Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Usaha adalah upaya manusia untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan
tertentu dan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Usaha dalam sains adalah
gaya yang diberikan oleh suatu benda sehingga bisa mengubah posisi benda
tersebut.
Kewirausahaan merupakan usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi, pengetahuan, cara-cara dan keterampilan yang baru
untuk menghasilkan barang atau jasa kerja baru yang lebih efektif dan efisien.
Memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk
memberikan kepuasan kepada pelanggan merupakan nilai tambah. Dalam
berwirausaha selalu ada risiko. Risiko cenderung menjadi penghambat bagi para
pengusaha untuk maju dan berkembang. Pada dasarnya risiko selalu ada dalam
setiap keuntungan yang ingin dicapai. Sikap dan perilaku terhadap risiko
seharusnya lebih positif dan rasional. Risiko dianggap sebagai bagian tidak
terpisahkan dari keuntungan dan harus diminimalkan keberadaannya. Dengan
pertimbangan yang matang dan terencana, maka risiko dapat diminimalkan
bahkan dihindari tanpa mengurangi keuntungan yang akan diperoleh pada setiap
kesempatan usaha , menjadi seorang wirausaha atau entrepreneur dan membuka
lapangan kerja baru. Semoga makalah ini memberikan bekal, motivasi, dan
semangat untuk membangun sebuah bisnis

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan dari latar belakang diatas, peneliti mengajukan rumusan masalah
sebagai berikut “bagaimana upaya melakukan pedndalaman usaha untuk
menyikapin berbagai resiko dalam menjalankan usahanya. 

1
1.3 Tujuan Penelitian
Yaitu untuk kegiatan perencanaan, pengarahan, pelaksanaan dan melakukan
pendalaman usaha. Ketika seorang wirausaha memperoleh peluang usaha dalam
kegiatan ekonomi, dengan memanfaatkan satu bahan baku yang dimodifikasi
menjadi produk dengan berbagai bentuk, warna, dan manfaat sehingga produk-
produknya selalu diminati dan dinanti oleh pelanggannya

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian usaha

Usaha adalah kegiatan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk


mencapai suatu maksud; perbuatan, pekerjaan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya untuk
mencapai sesuatu. Usaha merupakan kegiatan di bidang perdagangan dengan
mencari untung. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau
usaha besar.
Kewirausahaan adalah kemampuan seorang manajer resiko dalam
mengoptimalkan segala sumber daya yang ada, batik itu materil, intelektual,
waktu, dan kemampuan kreativitasnya untuk menghasilkan suatu produk atau
usaha yang berguna bagi dirinya dan bagi orang lain.
ciri dan sifat watak seorang wirausaha di atas, dapat kita
identifikasi sikap seorang wirausaha yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-
hari, sebagai berikut:
1. Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausaha harus memiliki
kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan
komitmen wirausaha terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang
dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas
pekerjaan, sistem kerja

2. Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh
seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam

3
melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komimten
yang jelas, terarah dan bersifat progressif (berorientasi pada kemajuan).
Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan mengidentifikasi cita-
cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan
contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya.

3. Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang terkadang dilupakan oleh
seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks.
Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan,
kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purna
jual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan
penjualan produk yang dilakukan oleh wirausahawan.

4. Kreatif dan Inovatif


Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus
memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreatifitas tersebut
sebaiknya adalah dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-
gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di
pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh
ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang
memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah
dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil. Namun,
gagasan-gagasan yang baikpun, jika tidak diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi. Gagasan-gagasan
yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari wirausahawan
yang bersangkutan. Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi
agar laku di pasar. Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan
wirausahawan dalam menambahkan nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu
produk dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan “market oriented”
atau apa yang sedang laku dipasaran. Dengan bertambahnya nilai guna atau

4
manfaat pada sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di
mata konsumen, karena adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk
tersebut bagi konsumen

5. Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan
dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam mengambil
keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa
adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat
mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Pada prinsipnya seorang
wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan
usahanya.

6. Realistis
Seseorang dikatakan Realistis bila orang tersebut mampu menggunakanbn
fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasionil dalam setiap pengambilan
keputusan maupun tindakan/perbuatannya. Banyak seorang calon
wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami
kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan
rasionil dalam pengambilan keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan
kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/sumbang
saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang
dirintisPengertian UMKM
1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini.
2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah

5
atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang ini .
3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha
Maka ia akan menjalankan tahap-tahap kegiatan kewirausahaan seperti
berikut ini:
1. Tahap memulai, tahap yang menunjukkan seseorang yang berniat untuk
melakukan usaha segera mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan.
Hal ini diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin
dilakukan, yakni apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi
(pemindahan kepemilikan usaha), atau melakukan waralaba. Tahap ini
juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang industri,
pertanian atau jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha, dalam tahap ini seorang wirausaha mengelola
berbagau aspek yang tekait dengan usahanya. Tahap melaksanakan usaha
itu mencakup aspek-aspek pembiayaan, sumber daya manusia (SDM),
kepemilikan, organisasi, dan kepemimpinan. Kepemimpinan berkenaan
dengan kemampuan mengelola usaha yang meliputi bagaimana mengambil
resiko dan bagaimana mengambik keputusan yang tepat, menciptakan
pemasaran, dan melakukan evaluasi.
3. Tahap mempertahankan usaha, tahap ini seorang wirausaha dituntut
mmampu mempertahankan usahanya. Hal itu bisa dilakukan setelah
mengamati hasil yang telah dicapai, melakukan analisis perkembangan
yang dicapai, dan menindaklanjuti usaha tersebut sesuai dengan kondisi
yang dihadapi.
4. Tahap mengembangkan usahanya, tahap ini bisa dilakukan apabila hasil
usaha yang diperokeh tergolong positif atau mengalami perkembangan.
Berdasarkan kondisi usaha tersebut, maka perluasan usaha menjadi salah
satu pilihan yang mungkin diambil

6
2.1.1 Aspek Pemasaran

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepasar untuk mendapatkan


perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan konsumen

1. Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang
dinyatakan dalam satuan moneter. Harga merupakan salah satu penentu
keberhasilan suatu usaha karena harga menentukan seberapa besar
keuntungan yang akan diproleh perusahaan dari penjualan produknya.
Dalam menetapkan harga apabila terlalu tinggi akan menyebabkan
penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan
mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh oleh pemilik usaha
2. Promosi (Promotion)
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial 2. Untuk
mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
4. Untuk menjaga kestabilan penjual ketika menjadi lesu pasar
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing 6.
Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang
diinginkan

2.1.2 Aspek Produksi

Dalam kehidupan sehari-hari rencana produksi ditafsirkan sebagai suatu


rencana untuk melakukan kegiatan besar yang memerlukan peralatan yang
tradisional dan hanya menggunakan tenaga 2 pekerja saja.
1. Pasokan Bahan Baku Bahan baku yang digunakan untuk membuat
berbagai makanan yang nantinya dijual kepada konsumen, bahan bakunya
dibeli di pasar tradisional.

7
2. Proses Produksi nilai guna untuk banyak orang maka barang atau jasa
tersebut tidak dapat disebut sebagai suatu proses produksi.Usaha di
warung biru dalam memproses suatu barang/produk mentah menjadi
barang jadi yang dapat dikonsumsi oleh orang banyak dan dapat
meningkatkan nilai tambah bagi pengelolanya.
3. Jumlah Karyawan yang dipekerjakan sebanyak 1 (satu) orang, tetapi
karena usaha ini merupakan usaha kecil keluarga jadi keterlibatan anggota
keluarga tetap ada yaitu untuk membantu melayani pembeli.
4. Kualitas Produk Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk
yang ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual yang tidak dimiliki
oleh produk pesaing. Oleh karena itu pemilik usaha warung makan
berusaha memfokuskan pada kualitas produk dan membandingkannya
dengan produk yang ditawarkan oleh warung makan pesaing. Akan tetapi,
suatu produk dengan penampilan terbaik atau bahkan dengan tampilan
lebih baik bukanlah merupakan produk dengan kualitas tertinggi jika
tampilannya bukanlah yang dibutuhkan dan diinginkan oleh
pasar/pembeli.

2.1.3 Aspek Keuangan

Modal yang digunakan pada usaha adalah modal sendiri artinya bukan modal
hutang atau pinjaman. Secara rinci modal yang digunakan pertama kali untuk
usaha tidak dapat dihitung secara pasti karena merupakan usaha lanjutan dari
usaha kecil yaitu dari menjual makanan , kemudian berkembang sampai akhirnya
menu yang disediakan cukup bervariasi.

2.1.4 Aspek Sumberdaya Manusia

Sumber daya manusia adalah karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga
kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas perusahaan atau usaha demi
mencapai tujuan yang ditelah ditentukan atau diharapkan

8
BAB III
 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

ada dasarnya semua jenis usaha menggunakan system manajemen, yang


secara tidak sadar di lakukan oleh pemilik, dari manajemen perencanaan hingga
keungan.
Warung makan adalah sebuah usaha yang menjanjikan dengan modal awal yang
tidak terlalu banyak, sehingga masyarakat dapat ikut berwirausaha membuka
warung makan tanpa berhutang modal. Walaupun hanya warung makan pinggir
jalan setidaknya jika dijalankan dengan serius akan membuahkan hasil yang
cukup baik dan dapat menyerap sumberdaya manusia sehingga dapat mengurangi
pengangguran serta memperbaiki ekonomi masyarakat.
Jika ingin usaha warung makan tentunya harus bersih agar kualitas makanan
terjamin, walaupun warung makan pinggir jalan tetapi kebersihan harus tetap di
perhatikan agar mutu tetap terjamin, sehingga pelanggan/konsumen tetap datang
dan tentunya dengan mutu yang terjamin secara tidak langsung konsumen akan
mengatakan kepada orang-orang tetang mutu warung makan. Agar
pelanggan/konsumen tidak bosan dengan menu makanan adakalanya harus ada
variasi menu makanan baru.
Memiliki warung makan awalnya tidak harus memiliki karyawan dengan
memanfaatkan keluarga sendiri untuk membantu akan lebih menghemat
pengeluaran dan jika warung makan sudah cukup ramai dan banyak pelanggan
disaat itu warung membutuhkan karyawan untuk lebih meringankan pekerjaan.
Untuk itu tidak ada salahnya mencoba bisnis kuliner ini karna jika terus dijalani
akan membuahkan hasil yang memuaskan.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.upi.edu/14843/4/D_PLS_1004665_Chapter1.pdf
https://123dok.com/document/yr3496oy-contoh-makalah-usaha-makanan-usaha-
menengah.html
https://brainly.co.id/jawaban-buku/q-lengkapilah-pernyataan-berikut-benar-
melakukan-pemindahan-usaha
https://quizizz.com/admin/quiz/5e58b365014efe001b6b0fb6/pendalaman-materi-
kkp-12-uta-1920
http://digilib.uinsgd.ac.id/37510/5/5_bab2.pdf
http://eprints.ums.ac.id/27339/2/04._BAB_I.pdf
https://www.studocu.com/id/document/universitas-airlangga/pengantar-bisnis/
makalah-kewirausahaan-pt-kemfood/3558900

10

Anda mungkin juga menyukai