Anda di halaman 1dari 29

MODUL 3

PRODUKTIVITAS DAN EKONOMI GERAKAN


3.1 Tujuan Praktikum
1. Praktikan mampu memahami dan menerapkan cara perhitungan
produktivitas kerja.
2. Praktikan mampu memahami dan menganalisis pinsip-prinsip
ekonomi gerakan.
3.2 Landasan Teori
Identifikasi Maksud dan Tujuan Ekonomi Gerakan
Menurut Herjanto (2007), produktivitas merupakan suatu ukuran yang
menyatakan bagaimana baiknya sumberdaya diatur dan dimanfaatkan
untuk mencapai hasil yang optimal. Produktvitas dapat digunakan sebagai
tolak ukur keberhasilan suatu industri atau UKM dalam menghasilkan
barang atau jasa. Menurut Hasibuan (2016), produktivitas merupakan
perbandingan antara keluaran dan masukan terhadap sumber-sumber
dalam memproduksi suatu barang atau jasa. Produktivitas per kapita (PPC)
adalah besarnya produksi yang dihasilkan per jiwa dan per satu jam kerja
(productivity per man hour). Produktivitas dapat dihitung melalui
pembagian jumlah produk dengan jumlah jam kerja dikali jumlah tenaga
kerja.
Prinsip-prinsip ekonomi gerakan
Prinsip ini dapat digunakan untuk menganalisa gerakan-gerakan kerja
setempat yang terjadi dalam sebuah stasiun kerja dan bisa juga untuk
kegiatan-kegiatan kerj yang berlangsung secara menyeluruh dari satu
stasiun kerja ke stasiun kerja lainnya.
Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan penggunaan badan anggota
tubuh manusia:
1. Manusia memiliki kondisi fisik dan struktur tubuh yang memberi
keterbatasan dalam melaksanakan gerakan kerja.
2. Bila mungkin kedua tangan harus memulai dan menyelessaikan
gerakannya dalam waktu yang bersamaan.
3. Kedua tangan jangan menganggur pada saat yang bersamaan. 
4. Gerakan tangan harus simetris dan berlawanan arah.
5. Untuk menyelesaikan pekerjaan, hanya bagian-bagian tubuh yang memang
diperlukan sajalah yang bekerja agar tidak terjadi penghamburan tenaga.
6. Hindari gerakan patah-patah karena akan cepat menimbulkan kelelahan.
7. Pekerjaan harus diatur sedemikian rupa sehingga gerak mata terbatas  pada
bidang yang menyenangkan tanpa perlu sering mengubah fokus.

Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan tempat kerja berlangsung:


1. Tempat-tempat tertentu yang tak sering dipindah-pindah harus disediakan
untuk semua alat dan bahan sehingga dapat menimbulkan kebiasaan tetap
(gerak rutin)  
2. Letakkan bahan dan peralatan pada jarak yang dapat dengan mudah dan
nyaman dicapai pekerja sehingga mengurangi usaha mencari-cari
3. Tata letak bahan dan peralatan kerja diatur sedemikian rupa sehingga
memungkinkan urut-urutan gerakan yang terbaik
4. Tinggi tempat kerja (mesin, meja kerja) harus sesuai dengan ukuran tubuh
manusia sehingga pekerja dapat melaksanakan kegiatannya dengan mudah
dan nyaman
5. Kondisi ruangan pekerja seperti penerangan,
temperatur, kebersihan, ventilasi udara, dan lain-lain harus diperhatikan
benar-benar sehingga dapat diperoleh area kerja yang lebih baik.
Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan desain peralatan kerja yang
dipergunakan:
1. Kurangi sebanyak mungkin pekerjaan manual apabila hal tersebut dapat
dilaksanakan dengan peralatan kerja  
2. Usahakan menggunakan peralatan kerja yang dapat melaksanakan  berbagai
macam kerja sekaligus
3. Siapkan dan letakkan semua peralatan kerja pada posisi tepat dan cepat
untuk memudahkan pemakaian atau pengambilan pada saat diperlukan tanpa
harus bersusah payah mencari-cari
4. Jika tiap jari melakukan gerakan tertentu, maka beban untuk masing-masing
jari tersebut harus dibagi seimbang sesuai energi dan kekuatan yang dimiliki
oleh masing-masing jari.
Studi gerakan atau biasanya disebut dengan ”Motion Study”, adalah
suatu studi tentang gerakan-gerakan yang dilakukan pekerja untuk
menyelesaikan  pekerjaannya. Studi gerakan pada umumnya
diklasifikasikan ke dalam dua macam studi, yaitu Visual Motion Study, dan
Micromotion Study yang umumnya lebih sering diaplikasikan karena
dianggap jauh lebih ekonomis. Disini hanya sekedar dilakukan pengamatan
secara visual terhadap operasi kerja yang berlangsung kemudian dibuat
suatu peta kerja dengan mengaplikasikan simbol-simbol therbligs. Langkah
selanjutnya adalah melakukan analisa terhadap gerakan-gerakan kerja yang
ada dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip ekonomi gerakan. Ergonomi
Studi Gerak dan Waktu, Teknik Analisis untuk Peningkatan Produktivitas
Kerja.
Gerakan-Gerakan Fundamental untuk Pelaksanaan Kerja Manual
(Therbligs):
1. Mencari (search ): Mencari Elemen dasar gerakan pekerja untuk
menentukan lokasi suatu obyek. Gerakan ini dimulai pada saat mata
bergerak mencari obyek dan berhenti sampai obyek sudah ditemukan.  
2. Memilih (select): Gerakan kerja untuk menemukan atau memilih suatu
obyek diantara dua atau lebih obyek yang sama lainnya.  
3. Mengarahkan (position): Gerakan therblig yang terdiri dari menempatkan
obyek pada lokasi yang dituju secara tepat
4. Memeriksa (inspection): Gerakan kerja yang menjamin bahwa obyek telah
memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan. Dan gerakan ini
dilaksanakan dengan  pengecekan secara rutin oleh operator selama proses
kerja berlangsung
5. Merencanakan (plan): Merupakan proses mental dimana operator berhenti
sejenak bekerja dan memikir untuk menentukan tindakan-tindakan apa yang
harus dilakukan selanjutnya
6. Keterlambatan yang tak terhindarkan (unavidable delay): Kondisi
keterlambatan ini adalah diakibatkan oleh hal-hal yang diluar kontrol
operator dan merupakan interupsi terhadap proses kerja yang sedang
berlangsung. Contoh pemadaman arus listrik
7. Keterlambatan yang dapat dihindarkan (anvoidable delay): Kegiatan ini
menunjukkan situasi yang tidak produktif yang dialukang operator
(merokok, mengobrol, mondar-mandir tanpa tujuan jelas, dan lain-lain)
8. Istirahat untuk menghilangkan lelah (rest to overcome fatigue) Elemen ini
tidak terjadi pada setiap siklus kerja tetapi berlangsung secara  periodik 
9. Memegang untuk memakai (hold): Gerakan therblig ini terjadi bilamana
tangan memegang obyek tanpa menggerakkan obyek tersebut
10. Memegang (grasp): merupakan gerakan untuk menutup jari jari tangan
terhadap objek yang dihendakidalam oprasi kerja
11. Menjangkau (reach): gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban,bisa
mendekati atau menjauhi objek
12. Membawa (move): gerakan berpindah tangan dengan membawa beban
hanya dalam gerkan ini angan membawa beban
13. Melepas (release): gerakan untuk melepaskan objek yang di pegangnya
14. Mengarahkan sementara (pre-position): mengarahkan pada suatu tempat
yang sementara dengan tujuan nanti aan di pindahkan kembali
15. Merakit (assembly): menggabungkan satu objek dengan yang lainnya
sehingga menjadi kesatuan
16. Mengurai rakit (disassembly): merupakan kebalikan dari merakit,disini
dua bagian objek di pisahkan dari kesatuan
17. Memakai (use): bila satu atau dua-duanya tangan menggunakan alat.
Produktivitas
Produktivitas merupakan istilah dalam kegiatan produksi sebagai
perbandingan antara luaran (output) dengan masukan (input). Menurut
Herjanto, produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan
bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai
hasil yang optimal Produktivitas dapat digunakan sebagai tolak ukur
keberhasilan suatu industri atau UKM dalam menghasilkan barang atau jasa.
Sehingga semakin tinggi perbandingannya, berarti semakin tinggi produk
yang dihasilkan. Ukuran-ukuran produktivitas bisa bervariasi, tergantung
pada aspek-aspek output atau input yang digunakan sebagai agregat dasar,
misalnya: indeks produktivitas buruh, produktivitas biaya langsung,
produktivitas biaya total, produktivitas energi, produktivitas bahan mentah,
dan lain-lain 
Jenis – jenis Produktivitas
Bila dikelompokan akan di jumpai tiga tipe dasar produktivitas.Tiga
tipe dasar ini merupakan model pengukuran produktivitas yang paling
sederhana berdasarkan pendekatan rasio output/input, yaitu:
1. Produktivitas Parsial
Perbandingan dari keluaran terhadap salah satu faktor masukan.
Sebagai contoh, produktivitas tenaga kerja (perbandingan dari keluaran dan
masukan tenaga kerja) merupakan salah satu ukuran produktivitas parsial.
Pada pengukuran produktivitas parsial produktivitas unit proses secara
spesifik dapat diukur.
Misalnya menghitung tenaga kerja :
hasil parsial
Produktivitas parsial =
biayatenaga kerja
Atau
hasil parsial
Produktivitas parsial =
jam tenagakerja
2. Produktivitas Faktor – Total
Perbandingan dari keluaran dengan jumlah tenaga kerja dan modal.
Keluaran bersih adalah keluaran total dikurangi jumlah barang dan jasa
yang dibeli. Berdasarkan faktor diatas jenis input yang digunakan dalam
pengukuran produktivitas faktor total hanya tenaga kerja dan modal.
output total− jumlah peralatan dan jasa
PFT =
tenaga kerja+ modal
1. Keluaran meningkat tetapi masukan tetap atau menunrun
2. Keluaran tetap tetapi masukan menurun
3. Keluaran dan masukan meningkat tetapi perbedaan keluaran lebih besar dari
masukan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi usaha peningkatan produktivitas
1. Faktor teknis: yaitu faktor yang berhubugan pemakaian dan penerapan
fasilitas produksi secara lebi baik,penerapan metode kerja yang lebih
efektifdan efisien.
2. Faktor manusia: yaitu faktor yng mempunyai pengaruh terhadap usaha-
usaha yang dilakukan mansia didalam menyelesaikan pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
3. Produktivitas Total
Perbandingan dari keluaran dengan jumlah keseluruhan faktor – faktor
masukan, pengukuran total produktivitas faktor mencerminkan pengaruh
bersama seluruh masukan dalam menghasilkan keluaran.
total output
Produktivitas total =
total input
3.3 Prosedur Praktikum
Langkah-langkah yang harus dilakukan praktikan dalam
menyelesaikan modul 3 ini adalah sebagai berikut:
Produktivitas kerja :
1. Catat waktu pengamatan (slit/komulatif) pada modul 2 untuk
penyelesaian 10 produk pasa tiap-tiap stasiun kerja yang dibentuk
1. Berdasarkan waktu pengamatan (split/komulatif) 10 produk tersebut,
hitung produktivitas parsial tenaga kerja pada tiap-tiap stasiun kerja
yang telah ditentukan pada modul 1 dan 2.
2. Perhitungan produktivitas pada stasiun kerja dilakukan dengan
keluaran (output) 10 produk dan masukan (input) jam tenaga kerja dan
biaya tenaga kerja.
UMR :
 Mojokerto Rp 2.510.425
 Malang Rp 2.994.143
 Blitar Rp 2.039.024
 Surabaya Rp 4.375.479
 Kediri Rp 2.118.116
 Probolinggo Rp 2.376.240

