Anda di halaman 1dari 70

ANTROPOMETRI

Eka Indah Yuslistyari, ST. MT.


Tujuan Pembelajaran
 Mahasiswa mampu memahami pengukuran
fisik tubuh manusia yang digunakan dalam
proses rancang bangun fasilitas kerja.

Pokok Bahasan :
1. Pendahuluan
2. Definisi Antropometri
3. Sejarah Antropometri
4. Metode pengukuran dan Pengolahan Data
Antropometri
5. Prinsip umum perancangan tempat kerja
Pendahuluan
 Kenyamanan menjadi hal yang penting dalam
penyelesaian suatu aktivitas, baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun aktivitas dalam industri.
 Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita
mengeluhkan berbagai produk yang tidak nyaman
digunakan. Misalnya meja belajar & meja seterika yang
terlalu rendah sehingga menyebabkan ketika menulis
dan menyeterika harus membungkuk sehingga dapat
mengeluh sakit pada bagian punggung.
 Pada ruang lingkup industri, misalnya pekerja harus
menjangkau tombol-tombol pada mesin secara
berlebihan untuk mengoperasikannya sehingga pekerja
lebih cepat mengalami kelelahan.
 Kondisi ketidaknyamanan lainnya, pekerja mengalami
kesulitan untuk mendapatkan pakaian kerja atau sepatu
keselamatan (safety shoes) yang cocok karena postur
pekerja terlalu kecil sehingga dapat menimbulkan
keluhan dalam melakukan pekerjaan.
Mesin yang tidak nyaman digunakan oleh
pekerja dalam industri
 Banyak perusahaan melakukan impor suatu mesin industri
sehingga cenderung tidak cocok digunakan oleh pekerja
lokal.

Mesin yang
tidak nyaman
SOLUSI MENGATASI
KETIDAKNYAMANAN

(ERGONOMI)
Prinsip dasar ergonomi dalam
perancangan adalah
“Human Centered Design”
Maksudnya suatu rancangan hendaknya memperhatikan
faktor manusia sebagai pengguna yang mempunyai
berbagai keterbatasan secara individu.
Bagaimana Human Centered Design jika tidak
diterapkan ?
Kondisi ketidaksesuaian mesin, alat kerja atau produk
dengan penggunanya berdampak :
1. Ketidaknyamanan
2. Kerja otot berlebihan atau pemerasan tenaga yang
harus dilakukan sehingga cepat lelah dalam bekerja.
3. Produktivitas kerja yang menurun akibat kelelahan
karena terkurasnya tenaga.
4. Resiko terjadinya kesalahan kerja (error) yang dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja atau cacat produk.
5. Pegal dan ngilu pada bagian sistem otot rangka jika
penggunaannya dilakukan dalam waktu yang lama.
Di Indonesia kondisi pengguna produk atau
mesin/peralatan industri diwarnai dengan adanya
variasi antar individu. tinggi- pendek
gemuk -kurus

Variasi tinggi-
kurus
Dim pendek-
gemuk
ensi
fisik
Bagaimana seharusnya merancang suatu alat
atau produk agar ergonomis ?

Antropometri
WHAT IS
ANTHROPOMETRI ?
Definisi Antropometri

Antropos (Manusia)

Metrikos (Pengukuran)

