Anda di halaman 1dari 13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Perancangan sistem kerja dan Ergonomi

Perancangan yang baik dapat dihasilkan dengan mengenal sifat-sifat,

keterbatasan, serta kemampuan yang dimiliki manusia. Manusia berperan

sentral dalam aktivitasnya yaitu sebagai perencana, perancang, pelaksana,

dan pengevaluasian dalam setiap aktivitas(kerja). Manusia sebagai sumber

tenaga kerja masih dominan dalam menjalankan proses produksi terutama

kegiatan yang bersifat berulang. Perancangan peralatan secara ergonomis

perlu dilakukan yang berpedoman pada prinsip- prinsip ergonomi..

 Ergonomi dapat didefenisikan sebagai studi tentang aspek-aspek

manusia dalam lingkungan kerjanya ditinjau secara anatomi, fisiologi,

psikologi, engineering, manajemen dan design/perancangan. Ergonomi

berkenaan dengan optimisasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan, dan

kenyamanan manusia di tempat kerja, dirumah dan dimana saja manusia

berada (Eko Nurmianto, 2004).

Studi gerakan adalah analisa terhadap beberapa gerakan bagian

badan pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Tujuan dari studi

gerak adalah untuk mengurangi atau menghilangkan gerakan yang kurang

efektif agar mendapatkan gerakan yang cepat dan efektif

(Wignjosoebroto, 2008). Frank dan Lilian Gilberth telah berhasil

6
7

menciptakan simbol/kode dari gerakan‐gerakan dasar kerja yang dikenal

dengan nama THERBLIG (dieja dari nama Gilberth secara terbalik).

Elenmen dasar Therbligs ada 17 gerakan dasar, merupakan gerakan

tangan yang biasa terjadi apabila suatu pekerjaan terjadi yang bersifat

manual.

a. Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan dihubungkan dengan Tubuh

Manusia dan Gerakan-Gerakannya.

1) Kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri gerakan pada

saat yang sama.

2) Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur

3) pada saat yang sama kecuali pada waktu istirahat.

4) Gerakan kedua tangan akan lebih mudah jika satu terhadap yang

lainnya semetris

5) dan berlawanan arah.

6) Gerakan tangan atau badan sebaiknya dihemat yaitu hanya

menggerakkan tangan atau bagian badan yang diperlukan saja

7) untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik- baiknya.

8) Sebaiknya para pekerja dapat memamfaatkan momentum untuk

9) membantu pekerjaannya, pemamfaatan ini timbul karena

berkurangnya kerja otot dalam bekerja.

10) Gerakan yang patah-patah, banyak

11) perubahan arah akan perlambat gerakan tersebut.


8

12) Pekerjaan sebaiknya dirancang semudah - mudahnya dan jika

memungkinkan irama kerja harus mengikuti irama yang alamiah bagi

sipekerjanya.

13) Usahakan sedikit gerakan mata.

b. Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan

Dihubungkan dengan Perancangan Peralatan

1) Sebaiknya tangan dapat dibebaskan dari semua pekerjaan bila

penggunaan dari perkakas pembantu atau alat yang dapat

digerakkan dengan kaki dapat ditingkatkan.

2) Hendaknya peralatan dirancang sedemikian agar mempunyai lebih

dari satu kegunaan.

3) Peralatan dirancang agar memudahkan dalam memegang.

4) Beban yang didistribusikan pada jari harus sesuai dengan kekuatan

masing- masing jari.

5) Roda tangan, palang dan peralatan yang sejenis diatur sehingga

badan dapat melayaninya dengan posisi yang baik, dan dengan

tenaga yang minimum.

