Anda di halaman 1dari 22

ACARA PRAKTIKUM/ PRAKTEK

Acara 1
Pokok Bahasan : Antropometri
Acara Praktikum/ Praktek : Antropometri 1 (konsep antropometri dan
mengukur tubuh)
Tempat : Ruang C1 / Senin / 15.00-20.00

Alokasi Waktu : 2 x 100 menit praktikum


Dosen Pembimbing : 1. Feby Erawantini, S.KM., M.P.H
2. Rossalina Adi Wijayanti, S.KM., M.Kes
3. Atma Deharja, S.KM., M.Kes
a. Tujuan Instruksional Khusus
1. Mahasiswa diharapkan dapat memahami konsep dasar antropometri
2. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran antropometri tubuh dalam
posisi duduk samping
3. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran antropometri tubuh posisi
berdiri
4. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran antropometri tubuh posisi
berdiri dengan tangan lurus ke depan
5. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran antropometri tubuh posisi
duduk menghadap ke depan
6. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran antropometri tubuh posisi
berdiri dengan kedua tangan direntangkan
7. Mahasiswa mampu melakukan analisis data antropometri tubuh
b. Dasar Teori
Ergonomi merupakan ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
kaitannya dengan pekerjaan mereka (pusat departemen kesehatan kerja
Departemen kesehatan Republik Indonesia). Sasaran ilmu tersebut berkaitan
dengan peralatan dan tempat kerja serta lingkungannya. Upaya ergonomi
antara lain adalah penyesuaian peralatan dan tempat kerja dengan dimensi
tubuh manusia, agar manusia sebagai pelaksanaan tidak mengalami cepat
lelah, dapat mengatur suhu ruangan kerja, pengaturan pencahayaan sesuai
dengan kebutuhan kondisi dan kebutuhan manusia.

Ruang lingkup ergonomi sangat luas aspeknya, antara lain


meliputi:
1. Tehnik
2. Fisik
3. Pengalaman psikis
4. Anatomi, utamanya yang berhubungan dengan kekuatan dan gerakan
otot dan persendian
5. Antropometri

3
6. Sosiologi
7. Fisiologi, terutama berhubungan dengan temperatur tubuh, Oxygen up
take, pols,dan aktivitas otot.
8. Desain, dan sebagainya
Antropometri adalah ilmu yang secara khusus mempelajari tentang
pengukuran tubuh manusia guna merumuskan perbedaan-perbedaan ukuran
pada tiap individu atau kelompok. Ukuran tubuh manusia bervariasi
berdasarkan umur, jenis kelamin, suku bangsa, bahkan kelompok pekerjaan.
Interaksi antara ruang dengan manusia secara dimensional dapat
menimbulkan dampak antropometris, yaitu kesesuaian dimensi-dimensi ruang
terhadap dimensi tubuh manusia. Antropometri secara luas akan digunakan
sebagai pertimbangan ergonomis dalam proses perencanaan (design) produk
maupun sistem kerja yang memerlukan interaksi manusia.
Berikut adalah gambar antropometri tubuh manusia

Gambar 1. Antropometri Manusia


Gambar 1. menunjukkan dimensi tubuh manusia yang menghasilkan
data antropometri. Setiap angka merupakan symbol dimensi tubuh manusia.
Selanjutnya, Nurmianto (1996) memberikan daftar ukuran atau data
antropometri masyarakat Indonesia berdasarkan setiap dimensi tubuh sesuai
symbol angka pada gambar dan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Data Antropometri Masyarakat Indonesia (Nurmianto, 1996)

4
Data antropometri memiliki variasi mengingat setiap manusia memiliki
ukuran tubuh berbeda. Akibatnya dalam analisis data antopometri dikenal
penggunaan distribusi normal. Beberapa pertimbangan penggunaan distribusi
normal
1. Distribusi normal diformulasikan berdasarkan harga rata-rata
(mean) dan simpangan bakunya (standar deviasi) dari data yang
diperoleh.
2. Nilai yang ada tersebut, dapat ditentukan nilai persentil sesuai dengan
tabel probabilitas distribusi normal yang ada.
3. Percentile adalah suatu nilai yang menunjukkan presentase tertentu
dari orang-orang yang memiliki ukuran di bawah atau pada nilai tersebut.
4. Sebagai contoh, 95th percentile akan menunjukkan 95% populasi akan
berada pada atau di bawah nilai dari suatu data yang diambil.
Tabel penggunaan percentile dalam analisis data antropometri dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Percentil Pengukuran Data Antropometri

Secara sederhana persentil yang banyak digunakan adalah:


