ANTROPOMETRI
Disusun Oleh
Kelompok 3
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG
2024
RINGKASAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap hari manusia melakukan aktivitas yang selalu berhubungan
dengan fasilitas untuk menunjang kegiatannya. Agar kegiatan atau aktivitas
yang dilakukan dengan kondisi yang baik dan ergonomis, dibutuhkan alat
kerja yang sesuai design yang tepat. Ergonomi merupakan ilmu maupun seni
serta penerapan dalam teknologi yang digunakan untuk menselaraskan
maupun menyeimbangkan segala fasilitas yang biasa digunakan baik untuk
beraktifitas ataupun pada saat beristirahat dengan kemampuan maupun
keterbatasab pada manusia dalam fisik maupun mental hingga tercapainya
kualitas pada hidup secara keseluruhan dan menjadi lebih baik lagi.
Antropometri salah satu bentuk pengukuran untuk menjadikan fasilitas kerja
manusia menjadi ergonomis.
Antropometri adalah salah satu kumpulan data numerik yang
berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia dalam ukuran, bentuk,
dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah
desain (nurmianto 1991). Antropometri secara umum digunakan untuk
perhitungan ukuran tubuh manusia yang pada dasarnya setiap manusia
memiliki ukuran tubuh yang berbeda tergantung dengan usia, jenis kelamin,
dan sebagainya. Beberapa alat yang membutuhkan ukuran antropometri
yaitu meja, kursi, lemari, dan lainnya. Alat ukur yang digunakan untuk
mengukur antropometri adalah kursi antropometer. Data pengukuran
antropometri dapat dijadikan dasar dalam mendesain fasilitas kerja. Dengan
memiliki data pengukuran antropometri, perancang dapat membuat
rancangan fasilitas kerja sesuai bentuk dan ukuran dari produk
rancangannya.
Pengukuran antropomerti dilakukan dengan mengukur tubuh dan
karakteristik tubuh seseorang dalam keadaan diam. Pengukuran ini dapat
dilakukan dengan keadaan berdiri tegak ataupun duduk pada kursi
antropometer. Pada posisi berdiri bisa dilakukan pengukuran tinggi badan,
tinggi jangkauan tangan, tinggi bahu, dan lainnya yang ukurannya dapat
digunakan untuk desain meja ataupun lemari. Posisi duduk sendiri bisa
dilakukan pengukuran tinggi popliteal, tebal paha, Panjang rentangan tangan,
dan sebagainya yang ukurannya bisa digunakan untuk desain kursi.
Oleh karena itu, pada praktikum antropometri ini menukur dimensi
tubuh dari mulai duduk hingga berdiri. Kemudian data antropometri akan
digunakan untuk mendesain fasilitas yang dapat digunakan agar memiliki
nilai kenyamanan dan kesesuaian.
B. Tujuan
Tujuan pengukuran pada praktikum antropometri yaitu:
TINJAUAN PUSTAKA
A. Antropometri
Antropometri berasal dari bahasa Yunani, “Anthro” yang berarti
manusia dan “Metri” yang berarti mengukur. Secara literasi berarti
“pengukuran manusia”. Ditinjau dari segi definisi antropometri dapat
dinyatakan sebagai satu studi yang berkaitan dengan ukuran dimensi
tubuh manusia. Antropometri menjadi salah satu ilmu pengetahuan
mengenai pengukuran (ukuran tubuh, bentuk tubuh, kekuatan dan
kapasitas kerja) antropometri secara khusus digunakan untuk
kepentingan praktik ergonomik, terutama untuk bahan pertimbangan
perencanaan produk dari sesuatu barang atau benda dan sistem kerja
manusia dalam melakukan pekerjaan yang berinteraksi dengan
lingkunganya.
Ergonomi merupakan studi terkait manusia dalam usahanya dalam
meningkatkan kenyamanan di lingkungan kerja yang ditinjau secara
anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain maupun
perancangan. ergonomi mengkaji manusia dalam berinteraksi dengan
unsur-unsur sistem kerja, sedangkan antropometri adalah mengkaji
permasalahan dalam bidang dimensi tubuh manusia karena sangat
banyak persoalan yang timbul dan tidak diperhatikan dari aspek
antropometri pada sistem kerja.
