Anda di halaman 1dari 104

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia dalam kaitannya
dengan pekerjaan mereka. Ergonomi berasal dari kata Yunani ergon yang artinya kerja dan
nomos yang berarti aturan. Secara keseluruhan ergonomi berarti aturan yang berkaitan
dengan kerja, Sasaran penelitian ergonomi adalah manusia pada saat bekerja dalam
lingkungannya. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas
pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia dengan tujuan untuk menurunkan stress yang akan
dihadapi, yaitu dengan cara menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar
tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban betujuan agar sesuai dengan
kebutuhan tubuh manusia. Jadi, Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu
studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia.
Anthropometri akan memberikan penjelasan kalau manusia itu pada dasarnya
memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya. Saat melakukan proses kerja yang
berhubungan dengan pekerjaan tangan sangatlah penting untuk memperhitungkan kekuatan
genggaman tangan (grip strength) terhadap perkakas kerja yang ada di lingkungan kerja. Hal
ini akan sangat berkaitan erat dengan kenyamanan bekerja dan peningkatan produktivitas
kerja dalam suatu perusahaan. Seperti contohnya lengan dan perpindahan tangan untuk
menggapai, memegang, transportasi, dan menggerakkan obyek merupakan hal-hal dasar
dalam kehidupan setiap hari. Penggunaan kekuatan genggaman tangan berpengaruh pada
kenyamanan dalam pengangkatan dan melakukan kegiatan sehari-hari (contohnya memasak,
mengangkat guci, berkendara, atau membuka pintu atau botol).
Selain itu hampir semua perkakas kerja membutuhkan kekuatan genggam dan diagram
berulang-ulang. Khususnya perkakas yang dipegang tangan oleh manusia dan membutuhkan
kekuatan tangan untuk mengendalikannya. Apabila perkakas tersebut digunakan dalam
jangka waktu yang lama dapat menimbulkan keluhan pada pekerja berupa rasa nyeri atau
ngilu akibat beban kerja berulang atau yang dikenal dengan Repetition Strain Injury.
Sehingga diperlukan upaya untuk mengurangi kelelahan yang dilakukan dengan melakukan
pengukuran kekuatan genggam. Dari data pengukuran dapat digunakan untuk membuat
desain genggam untuk mengurangi rasa ngilu dan nyeri pada penggunaan alat genggam
Manusia akan bervariasi dalam berbagai macam dimensi ukuran seperti kebutuhan,
motivasi, inteligensia, imaginasi, usia, latar belakang pendidikan, jenis kelamin, kekuatan,
bentuk dan ukuran tubuh, dan lain sebagainya. Dengan memiliki data antropometri dan grip
strength yang tepat, maka seorang perancang produk ataupun fasilitas kerja akan mampu
menyesuaikan bentuk dan geometris ukuran dari produk rancangannya dengan bentuk
maupun ukuran segmen-segmen bagian tubuh yang nantinya akan mengoperasikan produk
tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1.Bagaimana mengetahui cara pengukuran dimensi tubuh manusia, tangan, kepala, dan kaki
untuk kepentingan ergonomi?
2.Bagaimana membuat tabel antropometri tubuh manusia, tangan, kepala, dan kaki
berdasarkan variabilitasnya?
3.Bagaimana hubungan dan pengaruh antar segmen tubuh?
4.Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan genggam?
5.Bagaimana hubungan antar diameter genggaman yang diperlukan untuk perancangan
produk?
6.Bagaimana mengetahui diameter genggaman yang diperlukan untuk perancangan
produk?
7.Bagaimana merancang suatu produk atau fasilitas kerja yang sesuai dengan prinsip
ergonomi?
8.Bagaimana cara mengaplikasikan data-data ergonomi pada praktikum sebelumnya?
9.Bagaimana menerapkan prinsip perbaikan dan kaidah inovasi dalam bentuk rancangan
produk ergonomis?

1.3 Tujuan
1.Mengetahui ukuran dimensi tubuh manusia, tangan, kepala dan kaki untuk kepentingan
ergonomi.
2.Membuat tabel anthropometri tubuh manusia, tangan, kepala dan kaki berdasarkan
variabilitasnya.
3.Mengetahui hubungan dan pengaruh antar segmen tubuh.
4.Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kekuatan genggam.
5.Mengetahui hubungan antar diameter genggaman yang diperlukan untuk perancangan
produk.
6.Mengetahui diameter genggaman yang diperlukan untuk perancangan produk.
7.Mampu merancang suatu produk atau fasilitas kerja yang sesuai dengan prinsip ergonomi
8.Mengaplikasikan data-data ergonomi pada praktikum sebelumnya.
9.Mampu menerapkan prinsip perbaikan dan kaidah inovasi dalam bentuk rancangan
produk ergonomis.

1.4 Manfaat
1. Praktikan dapat mengukur dimensi tubuh, tangan, kepala, dan kaki manusia untuk
kepentingan ergonomi.
2. Praktikan mampu membuat table anthropometri.
3. Praktikan mampu menentukan korelasi dan kesetaraan diantara segmen tubuh.
4. Praktikan dapat mengetahui sumber variabilitas dimensi tubuh manusia.
5. Praktikan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kekuatan genggam.
6. Praktikan dapat mengetahui hubungan antar diameter genggaman yang diperlukan untuk
perancangan produk.
7. Praktikan mengetahui diameter genggaman yang diperlukan untuk perancangan produk.
8. Praktikan mampu merancang suatu produk atau fasilitas kerja yang sesuai dengan
prinsip ergonomi.
9. Praktikan mampu mengaplikasikan data-data ergonomi pada praktikum sebelumnya.
10. Praktikan mampu menerapkan prinsip perbaikan dan kaidah inovasi dalam bentuk
rancangan produk ergonomis.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Antropometri
2.1.1 Definisi
Antropometri (dari Bahasa Yunani yang berati "pengukuran manusia"), dalam
antropologi fisik merujuk pada pengukuran individu manusia untuk mengetahui variasi fisik
manusia.
Kini, antropometri berperan penting dalam bidang perancangan industri, perancangan
pakaian, ergonomi, dan arsitektur. Dalam bidang-bidang tersebut, data statistik tentang
distribusi dimensi tubuh dari suatu populasi diperlukan untuk menghasilkan produk yang
optimal. Perubahan dalam gaya kehidupan sehari-hari, nutrisi, dan komposisi etnis dari
masyarakat dapat membuat perubahan dalam distribusi ukuran tubuh (misalnya dalam bentuk
epidemik kegemukan), dan membuat perlunya penyesuaian berkala dari koleksi data
antropometrik.
Antropometri merupakan bagian dari ergonomi yang secara khusus mempelajari
ukuran tubuh yang meliputi dimensi linear, serta isi dan juga meliputi daerah ukuran,
kekuatan, kecepatan, dan aspek lain dari gerakan tubuh. Secara devinitif antropometri dapat
dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan ukuran dimensi tubuh manusia
meliputi daerah ukuran, kekuatan, kecepatan, dan aspek lain dari gerakan tubuh manusia,
menurut Stevenson (1989) antropometri adalah suatu kumpulan data numerik yang
berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia ukuran, bentuk, dan kekuatan serta
penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain.
(https://bambangwisanggeni.wordpress.com/2010/03/02/antropometri/ )
Hal-hal yang memengaruhi dimensi antropometri manusia adalah sebagai berikut:
1. Umur.
Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 20 tahun untuk
pria dan 17 tahun untuk wanita. Ada kecenderungan berkurang setelah 60 tahun.
2. Jenis kelamin.
Pria pada umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali bagian dada dan
pinggul.
3. Rumpun dan suku bangsa.
4. Sosial ekonomi dan konsumsi gizi yang diperoleh.
Kondisi ekonomi dan gizi juga berpengaruh terhadap ukuran antropometri meskipun
juga bergantung pada kegiatan yang dilakukan.
5. Pekerjaan, dan aktivitas sehari-hari.
6. Kondisi waktu pengukuran.
Antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan–pertimbangan
ergonomis dalam memerlukan interaksi manusia. Data anthropometri yang berhasil diperoleh
akan diaplikasikan secara luas antara lain dalam hal:
a. Perancangan area kerja (work station, interior mobil, dll).
b. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas (tools), dan sebagainya.
c. Perancangan produk–produk konsumtif seperti pakaian, kursi, meja komputer, dll.
d. Perancangan lingkungan kerja fisik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa antropometri akan menentukan bentuk,
ukuran, dan dimensi yang tepat yang berkaitan dengan produk yang dirancang dan manusia
yang akan mengoperasikan/ menggunakan produk tersebut. (Sritomo, 2004)
Selain faktor-faktor di atas, masih ada beberapa kondisi tertentu (khusus) yang dapat
mempengaruhi variabilitas ukuran dimensi tubuh manusia yang juga perlu mendapat
perhatian, seperti:
a. Cacat tubuh.
Data antropometri akan diperlukan untuk perancangan produk bagi orang-orang cacat.
b. Tebal/tipisnya pakaian yang harus dikenakan.
Faktor iklim yang berbeda akan memberikan variasi yang berbeda pula dalam bentuk
rancangan dan spesifikasi pakaian. Artinya, dimensi orang pun akan berbeda dalam satu
tempat dengan tempat yang lain.
c. Kehamilan (pregnancy).
Kondisi semacam ini jelas akan mempengaruhi bentuk dan ukuran dimensi tubuh
(untuk perempuan) dan tentu saja memerlukan perhatian khusus terhadap produk-produk
yang dirancang bagi segmentasi seperti itu.
Antropometri terbagi atas dua cara pengukuran yaitu antropometri statis dan
anthropometri dinamis.
a. Antropometri statis.
Antropometri statis disebut juga dengan pengukuran dimensi struktur tubuh.
Antropometri statis berhubungan dengan pengukuran dengan keadaan dan ciri-ciri fisik
manusia dalam keadaan diam atau dalam posisi standar. Dimensi tubuh yang diukur dengan
posisi tetap antara lain berat badan, tinggi tubuh, ukuran kepala, panjang lengan, dan
sebagainya.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia diantaranya:
- Umur.
- Jenis kelamin.
- Suku bangsa.
- Pekerjaan.
b. Antropometri dinamis.
Antropometri dinamis berhubungan dengan pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik
manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi
saat pekerjaan tersebut melaksanakan kegiataannya.
Terdapat tiga kelas pengukuran dinamis yaitu:
- Pengukuran tingkat keterampilan sebagai pendekatan untuk mengerti keadaan mekanis dari
suatu aktivitas.
- Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat kerja.
- Pengukuran variabilitas kerja.
(http://teori-teoriergonomi.blogspot.co.id/2008/04/pengunaan-data-antropometri-dalam.html)
2.1.2 Cara Pengukuran
Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui bentuk tubuh manusia, sehingga dirasakan
nyaman dan menyenangkan. Terdapat 5 tingkat kenyamanan, yaitu:
5 - ketidaknyamanan/sakit yang tidak tertahankan.
4 - sakit yang masih bisa ditahan.
3 - sakit.
2 - kematian rasa.
1 - sensasi yang dirasakan.
0 - tidak ada sensasi.
Misalnya kita akan mengukur tingkat kenyamanan suatu kursi, maka untuk
menentukan terjadinya sensasi tersebut, terdapat 9 titik penting pertemuan antara badan
dengan kursi yang menentukan kenyamanan, yaitu:
A- daun pundak (bagian yang paling menonjol dari tulang belikat).
B- dasar pundak.
C- daerah punggung yang melengkung.
D- daerah lengkungan pinggang.
E- pantat.
F- pantat paling bawah.
G- pangkal paha.
H- pertengahan paha.
I - ujung paha.
(http://dokumen.tips/documents/laporan-praktikum-55b088a8bf2a6.html )
Di dalam pengambilan data antropometri dapat dilakukan dengan menggunakan dua
pengukuran, seperti:
a. Pengukuran dimensi struktur tubuh (structural body dimension).
Pengukuran ini diukur dengan berbagai posisi standar dan tidak bergerak (tetap tegak
sempurna). Pengukuran dimensi struktur tubuh ini juga dikenal dengan istilah static
anthropometry. Contoh dalam pengukuran dimensi strukrur tubuh ini meliputi berat badan,
tinggi tubuh dalam posisi duduk maupun berdiri, lebar tubuh, panjang lengan, dan
sebagainya. Ukuran pada dimensi ini dapat diidentifikasi dengan menggunakan berbagai
persentil tertentu seperti 5th, 50th, dan 95th.

b. Pengukuran dimensi fungsional tubuh (functional body dimension).


Pengukuran ini dilakukan terhadap posisi tubuh pada saat melakukan gerakan-gerakan
tertentu yang berkaitan dengan gerakan-gerakan kerja atau dalam posisi yang dinamis.
Tujuan adanya pengukuran dimensi fungsional adalah mendapatkan ukuran tubuh yang
berkaitan dengan gerakan-gerakan yang diperlukan tubuh untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan tertentu. Cara pengukuran dimensi fungsional tubuh seperti perancangan fasilitas
ataupun ruang kerja atau perancangan kursi mobil, dimana posisi tubuh saat melakukan
gerakan mengoperasikan kemudi, pedal, handrem, dan jarak antara dengan atap mobil
maupun dashboard dalam menggunakan antropometri dinamis.

2.1.3 Distribusi Normal dan Persentil


Data antropometri jelas diperlukan supaya rancangan suatu produk bisa sesuai dengan
orang yang akan menggunakannya. Permasalahan akan timbul bila dalam situasi banyaknya
produk standar yang harus dibuat untuk digunakan orang banyak, siapa yang akan dipilih
sebagai acuan untuk mewakili populasi mengingat ukuran individu akan bervariasi. Masalah
ini sebenarnya akan lebih mudah diatasi bilamana kita mampu merancang produk yang
memiliki sifat fleksibilitas dan sifat adjustable dengan suatu rentang ukuran tertentu. Untuk
penetapan data antropometri ini, pemakaian distribusi normal akan umum ditetapkan.
Penerapan data antropometri ini akan dapat dilakukan jika tersedia nilai mean (rata-
rata) dan standar deviasinya (SD) dari suatu distribusi normal.
Pengertian dari standar deviasi adalah penyimpangan nilai dari nilai mean (rata-rata).
Adapun distribusi normal ditandai dengan adanya nilai mean (rata-rata) dan SD (standar
deviasi). Sedangkan percentile adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa presentase tertentu
dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih rendah nilai tersebut.
Misalnya: 95% populasi adalah sama dengan atau lebih rendah dari 95 percentile. Besarnya
nilai percentile dapat ditentukan dari tabel percentile dan distribusi normal di bawah ini:
Dalam statistik, distribusi normal dapat diformulasikan berdasarkan harga rata-rata
dan simpangan standardnya dari data yang ada, dari nilai tersebut maka persentil dapat
ditetapkan sesuai dengan tabel probabilitas distribusi normal. Persentil yang dimaksudkan
adalah suatu nilai yang menunjukan persentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran
pada satu di bawah nilai tersebut (Wignjosoebroto, 2003, hal. 66). Pemakaian nilai-nilai
persentil yang umum digunakan dalam perhitungan antropometri adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Persentil dan Cara Perhitungan Dalam Distribusi Normal


PERSENTIL PERHITUNGAN
1-st X – 2.325 σ x
2.5-th X – 1.96 σ x
5-th X – 1.645 σ x
10-th X – 1.28 σ x
50-th X
90-th X + 1.28 σ x
95-th X + 1.645 σ x
97.5-th X + 1.96 σ x
99-th X + 2.325 σ x
Sumber: (Wignjosoebroto, 2003, hal. 67)
Dalam pokok bahasan antropometri, 95 percentil menunjukkan tubuh berukuran besar,
sedangkan 5 percentil menunjukkan tubuh berukuran kecil. (Nurmianto, 2003).

2.1.4 Korelasi, Koefisien Determinasi, dan Regresi


1. Melakukan Uji Kolerasi
Uji korelasi merupakan uji kolerasi pada dimensi tubuh berdasarkan variabilitas yang
bertujuan untuk mengetahui besarnya hubungan dan arah antara 2 variabel dimensi tubuh
yang dimiliki. Koefisien korelasi ditimbulkan dengan huruf “r”. Besarnya koefisien korelasi
akan berkisar antara -1 (negatif satu) sampai dengan +1 (positif satu). Tanda + menunjukkan
korelasi positif, tanda - menunjukkan korelasi negatif dan 0 menunjukkan tidak adanya
hubungan.
Apabila koefisien korelasi mendekati +1 atau –1, berarti hubungan antar variabel
tersebut semakin kuat. Sebaliknya, apabila koefisien korelasi mendekati angka 0, berarti
hubungan antar variabel tersebut semakin lemah. Dengan kata lain, besarnya nilai korelasi
bersifat absolut, sedangkan tanda “+“ atau “–“ hanya menunjukkan arah hubungan saja.
Misal nilai r = 0.9857 menunjukkan bahwa variabel X dan Y berkorelasi linier positif dan
tinggi.
Data yang dipakai untuk uji korelasi ini adalah data mentah hasil pengukuran.
Pengolahannya bisa menggunakan software Excel atau SPSS. Langkah-langkah jika
menggunakan Excel adalah sebagai berikut:
a. Tools ► data analyze ► correlation.
b. (blok semua input data) ► ok ► keluar.
2. Menghitung Koefisien Determinasi Tubuh
Koefisien determinasi merupakan suatu nilai yang menyatakan seberapa besar
kemampuan variabel independen dalam mempengaruhi atau menerangkan variasi dari
variabel dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi, semakin baik nilai variable
independen dalam mempengaruhi variable independen. Nilai koefisien determinasi berkisar
antara 0 < R2 < 1. Misal, jika r = 0,98572, maka R2 = 0.97165 = 97 % . Nilai R = 97%
menunjukkan bahwa 97% proporsi keragaman nilai peubah Y dapat dijelaskan oleh nilai
peubah X melalui hubungan linier, sisanya, yaitu 3 % dijelaskan oleh hal-hal lain.
3. Melakukan Uji Regresi
Regresi linier adalah metode statistika yang digunakan untuk membentuk model
hubungan antara variabel terikat (dependen; respon; Y) dengan satu atau lebih variabel bebas
(independen, prediktor, X). Apabila banyaknya variabel bebas hanya ada satu, maka disebut
sebagai regresi linier sederhana, sedangkan apabila terdapat lebih dari 1 variabel bebas,
disebut sebagai regresi linier berganda. Analisis regresi setidak-tidaknya memiliki 3
kegunaan, yaitu untuk tujuan deskripsi dari fenomena data atau kasus yang sedang diteliti,
untuk tujuan kontrol, serta untuk tujuan prediksi.
Yang akan dilakukan Uji Regresi Linear hanya antar dimensi tubuh yang memiliki R2
> 0,5. Untuk melakukan regresi linear, masukkan data mentah hasil pengukuran. Independent
variable (X) adalah dimensi tubuh utama dan dependent variable (Y) adalah dimensi tubuh.
Jika menggunakan software SPSS, maka langkah penggunaan sebagai berikut:
Regresi linier: analyze ► regression ► linier.
4. Uji Keseragaman Data
Uji keseragaman data adalah suatu uji untuk mengetahui bahwa tidak ada data yang
terlalu besar atau terlalu kecil dan jauh menyimpang dari rata-rata. Hal ini dapat dilakukan
dengan menggunakan peta kontrol. Peta kontrol ini dibuat dengan bantuan software minitab.
Rumus: BKA / BKB = X + kσ
dimana :
σ = standar deviasi
X = rata-rata
k = nilai indeks pada tabel distribusi normal yang besarnya tergantung tingkat
kepercayaan yang diambil.

Lampiran
Dalam penggunaan data antropometri, terdapat dimensi yang diukur, diamana
dimensi-dimensi yang diukur tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Dimensi Tubuh Manusia


Gambar 1 Dimensi Badan Manusia
Tabel 2 Dimensi Tangan Manusia
Gambar 2 Dimensi Tangan Manusia
Tabel 3 Dimensi Kepala Manusia
Gambar 3 Dimensi Kepala Manusia
Tabel 4 Dimensi Kaki Manusia

Gambar 4 Dimensi Kaki Manusia


2.2 Grip Strength
2.2.1 Definisi
Grip Strength adalah kekuatan genggam yang dipengaruhi oleh kekuatan otot bagian
atas tubuh manusia. Hampir semua perkakas kerja membutuhkan kekuatan genggam dan
diagram berulang-ulang. Apabila tidak dikendalikan maka hal ini akan menimbulkan
kelelahan kerja atau Repetition Strain Injury (rasa nyeri atau ngilu akibat beban kerja yang
berulang-ulang) apabila sebagian besar gaya yang dibutuhkan merupakan MVC (Maximum
Voluntary Contraction) yaitu kontraksi otot maksimum. Hal ini disebabkan oleh karena
kekuatan genggam tangan adalah jauh lebih berdaya guna dari kekuatan jari tangan.
Kekuatan genggam merupakan suatu kekuatan yang diterapkan oleh tangan untuk menarik
atau menangguhkan suatu objek dan merupakan bagian tertentu dari kekuatan tangan.

2.2.2 Hubungan Diameter Genggam Dengan Kekuatan Genggam


Dalam rangka untuk meminimalisasi kelelahan kerja, perlu adanya hubungan yang
serasi antara kekuatan genggam (gripping force) dengan ukuran handlenya. Oleh karenanya
cara yang paling baik adalah dengan mengukur lebar genggaman (gripping widh) yang dapat
menghasilkan kekuatan genggam (gripping strength) maksimum.
Kekuatan genggam isometric maksimum (maximum isometric grip strength) atau
disebut sebagai MVC (maximum voluntary contraction) yaitu kekuatan kontraksi otot
maksimum tanpa menghasilkan sesuatu keluaran gerakan. Pada penelitiannya, pengukuran
MVC untuk masing-masing subjek pada lebar genggaman tangan yang berbeda-beda. Hasil
dari pengukuran tersebut menunjukkan bahwa lebar genggaman optimum berada dalam
rentang 5-6 cm untuk pria dan 5 cm untuk wanita. Adapun lamanya waktu genggam adalah
30-35% lebih lama jika berada pada lebar genggam optimum yaitu 5,5 cm dan pada 4,4 cm
atau 6,6 cm. Hasil penelitian yang lain menunjukkan pengaruh yang sama, yaitu kekuatan
genggam para pilot atau penerbang. Penelitian tersebut didapat bahwa genggaman pada 6,35
cm akan menghasilkan kekuatan genggaman tangan sebesar 146 pounds (66,22 Kg) untuk
tangan tanpa memakai hand gloves. Sedangkan untuk tangan dengan memakai hand gloves
akan menghasilkan 105 pounds (47.63 Kg). Dari dua kondisi genggaman untuk satu macam
lebar genggaman dapat dianalisa bahwa dengan memakai kaus tangan (hand gloves), maka
akan dapat mengurangi kekuatan genggam sebesar 28.1 %. Hilangnya kekuatan genggam
tersebut akan berbeda-beda prosentasenya untuk lebar genggaman tangan yang berbeda pula.
Diameter genggam dan kekuatan genggam memiliki hubungan berbanding terbalik, sehingga
semakin besar diameter genggam maka semakin kecil kekuatan genggam. Tangan manusia
adalah instrumen yang menakjubkan dan dapat digunakan untuk pegangan objek dalam
beberapa cara. Ini adalah cara yang berbeda dan berbagai jenis kekuatan pegangan, biasanya
dihitung berdasarkan cara tangan yang sedang digunakan.

Gambar 2.1 : Diagram 4 Tipe Penjepitan Tangan


Sumber : Downing PE, at all., 2001

2.2.3 Uji Kekuatan Genggaman


Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur kekuatan isometrik maksimal otot-otot
tangan dan lengan bawah. Kekuatan pegangan adalah penting untuk setiap olahraga dimana
tangan digunakan untuk menangkap, melempar atau mengangkat. Juga, sebagai aturan umum
orang dengan tangan yang kuat cenderung menjadi kuat di tempat lain, jadi tes ini sering
digunakan sebagai tes umum kekuatan.
Gambar 2.2: Alat Hand Dynamometer Digital
(Sumber: www.google.co.id)

Gambar 2.3: Alat Hand Dynamometer Manual


(sumber :www.google.co.id)
2.3 Perancangan Produk
2.3.1 Definisi
Produk adalah sebuah “artefak”, sesuatu yang merupakan kreativitas budidaya
manusia yang dapat dilihat, didengar, dirasakan, serta diwujudkan untuk memenuhi
kebutuhan fungsional tertentu yang dihasilkan melalui proses panjang. Untuk menghasilkan
produk, khususnya produk industri yang memiliki nilai komersial yang tinggi, maka
diperlukan serangkaian kegiatan berupa perencanaan, perancangan, dan pengembangan
produk yaitu dari tahap menggali ide atau gagasan tentang fungsi-fungsi yang dibutuhkan,
dilanjutkan tahap pengembangan konsep, perancangan sistem dan detail, pembuatan
prototype, evaluasi dan pengujian (baik uji kelayakan teknis maupun komersial) dan berakhir
pada tahap pendistribusiannya. Didalam proses perancangan maupun pengembangannya,
pengertian tentang produk tidaklah bisa dipandang hanya dari karakteristik fisik, atributes
maupun bahan semata. Namun harus juga dilihat, diperkirakan, dirancang-kembangkan
komponen-komponen yang lain berupa packaging dan support service component yang akan
membentuk sebuah rancangan produkyang lengkap dan terintegrasi (Antonic B., and Hisrich
R, D., 2000). Sebuah produk yang dirancang untuk memberikan aspek teknis-fungsional yang
memiliki nilai tambah tinggi, bisa jadi akan kedodoran pada saat sampai ke tahap
komersialisasi karena tidak dikemas secara baik dan dipikirkan langkah-langkah purna
jualnya (Wignjosoebroto, 2003).
Pertimbangan ergonomis dalam proses perancangan produk yang paling tampak nyata
aplikasinya adalah melalui pemanfaatan data antopometri (ukuran tubuh) guna menetapkan
dimensi ukuran geometris dari produk dan juga bentuk-bentuk tertentu dari produk yang
disesuaikan dengan ukuran maupun bentuk tubuh pemakainya. Data antopometri yang
menyajikan informasi mengenai ukuran maupun bentuk dari berbagai anggota tubuh manusia
yang dibedakan berdasarkan usia, jenis kelamin, suku bangsa (etnis), posisi tubuh pada saat
bekerja, dan lain sebagainya serta diklasifikasikan dalam segmen populasi pemakai
(percentile) perlu diakomodasikan dalam penetapan dimensi ukuran produk yang akan
dirancang guna menghasilkan kualitas rancangan yang ”tailor made” dan memenuhi
persyaratan ”fitness for use”.
2.3.2 Penggunaan Data Ergonomi
Penggunaan data antropometri dalam penerapan perancangan produk atau tempat
kerja perlu diperhatikan dimensi dengan menganggap bahwa semua dimensi adalah rata–rata.
Penerapan data anthropometri ini akan dilakukan jika tersedia nilai mean (rata-rata) SD
(standard deviasi)-nya dari suatu distribusi normal. Adapun distribusi normal ditandai dengan
adanya nilai mean (rata-rata) dan SD (standard deviasi). Sedangkan percentil adalah suatu
nilai yang menyatakan bahwa persentase tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya
sama dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut. Misalnya: 95% populasi adalah sama
dengan atau lebih rendah dari 95 percentil; 5% dari populasi berada sama dengan atau lebih
rendah dari 5 percentil. Besarnya nilai percentil dapat ditentukan dari tabel probabilitas
distribusi normal.

2.3.3 Aspek-Aspek Yang Perlu Diperhatikan Dalam Perancangan Produk


1. Kelelahan kerja
Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari
kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Kelelahan diatur secara
sentral oleh otak. Istilah kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda dari setiap
individu, tetapi semuanya bermuara kepada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas
kerja serta ketahanan tubuh. Kelelahan diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu kelelahan otot
dan kelelahan umum. Kelelahan otot merupakan tremor pada otot atau perasaan nyeri pada
otot. Sedang kelelahan umum biasanya ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja
yang disebabkan oleh monotoni, intensitas, lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, mental,
status kesehatan dan keadaan gizi.
2. Faktor Penyebab Terjadinya Kelelahan Akibat Kerja
Faktor penyebab terjadinya kelelahan sangat bervariasi. Hal ini dapat diantisipasi
dengan melakukan proses penyegaran di luar tekanan untuk memelihara atau
mempertahankan kesehatan. Penyegaran terjadi terutama selama waktu tidur malam, tetapi
periode istirahat dan waktu berhenti kerja juga dapat memberikan penyegaran. Kelelahan
yang disebabkan oleh kerja statis berbeda dengan kerja dinamis. Pada kerja otot statis,
dengan pengerahan tenaga 50% dari kekuatan maksimum otot hanya dapat bekerja selama 1
menit, sedangkan pada pengerahan tenaga, 20% kerja fisik dapat berlangsung cukup lama.
Tetapi pengerahan tenaga otot statis sebesar 15-20% akan menyebabkan kelelahan dan nyeri,
jika pembebanan berlangsung setiap hari. Faktor yang menyebabkan kelelahan ada dua hal,
yaitu kelelahan fisiologis (fisik atau kimia) adalah kelelahan yang timbul karena adanya
perubahan fisiologis (fisik atau kimia) dalam tubuh, dan kelelahan psikologis (kejiwaan)
adalah kelelahan palsu yang timbul dalam perasaan orang yang bersangkutan dan terlihat
dengan tingkah lakunya atau pendapatnya yang tidak konsekwen lagi serta jiwanya yang labil
3. Keluhan Otot Rangka
Menurut (Grandjean, 1993) dalam Tarwaka (2004), keluhan otot rangka adalah
keluhan pada bagian otot rangka yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat
ringan sampai sangat sakit. Secara garis besar keluhan otot dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu keluhan sementara, yaitu keluhan otot yang terjadi pada saat otot menerima beban
statis, namun demikian keluhan tersebut akan segera hilang apabila pembebanan dihentikan,
dan keluhan menetap, yaitu keluhan otot yang bersifat menetap. Walaupun pembebanan telah
dihentikan, namun rasa sakit pada otot terus berlanjut. Bagian otot yang sering dikeluhkan
adalah otot rangka yang meliputi otot leher, bahu, lengan, tangan, jari, punggung, pinggang
dan otot-otot bagian bawah. Diantara keluhan otot rangka tersebut, yang banyak dialami oleh
pekerja adalah otot bagian pinggang. Keluhan otot rangka pada umumnya terjadi karena
konstraksi otot yang berlebihan akibat pemberian beban kerja yang terlalu berat dengan
durasi pembebanan yang panjang.

2.3.4 Allowance
Allowance merupakan nilai toleransi atas yang dibutuhkan dalam suatu perancangan
produk sebagai pertimbangan perlu tidaknya penambahan ukuran suatu produk, dimana
allowance mempengaruhi ukuran produk tersebut. Ada beberapa produk yang membutuhkan
nilai allowance, dan ada pula yang tidak memerlukan. Ini dimaksudkan supaya dalam
produksi, produk yang digunakan oleh konsumen dapat dipakai dengan nyaman. Sebagai
contoh, untuk produk pintu: diperlukan allowance untuk mengantisipasi adanya manusia
yang memasuki pintu menggunakan helm, maka pada perancangan pintu perlu ditambahkan
ukuran ketebalan helm rata-rata ditambah dengan panjang pintu yang akan dibuat.
Allowance dalam keefektifan kerja (berkaitan dengan waktu) merupakan waktu yang
dibutuhkan karyawan untuk melakukan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan pribadi,
menghilangkan rasa lelah (fatique), dan hambatan-hambatan lain yang tidak dapat
dihindarkan. Allowance secara nyata dibutuhkan oleh karyawan yang selama pengukuran
tidak diamati, diukur, dicatat atau dihitung. Oleh karenanya seusai pengukuran dan setelah
mendapatkan waktu normal, maka allowance perlu ditambahkan untuk memperloleh waktu
baku (standenah autodac dard time) sebagai dasar penentuan beban ker Besarnya
kelonggaran untuk tiap karyawan berbeda-beda dari satu jabatan ke jabatan lainnya karena
tiap jabatan mempunyai karakteristik tersendiri. Oleh karena itu besarnya allowance yang
akan digunakan dalam perhitungan beban kerja harus ditetapkan oleh perusahaan. Allowance
yang umum digunakan adalah 10% (untuk bidang manufaktur) sampai dengan 20%-25%
(untuk Departemen/Instansi Pemerintah) dari total jam kerja sehari. Besarnya kelonggaran
untuk tiap karyawan berbeda-beda dari satu jabatan ke jabatan lainnya karena tiap jabatan
mempunyai karakteristik tersendiri. Oleh karena itu besarnya allowance yang akan digunakan
dalam perhitungan beban kerja harus ditetapkan oleh perusahaan. Allowance yang umum
digunakan adalah 10% (untuk bidang manufaktur) sampai dengan 20%-25% (untuk
Departemen/Instansi Pemerintah) dari total jam kerja sehari.

2.3.5 Evaluasi Ergonomis Dalam Perancangan Produk


Proses perancangan produk akan memerlukan pendekatan dari berbagai macam
disiplin. Ilmu-ilmu keteknikan dan rekayasa (engineering) akan diperlukan dalam
perancangan sebuah produk terutama berkaitan dengan aspek mekanikal dan elektrikal-nya;
sedangkan psikologi dianggap penting untuk menelaah perilaku dan hal-hal yang dipikirkan
oleh manusia yang akan menggunakan rancangan produk tersebut. Selanjutnya studi tentang
ergonomi (human factors) akan mencoba mengkaitkan rancangan produk untuk bisa
diselaras-serasikan dengan manusia, didasarkan pada kapasitas maupun keterbatasan dari
sudut tinjauan kemampuan fisiologik maupun psikologik-nya (Stanton, 1998:, hal. 1-5)
dengan tujuan untuk meningkatkan perfomans kerja dari sistem manusia-produk (mesin).
Hubungan antara manusia dengan lingkungan fisik kerjanya juga merupakan fokus studi
ergonomi. Lingkungan fisik kerja yang dimaksudkan dalam hal ini meliputi setiap faktor
(kondisi suhu udara, pencahayaan, kebisingan dan sebagainya) yang bisa memberikan
pengaruh signifikan terhadap efisiensi, keselamatan, kesehatan kenyamanan, maupun
ketenangan orang bekerja sehingga menghindarkan diri dari segala macam bentuk kesalahan
manusiawi (human errors) yang berakibat kecelakaan kerja. Tergantung maksud dan
tujuannya, sebuah rancangan produk sebelum diproduksi dan diluncurkan agar bisa
dikonsumsi oleh pasar perlu terlebih dahulu dilakukan berbagai macam kajian, evaluasi serta
pengujian (test). Proses kajian, evaluasi ataupun pengujian ini meliputi banyak aspek baik
yang menyangkut aspek teknis-fungsional maupun kelayakan ekonomis (pasar) seperti
analisa nilai (value analysis/engineering), reliabilitas (keandalan), analisa/evaluasi
ergonomis, market analysis & test, dan sebagainya. Dalam kaitannya dengan kelayakan
ergonomis dari sebuah rancangan produk, maka seperti telah diuraikan panjang lebar
sebelumnya, yang dimaksudkan dengan evaluasi ergonomis disini adalah “a method for
syetematic study of the physiological and psychological requirements for a product and its
manufacturing processes from a human point of view”.Untuk melaksanakan kajian dan
evaluasi bahwa sebuah (rancangan) produk telah memenuhi persyaratan ergonomis bisa
dilihat dari variabel-variabel data yang berkaitan dengan karakteristik manusia pengguna
produk tersebut apakah sudah dimasukkan sebagai bahan pertimbangan. Dalam hal ini ada 4
(empat) aturan dasar perancangan yang pertimbangan ergonomis yang perlu diikuti yaitu:
1.Pahami terlebih dahulu bahwa manusia merupakan fokus utama dari perancangan produk.
Hal-hal yang berhubungan dengan struktur anatomi (fisiologik) tubuh manusia harus
diperhatikan, demikian juga dengan dimensi ukuran tubuh (anthropometri) harus
dikumpulkan dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan bentuk maupun ukuran
geometris dari produk ataupun fasilitas kerja yang dirancang.

2.Gunakan prinsip-prinsip “kinesiology” (study mengenai gerakan tubuh manusia dilihat dari
aspek ilmu fisika atau kadang dikenali dengan istilah lain “biomechanics”) dalam
rancangan produk yang dibuat untuk menghindarkan manusia melakukan gerakan-gerakan
kerja yang tidak sesuai, tidak beraturan, kaku (patah-patah), dan tidak memenuhi
persyaratan efektivitas-efisiensi gerakan.

3.Masukan kedalam pertimbangan mengenai segala kelebihan maupun kekurangan


(keterbatasan) yang berkaitan dengan kemampuan fisik yang dimiliki oleh manusia
didalam memberikan respons sebagai kriteria-kriteria yang perlu diperhatikan pengaruhnya
dalam proses perancangan produk.

4.Aplikasikan semua pemahaman yang terkait dengan aspek psikologik manusia sebagai
prinsip-prinsip yang mampu memperbaiki motivasi, attitude, moral, kepuasan dan etos
kerja.

BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

ANTHOPOMETRI

3.1 Flowchart Penelitian

Mulai

Latar Belakang

Tujuan dan Manfaat

Metodologi penelitian Peralatan

Prosedur kerja

Pengambilan Data Antropometri

Rekap Data

Pengolahan Data:

1. Uji keseragaman
2. Menghitung percentile
3. Uji korelasi
4. Menghitung koefisien determinasi
5. Uji regresi

Analisis dan interpretasi data

Kesimpulan dan saran

Selesai

3.2 Metodologi Penelitian


3.2.1 Peralatan yang digunakan
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.Anthropometer
2. Meteran
3.Mistar
4. Jangka sorong
5.Observation sheet
6. Program Excel, Minitab dan SPPS

3.2.2 Prosedur Pelaksanaan Praktikum


Di dalam praktikum pengukuran anthropometry, langkah-langkah yang harus
dilakukan antara lain:
1. Melakukan pengambilan data dengan mengambil data secara random (menyesuaikan
dengan jumlah praktikan).
2. Kelompok yang mendapat kesempatan pengambilan data, membagi tugas menjadi:
a.1 orang sebagai objek yang diukur
b.1 orang sebagai pengukur
c.1 orang sebagai pencatat data (menyesuaikandengan jumlah praktikan)
3.Proses pengukuran dibagi menjadi 4 tahap, yaitu:
a.Tahap pertama (anthropometri tubuh)
1) Mempersiapkan alat ukur yaitu anthropometer, meteran dan mistar
2) Mengukur dimensi tubuh praktikan yang menjadi objek, dimana dimensi tubuh yang
diukur 26 buah(lihat tabel hand out)
b.Tahap kedua (Anthropometri tangan)
1) Mempersiapkan alat pengukur yaitu mistar
2) Mengukur dimensi tangan praktikan yang menjadi objek,dimana dimensi tangan
yang diukur sebanyak 26 buah (lihat tabel hand out).
c.Tahap ketiga (Anthropometri kepala)
1) Mempersiapkan alat ukur yaitu anthropometer, meteran dan mistar
2) Mengukur dimensi kepala praktikan yang menjadi objek, dimana dimensi kepala
yang diukur 12 buah(lihat tabel hand out)
d.Tahap keempat (Anthropometri kaki)
1) Mempersiapkan alat ukur yaitu anthropometer, meteran dan mistar
2) Mengukur dimensi kak praktikan yang menjadi objek, dimana dimensi kaki yang
diukur 8 buah(lihat tabel hand out)
4.Mengumpulkan data-data yang telah didapatkan menjadi satu dan mengolahnya
menggunakan program Excel,Minitab.dan SPSS.
5.Menyimpulkan dan menganalisa hasil data yang telah diolah.
GRIP STRENGTH

3.1 Flowchart Penelitian

Mulai

Latar Belakang

Tujuan dan Manfaat

Metodologi Penelitian Peralatan

Prosedur Kerja

Pengambilan dan Rekap Data

Pengolahan Data:

1. Menghitung rata-rata, standard deviasi


2. Menghitung percentile
3. Membuat grafik hubungan diameter genggam dan
kekuatan genggam (pria-wanita tiap posisi pengukuran)
dan diameter.

Analisis dan Interpretasi Data

Kesimpulan dan Saran

Selesai
3.2 Peralatan
Untuk melakukan praktikum Grip Strength ini memerlukan alat sebagai berikut:
a. Hand dynamometer untuk mengukur grip strength (baik digital maupun
manual).
b. Observation sheet dan alat tulis.
c. Aplikasi Mc. Excel.

3.3 Prosedur Pelaksanaan Praktikum


Berikut ini adalah langkah-langkah dalam pelaksaan praktikum Grip Strength ini
adalah sebagai berikut:
a. Pengambilan data dilakukan oleh semua kelompok praktikum ergonomi yang ada secara
bergantian.
b. Pengambilan data dilakukan dengan cara menentukan delapan laki-laki sebagai sample
dan empat perempuan sebagai sample yang diukur, sedangkan ada praktikan yang lain
sebagai pencatat data.
c. Proses pengukuran sebagai berikut:
- Persiapkan alat ukur yaitu Hand Dynamometer Digital, pastikan battery alat masih
cukup untuk melakukan pengukuran.
- Ukur kekuatan genggam praktikan secara bergantian, dengan melakukan aktifitas
menggenggam pada bagian Hand Dynamometer Digital, masing-masing dengan 3
diameter yang berbeda dan 5 posisi yang berbeda pada tiap-tiap dimensinya.
- Adapun diameter hand dynamometer yang digunakan adalah 1 cm, 2 cm, dan 3 cm.
- Sedangkan kelima posisi yang digunakan pada tiap diameter adalah sebagai berikut:
Posisi 1: Tubuh berdiri tegak dan posisi tangan ke bawah (tangan dengan tubuh
o
membentuk sudut 0 ).
Posisi 2: Tubuh berdiri tegak dengan posisi tangan ke depan jangkauan maksimum (tangan
o
dengan tubuh membentuk sudut 90 ).
Posisi 3: Tubuh duduk dan posisi tangan ke bawah (tangan dengan tubuh membentuk
o
sudut 0 ).
Posisi 4: Tubuh duduk dengan posisi tangan ke depan jangkaun maksimum (tangan dengan
o
tubuh membentuk sudut 90 ).
Posisi 5: Tubuh berdiri dan posisi pergelangan tangan ditunjang (lengan ditekuk, antara
o
lengan atas dan bawah membentuk sudut 45 dan posisi genggaman tangan sejajar dengan
bahu).
d. Dengan ketentuan setiap selesai melakukan dan akan memulai aktifitas, sample diberi
istirahat kurang lebih tiga tarikan nafas.
PERANCANGAN PRODUK

3.1 Flowchart Penelitian

Mulai

Latar Belakang

Tujuan dan Manfaat

Metodologi Penelitian Peralatan

Prosedur Kerja

Pengambilan dan Rekap Data

Pengolahan Data:

1. Menghitung rata-rata, standard deviasi


2. Menghitung percentile
3. Menggambar desain produk setelah disesuaikan dengan
dimensi tubuh yang dipakai dalam perancangan produk kursi

Analisis dan Interpretasi Data

Kesimpulan dan Saran

Selesai
3.2 PERALATAN
a. Data ergonomi (anthropometri, grip strength, biomekanika dll)
b. Gambar sketsa disain.
c. Auto CAD program graphic lainnya.

3.3 PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM


a. Praktikan menentukan objek yang ingin dibidik, bisa berupa perancangan dan perbaikan
produk atau fasilitas kerja (konsultasikan dengan dosen).
 Objek boleh berupa produk jadi yang telah ada atau fasilitas kerja yang telah ada.
 Objek merupakan suatu produk atau fasilitas kerja yang tidak ergonomis.
 Hal ini bisa diketahui dengan survey pendahuluan dengan bantuan kuisioner.
 Cari data dimensi yang berhubungan dengan produk tersebut, misalnya : tinggi awal,
lebar awal dll.
b. Menentukan data ergonomi dan dimensi utama yang digunakan dalam
perancangan.
 Tentukan dimensi tubuh mana yang menjadi fokus perhatian.
 Tentukan data yang akan digunakan dalam perancangan, dengan asumsi
populasi yang dipakai adalah populasi kelas praktikan.
 Perhatikan juga faktor allowance.
c. Menentukan prinsip perancangan.
 Pilih satu diantara tiga prinsip perancangan yang telah ada, yaitu :
 Perancangan dengan ukuran ekstrim,
 Perancangan yang bisa dioperasikan antara rentang ukuran tertentu, atau
 Perancangan dengan ukuran rata-rata.
 Pilih data-data mana saja yang dipakai.
d.Gambar desain rancangan (before and after) dalam ukuran dimensi skala.Penggambaran bisa
menggunakan program AutoCAD.
BAB 4
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data


Tahap-tahap di dalam melakukan pengukuran anthropometri tubuh, tangan, kepala dan
kaki terdapat beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya:
1. Melakukan pengukuran dimensi: a. Tubuh sebanyak 26 buah dengan menggunakan
anthropometer, mistar, dan meteran. b. Tangan sebanyak 20 buah dengan menggunakan mistar
dan jangka sorong. c. Kepala banyak 14 buah dengan menggunakan mistar dan meteran. d. Kaki
sebanyak 14 buah dengan menggunakan mistar.
2. Merekap data anthropometri tangan ke dalam program Excel.
3. Melakukan uji keseragaman berdasarkan variabilitas jenis kelamin dengan menggunakan
softwere MINITAB.
4. Menghitung percentile dari hasil rekap data berdasarkan variabilitas setelah di lakukan uji
keseragaman.
5. Melakukan uji kolerasi pada dimensi tangan berdasarkan variabilitas.
6. Melakukan uji kolerasi pada dimensi tubuh utama berdasarkan variabilitas.
7. Menghitung koefisien determinasi tangan.
8. Melakukan uji regresi linear sederhana.
9. Melakukan analisa dan interpretasi data.

4.1.1 Rekap Data Dimensi Anthropometri


Rekap data antropometri bertujuan untuk menghimpun dimensi hasil pengukuran
anthropometri baik tubuh, tangan, kepala maupun kaki dari seluruh responden. Hal ini di
gunakan untuk mempermudah perhitungan selanjutnya maupun dalam penganalisaan data.
Di dalam melakukan pengukuran dimensi tubuh, terdapat 26 buah dimensi yang harus di
ukur (Tabel 2.2) dengan kode huruf D. Peralatan yang di gunakan dalam melakukan pengukuran
adalah anthropometer, mistar dan meteran. Untuk dimensi tangan, terdapat 20 buah dimensi yang
harus di ukur (Tabel 2.3) dengan kode huruf T. Peralatan yang digunakan dalam melakukan
pengukuran adalah mistar dan jangka sorong. Selanjutnya adalah pengukuran dimensi kepala,
diman terdapat 14 buah dimensi yang harus di ukur (Tabel 2.4) dengan kode huruf H. Peralatan
yang digunakan dalam melakukan pengukuran adalah meteran, dan mistar. Sedangkan untuk
pengukuran dimensi kaki, terdapat 8 buah dimensi yang harus di ukur (Tabel 2.5) dengan kode
huruf F. Peralatan yang digunakan dalam melakukan pengukuran adalah mistar dan jangka
sorong. Setelah melakukan pengukuran dimensi seperti ketentuan diatas secara keseluruhan
kepada 25 responden, maka data yang di peroleh di rekap dengan menggunakan program MS.
Excel (Tabel 4.1 – Tabel 4.4). 4.1.2. Rekap Data Berdasarkan Variabilitas Setelah melakukan
pengukuran antropometri secara keseluruhan dan hasilnya direkap ke dalam Ms. Excel,
selanjutnya dilakukan rekap data berdasarkan variabilitas jenis kelamin. Tabel 4.5 sampai Tabel
4.12 menunjukkan rekap data berdasarkan variabilitas sebelum dilakukan uji keseragaman.
Dimana data antropometri berdasarkan variabilitas terdiri 14 orang pria dan 11 orang wanita dan
akan diolah uji keseragaman secara masing-masing menggunakan software MINITAB. Data
berikut ini adalah data hasil uji keseragam data anthropometri pria dan wanita setelah dilakukan
pengolahan menggunakan software MINITAB dengan menggunakan asumsi bahwa iterasi
maksimal dilakukan sebanyak dua kali. Dilakukan hanya dua kali disebabkan sampel yang
sedikit, dikhawatirkan data akan diolah semakin terbatas.
Tabel 4.1 Hasil Rekap Data Pengukuran Dimensi Tubuh

NRP Nama BB L/P Suku D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 D18 D19 D20 D21 D22 D23 D24 D25 D26

72 Raka Aditya 81 L JAWA 170 199 142 108 70 87,5 76,5 58 25,5 21 52 49 52 36 47 38 20,5 22,5 48 15,5 18,5 8,5 177 208 129 73

76 Maya Dewi P.L 45 P JAWA 165,5 149 129 101 67 83 73 55 18 13 47 30 51 47 39 38 12 13 46 17 19 7 140 208 113 67

89 Elvira C.D 59 P JAWA 146,5 134 118 94 59 77 66 48 18 14 43 23 49 35 46 42 20 16 41 15 16 7 146 185 104 62

Pramavirsa
94 66 L JAWA 161,5 147,5 131 100 69 83 69 52 24 17,5 54 48 48 37 49 41 23 28 46,5 16,5 18 8 170 195 119 72
WNW

74
ABID 56 L JAWA 164 154 134 95 74 87 78 64 25 16 55 42 52 39 45 34 18 19 48 17 18 8,5 155 192 118 67

75
ROIS 67 L JAWA 180,5 171 152 109 80 94 85 65 24 16 59 47 58 47 47 36 20 23 51 19 20 9 186 220 126 71

86
DITA 49 P JAWA 155 142 127 89 69 88 74 59 23 16 48 40 48 34 39 32 23 18 44 18 17 7 154 182 112 61

84
VAYA 51 P JAWA 154,5 140 123 87 67 87 75 56 24 17 51 37 48 34 40 32 24 19 43 18 17 8 152 181 112 61

78
Ismi Syarifi N.P 46 L Jawa 15,11 137 121 89 59 79 69 54 23 16 52 44 47 38 40 37 19 20 42 19 16,6 8,5 150 180 149 56
Andana Denis
82
Kumara 62 P Jawa 165 152 130 103 66 85 70,5 55 20 17 55 41 50 39 44 44 14 22 43 19 18 8 162 105 167 64

90
Dia Sagita Putri 40 p jawa 153 140 123 96 66 77 71 52 22 10 48 42 44,5 0 40 37 13 11 42 17 16,5 7,5 152 189 149 59
Nanda Indah
91
Hari Lestari 55 P Jawa 149 135 124 94 62 76 70 51 23 20 46 38 48 33 47 41 24 25 41 14 16 8 149 185 146 62

67 SUBHAN 47 L JAWA 164,5 152 134 100 69 84 75 58 25 11 54 45 53 43 43 30 16 11 46 19 18 7 169 196 115 70

71 ALRISYA 64 P JAWA 159,5 148 133 97 64 87 64 59 28 18 56 47 42 48 46 38,5 24 24 45 16 19 10 165 179 108 69

85 RIFKA 54 P JAWA 154,5 143 125 96 62 82 69 55 28 14 53 42 41 36 41 37 19 21 41 16 17 7 156 183 112 66

93 MAULIDA 50,5 P JAWA 161 149 104 102,5 69,5 86 67,5 53 30 17 53 42 50 40 44 36 21 20 45 21 19 9 159 190 113 65

66
Ifadatul 50 P Jawa 158 147 130 98 71 82 70 54 25 18 51 47 40 38 40 36 19 19 40 20 17 7 153 184 108 68

87
Riska 67 L Jawa 166 150 131 100 71 81 69 56 24 24 54 46 48 39 46 36 18 25 44 21 19 7 165 188 115 65

88
Cahyaning 42 P Jawa 139 130 114 88 60 70 61 45 20 15 45 41 43 37 35 40 14 18 38 19 15 7 139 165 97 60

92
Anugerah 59 P Jawa 152 142 123 93 68 82 72 53 24 19 53 45 45 40 42 38 16 18 39 21 16 8 153 175 109 63

66
KEZIA 51 P Batak 156,5 149 129,5 100 68 84 71 53 22 11 53 40 46 38,5 41 33 19 19 42 16 17 7 158 194,5 156,5 64

87
RIZAL 64 L Jawa 169,5 159 141 106 70 91 82 63 24 15 55 50 52 43 47 34 18 16,5 43 15,5 18,5 8,5 180 205 169 73

88
VIVI 57 P Jawa 164 154 137 103 68 86 75 61 24 12 56 47 51 41 43 41 22 18 42 17 16,5 8 163 202 165 64

81
Zakaria Yusuf 77 L Jawa 177,5 162 146 109 76 70 90 79 57 24 14,5 55 47 54,2 43,2 44,4 17 26,6 50,9 18,5 19,4 9,2 187,2 211 172,5 71

73
Bayu Widya 55 P Jawa 150 138 123,8 90,5 66 114 101 88,4 58,1 15 53,6 41,2 44,5 55,8 35,4 31,4 18,5 21 40 17,3 16,2 7,4 152,1 176 140 60

96
Zumrotun 53 P Jawa 164 151 137 100,2 71 125 105,5 102 59,6 15,7 54,6 41,9 49,5 38,5 40,4 26,2 15,3 18,5 41,4 14,8 17,2 7,6 164,4 193 167,5 58,7

Sumber diolah, 2017: Data primer

Tabel 4.2 Hasil Rekap Data Pengukuran Dimensi Tangan


NRP Nama BB L/P Suku T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12 T13 T14 T15 T16 T17 T18
72 Raka Aditya 81 L JAWA 19 10 6 6,5 7,5 7 6 2 2 2 2 8,5 10 8 2,5 4,5 22
Maya Dewi
76 45 P JAWA 6,8 7,5 8 8,9 6 2 2 2,8 1 7 8,8 6 2 6 21
P.L 19 11,5
89 Elvira C.D 59 P JAWA 16 9 5,5 6 7 6 5 1,5 2 1,7 1 7 7,5 6 2 5 17
Pramavirsa
94 66 L JAWA 6,5 7 8 7,5 6 2 2 2 2 8 9,5 8 2,5 5 19,5
WNW 18,5 8
74 ABID 56 L JAWA 18 10 7 7 7,5 7 6 2,5 1,5 2 1,5 8 9 8 3 4 17,5
75 ROIS 67 L JAWA 22 12 7 8 9 8,5 7 2,5 1,5 2 1,5 8 10 8 3 6 22
86 DITA 49 P JAWA 17 10 6 8 8 7,5 6 2 1,5 1,5 1,5 7 9 7,5 2,5 4 19
84 VAYA 51 P JAWA 17 9 6 6,5 7,5 6,5 5 2 2 1,5 1,5 1,5 8 7 2,5 4 19
Ismi Syarifi
78
N.P 46 L Jawa 17 9,5 6,5 7,5 8 7 5,5 2,5 2,5 2 1 7,5 9,5 7,5 2 5 20
Andana Denis
82
Kumara 62 P Jawa 18,5 10,5 7 7,5 8,5 7,5 6 3 3 2,5 2 8 10 7,5 2,5 5,5 21
Dia sagita
90
Putri 40 p jawa 16 9 6 7 7 6,5 5,5 2 2 2 1 6,5 7,5 6 2 6 19
Nanda Indah
91
Hari Lestari 55 P Jawa 17 9,5 6 7 7 6,5 6 2 2 2 1 8 9 7,5 2 5 18
67 SUBHAN 47 L JAWA 18 10 6,5 7 7,5 6,8 5,5 2 1,8 1,9 1,5 8,5 10 7,5 2 4 19

71 ALRISYA 64 P JAWA 18,5 10,5 6,5 7 8,5 7,3 6 2 2,5 2,5 1,5 7,5 9,5 7,5 2,5 3,5 20

85 RIFKA 54 P JAWA 16,5 9,5 5,5 6,5 7 6 5 2 2 1,8 1,8 7 9 7 3 4 19

93 MAULIDA 50,5 P JAWA 18 11 7 8 9 7 6 2 2 2 1,8 8 10 8 2 3,5 19,5

66 Ifadatul 50 P Jawa 16 9 6 7 7,5 6,5 5 2 1,5 2 1 6,5 8 7 1,5 4 18


87 Riska 67 L Jawa 18 9 6 7 8 7,5 6 2 2,5 2,5 1 8 9 8 2 6 22
88 Cahyaning 42 P Jawa 17 9 5,5 6 7 6,5 5 2 1,5 2 1 6,5 7,5 7 2 4 18,5
92 Anugerah 59 P Jawa 17 9 6 6,5 7 6,5 5,5 2 1,5 1,5 1 7 8 7 2 5 18
66 KEZIA 51 P Batak 17,5 10 6 7 8 7 5,5 2 1,5 2 1,5 8 9 6,5 2 5 20
87 RIZAL 64 L Jawa 19 11 7 8 9 8 6 2 2 2 2 9 10,5 8 2,5 5 23
88 VIVI 57 P Jawa 18 8 7 7 8 7 5,5 1 1,5 2 2 8 10 7,5 2,5 5 20
81 Zakaria Yusuf 77 L Jawa 94 11 6,5 7,8 7,7 7,3 5,5 2 1,6 2,2 1,4 9,2 10,8 2,6 5,2 21
73 Bayu Widya 55 P Jawa 16,2 9,5 6,22 6,6 6,9 6 4,2 1,8 1,6 2,1 1,9 2,4 8,2 6,5 2,8 3,2 14,8
96 Zumrotun 53 P Jawa 18,1 10 6,4 7,3 8,4 7,6 5,8 2,1 1,6 1,9 1,5 7,6 9,2 5,7 1,7 5,5 20,8

Sumber: Data primer diolah, 2017

Tabel 4.3 Hasil Rekap Data Pengukuran Dimensi Kepala

NRP Nama BB L/P Suku H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 H10 H11 H12 H13 H14

72 Raka Aditya 81 L JAWA 16 17 28 24 17 9 18,5 11 17,5 7,5 14,5 21,5 17 6

76 Maya Dewi P.L 45 P JAWA 19 17 27 19 13 8 17 13 16 8 17,5 20 19 7


89 Elvira C.D 59 P JAWA 18 16 28 20 12 6 16 12 16 8 14 23 16,5 6

94 Pramavirsa WNW 66 L JAWA 17 16 29,5 25 13,5 11 16 14 19 7,5 15 21 19 6,5

74 ABID 56 L JAWA 19 15 26 24 13 11 16 12 17 7,5 16 19 17 6

75 ROIS 67 L JAWA 20 18 28 26 14 10 19 12 17 7 16 20 19 5

86 DITA 49 P JAWA 18 15 26 20 13 11 17 11 17 6,5 12 19 15 5

84 VAYA 51 P JAWA 19 17 26 23 13 12 16 11 17 7 14 21 16 5

78 Ismi syarfi N.P 46 L Jawa 16,5 18 21,5 21 14,5 8,5 17 10,5 18,5 8 15 22 18 5,5
Andana Denis
82 62 P Jawa 18 18 29 24 13 9,5 14,5 10 17 8 16 20 18 5,5
Kumara
90 DiaSagita Putri 40 p jawa 17 15 24 19 13 9 17 11 16 7 14 20 17 5
Nanda Indah Hari
91 55 P Jawa 20,5 16 24 19 13 13 15 10 21 11 12 21,5 18,5 6
Lestari
67 SUBHAN 47 L JAWA 23 16 27 22 14 8 18 11 19 8 18 20 19 7