1. P5 = X - 1,645 SD tubuh berukuran kecil
2. P50 = X
3. P95 = X + 1,645 SD tubuh berukuran besar
Dapat pula diberikan toleransi terhadap perbedaan yang mungkin
dijumpai dari data yang tersedia dengan populasi yang dihadapi dalam

5
merekomendasikan ukuran suatu rancangan (allowance). Lebih terperinci
persentil yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Penentuan Nilai Persentil


Anggota tubuh Persentil Keterangan
jarak pantat popliteal 10 Agar orang yang mempunyai jarak pantat
(pp) popliteal yang pendek dapat merasa nyaman
dengan alas duduk
lebar bahu (lb) 95 Agar orang yang mempunyai bahu yang besar
dapat bersandar dengan nyaman
tinggi Siku duduk 5 Agar orang yang mempunyai siku yang
(tsd) rendah dpat menyandarkan tanganya
dengan nyaman
Lebar pinggul (lp) 95 Agar orang yang mempunyai pinggul yang
besar dapat merasa nyaman dengan lebar alas
kursi
Panjang lengan (pl) 95 Agar orang yang lenganya panjang dapat
merasa nyaman dengan panjang sandaran
tangan
Tinggi popliteal (tpo) 10 Agar orang yang kakinya pendek tidak
menggantung dan orang yang kakinya tinggi
dapat menggunakan tempat duduk dengan
nyaman
Jangkauan tangan (jt) 5 Agar orang yang tanganya pendek dapat
menjangkau semua peralatan yang ada dimeja
Rentangan Tangan(rt) 5 Agar otang yang tanganya pendek dapat
menjangkau semua peralatan yang ada dimeja
Kedalaman 5 Sandaran yang terlalu menonjol akan
Cekungan menekan daerah lumbar
Lumbar ( ppi)
Tinggi Cekungan 95 Agar dapat menahan daerah lumbar kearah
lumbar belakang dan memberi kelonggaran ruang
(tpi) sekitar tonjolan pantat terutama bagi orang
yang berbadan lebar

c. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan praktikum antropometri 1 antara lain:
1. Alat tulis
2. Penggaris/ meteran
3. Kursi

d. Prosedur Kerja
1. Membagi kelompok yang terdiri dari 10 orang
2. Setiap anggota kelompok saling mengukur untuk mendapatkan data 10
responden.
3. Kelompokkan data berdasarkan jenis kelamin responden.
4. Lakukan pengukuran berdasarkan setiap dimensi dan posisi tubuh yang
ditentukan.
5. Mencatat data hasil pengukuran

6
6. Lakukan analisis data dengan menentukan persentil yang akan
digunakan lengkap berserta alasan.
e. Lembar Kerja/ Kegiatan
1. Lakukan pengukuran dimensi yang terdapat didalam tabel dengan posisi
sesuai dengan gambar yang ada.
a) Posisi duduk samping

Gambar 2. 5Posisi Duduk Samping


Tabel 4a. Pengukuran Posisi Duduk

No. Data yang Cara pengukuran


diukur /
dimensi
tubuh
2. Tinggi duduk Ukur jarak vertikal alas duduk sampai ujung atas kepala.
tegak (tdt) Subyek duduk tegak dengan mata memandang lurus ke
depan dan membentuk sudut siku-siku
3. Tinggi bahu Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai
duduk (tbd) tulang bahu yang menonjol pada saat subyek duduk
tegak.
1. Tinggi mata Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai
duduk (tmd) mata pada saat subjek duduk tegak.
6. Tinggi siku Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai
duduk (tsd) ujung bawah siku kanan. Subyek duduk tegak dengan
lengan ke atas vertikal di sisi badan dan lengan bawah
membentuk sudut siku-siku dengan lengan bawah.
5. Tebal paha Subyek duduk tegak, ukur jarak dari permukaan ke atas
(tp) paha.
4. Tinggi Ukur jarak vertikal dari lantai sampai bagian bawah paha.
popliteal (tpo)
7. Jarak Pantat Ukur jarak horisontal dari bagian terluar pantat sampai
popliteal (ppo) lekukan lutut sebelah dalam. Paha dan kaki bagian bawah
membentuk sudut siku-siku.
8. Jarak Pantat Ukur jarak horisontal dari bagian terluar pantat sampai ke
ke lutut (pkl) lutut. Paha dan kaki bagian bawah membentuk sudut
siku-siku.

Tabel 4b. Hasil Pengukuran Posisi Duduk

No. PRIA X WANITA X Keterangan

7
Data yang R R R R R R R R R R
diukur / 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
dimensi
tubuh
2. Tinggi duduk
tegak (tdt)
3. Tinggi bahu
duduk (tbd)
1. Tinggi mata
duduk (tmd)
6. Tinggi siku
duduk (tsd)
5. Tebal paha
(tp)
4. Tinggi
popliteal
(tpo)
7. Jarak Pantat
popliteal
(ppo)
8. Jarak Pantat
ke lutut (pkl)

Gambar 3. Tampak Samping, Belakang, Dan Telapak Tangan


Tabel 5a. Pengukuran Posisi Samping

N Data yang diukur / dimensi Cara Pengukuran


o. tubuh
5 Tinggi genggaman tangan Ukur jarak vertikal (tinggi)
(Tgt) genggaman tangan pada posisi rileks
ke bawah
18 Tebal perut (abdominal) (Tpt) Ukur jarak horisontal dari punggung
bagian belakang hingga di depan perut
13 Tinggi Lutut (Tl) Ukur jarak vertikal dari ujung jari kaki
hingga lutut ketika kaki ditekuk 90

8
19 Jarak dari siku ke ujung jari Ukur jarak horisontal dari siku ke
(Psj) ujung jari tengah pada saat tangan
ditekuk 90
24 Tinggi pegangan tangan Ukur vertikal pegangan tangan ke
(grip) pada posisi tangan telapak kaki pada posisi tangan
vertikal ke atas dan berdiri vertikal ke atas dan tubuh berdiri
tegak (Jrt) tegak
25 Tinggi pegangan tangan Ukur jarak vertikal pegangan tangan
(grip) pada posisi tangan hingga dasar panggul pada saat posisi
vertikal ke atas dan duduk tangan vertikal ke atas dan duduk
tegak (Tgd) tegak

Tabel 5b. Hasil Pengukuran Posisi Samping

No. Data yang PRIA X WANITA X Keteranga


diukur / n
dimensi R R R R R R R R R R
tubuh 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
5 Tinggi
genggaman
tangan (Tgt)
18 Tebal perut
(abdominal)
(Tpt)
13 Tinggi Lutut
(Tl)
19 Jarak dari siku
ke ujung jari
(Psj)
24 Tinggi
pegangan
tangan (grip)
pada posisi
tangan vertikal
ke atas dan
berdiri tegak
(Jrt)
25 Tinggi
pegangan
tangan (grip)
pada posisi
tangan vertikal
ke atas dan
duduk tegak
(Tgd)

b) Posisi berdiri

9
Gambar 4. Posisi Berdiri
Tabel 6a. Pengukuran Posisi Berdiri

Data yang diukur Cara pengukuran


Tinggi siku berdiri Ukur jarak vertikal dari lantai ke titik pertemuan antara
(tsb) lengan atas dan lengan bawah. Subyek berdiri tegak dengan
kedua tangan tergantung secara wajar.
Panjang lengan Subyek berdiri tegak tangan di samping, ukur jarak dari
bawah (plb) siku sampai pergelangan tangan.
Tinggi mata berdiri Ukur jarak vertikal dari lantai sampai ujung mata bagian
(tmb) dalam (dekat pangkal hidung). Subyek berdiri tegak dan
memandang lurus ke depan.
Tinggi badan tegak Jarak vertikal telapak kaki sampai ujung kepala yang paling
(tbt) atas, sementara subyek berdiri tegak mata memandang
lurus ke depan
Tinggi bahu berdiri Ukur jarak vertikal dari lantai sampai bahu yang menonjol
(tbb) pada saat subyek berdiri tegak
Tebal badan (tb) Ukur jarak dari dada sampai punggung secara horisontal.

Tabel 6b. Hasil Pengukuran Posisi Berdiri

Data yang PRIA X WANITA X Keterangan


diukur /
R R R R R R R R R R
dimensi tubuh
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Tinggi siku
berdiri (tsb)
Panjang lengan
bawah (plb)
Tinggi mata
berdiri (tmb)
Tinggi badan
tegak (tbt)
Tinggi bahu
berdiri (tbb)
Tebal badan
(tb)
c) Posisi berdiri dengan tangan lurus ke depan

10
Gambar 5. Posisi berdiri dengan tangan lurus ke depan

Tabel 7a. Pengukuran Posisi berdiri dengan tangan lurus ke depan


(Pengukuran Jangkauan Tangan)

Data yang Cara pengukuran


diukur
Jangkauan Ukur jarak horisontal dari punggung sampai ujung jari tengah.
tangan (jt) Subyek berdiri tegak dengan betis, pantat, punggung merapat ke
dinding, tangan direntangkan ke depan.