B. Karakteristik Antropometri
1. Antropometri Statis, dimana pengukuran dilakukan pada saat
tubuh dalam keadaan diam, posisi diam, tidak bergerak.
2. Antropometri Dinamis, dimana dimensi tubuh diukur dalam
berbagai posisi tubuh yang sedang bergerak.
b.
95 percentil 95% ukuran anggota tubuh, maka menunjukkan ukuran tubuh besar.
BAB III
METODE PENGUKURAN
B. Lokasi
Praktikum Antropometri dilakukan di ruang Laboratorium K3 Gedung D
Lantai 3 Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Cara Kerja :
Lebar Bahu Duduk (LBD) Dengan cara subjek duduk tegak dan
diukur dari sisi terluar bahu samping
kiri.
Tinggi Genggam keatas Duduk (TGD) Mengukur antar alas duduk subjek
hingga titik genggam tangan dengan
posisi tangan mengarah keatas.
Panjang Bahu ke Siku (BKS) Ukur panjang dari sisi terluar bahu
hingga batas siku subjek dengan
posisi lengan atas lurus ke bawah dan
lengan bawah menekuk mengarah ke
depan.
Panjang Lengan Bawah Duduk (PLB) Pengukuran dari jarak antar siku
hingga ujung jari terluar dengan posisi
lengan atas lurus ke bawah dengan
lengan bawah ditekuk mengarah ke
depan
Tinggi Jangkauan Tangan (TJT) Mengukur dari lantai sampai ujung jari
tengah paling luar dengan sikap berdiri
dan tangan diangkat keatas
setingginya
BAB IV
HASIL PENGUKURAN
A. Data Pengukuran
Dari pengukuran yang telah dilakukan didapatkan data sebagai
berikut :
Nama Mahasiswa
Pengukuran Rata - Rata
Auliya Hilda Yusuf Amaradila
TPL 80 cm 80 cm 83 cm 81 cm 81 cm
TGT 70 cm 79 cm 82 cm 72,5 cm 76 cm
LPB 28 cm 32 cm 29 cm 39 cm 32 cm
PST 22 cm 26 cm 22 cm 24 cm 23,5 cm
Nama Mahasiswa
Pengukuran Rata Rata
Auliya Hilda Yusuf Amaradila
TPD 47 cm 45 cm 47 cm 40,5 cm 45 cm
LKP 18 cm 16 cm 19 cm 18,9 cm 18 cm
LPD 30 cm 30 cm 40 cm 39,8 cm 35 cm
PRS 71 cm 72 cm 80 cm 71 cm 73,5 cm
PRT 150 cm 115 cm 164 cm 136,3 cm 141,3 cm
TDT 80 cm 84 cm 81 cm 78,5 cm 81 cm
TMD 71 cm 76 cm 73 cm 67 cm 72 cm
TSD 27 cm 26 cm 27 cm 27 cm 27 cm
BKS 33 cm 31 cm 35 cm 30 cm 32,2 cm
THD 12 cm 12 cm 14 cm 18 cm 14 cm
PLB 48 cm 44 cm 44 cm 40 cm 44 cm
PPD 44 cm 44 cm 50 cm 39 cm 44,2 cm
Nama Mahasiswa
Pengukuran Rata - Rata
Auliya Hilda Yusuf Amaradila
PKH 16 cm 19 cm 17 cm 24 cm 19 cm
TKP 20 cm 19 cm 20 cm 22 cm 20,2 cm
TDM 11 cm 12 cm 11 cm 13 cm 11,7 cm
LMM 7 cm 6 cm 6 cm 7 cm 6,5 cm
B. Hasil Perhitungan
Dari tabel data diatas, maka dapat dilakukan perhitungan kursi, meja, dan
lemari yang ada terdapat di fakultas kesehatan udinus dari pengukuran hasil
rata-rata 4 mahasiswa kelompok 3 fakultas kesehatan udinus menggunakan
pengukuran persentil 5 (P5) dan persentil 95 (P95) sebagai berikut :
Rumus mencari x
x+ x + x +…
x=
N
Keterangan :
σ =√ ∑ {¿ ¿ ¿ ¿
Keterangan :
σ = standar deviasi
∑ = jumlah
x = data hasil pengukuran antropometri tiap individu
x = data rata - rata pengukuran antropometri kelompok 3
