Anda di halaman 1dari 34

ANTROPOMETRI

DAN
PENERAPANNYA
MAKOMUL AMIN,SKM,M.Kes
Makomul_amin@htp.ac.id
Pendahuluan
Abad 19
Antropometri digunakan utk klasifikasi potensi para
penjahat melalui sketsa karakterisik wajah
Awal abad 20
NAZI
Untuk klasifikasi tengkorak dan ciri fisik bangsa
Saat ini
Penggunaan antrropometri banyak sekali
Seperti PSG, Menantau Pertumbuhan anak, Desain
keperluan dll
Anthro = manusia
Metri = ukuran
Antropometri adalah studi yang
berkaitan dengan pengukuran dimensi
tubuh manusia yg relevan dg desain ttg
sesuatu yg dipakai org

DALAM MENENTUKAN UKURAN


STASIUN KERJA, ALAT KERJA DAN
PRODUK PENDUKUNG LAINNYA,
DATA ANTROPOMETRI TENAGA
KERJA MEMEGANG PERANAN
PENTING.
PERTIMBANGAN
ANTROPOMETRI DALAM ERGONOMI
DESAIN

Annis & Mc Convile (1996) membagi aplikasi ergonomi


kaitannya dengan Antropometri menjadi 2 devisi utama
yaitu :
1) Ergonomi berhadapan dengan tenaga kerja, mesin
beserta sarana pendukung lainnya dan lingkungan
kerja.
2) Ergonomi berhadapan dengan karakteristik produk
pabrik yang berhubungan dengan konsumen atau
pemakai produk
Data antropometri

Data antropometri digunakan


untuk berbagai keperluan, seperti
status gizi, pertumbuhan
anak,perancangan stasiun kerja,
fasilitas kerja, dan desain produk
agar diperoleh ukuran-ukuran
yang sesuai dan layak dengan
dimensi anggota tubuh manusia
yang akan menggunakannya
SUTARMAN

Bahwa dengan mengetahui


ukuran antropometri tenaga
kerja akan dapat dibuat
suatu desain alat kerja yang
sepadan bagi tenaga kerja
yang akan menggunakan,
dengan harapan dapat
menciptakan kenyamanan,
kesehatan, keselamatan
dan estetika kerja.
KRITERI A ANTROPOMETRI UNTUK
P E N E R A P A N E R G O N O M I

Antropometri statis

PENGUKURAN YG DILAKUKAN PADA


SAAT TUBUH DALAM KEADAAN
POSISI STATIS/DIAM.
ANTROPOMETRI STATIS MELIPUTI
DIMENSI OTOT RANGKA /SKELETAL
APLIKASI DARI ANTROPOMETRI
STATIS SEPERTI DESAIN HELM, APD,
KACA MATA, DLL

Antropometri Dinamis

Pengukuran antropometri yg dilakukan


pd saat tubuh sedang melakukan
aktifitas
Pengukuran Antropometri Statis

Posisi Duduk
Jenis pengukuran antropometri
statis dilakukan dalam 2 posisi,
yaitu :

Posisi Berdiri
Pengukuran Antropometri Statis
posisi berdiri

Posisi berdiri : 11 12 Posisi duduk:


1. Tinggi badan 1. Tinggi kepala
8 10
2. Tinggi mata 2 2. Tinggi mata
3. Tinggi bahu 3 1 3. Tinggi bahu
4 4. Tinggi siku
4. Tinggi siku
5
5. Tinggi pinggang 7 5 5. Tinggi pinggang
6. Tinggi tulang 6. Tinggi tulang
13
pinggul 14 pinggul
7. Tinggi kepalan 7. Panjang butoock-lutut
tangan posisi siap 8. Panjang butoock-
8. Tinggi jangkauan atas popiletal
9. Panjang depa 9. Tinggi telapak kaki lutut
10. Panjang lengan 10. Tinggi telapak kaki
11. Panjang lengan atas popiletal
12. Panjang lengan bawah 11. Panjang kaki
13. Lebar bahu 12. Tebal paha
14. Lebar dada 9
Pengukuran Antropometri Statis
….. posisi duduk
1. Tinggi kepala
2. Tinggi mata
3. Tinggi bahu
4. Tinggi siku
5. Tinggi pinggang
6. Tinggi tulang pinggul
7. Panjang buttoock - lutut
8. Panjang buttock - lekuk lutut
9. Tinggi telapak kaki- lutut
10. Tinggi telapak kaki -lekuk lutut
11. Panjang kaki
12. Tebal paha
Teknik pengukuran
antropometri statis
Antropometer Set
Serangkaian antropometer dpt dirangkai
utk mengukur antropometri Sliding weight scale : Antropometer bone
utk mengukur bb dan caliper :
tinggi Utk mengukur lebar
dan tebal bagian
tubuh
Metal height scale :
Pengukur tinggi badan yg praktis dg
ujung atas ditempel ditembok