Tabel 7b. Hasil Pengukuran Posisi berdiri dengan tangan lurus ke depan
(Pengukuran Jangkauan Tangan)

Data yang PRIA X WANITA X Keterangan


diukur /
dimensi tubuh R R R R R R R R R R
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Jangkauan
tangan (jt)

d) Posisi duduk menghadap ke depan

11
Gambar 6. Posisi duduk menghadap ke depan
Tabel 8a. Pengukuran Lebar Pinggul dan Lebar Bahu

Data yang Cara pengukuran


diukur
Lebar pinggul Subyek duduk tegak, ukur jarak horisontal dari bagian terluar
(lp) pinggul sisi kanan.
Lebar bahu (lb) Ukur jarak horisontal antara kedua lengan atas, subyek duduk
tegak dengan lengan atas merapat ke badan dan lengan bawah
direntangkan ke depan.

Tabel 8b. Hasil Pengukuran Lebar Pinggul dan Lebar Bahu

Data yang PRIA X WANITA X Keterangan


diukur /
R R R R R R R R R R
dimensi tubuh
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Lebar pinggul
(lp)
Lebar bahu (lb)

e) Posisi berdiri dengan kedua tangan direntangkan

12
Gambar 7. Rentangan Tangan

Tabel 9a. Pengukuran Rentangan Tangan

Data yang Cara pengukuran


diukur
Rentangan Ukur jarak horisontal dari ujung jari terpanjang tangan kiri ke
tangan (rt) ujung jari terpanjang tangan kanan, subyek berdiri tegak dan
kedua tangan direntangkan horisontal ke samping sejauh
mungkin.
Tabel 9b. Hasil Pengukuran Rentangan Tangan

Data yang PRIA X WANITA X Keterangan


diukur /
dimensi tubuh R R R R R R R R R R
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Rentangan
tangan (rt)

2. Silahkan mengisi hasil pengukuran dalam tabel yang tersedia.


3. Gabungkan beberapa tabel yang tersedia menjadi satu tabel saja.
4. Kumpulkan hasil kerja sebagai laporan kelompok
f. Evaluasi
1. Mahasiswa mengisi lembar kerja.
2. Mahasiswa mengumpulkan hasil kerja sebagai laporan kelompok

ACARA PRAKTIKUM/ PRAKTEK

Acara 2
Pokok Bahasan : Antropometri
Acara Praktikum/ Praktek : Antropometri 2 (antropometri tangan)
Tempat : Ruang C1 / Senin / 15.00-20.00

Alokasi Waktu : 2 x 100 menit praktikum


Dosen Pembimbing : 1. Feby Erawantini, S.KM., M.P.H
2. Rossalina Adi Wijayanti, S.KM., M.Kes
3. Atma Deharja, S.KM., M.Kes
a. Tujuan Instruksional Khusus
1. Mahasiswa mampu memahami antropometri tangan
2. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran antropometri tangan

13
3. Mahasiswa mampu melakukan analisis data antropometri tangan
b. Dasar Teori
Beberapa pakar merumuskan pengertian tentang antropometri.
1. Antropometri (Nurmianto 1996) adalah suatu kumpulan data numerik
yang berhubungan dengan karakteristik tubuh manusia seperti ukuran,
bentuk, dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk
penanganan masalah desain.
2. Antropometri terutama berkaitan dengan dimensi stasiun kerja dan
pengaturan alat, peralatan, serta material (Pulat 1997).
3. Antropometri tidak hanya fokus pada kesesuaian ketinggian tempat
kerja, tetapi juga bagaimana operator dapat dengan mudah mengakses
kontrol dan perangkat input(Helander 2006).
4. Antropometri merupakan studi dan pengukuran dimensi tubuh
manusia (Wickens et al. 1998).
Untuk mendapatkan suatu perancangan yang optimum dari suatu
ruang dan fasilitas, maka faktor-faktor seperti panjang dari suatu dimensi
tubuh baik dalam posisi statis maupun dinamis harus diperhatikan. Hal lain
yang perlu diamati adalah berat dan pusat massa (centre of gravity) dari suatu
segmen/bagian tubuh, bentuk tubuh, jarak untuk pergerakan melingkar
(angular motion) dari tangan dan kaki, dan sebagainya. Selain itu, harus
didapatkan pula data-data yang sesuai dengan tubuh manusia. Pengukuran
tersebut adalah relatif mudah untuk didapat jika diaplikasikan pada data
perseorangan. Namun, semakin banyak jumlah manusia yang diukur dimensi
tubuhnya, maka semakin terlihat besar variasi antara satu tubuh dengan tubuh
lainnya baik secara keseluruhan tubuh maupun persegmennya (Nurmianto,
1996).
Ada 3 filosofi dasar untuk desain yang digunakan oleh ahli-ahli
ergonomi sebagai data antropometri untuk diaplikasikan (Niebel & Freivalds
2002).
1. Desain untuk Ekstrim, yang berarti bahwa untuk desain tempat atau
lingkungan kerja tertentu seharusnya menggunakan data antropometri
individu ekstrim.
Contoh: penetapan ukuran minimal dari lebar dan tinggi dari pintu
darurat.
2. Desain untuk penyesuaian, desainer seharusnya merancang dimensi
peralatan atau fasilitas tertentu yang bisa disesuaikan dengan pengguna
(users).
Contoh: perancangan kursi mobil yang letaknya bisa digeser maju
atau mundur, dan sudut sandarannya pun bisa diubah.