N = jumlah data yang diambil kelompok 3
Rumus 5 Persentil
P’5 = x - ( 1,645 x SD )
Keterangan :
P’5 = persentil 5 artinya 5% ukuran (anggota tubuh) menunjukan ukuran
anggota tubuh kecil
x = data rata - rata pengukuran antropometri kelompok 3
SD = hasil standar deviasi
Rumus 95 Persentil
P’95 = x + ( 1,645 x SD )
Keterangan :
P’95 = persentil 95 artinya 95% ukuran (anggota tubuh) menunjukan ukuran
tubuh besar
x = data rata - rata pengukuran antropometri kelompok 3
SD = hasil standar deviasi
C. Pengukuran Kursi
1. Diameter duduk kursi diambil dari data pengukuran posisi duduk
yaitu pengukuran Lebar Pinggul Duduk (LPD) dengan
perhitungannya sebagai berikut :
x LPD=35 cm
σ =√ ∑ {¿ ¿ ¿ ¿
σ =√ ∑ {¿ ¿ ¿ ¿
σ=
√ ∑ 25+ 25+25+23 , 04
3
9,9
σ=
3
σ =3 , 3
P’5 = x - (1,645 x SD)
P’5 = 35 – (1,645 x 3,3)
P’5 = 29,5 cm
σ =√ ∑ {¿ ¿ ¿ ¿
σ =√ ∑ ¿ ¿ ¿ ¿
σ=
√ ∑ 4+ 0+4 +20 , 2
3
5 ,3
σ=
3
σ =1 ,76 cm
P’5 = x - (1,645 x SD)
P’5 = 45 – (1,645 x 1,76)
P’5 = 42,1 cm
D. Pengukuran Meja
x TPL=81cm
σ =√ ∑ {¿ ¿ ¿ ¿
σ =√ ∑ {¿ ¿ ¿ ¿
2,449
σ=
3
σ =0,816 cm
σ =√ ∑ {¿ ¿ ¿ ¿
σ =√ ∑ {¿ ¿ ¿ ¿
36,2042
σ=
3
σ =12,068
x PGD=62 , 6 cm
σ =√ ∑ {¿ ¿ ¿ ¿
σ =√ ∑ {¿ ¿ ¿ ¿
2,947
σ=
3
σ =0 , 98
Praktikum dilakukan pada hari Senin, 26 Maret 2024 pada pukul 08.00 –
10.00 WIB bertempat di Laboratorium K3 Fakultas Kesehatan Universitas Dian
Nuswantoro Semarang. Praktikum ini dilakukan oleh empat orang mahasiswa
Fakultas Kesehatan program studi Kesehatan Masyarakat jurusan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3). Satu kelompok terdiri dari tiga mahasiswa
perempuan dan satu mahasiswa laki-laki. Pada praktikum kali ini melakukan
pengukuran antropometri statis dalam posisi berdiri, duduk dan mengukur bagian
wajah.Di posisi berdiri hal-hal yang diukur antara lain tinggi tubuh, tinggi mata
badan, tinggi bahu, tinggi siku, tinggi ujung jari, tinggi tulang ruas, tinggi pinggul,
tinggi genggam tangan, tinggi pergelangan tangan, tinggi jangkauan tangan,
tinggi pinggang, lebar pinggul berdiri dan panjang siku ke pergelangan tangan.
Posisi duduk yang diukur antara lain tinggi popliteal duduk, lebar kepala, lebar
bahu atas, lebar bahu duduk, lebar pinggul duduk, panjang genggam tangan,
panjang rentangan siku, panjang rentangan tangan, tinggi genggam ke atas
duduk, tinggi duduk tegak, tinggi mata duduk, tinggi bahu duduk, tinggi siku
duduk, panjang bahu ke siku, tebal paha duduk, panjang lengan bawah duduk,
dan panjang paha duduk. Sedangkan bagian wajah yang diukur antara lain
panjang kepala, tinggi kepala, tinggi dagu mata, dan lebar mata ke mata. Data
dari pengukuran mahasiswa dapat dilihat dari tabel diatas.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengukuran dan pembahasan diatas diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA