Anda di halaman 1dari 65

Materi Perkuliahan Ke-5 & 6

UKURAN TUBUH TERNAK ,


BOBOT BADAN, DAN METODE
PENGUKURANNYA

OLEH :
DR. FERRY LISMANTO SYAIFUL, S.PT., MP

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Tujuan Instruksional Umum

Mahasiswa mampu menjelaskan


manfaat dan cara penilaian ternak potong
untuk mendapatkan produktivitas ternak
potong yang tinggi.
Tujuan Instruksional Khusus

Mahasiswa mampu menjelaskan bagian


ukuran tubuh ternak, bobot badan, dan
metode pengukurannya.
POKOK BAHASAN

Ukuran tubuh ternak, bobot badan, dan


metode pengukurannya.
SUB POKOK BAHASAN

a. Pengukuran zoometris
b. Alat ukur
c. Bagian dan ukuran-ukuran tubuh ternak
(sapi, kerbau, dan kambing/domba)
d. Penaksiran/pendugaan bobot badan
ternak
BENTUK PENYAJIAN

Ceramah, Tugas dan Diskusi


Materi Perkuliahan Ke-5 & 6

MATERI PERKULIAHAN
A. PENGUKURAN ZOOMETRIS

 Zoometris
Adalah: pendugaan berat badan hewan/ternak
dengan cara pengukuran linier.
 Pengukuran linier adalah pengukuran untuk
mengetahui dimensi dari suatu benda kerja
yang belum diketahui ukurannya.
 Pengukuran zoometris ini dapat menduga
konformasi/penampilan eksternal ternak.
 Pengukuran terpenting adalah pengukuran
garis-garis dan bobot tubuh.
 Pengukuran ini secara khusus berguna dalam
menduga konformasi bagian-bagian tubuh
yang sulit dinilai secara akurat, misalnya
lingkar dada atau lingkar tulang cannon.
B. Alat Ukur

Peralatan yang digunakan untuk ukuran tubuh


ternak adalah:
1. Timbangan
2. Tongkat ukur
3. Pita ukur
4. Protractor
5. Slide calliper
6. Dividers
a. Timbangan
b. Tongkat Ukur
 Ada tiga tipe tongkat ukur,
semuanya memiliki
konstruksi yang sama.
Namun yang berbeda
hanya dimensi, dan desain
pada beberapa
komponennya.
 Ketiga tongkat ukur ini
memiliki tiga bagian
utama, yaitu:
Tongkat ukur
1. Bagian luar atau sheath
 Bagian ini terbuat dari
kayu, dan untuk kuda
terbuat dari metal.
 Tongkat digunakan
untuk sapi dan babi.
2. Teleskop bagian dalam,
3. Satu lengan bagian atas
dan satu lengan bagian
bawah.
 Tongkat ukur yang berfungsi Tongkat ukur
untuk mengukur tinggi
pundak, tinggi punggung,
panjang dada, dan dalam Tongkat ukur
dada pada ternak, dll. untuk babi dan
domba
c. Dividers
 Di Polandia digunakan
tiga jenis tongkat ukur
yang berbeda untuk:
sapi, kuda, dan
babi/domba.

Dividers
d. Pita ukur
 Pita ukur ini berskala cm.
 Ada dua tipe pita ukur: satu
untuk yang berukuran besar,
dan satunya lagi untuk
mengukur tulang cannon.
 Lingkar dada dan tulang
cannon diukur dengan pita.
 Melalui pita ukur, kita dapat
menentukan bobot badan
ternak baik pada sapi, kerbau,
dll.
 Agar pengukuran ternak akurat, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Ternak harus ditempatkan pada
permukaan tanah yang keras dan dengan
posisi yang benar.
2. Kondisi sapi mesti bebas dan relaks, tanpa
tekanan.
3. Ternak berdiri sempurna pada keempat
kakinya (kaki-kaki harus pada satu garis,
kiri ke kanan dan depan ke belakang).
4. Dilihat dari samping, kepala dan leher
ternak harus sejajar dengan pundak.
5. Untuk memastikan akurasinya, setiap
pengukuran mesti diulang beberapa kali,
dan rata-ratanya diambil sebagai hasil
akhir.
 Alasan pengukuran harus
dilakukan secara berulang
1. Adanya pergerakan yang
secara alami terjadi, misalnya
pernafasan atau pergerakan
saluran pencernaan.
2. Kulit dan lemak bawah kulit
juga dapat berubah ketika
ditekan saat pengukuran
3. Titik-titik permukaan tubuh
yang diukur tidak pernah
dalam keadaan sempurna;
karena adanya tonjolan tulang
dan beberapa lekukan pada
permukaan tubuh.
C. UKURAN-UKURAN TUBUH TERNAK

 Ukuran-ukuran tubuh sapi dan cara


pengukurannya.
A. Panjang Badan
1. Panjang Badan Absolut
Yaitu: jarak dari titik sendi bahu ke tulang duduk (tuber
ischii).
2. Panjang badan proyeksi
yaitu: jarak dari titik sendi bahu tegak lurus
dengan garis mendatar dari tulang duduk.
3. Panjang badan sampai leher
yaitu: garis dari tengah tanduk ke tulang duduk
(tuber ischii).
4. Panjang Punggung
yaitu: jarak antara processus spinalis vertebrae
thoracalis pertama sampai terakhir.
5. Panjang Pinggang
 yaitu: garis pada processus spinalis vertebrae
lumbalis pertama sampai terakhir (diukur dari
belakang tulang punggung/rusuk terakhir
sampai belakang kemudi).
 Sapi mempunyai 6 ruas tulang pinggang.
6. Panjang kemudi/pinggul:
yaitu: garis dari tuber coxae (di belakang pinggang
ke tulang duduk (tuber ischii)
7. Panjang belikat
yaitu: garis dari sendi bahu ke titik tertinggi
gumba.
B. Ukuran-ukuran tinggi
1. Tinggi pundak (tinggi badan/tinggi gumba):
yaitu: jarak titik tertinggi pada pundak (belakang
punuk) sampai ke permukaan tanah dengan
posisi tegak lurus.
2. Tinggi punggung
yaitu: jarak dari taju dari ruas tulang punggung
terakhir (processus spinalis vertebrae
thoracalis) tegak lurus ke permukaan tanah.
3. Tinggi kemudi/pinggul
yaitu: jarak titik tertinggi kemudi tegak lurus ke
permukaan tanah (di belakang tuber
coxae).
4. Tinggi pangkal ekor
yaitu: jarak tertinggi dari titik pangkal ekor tegak
lurus ke permukaan tanah.
5. Tinggi tulang duduk
yaitu: diukur dari tulang duduk tegak lurus ke
permukaan tanah.
6. Tinggi tumit
yaitu: jarak dari tumit tegak lurus ke permukaan
tanah.
7. Tinggi bahu
yaitu: jarak titik tertinggi bahu tegak lurus ke
permukaan tanah.
8. Tinggi siku (olecranon)
yaitu: jarak dari siku (olecranon).
C. Ukuran-ukuran lebar
1. Lebar dada muka
yaitu: jarak antara kedua siku luar
2. Lebar dada belakang
yaitu: jarak antara rusuk kiri dan kanan, diukur
di belakang tulang belikat.
3. Lebar pangkal paha
yaitu: jarak antara sisi luar sudut pangkal paha.
4. Jarak kemudi (lebar pinggul)
yaitu: jarak antara tuber coxae kiri dan kanan.
5. Lebar tulang duduk
yaitu: jarak antara tuber ischii kiri dan kanan.
D. Ukuran lingkar
1. Lingkar dada
diukur melingkar di belakang siku (olecranon)
melalui puncak gumba.
2. Lingkar tulang pipa (cannon)
yaitu: diukur di bagian tengah tulang pipa
(cannon).
E. Ukuran-ukuran pada kepala
1. Panjang Kepala
yaitu: jarak antara puncak kepala sampai ke
cermin hidung.
2. Lebar dahi atas
yaitu: jarak antara pangkal tanduk bagian atas.
3. Lebar dahi bawah
yaitu: jarak antara lingkar mata bawah.
4. Panjang dahi
yaitu: jarak tegak lurus antara dua tanduk sampai
jarak antara kedua sudut mata.
5. Panjang hidung
yaitu: jarak tegak lurus antara kedua sudut mata
dalam sampai antara kedua lobang hidung.
F. Ukuran tubuh lain
1. Dalam badan
yaitu: jarak titik tertinggi pundak ke belakang
siku.
2. Luas tenggorokan
yaitu: antara dua titik sudut rahang bawah.
STRUKTUR INDEKS
 Pengukuran tunggal dilakukan untuk keperluan
spesifik, misalnya: dalam menentukan bobot
tubuh berdasarkan lingkar dada.
 Beberapa ukuran tubuh diambil pada ternak
untuk menjelaskan satu bangsa atau varietas
ternak.
 Jika menginginkan diskripsi konformasi yang
lebih akurat pada seekor ternak dibutuhkan
proporsi dan keserasian bangun anatominya,
digunakan indek struktural.
 Indeks struktural adalah rasio satu pengukuran
dengan pengukuran lainnya, dinyatakan dalam
bentuk persentase.
 Pentingnya indek dalam pendugaan
konformasi/performa seekor ternak dpt diambil
contoh, dalam dada.
 Dalam dada adalah salah satu fitur favorit dari
konformasi ternak.
 Namun, pendugaan dalam dada berdasarkan
hanya pada satu pengukuran tidak akan akurat,
kecuali jika tinggi pundak juga
dipertimbangkan.
 Misalnya, dengan dalam dada 70 cm, dan tinggi
pundak 120 cm, maka ternak tersebut tampak
memiliki dada yang dalam, tapi bila tinggi 135
cm dan ukuran dalam dadanya tetap, maka
dapat dikatakan sapi tsb memiliki dalam dada
yang sedang.
 Beberapa indek yang biasa digunakan adalah:
1. Indek panjang badan
x 100

2. Indek tinggi pinggul


x 100

3. Indek dalam
x 100

4. Indek lebar
x 100
5. Indek panjang tungkai
x 100

6. Indek bobot x 100

7. Indek badan x 100

8. Indek kepala
x 100
Pengukuran Kerbau
Bagian–bagian Tubuh Kambing/ Domba
Bagian –bagian tubuh kambing / domba

1. Tinggi gumba:
diukur mulai dari dasar
kaki depan ke titik
tertinggi bagian pundak
diantara kedua bahunya
(A-G)

2. Dalam dada:
Jarak antara titik
tertinggi bagian pundak
ke titik terendah bagian
dada (A-D)
3. Lingkar dada:
diukur dengan pita
pengukur secara
melingkar tepat
dibelakang kaki depan
kearah titik tertinggi
bagian pundak tegak
lurus dengan axis tubuh
(A---D----A)
4. Lebar Pinggang:
jarak horizontal antara
titik samping terluar dari
pada tuber coxae (B1----
B2).
5. Panjang pelvis:
Jarak antara bagian
anterior dari tuber coxae
ke bagian posterior tuber
ischii (B-----C).

6. Panjang Tubuh:
Jarak sepanjang garis
median dari bagian
anterior proc. Spinosus
vertebrae thoracalis I ke
bagian posterior tuber
ischii (E----C)
7. Panjang tulang kering :
panjang yang diukur dari
tuber calius ke condylus
metarsus (G-----H)
D. PENDUGAAN BOBOT BADAN TERNAK

 Bobot badan merupakan faktor terpenting


dalam seleksi bibit, penentuan tingkat pakan,
menggambarkan kondisi ternak dan
pemotongan ternak.
 Pendugaan bobot badan ternak, upaya untuk
memilih ternak digunakan sebagai bibit,
bakalan maupun untuk ternak potong.
 Bobot badan merupakan berat tertimbang dari
seekor ternak yang diukur pada umur tertentu
dengan satuan berat.
 Pendugaan bobot badan ternak dapat
dilakukan melalui pengukuran ukuran-ukuran
tubuh ternak melalui perhitungan rumus.
 “Blantik” (Brooker), Seringkali Akurasinya
Lebih Tinggi Dibanding Dengan Menggunakan
Alat.
 Melihat Bentuk Fisik
 Meraba/Mencubit Bagian Kulit Tertentu
 Menggunakan Alat (Beberapa Ukuran
Tubuhnya).
 Lingkar Dada Dan Tinggi Gumba Dikenal
Mempunyai Hubungan Yang Paling Erat
Dengan Berat Badan.
Cara melakukan penaksiran:
 Dasar pengukuran adalah
mengibaratkan tubuh hewan
yang akan ditilik adalah sebagai
tabung, dengan demikian dapat
dibuat beberapa rumus yang
hasilnya dapat mendekati nilai
sebenarnya.
 Dalam hal ini, lingkar dada
hewan dapat diasumsikan
sebagai luas alas bangun
lingkaran dan panjang badan
sebagai tinggi.
 Lingkar dada diperoleh dengan
melingkarkan seutas tali di
belakang gumba melalui
belakang belikat. Sementara
panjang badan diukur dari bahu
hingga penonjolan tulang duduk.
Tabel 1. Rumus pendugaan bobot badan ternak
BB x 100
Keterangan :
a) BB = Bobot Badan (kg)
b) LD = Lingkar Dada (cm)
c) PB = Panjang Badan (cm)

Rumus ini merupakan penyempurnaan


dari rumus Scheiffer, yang
diaplikasikan pada kambing / domba.
Dengan memperoleh angka taksiran
bobot hidup, maka persentase
karkas dan daging dapat segera
diketahui.
 Karkas sapi berkisar 47-57
persen dari bobot hidupnya dan
daging 75 persen dari karkas.
Karkas adalah potongan daging
tulang tanpa kepala, kaki, kulit
dan jeroan.
 Karkas domba persentase
karkasnya sekitar 45 persen dan
dagingnya 75 persen dari karkas.
TABEL: Bobot Sapi BALI berdasarkan lingkar badan (hasil penelitian) dalam kg*)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
190 388 394 400 405 411 417 423 428 434 440
180 335 341 346 351 356 361 367 372 377 383
170 287 292 297 301 306 311 316 324 325 330
160 244 248 252 256 261 265 269 274 278 283
150 205 208 212 216 220 224 228 232 236 240
140 170 173 176 180 183 187 190 194 197 201
130 139 142 145 148 151 154 157 160 163 166
120 112 114 117 119 122 125 128 130 133 136
110 88 90 93 95 97 100 102 104 107 109
100 68 70 72 74 76 78 80 82 84 86
90 51 53 54 56 58 59 61 63 65 66
80 37 38 40 41 42 44 45 47 48 50
70 26 27 28 29 30 31 32 34 35 36
60 17 18 19 19 20 21 22 23 24 25
50 10 11 12 12 13 13 14 15 16 16
40 6 6 6 7 7 8 8 9 9 10
*)(http://duniasapi.com/id/resep/2717-mengetahui-berat-badan-sapi-bali-
dengan-tabel-ukuran-lingkar-dada.html)

Sebagai contoh bila lingkar badan sapi bali 165, maka beratnya diperkirakan
265 kg( angka ukur puluhan ke arah vertikal, satuan ke arah horizontal)
Sapi Berat Badan Lingkar Panjang Tinggi Tinggi Leber Dalam
Dada Badan Gumba Punggung Dada Dada

1 182,5 kg 148 cm 119 cm 112 cm 116 cm 36 cm 65 cm


2 169 kg 145 cm 111 cm 108 cm 111 cm 34 cm 61 cm
3 172. kg 140 cm 118 cm 111 cm 110 cm 34 cm 63 cm
4 169 kg 142 cm 107 cm 111 cm 110 cm 32 cm 65 cm
5 226.5 kg 156 cm 119 cm 114 cm 116 cm 37 cm 66 cm
6 192.5 kg 145 cm 121 cm 111 cm 107 cm 38 cm 64 cm
7 223 kg 154 cm 113 cm 112 cm 110 cm 33 cm 66 cm
8 229 kg 146 cm 116 cm 107 cm 112 cm 35 cm 67 cm
Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai