Anda di halaman 1dari 19

REVIEW & VERIFIKASI

DALAM AUDIT K3

Tyas Lilia Wardani, SST., M.KKK


Review dokumen
Meninjau dokumen – dokumen yang relevan dengan
Dokumentasi Sistem Manajemen, termasuk catatan, laporan audit
sebelumnya.

Daftar dokumen:
 Pedoman/Manual
 Prosedur
 Instruksi Kerja
 Dokumen Eksternal
 Peraturan Perundangan-undangan
Temuan Audit
Temuan audit sebaiknya dievaluasi berdasarkan kriteria audit yang
digunakan untuk menentukan klasifikasi temuan. Temuan audit dapat
diklasifikasikan “kesesuaian” atau “ketidaksesuaian” terhadap standar
dan/atau sebagai peluang perbaikan mutu.

Jenis temuan audit yang dijelaskan terperinci saat closing


meeting:
 Observasi/Opportunity For Improvement
(OFI)
 Kesesuaian/Memenuhi
 Ketidaksesuaian/Tidak Memenuhi
Temuan Audit Observation/OFI

 tidak dikategorikan ketidaksesuaian


 tidak melanggar elemen dari sistem manajemen mutu yang telah
ditetapkan
 berdasarkan pengalaman dan pengetahuan seorang
Auditor Internal
 bersifat saran untuk peningkatan atau peluang perbaikan

Contoh:

“Pelaksanaan diklat On-Job-Training sebaiknya


mempertimbangkan waktu
yang tepat untuk pelaksanaan dan evaluasinya.”
Temuan Audit Kesesuaian/Memenuhi
 Sesuai dengan permintaan standar/persyaratan

contoh:
 Tersedia dokumen kebijakan K3 yg tertulis, tertanggal,
ditandatangani oleh pengusaha, dan secara jelas
menyatakan tujuan dan sasaran K3 serta komitmen
terhdapa peningkatan K3
Temuan Audit Ketidaksesuaian/Tidak Memenuhi

 Tidak sesuai dengan standard/persyaratan


 Jika P-L-O ada tapi R tidak ada  ??
 Jika P-R ada tapi L&O tidak ada??
 Jika R-L&O ada tapi P tidak ada  ??

NC  Jika P-L-O-R maka  ??

Location & Objective Evidence

Problem : Apakah ada masalah?


: Dimana lokasinya?
Objective
Location evidence : Apa
buktinya?
Reference : Apakah ada standard/prosedur
yang mengatur?
Analisa Penentuan Status Temuan

• Problem

• Location NC

• Objective Evidence

• Reference
Tidak ada NC
Ketidaksesuaian /
 Tidak Memenuhi

“Kesesuaian /
Observasi"
Temuan KTS Berat/ Major

 Major    1.2.2      PP No. 50 Tahun 2012   


Perusahaan telah memiliki 3 orang Ahli K3 Umum. Hanya saja
1 orang Ahli K3 umum belum memiliki SKP Penunjukkan
sebagai Ahli K3 Umum Perusahaan; 1 orang Ahli K3 Umum
SKP Penunjukkannya masih atas nama perusahaan yang lama
dan 1 orang Ahli K3 Umum akan habis masa berlaku SKP-
nya  
 Major    6.5.3      PP No. 50 Tahun 2012    
  Peralatan Produksi berupa Pesawat Angkat Angkut jenis
Eskavator dan Buldozer belum dapat ditunjukkan hasil
Pemeriksaan dan Pengujian Pertama sesuai Permenaker No.
08 Tahun 2020.   
                    
 Major    6.7.4      PP No. 50 Tahun 2012    
    Perusahaan belum memiliki Petugas Penanggulangan
Kebakaran Kelas D sesuai Kepmenaker No. 186 Tahun 1999
dimana setiap 25 orang tenaga kerja harus memiliki 2 orang
Petugas Penanggulangan Kebakaran Kelas D.      
 Major    6.8.2      PP No. 50 Tahun 2012    
    Perusahaan belum memiliki Petugas P3K di Tempat Kerja
sesuai Permenaker No. 15 Tahun 2008 dimana setiap 100
orang tenaga kerja harus memiliki 1 orang Petugas P3K di
TempatKerja.     
 Major    7.2.1      PP No. 50 Tahun 2012    
    Belum dapat ditunjukkan hasil pengukuran lingkungan kerja
dari PJK3 Pemeriksaan Lingkungan Kerja sesuai Permenaker
No. 05 Tahun 2018                                                                     
 Major    12.5.1    PP No. 50 Tahun 2012    
Belum semua pekerja keahlian khusus memiliki sertifikat, antara
lain:
- Juru Las belum memiliki sertifikat Kwalifikasi Juru Las sesuai
Permenaker No. 02 Tahun 1982; dan Sertifikat Ahli K3
Lingkungan Kerja Muda sesuai Permenaker No. 05 Tahun
2018.                                
Contoh KTS Ringan/ Minor

 Minor    6.8.1      PP No. 50 Tahun 2012    


  Berdasarkan kunjungan lapangan diketahui peralatan isi kotak
P3K belum sesuai dengan Permenaker No. 15 Tahun 2008 dan
Perusahaan juga belum memiliki ruang P3K memadai.  
 Minor    7.4.1      PP No. 50 Tahun 2012    

Belum semua pekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala


sesuai Permenaker No. 02 Tahun 1980.                  
Permintaan Tindakan Koreksi
(PTK)

Permintaan perbaikan oleh manajemen


kepada teraudit atas dasar laporan audit
agar teraudit memperbaiki KTS atau
penyebab KTS
Bila Ada KTS maka..

Harus dilakukan
TINDAKAN
KOREKSI
oleh Unit Kerja
Closing Meeting
• Menyelesaikan perbedaan
• Menyampaikan kesimpulan audit sesuai
tujuan audit
• Memberikan rekomendasi jika diperlukan
dan kita mengerti
tentang hal tersebut
• Memastikan kapan tindakan perbaikan
dilakukan
• Menginformasikan waktu penyerahan
laporan
• Menekankan kerahasiaan informasi
Tugas Internal Auditor
 Mengidentifikasi ketidaksesuaian yang ditemukan
 Menjelaskan ketidaksesuaian yang ditemukan kepada
auditee
 Meminta persetujuan dari auditeemengenai batas waktu
pelaksanaan tindakan perbaikan
 Verifikasi tindakan perbaikan
yang dilakukan
Verifikasi

 Verifikasi bahwa akar penyebab permasalahan telah benar-benar


teridentifikasi.
 Verifikasi bahwa tindakan perbaikan yang dilakukan telah cukup baik
dan efektif.
 Verifikasi bahwa personal yang terkait benar - benar mengetahui
tindakan perbaikan yang dilaksanakan atau dengan adanya pelatihan
mengenai perubahan sistem/dokumen akibat tindakan perbaikan
tersebut.
 Melihat dokumentasi dari tindakan perbaikan yang telah dilakukan
(adanya perubahan dokumen/data).

Anda mungkin juga menyukai