Ekonomi Gerakan
4. Berdasarkan peta tangan kanan dan tangan kiri di modul 1 serta video
perakitan, analisis ekonomi gerakan perkerjaan tersebut dengan
mempertimbangkan gerakan tubuh manusia, pengaturan tata letak
tempat kerja, dan perancangan peralatan (jika diperlukan)
5. Analisis ekonomi gerakan di lakukan pada tiap-tiap stasiun kerja yang
dibentuk.
3.4 Pengumpulan Data
3.4.1 Lembar Pengamatan Waktu Kumulatif Per stasiun
Berikut sajian data pengamatan waktu terhadap masing-masing stasiun.
3.1 tabel pengumpulan data
Pekerjaan : Perskitan Lego

Operator: Tanggal :10 Oktober 2022

Hamzah Farid Jam :8:30

Tantra Triyudoro Tempat : lab ergonomi

Siklus ke STASIUN
i

NO 1 2 3

1 60,03 71,12
54,23
2 75,94 73,94 72,94

3 65,12 70,38 68,22

4 63,94 72,94 70,94

5 54,14 60,33 71,70

6 75,94 73,94 72,94

7 65,43 70,14 68,89

8 64,94 76,94 77,94


9 67,30 69,87 72,04

10 73,94 78,94 72,94

jumlah 707,45 719,67


660,92
Tabel 3.2 Data pengamatan waktu kumulatif stasiun 1
Nama Pekerjaan: Merakit lego Tanggal: 10 Oktober 2022

Nama Operator: hamzah farid Jam: 8:30

Stasiun Kerja: 1

Waktu Siklus (detik)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 75,9 65,1 63,9 54,1 75,9 65,4 64,9 73,9


54, 67,3
Siklus 4 2 4 4 4 3 4 4
23
Waktu
Komul 54, 130, 195, 259, 313, 389, 454, 519, 586, 660,
23 17 29 23 37 31 74 68 98 92
atif

Tabel 3.3 Data pengamatan waktu kumulatif stasiun 2


Nama Pekerjaan: merakit lego Tanggal: 10 Oktober 2022

Nama Operator: Tantra Tri yudoro Jam: 8:30

Stasiun Kerja: 2

Waktu Siklus (detik)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 73,9 70,3 72,9 60,3 70,1 76,9 69,8 78,9