Istilah antropometri berasal dari kata “anthro” yang berarti

manusia dan “metri” yang berarti ukuran. Antropometri dapat diartikan

sebagai studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia

(Wignjosoebroto,2008). Manusia pada umumnya memiliki bentuk

,ukuran, berat, dan lain-lain yang berbeda satu dengan yang lain.
9

Metode RULA tidak membutuhkan RULA (rapid upper limb

assesment) merupakan suatu metode penelitian untuk menginvestigasi

gangguan pada anggota tubuh

peralatan yang spesial dalam penetapan penilaian postur leher, punggung,

dan lengan atas. Metode RULA menggunakan diagram dari postur tubuh

dan 3 tabel skor dalam menetapkan evaluasi faktor resiko. Faktor resiko

yang telah diinvestigasi disebut sebagai faktor beban eksternal, yaitu

jumlah pergerakan, kerja otot statik, tenaga/kekuatan, penentuan postur

kerja oleh peralatan, dan waktu kerja tanpa istirahat. Dalam usaha untuk

penilaian 4 faktor beban eksternal, RULA dikembangkan untuk:

1) Memberikan sebuah metode penyaringan

suatu populasi kerja dengan cepat, yang berhubungan dengan kerja

yang berisiko yang menyebabkan gangguan pada anggota badan

bagian atas.

2) Mengidentifikasi usaha otot yang berhubungan dengan postur kerja,

penggunaan tenaga dan kerja yang berulang-ulang, yang dapat

menimbulkan kelelahan (fatigue) otot.

3) Memberikan hasil yang dapat digabungkan dengan sebuah metode

penilaian yang

Ergonomi adalah ilmu yang mengaji interface antara manusia

dengan komponen sistem dengan segala keterbatasan dan kemampuan

manusia yang menekankan hubungan optimal antara dengan lingkungan

kerja sehingga tercipta sebuah sistem kerja yang baik dalam


10

meningkatkan performansi, keamanan dan kepuasan pengguna. Ergonomi

dapat membantu karyawan, manajemen, perusahaan serta pemerintah

untuk meningkatkan efisiensi waktu kerja, meningkatkan efisiensi

pemakaian otot dan energi, meningkatkan kenyamanan, menurunkan

resiko kecelakaan kerja, menurunkan resiko penyakit akibat kerja,

menurunkan resiko kelelahan, menghindari resiko kebosanan, menekan

angka absensi karyawan, menekan biaya tidak terduga, menekan angka

man-days/hours dan sebagainya yang sangat menguntungkan semua

pihak. Dilihat dari sisi rekayasa, informasi hasil penelitian Ergonomi

dapat dikelompokkan dalam 4 bidang penelitian, yaitu :

1) Penelitian tentang Display.

Display adalah alat yang menyajikan informasi tentang lingkungan

yang dikomunikasikan dalam bentuk tanda-tanda atau lambang-

lambang.

2) Penelitian tentang Kekuatan Fisik Manusia

Penelitian ini mencakup mengukur kekuatan/daya fisik manusia ketika

bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus

dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika

melakukan aktivitas tersebut. Penelitian ini merupakan bagian dari

biomekanik.

3) Penelitian tentang Ukuran/Dimensi dari Tempat Kerja.

Penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan ukuran tempat kerja yang

sesuai dengan ukuran tubuh manusia, dipelajari dalam Antropometri.


11

4) Penelitian tentang Lingkungan Fisik

Penelitian ini berkenaan dengan perancangan kondisi lingkungan fisik

dari ruangan dan fasilitas-fasilitas dimana manusia bekerja. Hal ini

meliputi perancangan cahaya, suara, warna, temperatur, kelembaban,

bau-bauan dan getaran pada suatu fasilitas kerja

Display dapat berfungsi sebagai suatu sistem komunikasi yang

menghubungkan antara fasilitas dengan manusia. Dalam melakukan

aktivitasnya, manusia bergantung pada penglihatan yang kemampuannya

terbatas. Oleh karena itu, diperlukan display yang baik yang mampu

memberikan informasi dengan waktu respon yang kecil dan mampu

mentransformasikan informasi yang di bawa kepada pembaca.

Display terbagi menjadi 2 bagian, yaitu Display Statis dan Display

Dinamis. Display Statis adalah display yang memberikan informasi tanpa

dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya peta. Sedangkan Display

Dinamis adalah display yang dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya

speedometer yang memberikan informasi kecepatan kendaraan bermotor

dalam setiap kondisi.


12

B. KERANGKA BERFIKIR

Masalah
Belum diketahui hasil dari nilai p5 p50 dan p95
pada perhitungan antropometri pria dan wanita
nilai p5 p50 dan p95 pada uji tarik dan uji
cengkram pria maupun wanita.
warna yang paling dominan pada display
tingkat risiko cedera terbesar pada beberapa
jenis pekerjaan. Data
Pengambilan data dilakukan di bengkel
mobil Shop and Drive Kelapa Gading
,Skor RULA dan REBA berdasarkan tabel
dan Pengolahan data berdasarkan sudut
menggunakan media gambar dari kegiatan
pekerja

Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan antropometri ,uji tarik
dan uji cengkram pada biomekanika dan
display, Skor RULA dan REBA

Analisis
Menganalisa hasil perhitungan dari
antropometri ,uji tarik dan uji
cengkram pada biomekanika dan
display

Hasil yang diharapkan


Untuk mengetahui nilai dari p5, p50
dan p95 pada perhitungan antropometri.
nilai p5, p50 dan p95 pada perhitungan
uji tarik dan uji cengkram pada
biomekanika.warna yang paling
dominan pada display. membuat
pekerjaan tersebut menjadi lebih
ergonomis..

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir


Sumber : Pengolahan Data
13

C . Penelitian Yang Relevan

1. A. Rudianto,2017 KAJIAN ERGONOMI PADA VISUAL DISPLAY

PENUNJUK INFORMASI PELABUHAN DI KAWASAN KUALA

ENOK. ISSN : 2442-7845 . Kawasan Kuala Enok selalu ramai

dikunjungi pendatang. Moda transportasi populer untuk menuju

Kawasan Kuala Enok adalah jalur laut menggunakan speed boat.

Pelayanan perjalanan laut menggunakan speed boat tersedia di

pelabuhan. Pelabuhan adalah fasilitas publik yang harus membuat

penggunanya aman dan nyaman. Pengamatan lapangan menunjukkan

bahwa banyak calon penumpang yang tidak mengetahui informasi

harga tiket dan jadwal keberangkatan. Berdasarkan latar belakang di

atas perlu dilakukan pengkajian mengenai display karena fasilitas

publik sebaiknya menyediakan display agar pengguna jasanya dapat

terhindar dari hal yang tidak di inginkan. Kajian ini membahas display

informasi terkait harga tiket dan jadwal keberangkatan speed boat

menuju Tembilahan dan Kuala Tungkal Jambi. Tahapan kajian ini

yaitu: (1) Riset awal untuk mengetahui permasalahan; (2)

Mengumpulkan data dan informasi terkait permasalahan display; [3]

Memberikan usulan perbaikan display dengan mempertimbangkan

aspek ergonomi. Display yang saat ini digunakan ditulis manual

menggunakan spidol berwarna hitam dan biru dengan latar belakang

putih dengan ukuran huruf display yaitu tinggi sekitar 2,5-3 cm dengan

jarak huruf dan spasi bervariasi. Permasalahan lain yaitu tidak


14

menampilkan informasi harga tiket. Rekomendasi faktor ergonomi

dalam usulan desain yaitu tinggi huruf 10 cm, Rekomendasi faktor

ergonomi dalam usulan desain yaitu tinggi huruf 10 cm, typografi arial

dan penggunaan kombinasi warna merah-kuning dengan nilai kontras

4,5 dan efek psikologis mengusik dan meransang


15

2. Heri Satria Setiawan, 2017 PENGARUH ERGONOMI DAN

ANTROPOMETRI BAGI USER GUDANG BAHAN PT.MI GUNA

MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS SERTA KUALITAS KERJA

.ISSN : 2527 – 9661. Faktor kenyamanan kerja dalam pekerjaan

mempunyai pengaruh yang nyata dalam hal peningkatan efisiensi dan

efektifitas kerja dimana peralatan dan teknologi merupakan salah satu

penunjang dalam meningkatkan produktifitas pekerjaan di suatu

perusahaan. Di bagian bahan seat PT.MI, para user operator selain

menginput data di komputer, membuat RF (Receiving Form) juga

menerima barang, meletakan barang serta mengatur pengaturan di

gudang bahan, akan berdampak negatif berupa kecelakaan kerja dan

penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan. Berdasarkan

pengamatan dan kuesioner yang diberikan ke operator komputer

gudang, ditemukan beberapa masalah yang dapat membuat bekerja

dengan tidak nyaman dan tidak natural sehingga produktivitas kerja

tidak optimal. Oleh karena itu dilakukan perbaikan rancangan stasiun

kerja dengan memperhatikan faktor manusia dan mesin. Antisipasi

dilakukan dengan penyesuaian antara pekerja, proses kerja dan

lingkungan kerja dimana pendekatan ini dikenal dengan nama

ergonomi. Ergonomi memiliki arti penting bagi pekerja namun sering

kali perusahaan mengesampingkan aspek ergonomi bagi pekerjanya.

Kondisi kerja yang tidak memperhatikan kenyamanan, kepuasan,

keselamatan dan kesehatan kerja tentunya berpengaruh terhadap


16

produktivitas kerja. Rancangan baru dilakukan dengan mengubah

kondisi tempat bekerja. Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat

diketahui bahwa kondisi kerja baru ini lebih baik dari pada kondisi

kerja sebelum redesain, misalnya ukuran fasilitas kerja yang telah

disesuaikan dengan antropometri, adanya kursi kerja, meja kerja dan

komputer yang ergonomi, penurunan tingkat keluhan rasa sakit pada

saat bekerja, pengeluaran energi rata-rata sesudah redesain sudah lebih

kecil dari sebelum redesain, Diharapkan pekerja merasa aman dan

nyaman serta dapat meningkatkan produktivitas pekerja secara efisien

& efektif.
17

3. Meri Andriani1, Subhan,2016 PERANCANGAN PERALATAN

SECARA ERGONOMI UNTUK MEMINIMALKAN KELELAHAN

DI PABRIK KERUPUK, ISSN : 2407 – 1846. Perancangan yang baik

dapat dihasilkan dengan mengenal sifat-sifat, keterbatasan, serta

kemampuan yang dimiliki manusia. Manusia berperan sentral dalam

aktivitasnya yaitu sebagai perencana, perancang, pelaksana, dan

pengevaluasian dalam setiap aktivitas (kerja), dan manusia sebagai

sumber tenaga kerja masih dominan dalam menjalankan proses

produksi terutama kegiatan yang bersifat manual. Penelitian dilakukan

pada pabrik kerupuk yang berada di Medan. Penelitian bertujuan

mengadakan publikasi ilmiah berupa jurnal atau seminar nasional, juga

bertujuan untuk mendapatkan stasiun kerja yang ergonomis melalui

perancangan peralatan meja dan kursi. Perancangan dilakukan untuk

mendapatkan waktu kerja yang optimal dalam bekerja sehingga dapat

meningkatkan produktivitas kerja. Penelitian menggambarkan adanya

stasiun kerja yang tidak ergonomis sehingga operator bekerja dengan

gerakan-gerakan tidak efektif dan postur kerja yang tidak ergonomis.

Beberapa hal yang akan dijadikan dasar dalam melakukan perancangan

peralatan adalah antropometri dan persentil sebagai dasar

perancangan, metode RULA(Rapid Upper Limb Assesment) sebagai

dasar menganalisa postur kerja operator, waktu siklus untuk

menentukan waktu baku dan output standar, simulasi untuk

membandingkan postur kerja yang aktual dengan postur kerja yang


18

ergonomis. Hasil penelitian aktual terdapat lima gerakan therblig yakni

mencari, menjangkau, memegang, membawa dan melepaskan. Waktu

standar yang diperlukan sebesar 4,89 menit, sementara postur kerja

yang didapat dengan level 7 dan 6 dengan kategori tindakan dalam

waktu dekat. Hasil penelitian setelah dilakukan perancangan peralatan

dengan waktu standart sebesar 0,98 menit dan postur kerja yang

didapat kebanyakan pada level 1 dengan kategori aman. Kesimpulan

dari penelitian bahwa perlu adanya perancangan peralatan secara

ergonomis.

Anda mungkin juga menyukai