Acara 1
Pokok Bahasan : Antropometri
Acara Praktikum/ Praktek : Antropometri 1 (konsep antropometri dan
mengukur tubuh)
Tempat : Ruang C1 / Senin / 15.00-20.00
3
6. Sosiologi
7. Fisiologi, terutama berhubungan dengan temperatur tubuh, Oxygen up
take, pols,dan aktivitas otot.
8. Desain, dan sebagainya
Antropometri adalah ilmu yang secara khusus mempelajari tentang
pengukuran tubuh manusia guna merumuskan perbedaan-perbedaan ukuran
pada tiap individu atau kelompok. Ukuran tubuh manusia bervariasi
berdasarkan umur, jenis kelamin, suku bangsa, bahkan kelompok pekerjaan.
Interaksi antara ruang dengan manusia secara dimensional dapat
menimbulkan dampak antropometris, yaitu kesesuaian dimensi-dimensi ruang
terhadap dimensi tubuh manusia. Antropometri secara luas akan digunakan
sebagai pertimbangan ergonomis dalam proses perencanaan (design) produk
maupun sistem kerja yang memerlukan interaksi manusia.
Berikut adalah gambar antropometri tubuh manusia
4
Data antropometri memiliki variasi mengingat setiap manusia memiliki
ukuran tubuh berbeda. Akibatnya dalam analisis data antopometri dikenal
penggunaan distribusi normal. Beberapa pertimbangan penggunaan distribusi
normal
1. Distribusi normal diformulasikan berdasarkan harga rata-rata
(mean) dan simpangan bakunya (standar deviasi) dari data yang
diperoleh.
2. Nilai yang ada tersebut, dapat ditentukan nilai persentil sesuai dengan
tabel probabilitas distribusi normal yang ada.
3. Percentile adalah suatu nilai yang menunjukkan presentase tertentu
dari orang-orang yang memiliki ukuran di bawah atau pada nilai tersebut.
4. Sebagai contoh, 95th percentile akan menunjukkan 95% populasi akan
berada pada atau di bawah nilai dari suatu data yang diambil.
Tabel penggunaan percentile dalam analisis data antropometri dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Percentil Pengukuran Data Antropometri
5
merekomendasikan ukuran suatu rancangan (allowance). Lebih terperinci
persentil yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.
d. Prosedur Kerja
1. Membagi kelompok yang terdiri dari 10 orang
2. Setiap anggota kelompok saling mengukur untuk mendapatkan data 10
responden.
3. Kelompokkan data berdasarkan jenis kelamin responden.
4. Lakukan pengukuran berdasarkan setiap dimensi dan posisi tubuh yang
ditentukan.
5. Mencatat data hasil pengukuran
6
6. Lakukan analisis data dengan menentukan persentil yang akan
digunakan lengkap berserta alasan.
e. Lembar Kerja/ Kegiatan
1. Lakukan pengukuran dimensi yang terdapat didalam tabel dengan posisi
sesuai dengan gambar yang ada.
a) Posisi duduk samping
7
Data yang R R R R R R R R R R
diukur / 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
dimensi
tubuh
2. Tinggi duduk
tegak (tdt)
3. Tinggi bahu
duduk (tbd)
1. Tinggi mata
duduk (tmd)
6. Tinggi siku
duduk (tsd)
5. Tebal paha
(tp)
4. Tinggi
popliteal
(tpo)
7. Jarak Pantat
popliteal
(ppo)
8. Jarak Pantat
ke lutut (pkl)
8
19 Jarak dari siku ke ujung jari Ukur jarak horisontal dari siku ke
(Psj) ujung jari tengah pada saat tangan
ditekuk 90
24 Tinggi pegangan tangan Ukur vertikal pegangan tangan ke
(grip) pada posisi tangan telapak kaki pada posisi tangan
vertikal ke atas dan berdiri vertikal ke atas dan tubuh berdiri
tegak (Jrt) tegak
25 Tinggi pegangan tangan Ukur jarak vertikal pegangan tangan
(grip) pada posisi tangan hingga dasar panggul pada saat posisi
vertikal ke atas dan duduk tangan vertikal ke atas dan duduk
tegak (Tgd) tegak
b) Posisi berdiri
9
Gambar 4. Posisi Berdiri
Tabel 6a. Pengukuran Posisi Berdiri
10
Gambar 5. Posisi berdiri dengan tangan lurus ke depan
Tabel 7b. Hasil Pengukuran Posisi berdiri dengan tangan lurus ke depan
(Pengukuran Jangkauan Tangan)
11
Gambar 6. Posisi duduk menghadap ke depan
Tabel 8a. Pengukuran Lebar Pinggul dan Lebar Bahu
12
Gambar 7. Rentangan Tangan
Acara 2
Pokok Bahasan : Antropometri
Acara Praktikum/ Praktek : Antropometri 2 (antropometri tangan)
Tempat : Ruang C1 / Senin / 15.00-20.00
13
3. Mahasiswa mampu melakukan analisis data antropometri tangan
b. Dasar Teori
Beberapa pakar merumuskan pengertian tentang antropometri.
1. Antropometri (Nurmianto 1996) adalah suatu kumpulan data numerik
yang berhubungan dengan karakteristik tubuh manusia seperti ukuran,
bentuk, dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk
penanganan masalah desain.
2. Antropometri terutama berkaitan dengan dimensi stasiun kerja dan
pengaturan alat, peralatan, serta material (Pulat 1997).
3. Antropometri tidak hanya fokus pada kesesuaian ketinggian tempat
kerja, tetapi juga bagaimana operator dapat dengan mudah mengakses
kontrol dan perangkat input(Helander 2006).
4. Antropometri merupakan studi dan pengukuran dimensi tubuh
manusia (Wickens et al. 1998).
Untuk mendapatkan suatu perancangan yang optimum dari suatu
ruang dan fasilitas, maka faktor-faktor seperti panjang dari suatu dimensi
tubuh baik dalam posisi statis maupun dinamis harus diperhatikan. Hal lain
yang perlu diamati adalah berat dan pusat massa (centre of gravity) dari suatu
segmen/bagian tubuh, bentuk tubuh, jarak untuk pergerakan melingkar
(angular motion) dari tangan dan kaki, dan sebagainya. Selain itu, harus
didapatkan pula data-data yang sesuai dengan tubuh manusia. Pengukuran
tersebut adalah relatif mudah untuk didapat jika diaplikasikan pada data
perseorangan. Namun, semakin banyak jumlah manusia yang diukur dimensi
tubuhnya, maka semakin terlihat besar variasi antara satu tubuh dengan tubuh
lainnya baik secara keseluruhan tubuh maupun persegmennya (Nurmianto,
1996).
Ada 3 filosofi dasar untuk desain yang digunakan oleh ahli-ahli
ergonomi sebagai data antropometri untuk diaplikasikan (Niebel & Freivalds
2002).
1. Desain untuk Ekstrim, yang berarti bahwa untuk desain tempat atau
lingkungan kerja tertentu seharusnya menggunakan data antropometri
individu ekstrim.
Contoh: penetapan ukuran minimal dari lebar dan tinggi dari pintu
darurat.
2. Desain untuk penyesuaian, desainer seharusnya merancang dimensi
peralatan atau fasilitas tertentu yang bisa disesuaikan dengan pengguna
(users).
Contoh: perancangan kursi mobil yang letaknya bisa digeser maju
atau mundur, dan sudut sandarannya pun bisa diubah.
14
3. Desain untuk rata-rata, desainer dapat menggunakan nilai antropometri
rata-rata dalam mendesain dimensi fasilitas tertentu. Contoh: desain
fasilitas umum seperti toilet umum, kursi tunggu, dan lain- lain.
Ada beberapa prinsip dalam perancangan area kerja, yaitu:
1. Menentukan ketinggian permukaan area kerja dengan tinggi siku
2. Menyesuaikan ketinggian berdasarkan pekerjaan yang dilakukan
3. Menyediakan kursi yang nyaman untuk operator duduk
4. Menyediakan kursi yang dapat disesuaikan
5. Mendorong fleksibilitas postural
6. Menyediakan tikar anti lelah (antifatigue mats) untuk operator yang
berdiri
7. Meletakkan semua alat dan bahan dalam jangkauan kerja yang normal
8. Menetapkan lokasi alat dan bahan untuk mendapatkan posisi terbaik
9. Menggunakan alat pengiriman untuk mengurangi jangkauan dan
perpindahan berulang
10. Mengatur alat, kontrol, dan komponen lain secara optimal untuk
meminimalkan gerakan.
d. Prosedur Kerja
1. Membagi kelompok yang terdiri dari 10 orang
2. Setiap anggota kelompok saling mengukur untuk mendapatkan data 10
responden.
3. Kelompokkan data berdasarkan jenis kelamin responden.
4. Lakukan pengukuran berdasarkan setiap dimensi antropometri tangan
5. Mencatat data hasil pengukuran
6. Lakukan analisis data dengan menentukan persentil yang akan
digunakan lengkap berserta alasan.
15
Gambar 8. Antropometri Tangan
Tabel 10a. Pengukuran Antropometri Tangan
5 Panjang Jari Tengah Ukur jarak vertikal dari ujung jari tengah hingga
(Pjt) pangkal jari tengah, ketika tangan dibentangkan
6 Panjang Jari Manis Ukur jarak vertikal dari ujung jari manis hingga
(Pjm) pangkal jari manis, ketika tangan dibentangkan.
7 Panjang Jari Ukur jarak vertikal dari ujung jari kelingking hingga
Kelingking pangkal jari kelingking, ketika tangan dibentangkan.
(Pjk)
8 Lebar Ibu Jari (Lij) Ukur jarak horisontal pada bagian sambungan antar
ruas tulang ibu jari
9 Tebal Ibu Jari (Tij) Ukur tebal ibu jari pada sambungan antar ruas tulang
ibu jari.
10 Lebar Jari Telunjuk Ukur jarak horisontal pada bagian sambungan antar
(Ljl) ruas tulang jari telunjuk kearah mendekati tubuh.
11 Tebal Jari Telunjuk Ukur tebal jari telunjuk pada sambungan antar ruas
(Tjl) tulang jari telunjuk kearah mendekati tubuh.
12 Lebar Telapak Ukur jarak horisontal dari tepi dalam telapak tangan
Tangan hingga bagian tepi luar telapak tangan (Metacarpal)
Metacarpal (Ltm)
13 Lebar Telapak Ukur jarak horisontal dari tepi dalam telapak tangan
Tangan hingga bagian tepi luar ibu jari.
Sampai Ibu Jari (Ltb)
14 Tebal Telapak Tangan Ukur jarak vertikal dari punggung tangan sampai
Metacarpal (Ttm) dengan telapak tangan pada metacarpal, ketika tangan
direntangkan
15 Tebal Telapak Tangan Ukur jarak vertikal dari punggung tangan sampai
Sampai Ibu Jari (Ttb) bagian bawah ibu jari pada saat tangan direntangkan.
16 Lebar Maksimum Ukur jarak horisontal terjauh dari ibu jari ke jari
(Lbmax) kelingking
16
No. Data yang PRIA X WANITA X Keterangan
diukur /
dimensi R R R R R R R R R R
tubuh 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Panjang
Tangan (Pt)
2 Panjang
Telapak
Tangan
(Ptt)
3 Panjang Ibu
Jari (Pij)
4 Panjang Jari
Telunjuk
(Pjl)
5 Panjang Jari
Tengah (Pjt)
6 Panjang Jari
Manis (Pjm)
7 Panjang Jari
Kelingking
(Pjk)
8 Lebar Ibu Jari
(Lij)
9 Tebal Ibu Jari
(Tij)
10 Lebar Jari
Telunjuk (Ljl)
11 Tebal Jari
Telunjuk (Tjl)
12 Lebar Telapak
Tangan
Metacarpal
(Ltm)
13 Lebar Telapak
Tangan
Sampai Ibu
Jari (Ltb)
14 Tebal Telapak
Tangan
Metacarpal
(Ttm)
15 Tebal Telapak
Tangan
Sampai Ibu
Jari (Ttb)
16 Lebar
Maksimum
(Lbmax)
17
ACARA PRAKTIKUM/ PRAKTEK
Acara 3
Pokok Bahasan : Antropometri
Acara Praktikum/ Praktek : Antropometri 3 (antropometri kaki dan
kepala)
Tempat : Ruang C1 / Senin / 15.00-20.00
Pembagian Antropometri,
1. Antropometri statis, dimana pengukuran dilakukan pada saat tubuh
dalam keadaan diam/posisi diam/ tidak bergerak.
Dimensi yang diukur pada Anthropometri statis diambil secara linier
(lurus) dan dilakukan pada permukaan tubuh. Agar hasil pengukuran
representatif, maka pengukuran harus dilakukan dengan metode
tertentu terhadap berbagai individu, dan tubuh harus dalam keadaan
diam.
2. Antropometri dinamis, dimana dimensi tubuh diukur dalam berbagai
posisi tubuh yang sedang bergerak
18
Terdapat tiga kelas pengukuran dinamis, yaitu:
a) Pengukuran tingkat ketrampilan sebagai pendekatan untuk mengerti
keadaan mekanis dari suatu aktivitas.
Contoh: dalam mempelajari performa atlet.
b) Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat kerja.
Contoh: Jangkauan dari gerakan tangan dan kaki efektif saat bekerja
yang dilakukan dengan berdiri atau duduk.
c) Pengukuran variabilitas kerja.
Contoh: Analisis kinematika dan kemampuan jari-jari tangan dari
seorang juru ketik atau operator komputer.
Skema penerapan antropometri dalam ilmu ergonomi secara sederhana
adalah
19
Faktor iklim yang berbeda akan memberikan variasi yang berbeda pula
dalam bentuk rancangan dan spesifikasi pakaian. Artinya, dimensi orang
pun akan berbeda dalam satu tempat dengan tempat yang lain.
7. Kehamilan (pregnancy)
Kondisi semacam ini jelas akan mempengaruhi bentuk dan ukuran
dimensi tubuh (untuk perempuan) dan tentu saja memerlukan
perhatian khusus terhadap produk-produk yang dirancang bagi
segmentasi seperti itu.
d. Prosedur Kerja
1. Membagi kelompok yang terdiri dari 10 orang
2. Setiap anggota kelompok saling mengukur untuk mendapatkan data 10
responden.
3. Kelompokkan data berdasarkan jenis kelamin responden.
4. Lakukan pengukuran berdasarkan setiap dimensi antropometri kaki dan
kepala
5. Mencatat data hasil pengukuran
6. Lakukan analisis data dengan menentukan persentil yang akan
digunakan lengkap berserta alasan.
20
4 Lebar kaki (Li) Ukur jarak horisontal lengan kaki hingga tepi terluar
telapak kaki
5 Lebar tungkai kaki Ukuran jarak horisontal bagian dalam telapak kaki
(Lti) hingga bagian luar telapak kaki pada bagian tungkai
kaki.
6 Tinggi mata kaki Ukur jarak vertikal dari telapak kaki hingga bagian
(Tmi) bawah mata kaki pada saat berdiri tegak.
7 Tinggi bagian tengah Ukur jarak vertikal dari telapak kaki hingga pada bagian
telapak kaki (Tti) tengah punggung kaki pda saat berdiri tegak
8 Jarak horisontal Ukur jarak vertikal dari telapak kaki pada bagian tungkai
tungkai mata kaki kaki ke mata kaki.
(Jhmi)
b. Antropometri Kepala
21
Gambar 10. Antropometri Kepala
22
No Data yang R R R R R R R R R R
. diukur / 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
dimensi
tubuh
1. Panjang
kepala (Pk)
2. Lebar kepala
(Lk)
3. Diameter
maksimum
dari dagu
(Dmd)
4. Dagu ke
puncak
kepala (Dpk)
5. Telinga ke
puncak
kepala
(Tpk)
6. Telinga ke
belakang
kepala
(Tbk)
7. Antara dua
telinga (Adt)
8. Mata ke
puncak
kepala (Mpk)
9. Mata ke
belakang
kepala
(Mbk)
10. Antara dua
pupil mata
(Apm)
11. Hidung ke
puncak
kepala
(Hpk)
12. Hidung ke
belakang
kepala
(Hbk)
13. Mulut ke
puncak
kepala
(Mupk)
14. Lebar mulut
(Lm)
23
DAFTAR PUSTAKA
1. Nurmianto (1996) .
2. http://antropometriindonesia.org/index.php/detail/sub/3/4/35/d18
3.
24