Anda di halaman 1dari 22

ERGONOMI

Antropometri & Penerapanya


1 Definisi Antropometri
Adalah studi pengukuran sistematis fisik tubuh manusia, terutama mengenai
dimensi bentuk dan ukuran tubuh yang dapat digunakan dalam klasifikasi dan
perbandingan antropologis.

Terkait dengan
KONSEP DASAR ANATOMI MANUSIA
• Pengetahuan tentang anatomi manusia penting dalam pengukuran antropometri, hampir
seluruh pengukuran antropometri menggunakan istilah bagian/lokasi tubuh manusia.
2 Kriteria Antropometri untuk Penerapan Ergonomi
• Pengukuran yang diukur dengan berbagai posisi standar dan
tidak bergerak.
• Meliputi dimensi otot rangka: pusat sendi (seperti antara siku
dan pergelangan tangan)
Antropometri • Meliputi dimensi kontur, yaitu dimensi permukaan tubuh
Statis (Struktural) (seperti; tinggi duduk)

• Pengukuran yang dilakukan terhadap posisi tubuh pada saat


melakukan gerakan-gerakan tertentu yang berkaitan dengan
gerakan kerja atau dalam posisi yang dinamis.
• Meliputi jangkauan, lebar jalan lalu Lalang, termasuk
Antropometri pengukuran kisaran gerak untuk variasi sendi, kekuatan jari
Dinamis menggenggam dsb
Antropometri Statis

❑ D1 (Dimensi tinggi tubuh): Diukur dari ujung kaki hingga ujung kepala dalam kondisi tegak
❑ D2 (Dimensi tinggi mata): Diukur dari ujung kaki hingga mata dalam kondisi tegak
❑ D3 (Dimensi tinggi bahu): Diukur dari ujung kaki hingga bahu dalam kondisi tegak
❑ D4 (Dimensi tinggi siku): Diukur dari ujung kaki hingga siku dalam kondisi tegak dan tangan
lemas kebawah
Antropometri Statis

❑ D5 (Dimensi tinggi pinggul): Diukur dari ujung kaki hingga pinggul dalam kondisi tegak
❑ D6 (Dimensi tinggi tulang ruas): Diukur dari ujung kaki hingga ruas tangan dalam kondisi tegak
❑ D7 (Dimensi tinggi ujung jari): Diukur dari ujung kaki hingga ujung jari tengah dalam kondisi
tegak
❑ D8 (Dimensi tinggi posisi duduk): Diukur dari dasar duduk hingga kepala dalam kondisi duduk
Antropometri Statis

❑ D9 (Dimensi tinggi mata dalam posisi duduk): Diukur dari dasar duduk hingga mata
❑ D10 (Dimensi tinggi bahu dalam posisi duduk): Diukur dari dasar duduk hingga bahu
❑ D11 (Dimensi tinggi siku dalam posisi duduk): Diukur dari dasar duduk hingga tinggi siku
❑ D12 (Dimensi tebal paha): Diukur dari dasar duduk hingga paha bagian atas
Antropometri Statis

❑ D13 (Dimensi panjang lutut): Diukur dari dasar sandar tegak lurus hingga kelutut dalam kondisi duduk
❑ D14 (Dimensi panjang popliteal): Diukur dari dasar sandar tegak lurus hingga ke betis dalam posisi duduk
❑ D15 (Dimensi tinggi lutut): Diukur dari dasar pijak tegak lurus keatas hingga ujung lutut
❑ D16 (Dimensi tinggi popliteal): Diukur dari dasar dasar pijak tegak lurus keatas hingga dasar duduk
Antropometri Statis

❑ D17 (Dimensi lebar sisi bahu): Diukur dari ujung sisi kiri bahu bawah hingga ke sisi kanan bahu bawah
❑ D18 (Dimensi lebar bahu bagian atas): Diukur dari sisi kiri bahu atas hingga ke sisi kanan bahu atas
❑ D19 (Dimensi lebar pinggul): Diukur dari sisi kiri pinggul hingga ke sisi kanan pinggul
❑ D20 (Dimensi tebal dada): Diukur dari dasar sandar hingga ke dada bagian depan
Antropometri Statis
Antropometri Statis
Antropometri Statis
Antropometri Statis
Standar Pengukuran Dimensi Antropometri Statis
3 Posisi Duduk
Dimensi Contoh Aplikasi Faktor Koreksi
Tinggi dalam posisi duduk Ruang bebas gerak yang diperlukan 1 cm untuk pakaian tebal yang
antara alas duduk sampai objek yang dapat mengganjal pantat;
dapat menghalangi diatas kepala variabel lain seperti topi adalah
2,5 cm dan helm adalah 3,5 cm
Tinggi mata dalam posisi duduk Sama dengan aplikasi tinggi dalam 1 cm untuk pakaian tebal yang
posisi duduk dapat mengganjal pantat
Tinggi bahu dalam posisi duduk Sekitar pusat rotasi anggota tubuh 1 cm untuk pakaian tebal yang
bagian atas dan merupakan titik dapat mengganjal pantat.
tulang bahu
Tinggi siku dalam posisi duduk Menentukan ketinggian sandaran
tangan; data penting untuk
ketinggian letak keyboards,
daskboards, tinggi permukaan
landasan kerja pada berbagai
pekerjaan lainya
Dimensi Contoh Aplikasi Faktor Koreksi
Panjang lutut Ruang bebas gerak antara titik 2 cm untuk pengguanaan
belakang pantat dengan benda yang pakaian tebal
dapat menghalangi di depan lutut
Panjang lutut popliteal Menentukan kedalaman duduk -
maksimal yang dapat diterima
Tinggi lutut Ruang bebas gerak yang diperlukan Alas kaki untuk laki-laki ± 2,5
untuk akses atau masuk di bawah cm dan wanita ± 4 cm
meja kerja
Tinggi lutut popliteal Dimensi jangkauan untuk Alas kaki untuk laki-laki ± 2,5
menentukan ketinggian duduk cm dan wanita ± 4 cm
maksimal yang dapat diterima
Panjang kaki Ruang bebas gerak untuk kaki, untuk
mendesain pedal, alat control yang
dioperasikan oleh kaki, dll
Tebal paha Ruang bebas gerak yang diperlukan 3,5 cm untuk penggunaan
antara tempat duduk dengan ujung pakaian tebal
bawah meja, atau benda-benda
yang dapat menghalangi lainya
4 Sumber Data

https://antropometriindonesia.org/index.php/detail/artikel/4/10/data_antropometri
4 Statistik Antropometri
• Data antropometri disajikan dalam
bentuk persentil
• Nilainya diurutkan dari yg terkecil hingga
terbesar
• Ukuran antropometri rata-rata berada
pada persentil 50
• Ukuran antropometri terkecil ada
dipersentil 5
• Ukuran antropometri terbesar ada di
presentil 95
• Semakin jauh dari garis rata-rata,
semakin sedikit jumlahnya.
Jika diperhatikan, tinggi badan tokoh SNK Final Chapter tidak terlalu
jauh berbeda. Realitas ini sama dengan kehidupan sehari-hari, bahwa
tiggi badan manusia berdistribusi normal
RATA-RATA 169,1111111
STANDAR DEVIASI 18,32693491

DISTRIBUSI
TINGGI BADAN
NORMAL
138 0,005153037
140 0,00616498
142 0,007288331
144 0,008514367
155 0,016183971
160 0,019237649
168 0,021728116
170 0,021742496
170 0,021742496
175 0,02067283
176 0,020283317
180 0,018245888
180 0,018245888
183 0,016334574
183 0,016334574
188 0,012798297
190 0,011368909
202 0,004350157
PERSENTIL
• Jika sekumpulan data yang sudah disusun menurut urutan nilainya
dibagi menjadi 100 bagian yang sama banyak, maka terdapat 99
bilangan pembaginya disebut dengan PERSENTIL.

• Lambang persentil P1, P2, P3, P4,………. P99.


CARA MENENTUKAN PERSENTIL
• Data disusun menurut urutan nilainya dari yang paling kecil
• Rumus Persentil u/ data tunggal

i(n + 1)
Pi = nilai ke - , i = 1,2,3,...,99
100
RATA-RATA 169,1111111 Kita akan mencari Persentil ke 5, 50 dan 95 data tinggi badan tokoh SNK disebelah.
STANDAR DEVIASI 18,32693491 Maka
DISTRIBUSI • Menghitung Persentil 𝑷𝟓
TINGGI BADAN
NORMAL
138 0,005153037 𝒏+𝟏
𝑷𝒊 = 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒌𝒆 − 𝒊 , 𝒊 = 𝟏, 𝟐, 𝟑 … 𝟗𝟗
140 0,00616498 𝟏𝟎𝟎
142 0,007288331 18 + 1
144 0,008514367 𝑃5 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒 − 5 = 0,95
155 0,016183971
100
160 0,019237649 𝑃5 = 𝑥1 + 0,95 𝑥2 − 𝑥1
168 0,021728116
170 0,021742496 𝑃5 = 138 + 0,95 1𝟒𝟎 − 138 • Menghitung Persentil 𝑷𝟓𝟎
170 0,021742496
𝑃5 = 140 18 + 1
175 0,02067283 𝑃5 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒 − 50 = 9,5
176 0,020283317 100
180 0,018245888 𝑃5 = 𝑥9 + 0,5 𝑥10 − 𝑥9
180 0,018245888
183 0,016334574 𝑃5 = 170 + 0,5 𝟏𝟕𝟓 − 170
183 0,016334574
188 0,012798297 𝑃5 = 170 + 0,5 𝟏𝟕𝟓 − 170
190 0,011368909
202 0,004350157 𝑃5 = 172,5
Atau kita bisa menggunakan rumus kisaran berikut. Akan tetapi terlebih dulu kita
perlu mengetahui nilai standar defiasi data dan rata-ratanya.
• Rumus Standar Deviasi

ര 2
σ(𝑥 − 𝑥)
𝜎=
𝑛−1
• Menghitung Persentil 𝑷𝟗𝟓
menggunakan rumus
• Rumus Rata-rata estimasi

𝑥1 + 𝑥2 … + 𝑥𝑛 = 𝑥ҧ + 1,645 (𝜎)
𝑥ര = = 169,11 + 1,645 (18,32)
𝑛
= 199,2
• Dimana:
𝑥𝑖 = 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 − 𝑖
𝑛 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎

Anda mungkin juga menyukai