Antropometri merupakan ilmu yang berhubungan dengan


aspek ukuran fisik manusia
Antropometri (Tarwaka, 2015)
 Antropometri adalah studi tentang pengukuran
yang sistematis dari fisik tubuh manusia, terutama
mengenai dimensi bentuk dan ukuran tubuh yang
dapat digunakan dalam klasifikasi dan
perbandingan antropologis.
Sejarah Antropometri
 Filosof, seniman dan arsitek menyatakan
perhatian terhadap dimensi tubuh manusia
sebenarnya sudah ada sejak dahulu kala.
 Disebutkan oleh Panero & Zelnik (1979),
Seorang arsitek yang bernama Vitruvius abad 1
SM dalam karya Leonardo da Vinci tentang
sosok manusia pada zaman Renaissance
berdasarkan Vitruvian Norm-Man diatas tahun
1870, yang mana diantaranya :
Sejarah Antropometri
Tubuh manusia dirancang secara alamiah, bahwa wajahnya
1/10 dari tinggi tubuh, tangan dari pergelangan hingga ujung
jari tengah adalah sama, kepala mulai dagu hingga puncak 1/8
bagian, dada paling atas hingga akar rambut terendah
merupakan ¼ bagian. Jika kita ambil tinggi wajah saja, jarak
dari bawah dagu hingga sisi bawah lubang hidung merupakan
1/3, selanjutnya ke garis antara alis mata juga 1/3, dan sisa ke
atasnya juga 1/3. Panjang kaki merupakan 1/6 dari tinggi
tubuh, lengan bawah 1/4nya, dan lebar dada juga ¼. Anggota
tubuh yang lain juga memiliki proporsi simetris masing-
masing. Titik pusat manusia adalah pusar. Tubuh manusia
akan membentuk lingkaran jika direntangkan, juga akan
terbentuk bujur sangkar
Karya Leonardo da Vinci tentang sosok manusia pada zaman Renaissance berdasarkan
Vitruvian Norm-Man diatas tahun 1870
Quetlet adalah orang pertama
yang memperkenalkan istilah
Antropometri
dalam judul buku
“Anthropometrie”
Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Antropometri

Usia

Jenis Kelamin

Ras dan Etnis

Pekerjaan dan Aktivitas

Kondisi Sosio-ekonomi
Tujuan Perancangan Antropometri
 Mengurangi tingkat kelelahan pekerja
 Meningkatkan performansi pekerja
 Meminimasi potensi kecelakaan kerja
Perancangan yang tidak sesuai Antropometri
 Tegangan statis pada otot atas dan
lengan bawah, lengan atas
menjulur ke atas terus menerus
menimbulkan kelelahan.
 Solusinya : Mesin sebaiknya
dirancang agar siku mendekatkan
badan dan membentuk siku tegak
lurus.
Cakupan Perancangan Antropometri
 Rancangan pakaian
 Rancangan ruang kerja dan lingkungan kerja
 Rancangan mesin dan peralatan kerja
Perancangan Antropometri yang mungkin
diterapkan pada lingkungan UNSERA :
 Perancangan kran air pada saat berwudhu
 Perancangan kran air di kamar mandi
 Perancangan kran air pada wastafel
 Perancangan tinggi whiteboard di kelas
 Perancangan meja yang sesuai dengan mahasiswa
 Perancangan kursi yang sesuai dengan mahasiswa
 Perancangan bantalan pada mesin potong rumput taman
UNSERA
Metode Pengukuran
Dimensi • Jarak terpendek antara dua titik pada tubuh

Linear manusia melingkupi panjang, tinggi, dan lebar


segmen tubuh (panjang jari, tinggi lutut, dan
lebar pinggul)
(Jarak)
Lingkar • Lingkar tubuh diukur sebagai panjang keliling
(misalnya lingkar paha, lingkar perut, dan
Tubuh lingkar kepala)

Ketebala
n • Biasanya pengukuran ketebalan kulit ini
ditujukan untuk mengetahui kandungan lemak

Lapisan dalam tubuh yang kemudian dijadikan sebagai


acuan tingkat kebugaran tubuh

Kulit
Metode Pengukuran (1)
• Pengukuran pasif ditujukan untuk mengetahui
kecenderungan posisi tubuh ketika bekerja, yang lebih
lanjut digunakan untuk mengevaluasi potensi resiko

Sudut kelainan pada sistem otot rangka


• Pengukuran aktif dimaksudkan untuk mengetahui
fleksibilitas tubuh dalam bentuk maksimum gerakan sendi

