Anda di halaman 1dari 8

PENGUKURAN ANTROPOMETRI

A. Tujuan
1. Mendapatkan data ukuran tubuh.
2. Mendapatkan data ukuran peralatan kerja.
3. Menciptakan keserasian antara peralatan kerja dan pemakainya.

B. Latar Belakang
Negara-negara industri sudah lebih sadar tentang pentingnya perbedaan etnis,
populasi dan rasial pada manusia sesudah mendapat pengalaman dari hasil pemakaian senjata
dan produksi industri lainnya yang diekspor ke negara-negara lain. Hal ini sebetulnya mudah
dimengerti oleh orang awam, tetapi kadang-kadang luput dari perhatian para akademisi
(Idawati, 2009).
Peralatan sekolah baik dari tingkat pendidikan SD, SMP, SMA, dan kuliah perlu
disesuaikan dengan ukuran dan bentuk tubuh dikarenakan masih dalam masa pertumbuhan,
sehingga ketidaksesuaian akan berpengaruh buruk pada sikap badan dan tulang belakang.
Sikap yang salah ini sering terlihat pada anak-anak sekarang serta karyawan-karyawan kantor
seperti dilaporkan oleh beberapa ahli.
Menurut Asri dan Suprihanto dalam Puswiartika (2008) mengemukakan bahwa
lingkungan kerja yang baik dan memberi kepuasan kepada karyawan akan meningkatkan
produktivitas kerja. Sehingga perlu adanya lingkungan kerja yang nyaman dari kondisi kerja
secara fisik ,aspek psikologis dan aspek peraturan kerja serta sarana dan prasarana.
Apabila lingkungan kerja tidak nyaman dan tidak sesuai harapan maka akan cepat
menimbulkan kelelahan. Kelelahan kerja, terdiri dari kelelahan fisik yang sebagai akibat
jangka pendeknya dan kelelahan psikis yang sebagai akibat jangka panjangnya. Kelelahan
fisik dapat berupa sakit atau nyeri pada sistem kerangka dan otot manusia, sedangkan
kelelahan psikis dapat berupa rasa jemu atau bosan terhadap pekerjaan yang dilakukan
(Anoraga, 1998). Hal ini dikarenakan setiap manusia memiliki keterbatasan, terutama yang
berkaitan dengan aspek fisik dan psikologis (Wignjosoebroto dalam Sutanto, dkk., 1999).
Kelelahan kerja akan menurunkan kinerja dan keluaran dalam proses produksi dan
menambah tingkat kesalahan kerja. Maka dari itu diperlukan sarana dan prasana yang
ergonomi agar kelelahan kerja tidak dating secara cepat.
Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-
informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia merancang suatu sistem
kerja, sehingga manusia dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai
tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif, aman, dan nyaman. Fokus dari
ergonomi adalah manusia dan interaksinya dengan produk, peralatan, fasilitas, prosedur dan
lingkungan dan pekerja serta kehidupan sehari-hari dimana penekanannya adalah pada faktor
manusia (Pawennari, dkk, 2008).
Oleh karena itu dalam praktikum kali ini, akan melakukan pengukuran antropometri
terhadap mahasiswa, agar mengetahui design kursi dan meja yang ergonomi untuk
mahasiswa dalam melakukan tugas-tugasnya dari mengerjakan tugas dan belajar.

C. Alat dan Bahan


1. Kursi.
2. Formulir.
3. Meteran gulung.
4. Antrhopometer.

D. Cara Kerja
1. Pasang antropometer.
2. Catat identitas individu yang diukur (nama, umur. Jenis kelamin, bagian dan masa kerja).
3. Lakukan pengukuran dengan batasan-batasan sebagai berikut:
a. Posisi Berdiri

