memecahkan dan mencari peluang dari masalah yang dihadapi oleh setiap orang dalam
kehidupan sehari-hari. Kunci inti dari entrepreneurship adalah kreativitas dan inovasi.
Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat ide baru dengan
mengkombinasikan,mengubah, atau merekonstruksi ide-ide lama. Sedangkan inovasi
merupakan penerapan dari penemuan suatu proses produksi baru atau pengenalan akan suatu
produk baru. Sedangkan pengertian dari
Abu Marlo, “Entrepreneurship Hukum Langit”, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013), h.
5.
Jika entrepreneurship merujuk pada proses, atau kegiatannya, maka entrepreneur lebih
merujuk pada pelakunya. Entrepreneur (wirausahawan) adalah orang yang berjiwa berani
mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani
mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa
takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Kegiatan wirausaha dapat dilakukan
seorang diri atau berkelompok. Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu berusaha
mencari, memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan
keuntungan.
J. Winardi, “Entrepreneur Dan Entrepreneurship”, (Jakarta: Prenada Media, 2003), h.3.
· Mengindentifikasi peluang usaha
Seorang entrepreneur atau pelaku usaha dapata melihat suatu peluang dari berbagai sudut
pandang dan ruang lingkup berbagai bidang. Entrepreneurship mencakup hampir semua
bidang yang ada dalam bisnis. Hal ini meluruskan pemahaman sebagian masyarakat yang
menganggap bahwa entrepreneurship terbatas pada bidang perdagangan saja. Padahal tidak
demikian. Memang pada awalnya entrepreneurship adalah sebutan untuk orang yang
melakukan transaksi jual beli, namun istilah tersebut terus mengalami perkembangan makna
sehingga masuk dalam berbagai bidang seperti bidang agraris, perikanan, pertambangan,
peternakan, perindustrian, sampai dengan bidang jasa. Sudut pandang yang luas dan dapat
melihat sebuah peluang untuk diciptakannya peluang usaha merupakan bagian inovasi dan
pola berfikir kreatif, mandiri dan berani yang diambil seorang entrepreneur untuk identifikasi
peluang usaha.
· Pembiayaan usaha
Tidak dapat dipungkiri pembiayaan merupakan hal yang krusial bagi suatu usaha bisnis.
Bahkan pada tahap paling awal sekalipun bisnis rintisan memerlukan dana untuk
mengembangkan ide bisnisnya atau membangun propotipe produk. Modal awal usaha
diperlukan agar suatu usaha bisnis baru dapat membuat produknya dan melakukan penjualan
perdana. Tetapi, pembiayaan tidak hanya krusial di tahap awal berdirinya usaha bisnis. Faktor
pembiayaan memaikan peran penting di sepanjang siklus hidup usaha bisnis. Berdasarkan hal
tersebut, wirausahawan senantiasa berusaha mendapatkan akses pembiayaan agar dapat
mendukung aktivitas operasional maupun untuk meningkatkan skala usaha bisnisnya.
· Motivasi
· Pembuatan keputusan