71 ALRISYA 64 P JAWA 18,5 16 26 21,5 14 9,5 16 10 18 7 16,5 23 19,5 6,5

85 RIFKA 54 P JAWA 19,5 15,5 27 21,5 14 9,5 14,5 10 20 6,5 14,5 20 18 6

93 MAULIDA 50,5 P JAWA 18 16 26 22 13 9 16 12,5 20 7 14 19 17,5 6,5

66 Ifadatul 50 P Jawa 15 18 26 20 13 9 15 8 15 6,5 12 19 15 5,5

87 Riska 67 L Jawa 18 24 25 18 15 7 18,5 11 21 8 13 19 17,5 5,5

88 Cahyaning 42 P Jawa 14 18,5 24 20 14 9 17 11 18 7 16 20 17 5

92 Anugerah 59 P Jawa 21 17,5 26 21 15 9 14 12 17 6,5 15,5 20,5 18 5

66 KEZIA 50 P Batak 19 14 24 21 14 9 14,5 9 16 7 13 19 14 5

87 RIZAL 67 L Jawa 17 16 27 27,5 15 12 17,5 12,5 16 8 17 17,5 29 5,5

88 VIVI 42 P Jawa 18 14,5 24 20 14 8 14,5 9 15 7 12 20 15,5 5

81 Zakaria Yusuf 77 L Jawa 18,4 16,3 25,2 22,4 14,5 18,2 15 11,5 16 18 16,5 22,2 16,3 5,8

73 Bayu Widya 55 P Jawa 17,2 17,3 27,1 21,1 14 8,5 17 13,5 15,2 6,5 15 16,8 16,2 4,7

96 Zumrotun 53 P Jawa 20,5 26,5 25 23 14,5 9,5 15 12 16,5 6 15 20,8 13,5 6

Sumber: Data primer diolah, 2017

Tabel 4.4 Hasil Rekap Data Pengukuran Dimensi Kaki

NRP Nama BB L/P Suku F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8

72 Raka Aditya 81 L JAWA 25 20 21 11 5,5 6,5 6,5 4,5

76 Maya Dewi P.L 45 P JAWA 24 16,5 22 9,2 6,5 7,5 7 3,4

89 Elvira C.D 59 P JAWA 21 15 16,5 8 4,5 7 5 3,5

94 Pramavirsa WNW 66 L JAWA 25,5 18 20,5 10,5 6 7,5 7 4,5

74 ABID 56 L JAWA 27 18 21 10 5 7 8 4
75 ROIS 67 L JAWA 26 22 22 10 9 8 8 5
86 DITA 49 P JAWA 24,5 17,5 19,5 8,5 5,5 6 5 3,5
84 VAYA 51 P JAWA 24,5 17 19 9 5 6 5 4
78 Ismi syarifi N.P 46 L Jawa 24 16 18,5 9,5 6 6 7 4
82 Andana Denis Kumara 62 P Jawa 25,5 18,5 20 10,5 8 7 8 5,5
90 Dia sagita putri 40 p jawa 20 14 17,5 8,5 4 6 6 3
91 Nanda Indah Hari Lestari 55 P Jawa 23 12 18 9 5 7 7 4
67 SUBHAN 47 L JAWA 24,5 16 20 9 6 8 6,5 7

71 ALRISYA 64 P JAWA 25,5 17,5 20,5 10,5 7,5 7,5 8 7

85 RIFKA 54 P JAWA 22,5 16 18 9 5 7 5 6

93 MAULIDA 50,5 P 24,5 19 21 9 5,5 8,5 6 6

66 Ifadatul 50 P Jawa 25 18 20 9 6 6 4 3
87 Riska 67 L Jawa 25 19,5 21 10 8 6,5 6 4
88 Cahyaning 42 P Jawa 19 12 17 8 5 5 6 4
92 Anugerah 59 P Jawa 21 15 18 8 5 5 5 3
66 KEZIA 50 P Batak 21 16 19 8 5 5,5 5,5 2,5
87 RIZAL 67 L Jawa 26 19 22 10 7 6 7 3,5
88 VIVI 42 P Jawa 24 18 19 10 6 5 6 3
81 Zakaria Yusuf 77 L Jawa 26 19,6 20,8 10 6,4 8,3 7 5
73 Bayu Widya 55 P Jawa 23,5 17,3 18 9,5 6,2 5,4 5,1 3,6
96 Zumrotun 53 P Jawa 33,4 15,2 18,2 9,5 5,1 6 5,5 4

Sumber: Data primer diolah, 2017

Tabel 4.5 Rekap Data Dimensi Tubuh Berdasarkan Variabilitas (Pria) Sebelum Uji Keseragaman

NRP Nama BB L/P Suku D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 D18 D19 D20 D21 D22 D23 D24 D25 D26

Raka
72 81 L JAWA 170 199 142 108 70 87,5 76,5 58 25,5 21 52 49 52 36 47 38 20,5 22,5 48 15,5 18,5 8,5 177 208 129 73
Aditya
Pramavirsa
94 66 L JAWA 161,5 147,5 131 100 69 83 69 52 24 17,5 54 48 48 37 49 41 23 28 46,5 16,5 18 8 170 195 119 72
WNW
74 ABID 56 L JAWA 164 154 134 95 74 87 78 64 25 16 55 42 52 39 45 34 18 19 48 17 18 8,5 155 192 118 67
75 ROIS 67 L JAWA 180,5 171 152 109 80 94 85 65 24 16 59 47 58 47 47 36 20 23 51 19 20 9 186 220 126 71
Andana
82 Denis
Kumara 62 L Jawa 165 152 130 103 66 85 70,5 55 20 17 55 41 50 39 44 44 14 22 43 19 18 8 162 105 167 64
87 Riska 67 L Jawa 166 150 131 100 71 81 69 56 24 24 54 46 48 39 46 36 18 25 44 21 19 7 165 188 115 65
87 RIZAL 64 L Jawa 169,5 159 141 106 70 91 82 63 24 15 55 50 52 43 47 34 18 16,5 43 15,5 18,5 8,5 180 205 169 73
Zakaria
81
Yusuf 77 L Jawa 177,5 162 146 109 76 70 90 79 57 24 14,5 55 47 54,2 43,2 44,4 17 26,6 50,9 18,5 19,4 9,2 187,2 211 172,5 71

Sumber: Data primer diolah, 2017

Tabel 4.6 Rekap Data Dimensi Tubuh Berdasarkan Variabilitas (Wanita) Sebelum Uji
Keseragaman
NRP Nama BB L/P Suku D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 D18 D19 D20 D21 D22 D23 D24 D25 D26
Maya
76 45 P JAWA 165,5 149 129 101 67 83 73 55 18 13 47 30 51 47 39 38 12 13 46 17 19 7 140 208 113 67
Dewi P.L
89 Elvira C.D 59 P JAWA 146,5 134 118 94 59 77 66 48 18 14 43 23 49 35 46 42 20 16 41 15 16 7 146 185 104 62

86 DITA 49 P JAWA 155 142 127 89 69 88 74 59 23 16 48 40 48 34 39 32 23 18 44 18 17 7 154 182 112 61


84 VAYA 51 P JAWA 154,5 140 123 87 67 87 75 56 24 17 51 37 48 34 40 32 24 19 43 18 17 8 152 181 112 61
Ismi
78 Syarifi
N.P 46 P Jawa 151,1 137 121 89 59 79 69 54 23 16 52 44 47 38 40 37 19 20 42 19 16,6 8,5 150 180 149 56
Dia Sagita
90
Putri 40 p jawa 153 140 123 96 66 77 71 52 22 10 48 42 44,5 34 40 37 13 11 42 17 16,5 7,5 152 189 149 59
Nanda
91 Indah Hari
Lestari 55 P Jawa 149 135 124 94 62 76 70 51 23 20 46 38 48 33 47 41 24 25 41 14 16 8 149 185 146 62
66
Ifadatul 50 P Jawa 158 147 130 98 71 82 70 54 25 18 51 47 40 38 40 36 19 19 40 20 17 7 153 184 108 68

88
Cahyaning 42 P Jawa 139 130 114 88 60 70 61 45 20 15 45 41 43 37 35 40 14 18 38 19 15 7 139 165 97 60

92
Anugerah 59 P Jawa 152 142 123 93 68 82 72 53 24 19 53 45 45 40 42 38 16 18 39 21 16 8 153 175 109 63

66
KEZIA 51 P Batak 156,5 149 129,5 100 68 84 71 53 22 11 53 40 46 38,5 41 33 19 19 42 16 17 7 158 194,5 156,5 64

88
VIVI 57 P Jawa 164 154 137 103 68 86 75 61 24 12 56 47 51 41 43 41 22 18 42 17 16,5 8 163 202 165 64
Bayu
73
Widya 55 P Jawa 150 138 123,8 90,5 66 83 74 55 23 15 53,6 41,2 44,5 55,8 35,4 31,4 18,5 21 40 17,3 16,2 7,4 152,1 176 140 60

96
Zumrotun 53 P Jawa 164 151 137 100,2 71 87 74 61 25 15,7 54,6 41,9 49,5 38,5 40,4 26,2 15,3 18,5 41,4 14,8 17,2 7,6 164,4 193 167,5 58,7

Sumber: Data primer diolah, 2017

Tabel 4.7 Rekap Data Dimensi Tangan Berdasarkan Variabilitas (Pria) Sebelum Uji
Keseragaman

NRP Nama BB L/P Suku T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12 T13 T14 T15 T16 T17 T18

72 Raka Aditya 81 L JAWA 19 10 6 6,5 7,5 7 6 2 2 2 2 8,5 10 8 2,5 4,5 22


Pramavirsa
94 66 L JAWA 6,5 7 8 7,5 6 2 2 2 2 8 9,5 8 2,5 5 19,5
WNW 18,5 8
74 ABID 56 L JAWA 18 10 7 7 7,5 7 6 2,5 1,5 2 1,5 8 9 8 3 4 17,5
75 ROIS 67 L JAWA 22 12 7 8 9 8,5 7 2,5 1,5 2 1,5 8 10 8 3 6 22
Andana Denis
82
Kumara 62 L Jawa 18,5 10,5 7 7,5 8,5 7,5 6 3 3 2,5 2 8 10 7,5 2,5 5,5 21
87 Riska 67 L Jawa 18 9 6 7 8 7,5 6 2 2,5 2,5 1 8 9 8 2 6 22
87 RIZAL 64 L Jawa 19 11 7 8 9 8 6 2 2 2 2 9 10,5 8 2,5 5 23
81 Zakaria Yusuf 77 L Jawa 19,4 11 6,5 7,8 7,7 7,3 5,5 2 1,6 2,2 1,4 9,2 10,8 8 2,6 5,2 21

Sumber: Data primer diolah, 2017


Tabel 4.8 Rekap Data Dimensi Tangan Berdasarkan Variabilitas (Wanita) Sebelum Uji
Keseragaman

NRP Nama BB L/P Suku T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12 T13 T14 T15 T16 T17 T18

Maya Dewi
76 45 P JAWA 6,8 7,5 8 8,9 6 2 2 2,8 1 7 8,8 6 2 6 21
P.L 19 11,5
89 Elvira C.D 59 P JAWA 16 9 5,5 6 7 6 5 1,5 2 1,7 1 7 7,5 6 2 5 17

86 DITA 49 P JAWA 17 10 6 8 8 7,5 6 2 1,5 1,5 1,5 7 9 7,5 2,5 4 19


84 VAYA 51 P JAWA 17 9 6 6,5 7,5 6,5 5 2 2 1,5 1,5 7 8 7 2,5 4 19
Ismi Syarifi
78
N.P 46 P Jawa 17 9,5 6,5 7,5 8 7 5,5 2,5 2,5 2 1 7,5 9,5 7,5 2 5 20
Dia sagita
90
Putri 40 p jawa 16 9 6 7 7 6,5 5,5 2 2 2 1 6,5 7,5 6 2 6 19

91 Nanda Indah
Hari Lestari 55 P Jawa 17 9,5 6 7 7 6,5 6 2 2 2 1 8 9 7,5 2 5 18
66 Ifadatul 50 P Jawa 16 9 6 7 7,5 6,5 5 2 1,5 2 1 6,5 8 7 1,5 4 18
88 Cahyaning 42 P Jawa 17 9 5,5 6 7 6,5 5 2 1,5 2 1 6,5 7,5 7 2 4 18,5
92 Anugerah 59 P Jawa 17 9 6 6,5 7 6,5 5,5 2 1,5 1,5 1 7 8 7 2 5 18
66 KEZIA 51 P Batak 17,5 10 6 7 8 7 5,5 2 1,5 2 1,5 8 9 6,5 2 5 20
88 VIVI 57 P Jawa 18 8 7 7 8 7 5,5 1 1,5 2 2 8 10 7,5 2,5 5 20
73 Bayu Widya 55 P Jawa 16,2 9,5 6,22 6,6 6,9 6 4,2 1,8 1,6 2,1 1,9 7,6 8,2 6,5 2,8 3,2 14,8
96 Zumrotun 53 P Jawa 18,1 10 6,4 7,3 8,4 7,6 5,8 2,1 1,6 1,9 1,5 7,6 9,2 5,7 1,7 5,5 20,8

Sumber: Data primer diolah, 2017

Tabel 4.9 Rekap Data Dimensi Kepala Berdasarkan Variabilitas (Pria) Sebelum Uji
Keseragaman

NRP Nama BB L/P Suku H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 H10 H11 H12 H13 H14

72 Raka Aditya 81 L JAWA 16 17 28 24 17 9 18,5 11 17,5 7,5 14,5 21,5 17 6

94 Pramavirsa WNW 66 L JAWA 17 16 29,5 25 13,5 11 16 14 19 7,5 15 21 19 6,5

74 ABID 56 L JAWA 19 15 26 24 13 11 16 12 17 7,5 16 19 17 6

75 ROIS 67 L JAWA 20 18 28 26 14 10 19 12 17 7 16 20 19 5
Andana Denis
82 62 L Jawa 18 18 29 24 13 9,5 14,5 10 17 8 16 20 18 5,5
Kumara
87 Riska 67 L Jawa 18 24 25 18 15 7 18,5 11 21 8 13 19 17,5 5,5

87 RIZAL 67 L Jawa 17 16 27 27,5 15 12 17,5 12,5 16 8 17 17,5 29 5,5

81 Zakaria Yusuf 77 L Jawa 18,4 16,3 25,2 22,4 14,5 8,2 15 11,5 16 8 16,5 22,2 16,3 5,8

Sumber: Data primer diolah, 2017


Tabel 4.10 Rekap Data Dimensi Kepala Berdasarkan Variabilitas (Wanita) Sebelum Uji
Keseragaman

NRP Nama BB L/P Suku H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 H10 H11 H12 H13 H14

76 Maya Dewi P.L 45 P JAWA 19 17 27 19 13 8 17 13 16 8 17,5 20 19 7

89 Elvira C.D 59 P JAWA 18 16 28 20 12 6 16 12 16 8 14 23 16,5 6

86 DITA 49 P JAWA 18 15 26 20 13 11 17 11 17 6,5 12 19 15 5

84 VAYA 51 P JAWA 19 17 26 23 13 12 16 11 17 7 14 21 16 5

78 Ismi syarfi N.P 46 P Jawa 16,5 18 21,5 21 14,5 8,5 17 10,5 18,5 8 15 22 18 5,5

90 DiaSagita Putri 40 p jawa 17 15 24 19 13 9 17 11 16 7 14 20 17 5


Nanda Indah Hari
91 55 P Jawa 20,5 16 24 19 13 13 15 10 21 11 12 21,5 18,5 6
Lestari

66 Ifadatul 50 P Jawa 15 18 26 20 13 9 15 8 15 6,5 12 19 15 5,5

88 Cahyaning 42 P Jawa 14 18,5 24 20 14 9 17 11 18 7 16 20 17 5

92 Anugerah 59 P Jawa 21 17,5 26 21 15 9 14 12 17 6,5 15,5 20,5 18 5


66 KEZIA 50 P Batak 19 14 24 21 14 9 14,5 9 16 7 13 19 14 5

88 VIVI 42 P Jawa 18 14,5 24 20 14 8 14,5 9 15 7 12 20 15,5 5

73 Bayu Widya 55 P Jawa 17,2 17,3 27,1 21,1 14 8,5 17 13,5 15,2 6,5 15 16,8 16,2 4,7

96 Zumrotun 53 P Jawa 20,5 18 25 23 14,5 9,5 15 12 16,5 6 15 20,8 13,5 6

Sumber: Data primer diolah, 2017

Tabel 4.11 Rekap Data Dimensi Kaki Berdasarkan Variabilitas (Pria) Sebelum Uji Keseragaman

NRP Nama BB L/P Suku F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8

72 Raka Aditya 81 L JAWA 25 20 21 11 5,5 6,5 6,5 4,5

94 Pramavirsa WNW 66 L JAWA 25,5 18 20,5 10,5 6 7,5 7 4,5

74 ABID 56 L JAWA 27 18 21 10 5 7 8 4
75 ROIS 67 L JAWA 26 22 22 10 9 8 8 5
78 Ismi syarifi N.P 46 L Jawa 24 16 18,5 9,5 6 6 7 4
87 Riska 67 L Jawa 25 19,5 21 10 8 6,5 6 4
87 RIZAL 67 L Jawa 26 19 22 10 7 6 7 3,5
81 Zakaria Yusuf 77 L Jawa 26 19,6 20,8 10 6,4 8,3 7 5

Sumber: Data primer diolah, 2017


Tabel 4.12 Rekap Data Dimensi Kaki Berdasarkan Variabilitas (Wanita) Sebelum Uji
Keseragaman

NRP Nama BB L/P Suku F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8

76 Maya Dewi P.L 45 P JAWA 24 16,5 22 9,2 6,5 7,5 7 3,4

89 Elvira C.D 59 P JAWA 21 15 16,5 8 4,5 7 5 3,5

86 DITA 49 P JAWA 24,5 17,5 19,5 8,5 5,5 6 5 3,5


84 VAYA 51 P JAWA 24,5 17 19 9 5 6 5 4
82 Andana Denis Kumara 62 P Jawa 25,5 18,5 20 10,5 8 7 8 5,5
90 Dia sagita putri 40 p jawa 20 14 17,5 8,5 4 6 6 3
91 Nanda Indah Hari Lestari 55 P Jawa 23 12 18 9 5 7 7 4
66 Ifadatul 50 P Jawa 25 18 20 9 6 6 4 3
88 Cahyaning 42 P Jawa 19 12 17 8 5 5 6 4
92 Anugerah 59 P Jawa 21 15 18 8 5 5 5 3
66 KEZIA 50 P Batak 21 16 19 8 5 5,5 5,5 2,5
88 VIVI 42 P Jawa 24 18 19 10 6 5 6 3
73 Bayu Widya 55 P Jawa 23,5 17,3 18 9,5 6,2 5,4 5,1 3,6
96 Zumrotun 53 P Jawa 23,4 15,2 18,2 9,5 5,1 6 5,5 4
Sumber: Data primer diolah, 2017
Anthropometri merupakan kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik
fisik tubuh manusia dan penerapan dari data tersebut digunakan dalam penanganan masalah
perancangan desain. Dikarenakan jenis kelamin merupakan salah satu sumber variabilitas, maka
pada pengukuran anthropometri tubuh ini, pengukuran untuk pria dan wanita dibedakan. Hal ini,
dimana segmen dimensi tubuh pria biasanya lebih panjang daripada wanita. Data hasil
pengukuran dimensi tubuh pria dan wanita diolah untuk dilakukan uji keseragaman
menggunakan minitab agar data tidak menunjukkan variabilitas yang tinggi. Pengukuran
dilakukan pada 14 wanita dan 9 pria. Setelah dilakukan uji keseragaman data yang bertujuan
untuk memperkecil variabilitas, maka dapat menghilangkan atau mengontrol data dimensi
ukuran tubuh yang outlier (penyimpangannya ekstrim/tidak memenuhi batas UCL - LCL).
Pada data anthropometri tubuh baik pria dan wanita, setelah diuji keseragaman data
terdapat beberapa data yang outlier pada iterasi 1, hal ini berarti data memiliki variabilitas yang
tinggi. Pada proses iterasi 1, data outlier dihilangkan sehingga pada iterasi berikutnya sudah
berkurang data yang outlier. Data yang outlier ini disebabkan karena beberapa faktor, baik dari
segi pihak praktikan ataupun adanya faktor alami. Kesalahan dari pihak praktikan dapat terjadi
pada proses pengukuran antara lain kesalahan memasukkan angka pada tabel rekapannya dan
ketidaktelitian pengamatan. Sedangkan faktor alamiah terjadinya hal tersebut kemungkinan
karena memang terdapat perbedaan postur tubuh yang cukup ekstrim, suku, maupun cacat tubuh
tiap individu. Misalnya saja orang yang berat badannya lebih besar akan memiliki diameter dada
atau perut yang besar pula, begitu juga pada dimensidimensi tubuh lainnya.
4.1.1. Uji Keseragaman Data Tubuh
Uji keseragaman dilakukan pada data tubuh pria, pada uji ini data yang outlier
atau terlalu ekstrim nilainya (baik ekstrim bawah maupun ekstrim atas) tidak
diikutsertakan pada pengujian berikutnya. Data berikut ini adalah data hasil uji
keseragaman pada pria dan wanita setelah dilakukan pengolahan dengan
menggunakan software MINITAB. Adapun langkah-langkah iterasi dalam
pengolahan data uji keseragaman adalah sebagai berikut:
1. Entry data rekapan dimensi antropometri berdasarkan variabilitas ke
worksheet MINITAB sebagai berikut:
2. Klik menu bar pada Stat, Control Charts, Variables Charts for Individuals,
Individuals.

3. Maka selanjutnya akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini. Lalu
pilih (select) variable yang akan diproses, kemudian pilih OK.

4. Ketika sudah di tekan OK, secara otomatis akan muncul data yang telah
diproses seperti gambar berikut ini:

5. Setelah itu simpan semua data, dan penyimpanannya pilah berdasarkan


dimensinya (tubuh, tangan, kepala, dan kaki) berdasarkan variabilitas
masing-masing yaitu jenis kelamin. Simpan dalam format JPEG atau foto
seperti berikut ini:

6. Lakukan iterasi kedua jika pada iterasi yang pertama masih muncul data
ekstrim. Prosedurnya sama seperti yang telah diuraikan diatas.

4.1.1.1. Uji Keseragaman Dimensi Tubuh


Uji keseragaman dilakukan pada data tubuh wanita dan pria. Pada uji data
yang outlier tidak ikut disertakan pada pengujian berikutnya. Data berikut ini
adalah data hasil uji keseragaman pada pria dan wanita. Setelah dilakukan
pengolahan dengan menggunakan software MINITAB. Berikut ini hasil uji
keseragaman data:
1. Keseragaman Anthropometri Tubuh Wanita
Berikut ini gambar-gambar grafik iterasi pada D1 hingga D26, setelah
dilakukan iterasi 1 dengan jumlah responden sebanyak 14 orang.
Berdasarkan hasil data uji keseragaman iterasi 1 pada wanita didapatkan hasil yang
melebihi batas atas dan batas bawah (ekstrim) yaitu pada D12, D14, dan D19 sehingga
selanjutnya perlu dilakukan iterasi yang kedua dan hasilnya sudah tidak muncul lagi data
ekstrim. Gambar hasil iterasi kedua bawah ini:

2. Keseragaman Anthropometri Tubuh Pria


Berikut ini grafik iterasi dari D1 hingga D26 pada dimensi tubuh pria, setelah
dilakukan iterasi 1 dengan jumlah responden sebanyak 8 orang:
a
Berdasarkan hasil data uji keseragaman iterasi 1 pada tubuh pria didapatkan hasil yang
melebihi batas atas dan batas bawah (ekstrim) yaitu pada D9 dan D11 sehingga selanjutnya perlu
dilakukan iterasi yang kedua dan hasilnya sudah muncul nilai yang ekstrim. Gambar hasil iterasi
kedua di bawah ini:

4.1.1.2. Uji Keseragaman Dimensi Tangan


Uji keseragaman dilakukan pada data tangan wanita dan pria. Pada uji data yang
outlier tidak ikut disertakan pada pengujian berikutnya. Data berikut ini adalah data hasil
uji keseragaman pada pria dan wanita. Setelah dilakukan pengolahan dengan
menggunakan software MINITAB, berikut ini gambar-gambar grafik korelasi pada T1
hingga T18. Berikut ini hasil uji keseragaman data:
1. Keseragaman Anthropometri Tangan Wanita
Berikut ini gambar-gambar grafik iterasi pada tangan wanita yaitu T1 hingga
T18, setelah dilakukan iterasi 1 dengan jumlah responden sebanyak 14 orang:
Berdasarkan hasil data uji keseragaman iterasi 1 pada wanita didapatkan hasil yang
melebihi batas atas dan batas bawah (ekstrim) yaitu pada T6, T8, T9, T10 dan T11, sehingga
selanjutnya perlu dilakukan iterasi yang kedua dan hasilnya sudah tidak muncul lagi data
ekstrim. Gambar hasil iterasi kedua adalah :
2. Keseragaman Anthropometri Tangan Pria
Berikut ini gambar-gambar grafik iterasi pada tangan pria yaitu T1 hingga T18,
setelah dilakukan iterasi 1 dengan jumlah responden sebanyak 8 orang:
Berdasarkan hasil data uji keseragaman iterasi 1 pada tangan pria didapatkan hasil yang
melebihi batas atas dan batas bawah (ekstrim) yaitu pada T12 dan T14 sehingga selanjutnya
perlu dilakukan iterasi yang kedua, namun setelah iterasi kedua masih ada data yang ekstrim
yaitu pada T12 jadi dilakukan iterasi ketiga dan hasilnya tidak muncul lagi nilai ekstrim.
Gambar hasil iterasi kedua:

Gambar hasil itersi ketiga T12:


Gambar hasil itersi ketiga T12:
4.1.1.3. Uji Keseragaman Dimensi Kepala
Uji keseragaman dilakukan pada data kepala wanita dan pria. Pada uji data yang
outlier tidak ikut disertakan pada pengujian berikutnya. Data berikut ini adalah data hasil
uji keseragaman pada pria dan wanita. Setelah dilakukan pengolahan dengan
menggunakan software MINITAB, berikut ini gambar-gambar grafik korelasi pada H1
hingga H14. Berikut ini hasil uji keseragaman data:
1. Keseragaman Anthropometri Kepala Wanita
Berikut ini gambar-gambar grafik iterasi pada kepala wanita yaitu H1 hingga
H14, setelah dilakukan iterasi 1 dengan jumlah responden sebanyak 14 orang:
Berdasarkan hasil data uji keseragaman iterasi 1 pada kepala wanita didapatkan hasil
yang melebihi batas atas dan batas bawah (ekstrim) yaitu pada H10 dan H14 sehingga
selanjutnya perlu dilakukan iterasi yang kedua dan hasilnya tidak ada data yang ekstrim. Berikut
gambar hasil iterasi kedua:

2. Keseragaman Anthropometri Kepala Pria


Berikut ini gambar-gambar grafik iterasi pada kepala pria yaitu H1 hingga H14,
setelah dilakukan iterasi 1 dengan jumlah responden sebanyak 8 orang:
Berdasarkan hasil data uji keseragaman iterasi 1 pada kepala pria didapatkan hasil yang
melebihi batas atas dan batas bawah (ekstrim) yaitu pada H10 sehingga selanjutnya perlu
dilakukan iterasi yang kedua. Namun setelah iterasi 2 masih terdapat data yang memiliki nilai
ekstrim jadi perlu dulakukan iterasi yang ketiga.

4.1.1.4. Uji Keseragaman Dimensi Kaki


Uji keseragaman dilakukan pada data kaki wanita dan pria. Pada uji data yang
outlier tidak ikut disertakan pada pengujian berikutnya. Data berikut ini adalah data hasil
uji keseragaman pada pria dan wanita. Setelah dilakukan pengolahan dengan menggunakan
software MINITAB, berikut ini gambar-gambar grafik korelasi pada F1 hingga F8. Berikut
ini hasil uji keseragaman data:
1. Keseragaman Anthropometri Kaki Wanita
Berikut ini gambar-gambar grafik iterasi pada kaki wanita yaitu F1 hingga F8,
setelah dilakukan iterasi 1 dan iterasi 2 dengan jumlah responden sebanyak 14 orang:
Berdasarkan hasil data uji keseragaman iterasi 1 pada kaki wanita didapatkan hasil yang
melebihi batas atas dan batas bawah (ekstrim) yaitu pada F6 sehingga selanjutnya perlu
dilakukan iterasi yang kedua dan hasilnya tidak ada data yang muncul dengan nilai ekstrim.
Berikut gambar hasil iterasi kedua:
2. Keseragaman Anthropometri Kaki Pria
Berikut ini gambar-gambar grafik iterasi pada kaki pria yaitu F1 hingga F8,
setelah dilakukan iterasi 1 dengan jumlah responden sebanyak 14 orang:
Berdasarkan hasil data uji keseragaman iterasi 1 pada kaki pria didapatkan bahwa tidak
ada yang melebihi batas atas dan batas bawah (ekstrim). sehingga tidak perlu dilakukan iterasi
yang kedua .

4.1.2. Rekap Data Berdasarkan Variabilitas setelah Uji Keseragaman


Setelah melakukan uji keseragaman data anthropometri berdasarkan
variabilitas menggunakan software MINITAB, maka selanjutnya hasil data
antropometri tersebut dilakukan perekapan. Dimana dalam uji keseragaman tersebut
menggunakan asumsi bahwa iterasi dilakukan maksimal sebanyak dua kali (karena
minimnya sampel).
Dari hasil uji keseragaman data antropometri berdasarkan variabilitas jenis
kelamin, didapatkan beberapa point pada beberapa dimensi yang diperlukan iterasi
sebanyak dua kali dikarenakan ditemukannya beberapa nilai extrim yang melebihi
batas bawah maupun batas atas. Hasil rekap data uji keseragaman antropometri
berdasarkan variabilitas disajikan dalam Tabel 4.13 dan Tabel 4.20. dibawah ini.
Pada tabel dibawah terdapat bagian yang diberi warna kuning, merupakan data yang
pada iterasi satu (1) ditemukan penyimpangan yang ekstrim sehingga tidak masuk
range antara batas kendali bawah (BKB) hingga batas kendali atas (BKA). Sementara
data yang diberi warna merah adalah data yang tidak memenuhi range antara batas
kendali bawah (BKB) hingga batas kendali atas (BKA) setelah dilakukan iterasi yang
kedua. Berikut merupakan tabel tersebut:
Tabel 4.13. Rekap Data Dimensi Tubuh Wanita setelah Iterasi 1 dan 2
NRP Nama BB L/P Suku D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 D18 D19 D20 D21 D22 D23 D24 D25 D26

76 MAYA 45 P JAWA 165,5 149 129 101 67 83 73 55 18 13 47 30 51 47 39 38 12 13 46 17 19 7 140 208 113 67

89 ELVIRA C.D 59 P JAWA 146,5 134 118 94 59 77 66 48 18 14 43 23 49 35 46 42 20 16 41 15 16 7 146 185 104 62

86 DITA 49 P JAWA 155 142 127 89 69 88 74 59 23 16 48 40 48 34 39 32 23 18 44 18 17 7 154 182 112 61


84 VAYA 51 P JAWA 154,5 140 123 87 67 87 75 56 24 17 51 37 48 34 40 32 24 19 43 18 17 8 152 181 112 61
78 ISMI 46 P Jawa 151,1 137 121 89 59 79 69 54 23 16 52 44 47 38 40 37 19 20 42 19 16,6 8,5 150 180 149 56
90 DIA SAGITA 40 p jawa 153 140 123 96 66 77 71 52 22 10 48 42 44,5 34 40 37 13 11 42 17 16,5 7,5 152 189 149 59
91 NANDA 55 P Jawa 149 135 124 94 62 76 70 51 23 20 46 38 48 33 47 41 24 25 41 14 16 8 149 185 146 62
66 IFADATUL 50 P Jawa 158 147 130 98 71 82 70 54 25 18 51 47 40 38 40 36 19 19 40 20 17 7 153 184 108 68
88 CAHYANING 42 P Jawa 139 130 114 88 60 70 61 45 20 15 45 41 43 37 35 40 14 18 38 19 15 7 139 165 97 60
92 ANUGERAH 59 P Jawa 152 142 123 93 68 82 72 53 24 19 53 45 45 40 42 38 16 18 39 21 16 8 153 175 109 63
66 KEZIA 51 P Batak 156,5 149 129,5 100 68 84 71 53 22 11 53 40 46 38,5 41 33 19 19 42 16 17 7 158 194,5 156,5 64
88 VIVI 57 P Jawa 164 154 137 103 68 86 75 61 24 12 56 47 51 41 43 41 22 18 42 17 16,5 8 163 202 165 64
73 BAYU 55 P Jawa 150 138 123,8 90,5 66 83 74 55 23 15 53,6 41,2 44,5 55,8 35,4 31,4 18,5 21 40 17,3 16,2 7,4 152,1 176 140 60
96 ZUMROTUN 53 P Jawa 164 151 137 100,2 71 87 74 61 25 15,7 54,6 41,9 49,5 38,5 40,4 26,2 15,3 18,5 41,4 14,8 17,2 7,6 164,4 193 167,5 58,7

Tabel 4.14 Rekap Data Dimensi Tubuh Pria setelah Iterasi 1 dan 2
NRP Nama BB L/P Suku D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 D18 D19 D20 D21 D22 D23 D24 D25 D26

72 RAKA 81 L JAWA 170 199 142 108 70 87,5 76,5 58 25,5 21 52 49 52 36 47 38 20,5 22,5 48 15,5 18,5 8,5 177 208 129 73

94 PRAMAVIRSA 66 L JAWA 161,5 147,5 131 100 69 83 69 52 24 17,5 54 48 48 37 49 41 23 28 46,5 16,5 18 8 170 195 119 72

74 ABID 56 L JAWA 164 154 134 95 74 87 78 64 25 16 55 42 52 39 45 34 18 19 48 17 18 8,5 155 192 118 67


75 ROIS 67 L JAWA 180,5 171 152 109 80 94 85 65 24 16 59 47 58 47 47 36 20 23 51 19 20 9 186 220 126 71
82 ANDANA 62 L Jawa 165 152 130 103 66 85 70,5 55 20 17 55 41 50 39 44 44 14 22 43 19 18 8 162 105 167 64
87 RISKA 67 L Jawa 166 150 131 100 71 81 69 56 24 24 54 46 48 39 46 36 18 25 44 21 19 7 165 188 115 65
87 RIZAL 64 L Jawa 169,5 159 141 106 70 91 82 63 24 15 55 50 52 43 47 34 18 16,5 43 15,5 18,5 8,5 180 205 169 73
81 ZAKARIA 77 L Jawa 177,5 162 146 109 76 70 90 79 57 24 14,5 55 47 54,2 43,2 44,4 17 26,6 50,9 18,5 19,4 9,2 187,2 211 172,5 71

Tabel 4.14. Rekap Data Dimensi Tangan Wanita setelah Iterasi 1 dan 2
NRP Nama BB L/P Suku T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12 T13 T14 T15 T16 T17 T18
Maya
76 45 P JAWA 6,8 7,5 8 8,9 6 2 2 2,8 1 7 8,8 6 2 6 21
Dewi 19 11,5
89 Elvira C.D 59 P JAWA 16 9 5,5 6 7 6 5 1,5 2 1,7 1 7 7,5 6 2 5 17

86 DITA 49 P JAWA 17 10 6 8 8 7,5 6 2 1,5 1,5 1,5 7 9 7,5 2,5 4 19


84 VAYA 51 P JAWA 17 9 6 6,5 7,5 6,5 5 2 2 1,5 1,5 7 8 7 2,5 4 19
Ismi
78
Syarifi 46 P Jawa 17 9,5 6,5 7,5 8 7 5,5 2,5 2,5 2 1 7,5 9,5 7,5 2 5 20
90 Dia sagita 40 p jawa 16 9 6 7 7 6,5 5,5 2 2 2 1 6,5 7,5 6 2 6 19

91 Nanda I 55 P Jawa 17 9,5 6 7 7 6,5 6 2 2 2 1 8 9 7,5 2 5 18


66 Ifadatul 50 P Jawa 16 9 6 7 7,5 6,5 5 2 1,5 2 1 6,5 8 7 1,5 4 18
88 Cahyaning 42 P Jawa 17 9 5,5 6 7 6,5 5 2 1,5 2 1 6,5 7,5 7 2 4 18,5
92 Anugerah 59 P Jawa 17 9 6 6,5 7 6,5 5,5 2 1,5 1,5 1 7 8 7 2 5 18
66 KEZIA 51 P Batak 17,5 10 6 7 8 7 5,5 2 1,5 2 1,5 8 9 6,5 2 5 20
88 VIVI 57 P Jawa 18 8 7 7 8 7 5,5 1 1,5 2 2 8 10 7,5 2,5 5 20
Bayu
73
Widya 55 P Jawa 16,2 9,5 6,22 6,6 6,9 6 4,2 1,8 1,6 2,1 1,9 7,6 8,2 6,5 2,8 3,2 14,8
96 Zumrotun 53 P Jawa 18,1 10 6,4 7,3 8,4 7,6 5,8 2,1 1,6 1,9 1,5 7,6 9,2 5,7 1,7 5,5 20,8

Tabel 4.14 Rekap Data Dimensi Tangan Pria setelah Iterasi 1 dan 2
NRP Nama BB L/P Suku T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12 T13 T14 T15 T16 T17 T18
Raka
72 81 L JAWA 6 6,5 7,5 7 6 2 2 2 2 8,5 10 8 2,5 4,5 22
Aditya 19 10
Pramavirsa
94 66 L JAWA 6,5 7 8 7,5 6 2 2 2 2 8 9,5 8 2,5 5 19,5
WNW 18,5 8
74 ABID 56 L JAWA 18 10 7 7 7,5 7 6 2,5 1,5 2 1,5 8 9 8 3 4 17,5
75 ROIS 67 L JAWA 22 12 7 8 9 8,5 7 2,5 1,5 2 1,5 8 10 8 3 6 22
Andana
82 Denis
Kumara 62 L Jawa 18,5 10,5 7 7,5 8,5 7,5 6 3 3 2,5 2 8 10 7,5 2,5 5,5 21
87 Riska 67 L Jawa 18 9 6 7 8 7,5 6 2 2,5 2,5 1 8 9 8 2 6 22
87 RIZAL 64 L Jawa 19 11 7 8 9 8 6 2 2 2 2 9 10,5 8 2,5 5 23
Zakaria
81
Yusuf 77 L Jawa 19,4 11 6,5 7,8 7,7 7,3 5,5 2 1,6 2,2 1,4 9,2 10,8 8 2,6 5,2 21

Tabel 4.14 Rekap Data Dimensi Kepala Wanita setelah Iterasi 1 dan 2
NRP Nama BB L/P Suku H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 H10 H11 H12 H13 H14
Maya
76 45 P JAWA 19 17 27 19 13 8 17 13 16 8 17,5 20 19 7
Dewi P.L
89 Elvira C.D 59 P JAWA 18 16 28 20 12 6 16 12 16 8 14 23 16,5 6

86 DITA 49 P JAWA 18 15 26 20 13 11 17 11 17 6,5 12 19 15 5

84 VAYA 51 P JAWA 19 17 26 23 13 12 16 11 17 7 14 21 16 5
Ismi syarfi
78 46 P Jawa 16,5 18 21,5 21 14,5 8,5 17 10,5 18,5 8 15 22 18 5,5
N.P
DiaSagita
90 40 p jawa 17 15 24 19 13 9 17 11 16 7 14 20 17 5
Putri
Nanda
91 55 P Jawa 20,5 16 24 19 13 13 15 10 21 11 12 21,5 18,5 6
Indah Hari
66 Ifadatul 50 P Jawa 15 18 26 20 13 9 15 8 15 6,5 12 19 15 5,5

88 Cahyaning 42 P Jawa 14 18,5 24 20 14 9 17 11 18 7 16 20 17 5

92 Anugerah 59 P Jawa 21 17,5 26 21 15 9 14 12 17 6,5 15,5 20,5 18 5

66 KEZIA 50 P Batak 19 14 24 21 14 9 14,5 9 16 7 13 19 14 5

88 VIVI 42 P Jawa 18 14,5 24 20 14 8 14,5 9 15 7 12 20 15,5 5

73 Bayu 55 P Jawa 17,2 17,3 27,1 21,1 14 8,5 17 13,5 15,2 6,5 15 16,8 16,2 4,7
Widya
96 Zumrotun 53 P Jawa 20,5 18 25 23 14,5 9,5 15 12 16,5 6 15 20,8 13,5 6

Tabel 4.14 Rekap Data Dimensi Kepala Pria setelah Iterasi 1 dan 2
NRP Nama BB L/P Suku H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 H10 H11 H12 H13 H14
Raka
72 81 L JAWA 16 17 28 24 17 9 18,5 11 17,5 7,5 14,5 21,5 17 6
Aditya
Pramavirsa
94 66 L JAWA 17 16 29,5 25 13,5 11 16 14 19 7,5 15 21 19 6,5
WNW
74 ABID 56 L JAWA 19 15 26 24 13 11 16 12 17 7,5 16 19 17 6

75 ROIS 67 L JAWA 20 18 28 26 14 10 19 12 17 7 16 20 19 5
Andana
82 62 L Jawa 18 18 29 24 13 9,5 14,5 10 17 8 16 20 18 5,5
Denis
87 Riska 67 L Jawa 18 24 25 18 15 7 18,5 11 21 8 13 19 17,5 5,5

87 RIZAL 67 L Jawa 17 16 27 27,5 15 12 17,5 12,5 16 8 17 17,5 29 5,5


Zakaria
81 77 L Jawa 18,4 16,3 25,2 22,4 14,5 8,2 15 11,5 16 8 16,5 22,2 16,3 5,8
Yusuf

Tabel 4.14 Rekap Data Dimensi Kaki Wanita setelah Iterasi 1 dan 2
NRP Nama BB L/P Suku F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8
Maya Dewi
76 45 P JAWA 22 9,2 6,5 7,5 7 3,4
P.L 24 16,5
89 Elvira C.D 59 P JAWA 21 15 16,5 8 4,5 7 5 3,5

86 DITA 49 P JAWA 24,5 17,5 19,5 8,5 5,5 6 5 3,5


84 VAYA 51 P JAWA 24,5 17 19 9 5 6 5 4
82 Ismi 62 P Jawa 25,5 18,5 20 10,5 8 7 8 5,5
Dia sagita
90
putri 40 p jawa 20 14 17,5 8,5 4 6 6 3
Nanda Indah
91
Hari 55 P Jawa 23 12 18 9 5 7 7 4
66 Ifadatul 50 P Jawa 25 18 20 9 6 6 4 3
88 Cahyaning 42 P Jawa 19 12 17 8 5 5 6 4
92 Anugerah 59 P Jawa 21 15 18 8 5 5 5 3
66 KEZIA 50 P Batak 21 16 19 8 5 5,5 5,5 2,5
88 VIVI 42 P Jawa 24 18 19 10 6 5 6 3
73 Bayu Widya 55 P Jawa 23,5 17,3 18 9,5 6,2 5,4 5,1 3,6
96 Zumrotun 53 P Jawa 23,4 15,2 18,2 9,5 5,1 6 5,5 4

Tabel 4.14 Rekap Data Dimensi Kaki Pria setelah Iterasi 1 dan 2
NRP Nama BB L/P Suku F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8

72 Raka Aditya 81 L JAWA 25 20 21 11 5,5 6,5 6,5 4,5


Pramavirsa
94 66 L JAWA 20,5 10,5 6 7,5 7 4,5
WNW 25,5 18
74 ABID 56 L JAWA 27 18 21 10 5 7 8 4
75 ROIS 67 L JAWA 26 22 22 10 9 8 8 5
Ismi syarifi
78
N.P 46 L Jawa 24 16 18,5 9,5 6 6 7 4
87 Riska 67 L Jawa 25 19,5 21 10 8 6,5 6 4
87 RIZAL 67 L Jawa 26 19 22 10 7 6 7 3,5
Zakaria
81
Yusuf 77 L Jawa 26 19,6 20,8 10 6,4 8,3 7 5

4.1.1. Pengolahan Data Anthropometri Tubuh berdasarkan Variabilitas dan Uji


Keseragaman
Hasil pengukuran tersebut direkap dalam tabel anthropometri yang telah
dibedakan berdasarkan variabilitas jenis kelamin, yaitu pria dan wanita. Tabel
anthropometri berdasakan variabilitas jenis kelamin ini meliputi antropometri tubuh,
tangan, kepala dan kaki merupakan hasil akhir dari perhitungan dimensi tubuh yang berisi
dimensi pengukuran, persentil (persentil 1, persentil 2.5, persentil 5, persentil 10,
persentil 50, persentil 90, persentil 95, persentil 97, persentil 99), rata-rata, dan standar
deviasi. Dari tabel ini kita dapat mengetahui perbedaan besar dimensi tubuh pria dan
wanita, selain itu juga kita dapat melihat besar dimensi tubuh berdasarkan persentil
tertentu. Perhitungan persentil dan rata-rata bertujuan untuk mencari seberapa besar
ukuran dimensi tubuh jika akan digunakan dalam perancangan yang ditujukan untuk
suatu populasi tertentu. Perhitungan standar deviasi bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar penyimpangan variable pada data pengukuran.
Tabel antropometri digunakan sebagai acuan dalam setiap kegiatan perancangan
yang bertujuan untuk menciptakan produk yang nyaman, aman, dan tentu saja ergonomis
dan juga biasanya digunakan untuk merancang peralatan kerja atau aktivitas yang
melibatkan tangan, kaki, dan kepala di dalamnya.

4.1.5 Menghitung Rata-rata, Standard Deviasi, dan Percentile Dari Hasil Rekap
Variabilitas Setelah Uji Keseragaman
Dari hasil rekap data yang diperoleh pada Tabel 4.13 dan Tabel 4.20 setelah dilakukan uji
keseragaman kemudian dicari nilai mean (rata-rata), standard deviasi, dan perhitungan presentile
1-th, 2.5-th, 5-th, 10-th, 50-th, 90-th, 95-th, 97,5-th, 99-th dengan menggunakan software
EXCEL, dengan langkahlangkah sebagai berikut:
1. Input data yang akan dilah kedalam lembar kerja di Ms. Excel.
2. Menghitung rata-rata: fx average.
3. Menghitung Standard Deviasi: fx statistical (stdev).
4. Menghitung Percentile: fx statistical (percentile).
Setelah semua selesai dilakukan maka data dari penghitungan diatas maka akan muncul. Berikut
ini adalah hasil rekapitulasi yang tersaji dalam Tabel 4.21 hingga Tabel 4.28:
Tabel 4.21 Rekap Perhitungan Rata-Rata, Standard Deviasi, dan Pencentile Dimensi Tubuh Pria
NRP Nama BB L/P Suku D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 D18 D19 D20 D21 D22 D23 D24 D25 D26
Raka
72 81 L JAWA 170 199 142 108 70 87,5 76,5 58 25,5 21 52 49 52 36 47 38 20,5 22,5 48 15,5 18,5 8,5 177 208 129 73
Aditya
Pramavirsa 147
94 66 L JAWA 161,5 131 100 69 83 69 52 24 17,5 54 48 48 37 49 41 23 28 46,5 16,5 18 8 170 195 119 72
WNW ,5
74 ABID 56 L JAWA 164 154 134 95 74 87 78 64 25 16 55 42 52 39 45 34 18 19 48 17 18 8,5 155 192 118 67
75 ROIS 67 L JAWA 180,5 171 152 109 80 94 85 65 24 16 59 47 58 47 47 36 20 23 51 19 20 9 186 220 126 71
Andana
82 Denis
Kumara 62 L Jawa 165 152 130 103 66 85 70,5 55 20 17 55 41 50 39 44 44 14 22 43 19 18 8 162 105 167 64
87 Riska 67 L Jawa 166 150 131 100 71 81 69 56 24 24 54 46 48 39 46 36 18 25 44 21 19 7 165 188 115 65
87 RIZAL 64 L Jawa 169,5 159 141 106 70 91 82 63 24 15 55 50 52 43 47 34 18 16,5 43 15,5 18,5 8,5 180 205 169 73
Zakaria
81
Yusuf 77 L Jawa 177,5 162 146 109 76 70 90 79 24 55 47 54,2 43,2 44,4 17 26,6 50,9 18,5 19,4 9,2 187,2 211 172,5 71
161 138,
Rata-rata 169,25 ,81 38 103,75 72,00 84,81 77,50 61,50 23,79 18,81 54,86 47,25 50,88 41,78 46,03 38,43 18,56 22,83 46,80 18,07 18,68 8,34 172,78 190,50 139,44 69,50
16,
SD 6,67 81 8,12 5,12 4,44 7,29 7,81 8,47 1,78 3,66 2,12 4,46 3,52 6,12 1,88 4,22 2,67 3,80 3,25 1,86 0,74 0,68 11,67 36,15 25,33 3,63
122 119,
1st 153,74 ,74 49 91,85 61,68 67,86 59,33 41,81 19,66 10,29 49,94 36,87 42,68 27,54 41,65 28,62 12,37 13,98 39,23 13,75 16,96 6,75 145,64 106,46 80,55 61,07
128 122,
2,5 th 156,18 ,87 45 93,71 63,30 70,52 62,18 44,90 20,30 11,63 50,71 38,50 43,97 29,77 42,33 30,16 13,34 15,37 40,42 14,43 17,23 7,00 149,90 119,65 89,79 62,39
134 125,
5 th 158,28 ,17 01 95,33 64,70 72,82 64,64 47,57 20,86 12,79 51,38 39,91 45,08 31,70 42,93 31,49 14,18 16,57 41,45 15,01 17,46 7,21 153,58 131,04 97,77 63,54
140 127,
10 th 160,71 ,30 98 97,20 66,32 75,48 67,50 50,66 21,51 14,12 52,15 41,54 46,37 33,94 43,61 33,03 15,15 17,96 42,63 15,69 17,73 7,46 157,84 144,23 107,02 64,86
161 138,
50 th 169,25 ,81 38 103,75 72,00 84,81 77,50 61,50 23,79 18,81 54,86 47,25 50,88 41,78 46,03 38,43 18,56 22,83 46,80 18,07 18,68 8,34 172,78 190,50 139,44 69,50
183 148,
90 th 177,79 ,32 77 110,30 77,68 94,14 87,50 72,34 26,06 23,50 57,57 52,96 55,38 49,61 48,44 43,82 21,97 27,69 50,97 20,45 19,62 9,21 187,71 236,77 171,86 74,14
189 151,
95 th 180,22 ,46 74 112,17 79,30 96,80 90,36 75,43 26,71 24,84 58,34 54,59 56,67 51,85 49,12 45,36 22,95 29,08 52,15 21,13 19,89 9,46 191,97 249,96 181,10 75,46
194 154,
97,5 th 182,32 ,75 30 113,79 80,70 99,10 92,82 78,10 27,27 25,99 59,00 56,00 57,78 53,78 49,72 46,69 23,79 30,28 53,18 21,71 20,12 9,68 195,65 261,35 189,08 76,61
200 157,
99 th 184,76 ,89 26 115,65 82,32 101,76 95,67 81,19 27,92 27,33 59,78 57,63 59,07 56,01 50,40 48,23 24,76 31,67 54,37 22,39 20,39 9,93 199,91 274,54 198,33 77,93

Sumber: Data primer diolah, 2017


Tabel 4.22 Rekap Perhitungan Rata-Rata, Standard Deviasi, dan Pencentile Dimensi Tubuh
Wanita
NRP Nama BB L/P Suku D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 D18 D19 D20 D21 D22 D23 D24 D25 D26
Maya
76 45 P JAWA 165,5 149 129 101 67 83 73 55 18 13 47 30 51 47 39 38 12 13 17 19 7 140 208 113 67
Dewi P.L
89 Elvira C.D 59 P JAWA 146,5 134 118 94 59 77 66 48 18 14 43 49 35 46 42 20 16 41 15 16 7 146 185 104 62

86 DITA 49 P JAWA 155 142 127 89 69 88 74 59 23 16 48 40 48 34 39 32 23 18 44 18 17 7 154 182 112 61


84 VAYA 51 P JAWA 154,5 140 123 87 67 87 75 56 24 17 51 37 48 34 40 32 24 19 43 18 17 8 152 181 112 61
Ismi
78 Syarifi
N.P 46 P Jawa 151,1 137 121 89 59 79 69 54 23 16 52 44 47 38 40 37 19 20 42 19 16,6 8,5 150 180 149 56
Dia Sagita
90
Putri 40 p jawa 153 140 123 96 66 77 71 52 22 10 48 42 44,5 34 40 37 13 11 42 17 16,5 7,5 152 189 149 59
Nanda
91 Indah Hari
Lestari 55 P Jawa 149 135 124 94 62 76 70 51 23 20 46 38 48 33 47 41 24 25 41 14 16 8 149 185 146 62
66 Ifadatul 50 P Jawa 158 147 130 98 71 82 70 54 25 18 51 47 40 38 40 36 19 19 40 20 17 7 153 184 108 68
88 Cahyaning 42 P Jawa 139 130 114 88 60 70 61 45 20 15 45 41 43 37 35 40 14 18 38 19 15 7 139 165 97 60
92 Anugerah 59 P Jawa 152
142 123 93 68 82 72 53 24 19 53 45 45 40 42 38 16 18 39 21 16 8 153 175 109 63
129,
66
KEZIA 51 P Batak 156,5 149 5 100 68 84 71 53 22 11 53 40 46 38,5 41 33 19 19 42 16 17 7 158 194,5 156,5 64
88 VIVI 57 P Jawa 164 154 137 103 68 86 75 61 24 12 56 47 51 41 43 41 22 18 42 17 16,5 8 163 202 165 64
Bayu 123,
73
Widya 55 P Jawa 150 138 8 90,5 66 83 74 55 23 15 53,6 41,2 44,5 35,4 31,4 18,5 21 40 17,3 16,2 7,4 152,1 176 140 60
96 Zumrotun 53 P Jawa 164 151 137 100,2 71 87 74 61 25 15,7 54,6 41,9 49,5 38,5 40,4 26,2 15,3 18,5 41,4 14,8 17,2 7,6 164,4 193 167,5 58,7
142 125,
Rata-rata 154,15 ,00 66 94,48 65,79 81,50 71,07 54,07 22,43 15,12 50,09 41,08 46,75 37,54 40,56 36,04 18,49 18,11 41,18 17,36 16,64 7,50 151,82 185,68 130,57 61,84
7,0
SD 7,29 9 6,49 5,33 4,14 5,14 3,87 4,48 2,28 2,93 3,93 4,53 3,12 3,82 3,32 4,56 3,97 3,32 1,63 2,00 0,90 0,52 7,22 11,14 24,86 3,23
125 110,
1st 137,20 ,51 58 82,08 56,17 69,55 62,07 43,66 17,13 8,32 40,94 30,54 39,49 28,67 32,85 25,44 9,25 10,39 37,40 12,71 14,55 6,29 135,03 159,77 72,77 54,33
128 112,
2,5 th 139,86 ,10 94 84,03 57,68 71,42 63,48 45,29 17,96 9,39 42,38 32,20 40,63 30,06 34,06 27,11 10,70 11,60 38,00 13,44 14,88 6,48 137,66 163,84 81,85 55,51
130 114,
5 th 142,16 ,33 99 85,71 58,98 73,04 64,70 46,70 18,68 10,31 43,62 33,63 41,61 31,26 35,10 28,54 11,95 12,65 38,51 14,07 15,16 6,64 139,94 167,35 89,68 56,52
132 117,
10 th 144,82 ,92 36 87,65 60,49 74,92 66,11 48,34 19,51 11,38 45,05 35,28 42,75 32,65 36,31 30,21 13,40 13,86 39,10 14,80 15,49 6,83 142,58 171,42 98,75 57,70
142 125,
50 th 154,15 ,00 66 94,48 65,79 81,50 71,07 54,07 22,43 15,12 50,09 41,08 46,75 37,54 40,56 36,04 18,49 18,11 41,18 17,36 16,64 7,50 151,82 185,68 130,57 61,84
151 133,
90 th 163,48 ,08 97 101,30 71,08 88,08 76,03 59,81 25,34 18,87 55,12 46,89 50,75 42,42 44,80 41,88 23,57 22,35 43,27 19,93 17,80 8,17 161,07 199,94 162,39 65,97
153 136,
95 th 166,14 ,67 34 103,25 72,59 89,96 77,44 61,44 26,17 19,93 56,55 48,54 51,89 43,82 46,01 43,54 25,02 23,56 43,86 20,66 18,13 8,36 163,70 204,01 171,47 67,15
155 138,
97,5 th 168,44 ,90 38 104,93 73,89 91,58 78,66 62,85 26,89 20,86 57,79 49,97 52,87 45,02 47,06 44,98 26,27 24,61 44,37 21,29 18,41 8,52 165,98 207,52 179,30 68,16
158 140,
99 th 171,10 ,49 75 106,87 75,40 93,45 80,07 64,49 27,72 21,92 59,23 51,63 54,01 46,41 48,27 46,64 27,72 25,82 44,96 22,02 18,74 8,71 168,62 211,58 188,37 69,34

Sumber: Data primer diolah, 2017


Tabel 4.23 Rekap Perhitungan Rata-Rata, Standard Deviasi, dan Pencentile Dimensi Kepala Pria
NRP Nama BB L/P Suku H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 H10 H11 H12 H13 H14
Raka
72 81 L JAWA 16 17 28 24 17 9 18,5 11 17,5 14,5 21,5 17 6
Aditya
Pramavirsa
94 66 L JAWA 17 16 29,5 25 13,5 11 16 14 19 15 21 19 6,5
WNW
74 ABID 56 L JAWA 19 15 26 24 13 11 16 12 17 16 19 17 6

75 ROIS 67 L JAWA 20 18 28 26 14 10 19 12 17 16 20 19 5
Andana
82 Denis 62 L Jawa 18 18 29 24 13 9,5 14,5 10 17 8 16 20 18 5,5
Kumara
87 Riska 67 L Jawa 18 24 25 18 15 7 18,5 11 21 8 13 19 17,5 5,5

87 RIZAL 67 L Jawa 17 16 27 27,5 15 12 17,5 12,5 16 8 17 17,5 29 5,5


Zakaria
81 77 L Jawa 18,4 16,3 25,2 22,4 14,5 8,2 15 11,5 16 8 16,5 22,2 16,3 5,8
Yusuf

Rata-rata 17,93 17,54 27,21 23,86 14,38 9,71 16,64 11,75 17,56 8,00 15,50 20,03 19,33 5,80

SD 1,26 2,81 1,70 2,82 1,33 1,64 1,73 1,20 1,68 0,00 1,28 1,53 4,39 0,51

1st 15,00 11,01 23,27 17,31 11,28 5,90 12,63 8,97 13,66 8,00 12,52 16,47 9,13 4,61

2,5th 15,46 12,03 23,89 18,34 11,77 6,50 13,26 9,41 14,27 8,00 12,99 17,03 10,73 4,80

5th 15,85 12,92 24,42 19,22 12,19 7,01 13,80 9,78 14,80 8,00 13,39 17,51 12,11 4,96

10th 16,31 13,94 25,04 20,25 12,67 7,61 14,43 10,22 15,41 8,00 13,86 18,07 13,71 5,15

50th 17,93 17,54 27,21 23,86 14,38 9,71 16,64 11,75 17,56 8,00 15,50 20,03 19,33 5,80

90th 19,54 21,13 29,38 27,47 16,08 11,81 18,85 13,28 19,71 8,00 17,14 21,98 24,95 6,45

95th 20,00 22,16 30,00 28,50 16,56 12,41 19,48 13,72 20,32 8,00 17,61 22,54 26,55 6,64

97,5th 20,39 23,04 30,54 29,39 16,98 12,93 20,02 14,09 20,85 8,00 18,01 23,02 27,93 6,80

99th 20,85 24,07 31,16 30,42 17,47 13,53 20,65 14,53 21,46 8,00 18,48 23,58 29,53 6,99

Sumber: Data primer diolah, 2017


Tabel 4.24 Rekap Perhitungan Rata-Rata, Standard Deviasi, dan Pencentile Dimensi Kepala
Wanita
NRP Nama BB L/P Suku H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 H10 H11 H12 H13 H14
Maya
76 45 P JAWA 19 17 27 19 13 8 17 13 16 8 17,5 20 19
Dewi P.L
89 Elvira C.D 59 P JAWA 18 16 28 20 12 6 16 12 16 8 14 23 16,5 6

86 DITA 49 P JAWA 18 15 26 20 13 11 17 11 17 6,5 12 19 15 5

84 VAYA 51 P JAWA 19 17 26 23 13 12 16 11 17 7 14 21 16 5
Ismi syarfi
78 46 P Jawa 16,5 18 21,5 21 14,5 8,5 17 10,5 18,5 8 15 22 18 5,5
N.P
DiaSagita
90 40 p jawa 17 15 24 19 13 9 17 11 16 7 14 20 17 5
Putri
Nanda
91 Indah Hari 55 P Jawa 20,5 16 24 19 13 13 15 10 21 12 21,5 18,5 6
Lestari
66 Ifadatul 50 P Jawa 15 18 26 20 13 9 15 8 15 6,5 12 19 15 5,5

88 Cahyaning 42 P Jawa 14 18,5 24 20 14 9 17 11 18 7 16 20 17 5

92 Anugerah 59 P Jawa 21 17,5 26 21 15 9 14 12 17 6,5 15,5 20,5 18 5

66 KEZIA 50 P Batak 19 14 24 21 14 9 14,5 9 16 7 13 19 14 5

88 VIVI 42 P Jawa 18 14,5 24 20 14 8 14,5 9 15 7 12 20 15,5 5


Bayu
73 55 P Jawa 17,2 17,3 27,1 21,1 14 8,5 17 13,5 15,2 6,5 15 16,8 16,2 4,7
Widya
96 Zumrotun 53 P Jawa 20,5 18 25 23 14,5 9,5 15 12 16,5 6 15 20,8 13,5 6

Rata-rata 18,05 16,32 25,19 20,51 13,57 9,25 15,86 10,93 16,73 7,09 13,96 20,16 16,37 5,27

SD 2,03 1,44 1,71 1,29 0,83 1,75 1,15 1,55 1,61 0,66 1,74 1,58 1,67 0,48

1st 13,34 12,97 21,20 17,51 11,64 5,18 13,18 7,31 12,98 5,55 9,92 16,50 12,50 4,16

2,5th 14,08 13,50 21,83 17,98 11,95 5,82 13,60 7,88 13,57 5,79 10,56 17,07 13,10 4,33

5th 14,72 13,95 22,37 18,39 12,21 6,37 13,96 8,37 14,08 6,00 11,10 17,57 13,63 4,48

10th 15,46 14,48 22,99 18,86 12,51 7,01 14,38 8,94 14,67 6,24 11,74 18,14 14,24 4,66

50th 18,05 16,32 25,19 20,51 13,57 9,25 15,86 10,93 16,73 7,09 13,96 20,16 16,37 5,27

90th 20,64 18,16 27,38 22,16 14,63 11,49 17,33 12,92 18,79 7,94 16,19 22,18 18,50 5,88

95th 21,38 18,68 28,00 22,63 14,93 12,13 17,75 13,49 19,38 8,18 16,82 22,75 19,11 6,05

97,5th 22,02 19,13 28,54 23,03 15,20 12,68 18,11 13,98 19,88 8,39 17,37 23,25 19,64 6,20

99th 22,76 19,66 29,17 23,50 15,50 13,32 18,53 14,54 20,47 8,63 18,00 23,82 20,25 6,37

Sumber: Data primer diolah, 2017


Tabel 4.25 Rekap Perhitungan Rata-Rata, Standard Deviasi, dan Pencentile Dimensi Kaki Pria
NRP Nama BB L/P Suku F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8

72 Raka Aditya 81 L JAWA 25 20 21 11 5,5 6,5 6,5 4,5

94 Pramavirsa WNW 66 L JAWA 25,5 18 20,5 10,5 6 7,5 7 4,5

74 ABID 56 L JAWA 27 18 21 10 5 7 8 4
75 ROIS 67 L JAWA 26 22 22 10 9 8 8 5
78 Ismi syarifi N.P 46 L Jawa 24 16 18,5 9,5 6 6 7 4
87 Riska 67 L Jawa 25 19,5 21 10 8 6,5 6 4
87 RIZAL 67 L Jawa 26 19 22 10 7 6 7 3,5
81 Zakaria Yusuf 77 L Jawa 26 19,6 20,8 10 6,4 8,3 7 5

Rata-rata 25,56 18,94 20,85 10,13 6,61 7,04 7,06 4,31

SD 0,90 1,89 1,09 0,44 1,33 0,93 0,68 0,53

1st 23,46 14,56 18,31 9,09 3,52 4,88 5,49 3,08

2,5 th 23,79 15,25 18,71 9,26 4,00 5,22 5,73 3,27

5 th 24,08 15,84 19,05 9,40 4,42 5,51 5,95 3,44

10 th 24,41 16,53 19,45 9,56 4,91 5,85 6,19 3,63

50 th 25,56 18,94 20,85 10,13 6,61 7,04 7,06 4,31

90 th 26,72 21,36 22,25 10,69 8,32 8,23 7,93 4,99

95 th 27,05 22,04 22,65 10,85 8,80 8,57 8,18 5,18

97,5 th 27,33 22,64 22,99 10,99 9,22 8,86 8,39 5,35

99 th 27,66 23,33 23,39 11,16 9,71 9,20 8,64 5,55

Sumber: Data primer diolah, 2017


Tabel 4.26 Rekap Perhitungan Rata-Rata, Standard Deviasi, dan Pencentile Dimensi Kaki
Wanita
NRP Nama BB L/P Suku F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8

76 Maya Dewi P.L 45 P JAWA 24 16,5 22 9,2 6,5 7 3,4

89 Elvira C.D 59 P JAWA 21 15 16,5 8 4,5 7 5 3,5

86 DITA 49 P JAWA 24,5 17,5 19,5 8,5 5,5 6 5 3,5


84 VAYA 51 P JAWA 24,5 17 19 9 5 6 5 4
82 Andana Denis Kumara 62 P Jawa 25,5 18,5 20 10,5 8 7 8 5,5
90 Dia sagita putri 40 p jawa 20 14 17,5 8,5 4 6 6 3
91 Nanda Indah Hari Lestari 55 P Jawa 23 12 18 9 5 7 7 4
66 Ifadatul 50 P Jawa 25 18 20 9 6 6 4 3
88 Cahyaning 42 P Jawa 19 12 17 8 5 5 6 4
92 Anugerah 59 P Jawa 21 15 18 8 5 5 5 3
66 KEZIA 50 P Batak 21 16 19 8 5 5,5 5,5 2,5
88 VIVI 42 P Jawa 24 18 19 10 6 5 6 3
73 Bayu Widya 55 P Jawa 23,5 17,3 18 9,5 6,2 5,4 5,1 3,6
96 Zumrotun 53 P Jawa 23,4 15,2 18,2 9,5 5,1 6 5,5 4

Rata-rata 22,81 15,86 18,69 8,91 5,49 5,92 5,72 3,57

SD 2,03 2,11 1,42 0,79 1,00 0,74 1,05 0,59

1st 18,09 10,95 15,40 7,06 3,17 4,20 3,29 2,21

2,5 th 18,83 11,72 15,92 7,35 3,53 4,47 3,67 2,42

5 th 19,47 12,39 16,36 7,60 3,85 4,70 4,00 2,61

10 th 20,21 13,16 16,88 7,89 4,21 4,97 4,38 2,82

50 th 22,81 15,86 18,69 8,91 5,49 5,92 5,72 3,57

90 th 25,42 18,56 20,51 9,92 6,76 6,86 7,06 4,32

95 th 26,16 19,33 21,02 10,21 7,12 7,13 7,44 4,54

97,5 th 26,80 19,99 21,47 10,46 7,44 7,36 7,77 4,72

99 th 27,54 20,76 21,99 10,75 7,80 7,63 8,15 4,94

Sumber: Data primer diolah, 2017

Tabel 4.27 Rekap Perhitungan Rata-Rata, Standard Deviasi, dan Pencentile Dimensi Tangan Pria
NRP Nama BB L/P Suku T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12 T13 T14 T15 T16 T17 T18
Raka
72 81 L JAWA 6,00 6,50 7,50 7,00 6,00 2,00 2,00 2,00 2,00 10,00 8,00 2,50 4,50 22,00
Aditya 19,00 10,00
Pramavirsa
94 66 L JAWA 6,50 7,00 8,00 7,50 6,00 2,00 2,00 2,00 2,00 8,00 9,50 8,00 2,50 5,00 19,50
WNW 18,50 8,00
74 ABID 56 L JAWA 18,00 10,00 7,00 7,00 7,50 7,00 6,00 2,50 1,50 2,00 1,50 8,00 9,00 8,00 3,00 4,00 17,50
75 ROIS 67 L JAWA 22,00 12,00 7,00 8,00 9,00 8,50 7,00 2,50 1,50 2,00 1,50 8,00 10,00 8,00 3,00 6,00 22,00
Andana
82 Denis
Kumara 62 L Jawa 18,50 10,50 7,00 7,50 8,50 7,50 6,00 3,00 3,00 2,50 2,00 8,00 10,00 2,50 5,50 21,00
87 Riska 67 L Jawa 18,00 9,00 6,00 7,00 8,00 7,50 6,00 2,00 2,50 2,50 1,00 8,00 9,00 8,00 2,00 6,00 22,00
87 RIZAL 64 L Jawa 19,00 11,00 7,00 8,00 9,00 8,00 6,00 2,00 2,00 2,00 2,00 10,50 8,00 2,50 5,00 23,00
Zakaria
81
Yusuf 77 L Jawa 19,40 11,00 6,50 7,80 7,70 7,30 5,50 2,00 1,60 2,20 1,40 10,80 8,00 2,60 5,20 21,00

Rata-rata 19,05 10,19 6,63 7,35 8,15 7,54 6,06 2,25 2,01 2,15 1,68 8,00 9,85 8,00 2,58 5,15 21,00

SD 1,29 1,25 0,44 0,56 0,62 0,50 0,42 0,38 0,52 0,23 0,38 0,00 0,65 0,00 0,32 0,69 1,75

1st 16,05 7,28 5,59 6,06 6,72 6,37 5,09 1,37 0,80 1,62 0,79 8,00 8,34 8,00 1,83 3,54 16,93

2.5th 16,52 7,73 5,76 6,26 6,94 6,55 5,24 1,51 0,99 1,71 0,93 8,00 8,58 8,00 1,95 3,79 17,57

5th 16,93 8,13 5,90 6,44 7,14 6,71 5,38 1,63 1,15 1,78 1,05 8,00 8,78 8,00 2,05 4,01 18,12

10th 17,40 8,59 6,06 6,64 7,36 6,89 5,53 1,77 1,34 1,86 1,19 8,00 9,02 8,00 2,17 4,26 18,76

50th 19,05 10,19 6,63 7,35 8,15 7,54 6,06 2,25 2,01 2,15 1,68 8,00 9,85 8,00 2,58 5,15 21,00

90th 20,70 11,79 7,19 8,06 8,94 8,18 6,60 2,73 2,68 2,44 2,16 8,00 10,68 8,00 2,98 6,04 23,24

95th 21,17 12,25 7,35 8,26 9,16 8,37 6,75 2,87 2,87 2,52 2,30 8,00 10,92 8,00 3,10 6,29 23,88

97.5th 21,58 12,64 7,49 8,44 9,36 8,53 6,88 2,99 3,04 2,59 2,42 8,00 11,12 8,00 3,20 6,51 24,43

99th 22,05 13,10 7,66 8,64 9,58 8,71 7,03 3,13 3,23 2,68 2,56 8,00 11,36 8,00 3,32 6,76 25,07

Sumber: Data primer diolah, 2017

Tabel 4.28 Rekap Perhitungan Rata-Rata, Standard Deviasi, dan Pencentile Dimensi Tangan
Wanita
NRP Nama BB L/P Suku T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12 T13 T14 T15 T16 T17 T18
Maya
76 45 P JAWA 6,80 7,50 8,00 6,00 2,00 2,00 1,00 7,00 8,80 6,00 2,00 6,00 21,00
Dewi P.L 19,00 11,50
89 Elvira C.D 59 P JAWA 16,00 9,00 5,50 6,00 7,00 6,00 5,00 1,50 2,00 1,70 1,00 7,00 7,50 6,00 2,00 5,00 17,00

86 DITA 49 P JAWA 17,00 10,00 6,00 8,00 8,00 7,50 6,00 2,00 1,50 1,50 1,50 7,00 9,00 7,50 2,50 4,00 19,00
84 VAYA 51 P JAWA 17,00 9,00 6,00 6,50 7,50 6,50 5,00 2,00 2,00 1,50 1,50 7,00 8,00 7,00 2,50 4,00 19,00
Ismi
78 Syarifi
N.P 46 P Jawa 17,00 9,50 6,50 7,50 8,00 7,00 5,50 2,50 2,00 1,00 7,50 9,50 7,50 2,00 5,00 20,00
Dia sagita
90
Putri 40 p jawa 16,00 9,00 6,00 7,00 7,00 6,50 5,50 2,00 2,00 2,00 1,00 6,50 7,50 6,00 2,00 6,00 19,00
Nanda
91 Indah Hari
Lestari 55 P Jawa 17,00 9,50 6,00 7,00 7,00 6,50 6,00 2,00 2,00 2,00 1,00 8,00 9,00 7,50 2,00 5,00 18,00
66 Ifadatul 50 P Jawa 16,00 9,00 6,00 7,00 7,50 6,50 5,00 2,00 1,50 2,00 1,00 6,50 8,00 7,00 1,55 4,00 18,00
88 Cahyaning 42 P Jawa 17,00 9,00 5,50 6,00 7,00 6,50 5,00 2,00 1,50 2,00 1,00 6,50 7,50 7,00 2,00 4,00 18,50
92 Anugerah 59 P Jawa 17,00 9,00 6,00 6,50 7,00 6,50 5,50 2,00 1,50 1,50 1,00 7,00 8,00 7,00 2,00 5,00 18,00
66 KEZIA 51 P Batak 17,50 10,00 6,00 7,00 8,00 7,00 5,50 2,00 1,50 2,00 1,50 8,00 9,00 6,50 2,00 5,00 20,00
88 VIVI 57 P Jawa 18,00 8,00 7,00 7,00 8,00 7,00 5,50 1,50 2,00 8,00 10,00 7,50 2,50 5,00 20,00
Bayu
73
Widya 55 P Jawa 16,20 9,50 6,22 6,60 6,90 6,00 4,20 1,80 1,60 2,10 7,60 8,20 6,50 2,80 3,20 14,80
96 Zumrotun 53 P Jawa 18,10 10,00 6,40 7,30 8,40 7,60 5,80 2,10 1,60 1,90 1,50 7,60 9,20 5,70 1,70 5,50 20,80

Rata-rata 17,06 9,43 6,14 6,92 7,52 6,70 5,39 1,99 1,71 1,86 1,17 7,23 8,51 6,76 2,11 4,76 18,79

SD 0,88 0,81 0,42 0,57 0,53 0,49 0,51 0,21 0,24 0,23 0,25 0,55 0,80 0,65 0,34 0,82 1,63

1st 15,01 7,56 5,15 5,61 6,29 5,55 4,21 1,49 1,14 1,34 0,59 5,94 6,64 5,26 1,32 2,86 15,00

2.5th 15,33 7,85 5,31 5,81 6,48 5,73 4,40 1,57 1,23 1,42 0,68 6,14 6,94 5,50 1,44 3,16 15,60

5th 15,61 8,10 5,44 5,99 6,65 5,89 4,56 1,64 1,31 1,49 0,76 6,32 7,19 5,70 1,55 3,42 16,11

10th 15,93 8,40 5,59 6,20 6,84 6,07 4,74 1,72 1,40 1,57 0,85 6,52 7,48 5,94 1,67 3,72 16,71

50th 17,06 9,43 6,14 6,92 7,52 6,70 5,39 1,99 1,71 1,86 1,17 7,23 8,51 6,76 2,11 4,76 18,79

90th 18,18 10,46 6,68 7,65 8,20 7,33 6,04 2,27 2,02 2,15 1,48 7,94 9,54 7,59 2,55 5,81 20,88

95th 18,50 10,75 6,83 7,85 8,39 7,51 6,23 2,34 2,11 2,23 1,57 8,14 9,84 7,83 2,67 6,11 21,47

97.5th 18,78 11,01 6,97 8,03 8,56 7,67 6,39 2,41 2,18 2,30 1,65 8,31 10,09 8,03 2,78 6,37 21,99

99th 19,10 11,30 7,12 8,24 8,76 7,85 6,58 2,49 2,27 2,39 1,74 8,52 10,39 8,26 2,90 6,67 22,58

Sumber: Data primer diolah, 2017

4.1 Uji Korelasi


Uji Korelasi pada Dimensi Tubuh Berdasarkan Variabilitas Uji korelasi didapatkan dari
hasil pengolahan data yang dilakukan sebelumnya dengan menggunakan software EXCEL. Hasil
pengolahan ini diperoleh untuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan antara dua variable
dimensi tubuh yang dimiliki. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Input data dari tabel variabilitas kedalam Ms. Excel

2. Pada menu bar, pilih Data → Data Analysis

3. Input Range di ambil dari pemblokan data dari D1 sampai D26,Kemudian pada pilihan
output options pilih output range. Pada output range dipilih data akan ditaruh di sebelah
mana sesuai data yang di input → OK.
4. Hasil korelasi dilakukan pada dimensi tubuh baik pria dan wanita. Berikut ini contoh
korelasi dimensi tubuh laki laki.

4.2 Uji Korelasi Pada Dimensi Tubuh Utama Berdasarkan Variabilitas


Uji korelasi tubuh utama didapatkan dari tabel uji korelasi diatas, dimana dimensi tubuh
utama yaitu D1, D3, D6 , D15, D26, yang selanjutnya disebut U1, U2, U3, U4, U5. Dan hasil
dari uji korelasi tubuh utama ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dimensi tubuh utama
dengan dimensi tubuh yang lain dan dapat dilihat pada Tabel 4.31 dan 4.32.
4.1.8 Koefisien Determinasi Tubuh
Tabel R² didapatkan dari hasil pengolahan uji korelasi tubuh utama diatas. Tabel R²
dihitung dengan cara mengkuadratkan nilai yang ada pada tabel korelasi dimensi tubuh utama.
Nilai R² ≥ 0,5 diberi shading kuning. R² = 1 atau mendekati 1 akan menunjukkan hubungan yang
semakin kuat dan hubungan semakin lemah jika nilainya semakin kecil (negative). Nilai R² dapat
dilihat pada Tabel 4.33 untuk laki laki dan Tabel 4.34 untuk wanita berikut ini:
4.31 Rekapitulasi Uji Korelasi Pada Dimensi Tubuh Utama laki laki
D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 D18 D19 D20 D21 D22 D23 D24 D25 D26

D1 1.00 0.46 0.95 0.82 0.78 0.00 0.85 0.73 0.51 0.16 -0.42 0.55 0.48 0.80 -0.23 0.04 -0.05 0.04 0.67 0.17 0.91 0.70 0.84 0.50 0.30 0.38

D3 0.95 0.59 1.00 0.80 0.78 0.17 0.87 0.68 0.42 -0.01 -0.31 0.58 0.60 0.69 -0.02 -0.12 0.17 -0.08 0.71 -0.12 0.80 0.80 0.86 0.66 0.21 0.61

D6 0.00 0.25 0.17 -0.01 0.04 1.00 -0.11 -0.43 -0.80 -0.77 0.86 -0.46 0.84 -0.42 0.54 -0.67 0.22 -0.62 -0.18 -0.31 -0.05 0.02 -0.07 0.05 -0.29 0.16

D15 -0.23 0.12 -0.02 -0.06 -0.11 0.54 -0.35 -0.59 -0.54 -0.34 0.59 0.04 0.26 -0.50 1.00 -0.41 0.86 0.08 -0.10 -0.42 -0.11 -0.21 0.10 0.39 -0.54 0.53

D26 0.38 0.53 0.61 0.55 0.26 0.16 0.49 0.26 0.25 -0.13 -0.17 0.72 0.23 0.21 0.53 -0.13 0.66 0.00 0.40 -0.72 0.22 0.58 0.72 0.74 0.09 1.00

4.32 Rekapitulasi Uji Korelasi Pada Dimensi Tubuh Utama Wanita


D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 D18 D19 D20 D21 D22 D23 D24 D25 D26

D1 1.00 0.94 0.91 0.74 0.74 0.77 0.76 0.82 0.28 -0.24 0.55 0.15 0.47 0.21 0.10 -0.37 -0.06 -0.24 0.64 -0.14 0.82 0.04 0.55 0.85 0.43 0.42

D3 0.91 0.94 1.00 0.77 0.78 0.74 0.71 0.85 0.48 -0.17 0.66 0.34 0.37 0.18 0.15 -0.41 0.08 0.01 0.38 -0.24 0.57 0.05 0.76 0.73 0.60 0.36

D6 0.77 0.74 0.74 0.27 0.77 1.00 0.89 0.90 0.49 -0.02 0.65 0.17 0.39 0.20 -0.02 -0.65 0.33 0.02 0.53 -0.01 0.60 0.08 0.68 0.46 0.28 0.20

D15 0.10 0.07 0.15 0.32 -0.16 -0.02 0.05 -0.01 -0.01 0.19 -0.17 -0.30 0.41 -0.49 1.00 0.44 0.45 0.20 0.09 -0.49 -0.05 0.29 0.21 0.33 0.20 0.18

D26 0.42 0.48 0.36 0.55 0.45 0.20 0.14 0.04 -0.12 0.02 -0.03 -0.10 -0.06 0.16 0.18 0.25 -0.01 -0.12 0.18 0.11 0.42 -0.46 -0.08 0.45 -0.31 1.00

Tabel 4.33 Rekapitulasi Koefisiensi Uji Korelasi Pada Dimensi Tubuh Utama laki laki (R2)
D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 D18 D19 D20 D21 D22 D23 D24 D25 D26

D1 0.22 0.90 0.68 0.61 0.00 0.71 0.53 0.27 0.03 0.17 0.31 0.23 0.65 0.05 0.00 0.00 0.00 0.45 0.03 0.82 0.49 0.71 0.25 0.09 0.15

D3 0.35 1.00 0.64 0.62 0.03 0.76 0.46 0.18 0.00 0.09 0.34 0.36 0.47 0.00 0.01 0.03 0.01 0.51 0.01 0.64 0.64 0.74 0.43 0.04 0.37

D6 0.06 0.03 0.00 0.00 1.00 0.01 0.18 0.64 0.60 0.74 0.21 0.71 0.18 0.29 0.44 0.05 0.39 0.03 0.10 0.00 0.00 0.01 0.00 0.08 0.02

D15 0.02 0.00 0.00 0.01 0.29 0.12 0.34 0.29 0.12 0.35 0.00 0.07 0.25 1.00 0.17 0.74 0.01 0.01 0.18 0.01 0.05 0.01 0.15 0.30 0.28

D26 0.28 0.37 0.31 0.07 0.02 0.24 0.07 0.06 0.02 0.03 0.52 0.05 0.05 0.28 0.02 0.44 0.00 0.16 0.52 0.05 0.33 0.52 0.54 0.01 1.00

Tabel 4.34 Rekapitulasi Koefisiensi Uji Korelasi Pada Dimensi Tubuh Utama wanita ( R2)
D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 D18 D19 D20 D21 D22 D23 D24 D25 D26

D1 1.00 0.89 0.83 0.54 0.54 0.59 0.57 0.68 0.08 0.06 0.30 0.02 0.22 0.05 0.01 0.13 0.00 0.06 0.40 0.02 0.67 0.00 0.30 0.72 0.19 0.18

D3 0.83 0.89 1.00 0.59 0.60 0.55 0.51 0.72 0.23 0.03 0.44 0.12 0.14 0.03 0.02 0.17 0.01 0.00 0.15 0.06 0.32 0.00 0.58 0.54 0.36 0.13

D6 0.59 0.55 0.55 0.08 0.59 1.00 0.80 0.81 0.24 0.00 0.42 0.03 0.15 0.04 0.00 0.42 0.11 0.00 0.28 0.00 0.37 0.01 0.46 0.21 0.08 0.04

D15 0.01 0.00 0.02 0.10 0.03 0.00 0.00 0.00 0.00 0.04 0.03 0.09 0.17 0.24 1.00 0.19 0.20 0.04 0.01 0.24 0.00 0.08 0.04 0.11 0.04 0.03

D26 0.18 0.23 0.13 0.31 0.20 0.04 0.02 0.00 0.02 0.00 0.00 0.01 0.00 0.03 0.03 0.06 0.00 0.01 0.03 0.01 0.18 0.22 0.01 0.20 0.10 1.00

4.1.9. Regresi Linear atau Uji Regresi

Setelah mengolah data uji korelasi dan didapatkan koefisiensi determinasi


yang menunjukkan kuat dan lemahnya hubungan, maka selanjutnya melakukan
pengolahan regresi linear.
Regresi linear adalah metode statistika yang digunakan untuk membentuk
model hubungan antara variable terikat (dependen, respon, y) dengan satu atau lebih
variabel bebas (independen, predictor, x). Persamaan regresi linear ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan atau korelasi antar data antropometri secara matematis.
Apabila banyaknya variabel bebas hanya ada satu, maka disebut regresi linear
sederhana, sedangkan terdapat lebih dari satu variabel bebas, disebut regresi linear
berganda. Analisis regresi setidak-tidaknya memiliki 3 kegunaan, yaitu untuk tujuan
deskripsi dari fenomena data atau kasus yang sedang diteliti, untuk tujuan control
serta untuk tujuan prediksi. Sedangkan untuk memperoleh regresi linear ini dengan
cara memasukkan data independen (hasil korelasi yang nilainya > 0,5) ke dalam
software Mini Tab dengan langkah penggunaan sebagai berikut:
1. Input data dimensi pria terlebih dahulu kemudian jika sudah selesai, tubuh
wanita yang akan diregresikan.

2. Kemudian untuk mempermudah, taruh D1, D3, D6, D15, D26 pada bagian
awal kemudian sisanya mengikuti. Kemudian ganti D1, D3, D6, D15,
D26 menjadi U1, U2, U3, U4, U5
3. Klik Stat → Regression → Fit Regression Model…

4. Pada isian “Responses” dan “Continuous predictictors” nya ubah sesuai


kebutuhan (lihat pada table koefisien determinasi tubuh) kemudian tekan
OK.
Data yang diregresikan adalah data antropometri yang memiliki
nilai koefisien determinasi lebih dari 0,5 (>0.5). Regression menggunakan
dimensi tubuh utama (D1, D3, D6, D15, D26), sedangkan Fit Regression
Model menggunakan dimensi tubuh selain dimensi utama (D2, D4, D5,
D7, D8, D9, D10, D11, D12, D13, D14, D16, D17, D18, D19, D20, D21,
D22, D23, D24, D25). Pada persamaan regresi dimasukkan data ke dalam
worksheet dari program Mini Tab.

5. Copy dan kumpulkan data coefficients yang muncul.


Berikut ini adalah hasil tabel dari data yang dilakukan regresi seperti yang
dilakukan diatas:
4.1.9.1. Pria

Tabel … Koefisien Korelasi D4

Coefficients
SE
Term Coef Coef T-Value P-Value VIF
Constant 4.3 43.4 0.10 0.925
U1 0.482 0.605 0.80 0.462 9.71
U2 0.129 0.497 0.26 0.806 9.71

Regression : D4

Sumber: Data primer diolah dengan Minitab 18, 2017

D4 = 4.3 + 0.482 U1 + 0.129 U2

Tabel … Koefisien Korelasi D5

Coefficients
SE
Term Coef Coef T-Value P-Value VIF
Constant -3,6 40,3 -0,09 0,932
U1 0,265 0,563 0,47 0,658 9,71
U2 0,223 0,463 0,48 0,651 9,71

Regression : D5

Sumber: Data primer diolah dengan Minitab 18, 2017

D5 = -3.6 + 0.265 U1 + 0.223 U2


Tabel … Koefisien Korelasi D7

Coefficients
SE
Term Coef Coef T-Value P-Value VIF
Constant -52,2 56,8 -0,92 0,400
U1 0,221 0,793 0,28 0,791 9,71
U2 0,667 0,651 1,02 0,353 9,71

Regression : D7

Sumber: Data primer diolah dengan Minitab 18, 2017

D7 = -52.2 + 0.221 U1 + 0.667 U2

Tabel … Koefisien Korelasi D8

Coefficients
SE
Term Coef Coef T-Value P-Value VIF
Constant -94,7 60,3 -1,57 0,167
U1 0,923 0,356 2,59 0,041 1,00

Regression : D8

Sumber: Data primer diolah dengan Minitab 18, 2017

D8 = -94.7 + 0.923 U1
Tabel … Koefisien Korelasi D9

Coefficients
SE
Term Coef Coef T-Value P-Value VIF
Constant 138,1 34,0 4,06 0,007
U3 -1,299 0,399 -3,25 0,017 1,00

Regression : D9

Sumber: Data primer diolah dengan Minitab 18, 2017

D9 = 0138.1 – 1.299 U3

Tabel … Koefisien Korelasi D10

Coefficients
SE
Term Coef Coef T-Value P-Value VIF
Constant 51,7 11,1 4,66 0,003
U3 -0,388 0,130 -2,97 0,025 1,00

Regression: D10

Sumber: Data primer diolah dengan Minitab 18, 2017

D10 = 51.7 – 0.388 U3


Tabel … Koefisien Korelasi D11

Coefficients
SE
Term Coef Coef T-Value P-Value VIF
Constant -94,8 34,7 -2,73 0,034
U3 1,705 0,407 4,18 0,006 1,00

Regression : D11

Sumber: Data primer diolah dengan Minitab 18, 2017

D11 = - 94.8 + 1.705 U3

Tabel … Koefisien Korelasi D12

Coefficients
SE
Term Coef Coef T-Value P-Value VIF
Constant -14.7 24.1 -0.61 0.565
U5 0.891 0.347 2.57 0.042 1.00

Regression : D12

Sumber: Data primer diolah dengan Minitab 18, 2017

D12 = - 14.7 + 0.891 U5


Tabel … Koefisien Korelasi D13

Coefficients
SE
Term Coef Coef T-Value P-Value VIF
Constant 16.37 9.06 1.81 0.121
U3 0.407 0.107 3.82 0.009 1.00

Regression : D13

Sumber: Data primer diolah dengan Minitab 18, 2017

D13 = 16.37 + 0.407 U3

Tabel … Koefisien Korelasi D14

Coefficients
SE
Term Coef Coef T-Value P-Value VIF
Constant -83.0 37.8 -2.20 0.071
U1 0.737 0.223 3.30 0.016 1.00

Regression : D14

Sumber: Data primer diolah dengan Minitab 18, 2017

D14 = - 83.0 + 0.737 U1


Tabel … Koefisien Korelasi D17
Coefficients
SE
Term Coef Coef T-Value P-Value VIF
Constant -37.4 13.6 -2.75 0.034
U4 1.216 0.296 4.11 0.006 1.00

Regression : D17

Sumber: Data primer diolah dengan Minitab 18, 2017

D17 = - 37.4 + 1.216 U4

Tabel 4.44 Koefisien Korelasi D19

Coefficients
SE
Term Coef Coef T-Value P-Value VIF
Constant 7.2 15.8 0.45 0.667
U2 0.286 0.114 2.50 0.046 1.00

Regression : D19

Sumber: Data primer diolah dengan Minitab 18, 2017

D19 = 7.2 + 0.286 U2


Tabel … Koefisien Korelasi D20

Coefficients
SE
Term Coef Coef T-Value P-Value VIF
Constant 44.6 10.6 4.21 0.006
U5 -0.386 0.152 -2.53 0.044 1.00

Regression : D20

Sumber: Data primer diolah dengan Minitab 18, 2017

D20 = 44.6 – 0.386 U5

Tabel 4.44 Koefisien Korelasi D21

Coefficients
SE
Term Coef Coef T-Value P-Value VIF
Constant -1.23 4.18 -0.29 0.781
U1 0.1592 0.0584 2.73 0.041 9.71
U2 -0.0510 0.0479 -1.06 0.336 9.71

Regression : D21

Sumber: Data primer diolah dengan Minitab 18, 2017

D21 = -1.23 + 0.1592 U1 – 0.0510 U2


Tabel … Koefisien Korelasi D22

Coefficients
SE
Term Coef Coef T-Value P-Value VIF
Constant -0.98 2.87 -0.34 0.745
U2 0.0673 0.0207 3.25 0.017 1.00

Regression : D22

Sumber: Data primer diolah dengan Minitab 18, 2017

D22 = - 0.98 + 0.0673 U2

Tabel … Koefisien Korelasi D23

Coefficients
SE
Term Coef Coef T-Value P-Value VIF
Constant -324.9 39.6 -8.20 0.001
U1 3.690 0.469 7.87 0.001 23.72
U2 -2.482 0.449 -5.53 0.005 32.22
U5 3.118 0.349 8.94 0.001 3.88

Regression : D23

Sumber: Data primer diolah dengan Minitab 18, 2017

D23 = - 324.9 + 3.690 U1 – 2.482 U2 + 3.118 U5


Tabel … Koefisien Korelasi D24

Coefficients
SE
Term Coef Coef T-Value P-Value VIF
Constant -320 191 -1.67 0.145
U5 7.35 2.75 2.67 0.037 1.00

Regression : D24

Sumber: Data primer diolah dengan Minitab 18, 2017

D24 = - 320 + 7.35 U5


4.1.9.2. Wanita

Tabel … Koefisien Korelasi D2

Coefficients
SE
Term Coef Coef T-Value P-Value VIF
Constant 0.3 12.5 0.02 0.984
U1 0.488 0.211 2.31 0.043 6.74
U2 0.536 0.227 2.36 0.040 6.18
U3 -0.010 0.181 -0.05 0.959 2.48

Regression : D2

Sumber : Data primer diolah dengan Minitab 18, 2017

D2 = 0.3 + 0.488 U1 + 0.536 U2 – 0.010 U3

Tabel … Koefisien Korelasi D4

Coefficients
SE
Term Coef Coef T-Value P-Value VIF
Constant 11.2 21.6 0.52 0.614
U1 0.160 0.344 0.47 0.650 6.02
U2 0.466 0.386 1.21 0.253 6.02

Regression : D4

Sumber: Data primer diolah dengan Minitab 18, 2017

D4 = 11.2 + 0.160 U1 + 0.466 U2


Tabel … Koefisien Korelasi D5

Coefficients
SE
Term Coef Coef T-Value P-Value VIF
Constant 1.8 15.6 0.11 0.912
U1 -0.034 0.262 -0.13 0.899 6.74
U2 0.326 0.282 1.16 0.275 6.18
U3 0.348 0.226 1.54 0.154 2.48

Regression : D5

Sumber: Data primer diolah dengan Minitab 18, 2017

D5 = 1.8 – 0.034 U1 + 0.326 U2 + 0.348 U3

Tabel … Koefisien Korelasi D7

Coefficients
SE
Term Coef Coef T-Value P-Value VIF
Constant 10.1 11.2 0.90 0.390
U1 0.124 0.188 0.66 0.524 6.74
U2 -0.042 0.202 -0.21 0.841 6.18
U3 0.578 0.162 3.57 0.005 2.48

Regression : D7

Sumber: Data primer diolah dengan Minitab 18, 2017

D7 = 10.1 + 0.124 U1 – 0.042 U2 + 0.578 U3


Tabel … Koefisien Korelasi D8

Coefficients
SE
Term Coef Coef T-Value P-Value VIF
Constant -23.1 10.1 -2.28 0.046
U1 -0.027 0.171 -0.16 0.876 6.74
U2 0.305 0.184 1.66 0.128 6.18
U3 0.529 0.147 3.60 0.005 2.48

Regression : D8

Sumber: Data primer diolah dengan Minitab 18, 2017

D8 = -23.1 – 0.027 U1 + 0.305 U2 + 0.529 U3

Tabel … Koefisien Korelasi D21

Coefficients
SE
Term Coef Coef T-Value P-Value VIF
Constant 1.00 3.14 0.32 0.755
U1 0.1014 0.0204 4.98 0.000 1.00

Regression : D21

Sumber: Data primer diolah dengan Minitab 18, 2017

D21 = 1.00 + 0.1014 U1


Tabel … Koefisien Korelasi D23

Coefficients
SE
Term Coef Coef T-Value P-Value VIF
Constant 45.2 26.2 1.73 0.110
U2 0.848 0.208 4.08 0.002 1.00

Regression : D23

Sumber: Data primer diolah dengan Minitab 18, 2017

D23 = 45.2 + 0.848 U2

4.2.2.4. Persamaan Regresi Linier

Persamaan regresi linier didapatkan dari data hasil pengkuadratan yang


kemudian diolah dengan menggunakan program Minitab. Persamaan regresi linier
merupakan persamaan untuk mencari besar dimensi tubuh berdasarkan koefisien
yang ada. Dari hasil perhitungan didapatkan persamaan regresi linier sebagai
berikut:

PRIA

D4 = 4.3 + 0.482 U1 + 0.129 U2

D5 = -3.6 + 0.265 U1 + 0.223 U2

D7 = -52.2 + 0.221 U1 + 0.667 U2

D8 = -94.7 + 0.923 U1

D9 = 0138.1 – 1.299 U3

D10 = 51.7 – 0.388 U3

D11 = - 94.8 + 1.705 U3

D12 = - 14.7 + 0.891 U5

D13 = 16.37 + 0.407 U3


D14 = - 83.0 + 0.737 U1

D17 = - 37.4 + 1.216 U4


D19 = 7.2 + 0.286 U2

D20 = 44.6 – 0.386 U5

D21 = -1.23 + 0.1592 U1 – 0.0510 U2

D22 = - 0.98 + 0.0673 U2

D23 = - 324.9 + 3.690 U1 – 2.482 U2 + 3.118 U5

D24 = - 320 + 7.35 U5

WANITA

D2 = 0.3 + 0.488 U1 + 0.536 U2 – 0.010 U3

D4 = 11.2 + 0.160 U1 + 0.466 U2

D5 = 1.8 – 0.034 U1 + 0.326 U2 + 0.348 U3

D7 = 10.1 + 0.124 U1 – 0.042 U2 + 0.578 U3

D8 = -23.1 – 0.027 U1 + 0.305 U2 + 0.529 U3

D21 = 1.00 + 0.1014 U1

D23 = 45.2 + 0.848 U2

Dengan adanya persamaan tersebut dapat dicari nilai suatu variable tak
bebas (dependent) dari nilai satu atau lebih variable bebas (independent). Variabel
dependent terdiri dari D1–D26 kecuali dimensi tubuh utama (D1, D3, D6, D15,
dan D26) sedangkan untuk data independent yaitu D1, D3, D6, D15 dan D26.
Contoh:

D4 = 4.3 + 0.482 U1 + 0.129 U2


Variable dependent = D4

Variable independent = U1 dan U2


Apabila kita sudah mengetahui nilai dari U1 dan U2 dapat diperkirakan
nilai dari D4 melalui persamaan diatas. Analisa pengaruh persamaan regresi pada
pria sebanyak 17 sedangkan pada wanita sebanyak 7 penyebab tidak diketahui
karena nilai yang dihasilkan dari perhitungan statistika tidak menjelaskan
mengapa dan kenapa data yang dihasilkan seperti hal tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Antoncic, B., & Hisrich, R. D. 2000. An Integrative Conceptual Model. Journal of


Euromarketing, 9 (2), 17.
Downing PE, Yuhong J, Shuman M, Kanwisher N. 2001. A Cortical Area Selective for
Visual Processing of the Human Body, p: 2470-2473
https://www.google.com/handdynamometer diakses pada 11 September 2017
Tarwaka, Bakri, S.H.A. Sudiajeng L. 2004. Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja
dan Produktivitas. Surakarta: UNIBA Press.
Wignjosoebroto, Sritomo. 1997. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Jakarta : PT. Guna
Widya.

Anda mungkin juga menyukai