Anda di halaman 1dari 10

KULIAH 14.

ANTROPOMETRI SIKAP KERJA


DEFINISI:
o Antropometri: studi tentang pengukuran dimensi tubuh manusia, digunakan sebagai
pertimbangan ergonomis dalam proses perancangan produk maupun sistem kerja
yang terkai dengan interaksi manusia (dengan alat dan passion kerja)
UKURAN TUBUH:
o Tinggi badan , berat badan dsb.
Dipengaruhi oleh:
- Usia : dari kecil sampai besar berbeda
- Jenis kelamin: bentuk ukuran wanita dengan laki-laki berbeda
- Jenis pekerjaan: orang yang kerja di kantoran dominan obesitas central sedangkan
yang kerja di lapangan: otottttt lebih berkembang
- Ras/ suku/bangsa: ras kaukasoid (bule: tinggi-tinggi)
- Status gizi : menentukan perbedaan (baik, buruk, normal)
JENIS PENGUKURAN ANTROPOMETRI
o Statis: pengukuran dimensi tubuh saat diam (berat badan. Tinggi posisi berdiri
maupun duduk, ukuran kepala, panjang lengan, dll)
o Dinamis: pengukuran dimensi tubuh saat bergerak
- Banyak diaplikasikan dalam proses perancangan fasilitas/ ruang kerja: misal tangga
agar tidak terlalu tinggi, lebar (harus dipertimbangkan)
- Jangkauan, lebar jalanan lalu Lalang, kisaran gerak untuk variasi sendi dan
persendian, dll: misal dapur (perlu area lalu Lalang) ukuran dapur yang didesain
harus sesuai (loox nya berapa: intensitas pencahyaaan)
- Konversi: mengurangi 3% dari ukuran tinggi, menambah 20% jangkauan lengan.
PENERAPAN ANTROPOMETRI
o Perancangan work station: tempat kerja utama (meja, tempat duduk)
o Perancangan fasilitas/ alat kerja: contoh: kursi taman (fasilitas umum),
o Perancangan produk konsumtif: baju (misal ukuran S di Indonesia berbeda dengan
negara lain)
PERTIMBANGAN ANTROPOMETRI DALAM DESAIN
o Desain berpedoman pada antropometri pemakaianya (siapa yang akan memakai
benda tsb)
- Dalam pembuatan design tertentu, harus dilakukan pengukuran antropometri yang
relevan
- Misal: tinggi pintu yang dipertimbangkan = seseorang yang akan berpotensi
melewati pintu tersebut
o Pengukuran antropometri yang relevan dibuat dengan desain produk yang akan
dibuat
o Human centered design: menjadikan manusia sebagai pusatnya
- Jika alat yang dibuat semakin spesifik, maka akan semakin nyaman digunakan alat
tsb
- Manusia berbeda dengan satu dan yang lainnya
- Memiliki keterbatasan/ limitasi
- mempunyai harapan tertentu dan prediksi
METODE PERANCANGAN DENGAN ANTROPOMETRI
1) Perancangan individual (paling bagus) = sesuai orang yang menggunakanya.
 Misal yang disabilitas: disesuaikan ukuranya
2) Perancangan populasi pemakai/ pekerja
 Dibuat dengan desain extreme individual (misal:dari 1-100 diukur, yang paling
tinggi dan pendek jadi patokan pengukuran). Produk atau alat yang dibuat
menggunakan dasar perancangan berdasarkan extreme individual (paling kecil.
Paling tinggi, paling pendek)
 Desain average: make rata-rata
 Desain adjustable range (persentil 5 dan 95): yang paling kecil bisa, paling besar
bisa (misal kursi yang bisa diatur tinggi pendeknya)
kalo ekstrim hanya
mempertimbangkan 2,5% nya. Misal ada orang 100 (paling pendek sampai tinggi; kalo yang
esktrem biasanya yang paling pendek diapakai). Contoh (2): mau buat saklar: misal 100
orang ada yang pendek dan tinggi (ektrim tinggi , ektrim rendah) = jika buat saklar lampu
kalo buat tinggi rata-rata 50% masih bs menjangkau, 50% yang lain tidak bisa menjangkau.
Jika menggunakan persentil , memperhatikan ukuran dari 2,5% dipersentil 2,5 maka semua
bisa menjangkau
CONTOH APLIKASI:
 Pembuatan tinggi pintu
 Pembuatan tinggi meja dapur: yang dipertimbangkan = tinggi siku
 Pembuatan ukuran baju
 Pembuatan ukuran tinggi kursi dan meja
SIKAP KERJA
Posture manusia saat berinteraksi dengan peralatan kerja pada stasiun kerja
Sikap kerja alamiah: sikap kerja yang memungkinkan tubuh melakukan pekerjaan secara
efektif dengan menggunakan usaha otot seminimal mungkin, sikap kerja bervariasi lebih
baik dari sikap kerja tetap
Perubahan sikap tubuh saat bekerja: membungkuk, angkat angkut, menahan beban
Sikap kerja: kerja-duduk, berdiri, jongkok, berbaring , kerja-duduk-berdiri (bergantian)
SIKAP KERJA YANG BAIK
o Menghindari inklinasi ke depan pada kepala, leher, tubuh; membungkuk
o Menghindari anggota gerak dalam posisi terangkat: misal bahy
o Hindari puntiran/ sikap kerja yang asimetris
o Jangkauan persendian 1/3 dari gerakan maksimum
o Tempat duduk dengan sandaran punggung
o Posisi otot hendaknya dalam posisi dapat menghasilkan tenaga maksimum
Perubahan sikap kerja: merupakan bentuk adaptasi kontraksi thd suatu gaya yang timbul:
dengan tujuan menjaga keseimbangan gaya oleh beban dan gaya oleh otot untuk
mempertahankan beban pada titik tumpu
Faktor: luas penampang otot, lokasi otot, insersi tenton pada pulang
Momen gaya otot= momen gaya beban
Momen gaya merupakan perkalian gaya beban/ otot dengan jarak dari beban/ otot ke titik
sumbu

Keseimbangan momen gaya antara gaya beban dan gaya otot


Semakin jauh anggota badan: momen gaya semakin besar
Semakin dekat dengan sumbu tubuh: momen gaya semakin berkurang= benda terasa lebih
ringan
FAKTOR PENGARUH SIKAP KERJA
o Karakteristik fisik (umur, sex, antropometri, gerakan sendi, visus, Riwayat penyakit)
o Jenis keperluan tugas (memerlukan ketelitian, memerlukan kekuatan tangan)
- Misal: arsitek bekerja diatas meja dengan seseorang yang beekrja dengan
computer= tetap berbeda posisinya)
o Desain stasiun kerja (tinggi tempat duduk, landasan kerja)
- Kalo terlalu tinggi: shoulder terangkat, terlalu rendah; membungkuk
- Apakah sudah ergonomis atau belum, jika desain di dapur; berdiri
o Lingkungan kerja (intensitas pencahyaan, suhu lingkungan)
- Intensitas cahaya kurang: mendekat pada objek kerja shg posisi membungkuk
PETUNJUK ERGONOMIS MENURUT GRANDJEAN
 Mencegah sikap kerja yang tidak alamiah (membungkuk, menoleh>>)
 Mencegah ekstrimitas atas terlalu lama ke depan/kesamping
 Mencegah kerja duduk terlalu lama
 Mencegah gerak satu tangan/lengan yang statis
 Jarak mata dengan pekerjaan harus baik
 Mudah menjankau
 Ada penopang tangan/siku
Jika sikap kerja tidak ergonomis, beban postural menjadi berat dan menimbulkan continue
 postural strain (beban mekanis statis bagi otot)  menurunkan aliran darah otot 
kelelahan otot  kesalahan kerja shg menjadi kurang produktif, CTD/ MSDS, terjadi biaya
pengobatan, kehilangan upah karena absensi shg produktivitas turun
REKOMENDASI ERGONOMIS KETINGGIAN LANDASAN KERJA POSISI BERDIRI
 Pekerjaan memerlukan ketelitian 5-10 cm di atas tinggi siku berdiri mengurangi
pembebanan statis otot tulang belakang
 Pekerjaan ringan, sering melakukan pemindahan alat/kontainer 10-15 cm di
bawah tinggi siku berdiri
 Pekerjaan memerlukan penekanan kuat15-40 cm di bawah tinggi siku berdiri
semaki
n memerlukan ketelitian; dibuat lebih tinggi (5-10cm diatas siku) agar tidak membungkuk.
Jika pekerjaan memerlukan penekanan untuk menyelsaikan pekerjaan tsb yang dibantu oleh
berat badan, makalandasan kerja hrus lebih rendah lagi (10-15cm dibawah siku)

bisa diaplikasikan di
dapur
METODE ANALISA POSTUR/ SIKAP KERJA
REBA
 Dibuat oleh higgnet and McAtmaney
 Pilih tugas yang paling kritis dari pekerjaan
 Membuat masing-masing skor untuk setiap region
 Ingat penyesuaian
Nilai:
a) Trunk, neck, legs -> table A+ load -> score A
b) Upper armasm lower arms, wrists) -> table B + coupling -> score B
c) Penambahan skor A + B -> skor C
d) Skor C -> activity skor -> REBA score-> action level, risk level

RULA
 Dikembangkan oleh dr. Lynn McAtamney and prof nigel corlett
 Pilih salah satu tugas yang kritis
 Penilaian
 Group A (arm, wrist)Table A + muscle use + Load Score A
 Group B (neck, trunk, leg)Table B + muscle use+ load Score B
 Penambahan skor A + B Skor C (RULA Score)  action level, risk level
QEC (quick exposure check)
- Penilaian tempat faktor risiko tempat kerja: apakah ada repetisi, postur tidak
nyaman, durasi pekerjaan
- Mengkombinasikan penilaian peneliti dan operator/ pekerja
- Penilaian risiko dan penjelasan pada punggung, bahu/ lengan, pergelangan tangan/
tangan dan leher

XmaxMH = 176
Xmax= 162
PLIBEL
- Dibuat oleh dr. kemmerlert
- Digunakan utk mengindentifikasi faktor penyebab terjadinya citera otot yang
dihubungkan dengan stasiun kerja dan dapat menimbulkan efek berbahaya
- Metode PLIBEL: mengetahui bagian tubuh yang mengalami keluhan musculoskeletal
terbesar (neck shoulder, upper back, elbows, forearm, hand, feet, knees, and hips,
dan low back)
- Mempertimbangkan usulan yang dpt dilakukan

Anda mungkin juga menyukai