Bentuk
otot-sendi (range of motion / ROM)

dan • Aspek ini diperlukan untuk merancang berbagai


peralatan yang berhubungan langsung dengan manusia,

Kontur
misalnya bentuk kaki untuk merancang sepatu yang
nyaman bagi pemakai

Tubuh • Pengukuran langsung yaitu melibatkan kontak langsung


peralatan Antropometri dengan permukaan tubuh atau pakaian

Bobot
individu yang diukur. Alat ukur yang digunakan : mistar ukur,
pita ukur biasa, jangka sorong, antropometri set, caliper,
goniometer, kursi antrometri
• Pengukuran tidak langsung dengan menggunakan metode
fotografi (kamera digital)
KRITERIA ANTROPOMETRI

Antropometri Statis
(Struktural)

Antropometri Dinamis
(Fungsional)
Antropometri Statis (Struktural)
 Pengukuran yang dilakukan pada saat
tubuh dalam keadaan posisi statis atau
diam (Tarwaka, 2015)
 Contoh pengukuran :
 Tinggi dan berat badan
 Berat, volume, massa tubuh
 Lingkar dari berbagai anggota tubuh
Antropometri Dinamis (Fungsional)
 Pengukuran yang dilakukan pada saat tubuh sedang
melakukan aktivitas (Tarwaka, 2015)
 Contoh pengukuran :
 Jangkauan tangan,
 lebar jalan lalu lalang untuk orang yang sedang berjalan,
 tenaga injak pada kaki,
 kekuatan jari menggemgam, dll

Lebih sulit untuk dilakukan pengukuran


Peralatan Pengukuran Antropometri Statis
 Sliding Weight Scale : Mengukur berat badan dan
tinggi secara manual
 Digital Weigth Scale : Mengukur berat badan dengan
hasil baca secara digital
Peralatan Pengukuran Antropometri Statis
 Antropometer set : serangkaian antropometer yang
dapat dirangkai untuk mengukur antropometri

 Antropometer Bone Caliper : untuk mengukur lebar


dan tebal dari bagian tubuh tertentu
Peralatan Pengukuran Antropometri Statis
 Spreading Caliper : untuk mengukur lebar dan tebal dari bagian tubuh tertentu
 Sliding Caliper : untuk mengukur panjang dan ketinggian dari anggota tertentu
 Metal Height Scale : Alat pengukur tinggi badan yang praktis dengan ujung atas
ditempel di tembok
 Skinfold Caliper : untuk mengukur ketebalan jaringan lemak kulit
 Meteran Rol/Gulung : untuk mengukur lingkar, panjang dan lebar yang sulit
menggunakan antropometer
 Ganiometer : untuk mengukur sudut persendian
 Inclinometer : untuk mengukur gerkan persendian
 Hydraulic Hand Dynamometer : untuk mengukur kekuatan genggaman tangan
 Advances Hand Dynamometer : untuk mengukur kekuatan tangan dan lengan
bawah
 Shoulder and Arm Dynamometer : untuk mengukur kekuatan tarik dan tekan pada
lengan dan bahu
 Ack Dynamometer : untuk mengukur kekuatan otot kaki
Penyempurnaan alat Antropometri Statis
 Kursi Antropometri
untuk mengukur beberapa dimensi linear tubuh secara bersamaan ketika
subjek berada pada posisi duduk tegak.
 Dimensi tubuh yang diperoleh :
 Tinggi mata duduk
 Tinggi bahu duduk
 Tinggi siku duduk
 Tinggi popliteal
 Lebar pinggul
 Dsb

Kelemahan : biaya yang mahal untuk pelaksanaan pengukuran, kemungkinan


error pada saat pengukuran dan input data ke komputer, waktu proses yang
lama
Tahapan Perancangan Antropometri

Menyesuaikan
Dimensi antropometri Sampel harus mewakili
Faktor-faktor yang
Memengaruhi antropometri
(jenis kelamin, ras, etnis, usia)
Contoh Dimensi (ukuran anggota tubuh)

Duduk

Berdiri
Pengukuran Antropometri statis
(posisi berdiri)

1 : Tinggi Badan tegak


2 : Tinggi mata berdiri
3 : Tinggi bahu berdiri
4 : Tinggi siku berdiri
5 : Tinggi pinggang berdiri
6 : Tinggi pinggul berdiri
7 : Tinggi tangan menggemgam
Dimensi Data Antropometri (Berdiri)
No Dimensi Cara Pengukuran
1 Tinggi badan tegak Jarak vertikal telapak kaki sampai ujung kepala yg paling atas, dengan
subjek berdiri tegak dan mata memandang lurus ke depan
2 Tinggi mata berdiri Jarak vertikal dari lantai sampai ujung mata bagian dalam (dekat
pangkal hidung). Subjek berdiri tegak dan memandang lurus ke depan
3 Tinggi bahu berdiri Jarak vertikal dari lantai sampai tulang bahu yang menonjol pada saat
subjek berdiri tegak
4 Tinggi siku berdiri Jarak vertikal dari lantai ke titik pertemuan antara lengan atas dan
lengan bawah. Subjek berdiri tegak dengan kedua tangan tergantung
secara wajar
5 Tinggi pinggang Jarak vertikal dari lantai sampai pinggang pada saat subjek berdiri tegak
berdiri
6 Tinggi pinggul Jarak vertikal dari lantai sampai titik tulang pinggul lutut pada saat
subjek berdiri tegak
berdiri
7 Tinggi tangan Jarak vertikal dari lantai sampai metakarpal (jari tengah genggaman
tangan)
menggenggam
8 Tinggi ujung jari Jarak vertikal dari lantai sampai ujung jari tengah
Pengukuran Antropometri statis
(posisi berdiri)

8 : Tinggi jangkauan atas


9 : Panjang depa
10 : Jangkauan depan menggenggam
11 : Tinggi siku berdiri
12 : Tinggi pinggang berdiri
13 : Lebar rentang siku
Dimensi Data Antropometri (Berdiri)
No Dimensi Cara Pengukuran
8 Tinggi jangkauan Jarak vertikal dari lantai sampai titik tengah kepalan tangan
atas
9 Panjang depa Jarak maksimum horizontal antara ujung jari pada saat kedua
tangan merentang kedua samping kanan kiri
10 Jangkauan depan Jarak dari titik tengah bahu sampai titik tengah genggaman
tangan dengan posisi siku dan pergelangan tangan lurus ke
menggenggam depan
11 Panjang lengan Jarak dari titik tengah bahu sampai titik tengah siku
atas
12 Panjang lengan Jarak dari titik belakang siku sampai ujung jari tengah
bawah
13 Lebar rentangan Jarak antara titik tengah siku pada saat kedua lengan merentang
siku ke kedua sisi samping kanan dan kiri badan
Pengukuran Antropometri (posisi Duduk)
1 : Tinggi kepala
2 : Tinggi mata
3 : Tinggi bahu
4 : Tinggi siku
5 : Tinggi pinggang
6 : Tinggi pinggul
7 :Panjang Buttock – lutut
8 : Panjang Buttock-Popliteal
9 : Tinggi telapak kaki-lutut
10 : Tinggi telapak kaki-politeal
11 : Panjang kaki
12 : Tebal paha
Dimensi Data Antropometri (Duduk)
No Dimensi Cara Pengukuran
1 Tinggi kepala Jarak vertikal dari alas duduk sampai ujung kepala (vertex)
2 Tinggi mata Jarak vertikal dari alas duduk sampai sudut mata dalam
3 Tinggi bahu Jarak vertikal dari alas duduk sampai titik tengah bahu
4 Tinggi siku Jarak vertikal dari alas duduk sampai titik bawah siku duduk
5 Tinggi pinggang Jarak vertikal dari alas duduk sampai ruang pinggang
6 Tinggi pinggul Jarak vertikal dari alas duduk sampai tulang pinggul paling atas
7 Panjang Buttock- Jarak horizontal dari titik belakang pantat (buttock) sapai titik depan
lutut
Lutut
8 Panjang Buttock- Jarak horizontal dari titik belakang pantat (Butock) sampai lekuk lutut
atau sudut popliteal
Politeal
9 Titik telapak kaki- Jarak vertikal dari lantai sampai titik bagian atas lutut dengan posisi
duduk tegak lurus, lekuk lutut membentuk sudut 90 derajat
lutut
10 Tinggi telapak kaki- Jarak vertikal dari lantai sampai lekuk lutut
popliteal
11 Panjang kaki Jarak paralel sepanjang kaki diukur dari tumit bagian paling belakang
sampai ujung jari kaki paling panjang
12 Tebal paha Jarak vertikal dari alas duduk sampai bagian atas paha
Contoh Pengumpulan Data

Mengumpulkan data dari


populasi tertentu

TDT : Tinggi Duduk Tegak (cm)

TDN : Tinggi Duduk Normal (cm)


PENGOLAHAN DATA
Dalam perancangan, data antropometri biasanya
digunakan dalam bentuk nilai persentil.
Persentil
 Persentil menunjukkan jumlah bagian per seratus orang dari
suatu populasi yang memiliki ukuran tubuh tertentu (lebih kecil
atau lebih besar)

 Contoh :
Perancangan baju dewasa
Jika diinginkan sebuah produk dirancang dapat mengakomodasi
90% populasi maka desainer harus mempertimbangkan produk
tersebut cocok untuk 90 % orang dewasa

Dalam distribusi normal, 90 % ini dapat diwakili oleh data yang lebih
besar dari persentil 10 atau lebih kecil dari persentil 90
Nilai Persentil
 Persentil Kecil (P5) : digunakan sebagai nilai persentil kecil
 Persentil Besar (P95) : digunakan sebagai nilai persentil besar
 Persentil Tengah (P50) : nilai rata-rata dari sebuah distribusi
LANGKAH PENGOLAHAN ANTROPOMETRI
Perhitungan rata-rata dan standar
deviasi

Uji Kesergaman data

Uji Kecukupan data

Perhitungan persentil 5, 50 dan 95


1. Perhitungan rata-rata dan standar deviasi

 Rata-rata
x
x i

n
 standar deviasi

  𝑛


2
∑ ( 𝑥 𝑖 − 𝑥´ )
𝑖
𝑠=
𝑛 −1
Keterangan :

xi : data ke – i
n : ukuran sampel
s : standar deviasi
x : rata  rata
2. Pengujian Keseragaman Data
 Menentukan Batas Kendali Atas (BKA) dan Batas
Kendali Bawah (BKB)

BKA  x  k

BKB  x  k

BKA : batas kontrol atas


BKB : batas kontrol bawah
k : nilai indeks pada tabel distribusi normal (besarnya tergantung tingkat kepercayaan)
 : Standar deviasi
x : rata  rata
3. Pengujian kecukupan data
2
k 
 N . x  ( xi ) 
2
i
2

N   s 

  xi 

 
Keterangan :

N’ = Kecukupan data
k = tingkat keyakinan
s = tingkat ketelitian
N
xi = nilai dimensi ke - i
Data Cukup :
N = Jumlah pengukuran
N’ < N
DERAJAT KEPERCAYAAN
Za/2
99,73% 3,0
99% 2,8 (k = 3)
98 % 2,33
96 % 2,05
95 % 1,96 (k = 2)
80 % 1,28
68,2 % 1,00 (k = 1)
50 % 0,6745
4. Perhitungan persentil

Dimana :
P = nilai persentil yang dihitung

k = faktor pengali untuk persentil yang diinginkan


s = simpangan baku
Faktor Pengali dalam perhitungan persentil

Persentil

k -2,326 -1,645 -1,282 -0,674 0 +0,674 +1,282 +1,645

Sumber : Stevenson, 1989 dikutip Santoso, 2004


Contoh 1
 Hasil pengukuran antropometri jangkauan tangan ke atas
sampel pekerja di Unsera Mart menunjukkan nilai rata-
rata sebesar 200,4 cm dengan simpangan baku 9,02 cm.
jika kita ingin merancang suatu rak perkakas berapa
baiknya tinggi rak yang paling atas?
Solusi
 Persentil
  yang dipilih yaitu
 Perhatian difokuskan pada Mahasiswa bertubuh pendek, karena
orang yang bertubuh pendek akan kesulitan menjangkau rak
yang terlalu tinggi.

(9,02)]

Jadi rekomendasi untuk tinggi rak yang paling atas adalah 185,6
cm
Solusi
  Persentil yang dipilih yaitu
 Perhatian difokuskan pada tinggi mahasiswa rata-rata di
UNSERA.

(9,02)]

Jadi rekomendasi untuk tinggi rak yang paling atas adalah


200, 4 cm
Solusi
  
Persentil yang dipilih yaitu )
 Jika diinginkan sebuah rak perkakas dapat
mengakomodasi 95% populasi mahasiswa UNSERA.

(9,02)]

Jadi rekomendasi untuk tinggi rak yang paling atas adalah


215,3 cm
CONTOH 2
1. Lakukan pengujian terhadap
dimensi TDT dan TDN
2. Hitung persentil 5, 50, dan 95

Keterangan :

TDT : Tinggi Duduk Tegak (cm)

TDN : Tinggi Duduk Normal (cm)


DIMENSI
TINGGI DUDUK TEGAK
(TDT)
Perhitungan rata-rata dan standar deviasi

 Rata-rata

x
x i

1711
 85,55
n 20
 standar deviasi

 ( x  x ) 2 
s i

 n 1 

 (85,8  85,55)  (78,3  85,55)  ...  (84  85,55) 
s 
 20  1 
s  3,5
Pengujian Keseragaman Data

 Menentukan Batas Kendali Atas (BKA) dan Batas


Kendali Bawah (BKB)
BKA  x  k  85,55  ( 2 * 3,5)  92,55

BKB  x  k  85,55  ( 2 * 3,5)  78,55


PETA KONTROL
95

90

85
dimensi TDT
BKA
RATA2
80 BKB

75

70
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Data seragam
Dalam batas kontrol
Pengujian kecukupan data
2
k 
 N . x  ( xi ) 
2
i
2


N   s 

  xi 

 
2
 2 
 [ 20.(146.608,6)]  (1711) 2

 0,05 
N'
 1711 
 
 
Data cukup
N '  2,54 N’ < N
persentil : (P5), (P50), (P95)

  

(3,5)]=79,79 cm
(3,5)]=85,55 cm
(3,5)]=91,31 cm
Kerjakan (1)
 Diskusikan dengan kelompok Anda untuk pengujian
keseragaman data, kecukupan data dan persentil untuk
dimensi TDN (tinggi duduk normal)

Tugas Kelompok
Pengolahan data lanjut
Korelasi
 Metode yang di gunakan pendekatan skala rasio
 Terdapat korelasi yang kuat antara satu ukuran dengan ukuran lainnya

 Tingkat korelasi secara statistik dilambangkan dengan koefisien korelasi (r)


 Diartikan dengan nilai antara -1 dan +1.
 +1 menunjukkan kedua ukuran berbanding lurus, sedangkan -1 menunjukkan kedua
ukuran berbanding terbalik dan mendekati 0 mempunyai arti korelasi antar keduanya
hampir tidak ada

 Misalnya : tinggi mata berdiri mempunyai korelasi dengan tinggi tubuh


Lingkar kepala tidak memiliki korelasi dengan panjang kaki
Korelasi
Jika data diasumsikan mempunyai distribusi normal, hitunglah
Contoh 2 koefisien korelasi antara tiga dimensi tersebut.

No. objek Tbt Tmb Lpd


1 157,0 148,8 37,0
2 157,0 145,5 35,0
3 151,0 142,7 29,3
4 162,0 151,0 32,0
5 157,0 144,2 44,1
6 162,0 150,5 34,7
7 148,0 137,4 34,8
8 164,5 150,6 34,2
9 161,0 149,8 34,8
10 154,1 142,0 32,0
11 166,1 154,1 31,7
12 151,0 139,6 32,3

Tbt = tinggi badan tegak; tmb = tinggi mata berdiri; lpd = lebar pinggul duduk
Solusi
 Menghitung rata-rata :
 Tbt = 157,6;
 tmb = 146,4;
 lpd = 34,3
 r antara tbt dan tmb = 0,96 (korelasi yang sangat kuat)
 r antara tmb dan lpd = -0,02 (tidak ada korelasi)
 r antara tbt dan lpd = 0,05 (tidak ada korelasi)
Penggunaan Antropometri
 Perancangan berdasarkan individu ekstrim
 Konsepnya mereka yang memiliki tubuh besar dan tubuh kecil
dijadikan pembatas besarnya populasi pengguna yang akan
diakomodasi oleh rancangan
 Perancangan Ekstrim Maksimum : P ; P ; P
90 95 99

 Perancangan Ekstrim Minimum : P10; P5; P1


 Perancangan yang dapat disesuaikan
 Konsep ini digunakan untuk berbagai produk atau alat yang
dapat diatur atau disesuaikan panjang, lebar, dan lingkarnya
sesuai dengan kebutuhan.
 Contohnya perancangan meja yang dapat di naik turunkan
 Perancangan berdasarkan individu rata-rata
 Pendekatan ini di gunakan jika konsep sebelumnya tidak relevan
atau tidak mungkin dilaksanakan.
 Contoh alat pengecek harga di rancang berdasarkan individu
rata-rata (P50)
Prinsip umum perancangan tempat kerja
 Stasiun kerja duduk
 Posisi duduk merupakan pilihan utama semua pekerja,
dianggap paling nyaman serta tidak melelahkan.
 Akan memberikan kenyamanan jika terpenuhi :
 Pekerjaan tangan tidak membutuhkan gaya atau kerja otot yang
besar
 Item-item utama yang dibutuhkan dalam bekerja (komponen, alat,
dan lain-lain) dapat diambil dengan mudah dalam posisi duduk
dan berada dalam jangkauan tangan dalam posisi duduk normal
 Pekerjaan dominan berupa tulis menulis
 Dimensi-dimensi kritis diantaranya : tinggi badan duduk,
tinggi mata duduk, tinggi bahu duduk, tebal paha duduk,
jangkauan tangan ke depan, tinggi siku duduk, dan tinggi
popliteal duduk.
Prinsip umum perancangan tempat kerja
 Stasiun kerja berdiri
 Stasiun kerja berdiri mengharuskan operator berdiri
sangat tidak disukai diperlukan.
 Seperti pada pekerjaan membutuhkan penanganan
barang/material yang sering, apalagi jika material berat.
Selain itu pekerjaan yang banyak aktivitas menjangkau.
Dan pekerjaan yang mobilitasnya tinggi (berpindah
statiun kerja)
 Dimensi-dimensi kritis diantaranya : tinggi badan tegak,
tinggi mata berdiri, tinggi bahu berdiri, tinggi siku
berdiri, panjang lengan bawah, dan jangkauan tangan ke
depan.
Prinsip umum perancangan tempat kerja
 Stasiun kerja duduk dan berdiri
 Jika pekerjaan merupakan kombinasi dari elemen-elemen
kerja yang cocok untuk kedua tipe stasiun kerja kerja
sebelumnya, maka elemen-elemen kerja tersebut dapat
difasilitasi dengan menerapkan rancangan stasiun kerja
duduk/berdiri.
Perancangan suatu sistem kerja sebaiknya
disesuaikan dengan data antropometri
penggunanya untuk mencapai suatu kenyamanan
dan kinerja yang baik
LATIHAN SOAL (2)
 Data hasil pengukuran
tinggi duduk tegak (tdt),
dan tinggi duduk normal
(tdn) pada jumlah sampel
sebanyak 20 orang
 Hitung koefisien korelasi
antara dimensi tersebut.

Tugas kelompok

Anda mungkin juga menyukai