Anda di halaman 1dari 32

ANTROPOMETRI TENAGA KERJA

SEBAGAI DASAR PERANCANGAN


FASILITAS KERJA
Oleh :
Tyas Lilia Wardani, SST.,M.KKK
Pengertia
n⚫ Istilah antropometri berasal dari kata “antro” = manusia dan
“metri” = ukuran. Secara definitif antropometri dapat
dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan
pengukuran dimensi tubuh manusia.
⚫ Antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh atau
karakteristik fisik tubuh lainnya yang relevan dengan
desain tentang sesuatu yang diapakai manusia (Sanders
dan McCormick, 1993)
⚫ Antropometri secara luas digunakan untuk pertimbangan
ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas yang
merupakan faktor penting dalam menunjang peningkatan
produktivitas.
ALAT UKUR

🠶 Antropometer set / Meteran jahit / meteran kayu.


🠶 Kursi/bangku untuk pria: 40 x 40 x 40 cm
🠶 Kursi/bangku untuk wanita: 35 x 35 x 35 cm
4 STANDAR PENGUKURAN
ANTROPOMETRI

🠶 DIMENSI ANTROPOMETRI STATIS POSISI BERDIRI


🠶 DIMENSI ANTROPOMETRI STATIS POSISI DUDUK
🠶 DIMENSI ANTROPOMETRI STATIS ANGGOTA TUBUH TERTENTU
Beberapa Ukuran Antropometri Statis Berdiri
Beberapa Ukuran Antropometri Statis Duduk
DIMENSI ANTROPOMETRI STATIS POSISI BERDIRI
No. Jenis Ukuran Batasan Gambar
1 Tinggi badan (Gidan) Bagian kepala paling atas s/d alas kaki
dalam keadaan berdiri tegak

2 Tinggi bahu (Gihu) Bahu bagian atas sampai dengan alas


kaki dalam keadaan berdiri tegak

3 Tinggi siku (Giku) Siku lengan yang berada dalam posisi


vertical sampai dengan alas kaki dalam
keadaan berdiri

4 Tinggi pinggul (Gigul) Tulang pinggul paling atas sampai


dengan alas kaki dalam keadaan berdiri
tegak

5 Lebar bahu (Barhu) Diukur bagian lengan atas kiri sampai


dengan bagian luar lengan atas kanan
dan diambil yang paling lebar
DIMENSI ANTROPOMETRI STATIS POSISI BERDIRI
No. Jenis Ukuran Batasan Gambar
6 Lebar pinggul Pinggul kiri sampai dengan pinggul
(Bargul) kanan dan diambil yang paling lebar
dalam posisi keadaan berdiri
7 Panjang lengan Diukur dari ketiak sampai dengan ujung
(Pangleng) jari tengah

8 Panjang lengan atas Diukur dari ketiak sampai siku


(Panglengtas)

9 Panjang lengan bawah Diukur dari siku sampai dengan ujung


(Panglengwah) jari tengah

10 Jangkauan atas Diukur dari titik tengah pergelangan


(Jangtas) teratas sampai dengan alas kaki, dalam
keadaan berdiri
11 Panjang depa Ujung jari tengah kiri sampai dengan
(Panpa) ujung jari tengan kanan
DIMENSI ANTROPOMETRI STATIS POSISI DUDUK
No. Jenis Ukuran Batasan Gambar
1 Tinggi duduk Bagian kepala paling atas sampai dengan alas
(Giduk) duduk, dengan posisi sikap duduk tegak

