Kelompok 2
DEFINISI DAN TIPE AUDIT KEPASTIAN MUTU
Langkah-Langkah Audit
Mengadopsi model PDSA (pl an-do-st udy -act) yang dipopulerkan oleh
deming , audit si stem manaj emen kualitas dapat mengikuti langkah-l angkah
berikut:
Tahap Tahap perencanaan audit merupakan langkah yang paling awal dalam
perencanaan pelaksanaan kegiatan audit intenal, perencanaan dibuat bertujuan untuk
audit menentukan objek yang akan diaudit/prioritas audit, arah dan
pendekatan audit, perencanaan alokasi sumber daya dan waktu, dan
merencanakan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan proses audit.
Tahap Pada tahap ini audit intern haruslah mengumpulkan, menganalisa,
pengujian dan menginterprestasi dan membuktikan kebenaran informasi untuk
pengevaluasian mendukung hasil audit.
informasi
Tahap Audit intern harus melaporkan kepada manajemen apabila terdapat
penyampaian penyelewengan/penyimpangan- penyimpangan yang terjadi di dalam
hasil audit suatu fungsi perusahaan dan memberikan saran-saran/rekomendasi
untuk perbaikannya.
Tahap tindak Audit intern terus menerus meninjau/melakukan tindak lanjut (follow up)
lanjut (follow untuk memastikan bahwa terhadap temuan-temuan pemeriksaan yang
up) hasil audit dilaporkan telah dilakukan tindakan yang tepat.
MENGUMPULKAN DAN MENILAI BUKTI
YANG OBYEKTIF
Menguji bukti yang obyektif merupakan aktivitas utama
auditor dan memerlukan kualifikasi yang tepat dan usaha. Seluruh
informasi kualitatif dan kuantitatif dan catatan atau laporan
mengenai fakta yang berhubungan dengan mutu dari item atau jasa
atau terhadap eksistensi dan implementasi dari suatu unsur sistem
mutu dikumpulkan dan kemudian dinilai dalam tahap audit penting
ini.
Menurut Guy, Alderman, dan Winters (2002: 180) agar suatu
bukti berguna bagi auditor, maka bukti ter sebut harus memiliki 4
karakteristik: relevan, bebas dari bias, obyektivitas, dan persuasive
atau meyakinkan.
MENGUMPULKAN DAN MENILAI BUKTI
YANG OBYEKTIF (LANJUTAN)
Enam jenis bukti audit telah ter sedia bagi auditor untuk mendukung
tujuan audit:
Perilaku auditor khususnya ketika melakukan observasi harus sopan, wajar dan sudah tentu tidak
memihak, faktual dan independen. Menurut ISO 10011 auditor harus:
• Tetap dalam ruang lingkup audit
• Menggunakan obyektifitas
• Mengumpulkan dan menganalisis bukti yang relevan dan cukup untuk memungkinkan
penarikan kesimpulan yang berhubungan dengan sistem mutu yang diaudit
• Tetap bersiap-siap untuk setiap indikasi bukti yang dapat mempengaruhi hasil audit dan
mungkin memerlukan auditing yang lebih ekstensif