60, 73,94
Siklus
03 4 8 4 3 4 4 7 4

Waktu
Komul 60, 133, 204, 277, 337, 411,5 481, 558, 628, 707,
03 97 35 29 62 6 70 64 51 45
atif
Tabel 3.4 Data pengamatan waktu kumulatif stasiun 3
Nama Pekerjaan: merakit lego Tanggal : 10 Oktober 2022

Nama Operator: Hamzah farid Jam: 8:30

Stasiun Kerja: 3

Waktu Siklus (detik)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu
71,1
Siklus
2 72,94 68,22 70,94 71,70 72,94 68,89 77,94 72,04 72,94
Waktu
Komula
71,1 144,0 212,2 283,2 354,9 427,8 496,7 574,6 646,7 719,6
tif
2 6 8 2 2 6 5 9 3 7

3.4.2 Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri


Peta tangan kanan tangan kiri yang menggambarkan kinerja
kedua tangan oprator apakah memenuhi standart atau tidak. Berikut
ini adalah urutan kerja perstasiun beserta peta tangan kanan dan
tangan kiri perstasiunnya.

Tabel 3.5 Peta Tangan Dan Kiri Stasiun Kerja 1

PETA TANGAKANAN DAN KIRI

Pekerjaan Merakit Lego

Departemen Stasiun kerja 1

No Peta 1

Sekarang Usulan

Dipetakan oleh Muhammad Hamzah Farid Azhar

Tanggal pemetaan 12 Oktober 2022


Output:

PART LIST
FR12
FR6
FR7
FR8
FR2
FR16
FR9
FR11
FR10
FR13
FR5
FR3
FR4
FR1

Tangan Kiri Jarak waktu lambang wakt jarak Tangan kanan


u

Menjangkau FR12 10 1 RE RE 1 10 Menjangkau


mm detik detik mm FR6

Memegang FR12 2 G G 2 Memegang FR6


detik detik

Memegang untuk 2 H H 2 Memegang


merakit FR12 detik detik untuk merakit
FR6

Memegang untuk 14 H RE 1 10 Menjangkau


merakit FR12, detik detik mm FR7
FR6 dan FR7
Memegang hasil 2,5 G H 14 Memegang
rakitan FR12, FR6 detik detik Untuk merakit
dan FR7 FR6 dan FR7

Memengang Hasil 2,5 G H 14 Memegang


rakitan detik Deti untuk merakit
Fr12,FR6 ,FR7dan k FR7 Dan FR8
FR 8

Merakit hasil 7,5 H RE 1 10 Menjangkau


rakitan 1 dengan detik detik mm FR2
FR2 dan FR16

Melepas hasil 0,5 RL H 2 Memegang


rakitan detik detik untuk merakit
FR2

mengganggur 18 A RE 1 10 Menjangkau
detik D detik mm FR16

Menganggur 5 A H 2 Memegang
detik D detik untuk merakit
FR16

Memegang 2,5 H H 1 10 Memegang


detik detik mm FR11
FR9

Memegang untuk 2,5 H H 2,5 Memegang


merakit FR9 detik detik untuk merakit
FR11

Memegang untuk 2,5 H RE 1,5 MenjangkauFR


merakit FR9,FR11 detik detik 10
dan FR1O

Memegang Hasil 2,5 G H 2,5 10m Memegang


rakitan FR9,FR11 detik detik m untuk merakit
dan FR10 FR11Dan FR10

Merakit hasil 2,5 H RE 2,5 10m MenjangkauFR


rakitan 2 dengan
FR3dan FR5 detik detik m 3

Melepas hasil 0,5 RL H 2,5 Memegang


rakitan detik detik untuk merakit
FR2

mengganggur 5 A H 2,5 Memegang


detik D detik untuk merakit
FR5

Melepas Hasil 0,5 RL RL 0,5 Melepas hasil


Rakitan detik detik rakitan

Total 30,5 30,5


detik detik

Waktu Tiap siklus 35,5 detik

Jumlah produk tiap siklus: 1

Waktu yang dibutuhkan untuk membuat SK 1: 35,5 detik

Interpretasi :
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa waktu yang
dibutuhkan tangan kanan 35,5 dan tangan kiri 30,5 detik untuk
merakit part pada stasiun kerja 1 adalah 35,5. Hal ini berarti bahwa
tangan kanan dan tangan kiri tidak seimbang. Namun tangan kanan
lebih banyak bekerja ketimbang tangan kiri.

Tabel 3.6 Peta Tangan Kanan dan Kiri stasiun 2

PETA TANGAN KANAN DAN KIRI


Pekerjaan Merakit badan lego

Departemen Stasiun kerja 2

No Peta 2

Sekararng Usulan

Dipetakan oleh Tantra tri yudoro

Tanggal pemetaan 6 November 2020

Output:

PART LIST
FR22
FR14
FR15
FR18
FR19
FR17
FR20
FR23
FR12

Tangan Kiri Jarak waktu Lambang waktu jarak Tangan kanan

Menjangkau FR22 10 1 detik RE RE 1 detik 10 Menjangkau


cm cm FR14
Memegang untuk 5 detik H H 5detik Memegang untuk
merakit FR22 dan merakit FR22dan
FR14 FR14

Memegang untuk 3,5detik H RE 1 detik 10 Menjangkau


merakit cm FR15
FR22,FR14 dan
FR15

Memegang untuk 6 detik H H 6detik Memegang untuk


merakit merakit FR14
FR22,FR14 dan dan15
FR15

Menjangkau FR18 10 1 detik RE RE 1 detik 10 Menjangkau


cm cm FR19

Memegang untuk 5detik H H 4 detik Memegang untuk


merakit FR18 merakit FR19

Melepas hasil 0,5 RL RE 1 detik 10 Menjangkau


rangkaian detik cm FR17

Menganggur 6 detik AD H 5detik Memegang untuk


merakit FR17

Menganggur 5 detik AD RE 1 10 Menjangkau


detik cm FR20

Memegang FR20 4 detik H H 5 detik Memegang untuk


merakit FR20

Memegang 4,5 H A 5 detik Merakit FR20


detik
FR23

Memegang 1detik H A 5 detik Merakit FR12

FR12

Melepas hasil 0,5 RL RL 0,5 Melepas hasil


rangkaian detik detik rangkaian
TOTAL 20 39detik 35,5
cm detik

Waktu Tiap siklus 39 detik

Jumlah produk tiap siklus: 1

Waktu yang dibutuhkan untuk membuat SK: 39 detik

Interpretasi :
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa waktu yang
dibutuhkan tangan kanan 39 dan tangan kiri 35,5 detik untuk merakit
part pada stasiun kerja 2 adalah 39 detik. Hal ini berarti bahwa tangan
kanan dan tangan kiri tidak seimbang. Namun tangan kiri lebih
banyak bekerja ketimbang tangan kanan
Tabel 3.7 Peta Tangan Kanan dan Kiri stasiun kerja 3

PETA TANGAN KANAN DAN KIRI

Pekerjaan Merakit badan lego

Departemen Stasiun kerja 3

No Peta 2

Sekararng Usulan

Dipetakan oleh Tantra tri yudoro

Tanggal pemetaan 12 Oktober 2022

Output:

Parts:

•ST2A1

•ST2A2

•FR24

•FR25

•FR26

•FR27

•FR28

•FR29

•FR30

•FR31

•FR32

•FR33

Tangan Kiri Jarak waktu Lambang waktu jarak Tangan


kanan

Menjangkau 10 mm 2detik RE RE 2 detik 10 Menjangkau


FR32 mm FR29

Memegang 2,5 detik H H 2,5detik Memegang


untuk merakit untuk
FR32 dan merakit
FR29 FR32 dan
FR29

Memegang 3,5detik H RE 1 detik 10 Menjangkau


untuk merakit cm FR30
FR32,FR29
dan FR30

Memegang 2,5 detik H H 2,5detik Memegang


untuk merakit untuk
FR32,FR29 merakit
dan FR30 FR29 dan30

Menjangkau 10 cm 1 detik RE RE 1 detik 10 Menjangkau


FR31 cm FR25

Memegang 5detik H H 4 detik Memegang


untuk merakit untuk
FR31 merakit
FR25

Melepas hasil 0,5 detik RL RE 1 detik 10 Menjangkau


rangkaian cm FR22

Menganggur 2,5detik AD H 2,5detik Memegang


untuk
merakit
FR22

Menganggur 5 detik AD RE 1 detik 10 Menjangkau


cm FR27
Memegang 2,5 detik H H 5 detik Memegang
FR20 untuk
merakit
FR27

Memegang 1,5 detik H A 5 detik Merakit


FR28
FR28

Memegang 1detik H A 5 detik Merakit


FR26
FR26

Melepas hasil 0,5 detik RL RL 0,5 Melepas


rangkaian detik hasil
rangkaian

TOTAL 20 cm 30,5detik 32,5


detik

Waktu Tiap siklus 39 detik

Jumlah produk tiap siklus: 1

Waktu yang dibutuhkan untuk membuat SK: 39 detik

Interpretasi :
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa waktu yang dibutuhkan tangan
kanan 30 dan tangan kiri 32,5 detik untuk merakit part pada stasiun kerja 2 adalah
32 detik. Hal ini berarti bahwa tangan kanan dan tangan kiri tidak seimbang.
Namun tangan kanan lebih banyak bekerja ketimbang tangan kiri.
3.5 Hasil dan Pembahasan
3.5.1 Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja merupakan rasio antara output dibagi dengan
input. Peningkatan produktivitas dapat dicapai dengan menekan
sekecil-kecilnya segala macam biaya termasuk dalam memanfaatkan
sumber daya manusia (do the right thing) dan meningkatkan keluaran
sebesar-besarnya (do the thing right). Dengan kata lain bahwa
produktivitas merupakan pencerminan dari tingkat efisiensi dan
efektifitas kerja secara total.
3.5.1.1 Produktivitas berdasarkan jam tenaga kerja

Produktivitas berdasarkan jam tenaga kerja digunakan untuk mengukur


efektifitas dari kegiatan operasi.

A. Produktivitas jam tenaga kerja stsiun kerja 1, berikut adalah penyajian data
untuk menentukan prpduktivitas jam tenaga kerja pada stasiun 1.

Diketahui :

Waktu komulatif ke-10 pada stasiun 1 = 660,92 detik

Output yang dihasilkan = 10 unit

Produktivitas jam tenaga kerja = (Output (Produk)

(waktu komulatif)

= 10 unit

660,92 detik

= 0,015130424unit/detik

= 0,907825455unit/menit

= 54,46952733unit/jam

Interpretasi:

Untuk mencari produktivitas jam tenaga kerja adalah dengan membagi output
(produk) sejumlah 10 karena pada praktikum dilakukan perakitan Stop Kontak
sejumlah 10 kali dibagi dengan input (jam tenaga kerja). Input (jam tenaga kerja)
di dapat dengan melihat tabel di atas didapatkan data waktu komulatif/split
sebesar 660,92 detik. Lalu produktivitasnya adalah output (produk) sejumlah 10
dibagi dengan waktu komulatif yaitu 660,92 detik dan di dapat hasil produktivitas
adalah 0.015130424 unit/detik
B. Produktivitas jam tenaga kerja stasiun 2

Berikut adalah penyajian data untuk menentukan produktivitas jam tenaga


kerja pada stasiun 2.

Diketahui :

Waktu komulatif ke-10 pada stasiun 2 = 707,45 Detik


Output yang dihasilkan = 10 unit

Produktivitas jam tenaga kerja = (Output (Produk)

(waktu komulatif)

= 10 unit

707,45 Detik

= 0,014135275 unit/detik

= 0,848116475 unit/menit

= 50,89 unit/jam
Interpretasi:
Untuk mencari produktivitas jam tenaga kerja adalah dengan membagi output
(produk) sejumlah 10 karena pada praktikum dilakukakan perakitan Stop Kontak
sejumlah 10 kali dibagi dengan input (jam tenaga kerja). Input (jam tenaga kerja)
di dapat dengan melihat tabel di atas didapatkan data waktu komulatif/split
sebesar 707,45 detik. Lalu produktivitasnya adalah output (produk) sejumlah 10
dibagi dengan waktu komulatif yaitu 707,45 detik dan di dapat hasil produktivitas
adalah 0.014135275 unit/detik.
C. Produktivitas jam tenaga kerja stasiun 3

Berikut adalah penyajian data untuk menentukan produktivitas jam tenaga


kerja pada stasiun 3.

Diketahui:

Waktu komulatif ke-10pada stasiun 3 = 889.42 detik

Output yang dihasilkan = 10 unit

Produktivitas jam tenaga kerja = (Output (Produk)

(waktu komulatif)

= 10 unit

889.42 detik

= 0.011243282 unit/detik

= 0.674596928 unit/menit

= 40.4758157 unit/jam

Interpretasi:
Untuk mencari produktivitas jam tenaga kerja adalah dengan
membagi output (produk) sejumlah 10 karena pada praktikum
dilakukakan perakitan Stop Kontak sejumlah 10 kali dibagi
dengan input (jam tenaga kerja). Input (jam tenaga kerja) di dapat
dengan melihat tabel di atas didapatkan data waktu komulatif/split
sebesar 889.42 detik. Lalu produktivitasnya adalah output
(produk) sejumlah 10 dibagi dengan waktu komulatif yaitu 889.93
detik dan di dapat hasil produktivitas adalah 0.011243282
unit/detik.
3.5.1.2 Produktivitas biaya tenaga kerja (PBTK)
Produktivitas biaya tenaga kerja merupakan perhitungan produktivitas
terhadap biaya tenaga kerja yang dikeluarkan. Dengan memperhatian UMR
(Upah Minimum Regional) Kota Surabaya sebesar Rp.4.375.479 dan jumlah jam
kerja 8 jam perhari dan sebanyak 24 hari perbulan, berikut adalah perhitungan
produktivitas berdasarkan biaya tenaga kerja.

Diketahui: UMR Kota Surabaya = Rp.4.375.479

Jam kerja Perhari = 8 Jam x 24 Hari/Bulan

UMR
Produktivitas Biaya tenaga kerja =
Jumlah jam kerja x harikerja x 3600
4.375 .479
=
8 x 24 x 3600
= Rp. 6.330264757/detik

= Rp. 379.8158854 /menit

= Rp. 2278.95313 /jam

Interpretasi:

Untuk Mencari Produktivitas biaya tenaga kerja memerlukan UMR di dapat dari
Kota Surabaya sebesar Rp.4.375.479 dan jumlah jam kerja 8 jam perhari dan
sebanyak 24 hari perbulan didapat hasil Rp. 6.330264757 /detik, Rp. 379.8158854
/menit, Rp. 227895313 /jam.

A. Biaya Tenaga Kerja Stasiun 1


Berikut adalah perhitungan biaya tenaga kerja pada stasiun 1 dan juga
perhitungan produktivitas biaya tenaga kerja pada stasiun 1. Diket :

Produktivitas biaya tenaga kerja normal = 6.330264757

Waktu kumulatif ke 10 = 660,92

Output = 10
Biaya TK = Produktivitas biaya TK normal x waktu kumulatif ke 10 Sk
1

= 6.330264757 x 660.92
= Rp. 4183.798583

Produktivitas Biaya Tenaga Kerja Stasiun 1:


Output
=
Biaya tenaga kerja
10 unit
=
4183.798583

= 0.002390172 unit/Rp

1
=
Produktivitas biaya TK

1
=
0.002390172

= Rp. 418.3798583/unit

B. Biaya Tenaga Kerja Stasiun 2


Berikut adalah perhitungan biaya tenaga kerja pada stasiun 2 dan juga
perhitungan
ktivitas biaya
Diket :

Produktivitas biaya tenaga kerja normal = 6.330264757

Waktu kumulatif ke 10 = 707,45

Output = 10
Biaya TK = Produktivitas biaya TK normal x waktu kumulatif ke 10 Sk
2
= 6.330264757 x 707,45

= Rp. 4478.345802
Produktivitas Biaya Tenaga Kerja Stasiun 2:
output
=
BIaya tenaga kerja

10 unit
=
4478.345802
= 0.002232967unit/Rp

1
=
Produktivitas biaya TK

1
=
0.002232967

= Rp447,8345802/unit

C. Biaya Tenaga Kerja Stasiun 3


Berikut adalah perhitungan biaya tenaga kerja pada stasiun 3 dan juga
perhitungan produktivitas biaya tenaga kerja pada stasiun 3.
Diket :

Produktivitas biaya tenaga kerja normal = 3.553677662

Waktu kumulatif ke 10 = 889.42

Output = 10
Biaya TK = Produktivitas biaya TK normal x waktu kumulatif ke 10 Sk
3
= 6.330264757 x 719,67

= Rp. 4555.701638

Produktivitas Biaya Tenaga Kerja Stasiun 3:


output
=
Biaya Tenaga Kerja

10 unit
=
4555,701638

= 0,002195052 unit/Rp

1
=
Produktivitas biaya TK

1
=
0.002195052

= Rp. 455.5701638
Interpretasi:

Data diatas merupakan data perhitungan untuk produktivitas berdasarkan


biaya tenaga kerja. Telah ditetapkan untuk Upah Minimum Regional (UMR)
kota Surabaya adalah Rp.4.375.479 kemudian hari bekerja selama 24 hari
dan setiap hari bekerja selama 8 jam. Kemudian untuk mencari
produktivitas adalah output dibagi biaya tenaga kerja dan diketahui stasiun 1
menghasilkan output 10 unit dengan biaya tenaga kerja sebesar Rp
6.330264757 dan dengan waktu kumulatifnya yaitu 660,92 hasil
produktivitas biaya tenaga kerjanya adalah Rp. 418.3798583per unit.
Stasiun 2 menghasilkan output 10 unit untuk biaya tenaga kerja sebesar Rp.
6.330264757 dan dengan waktu kumulatifnya yaitu 707,45 maka hasil
produktivitas biaya tenaga kerjanya adalah Rp447,8345802 per unit. Stasiun
3 menghasilkan output 10 unit untuk biaya tenaga kerja sebesar Rp
6.330264757 dan dengan waktu kumulatifnya yaitu 719,67 maka hasil
produktivitas biaya tenaga kerjanya adalah Rp 455,5701638 per unit.

3.5.2 Ekonomi Gerakan


Untuk memperoleh hasil kerja yang baik, suatu sistem kerja harus dirancang
dengan memadukan gerakan-gerakan yang benar dan ekonomis. Prinsip gerakan yang
seperti itulah yang disebut dengan “Prinsip Ekonomi Gerakan”, dimana secara garis besar
dihubungkan dalam tiga hal penting, yaitu: Tubuh manusia dan pergerakannya

3.5.2.1 Analisis Ekonomi Gerakan Stasiun Kerja 1


Pada stasiun kerja 1 dapat diketahui bahwa waktu yang dibutuhkan
tangan kanan 35,5 detik dan tangan kiri untuk merakit satu produk dalam
satu siklus adalah 30,5 detik. Waktu yang dibutuhkan tangan kanan dan
tangan kiri adalah tidak sama. Hal ini berarti bahwa tangan kiri lebih
banyak menganggur. Namun tangan kanan lebih banyak bekerja
ketimbang tangan kiri. Hal ini terjadi dikarenakan ada gerakan yang tidak
efektif. Solusinya adalah menghilangkan elemen gerakan yang tidak
efektif dan mengurangi jarak operator dengan part-part agar waktu lebih
efisien.
3.5.2.2 Analisis Ekonomi Gerakan Stasiun Kerja 2
Pada stasiun kerja 2 dapat diketahui bahwa waktu yang dibutuhkan
tangan kanan dan tangan kiri untuk merakit satu produk dalam satu siklus
adalah 39 detik untuk tangan kanan dan untuk tangan kiri 35,5 detik lebih
lama yang tangan kanan Hal ini berarti bahwa tangan kiri lebih banyak
menganggur. Namun, tangan kanan lebih banyak bekerja daripada tangan
kiri. Solusi dari permasalahan stasiun kerja 2 ini adalah part yang di
sebelah kanan sisanya ditaruh di tangan kiri supaya waktu yang di
butuhkan lebih seimbang antara tangan kanan dan tangan kiri.
3.5.2.3 Analisis Ekonomi Gerakan Stasiun Kerja 3
Pada stasiun kerja 3 lebih banyak menggunakan tangan kanan
dalam kegiatan merakit lego , tangan kiri banyak menganggur. Jarak part
yang dijangkau oleh tangan memang tidak begitu jauh, tetapi kebanyakan
part di letakkan disebelah kanan operator yang menyebabkan tangan kanan
bekerja lebih banyak daripada tangan kiri. Ini menyebabkan pekerjaan
tangan kurang efektif.
3.6 Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan seperti berikut.
1. produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya
sumberdaya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal. Produktivitas
jam tenaga kerja masing-masing stasiun dapat kita simpulkan sebagai berikut. Telah
ditetapkan untuk Upah Minimum Regional (UMR) kota Surabaya adalah Rp
Rp.4.375.479,- kemudian hari bekerja selama 24 hari dan setiap hari bekerja selama 8
jam. Kemudian untuk mencari produktivitas adalah output dibagi biaya tenaga kerja dan
diketahui stasiun 1 menghasilkan output 10 unit dengan biaya tenaga kerja sebesar Rp
6.330264757 dan dengan waktu kumulatifnya yaitu 660,92 hasil produktivitas biaya
tenaga kerjanya adalah Rp. 418.3798583 per unit. Stasiun 2 menghasilkan output 10
unit untuk biaya tenaga kerja sebesar Rp. 6.330264757 dan dengan waktu kumulatifnya
yaitu 707,45maka hasil produktivitas biaya tenaga kerjanya adalah Rp. 447,8345802 per
unit. Stasiun 3 menghasilkan output 10 unit untuk biaya tenaga kerja sebesar Rp
6.330264757 dan dengan waktu kumulatifnya yaitu 719,67 maka hasil produktivitas
biaya tenaga kerjanya adalah Rp455.5701638 per unit.
2. Prinsip ekonomi gerakan ini diperlukan untuk menganalisa gerakan-gerakan kerja yang
berlangsung secara menyeluruh dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja yang lainnya.
Gerakan yang dilakukan setiap stasiun rata-rata telah baik dan efisien hanya saja banyak
terhambat karena penataan layout yang kurang baik. Dan juga terhambat karena adanya
kecacatan part Terminal sehingga memperlambat gerak.
Daftar pustaka
Hasibuan MSP. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta (ID): PT
Bumi Aksara.
Herjanto E. 2007. Manajemen Operasi. Ed ke-3. Jakarta (ID): Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Restuputri, Dian Palupi. 2017. Modul Praktikum Analisa Perancangan Kerja. Malang:
Laboratorium Teknik Industri UMM.
Wignjosoebroto, Sritomo. 2003. ERGONOMI Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Penerbit
Guna Widya.

Anda mungkin juga menyukai