Anda di halaman 1dari 29

Alvira Revaniyanti

Dinda Fauziah Ariyanti


Dita Diwanti Putri
Hani Mardiati
Wicaksono Bagus Kurniawan

Kelompok 2
DEFINISI DAN TIPE AUDIT KEPASTIAN MUTU

Menurut The International Standard For Terminology In Quality


Manajement, ISO 8402, audit mutu merupakan suatu pengujian yang
sitematis dan independent untuk menentukan apakah aktivitas mutu dan
hasil sesuai dengan pengaturan yang direncanakan, dan apakah
pengaturan tersebut dapat diimplementasikan secara efektif dan cocok
untuk mencapai tujuan.
SEJARAH AUDIT MUTU

Hadirnya pakar kualitas W. Edward Deming di Jepang pada


tahun 1950 membuat para ilmuwan dan insinyur Jepang lebih
bersemangat dalam membangun dan memperbaiki sistem
kualitas.
PRINSIP DAN PRAKTIK AUDITING

Prinsip-prinsip yang terkait dengan kegiatan audit.

 Kode Etik sebagai Dasar Profesionalisme

 Menyajikan hasil yang obyektif dan akurat

 Profesional, memiliki kompetensi sebagai auditor.


PRINSIP DAN PRAKTIK AUDITING
(LANJUTAN)
P r i n s i p A u d i t ya n g r e l ev a n d e n g a n ke g i a t a n a u d i t , ya i t u :
 I n d e p e n d e n - a u d i to r ( m a n d i r i d a n t i d a k b e r p i h a k ) t i d a k m e l a ku ka n a u d i t p a d a a r e a
ya n g b u ka n t a n g g un g j awa b nya .
 B u k t i O b ye k t if s e b a g a i d a s a r m e m b ua t ke s i m p ul a n a u d i t , d a p a t d i v e r i fi ka s i d a n
s a m p l e a u d i t ya n g d i a m b il c u ku p m ew a k i li
 Te r e n c a n a , a u d i t h a r u s te r e n c a n a s e c a r a s i s te m a t ik s e s u a i d e n g a n ke b u t u h a n d a n
t u j ua n o r g a n i s a s i .
 A u d i to r h a r u s b e r ku a l ifi ka s i d a n i n d e p e n d e n
 M a k s u d d a n t u j ua n d a r i a u d i t h a r u s d i k l a r i fi ka s i d a n d i s et uj ui
 A u d i t h a r u s d i r e nc a n a ka n d a n d i p e r s i a p ka n s e c a r a m e m a d ai
 O r a n g ya n g b e r t a n g g un g j aw a b a t a s a k t i f i t a s ya n g a ka n d i a u d i t h a r u s s e c a r a b a i k d a n
d i b e r it a h uka n s e b e l um d a n s e s u d a h a u d i t
 R e n c a n a a u d i t d a n l a p o r a n a k h i r h a r u s te r t ul i s
 A u d i to r h a r u s m e n i n d a k l a n j ut i t i n d a ka n p e r b ai ka n
 Pe n i l a i a n te r h a d a p s t a n d a r h a r u s o b ye k t i f , f a k t u a l d a n a p a b i l a m u n g ki n ku a n t i t a t if
 A u d i t t i d a k m e n g g a n g g u ke g i a t a n o p e r a s i o n a l ya n g b e r j al a n
 Fr e ku e n s i , i n te n s i t a s d a n l u a s a u d i t b e r v a r i a s i d e n g a n ke b u t u h a n a k t u a l
 Ke r t a s ke r j a d a n d o ku m e n a u d i t h a r u s d i s i m p a n d e n g a n b a i k d a n te r a t ur
 U j i p et i k u n t u k m e n g u m p ulka n b u k t i h a r u s t i d a k m e m i h a k d a n d a p a t d i p e rc aya
PRINSIP DAN PRAKTIK AUDITING
(LANJUTAN)
Praktik

 Menetapkan standar yang absah untuk proyek audit


 Melakukan proyek audit
 Konvensi dalam melaporkan hasil audit
 Pemakaian yang etis dari laporan dan data audit
 Konvensi dalam sistem dan prosedur audit
 Konvensi dalam proses audit
 Konvensi dari audit produksi
 Konvensi dalam audit/survei pemasok
PEMISAHAN KLIEN, AUDITOR, DAN
AUDITEE
Auditor

Klien • Menaati persyaratan- Auditee


persyaratan yaitu standar
• Menentukan
audit dan berkomunikasi • Memberitahu staff
dan mengklarifikasi mengenai audit
kebutuhan untuk dengan mitra audit yang
suatu audit dan lain. • Memberikan
memprakarsai audit • Merencanakan dan dukungan dan
• Menerima laporan melaksanakan penugasan sumber lain untuk
audit dengan baik auditor
audit • Mencatat observasi dan
• Menentukan tindak • Memberikan akses
melaporkan
lanjut audit • Memverifikasi tindakan terhadap fasilitas dan
korektif material pembuktian
• Mengamankan dokumen • Bekerja sama dengan
audit auditor
• Memelihara kerahasiaan
• Bekerja sama dengan
• Melakukan tindakan
auditor yang memimpin korektif
(lead auditor)
DAUR HIDUP AUDIT MUTU

Langkah-Langkah Audit
Mengadopsi model PDSA (pl an-do-st udy -act) yang dipopulerkan oleh
deming , audit si stem manaj emen kualitas dapat mengikuti langkah-l angkah
berikut:

Perencanaan Pada tahap ini auditor melakukan identifikasi terhadap tujuan


Audit atau sasaran organisasi.
Pelaksanaan Pelaksanaan audit diawali dengan suatu pertemuan
Audit pendahuluan auditor Proses audit diawali dengan
mereview/memeriksa proses, produk, atau sistem.
Mempelajari Laporan hasil audit yang disampaikan auditor memuat
Hasil Audit kesimpulan hasil audit yang didukung bukti (temuan) audit dan
rekomendasi yang diberikan untuk peningkatan (perbaikan) hal-
hal yang masih perlu diperbaiki.
Tindakan memastikan bahwa rekomendasi dan kesimpulan yang dibuat
Perbaikan oleh auditor dan didukung dengan rencana tindakan perbaikan
oleh pihak terkait, dapat membantu organisasi dalam mencapai
tujuan peningkatan yang berkelanjutan.
MENGORGANISASI AUDITING

Bagian I dari ISO 10011 mendeskripsikan pelaksanaan suatu


audit. Inisiasi dari suatu audit dideskripsikan dan dispesifikasi dalam
ISO 10011 sebagai berikut:

 Klien memprakasai audit dan memutuskan ruang lingkup audit ser ta


unsur-unsur sistem mutu yang akan diaudit;
 Audit harus memuaskan kebutuhan klien untuk informasi;
 Standar untuk sistem mutu auditee harus dispesifikasi;
 Auditor yang memimpin ( lead auditor) membantu klien;
 Auditee harus dihubungi;
 Bukti objektif yang cukup harus ter sedia;
 Sumber daya yang memadai harus ter sedia.
MENGORGANISASI AUDITING (LANJUTAN)

Frekuensi audit ditentukan oleh beberapa faktor dan


seharusnya tidak perlu ditetapkan pada interval yang reguler.
ISO 10011 menyatakan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
 Klien menentukan kebutuhan dan persyaratan suatu audit dan
dengan demikian frekuensi audit.
 Perubahan yang signifikan yang mempengaruhi mutu dan
sistem harus dipertimbangkan.
 Audit interval dapat dilakukan pada suatu tingkat frekuensi
yang regular.
MENGORGANISASI AUDITING (LANJUTAN)

Frekuensi audit ditentukan oleh beberapa faktor dan


seharusnya tidak perlu ditetapkan pada interval yang reguler.
ISO 10011 menyatakan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
 Klien menentukan kebutuhan dan persyaratan suatu audit dan
dengan demikian frekuensi audit.
 Perubahan yang signifikan yang mempengaruhi mutu dan
sistem harus dipertimbangkan.
 Audit interval dapat dilakukan pada suatu tingkat frekuensi
yang regular.
PROGRAM DAN PROYEK AUDIT

Dari berbagai macam audit di atas, yang akan dibahas di


sini adalah yang spesifik untuk kegiatan proyek, yaitu audit
hasil program, yang untuk selanjutnya disebut audit proyek .
Audit proyek ini sebenarnya merupakan salah satu jenis audit
kinerja.
Audit proyek mempunyai ciri-ciri yang tidak selalu
berlaku bagi macam pemeriksaan lain, yaitu :
 Auditor harus independen atau bebas;
 Mempunyai kriteria untuk dipakai sebagai tolak ukur
penilaian hasil program;
 Menekankan pada hal-hal yang masih berpeluang untuk
diadakan perbaikan.
PROGRAM DAN PROYEK AUDIT
(LANJUTAN)
Tahap-tahap untuk audit proyek terdiri dari sur vei pendahuluan,
pengkajian sistem pengendalian manajemen, pemeriksaan terinci, dan
penyusunan laporan.
Survei Survei ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai latar
Pendahuluan belakang dan keterangan yang bersifat umum perihal proyek serta
pendekatan pengelolaannya.
Mengkaji dan Sistem pengendalian manajemen adalah seperangkat tata cara atau
Menguji Sistem prosedur dan kebijakan, yang dimaksudkan untuk menjamin semua
Pengendalian pihak dalam organisasi mengikuti langkah-langkah yang telah ditetapkan
Manajemen guna mencapai sasaran perusahaan dengan cara yang efektif dan efisien.
Pemeriksaan Di sini dilakukan pengumpulan bukti dalam jumlah yang cukup, material
Terinci yang kompeten, relevan, dan berarti sehingga memungkinkan bagi
auditor untuk menganalisis dan membuat kesimpulan.

Penyusunan ada tidaknya penyimpangan pelaksanaan dari kriteria yang telah


Laporan ditetapkan, disertai bukti-bukti yang mendukung, akibat dari
penyimpangan tersebut khususnya terhadap pencapaian sasaran proyek.
PERENCANAAN AUDIT

Rencana audit memberitahu dan menuntun klien,


manajemen audit, auditor, dan auditee. Dokumen ini
dideskripsikan dalam ISO 10011;
 Rencana audit harus disetujui oleh klien dan dikomunikasikan
kepada auditor dan auditee.
 Rencana audit harus memungkinkan perubahan perubahan
atas informasi yang dikumpulkan selama audit dan
memungkinkan penggunaan yang efektif atas sumber daya.
PERENCANAAN AUDIT (LANJUTAN)

Rencana audit mencakup:


1. Tujuan dan ruang lingkup audit
2. Identifikasi partisipan audit
3. Identifikasi dari dokumen referensi seperti standar sistem
mutu berlaku dan manual mutu auditee
4. Bahasa audit
5. Tanggal dan tempat audit
6. Unit organisasional yang diaudit
7. Waktu yang diharapkan dari audit serta aktivitas
8. Jadwal pertemuan manajemen
9. Persyaratan kerahasiaan
10. Distribusi laporan audit dan tanggal penerbitan yang
diharapkan.
MENYIAPKAN KERTAS KERJA

ISO 10011 spesifikasi kertas kerja untuk seorang auditor


sebagai berikut:
 Daftar pertanyaan yang digunakan
 Formulir untuk melaporkan pengamatan audit
 Formulir untuk mendokumentasikan bukti pendukung untuk
simpulan
PENELAAHAN PRA AUDIT DARI SISTEM
MUTU
1. Sebagai dasar untuk merencanakan audit auditor harus
mencukupkan deskripsi sistem yang tercatat dari auditee,
seperti manual.
2. Apabila sistem yang dideskripsikan oleh Auditor tidak
memadai atau cukup memenuhi persyaratan, sumber daya
yang lebih jauh seharusnya tidak diperluas saat audit.
PERSIAPAN UNTUK MELAKUKAN AUDIT

Menurut ISO 10011 , auditee harus:


 Memberitahukan karyawan yang relevan mengenai audit yang
akan datang.
 Menunjuk staf f yang bertanggung jawab untuk menemani
auditor.
 Memberikan semua sumber daya yang diperlukan tim audit.
 Memberikan akses tehadap fasilitas dan material
pembuktian.
 Bekerja sama dengan auditor dalam mencapai tujuan audit.
 Menentukan dan memprakarsai tindakkan korektif.
MELAKSANAKAN AUDIT

Menurut Hiro Tugiman (2006:53), tahapan-tahapan dalam


pelaksanaan kegiatan audit internal adalah sebagai berikut:

Tahap Tahap perencanaan audit merupakan langkah yang paling awal dalam
perencanaan pelaksanaan kegiatan audit intenal, perencanaan dibuat bertujuan untuk
audit menentukan objek yang akan diaudit/prioritas audit, arah dan
pendekatan audit, perencanaan alokasi sumber daya dan waktu, dan
merencanakan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan proses audit.
Tahap Pada tahap ini audit intern haruslah mengumpulkan, menganalisa,
pengujian dan menginterprestasi dan membuktikan kebenaran informasi untuk
pengevaluasian mendukung hasil audit.
informasi
Tahap Audit intern harus melaporkan kepada manajemen apabila terdapat
penyampaian penyelewengan/penyimpangan- penyimpangan yang terjadi di dalam
hasil audit suatu fungsi perusahaan dan memberikan saran-saran/rekomendasi
untuk perbaikannya.
Tahap tindak Audit intern terus menerus meninjau/melakukan tindak lanjut (follow up)
lanjut (follow untuk memastikan bahwa terhadap temuan-temuan pemeriksaan yang
up) hasil audit dilaporkan telah dilakukan tindakan yang tepat.
MENGUMPULKAN DAN MENILAI BUKTI
YANG OBYEKTIF
Menguji bukti yang obyektif merupakan aktivitas utama
auditor dan memerlukan kualifikasi yang tepat dan usaha. Seluruh
informasi kualitatif dan kuantitatif dan catatan atau laporan
mengenai fakta yang berhubungan dengan mutu dari item atau jasa
atau terhadap eksistensi dan implementasi dari suatu unsur sistem
mutu dikumpulkan dan kemudian dinilai dalam tahap audit penting
ini.
Menurut Guy, Alderman, dan Winters (2002: 180) agar suatu
bukti berguna bagi auditor, maka bukti ter sebut harus memiliki 4
karakteristik: relevan, bebas dari bias, obyektivitas, dan persuasive
atau meyakinkan.
MENGUMPULKAN DAN MENILAI BUKTI
YANG OBYEKTIF (LANJUTAN)
Enam jenis bukti audit telah ter sedia bagi auditor untuk mendukung
tujuan audit:

 Bukti Fisik ( physical evidence)


 Pernyataan oleh Pihak Ketiga ( representations by third par ties )
 Bukti Matematis ( mathematical evidence )
 Dokumentasi (documentation)
 Pernyataan oleh Per sonel Klien ( representations by client personel )
 Keterkaitan Data ( data interrelationships )
MENANGANI PENGAMATAN

Perilaku auditor khususnya ketika melakukan observasi harus sopan, wajar dan sudah tentu tidak
memihak, faktual dan independen. Menurut ISO 10011 auditor harus:
• Tetap dalam ruang lingkup audit
• Menggunakan obyektifitas
• Mengumpulkan dan menganalisis bukti yang relevan dan cukup untuk memungkinkan
penarikan kesimpulan yang berhubungan dengan sistem mutu yang diaudit
• Tetap bersiap-siap untuk setiap indikasi bukti yang dapat mempengaruhi hasil audit dan
mungkin memerlukan auditing yang lebih ekstensif

Untuk menangani observasi ISO 10011 menetapkan berikut:


• Semua observasi audit harus didokumentasikan.
• Setelah semua aktivitas diaudit, tim audit harus menelaah semua ketidaksesuaian mereka.
• Tim audit kemudian harus memastikan bahwa ketidaksesuaian didokumentasikan dalam
keadaan yang jelas dan singkat dan didukung oleh bukti.
• Ketidaksesuaian harus diidentifikasi dalam segi pertanyaan khusus dari standar atau
dokumen lain yang berhubungan terhadap audit mana yang telah dilakukan.
• Observasi harus ditelaah oelh auditor yang memimpin dengan manajer auditee yang
bertanggungjawab.
• Semua observasi atas ketidaksesuaian harus diakui oleh manajemen auditee.
MELAPORKAN HASIL DAN TINDAK
LANJUT AUDIT

Bentuk laporan hasil audit (LHA) dimakasudkan untuk


melaporkan hasil audit atas pelaksanaan tugas dan kegitan secara
menyeluruh meliputi aspek tugas pokok dan fungsi dan aspek-aspek
pendukungnya, ditambah uraian singkat hasil audit/evaluasi lainnya
(laporan audit operasional proyek , laporan audit khusus dan evaluasi
atas laporan akuntabilitas kinerja). LHA disampaikan kepada
kepala/pimpinan unit kerja yang bersangkutan dan kepala BPKP
(disertai SPM).

Pelaporan Audit Kinerja bermanfaat sebagai bahan atau dasar


bagi auditee untuk melakukan tindak perbaikan tindak lanjut.
Ber tujuan untuk menyediakan rekomendasi dan penilaian yang
independen bagi para pengguna laporan mengenai pelaksanaan
kegiatan entitas yang di audit apakah telah di selenggarakan secara
ekonimis, efisien dan efektif
MELAPORKAN HASIL DAN TINDAK
LANJUT AUDIT (LANJUTAN)
Definisi Tindak Lanjut Audit
Tindak lanjut audit adalah langkah-langkah yang harus
diambil oleh auditor setelah laporan audit diserahkan kepada
auditee. Tindak lanjut audit merupakan kegiatan untuk
mengidentifikasi dan mendokumentasikan kemajuan auditee dalam
melaksanakan rekomendasi audit. Pimpinan atau manajemen pihak
auditee ber tanggung jawab untuk menindak lajuti rekomendasi audit.

Tujuan Tindak Lanjut Audit


Membantu pihak eksekutif dalam mengarahkan tindakan yang akan diambil
terkait dengan hasil audit yang diterimanya.
Mengevaluasi kinerja lembaga audit itu sendiri.
Memberikan masukan (input) bagi perencanaan strategis audit kinerja pada
lembaga audit.
Mendorong pembelajaran dan pengembangan auditee.
PENYELASAIAN AUDIT

Hal-hal berikut dilakukan untuk melakukan penyelesaian


terhadap hasil audit:
 Instansi pemerintah sudah memiliki mekanisme untuk meyakinkan
penindaklanjutan temuan audit atau peninjauan lainnya dengan
segera.
 Pemimpin instansi pemerintah tanggap terhadap temuan dan
rekomendasi audit dan tinjauan lainnya guna memperkuat
pengendalian intern.
 Pemimpin instansi pemerintah secara berkala mendapat laporan
status penyelesaian audit dan tinjauan. Dengan demikian pemimpin
dapat memastikan kualitas dan ketepatan waktu penyelesaian setiap
rekomendasi.
KUALIFIKASI AUDITOR MUTU

Audit Mutu Internal adalah suatu kegiatan penjaminan


dan konsultasi yang bersifat 6 dan objektif. Kegiatan ini
dirancang untuk :
 3 nilai tambah dan memperbaiki kinerja (kegiatan
operasional) STIKI
 Mengetahui bahwa upaya untuk mempertahankan,
meningkatkan mutu dan standar akademik , telah tepat dan
efektif
 Mengidentifikasikan lingkup perbaikan dan pengembangan
profesional secara berkelelanjutan berdasarkan evaluasi diri
KUALIFIKASI AUDITOR MUTU (LANJUTAN)

Sistem mutu adalah sistem yang mencangkup struktur organisasi


, tanggung jawab, prosedur, proses dan sumber daya untuk
melaksanakan manajemen mutu.
 Auditor adalah orang yang mempunyai kualifikasi untuk melakukan
audit mutu.
 Teraudit (auditee) adalah organisasi yang diaudit
 Obser vasi (OB) adalah pernyataan tentang temuan selama audit ,
didasarkan atas bukti objektif yang menunjukan ketidaklengkapan
atau ketidakcukupan yang memerlukan penyempurnaan dalam waktu
singkat
 Bukti objektif adalah informasi yang ber sifat kualitatif ataupun
kuantitatif , catatan apapun pernyataan apapun tentang fakta
mengenai mutu pelayanan , ekstitensi dam implementasi elemen-
elemen sistem mutu yang didasarkan pada pengamatan , pengukuran ,
dan dapat diverifikasi
 Ketidakssesuaian (KT S) adalah tidak terpenuhinya per syaratan
karakteristik mutu atau unsur sistem mutu yang telah ditetapkan .
KUALIFIKASI AUDITOR MUTU (LANJUTAN)

Audit dirancang untuk t u ju an sebagai berikut :


 Memeriksa kesesuaian atau ketidaksesuian unsur- unsur system mutu
dengan standar yang telah ditentukan.
 Memeriksa keefektifan pencapaian tujuan mutu yang telah ditentukan.
 Memberi kesempatan teraudit memperbaiki sistem mutu.
 Memenuhi syarat – syarat peraturan / perundangan.
 Memfasilitasi evaluasi kinerja, system control , dan prosedur penj aminan
mutu.
 Meyakinkan bahwa institusi akuntabel terhadap mutu dan standar yang
tealah ditentukan.
 Mem udahkan institusi untuk emberikan tanggapan l ebih baik terhadap
per syaratan yang diminta audit mutu eksternal ser ta untuk menilai mutu.
 Menjadi sarana yang tepat untuk peningkatan dan pengembangan mutu

Karakteristik Auditor adalah :


 Tidak dibenarkan mengaudit pekerjaan yang pernah atau sedang menjadi
tanggungjawabnya .
 Memiliki pengetahuan atas topi c -topik yang ditugaskan dan bila di perlukan
dapat melibatkan pakar atau pengamat yang dapat diterima oleh teraudit
dan ketua tim audit.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai