PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menggunakan komputer, tanpa kita sadari kita sedang melakukan dialog dengan
komputer dan waktu kita memberikan perintah kepada komputer maka kita akan
Komunikasi atau interaksi diantara pengguna dan sistem komputer sering
kali tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Misalnya lingkungan kerja yang
tidak nyaman. Ketidak nyamanan ini bisa disebabkan hal, antara lain dari bentuk
fisik seperti meja dan kursi kerja, layar tampilan, bentuk papan tulis, pengaturan
lampu, kebersihan tempat kerja, dan beberapa aspek yang lain. Dari uraian di atas
maka interaksi manusia dan komputer harus melibatkan aspek. Antara lain sosial
Disini penulis akan membahas tentang aspek ergonomik dalam interaksi manusia
dan komputer.
B. Identifikasi Masalah
1
b. Aspek ergonomik menjadi suatu hal yang primer bagi kebutuhan
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
bekerja?
E. Tujuan Penulisan
dan diharapkan setelah membuat makalah ini kami para penulis dapat
2. Bagi kampus, yaitu dapat mengukur sampai dimana materi yang dikuasai
oleh mahasiswa dalam mata kuliah interaksi manusia dan komputer ini
mahasiswanya.
2
3. Bagi penulis lain, yaitu agar penulis lain lebih terinspirasi lagi dalam
membahas materi aspek ergonomik dalam stasiun kerja, dan dapat lebih
3
BAB II
PEMBAHASAN
a. PENGERTIAN ERGONOMIK
Istilah Ergonomik berasal dari bahasa Latin yaitu Ergos (kerja) dan Nomos
(hukum alam) dan dapat didefenisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia
dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi,
engineering, manajemen dan perancangan/desain. Ergonomik secara khusus
mempelajari keterbatasan dan kemampuan manusia dalam berinteraksi dengan
teknologi dan produk-produk buatannya. Ilmu ini berangkat dari kenyataan bahwa
manusia memiliki batas-batas kemampuan baik jangka pendek maupun jangka
panjang, pada saat berhadapan dengan lingkungan sistem kerja yang berupa
perangkat keras/hardware (mesin, peralatan kerja, dll).
Ergonomik adalah satu ilmu yang peduli akan adanya keserasian manusia dan
pekerjaannya. Ilmu ini menempatkan manusia sebagai unsur pertama, terutama
kemampuan, kebolehan, dan batasannya. Ergonomik bertujuan membuat
pekerjaan, peralatan, informasi, dan lingkungan yang serasi satu sama lainnya.
Metodenya dengan menganalisis hubungan fisik antara manusia dengan fasilitas
kerja. Manfaat dan tujuan ilmu ini adalah untuk mengurangi ketidak nyamanan
pada saat bekerja. Dengan demikian ergonomik berguna sebagai media
pencegahan terhadap kelelahan kerja sedini mungkin sebelum berakibat kronis
dan fatal.
Aplikasi ergonomik dalam desain sistem kerja memberikan peranan
penting dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya:
desain sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada sistem kerangka
dan otot manusia. Desain stasiun kerja untuk alat peraga visual display, untuk
mengurangi ketidaknyamanan visual dan postur kerja. Desain perkakas kerja
untuk mengurangi kelelahan kerja. Desain peletakan instrumen dan sistem
pengendali agar didapat optimasi dalam proses transfer informasi sehingga
4
dihasilkan suatu respon yang cepat dengan meminimumkan resiko kesalahan, dan
meningkatkan efisiensi kerja dan hilangnya resiko kesehatan akibat metode kerja
yang kurang tepat.
Peran ergonomi dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokkan menjadi 3,
yaitu:
1.) Perancangan produk.
2.) Meningkatkan keselamatan dan higiene kerja.
3.) Meningkatkan produktivitas kerja.
b. PRINSIP-PRINSIP ERGONOMIK
Prinsip-prinsip ergonomi terbagi atas 2 bagian yaitu prinsip fisikal, dan
prinsip kognitif. Berikut adalah penjelasan masing-masing prinsip tersebut:
5
l.) Temperatur yang tepat.
m.) Menahan getaran
6
(3.)Lantai Rumah
(4.)Bagian atas meja yang digunakan.
2.) Kualitas udara: Benda-benda elektronik yang dipakai untuk mempermudah
pekerjaan pekerja menimbulkan panas. Panas ini akan menimbulkan
berkurangnya kualitas udara yang akan berakibat kinerja seseorang
menjadi menurun. Untuk itu diperlukan pengaturan udara, udara diatur
dengan menggunakan penontrol dan penyaring udara. Namun, alat tersebut
harus diatur juga setelah alat elektronik utamanya diatur. Hal ini bertujuan
agar aliran udara tidak mengenai pengguna secara langsung yang akan
berakibat mengurangi konsenterasi pengguna.
3.) Gangguan suara: Lingkungan suara mempunyai pengaruh yang sangat
penting bagi konsentrasi, tingkat stress dan aspek lain dari kinerja
seseorang. Suara yang berlebihan akan merusak konsentrasi namun tanpa
adanya suara pun beberapa orang tidak bisa melakukan pekerjaannya
dengan baik.
4.) Kesehatan dan keamanan kerja: Kondisi kesehatan setiap pengguna di
stasiun kerja tidaklah sama, masing masing stasiun kerja mempunyai
toleransi yang berbeda terhadap kondisi fisiknya ketika harus bekerja
untuk jangka panjang dan berkelanjutan. Sebaiknya kita selalu memantau
aras toleransi kesehatan kita dan menghindari kondisi yang melebihi
toleransi itu.
5.) Kebiasaan dalam berkerja: Selain kondisi kesehatan yang prima,
penempatan mebeler dan penempatan sumber cahaya. Hal-hal yang harus
dilakukan agar kita bisa selalu merasa nyaman dalam bekerja. Hal-hal ini
bisa disesuaikan oleh tiap individu, karena tiap individu mempunyai
kebiasaan yang berbeda dalam mengatasi ketidaknyamanan dalam
bekerja.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Pencahayaan
b. Suhu dan Kualitas Udara
c. Gangguan Suara
d. Kesehatan dan Keamanan
e. Kebiasaan dalam Bekerja
B. Saran
Kenyamanan dalam bekerja menjadi unsur yang sangat penting karena hal
tersebut akan mempengaruhi baik dari segi kinerja user ataupun output yang akan
dihasilkan. Jadi, setiap perusahaan harus memahami aspek-aspek yang menjadi
penentu kenyamanan dalam bekerja guna mencapai hasil yang maksimal.
8
DAFTAR PUSTAKA