Anda di halaman 1dari 19

JUDGING DAN SELEKSI

Latar Belakang
Dalam menentuka domba maupun kambing
bakalan atau bibit manupun dalam kontes serta
penilain ketika akan membeli domba untuk
konsumsi maka harus dilakukan seleksi dan
judging. Prinsif utama seleksi adalah untuk
memperoleh keturunan yang memiliki kualitas
genetik lebih baik dibandingkan tetuanya,
sehingga performa produksi yang diperoleh dalam
populasi berada di atas rata-rata. Tujuan
peningkatan mutu genetik adalah meningkatkan
nilai rata-rata sifat produktif yang dimiliki oleh
domba dan kambing.

TUJUAN
Mengetahui umur ternak melalui
karakteristik gigi
Melakukan evaluasi terhadap
performan tubuh ternak

WAKTU dan TEMPAT


Waktu : jumat 8 april 2011
Pukul : 13.00- Selasai Wib
Tempat : Kadang domba(pg 30)
fapet unpad

Judging
Judging adalah penilaian tingkatan ternak dengan beberapa
karakteristik penting untuk tujuan tertentu secara subjektif.
Judging terdiri atas tiga langkah yaitu, penilaian melalui
kecermatan pandangan (visual), penilaian melalui
kecermatan perabaan (palpasi), dan penilaian melalui
pengukuran tubuh.
Judging pada ternak dalam arti yang luas adalah usaha
yang dilakukan untuk menilai tingkatan ternak yang
memiliki karakteristik penting untuk tujuan-tujuan tertentu.
Sedangkan dalam arti sempit adalah referensi untuk
pemberian penghargaan tertentu dalam suatu kontes.
Kadang-kadang judging dilakukan untuk melakukan
penggolongan ternak berdasarkan kelasnya masing-masing.

Ternak untuk bibit sebaiknya dipilih pada waktu


masih muda, paling tidak seumur pasca sapih,
sehingga masih ada waktu untuk pemeliharaan
yang ditujukan sebagai bibit. Seleksi bibit jantan
biasanya lebih diutamakan karena jantan
mempunyai keturunan lebih banyak daripada
ternak betina. Selain sifat-sifat produksi, faktor
kesehatan harus diperhatikan, faktor ini erat
kaitannya dengan kemampuan reproduksi.
penilaian dapat dilakukan dengan pengamatan
tulang-tulang rusuk (ribs) untuk memilih ternak
yang gemuk. emakin sedikit tulang rusuk yang
membayang di balik kulit, maka ternak tersebut
semakin gemuk.

Kegemukan ternak (sapi) dapat diketahui dengan


meraba perkembangan otot di antara tulang
processus spinosus (tulang belakang) dengan
processus transversus (tulang rusuk rudimenter).
Pada ternak yang gemuk, processus transversus
tidak dapat teraba oleh tangan dan terasa sekali
perlemakan yang tebal di balik kulit.
Ukuran yang penting dalam mengetahui
kegemukan dan berat tubuh ternak tersebut
adalah lingkar dada dan panjang badan. Lingkar
dada diukur melingkar di belakang sendi bahu (os.
scapula). Selain itu, sebelumdilakukan pengukuran
kita dapat menetukan umur ternak terlebih dahulu
dengan melihat keadaan gigi seri (incicors).

Umur tenak merupakan salah satu hal


penting untuk menentukan pilihan suatu
sistem produksi usaha peternakan.
Pada suatu usaha pembibitan, peternakan
akan memilih ternak yang telah dewasa
kelamin untuk dapat digunakan sebagai
bibit maupun pejantan, sebaliknya pada
usaha penggemukan peternak akan memilih
ternak lepas sapih untuk usaha tersebut.

Prosedur Kerja
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Menaksir umur dengan melihat gigi


Mengukur Panjang badan
Mengukur Lingkar dada
Mengukur Tinggi pundak
Mengukur Lebar dada
Mengukur Dalam dada

Hasil Pengamatan
Domba A
Umur = 1 tahun
panjang badan = 53 cm
Tinggi bada = 63 cm
Lingkar dada = 67 cm
Dalam dada = 25 cm
Panjang dada = 14 cm

Domba B
Umur = 1 tahun
panjang badan = 53 cm
Tinggi bada = 63 cm
Lingkar dada = 67 cm
Dalam dada = 25 cm
Panjang dada = 14 cm

Domba A
NO
A

OBJEK PENILAIYAN

PENILAIAN dan BOBOT


TERTINGI

PEMBOBOT

TOTAL

PENILAIAN TUBUH

Kesan umum

Perlemakan

Perdagingan
a. Tengkuk, dada dan
bahu

b. Punggung dan
pinggang

c. Paha

Sub total

15

30

Domba B
N
o

OBJEK
PENILAIAN

PENILAIAN dan BOBOT


Tertinggi

Pembobo
t

Total

PENILAIAN TUBUH

Kesan Umum

Perlemakan

Perdagingan
a. Tengkuk dada dan
bahu

b. Punggung dan
pinggang

c. Paha

Sub Total

16

32

PEMBAHASAN
Pemliharaan domba haruslah sesuai
dengan tujuan akhir dari pemeliharaan,
Perkembangan pemeliharaan Domba
mengarah pada 2 sasaran utama, yaitu
sebagai penghasil daging (tipe daging)
dan sebagai ternak fancy (domba
garut), untuk kesenangan atau hobi,
sasaran yang terakhir ini kemudian
dikenal dengan Domba Garut tipe
tangkas atau domba laga/domba aben.

Dalam seleksi domba pedaging memiliki standar khusus seperti


dari usia, bobot lahir, lingkar dada, panjang badan dan juga
keturunan karena ini akan berpengaruh terhadap cepat atau
lambatnya pertumbuhan.
1. Umur Domba
Umur domba dapat ditentukan dengan melihat jumlah gigi
permanen. Pada domba a umurnya 1 tahun karena gigi
permanennya baru ada 1 pasang sedangkan pada domba B
umurnya kurang dari 1 tahun karena belum ada gigi permanen
2. Panjang badan
Merupakan jarak antara titik tertinggi pundak hingga pangkal
ekor. Atau juga merupakan garis lurus dari tepi tulang Processus
spinosus dari Vertebrae thorachalis tertinggi sampai benjolan
tulang tapis

3. Lingkar dada
Adalah jarak melingkar di sekeliling rongga dada
dibelakang sendi bahu, dekat siku
4. Tinggi pundak
Titik tertinggi pundak sampai ke tanah. Tempat
yang dipergunakan harus datar agar ukuran yang
didapat akurat.
5. Lebar dada
Merupakan jarak antara sendi bahu kiri-kanan
atau jarak antara rusuk kiri-kanan.
6. Dalam dada
Titik tertinggi dari pundak hingga tulang dada

Domba A
mempunyai kesan umum yang baik tidak terlalu kurus dan
tidak terlalu gemuk juga. Setelah diraba, di bagian processus
spinosus menonjol namun tidak terlalu tajam, dengan
perlemakan tipis. Pada bagian dada, bahu dan tengkuk
perdagingan terasa serta bagian punggung pinggang dan
paha, terasa lekatan daging yang melekat pada tulang. Urat
daging pada mata rusuk tebal.
Domba B
Sedangkan pada domba B Kesan umumnya terlihat lebih baik
dari domba A karena badannya terlihat sedikit lebih gemuk
dan proporsional. Namun pada bagian-bagian yang telah
dipalpasi mempunyai nilai yang sama baik itu perdagingan
maupun perlemakan

Seleksi pada ternak juga dapat dilakukan


dengan metode seltamoun ( Seleksi model
unpad. Seleksi ini digunakan untuk kontes
maupun memilih bibit unggul. Metode ini
dilakukan dengan membagi kelompokkelompok ternak, kemudian dari kelompok
tersenut diambil yanng terbaik. Setelah
itu domba-domba yang terbaik dari tiap
kelompok tadi di tandingkan kembali
sampai dapat domba yang terbaik.

Dari hasil pembahasan maka domba


yang terbaik diantara domba A dan B
adalah domba B karena dari
performa dan penampilan umum
domba A lebih gemuk dan
performanyapun baik.

Anda mungkin juga menyukai