Jenis-Jenis Ukuran Anthropometri Batasan


Tinggi badan Diukur dari bagian kepala
yang paling atas sampai alas
kaki dalam keadaan berdiri
tegak dan kepala menempel
di tembok
Tinggi mata Diukur dari sudut mata
sampai kepermukaan lantai
dengan posisi mata melihat
ke bwaha dan sikap tegak
Tinggi bahu Diukur dari bahu yang
paling tinggi sampai batas
alas kaki dalam keadaan
berdiri tegak
Tinggi siku Diukur dari lengan yang
berada dalam posisi vertical
sampai alas kaki dalam
keadaan berdiri tegak
Tinggi panggul Diukur dari tulang pinggul
yang paling atas sampai aas
kaki dalam keadaan berdiri
tegak
Lebar bahu Diukur dari bagian luar
lengan atas kiri sampai
bagian luar lengan atas
kanan dan diambil yang
paling lebar
Lebar pinggul Diukur dari pinggul kiri
sampai pinggul kanan dan
diambil yang paling lebar
dalam eadaan berdiri.
Lebar siku Diukur dari siku sebelah
kanan sampai siku sebelah
kiri dalam posisi tengan
ditekuk di dada

b. Posisi Duduk
Jenis-Jenis Ukuran Anthropometri Batasan
Tinggi duduk Diukur dari bagian kepala
yang paling atas sampai
alas duduk dalam posisi
sikap duduk tegak
Tinggi mata duduk Diukur dari alas duduk
sampai sudut mata
Tinggi bahu duduk Diukur dari alas duduk
sampai bahu
Tinggi siku duduk Diukur dari siku sampai
alas duduk dalam posisi
sikap duduk tegak
Tinggi pinggul duduk Diukur dari tulang pinggul
yang paling atas sampai
alas duduk
Tinggi lutut duduk Diukur dari lutut sampai
alas kaki dalam posisi sikap
tegak
Panjang patat lekuk lutut Jarak horizontal diukur dari
bagian belakang pantat
sampai lekuk lutut
Panjang tungkai atas Diukur dari lutut sampai
garis vertical yang melalui
punggung dan pinggang
pada posisi sikap tegak
Panjang tungkai bawah Diukur dari lipat lutut
belakang sampai alas kaki
dalam sikap duduk dengan
betis pada kedudukan
vertical
4. Catat hasil pengukuran di formulir, kemudian hasilnya dirata-rata.
F. Pembahasan
Pada praktikum pengukuran antropometri, responden yang digunakan yaitu
mahasiswa berjumlah 4. Masing-masing mahasiswa mempunyai ukuran tubuh yang berbeda
dari tinggi badan, berat badan, panjang tangan, lebar bahu, tingi mata, tinggi siku, tinggi
pinggang, tinggi lutut, dan lain sebagainya. Sehigga dilakukan perhitungan rata-rata dari
pengukuran anthropometri agar didapatkan hasil yang sesuai dengan kriteria tubuh ke 4
responden.
Dari hasil rata-rata yang didapat, maka didapatkan kursi dan meja yang sesuai untuk
ukuran tubuh ke 4 responden. Untuk tinggi meja ukurannya yaitu 74 cm. Permukaan meja
tersebut rata, dengan panjang 94 cm dan lebar 60 cm. Untuk ketebalan meja yaitu 6 cm. pada
meja terdapat pijakan kaki dengan jarak 68 cm dengan ketebalan 5cm.
Tinggi meja dengan ukuran tersebut, dikarenakan pekerjaan yang dilakukan ke 4
responden yaitu mahasiswa. Dimana mahasiswa lebih kearah posisi duduk untuk
menggunakan meja untuk mengerjakan segala tugas dan belajar yang dilakukan oleh
mahasiswa tersebut. Pada meja terdapat pijakan dikarenakan agar mempermudah mahasiswa
dalam meregangkan kaki apabila terjadi kelelahan. Ukuran panjang mejanya 90 cm agar
tugas-tugas, buku-buku dan lain sebagainya dapat dijangkau responden, tanpa harus ke
tempat yang lain untuk mengambil tugas-tugasnya dan bukunya.
Untuk kursi yang sesuai dengan tinggi mahasiswa, yaitu ukuran kursi dengan tinggi
88 cm. Tinggi tempat duduk yaitu 50 cm dengan panjang alas duduknya yaitu 45 cm, lebar
alas duduk yaitu 42 cm, ketebalan kusrsi yaitu 5 cm. Pada sandaran pinggang yaitu 32 cm.
Untuk sandaran tangan, tinggi sandaran tangan yaitu 13 cm dengan panjang 41 cm, dimana
sesuai dengan panjang tangan lengan bawah. Untuk jarak antara kedua sandaran tangan yaitu
32 cm. Pada kursi terdapat siku dengan ukuran 5cm dan terdapat penyangga dengan tinggi 20
cm.
Dalam pengukuran terdapat hal yang tidak sesuai dengan hasil pengukukran dari
mahasiswa, dikarenakan setelah dibuat designnya terdapat ketidak seimbangan, salah satunya
adalah sandaran tangan. Pada hasil pengukuran sandaran tangnnya yaitu untuk tinggi siku
sendiri adalah 25,25 cm. Namun setelah dilihat dari designnya ternyata sandaran tangannya
terlihat tidak ergonomi, sehingga dibuat untuk sandaran tangannya yaitu 13 cm.
Pembuatan kursi dan meja yang ergonomic ini hanya untuk orang Inonesia yang
memiliki ukuran tubuh yang sesuai dengan hasil. Sehingga dalam pembuatan kursi dan meja
ini masih terdapat kekurangan.

G. Kesimpulan
Hasil praktikum didapatkan dari 4 orang mahasiswa dengan ukuran tubuh yang
berbeda kemudian dirata-rata. Dari hasil rata-rata tersebut, maka didapatkan meja dan kursi
yang ergonomi untuk ke 4 responden yang bekerja sebagai mahasiswa dengan berbagai tugas
dan laporan.
Dari design kursi dan meja yang dibuat hanya untuk ukuran tubuh orang Indonesia,
sehingga masih terdapat kekurangan. Dalam pembuatan atau pendesignan kursi dan meja
yang ergonomi masih terdapat kesalahan dan kekurangan dikarenakan praktikan masih
kurang pengalaman dan perlu belajar dalam pembuatan design dan kursi yang ergonomic.

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, P. 1998. Psikologi Kerja. Jakarta: PT Rineka Cipta

Idawati, Ira. 2009. Antropometri Anak Sekolah Dasar Untuk Menentukan Bangku Yang
Ergonomis Di Sekolah Dasar Kota Surabaya. Online
(http://elib.fk.uwks.ac.id/asset/archieve/jurnal/Vol1.no2.Juli2009/ANTROPOMETRI
%20ANAK%20SEKOLAH%20DASAR%20UNTUK%20MENENTUKAN%20BANGKU
%20YANG%20ERGONOMIS.pdf). Diakses tanggal 10 Desember 2012.
Pawennari. A, Sritomo Wignjosoebroto, dan Sri Gunani. 2008. Analisis Ergonomi Terhadap
Rancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Kerja Dibagian Skiving Dengan Antropometri
Orang Indonesia ( Studi Kasus Di Pabrik Vulkanisir Ban ). Online
(http://personal.its.ac.id/files/pub/2850-m_sritomo-ie-Makalah%20Rancangan%20Vulkanisir
%20Ban%20-%20A.Pawennari.pdf). Diakses tanggal 10 Desember 2012.
Puswiartika, Dhevy. 2008. Peran Ergonomi dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja. FKIP
Universitas Tadulako Palu. Jurnal Pengembangan Humaniora Vol. 8 No. 1, April 2008.
Sutanto, D.W, Hartanti, & Tjahjoanggoro, A.J. 1999. Hubungan Persepsi Terhadap Tempat
Duduk, Beban Kerja, dan Karakteristik Pekerjaan dengan Kelelahan Kerja. Jurnal Vol. 14-
No.54.

Anda mungkin juga menyukai