manusia. Antropometri tersebut berasal dari ‘antro’ yang berarti manusia dan
‘metri’ yang mempunyai arti pengukuran. Oleh sebab itu, ilmu antropometri digunakan
sebagai bidang yang akan membahas perihal pengukuran manusia secara fisik.
Antropometri juga dapat di artikan sebagai sebuah cabang ilmu yang sangat membantu
dalam bidang kesehatan maupun kehidupan sehari-hari. Dalam bidang kesehatan, yang
jelas antropometri akan memberikan pengukuran kondisi fisik manusia secara detail yang
mana hal tersebut akan dianalisan kondisi fisiknya berdasarkan pengukuran yang telah
ada. Selanjutnya, untuk kehidupan sehari-hari, antropometri akan memberikan data fisik
manusia secara lengkap dan hal itu dapat digunakan sebagai persyaratan untuk berbagai
macam keperluan. Menurut ilmu antropometri, objek yang akan dilakukan pengukuran
yakni meliputi bagian luar tubuh manusia yang dapat dilihat secara kasat mata. Bagian
tubuh tersebut misalkan saja tangan, kepala, kaki, leher, dan masih banyak lagi lainnya
yang penting untuk dilakukan pengukuran. Dalam hal tersebut maka antropometri dapat
diimplementasikan kedalam kelima ukuran berikut :
a. Ukuran tempat duduk, pengimplementasian antropometri pada perancangan
kursi, termasuk pengukuran dimensi posisi duduk yang baik. Pemanfaatan data
antropometri juga penting dalam evaluasi ergonomi kursi penumpang pada speed
boat, dimana jarak minimal antara dua kursi harus mempertimbangkan data
antropometri jarak bokong hingga lutut. Selain itu pengukuran pada badan
manusia agar membuat tempat duduk menjadi nyaman dan mencegah masalah
kesehatan.
b. Ukuran meja kerja, Pengimplementasian antropometri memiliki manfaat praktis
pada ukuran meja, terutama dalam konteks desain meja kerja yang ideal untuk
memperhatikan postur pekerja. Antropometri membahas analisis ketinggian Meja
kerja yang ideal terhadap postur pekerja. pengimplementasian simulasi operasi
kerja dengan memasukkan data antropometri dan postur tubuh, serta menetapkan
konfigurasi tinggi meja yang ideal terhadap postur pekerja. Dengan demikian,
penggunaan antropometri dalam desain meja kerja dapat membantu menciptakan
lingkungan kerja yang lebih ergonomis dan sesuai dengan kebutuhan fisik pekerja.
c. Ukuran jangkau, Pengimplementasian antropometri memiliki manfaat praktis
pada ukuran terjangkau karena dapat membantu dalam merancang produk yang
lebih sesuai dengan ukuran tubuh manusia. Dengan menggunakan data
antropometri, perancang produk dapat memastikan bahwa produk yang mereka
buat cocok dan nyaman digunakan oleh sebagian besar populasi. Hal ini dapat
meningkatkan kepuasan konsumen dan mengurangi risiko pengembalian produk
akibat ketidakcocokan ukuran. Selain itu, penggunaan antropometri juga dapat
membantu dalam merancang lingkungan kerja yang ergonomis, sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas pekerja.
d. Ukuran genggaman, Pengukuran dimensi tubuh manusia, seperti ukuran
genggaman, merupakan bagian dari pengumpulan data antropometri yang
dilakukan untuk menciptakan kondisi kerja yang ergonomis bagi suatu wilayah.
Data antropometri yang berhasil diperoleh dapat diterapkan secara luas dalam hal
perancangan bidang kerja, termasuk dalam proses perancangan produk. Selain itu,
pengukuran antropometri merupakan elemen kritis dalam proses perancangan
produk. Dengan demikian, pengukuran antropometri, termasuk ukuran
genggaman, dapat digunakan sebagai dasar oleh para ergonom untuk merancang
agar tercapainya kesesuaian antara dimensi tubuh manusia (pengguna) dengan
produk yang dirancang.
e. Ukuran ruang gerak pada peralatan, Pengimplementasian antropometri pada
ukuran ruang gerak pada peralatan memiliki praktis yang signifikan dalam proses
perancangan fasilitas maupun ruang kerja. Dengan menerapkan prinsip
antropometri, perancang dapat memastikan bahwa peralatan dan ruang gerak
dirancang untuk mendukung kenyamanan dan efisiensi pengguna. Dengan
demikian, pengimplementasian antropometri dapat membantu meningkatkan
produktivitas dan kesejahteraan para pengguna ruang gerak dan peralatan.
Sedangkan Batas-batas gerakan sendi, Dalam konteks gerak sendi, antropometri
dapat digunakan untuk menentukan rentang gerak suatu sendi berdasarkan
dimensi tubuh manusia. Misalnya, panjang anggota tubuh seseorang dapat
mempengaruhi rentang gerak suatu sendi, dan informasi ini dapat digunakan
untuk merancang stasiun kerja yang mengakomodasi kebutuhan pekerja dengan
dimensi tubuh berbeda. Oleh karena itu, antropometri mempunyai aplikasi praktis
dalam menentukan batas gerak sendi dan dapat digunakan untuk merancang
sistem kerja yang aman dan nyaman bagi pekerja dengan ukuran tubuh berbeda.

2. Geometri adalah ukuran ruang gerak tempat beraktivitas. Mengapa ruang gerak
yang dimanfaatkan seorang pekerja ketika melakukan aktivitasnya sangat
berpengaruh terhadap kesehatan kerja ? jelaskan !
Jawaban : Ruang gerak yang dimanfaatkan seorang pekerja ketika melakukan
aktivitasnya sangat berpengaruh terhadap kesehatan kerja karena aktivitas fisik yang
dilakukan oleh manusia akan berhubungan erat dengan kualitas hidup, kesehatan, dan
kesejahteraan. Salah satu penyebab kelelahan kerja adalah aktivitas fisik. Kelelahan kerja
akan menurunkan kinerja dan menambah tingkat kesalahan kerja. Oleh karena itu, kantor
harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memaksa pengguna untuk beraktivitas
fisik lebih, sehingga tidak hanya menjadikan manusia lebih sehat tetapi juga dapat
meningkatkan kinerja kerja. Arsitektur seharusnya menjadi respon perilaku dari manusia
tersebut sehingga dapat memaksa manusia untuk beraktivitas fisik lebih. Selain itu Ruang
gerak yang dimanfaatkan seorang pekerja saat melakukan aktivitasnya sangat
berpengaruh terhadap kesehatan kerja karena berbagai alasan. Beberapa alasan tersebut
antara lain:
 Ergonomi: Ruang kerja yang memungkinkan pekerja untuk bergerak dengan
bebas dapat membantu mengurangi risiko cedera dan ketegangan otot. Dengan
ruang gerak yang cukup, pekerja dapat mengatur posisi tubuhnya secara
ergonomis, yang dapat mengurangi risiko cedera muskuloskeletal.
 Kesehatan mental: Ruang kerja yang memungkinkan variasi dalam aktivitas dan
posisi tubuh dapat membantu mengurangi kejenuhan dan kelelahan, serta
meningkatkan konsentrasi dan produktivitas.
 Fleksibilitas: Ruang kerja yang memungkinkan pekerja untuk memilih tempat dan
cara bekerja sesuai dengan kebutuhan mereka dapat meningkatkan kenyamanan
dan kepuasan kerja
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan desain ruang kerja serta menerapkan
geometri yang membuat pekerja dapat bergerak dengan bebas, mengatur posisi tubuh
secara ergonomis, dan memfasilitasi kolaborasi serta variasi dalam aktivitas kerja.
Dengan demikian, ruang kerja yang memadai dapat berkontribusi pada kesehatan dan
kesejahteraan keseluruhan pekerja.

3. Jika peralatan kerja tidak sesuai antropometri dan ruang gerak tempat beraktivitas
tidak sesuai dengan geometri, akan menimbulkan: (a) ketidak-nyamanan dalam
beraktivitas, (b) kelelahan lebih cepat muncul, (c) risiko terjadinya kesalahan dalam
beraktivitas lebih tinggi, (d) beban kerja meningkat lebih cepat, (e) energi yang
diperlukan untuk usaha kerja yang sama ternyata lebih tinggi, (f) sering
menimbulkan gangguan otot terutama pada sistem musculoskeletal dan (g)
produktivitas menurun. Mengapa kondisi tersebut bisa menimbulkan masalah
seperti itu? Jelaskan !
Jawaban :
Kondisi di mana peralatan kerja tidak sesuai dengan antropometri dan ruang gerak tempat
beraktivitas tidak sesuai dengan geometri dapat menimbulkan berbagai masalah,
termasuk: Ketidak-nyamanan dalam beraktivitas, Kelelahan yang muncul lebih cepat,
Risiko terjadinya kesalahan dalam beraktivitas yang lebih tinggi, Beban kerja yang
meningkat lebih cepat, Energi yang diperlukan untuk usaha kerja yang sama ternyata
lebih tinggi, Sering menimbulkan gangguan otot terutama pada sistem musculoskeletal,
dan Produktivitas menurun. Kondisi ini dapat menimbulkan masalah seperti
ketidaknyamanan, kelelahan, risiko kesalahan, peningkatan beban kerja, peningkatan
energi yang diperlukan, gangguan otot, dan penurunan produktivitas karena
ketidaksesuaian antara peralatan kerja dengan ukuran tubuh manusia (antropometri) dan
ruang gerak tempat beraktivitas dengan geometri yang tidak sesuai. Hal ini dapat
mengakibatkan tekanan fisik dan mental pada pekerja, serta meningkatkan risiko cedera
dan kesalahan dalam beraktivitas. Selain itu Antropometri adalah ilmu yang berkaitan
dengan pengukuran tubuh manusia, dan penggunaan data antropometri dalam
perancangan ruang kerja dan peralatan kerja sangat penting untuk memastikan bahwa
ukuran dan dimensi peralatan serta ruang kerja sesuai dengan ukuran tubuh manusia.
Ketidaksesuaian antara peralatan kerja dan ukuran tubuh manusia dapat menyebabkan
ketidaknyamanan, kelelahan, dan bahkan cedera pada pengguna. Selain itu, ruang gerak
yang tidak sesuai dengan geometri juga dapat mengakibatkan ketidaknyamanan karena
dapat membatasi gerakan alami tubuh manusia, menyebabkan tekanan pada sendi, dan
mengganggu aliran kerja yang efisien. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan
antropometri dan geometri dalam perancangan ruang kerja dan peralatan kerja guna
menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, efisien, dan aman bagi penggunanya.

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan antropometri dan geometri di


tempat kerja adalah: (a) peletakan atau penempatan mesin atau peralatan utama
yang dijadikan sebagai pusat stasiun kerja, (b) penentuan posisi operator mesin
terhadap peralatan utama yang akan dioperasikan, (c) penempatan bahan baku dan
produk yang dihasilkan oleh mesin dalam posisi yang mudah dijangkau dengan
sikap kerja yang alamiah, (d) pembuatan jalan untuk lalu-lalang ke tempat mesin
atau peralatan, ke tempat penyimpanan dan tempattempat lainnya, dan (e)
penempatan fasilitas penunjang yang mendukung aktivitas di dalam stasiun kerja
tersebut. Apakah yang akan terjadi terhadap kesehatan tubuh pekerja, jika kelima
ketentuan tersebut tidak disesuaikan dengan antropometri dan geometri ? Jelaskan
!
Jawaban : Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan antropometri dan
geometri di tempat kerja adalah Peletakan atau penempatan mesin atau peralatan utama
yang dijadikan sebagai pusat stasiun kerja, Penentuan posisi operator mesin terhadap
peralatan utama yang akan dioperasikan, Penempatan bahan baku dan produk yang
dihasilkan oleh mesin dalam posisi yang mudah dijangkau dengan sikap kerja yang
alamiah, Pembuatan jalan untuk lalu-lalang ke tempat mesin atau peralatan, ke tempat
penyimpanan dan tempat-tempat lainnya. Penempatan fasilitas penunjang yang
mendukung aktivitas di dalam stasiun kerja tersebut. Jika kelima ketentuan tersebut tidak
disesuaikan dengan antropometri dan geometri, maka dapat terjadi dampak negatif
terhadap kesehatan tubuh pekerja. Misalnya, penempatan mesin atau peralatan utama
yang tidak sesuai dengan antropometri dapat menyebabkan postur tubuh yang tidak
alamiah, yang pada gilirannya dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti cedera otot
dan tulang belakang. Selain itu, penempatan bahan baku dan produk yang tidak mudah
dijangkau dengan sikap kerja yang alamiah juga dapat menyebabkan kelelahan dan
cedera pada pekerja. Dengan demikian, memperhatikan antropometri dan geometri dalam
pemanfaatan tempat kerja sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan para
pekerja serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

5. Ketentuan jangkauan ke depan pada antropometri posisi berdiri adalah: (a) cara
mengukur yaitu diukur dari belakang punggung sampai titik tengah tongkat yang
dipegang, (b) dimanfaatkan untuk menentukan jarak penempatan alat, bahan, dan
kontrol yang ada di depan tubuh, dan (c) ukuran standarnya pada persentil 5
adalah 75,4 cm pada pria dan 67,6 cm pada wanita. Bagaimanakah keterkaitan
antara ketiga ketentuan tentang jangkauan ke depan dengan munculnya penyakit
akibat kerja ? Jelaskan !
Jawaban : Ketiga ketentuan tentang jangkauan ke depan pada antropometri posisi
berdiri, yaitu cara mengukur dari belakang punggung sampai titik tengah tongkat yang
dipegang, dimanfaatkan untuk menentukan jarak penempatan alat, bahan, dan kontrol
yang ada di depan tubuh, dan ukuran standarnya pada persentil 5 adalah 75,4 cm pada
pria dan 67,6 cm pada wanita, berkaitan dengan munculnya penyakit akibat kerja karena
dapat mempengaruhi postur tubuh dan posisi kerja yang tidak ergonomis. Pengukuran
antropometri yang tidak akurat dapat menyebabkan postur tubuh yang tidak baik dan
memicu munculnya penyakit akibat kerja seperti nyeri otot dan tulang, gangguan saraf,
dan gangguan pada sistem muskuloskeletal. Oleh karena itu, penting untuk melakukan
pengukuran antropometri dengan benar dan menggunakan data yang akurat untuk
menentukan jarak penempatan alat, bahan, dan kontrol yang ergonomis dan dapat
mencegah munculnya penyakit akibat kerja.

6. Prinsip kursi yang antropometris adalah: (a) adanya pewadahan yang baik atas
bagianbagian tubuh yang bersentuhan dengan bagian-bagian kursi, (b) adanya
pendistribusian tekanan kursi secara merata pada tubuh sesuai dengan bagian-
bagian yang bersentuhan, (c) adanya keleluasaan gerak selama duduk, dan (d)
dirasakan nyaman saat diduduki. Apakah yang terjadi pada kesehatan tubuh
pekerja, jika menggunakan kursi yang tidak antropometris atau tidak sesuai
dengan kelima ketentuan kursi antropomteris ? Jelaskan !
Jawaban : Prinsip kursi yang antropometris adalah memperhatikan dimensi tubuh
manusia dalam posisi duduk untuk merancang kursi yang ergonomis dan sesuai dengan
pemakainya. Data antropometri manusia dalam posisi duduk digunakan untuk merancang
kursi dan ketinggian meja kerja, serta untuk perancangan fasilitas kerja yang
berhubungan dengan manusia pemakainya. Dalam perancangan kursi antropometri,
penting untuk memperhatikan berbagai dimensi tubuh manusia, seperti tinggi duduk
tegak, tinggi duduk normal, tinggi mata duduk, tinggi bahu duduk, tinggi siku duduk,
tinggi sandaran punggung, tinggi pinggang, tebal perut, tebal paha, tinggi popliteal, pantat
politeal, pantat ke lutut, tebal dada, dan tinggi bahu-siku duduk. Prinsip antropometri
dalam perancangan kursi adalah untuk memastikan bahwa kursi dapat digunakan untuk
pengukuran berbagai variabel antropometri, serta memperhatikan waktu pengukuran yang
lebih cepat dan efisien setelah perancangan ulang kursi antropometri. Dengan memahami
prinsip antropometri, perancangan kursi dapat memperhatikan berbagai dimensi tubuh
manusia sehingga kursi yang dihasilkan dapat memberikan kenyamanan, keamanan, dan
kemudahan penggunaan bagi pemakainya. Maka kursi yang tidak antropometris atau
tidak sesuai dengan kelima ketentuan kursi antropomteris dapat memberi dampak negatif
serta menurunkan kesehatan tubuh pekerja.
Beberapa dampak yang mungkin terjadi termasuk ketidaknyamanan, peningkatan
risiko cedera, gangguan postur tubuh, dan penurunan produktivitas. Kursi yang tidak
sesuai dengan prinsip antropometris dapat menyebabkan tekanan yang tidak merata pada
tubuh, membatasi gerakan, dan menyebabkan ketegangan pada otot dan sendi. Hal ini
dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka pendek seperti nyeri punggung, leher, dan
bahu, serta masalah kesehatan jangka panjang seperti gangguan postur dan cedera
repetitif. Selain itu, penggunaan kursi yang tidak sesuai dengan prinsip antropometris
juga dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan muskuloskeletal, termasuk gangguan
pada tulang belakang, sendi, otot, ligamen, dan saraf. Hal ini dapat berdampak negatif
pada kesehatan umum pekerja dan mempengaruhi kinerja mereka di tempat kerja. Oleh
karena itu, penting untuk memastikan bahwa kursi yang digunakan memenuhi prinsip
antropometris agar dapat mendukung kesehatan dan kenyamanan tubuh pekerja serta
meningkatkan produktivitas kerja.

7. Antropometri tangan umumnya dimanfaatkan dalam mendesain sarung tangan,


handle, stir mobil, alat-alat tangan (handtool), alat-alat tulis, dan peralatan lainnya
yang dioperasikan dengan tangan. Mengapa diperlukan ukuran antropometri
tangan dalam mendesain alatalat tangan (hand tolls) ? Apakah akibatnya terhadap
kesehatan tubuh pekerja, jika alat-alat tangan yang digunakan tidak sesuai dengan
antropometri ? Jelaskan !
Jawaban : Antropometri tangan diperlukan dalam mendesain alat-alat tangan (hand
tools) karena pengukuran antropometri memungkinkan perancang untuk membuat alat
yang sesuai dengan dimensi tubuh manusia, sehingga dapat meningkatkan kenyamanan,
produktivitas, dan keselamatan pengguna. Ketidaksesuaian antara alat tangan dan
antropometri dapat menyebabkan penurunan produktivitas, ketidaknyamanan,
kecelakaan, tekanan biomekanika, kelelahan, cedera, hingga cumulative trauma disorder.
Sebagai contoh, desain botol sampo yang tidak sesuai dengan dimensi antropometri
tangan pengguna dapat menyebabkan tekanan yang berbeda pada tangan pria dan wanita,
yang pada akhirnya dapat mengakibatkan ketidaknyamanan dan kelelahan saat
penggunaan. Ketidaksesuaian antara alat-alat tangan dengan antropometri dapat
berdampak negatif terhadap kesehatan tubuh pekerja. Hal ini dapat menyebabkan
ketidaknyamanan, kelelahan, cedera, dan bahkan gangguan kesehatan jangka panjang
seperti cumulative trauma disorder. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan
antropometri tangan dalam mendesain alat-alat tangan agar dapat mengurangi risiko
tersebut.

8. Antropometri kaki dimanfaatkan dalam mendesain sepatu, kaos kaki, dan sandal
serta mendesain injakan pedal dan dalam menentukan lebar undakan. Mengapa
diperlukan ukuran antropometri kaki dalam mendesain sarana dan prasarana yang
diperlukan oleh kaki ? Apakah akibatnya terhadap kesehatan tubuh pekerja, jika
sarana dan prasarana yang digunakan tidak sesuai dengan antropometri ? Jelaskan
!
Jawaban : Ukuran antropometri kaki diperlukan dalam mendesain sarana dan prasarana
yang diperlukan oleh kaki karena membantu memperkirakan ukuran desain produk yang
akan dimanfaatkan oleh masyarakat. Produk yang melibatkan gerakan kaki perlu
memperhatikan keseluruhan dimensi antropometri kaki manusia. Beberapa dimensi
antropometri kaki yang penting untuk diukur sebelum merancang produk meliputi
panjang telapak kaki, panjang kaki sampai jari kelingking, lebar kaki, tinggi mata kaki,
dan lainnya. Pengukuran antropometri kaki juga digunakan untuk membuat master shoe
last bagi industri sepatu, dengan dimensi kaki yang diperlukan termasuk keliling kaki,
waist, dan instep. Selain itu, antropometri kaki juga bermanfaat untuk mengetahui
perbedaan profil antropometri kaki pada laki-laki dan perempuan, yang dapat
memengaruhi desain produk yang digunakan oleh kaki. Pengukuran antropometri kaki
diperlukan untuk merancang berbagai peralatan yang berhubungan langsung dengan
manusia, seperti bentuk kaki untuk merancang sepatu yang nyaman. Dengan demikian,
ukuran antropometri kaki sangat penting dalam mendesain sarana dan prasarana yang
diperlukan oleh kaki, karena membantu memastikan produk yang dihasilkan sesuai
dengan dimensi kaki manusia dan dapat digunakan dengan nyaman serta aman. Jika
sarana dan prasarana yang digunakan tidak sesuai dengan antropometri, maka dapat
berdampak buruk pada kesehatan tubuh pekerja. Misalnya, jika sepatu atau sandal yang
digunakan terlalu sempit atau terlalu lebar, maka dapat menyebabkan masalah kesehatan
seperti kaki lelah, kaki bengkak, kaki kesemutan, dan bahkan cedera pada kaki. Selain itu,
jika injakan pedal atau lebar undakan tidak sesuai dengan antropometri, maka dapat
menyebabkan masalah kesehatan seperti sakit punggung, sakit leher, dan masalah postur
tubuh. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan antropometri dalam
mendesain sarana dan prasarana kerja agar dapat mengurangi risiko masalah kesehatan
pada pekerja.

Anda mungkin juga menyukai