ANTROPOMETRI
DAN ERGONOMI
DI HUNIAN SEDERHANA
Paparan 1
Pengertian Antropometri dan
.....
Ergonomi dalam Perancangan
01 Pendahuluan: Definisi-definisi
TRANSFER KUALITAS
KNOWLEDGE RANCANGAN
Semula, data antropometri digunakan oleh para ergonom sebagai dasar dalam melakukan
perancangan sehingga terjadi kesesuaian antara dimensi tubuh pengguna (manusia)
dengan rancangan yang digunakan. Desain rancangan yang mengacu pada data
antropometri diharapkan dapat menciptakan kemudahan bagi pengguna dalam
melakukan aktivitasnya sehingga dapat meningkatkan kemampuan kerja yang berdampak
pada peningkatan produktivitas kerja.
Dewasa kini, penerapan data antropometri tidak hanya pada dunia industri dan pekerjaan
saja namun juga ke semua aspek kehidupan. Seperti halnya aktivitas rumah tangga, apabila
menggunakan peralatan yang tidak sesuai dengan dimensi tubuh maka akan berdampak
pada ketidaknyamanan bahkan dapat menyebabkan keluhan muskuloskeletal.
[Purnomo, 2013]
KeteranganSimbol KeteranganSimbol
No Antropometri Statis No Antropometri Statis
Berdiri Simbol Duduk Simbol
1. Tinggi badan tegak Tbt 1. Tinggi popliteal Tpo
2. Jangkauan tangan keatas Jta 2. Tinggi duduk tegak Tdt
3. Tinggi mata berdiri Tmb 3. Tinggi mata duduk Tmd
4. Tinggi bahu berdiri Tbb 4. Tinggi bahu duduk Tbd
5. Jangkauan tangan ke samping Jts 5. Tinggi sandaran punggung Tsp
Lp
6. Jangkauan rentang tangan Jrt 6. Tinggi siku duduk Tsd
7. Jangkauan rentang siku ke siku Jrs 7. Tinggi pinggang Tp
8. Tinggi siku berdiri Tsb 8. Lebar bahu Lb
9. Tinggi pinggang berdiri Tpb 9. Siku ke siku Lss
10. Tinggi genggaman tangan Tgt 10. Lebar Pinggang Lp
11. Tinggi lutut berdiri Tlb 11. Lebar sandaran duduk Lsd
12. Jangkauan tangan ke depan Jtd 12. Tebal perut duduk Lpd
13. Tebal dada berdiri Tdb 13. Tebal paha Tp
14. Berat badan Bb 14. Pantat popliteal Pp
Tlb
15. Panjang tangan Pt 15. Pantat ke lutut Pl
16. Panjang lengan atas Pla
KeteranganSimbol KeteranganSimbol
No Antropometri Statis No Antropometri Statis
Berdiri Simbol Duduk Simbol
1. Tinggi badan tegak Tbt 1. Tinggi popliteal Tpo
2. Jangkauan tangan keatas Jta 2. Tinggi duduk tegak Tdt
Pla Tdp 3. Tinggi mata berdiri Tmb 3. Tinggi mata duduk Tmd
4. Tinggi bahu berdiri Tbb 4. Tinggi bahu duduk Tbd
Jta
5. Jangkauan tangan ke samping Jts 5. Tinggi sandaran punggung Tsp
Tbt 6. Jangkauan rentang tangan Jrt 6. Tinggi siku duduk Tsd
7. Jangkauan rentang siku ke siku Jrs 7. Tinggi pinggang Tp
Tmb
8. Tinggi siku berdiri Tsb 8. Lebar bahu Lb
Tbb 9. Tinggi pinggang berdiri Tpb 9. Siku ke siku Lss
Tp Tpo Tsb 10. Tinggi genggaman tangan Tgt 10. Lebar Pinggang Lp
11. Tinggi lutut berdiri Tlb 11. Lebar sandaran duduk Lsd
Tpb
12. Jangkauan tangan ke depan Jtd 12. Tebal perut duduk Lpd
13. Tebal dada berdiri Tdb 13. Tebal paha Tp
Tlb 14. Berat badan Bb 14. Pantat popliteal Pp
15. Panjang tangan Pt 15. Pantat ke lutut Pl
16. Panjang lengan atas Pla
KeteranganSimbol KeteranganSimbol
No Antropometri Statis No Antropometri Statis
Berdiri Simbol Duduk Simbol
1. Tinggi badan tegak Tbt 1. Tinggi popliteal Tpo
Tdt 2. Jangkauan tangan keatas Jta 2. Tinggi duduk tegak Tdt
Lb 3. Tinggi mata berdiri Tmb 3. Tinggi mata duduk Tmd
Tmd
4. Tinggi bahu berdiri Tbb 4. Tinggi bahu duduk Tbd
Tbd 5. Jangkauan tangan ke samping Jts 5. Tinggi sandaran punggung Tsp
Lss 6. Jangkauan rentang tangan Jrt 6. Tinggi siku duduk Tsd
Tsp
7. Jangkauan rentang siku ke siku Jrs 7. Tinggi pinggang Tp
Tsd 8. Tinggi siku berdiri Tsb 8. Lebar bahu Lb
9. Tinggi pinggang berdiri Tpb 9. Siku ke siku Lss
10. Tinggi genggaman tangan Tgt 10. Lebar Pinggang Lp
11. Tinggi lutut berdiri Tlb 11. Lebar sandaran duduk Lsd
12. Jangkauan tangan ke depan Jtd 12. Tebal perut duduk Lpd
13. Tebal dada berdiri Tdb 13. Tebal paha Tp
14. Berat badan Bb 14. Pantat popliteal Pp
15. Panjang tangan Pt 15. Pantat ke lutut Pl
16. Panjang lengan atas Pla
Lsd
Antropometri Statis Penghuni dalam Posisi Duduk
Sumber: Antropometri dan Ergonomi di Hunian Sederhana
Dalam menentukan sampel data pengukuran antropometri yang akan diambil, terdapat
beberapa faktor yang perlu menjadi pertimbangan, antara lain:
Pengertian ergonomi mernurut KBBI adalah ilmu tentang hubungan di antara manusia, mesin
yang digunakan, dan lingkungan kerjanya. Sehingga, dapat menciptakan kesejahteraan
manusia dalam beraktivitas dan optimalisasi performa kerja secara keseluruhan –
meningkatkan produktivitas (International Ergonomic Association) Sasaran ergonomi rumah yang ergonomis
menurut Sulaksana dan Iftikar (2010), yaitu:
Perancangan arsitektur dengan pendekatan ergonomi lebih memerhatikan dimensi jarak a. Kebutuhan-kebutuhan berkegiatan di
ruangan (clearance dimension) dan jarak jangkauan (reach dimension) sehingga pengguna dalam rumah;
dapat beraktivitas dengan leluasa serta mampu menjangkau dan mengoperasikan peralatan b. Penghuni berkegiatan dengan aman dan
kerja. Menurut Iftikar Sulaksana (2010), ruang gerak pada sebuah fungsi bangunan harus sehat;
dapat mewadahi dengan baik kebutuhan baik fisik maupun psikososiologik penggunanya. c. Penghuni berkegiatan dengan nyaman;
d. Penghuni berkegiatan dan memakai
Beberapa manfaat ergonomi pada desain arsitektur (Matt Middlesworth, ErgoPlus): sumber daya dengan efisien.
1. Mengurangi biaya konstruksi dari desain yang berlebihan …
2. Produktivitas yang lebih tinggi
3. Kualitas produk (aktivitas) yang lebih baik
4. Tingkat keselamatan yang lebih baik
…
BIMBINGAN TEKNIS: ANTROPOMETRI DAN ERGONOMI DI HUNIAN SEDERHANA 11
DEFINISI HUNIAN SEDERHANA
Hunian sederhana dapat meliputi rumah sederhana dan rumah susun sederhana (Kepmenkeu 393/KMK.04/1996). Rumah sederhana adalah tempat
kediaman yang layak dihuni dan harganya terjangkau masyarakat berpenghasilan rendah dan sedang (Kepmen Perkimpraswil 403/2002). Rumah
Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara
fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah,
terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama (PP 13/2021) .
Pengertian Rumah Sederhana menurut PP 12/2021 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman merupakan rumah yang
dibangun di atas tanah dengan luas lantai dan harga jual sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Definisi populer mengenai hunian sederhana adalah hunian yang biasanya merupakan bangunan satu lantai (1 unit hunian apabila rumah susun)
dengan luas bangunan kurang dari 90 m2. Pemenuhan kebutuhan dasar penghuni di lahan yang terbatas dapat diakomodasi melalui perancangan
yang efektif dan tepat guna. Rumah yang tergolong dalam kategori hunian sederhana adalah hunian dengan tipe 36.
…
Dalam konteks antropometri, persentil merupakan nilai persentasi tertentu dari sekelompok individu berdasarkan
hasil pengukuran dimensi tubuh dengan nilai yang sama atau lebih rendah dari nilai yang diperoleh. Nilai yang
biasa digunakan dalam antropometri adalah persentil 95, persentil 5, dan persentil 50.
• Persentil 95 menyatakan bahwa 95% populasi berada pada atau di bawah ukuran tersebut. Sebagai contoh,
95 persentil tinggi badan suatu populasi adalah 175 cm, maka 95% dari populasi memiliki tinggi badan yang
sama atau kurang dari 175 cm
• Persentil 5 menunjukkan 5% populasi berada pada atau di bawah ukuran tersebut. Sebagai contoh, 5 persentil
lebar bahu suatu populasi adalah 30 cm, maka 5% dari populasi memiliki lebar bahu sama atau kurang dari 30
cm, sedangkan 95% lainnya memiliki lebar bahu lebih dari 30 cm.
• Persentil 50 menunjukkan 50% populasi berada pada atau di bawah ukuran tersebut. Sebagai contoh, 50
persentil jagkauan tangan depan adalah 69.8 cm, maka 50% dari populasi memiliki jangkauan tangan depan
sama atau kurang dari 69.8 cm, sedangkan 50% lainnya memiliki ukuran lebih dari 69.8 cm. (Sering juga disebut
rata-rata)
Dengan kata lain, Persentil 95 menunjukkan dimensi tubuh berukuran besar, sedangkan Persentil 5 menunjukkan
dimensi tubuh berukuran kecil.
…
BIMBINGAN TEKNIS: ANTROPOMETRI DAN ERGONOMI DI HUNIAN SEDERHANA 13
PROSES PERANCANGAN
Penggunaan dimensi jangkauan harus dapat dijangkau oleh populasi yang memiliki
jarak jangkauan terpendek. Misalnya saja ukuran meja pekerja seperti pada
gambar, orang dengan jangkauan lengan yang pendek dapat menjangkau alat
atau benda kerja tanpa harus membungkuk (stretching). Jika orang yang
jangkauan lengannya pendek dapat menjangkau, maka orang yang jangkauan
lengan lebih panjang pun akan dapat menjangkaunya. Oleh karena itu
menggunakan nilai persentil terkecil (persentil 5)
Berlaku pada perancangan: rak dapur, rak buku, kotak obat dan sejenisnya yang
Area jangkauan dengan persentil ke-5
Sumber: Eastman Kodak Company, 1986
menggunakan konsep jangkauan (alat kontrol yang dijangkau oleh lengan)
Modul ini akan membahas mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang pada hunian sederhana,
sehingga unit aktivitas yang diperhitungkan adalah aktivitas dasar di hunian sederhana
dengan intensitas yang cenderung lebih tinggi. Penggunaan perabot di setiap ruangan juga
dapat mempengaruhi keberlangsungan aktivitas penggunanya.
…
BIMBINGAN TEKNIS: ANTROPOMETRI DAN ERGONOMI DI HUNIAN SEDERHANA 17
PERTIMBANGAN PERANCANGAN ERGONOMI & ANTROPOMETRI
Pengguna
Dimensi Tubuh
Antropometri dimensi tubuh bergantung pada beberapa faktor, antara lain jenis kelamin,
umur hingga suku atau ras. Satuan dimensi tubuh akan menjadi pertimbangan desain
terhadap kebutuhan ruang dengan mempertimbangkan kelonggaran dan sirkulasi untuk
terciptanya kenyamanan gerak bagi pengguna. Kelonggaran yang perlu dipertimbangkan
antara lain: ketebalan pakaian, ketinggian sepatu, ukuran topi, maupun antropometri
dinamis,
Unit Aktivitas
Kebutuhan ruang gerak disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan oleh pengguna di
dalam hunian. Unit aktivitas merupakan tahapan aktivitas terkecil untuk melakukan suatu
kegiatan tertentu, misalnya duduk di kursi sebelum menyalakan dan menonton TV di sebuah
ruang keluarga. Unit aktivitas ini akan menjadi pertimbangan dalam menentukan kebutuhan
ruang di sebuah rancangan hunian sederhana.
Aktivitas X
Intensitas
Aktivitas yang sering dilakukan atau memiliki intensitas yang tinggi merupakan kelompok
aktivitas dasar yang penting untuk diperhitungkan dalam menentukan kebutuhan ruang
dalam sebuah hunian. Misalnya, terdapat aktivitas duduk di kursi saat menonton TV dengan
intensitas 4 kali sehari dengan durasi 2 jam, sedangkan aktivitas mengambil makanan di meja
saat menonton TV hanya dilakukan sesekali (durasi kurang dari 5 menit). Maka, pertimbangan
terhadap aktivitas mengaambil makanan di meja saat menonton TV memiliki prioritas
terendah untuk diperhitungkan dalam perancangan karena intensitas yang lebih rendah.
Perabot
Posisi peletakan dan penggunaan dimensi perabot dapat mempengaruhi pola pergerakan
di dalam hunian, sehingga ruangan dapat difungsikan sesuai dengan aktivitas pengguna.
Identifikasi perabot yang dibutuhkan pada hunian didasarkan pada kelompok aktivitas dasar
dengan mempertimbangkan toleransi psikologis.
…
BIMBINGAN TEKNIS: ANTROPOMETRI DAN ERGONOMI DI HUNIAN SEDERHANA 20
03. DATA ANTROPOMETRI
DALAM PERANCANGAN
…
Penyediaan bangunan gedung di Indonesia, mengacu pada Undang-Undang No 28/2002 tentang Bangunan
Gedung, harus memenuhi persyaratan teknis keandalan bangunan gedung yang meliputi: keselamatan, kesehatan,
kenyamanan, dan kemudahan. Terciptanya kenyamanan pada bangunan gedung harus memenuhi beberapa aspek
antara lain kenyamanan ruang gerak dan hubungan antar ruang, kenyamanan termal, kenyamanan pandangan
(visual) serta kenyamanan terhadap getaran dan kebisingan. Pengaplikasian data antropometri dalam perancangan
bangunan gedung bertujuan untuk menciptakan kenyamanan ruang gerak di dalam bangunan sebagai standar
kebutuhan minimal ruang gerak.
Perancangan bangunan gedung di Indonesia masih belum menggunakan data antropometri dengan tepat guna.
Seharusnya, rancangan bangunan bertaraf internasional (bandara atau hunian ekspatriat) menggunakan
antropometri internasional. Sedangkan, rancangan bangunan dengan mayoritas pengguna merupakan warga
Indonesia, menggunakan data antropometri Indonesia dalam proses perancangan. Hal ini dikarenakan postur tubuh
warga Indonesia berbeda dengan postur tubuh internasional, sehingga menyebabkan kenyamanan ruang gerak
tidak terpenuhi pada desain rancangan.
Menentukaan objek rancangan, pada modul ini adalah hunian sederhana (rumah sederhana dan
1. rumah susun sederhana), serta dimensi perlu diperhitungkan dalam perancangan.
2. Menentukan pengguna pada objek rancangan (pria, wanita, anak-anak, orang dewasa, lansia, dll)
4. Menentukan nilai persentil untuk tiap dimensi tubuh yang relevan dengan melihat data antropometri
Mempertimbangkan faktor “kelonggaran” pada data yang ada jika diperlukan seperti pakaian,
5. sepatu, sarung tangan, masker, dan penutup kepala.
Menggunakan simulator untuk melakukan uji rancangan. Lakukan evaluasi untuk mengetahui
6. kesesuaian rancangan dengan kebutuhan.
Dalam merancang bangunan gedung diperlukan pertimbangan secara jelas siapa penggunanya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan tingkat
kenyamanan yang diharapkan sehingga aktivitas dalam bangunan dapat mewadhi kebutuhan pengguna.
Perancangan fasilitas publik harus memerhatikan Perlu menggunakan jumlah sampel yang besar agar representatif
jumlah sampel yang digunakan untuk atau dapat menggunakan konsep estimasi range dengan
mendapatkan kenyamanan ergonomi yang menggunakan data persentil. Nilai persentil yang biasa
sesuai. Penggunaan data rerata terhadap digunakan adalah P5 (persentil kecil) dan P95 (persentil besar)
dimensi tubuh penngguna dianggap tidak efisien untuk menentukan jangkauan dan dimensi ruang serta P50
apabila range yang digunakan tidak sesuai (persentil tengah) dipakai jika rancangan desain harus dapat
[Hertzberg, 1979]. dipakai untuk berbagai ukuran tubuh manusia
Departemen Keuangan Republik Indonesia. 1996. Tata Cara Pembayaran Pajak Penghasilan Atas Penghasilan yang Diterima
atau Diperoleh Wajib Pajak Badan yang Usaha Pokoknya Melakukan Transaksi Penjualan atau Pengalihan Hak Atas
Tanah dan/atau Bangunan, No. 393/KMK.04/1996. Jakarta. Menteri Keuangan Republik Indonesia.
ErgoPlus. Ergonomics 101: The Definition, Domains, and Applications of Ergonomics. Diakses pada 30 Agustus 2022, dari
https://ergo-plus.com/ergonomics-definition-domains-applications/#definition
Hermawan, Yuri., dan Wulan Enggar Sari. 2020. Antrpometri dan Ergonomi di Hunian Sederhana. Bandung: Pusat Litbang
Perumahan dan Permukiman.
Indonesia. 2021. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 22. Jakarta.
Indonesia. 2021. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2021. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 23. Jakarta.
Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah. 2002. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor
403/KPTS/M/2002. Jakarta.
Pheasant, Stephen. 2003. Bodyspace Anthropometry, Ergonomics and the Design of Work. London. Taylor & Francis e-Library