Spreading caliper: Slideng caliper :


Mengkur lebar dan Mengukur panjang
tebal dari bagian dan ketinggian dari
tubuh ttt anggota tubuh ttt
Standar pengukuran antropometri statis posisi berdiri dan duduk
Karena jumlahnya yang
Variabel antropometri sangat banyak maka
pemilihan variabel
Adalah karakteristik antropometri disesuaikan
pada tubuh manusia dengan tujuan dari
yang dapat diukur, pemakaian data
didefinisikan, dan antropometri tersebut
distandarisasikan
dalam satuan ukur
Variabel Antropometri pada Posisi Duduk Samping
Variabel Antropometri pada Posisi Duduk Menghadap ke Depan
Variabel Antropometri pada Posisi Berdiri
Variabel Antropometri Tangan
Variabel Antropometri Kaki
Variabel Antropometri Kepala
Statistik untuk aplikasi
data antropometri
Antrhropometri menurut Stevenson
(1989) dan Nurmianto (1991) adalah
satu kumpulan data numerik yang
berhubungan dengan Karakteristik fisik
tubuh manusia, ukuran, bentuk tubuh,
dan kekuatan serta penerapan dari
data tersebut untuk penanganan
masalah desain.

Penerapan data anthropometri ini


akan dapat dilakukan jika tersedia
nilai mean (rata-rata) dan Standar
deviasinya (SD) dari suatu distribusi
normal.
N (x. x )
90 %

5% 95 %

X
1.96  x 1.96  x

2.5 % th % ile 97.5 % th % ile

Gambar
Grafik distribusi normal
Distribusi normal ditandai
Distribusi dengan adanya nilai mean
(rata-rata) dan standar
Normal deviasi (SD).
.

Percentil adalah suatu nilai yang


menyatakan bahwa persentase
tertentu dari sekelompok orang
yang dimensinya sama dengan
atau lebih rendah dari nilai tersebut.
Misalnya 95% populasi = adalah
sama dengan atau lebih
tinggi dari 95 percentil;
5% populasi = berada sama
dengan atau lebih rendah
dari 5 percentil.

Besarnya nilai percentil dapat


ditentukan dari tabel probabilitas
distribusi normal.
Nilai Percentil: Rumus Estimasi:
1 st X- 2,325  x
2.5 th X- 1,960  x
5 th X- 1,645  x
10 th X- 1,280  x
50 th X
90 th X+ 1,280  x
95 th X+ 1,645  x
97.5 th X+ 1,960  x
99 th X+ 2,325  x

Gambar 5.2
Distribusi normal dan perhitungan percentil
(Sumber data : Stevenson, 1989 ; Nurmianto, 1991)
Dalam pokok bahasan anthropometri, 95
percentil menunjukan tubuh berukuran
besar, sedangkan 5 percentil menunjukan
tubuh berukuran kecil. Jika diinginkan
dimensi untuk mengakomodasi 95%
populasi maka 2.5 dan 97.5 percentil adalah
batasan rentang yang dapat dipakai (gambar
5.1, gambar 5.2 dan tabel 5.1)
Sesuatu masalah praktis yang disebabkan oleh
variabilitas besar yang diberikan dalam buku
karangan : K.W. Kennedy adalah menunjukkan
perbedaan tinggi badan para pilot penerbang
Amerika Serikat dan berbagai negara lain yang
mungkin akan menggunakan pesawat terbang yang
sama yaitu Jepang dan Vietnam.

Yang lebih utama dari dimensi tinggi badan untuk


tujuan perancangan cockpit (compartment) pesawat
terbang adalah dimensi tinggi pada saat duduk
(seating height)
Penggunaan data antropometri
Walaupun hanya dalam penggunaan satu dimensi saja,
seperti misalnya Jangkauan kedepan (forward reach), maka
penggunaan rata-rata (50 percentil) dalam penyesuaian
pemasangan suatu alat kontrol akan menghasilkan bahwa
50% populasi akan tidak mampu menjangkaunya.
Bahwa merupakan suatu kesalahan
dalam perancangan suatu tempat kerja
ataupun produk jika berdasarkan pada Selain dari pada itu, jika seseorang mempunyai dimensi pada
dimensi yang hipotesis yaitu rata-rata populasi, katakanlah tinggi badan, maka belum tentu,
menganggap bahwa semua dimensi bahwa dia berada pada rata-rata populasi untuk dimensi
adalah merupakan rata-rata. lainnya
Tabel 2. Dimensi Untuk Orang Inggris Dewasa Usia 19
– 65 Tahun Dimana : X = Nilai Rata-rata (Mean), Gx =
Nilai Standar Deviasi (SD), 5% = Nilai 5 Persentile, 95
% = Nilai 95 Persentil (mm)