14
3. Desain untuk rata-rata, desainer dapat menggunakan nilai antropometri
rata-rata dalam mendesain dimensi fasilitas tertentu. Contoh: desain
fasilitas umum seperti toilet umum, kursi tunggu, dan lain- lain.
Ada beberapa prinsip dalam perancangan area kerja, yaitu:
1. Menentukan ketinggian permukaan area kerja dengan tinggi siku
2. Menyesuaikan ketinggian berdasarkan pekerjaan yang dilakukan
3. Menyediakan kursi yang nyaman untuk operator duduk
4. Menyediakan kursi yang dapat disesuaikan
5. Mendorong fleksibilitas postural
6. Menyediakan tikar anti lelah (antifatigue mats) untuk operator yang
berdiri
7. Meletakkan semua alat dan bahan dalam jangkauan kerja yang normal
8. Menetapkan lokasi alat dan bahan untuk mendapatkan posisi terbaik
9. Menggunakan alat pengiriman untuk mengurangi jangkauan dan
perpindahan berulang
10. Mengatur alat, kontrol, dan komponen lain secara optimal untuk
meminimalkan gerakan.

c. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan praktikum antropometri 2 antara lain:
1. Alat tulis
2. Penggaris/ meteran
3. Kursi

d. Prosedur Kerja
1. Membagi kelompok yang terdiri dari 10 orang
2. Setiap anggota kelompok saling mengukur untuk mendapatkan data 10
responden.
3. Kelompokkan data berdasarkan jenis kelamin responden.
4. Lakukan pengukuran berdasarkan setiap dimensi antropometri tangan
5. Mencatat data hasil pengukuran
6. Lakukan analisis data dengan menentukan persentil yang akan
digunakan lengkap berserta alasan.

e. Lembar Kerja/ Kegiatan


1. Lakukan pengukuran dimensi yang terdapat didalam gambar dan tabel

15
Gambar 8. Antropometri Tangan
Tabel 10a. Pengukuran Antropometri Tangan

No. Data yang diukur / Cara pengukuran


dimensi tubuh
1 Panjang Tangan (Pt) Ukur jarak vertikal (tinggi) tangan dari ujung
jari tengah sampai pergelangan tangan, ketika
tangan dibentangkan
2 Panjang Telapak Ukur jarak vertikal telapak tangan dari bagian pangkal
Tangan jari hinggga pergelangan tangan, ketika tangan
(Ptt) dibentangkan
3 Panjang Ibu Jari (Pij) Ukur jarak vertikal dari ujung ibu jari hingga pangkal
ibu jari, ketika tangan dibentangkan
4 Panjang Jari Telunjuk Ukur jarak vertikal dari ujung jari telunjuk hingga
(Pjl) pangkal jari telunjuk, ketika tangan dibentangkan

