0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas pendekatan ergonomi yang komprehensif, meliputi ergonomi mikro dan makro. Ergonomi mikro fokus pada stasiun kerja sedangkan ergonomi makro melihat interaksi manusia dengan sistem kerja secara keseluruhan. Pendekatan total ergonomi perlu sistemik, holistik, interdisipliner, dan partisipatori untuk mengoptimalkan desain sistem kerja.
Dokumen tersebut membahas pendekatan ergonomi yang komprehensif, meliputi ergonomi mikro dan makro. Ergonomi mikro fokus pada stasiun kerja sedangkan ergonomi makro melihat interaksi manusia dengan sistem kerja secara keseluruhan. Pendekatan total ergonomi perlu sistemik, holistik, interdisipliner, dan partisipatori untuk mengoptimalkan desain sistem kerja.
Dokumen tersebut membahas pendekatan ergonomi yang komprehensif, meliputi ergonomi mikro dan makro. Ergonomi mikro fokus pada stasiun kerja sedangkan ergonomi makro melihat interaksi manusia dengan sistem kerja secara keseluruhan. Pendekatan total ergonomi perlu sistemik, holistik, interdisipliner, dan partisipatori untuk mengoptimalkan desain sistem kerja.
o Ergonomi mikro merupakan keilmuan ergonomic dalam lingkup mikro yakni lingkup stasiun kerja ( work station) o Keilmuan ergonomic makro mencakup organisasi, perusahaan, masyarakat luas atau bahkan negara o Konsep komprehensif pendekatan SHIP o Tepat guna o Total ergonocmic = tepat guna + ship o Ergonomic Indonesia: suhu nya beda 5c dari luar negeri (24c misalnya) = di luar negeri lebih dingin o Posisi siku saat menulis: 90derajat o Jarak mata (layer monitor)= 30-50cm o Ergonomic perkantoran Pertanyaan: biasanya berupa makro/ mikro = pelajarin yang termasuk makro dan mikro ERGONOMI MAKRO o Pendekatan sosioteknik tingkat atas (beberapa subssitem) yang diterapkan pada perancangan siste kerja secara keseluruhan pada berbagai level interaksi ergonomic mikro seperti manusia-pekerjaan, manusia-mesin dan manusia-perangkat lunak dengan tujuan mengoptimalkan desain sistem kerja -> subdisiplin ilmu dari human factor yang menekankan pada system menyeluruh dari desain antara organisasi dan orang atau dalam organisasi sendiri o Mikro menyesuaikan suatu pekerjaan thd manusia (pekerja), makrgo ergonomic menyesuaikan antara organisasi dengan manusia Memperbaiki kabel: mikro KOMPONEN MAKRO - Personeel subsystem - Technology subsystem - Organizational structure - External environment ERGONOMI MIKRO Pembahasan ergonomic yang hanya fokus kepada sebuah tempat kerja saja Mikro ergonomic : melihat arah postur, frekuensi, beban kerja, tanpa melihat seluruh organisasi pekerjaan Menggunakan REBA dan RULA untuk pengukuran Contoh: desain stasiun kerja, computer, operator Pekerjaan ringan: 5-10 (ngiris tahu, tempe) = tinggi siku berdiri Paling berat: 20 (dengan powergrip) PENDEKATAN TOTAL ERGONOMI o Sistemik: pendekatan sistem, (saat ada masalah, harus melakukan pendekatan sistemik) = seluruh faktor yang berada didalam satu sistem diperkirakan menimbulkan masalah sehingga harus ikut diperhitungkan sehingga tidak ada lagi masalah yang tertinggal atau munculnya masalah baru sebagai akibat dari keterkaitan sistem o Holistrik: bersifat menyeluruh = masalah harus dipecahkan secara proaktif dan menyeluruh o Interdisipliner: pemecahan jangan hanya 1 ilmu saja, harus dari berbagai ilmu o Partisipatori: tanya orang yang mau diperbaiki masalah, apakah ada masukan atau tidak (misal meneliti, kemudian disuru memilih maka petani akan memilih barang tertentu) = konsep: bagaimana menerima masukan seseorang. PROBLEM ERGONOMI 1) Kontraksi otot = memerlukan energi & menghasilkan zat sisa metabolism 2) Ketersediaan energi tergantung oksigen dan zat makanan yang dihantar oleh sirkulasi ke otot - Penurunan energi dan akumulasi asam laktat mempercepat timbulmya kelelahan - Oleh karena itu, dalam merancang kondisi kerja, perlu dipehatikan batas-batas kemampuan baik gerakan maupun kekuatan otot 3) Sikap kerja = sikap kerja yang buruk dan overtime menyebabkan strain otot dan efek negative pada kesehatan. Untuk mencegah perlu adanya pengaturan kondisi kepala, tubuh, dan anggota badan thd pekerjaan dan ruang kerja 4) Kondisi lingkungan: panas, dingin cahaya, bising perlu dikaji untuk mencegah strain fisik dan mental 5) Kondisi waktu 6) Kondisi sosial = reward, bagaimana pekerja diorganisir dan kualitas kerja daripada interaksi sosial sesame pekerja, khusunya menghadapi teknologi baru 7) Kondisi informasi: diperlukan demi mencegah adanya stress mental dan fisik terutama jika kebutuhan pekerjaan melebihi kapasitas kerja pekerja 8) Interaksi manusia: mesin menentukan dengan tepat yang akan menjadi tugas mesin dan manusia. o Tepat guna = syaratnya harus mudah, pendekatan ergonomic, tidak merusak lingkungan, murah, hemat energi 1) Teknis 2) Ekonomis 3) Ergonomis 4) Sosiobudaya 5) Bisa dipetanggung jawabkan 6) Hemat energi 7) Tidak merusak lingkungan Contoh: memutar listrik, membuat tenaga listrik dari air, menyiram tanaman dengan hanya netes-netes Pendekatan ergonomic = pendekatan dengan SIP + tepat guna Stress area: ruangan sempit PERKANTORAN : antara seseorang dengan computer. - Design kerja: tempat duduk - Posture - Keyboards - Software/human interaction - Human behavior - Penerangan: 200lux, untuk baca (masukan data entry); 400lux = jangan sampai silau antara ruangan dengan computer !!! Area sensitive akibat tidak ergonomic
- Carpal tunner syndrome
- Shoulder - Elbow Duduk lama anaerobic asam laktat menbuat Lelah HAZARD PREVENTION - Neutral positioning - Workstation design - Work/ rest periods Kalo ngetik, ada beberapa cara agar tidak Lelah, setiap 30 menit (istirahat liat yang hijau-hijau) - Task rotation - Exercise: peregangan EYE STRAIN - Akibat stress mata