Tabel 3. Perkiraan Anthropometri Untuk Masyarakat


Hongkong, Dewasa, dapat Diekivalensikan Sementara
Untuk Masyarakat Indonesia (Kesamaan Etnis Asia)
(mm)

Tabel 4. Anthropometri Masyarakat Indonesia Yang


Didiapat Dari Interpolasi Masyarakat British dan
Hongkong (Phesant, 1286) Terhadap Masyarakat
Indonesia (mm)

Tabel 5. Anthropometri Telapak Tangan Orang


Indonesia (mm)
CONTOH

Tinggi pintu untuk orang british: (posisi


Tinggi badan pria dewasa berdiri)
(Inggris) yang berusia antara 19- gunakan 99 persentil, 30 mm utk tebal
45 tahun adalah terdistribusi sepatu, 50 mm utk tinggi topi, 50 mm utk
normal dengan mean X adalah dynamic clearance
1.745 mm dan SD adalah 69 mm. = X + 2.325 SD
Berapa tinggi 95 persentil dari = 1740 + (2,325 x 70)
populasi tersebut? = 1903 mm
= X +1,645 SD Total tinggi pintu:
= 1.745 +1,645 (69) = 1903 + 30 + 50 + 50 = 2033 mm
= 1.859 mm
CONTOH PERANCANGAN DENGAN MENGGUNAKAN DATA ANTROPOMETRI STATIS.

1 (Tinggi Pintu)
Dalam perancangan ini adalah cukup beralasan jika menggunakan 99 persentil populasi pria yang
diperkirakan akan menggunakan pintu tersebut. Dan hal ini hanya akan mengakibatkan 1%
populasi pria yang terantuk pada saat memasuki ruangan tersebut.
Dengan menggunakan data dari Tabel 5.1. nilai 99 persentil tersebut adalah dengan
mengaplikasikan rumus sebagai berikut :

= X + 2,325 SD
= 1740 + (2,325 x 70)
= 1903 mm
Perlu adanya penambahan 30 mm untuk tebal sepatu, 50 mm untuk tinggi topi dan 50 mm untuk
dynamic clearance (kelonggaran dinamis). Oleh karena tinggi badan manusia akan relatif
bertambah pada berjalan atau berlari yang disebut sebagai pengaruh dinamis (dynamic effect).
Sehingga total tinggi pintu :

Tp = 1903 + 30 + 50 + 50
= 2033 mm.
Ini adalah tinggi pintu yang sesuai dengan perancangan riil. Standard British untuk tinggi pintu
adalah 2040 mm
2 . Perancangan Rak
(Tinggi untuk jangkauan ke depan maksimum)

Misalnya untuk :
1. Dalam jangkauan untuk rak (shelf)dalam posisi kerja sambil berdiri.
2. Jarak jangkauan alat pengendali (control) dalam posisi kerja sambil duduk.

Disini sebaiknya kita menggunakan persentil kecil dari populasi yang akan
memakai rak (shelf) untuk menjamin bahwa setiap orang akan dapat
menggunakannya. Personil paling kecil (1%) sebaiknya tidak dipilih untuk
menghindari konsekuensi rak yang tinggi. Konsekuensi tersebut tidak
seburuk tinggi pintu yang terlalu pendek atau sempitnya handel pembuka.
Jadi dimensi yang terkecil bisa saja berdiri sambil “jinjit” (perlu ditambah 75
mm untuk dimensi berdiri). Atau dibantu dengan “dingklik” pada saat berdiri.
Kesimpulan pilih 5 persentil.

Dimensi tinggi bahu (shoulder height) akan menggambarkan tinggi rak yang
akan memberikan jangkauan maksimum dari tabel 5.1. 5 persentil dimensi no
3 (tinggi bahu) untuk wanita adalah 1215 mm.
Sedangkan jangkauan maksimum untuk tinggi rak tersebut didapat dengan
menghitung selisih antara dimensi 26 (jangkauan kedepan), dan dimensi 17
(tebal dada), yaitu 650 mm – 210 mm = 440 mm
Tinggi Genggaman Koper
Analisanya bahwa kopor tersebut tidak boleh menggeser di lantai pada saat
dibawa. Oleh karenanya dimensinya tidak boleh lebih besar dari dimensi No.5
(tinggi genggaman tangan, pada saat berdiri). Atau disebut sebagai Knuckle
height. Jika kopor tersebut dirancang untuk masyarakat awam suatu jenis
populasi maka 5 persentil dimensi no.5 untuk wanita sebaiknya dipilih. Sehingga
perhitungannya menjadi :

H = 660 mm + tinggi sepatu


= 660 mm + 30 mm
= 715 mm.

Anda mungkin juga menyukai