5 Panjang Jari Tengah Ukur jarak vertikal dari ujung jari tengah hingga
(Pjt) pangkal jari tengah, ketika tangan dibentangkan
6 Panjang Jari Manis Ukur jarak vertikal dari ujung jari manis hingga
(Pjm) pangkal jari manis, ketika tangan dibentangkan.
7 Panjang Jari Ukur jarak vertikal dari ujung jari kelingking hingga
Kelingking pangkal jari kelingking, ketika tangan dibentangkan.
(Pjk)
8 Lebar Ibu Jari (Lij) Ukur jarak horisontal pada bagian sambungan antar
ruas tulang ibu jari
9 Tebal Ibu Jari (Tij) Ukur tebal ibu jari pada sambungan antar ruas tulang
ibu jari.
10 Lebar Jari Telunjuk Ukur jarak horisontal pada bagian sambungan antar
(Ljl) ruas tulang jari telunjuk kearah mendekati tubuh.
11 Tebal Jari Telunjuk Ukur tebal jari telunjuk pada sambungan antar ruas
(Tjl) tulang jari telunjuk kearah mendekati tubuh.
12 Lebar Telapak Ukur jarak horisontal dari tepi dalam telapak tangan
Tangan hingga bagian tepi luar telapak tangan (Metacarpal)
Metacarpal (Ltm)
13 Lebar Telapak Ukur jarak horisontal dari tepi dalam telapak tangan
Tangan hingga bagian tepi luar ibu jari.
Sampai Ibu Jari (Ltb)
14 Tebal Telapak Tangan Ukur jarak vertikal dari punggung tangan sampai
Metacarpal (Ttm) dengan telapak tangan pada metacarpal, ketika tangan
direntangkan
15 Tebal Telapak Tangan Ukur jarak vertikal dari punggung tangan sampai
Sampai Ibu Jari (Ttb) bagian bawah ibu jari pada saat tangan direntangkan.
16 Lebar Maksimum Ukur jarak horisontal terjauh dari ibu jari ke jari
(Lbmax) kelingking

Tabel 10b. Hasil Pengukuran Antropometri Tangan

16
No. Data yang PRIA X WANITA X Keterangan
diukur /
dimensi R R R R R R R R R R
tubuh 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Panjang
Tangan (Pt)
2 Panjang
Telapak
Tangan
(Ptt)
3 Panjang Ibu
Jari (Pij)
4 Panjang Jari
Telunjuk
(Pjl)
5 Panjang Jari
Tengah (Pjt)
6 Panjang Jari
Manis (Pjm)
7 Panjang Jari
Kelingking
(Pjk)
8 Lebar Ibu Jari
(Lij)
9 Tebal Ibu Jari
(Tij)
10 Lebar Jari
Telunjuk (Ljl)
11 Tebal Jari
Telunjuk (Tjl)
12 Lebar Telapak
Tangan
Metacarpal
(Ltm)
13 Lebar Telapak
Tangan
Sampai Ibu
Jari (Ltb)
14 Tebal Telapak
Tangan
Metacarpal
(Ttm)
15 Tebal Telapak
Tangan
Sampai Ibu
Jari (Ttb)
16 Lebar
Maksimum
(Lbmax)

2. Silahkan mengisi hasil pengukuran dalam tabel yang tersedia.


3. Gabungkan beberapa tabel yang tersedia menjadi satu tabel saja.
4. Kumpulkan hasil kerja sebagai laporan kelompok
f. Evaluasi
1. Mahasiswa mengisi lembar kerja.
2. Mahasiswa mengumpulkan hasil kerja sebagai laporan kelompok

17
ACARA PRAKTIKUM/ PRAKTEK

Acara 3
Pokok Bahasan : Antropometri
Acara Praktikum/ Praktek : Antropometri 3 (antropometri kaki dan
kepala)
Tempat : Ruang C1 / Senin / 15.00-20.00

Alokasi Waktu : 2 x 100 menit praktikum


Dosen Pembimbing : 1. Feby Erawantini, S.KM., M.P.H
2. Rossalina Adi Wijayanti, S.KM., M.Kes
3. Atma Deharja, S.KM., M.Kes
a. Tujuan Instruksional Khusus
1. Mahasiswa mampu memahami antropometri kaki dan kepala
2. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran antropometri kaki
3. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran antropometri kepala
4. Mahasiswa mampu melakukan analisis data antropometri kaki dan
kepala
b. Dasar Teori
Tujuan penggunaan antropometri meliputi:
1. Untuk mengurangi tingkat kelelahan kerja,
2. Meningkatkan performansi kerja
3. Meminimasi potensi kecelakaan kerja
Data antropometri digunakan untuk:
1. Perancangan areal kerja (work station, interior mobil)
2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas (tools)
dan sebagainya.
3. Perancangan produk produk konsumtif seperti pakaian , kursi, meja
komputer dan lain-lain.
4. Perancangan lingkungan kerja fisik.

Pembagian Antropometri,
1. Antropometri statis, dimana pengukuran dilakukan pada saat tubuh
dalam keadaan diam/posisi diam/ tidak bergerak.
Dimensi yang diukur pada Anthropometri statis diambil secara linier
(lurus) dan dilakukan pada permukaan tubuh. Agar hasil pengukuran
representatif, maka pengukuran harus dilakukan dengan metode
tertentu terhadap berbagai individu, dan tubuh harus dalam keadaan
diam.
2. Antropometri dinamis, dimana dimensi tubuh diukur dalam berbagai
posisi tubuh yang sedang bergerak

18
Terdapat tiga kelas pengukuran dinamis, yaitu:
a) Pengukuran tingkat ketrampilan sebagai pendekatan untuk mengerti
keadaan mekanis dari suatu aktivitas.
Contoh: dalam mempelajari performa atlet.
b) Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat kerja.
Contoh: Jangkauan dari gerakan tangan dan kaki efektif saat bekerja
yang dilakukan dengan berdiri atau duduk.
c) Pengukuran variabilitas kerja.
Contoh: Analisis kinematika dan kemampuan jari-jari tangan dari
seorang juru ketik atau operator komputer.
Skema penerapan antropometri dalam ilmu ergonomi secara sederhana
adalah

Antropometri Dimensi tubuh Perlu ada


manusia yg beragam penggunaan
(variasi)
Faktor-faktor yang mempengaruhi variasi distribusitubuh
dimensi normalmanusia,
(variasi)
diantaranya (Wieckens et al, 2004):
1. Usia
Ukuran tubuh manusia (stature) akan berkembang dari saat lahir
sampai kira-kira berumur 20-25 tahun (Roche & Davila, 1972; VanCott
& Kinkade, 1972) dan mulai menurun setelah usia 35-40 tahun. Bahkan,
untuk wanita kemungkinan penyusutannya lebih besar. Sementara untuk
berat dan circumference chest akan berkembang sampai usia 60 tahun.
2. Jenis Kelamin
Pada umumnya pria memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali dada
dan pinggul.
3. Suku Bangsa (Etnis) dan Ras
Ukuran tubuh dan proporsi manusia yang berbeda etnis dan ras
mempunyai perbedaan yang signifikan. Orang kulit hitam cenderung
mempunyai lengan dan kaki yang lebih panjang dibandingkan orang kulit
putih.
4. Pekerjaan
Aktivitas kerja sehari-hari juga menyebabkan perbedaan ukuran tubuh
manusia. Pemain basket professional biasanya lebih t inggi dari orang
biasa. Pemain balet biasanya lebih kurus disbanding rata-rata orang.
Selain faktor-faktor di atas, masih ada beberapa kondisi tertentu
(khusus) yang dapat mempengaruhi variabilitas ukuran dimensi tubuh
manusia yang juga perlu mendapat perhatian, seperti:
5. Cacat tubuh.
Data antropometri akan diperlukan untuk perancangan produk bagi
orang- orang cacat.
6. Faktor iklim

19
Faktor iklim yang berbeda akan memberikan variasi yang berbeda pula
dalam bentuk rancangan dan spesifikasi pakaian. Artinya, dimensi orang
pun akan berbeda dalam satu tempat dengan tempat yang lain.
7. Kehamilan (pregnancy)
Kondisi semacam ini jelas akan mempengaruhi bentuk dan ukuran
dimensi tubuh (untuk perempuan) dan tentu saja memerlukan
perhatian khusus terhadap produk-produk yang dirancang bagi
segmentasi seperti itu.

c. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan praktikum antropometri 3 antara lain:
1. Alat tulis
2. Penggaris/ meteran
3. Kursi

d. Prosedur Kerja
1. Membagi kelompok yang terdiri dari 10 orang
2. Setiap anggota kelompok saling mengukur untuk mendapatkan data 10
responden.
3. Kelompokkan data berdasarkan jenis kelamin responden.
4. Lakukan pengukuran berdasarkan setiap dimensi antropometri kaki dan
kepala
5. Mencatat data hasil pengukuran
6. Lakukan analisis data dengan menentukan persentil yang akan
digunakan lengkap berserta alasan.

e. Lembar Kerja/ Kegiatan


1. Lakukan pengukuran dimensi yang terdapat didalam gambar dan tabel
a. Antropometri Kaki

Gambar 9. Antopometri Kaki


Tabel 11a. Pengukuran Antropometri Kaki
No. Data yang diukur Cara pengukuran
1 Panjang telapak kaki Ukur jarak vertikal (tinggi) dari ujung tumit ke ujung
(Pti) jari terluar
2 Panjang telapak Ukur jarak vertikal (tinggi) dari ujung tumit ke lengan
lengan kaki (Ptlk) kaki.
3 Panjang kaki sampai Ukur jarak vertikal (tinggi) dari ujung tumit ke ujung
jari kelingking (Pkk) jari kelingking

20
4 Lebar kaki (Li) Ukur jarak horisontal lengan kaki hingga tepi terluar
telapak kaki
5 Lebar tungkai kaki Ukuran jarak horisontal bagian dalam telapak kaki
(Lti) hingga bagian luar telapak kaki pada bagian tungkai
kaki.
6 Tinggi mata kaki Ukur jarak vertikal dari telapak kaki hingga bagian
(Tmi) bawah mata kaki pada saat berdiri tegak.
7 Tinggi bagian tengah Ukur jarak vertikal dari telapak kaki hingga pada bagian
telapak kaki (Tti) tengah punggung kaki pda saat berdiri tegak
8 Jarak horisontal Ukur jarak vertikal dari telapak kaki pada bagian tungkai
tungkai mata kaki kaki ke mata kaki.
(Jhmi)

Tabel 11b. Hasil Pengukuran Antropometri Kaki

No Data yang PRIA X WANITA X Keterangan


. diukur /
R R R R R R R R R R
dimensi
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
tubuh
1 Panjang
telapak kaki
(Pti)
2 Panjang
telapak
lengan kaki
(Ptlk)
3 Panjang
kaki sampai
jari
kelingking
(Pkk)
4 Lebar kaki
(Li)
5 Lebar
tungkai kaki
(Lti)
6 Tinggi mata
kaki (Tmi)
7 Tinggi
bagian
tengah
telapak kaki
(Tti)
8 Jarak
horisontal
tungkai mata
kaki (Jhmi)

b. Antropometri Kepala

21
Gambar 10. Antropometri Kepala

Tabel 12a. Pengukuran Antropometri Kepala


No. Data yang diukur Cara pengukuran
1. Panjang kepala (Pk) Dihitung dari kepala bagian belakang yang
paling menonjol sampai kepala yang paling
depan.
2. Lebar kepala (Lk) Dihitung dari kepala samping kanan menuju
kepala samping kiri.
3. Diameter maksimum dari Diameter kepala, dihitung dari dagu menuju
dagu kepala atas bagian belakang.
(Dmd)
4. Dagu ke puncak kepala Diameter kepala, dihitung dari dagu menuju
(Dpk) kepala bagian atas.
5. Telinga ke puncak kepala Dihitung dari pusat telinga menuju kepala
(Tpk) bagian atas.
6. Telinga ke belakang kepala Dihitung dari pusat telinga menuju bagian
(Tbk) kepala bagian belakang
7. Antara dua telinga (Adt) Dihitung dari telinga menuju telinga satunya.
8. Mata ke puncak kepala Dihitung dari mata menuju kepala bagian
(Mpk) belakang
9. Mata ke belakang kepala Dihitung dari mata menuju kepala bagian
(Mbk) belakang
10. Antara dua pupil mata Dihitung antara pupil satu dengn pupil yang
(Apm) satunya.
11. Hidung ke puncak kepala Dihitung dari hidung menuju kepala bagian
(Hpk) atas.
12. Hidung ke belakang kepala Dihitung jarak dari hidung menuju kepala
(Hbk) bagian belakang.
13. Mulut ke puncak kepala Dihitung dari mulut menuju kepala bagian atas.
(Mupk)
14. Lebar mulut (Lm) Dihitung dari lebar mulut ( dari samping kanan
menuju samping kiri)

Tabel 12b. Hasil Pengukuran Antropometri Kepala


PRIA X WANITA X Keterangan

22
No Data yang R R R R R R R R R R
. diukur / 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
dimensi
tubuh
1. Panjang
kepala (Pk)
2. Lebar kepala
(Lk)
3. Diameter
maksimum
dari dagu
(Dmd)
4. Dagu ke
puncak
kepala (Dpk)
5. Telinga ke
puncak
kepala
(Tpk)
6. Telinga ke
belakang
kepala
(Tbk)
7. Antara dua
telinga (Adt)
8. Mata ke
puncak
kepala (Mpk)
9. Mata ke
belakang
kepala
(Mbk)
10. Antara dua
pupil mata
(Apm)
11. Hidung ke
puncak
kepala
(Hpk)
12. Hidung ke
belakang
kepala
(Hbk)
13. Mulut ke
puncak
kepala
(Mupk)
14. Lebar mulut
(Lm)

2. Silahkan mengisi hasil pengukuran dalam tabel yang tersedia.


3. Gabungkan beberapa tabel yang tersedia menjadi satu tabel saja.
4. Kumpulkan hasil kerja sebagai laporan kelompok
f. Evaluasi
1. Mahasiswa mengisi lembar kerja.
2. Mahasiswa mengumpulkan hasil kerja sebagai laporan kelompok

23
DAFTAR PUSTAKA

1. Nurmianto (1996) .
2. http://antropometriindonesia.org/index.php/detail/sub/3/4/35/d18
3.

24

Anda mungkin juga menyukai