2 Tinggi siku duduk Diukur dari siku sampai dengan alas duduk
(Gikuduk) dengan sikap posisi duduk tegak

3 Tinggi pinggul duduk Diukur dari tulang pinggul atas sampai dengan
(Gigulduk) alas duduk

4 Tinggi lutut duduk Diukur dari lutut sampai dengan alas kaki
(Gitutduk) dengan posisi sikap duduk tegak

5 Panjang tungkai atas


Diukur dari lutut sampai dengan garis vertical
(Pangkaitas) punggung dan pinggang dengan posisi sikap
duduk tegak
6 Panjang tungkai Lipat lutut belakang sampai dengan alas kaki
bawah (Pangkaiwah) dalam sikap duduk dengan betis kedudukan
vertikal
DIMENSI ANTROPOMETRI STATIS ANGGOTA TUBUH TERTENTU
1. KAKI
DIMENSI ANTROPOMETRI STATIS ANGGOTA TUBUH TERTENTU
2. KEPALA
DIMENSI ANTROPOMETRI STATIS ANGGOTA TUBUH TERTENTU
3. TANGAN
DESAIN SARANA KERJA

🠶 KURSI KERJA
🠶 MEJA KERJA
🠶 LOKET PENDAFTARAN
🠶 RAK FILE
🠶 Persentil pada dasarnya menyatakan persentase manusia dalam
suatu populasi yang memiliki dimensi tubuh yang sama atau
lebih kecil dari nilai tersebut.
🠶 Persentil adalah suatu nilai yang menunjukkan persentase
tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau dibawah
nilai tersebut
🠶 Sebagai contoh, persentil ke-95 akan menunjukkan 95%
populasi akan berada pada atau dibawah ukuran tersebut,
sedangkan persentil ke-5 akan menunjukkan 5% populasi akan
berada pada atau dibawah ukuran itu. Dalam antropometri,
angka persentil ke-95 akan menggambarkan ukuran manusia
yang “terbesar” dan persentil ke-5 sebaliknya akan
menunjukkan ukuran “terkecil”.
Prinsip dasar penggunaan data antropometri

🠶Dalam pokok bahasan antropometri :


- 95 persentil (95th) menunjukkan TUBUH BERUKURAN
BESAR.
- 5 persentil (5th) menunjukkan TUBUH BERUKURAN KECIL.
🠶 Jika diinginkan dimensi untuk mengakomodasi 90 % populasi,
maka 5th dan 95th persentil adalah BATAS RENTANG YANG
BOLEH DIPAKAI.
🠶 Jika diinginkan dimensi untuk mengakomodasi 95 % populasi,
maka 2,5th dan 97,5th persentil adalah BATAS RENTANG YANG
BOLEH DIPAKAI.
METODE APLIKASI DATA ANTROPOMETRI
(prinsip penggunaan data antropometri)

DATA ANTROPOMETRI

DESAIN UNTUK DESAIN UNTUK


DESAIN UNTUK PENGGUNA RATA-
FASILITAS YANG
INDIVIDU EKSTRIM RATA
DAPAT DISESUAIKAN

DISAIN NILAI DISAIN NILAI % 5 WANITA-% 95 NILAI MEDIAN


MAKSIMUM MINIMUM LAKI-LAKI

% 95 LAKI-LAKI % 5 WANITA
LANGKAH-LANGKAH PERANCANGAN :

• Tetapkan dulu anggota tubuh yg akan difungsikan untuk hasil rancangan.


• Tentukan dimensi tubuh yang penting dalam proses perancangan.
• Tentukan populasi terbesar yagg harus diantisipasi, diakomodasikan dan menjadi
target utama pemakai rancangan produk.
• Tetapkan prinsip ukuran (individu ekstrim, rentang ukuran atau rata-rata).
• Pilih prosentase populasi yang harus diikuti (percentile 95th atau 5th)
• Setiap dimensi tubuh yang telah diidentifikasikan selanjutnya pilih/tetapkan nilai
ukuran dari tabel data anthropometri yang sesuai.
Aplikasi data tsb ditambah faktor kelonggaran (tebal pakaian, APD, dsb.).

Penerapan data antropometri dapat dilakukan menggunakan:


- Nilai Mean (X)
- Standar Deviasi
Rumus Perhitungan Persentil

🠶Pi = X + Ki .σ
🠶 Mean = ∑X
N
Pi : nilai persentil yg dihitung
X : rerata / mean
Ki : faktor pengali untk persentil yg diinginkan
σ: : standar deviasi
Ki : faktor pengali untk persentil yg diinginkan

1ST X – 2,325 σ
2,5TH X – 1,96 σ
5TH X – 1,645 σ
10TH X – 1,28 σ
50TH X + 0
90TH X + 1,28 σ
95TH X + 1,645 σ
97,5TH X + 1,96 σ
99TH X + 2,325 σ

Contoh  90th ukuran = X + 1,28 σ x


= 165 + 1,28 (6,5) = 173,32 cm
2
0
FAKTOR KELONGGARAN

🠶 Tinggi Sepatu (laki-laki = 2,5 cm, Wanita = 4 cm)


🠶 Topi = 2,5 cm
🠶 Helm = 3,5 cm
🠶 Pakaian tebal yg mengganjal pantat = 1 cm
(Tarwaka, 2010)
🠶 Tebal sepatu = 3 cm
🠶 Tinggi topi = 5 cm
🠶 Kelonggaran dinamis = 5 cm
(Eko Nurmianto, 1996)
9/20/2021
Perancangan Tinggi Pintu
Persentil Pertimba Hasil
5% 95% ngan rancangan
Dimensi Kelonggaran khusus

Tinggi 173, Tebal sepatu = 3,0 cm + 20 cm 206,3 cm


Badan 3 Tinggi topi = 5,0 cm
Kelonggaran dinamis =
5,0 cm
Hasil perancangan untuk :
• Laki-laki dan Wanita
• Usia : 20 – 40 tahun
• Suku : Jawa
• Posisi : Berdiri
• Badan : Normal
• Pakaian : tidak berpengaruh
• Kehamilan : tidak berpengaruh
Contoh Data Perancangan Kursi
Responden Tungkai - Pinggul - Lebar Bahu Lutut - Panjang Lebar Lantai -
Lutut (cm) Bahu (cm) (cm) Pangkal Lengan Pinggul Siku (cm)
Paha (cm) Bawah (cm)
(cm)

A 55 65 50 60 50 45 65

B 50 60 40 40 40 35 55

C 45 60 40 50 40 35 60

D 45 55 40 50 40 35 55

Rata-Rata 48.75 60 42,5 50 42,5 37,5 58,75


Tungkai - Lutut (Tinggi Kursi, dalam cm)
Lutut - Pangkal Paha (Panjang Kursi, dalam
cm)
Lebar Bahu (Lebar Kursi, dalam cm)
Pinggul - Bahu (Sandaran Punggung, dalam
cm)
Lantai - Siku, Panjang Lengan Bawah, Lebar Bahu
(Sandaran Tangan, dalam cm)

Lantai Siku Panjang Lengan Bawah


Lantai - Siku, Panjang Lengan Bawah, Lebar Bahu
(Sandaran Tangan, dalam cm)

Lebar Bahu
Lebar Pinggul (Sudut Alas Duduk, dalam
derajat)
Hasil Perancangan Desain Kursi

No. Tempat Duduk (Kursi) Kriteria (persentil) Ukuran (cm)

1. Tinggi kursi 5%-ile (tanpa injakan) 40,85

2. Panjang kursi 5%-ile (panjang tungkai atas) 36,5294

3. Lebar kursi 95%-ile (lebar bahu) 50,75

4. Sandaran punggung 5%-ile (tulang belakang) 53,268

5. Sandaran tangan 95%-ile (tinggi sandaran) 50,863


95%-ile (panjang sandaran) 34,25
95%-ile (jarak tepi dalam 50,75
sandaran)

6. Sudut alas duduk 95%-ile (lebar pinggul) 45,75°


Tugas Praktikum

🠶 Rancanglah sebuah meja dan kursi kerja berdasarkan ukuran


antropometri (data antropometri kelompok diskusi). Meja dan
kursi kerja tersebut untuk melakukan aktivitas mengetik
menggunakan laptop.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai