Anda di halaman 1dari 18

PRODI TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA

IN304 - Analisa Perancancangan


Kerja dan Ergonomi I

Anita Oktaviana Trisna Devi

ANTHROPOMETRI
Setelah mengikuti perkuliahan ini,
mahasiswa diharapkan mampu :
• Memahami fungsi antropometri
dalam perancangan peralatan atau
produk
Tujuan • Menggunakan tools antropometeri
dalam pengukuran anggota tubuh
Pembelajaran manusia
• Memahami konsep persentil dalam
antropometri
• Menentukan data antropometri yang
sesuai untuk perancangan peralatan
atau produk
Posisi-posisi yang
tidak NYAMAN

anita.otd@usahidsolo.ac.id Pertemuan 2 - Antropometri


Dampak Negatif Ketidaksesuaian Ukuran
Tubuh dengan Fasilitas Kerja

a. Kerja otot berlebih sehingga lebih cepat lelah


b. Produktivitas menurun karena kelelahan yang
dipicu dari poin a
c. Risiko terjadinya kesalahan kerja yang
mengakibatkan kecelakaan kerja atau cacat
produk
d. Pegal atau linu di bagian sistem otot rangka jika
dilakukan dalam waktu yang lama
HUMAN CENTERED DESIGN

• Salah satu prinsip ergonomi dalam


perancangan produk adalah
human centered design.
• Artinya, setiap merancang produk,
hendaknya memperhatikan
keterbatasan manusia sebagai
pengguna, salah satunya
keterbatasan fisik
Tujuan Antropometri

Ada variasi pada Bagaimana seharusnya


fisik individu kita merancang produk??

Mendapatkan rancangan
peralatan, produk, atau
tempat kerja yang
ergonomis dengan
ANTROPOMETRI
memperhatikan dimensi
tubuh target pengguna
Definisi dan Sejarah

 Antropometri berasal dari kata “antropos” yang berarti manusia dan


“metrikos” yang brarti pengukuran.
 Singkatnya, Antropometri adalah ilmu yang berhubungan dengan aspek
ukuran fisik manusia

Statis Panjang, massa, dan lingkar tubuh

Atropometri Data Antropometri

Berkaitan erat dengan dimensi fungsional


Dinamis
Contoh : tinggi duduk, panjang jangkauan, dll
Definisi dan Sejarah

 Lukisan Leonardo da vinci tentang sosok


manusia pada zaman Renaissance dibuat
berdasarkan Vitruvian Norm-Man
 Quetlet, seorang ahli matematika
kemudian memperkenalkan istilah
antropometri untuk pertama kali
 Antropometri pertama kali digunakan
untuk merancang pakaian perang,
termasuk kokpit pesawat terbang
 Perkembangan CAD, memicu penerapan
ke arah perancangan alat tranportasi
seperti mobil, bisa, dan pesawat terbang
Mengapa ukuran antropometri bisa
berbeda-beda ??

Faktor-faktor penyebabnya :
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Ras / Etnis
4. Pekerjaan dan aktivitas
5. Kondisi sosio – ekonomi
6. Faktor kehamilan
7. Cacat tubuh
8. Faktor Iklim / Cuaca
Penggunaan Distribusi Normal

Data Antropometri dapat digunakan


apabila data tersedia ditandai dengan
adanya mean (nilai rata-rata) dan
SD (standar deviasi) dari Distribusi
normal
Konsep Persentil

 Persentil menggambarkan persentase atau ranking suatu data terurut atau


bahasa teknisnya adalah data ke – i dari kelompok data yang sudah
diurutkan
 contoh :
Jika terdapat 100 data, persentil 8 adalah data ke-8 setelah diurutkan dari
nilai kecil ke besar.
Jika terdapat 50 data, persentil 8 adalah rata-rata data ke-4 dan ke-5
setelah data diurutkan
Jika terdapat 200 data, persentil 8 adalah data ke-16 setelah diurutkan.
Secara mudah, perhitungan persentil dapat
dihitung melalui rumusan berikut :

Rata-rata = X
 x i

 x  x 
2

Standar deviasi =  i

N 1
Penggunaan Data Antropometri
untuk Perancangan

• Adalah suatu kesalahan jika ukuran yang kita


pakai untuk perancangan selalu menggunakan
ukuran rata-rata karena tidak setiap ukuran bisa
menggunakan ukuran rata-rata.
• Pilih persentil yang sesuai untuk masing-masing
dimensi.

anita.otd@usahidsolo.ac.id
Pertemuan 2 - Antropometri
Contoh Perancangan dengan
Data Antropometri

1. Tinggi Pintu
Dalam merancang tinggi pintu, cukup beralasan menggunakan
persentil 99 tinggi pria karena bagi mereka yang bertubuh
pendek, tidak akan terganggu dengan pintu yang tinggi. Akan
tetapi akan ada 1% populasi pria yang akan terantuk pada saat
memasuki pintu, sehingga perlu sedikit membungkuk.
Contoh :
rata-rata tinggi badan pria = 1740 mm
standar deviasi = 70 mm

P99  X  2,325 x
= 1740 mm + (2,325 x 70 mm) = 1903 mm = 190,3 cm
Seringkali tinggi ini masih ditambah dengan tebal sepatu (misal
20 mm), tinggi topi (10mm), dan 30 mm untuk dynamic clearance
(kelonggaran dinamis) karena tinggi tubuh manusia cenderung
akan relatif bertambah saat berjalan, sehingga total tinggi pintu
menjadi :
Tp = 1903 + 20 + 10 + 30 = 1963 mm = 196,3 cm
2. Perancangan Rak
Yang perlu diperhatikan misalnya :
 jangkauan rak pada posisi kerja berdiri
 jangkauan alat pengendali dalam posisi kerja
duduk
---------------------------------------------------------------
 Dalam kasus ini sebaiknya menggunakan persentil kecil dari
populasi sehingga dapat menghindari kesulitan bagi pemakai
yang bertubuh kecil/pendek untuk menjangkau rak paling atas.
 Kesimpulannya, dapat dipakai persentil 5 untuk tinggi rak.
Persentil 1 sebaiknya tidak digunakan untuk mengurangi
konsekuensi bagi mereka yang terlalu tinggi sehingga tidak terlalu
membungkuk
 Demikian halnya untuk jangkauan ke depan bagi alat pengendali
yang dioperasikan pada posisi duduk
3. Tinggi Genggaman Koper

 Analisa awal dalam merancang tinggi


genggaman koper adalah bahwa koper
tidak boleh menggeser tanah saat
dibawa pada posisi berjalan.
 Dimensi yang digunakan sebagai acuan
adalah tinggi tulang ruas tangan
saat berdiri.
 Artinya, rancangan koper mulai
genggaman koper sampai batas bawah
koper tidak boleh lebih dari dimensi
tersebut.
 Pada wanita, dapat ditambah ukuran
tinggi sepatu
4. Tinggi Tempat Duduk
 Tempat duduk harus bisa dipakai unuk
populasi pria dan wanita dan sebisa mungkin
kaki dapat menyentuh lantai ketika duduk.
 Pada contoh kursi kantor, tinggi kursi dapat
dibuat adjustable (bisa diatur) sehingga ada
rentang dimensi yang digunakan.
 Rentang dimensi tertinggi dapat
menggunakan persentil 95 pria dewasa dan
dimensi terendah menggunakan persentil 5
wanita dewasa
Dimensi yang dapat digunakan adalah tinggi plopiteal
Perhatikan bahwa pada wanita, tinggi sepatu juga dapat
dipertimbangkan

Anda mungkin juga menyukai