Disusun oleh Tim Dosen PAMU Drs. Aliaras Wahid, MM Drs. Mulyo Wiharto, MM Drs. Mudjiarto, M.Sc
KONSEP KEWIRAUSAHAAN
Pengantar
1. Modul konsep kewirausahaan merupakan penjabaran dari makna atau pengertian dasar kewirausahaan (entrepreneurship) yang diuraikan oleh Geofrey G. Meredith.
2. Kewirausahaan menurut Meredith (2000) adalah kemampuan melihat dan menilai kesempatan (peluang) bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil keuntungan darinya dan mengambil tindakan untuk memastikan pencapaiannya.
KONSEP KEWIRAUSAHAAN
3. Kemampuan-kemampuan seperti yang diharapkan oleh Meredith dapat tumbuh bila seseorang memiliki jiwa inovatif yang dapat dilihat dari perilakunya yang inovatif. 4. Perilaku inovatif dapat dilihat dari dimensi kreatifitas dan pengambilan resiko. Seorang yang memiliki jiwa inovatif dapat secara mudah menangkap kesempatan atau peluang (opportunity) yang dapat dimanfaatkan untuk berbisnis
KONSEP KEWIRAUSAHAAN
5. Modul ini akan membicarakan konsep kewirausahaan dasar, yakni inovasi, perilaku inovatif (kreatifitas dan pengambilan resiko) serta latihan menangkap peluang bisnis sebagai awal memasuki dunia usaha baru.
6. Konsep kewirausahaan ini akan mengawali pemahaman seseorang untuk terjun dalam dunia usaha, terutama dalam manajemen bisnis yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan aspek-aspek berwirausaha.
KONSEP KEWIRAUSAHAAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha yang sukses dengan inovasi dan perilaku inovatif 2. Mahasiswa mampu mencari peluang bisnis sesuai dengan permintaan dan penawaran
KONSEP KEWIRAUSAHAAN
Kegiatan Pembelajaran
contextual Instruction
KONSEP KEWIRAUSAHAAN
1. Untuk materi 1 mahasiswa mempelajari konsep dasar kewirausahaan dan contoh nyata dalam dunia usaha selama 70 menit. 2. Untuk materi 2 mahasiswa mempelajari penjelasan tugas mencari peluang bisnis selama 30 menit, sebelum terjun ke lapangan untuk mencari, mengumpulkan dan dan menyusun gagasan tentang peluang bisnis yang mungkin dapat diwujudkan.
Pengertian Inovasi
1. Kewirausahaan dapat diartikan sebagai kemampuan melihat dan menilai kesempatan (peluang) bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil keuntungan darinya dan mengambil tindakan untuk memastikan pencapaiannya.
2. Untuk menangkap peluang bisnis dengan cepat dan mendapatkan peluang bisnis yang tepat, seorang wirausaha harus memiliki perilaku yang inovatif
3. Sebagian besar definisi inovasi meliputi pengembangan dan implementasi sesuatu yang baru dan yang dimaksud bukan original tetapi newness (kebaruan). 4. Inovasi adalah mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi. 5. Inovasi dipandang sebagai kreasi dan implementasi kombinasi baru yang merujuk pada produk, jasa, proses kerja, pasar, kebijakan dan sistem baru.
6. Inovasi menciptakan nilai tambah produk, pelayanan, proses kerja, pemasaran, sistem pengiriman, dan kebijakan untuk semua 7. Kebaruan terkait dengan dimensi waktu. Suatu produk atau jasa dipandang sebagai sesuatu yang baru di suatu tempat tetapi bukan barang baru lagi di tempat yang lain. 8. Kebaruan terikat dengan dimensi ruang yang dijembatani kemajuan teknologi informasi sehingga dimensi jarak dipersempit.
9. Ada 2 macam inovasi berdasarkan kecepatan proses perubahan yakni inovasi radikal dan inovasi inkremental.
10. Inovasi radikal dilakukan dalam skala besar, dilakukan oleh para ahli dibidangnya dan biasanya dikelola oleh departemen penelitian dan pengembangan. Inovasi radikal ini sering kali dilakukan di bidang manufaktur dan lembaga jasa keuangan
11. Inovasi inkremental merupakan proses penyesuaian dan mengimplementasikan perbaikan yang berskala kecil, dilakukan oleh semua pihak yang terkait, hadir setiap kali, tidak terstruktur serta bersumber dari kemampuan untuk memberikan hasil desain yang sesuai bagi pengguna layanan mereka.
12. Inovasi yang sesuai dengan perilaku inovatif adalah inovasi inkremental.
13. Inovasi inkremental bukan hanya dilakukan para ahli tetapi semua karyawan yang terlibat dalam proses inovasi tersebut. Oleh karenanya sistem pemberdayaan karyawan sangat diperlukan dalam perilaku inovatif ini.
14. Inovasi inkremental terlihat pada sektor akuntansi, administrasi, teknik, komputer, manajemen. perdagangan retail, pelayanan pribadi, hotel dan restaurant.
Perilaku Inovatif
1. Perilaku inovatif adalah semua perilaku individu yang diarahkan untuk menghasilkan, memperkenalkan, dan mengaplikasikan hal-hal baru, yang bermanfaat dalam berbagai level organisasi. Inovasi adalah implementasi yang berhasil dari ide-ide kreatif.
2. Ada dua dimensi yang mendasari perilaku inovatif yaitu kreatifitas dan pengambilan resiko.
3. Semua inovasi diawali dari ide yang kreatif. Kreatifitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide baru yang terdiri dari 3 aspek yaitu keahilan, kemampuan berfikir fleksibel dan imajinatif, serta motivasi internal 4. Dalam proses inovasi, individu mempunyai ide-ide baru, berdasarkan proses berfikir imajinatif dan didukung oleh motivasi internal yang tinggi. 5. Proses inovasi sering berhenti dalam tataran menghasilkan ide kreatif saja dan hal ini tidak dapat dikategorikan dalam perilaku
6. Dalam mengimplementasikan ide diperlukan keberanian mengambil resiko karena memperkenalkan hal baru mengandung suatu resiko. 7. Pengambilan resiko adalah kemampuan untuk mendorong ide baru menghadapi rintangan yang menghadang sehingga merupakan cara mewujudkan ide yang kreatif menjadi realitas 8. Resiko adalah sesuatu yang buruk (tidak dinginkan), baik yang sudah diperhitungkan maupun tidak, yang merupakan akibat dari suatu tindakan atau suatu kegiatan.
9. Resiko terdiri dari resiko yang sudah dapat diperhitungkan maupun yang tidak diperhitungkan, namun dalam menentukan gagasan bisnis yang akan dijalankan, resiko yang dipilih harus resiko yang sudah diperhitungkan. 10. Resiko yang dipilih seorang wirausaha hendaknya resiko tingkat sedang, karena biasanya resiko tingkat inilah yang kerap dihadapi oleh wirausaha yang sukses.
11. Resiko dapat dikelompokan menjadi 3 kriteria, yakni : a. Resiko tinggi : Tingkat keberhasilannya sangat kecil dibandingkan dengan kegagalannya atau sering gagal. b. Resiko sedang : Tingkat keberhasilannya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kegagalan c. Resiko rendah : Tingkat keberhasilannya lebih besar dibandingkandengan kegagalan
TUGAS
DEMAND
Belum Jelas
SUPPLY
Sudah Jelas
SUPPLY
Belum Jelas
4. Pilihlah 10 gagasan yang paling mungkin (Possible), didasarkan atas kesesuaian ide bisnis dengan keahlian (latar belakang pendidikan atau pengalaman) dan hobby anda 5. Pilihlah 5 gagasan yang paling murah (Low cost). didasarkan atas kemampuan modal yang dimiliki, baik modal sendiri ataupun modal pinjaman 6. Pilihlah salah satu gagasan terbaik yang dinilai dari aspek organisasi, pemasaran, produksi dan keuangan
7. Aspek organisasi : Nama perusahaan, pemilik, bidang usaha, jumlah karyawan, badan hukum, alamat, telepon, fax, email dan tahun berdiri 8. Aspek Pemasaran : Produk yang dipasarkan, keunggulan dibanding pesaing, target pembeli, daerah penjualan dan penjualan per tahun 9. Aspek Produksi : Lokasi/tempat, status tempat, bahan baku, mesin utama, tenaga kerja 10. Aspek Keuangan : Biaya pengembangan, modal sendiri, kredit modal kerja, jangka kredit, angsuran pokok kredit, Laba bersih per tahun, Return on Investment, break even
4. Gagasan yang paling mungkin didasarkan atas kesesuaian ide bisnis dengan keahlian (latar belakang pendidikan atau pengalaman) dan hobby anda 5. Pilih 5 gagasan yang paling murah (low cost). Ide bisnis yang murah didasarkan atas kemampuan modal yang dimiliki, baik modal sendiri ataupun modal pinjaman 6. Pilih 1 gagasan terbaik (the best) dari aspek organisasi, pemasaran, produksi dan keuangan
Kriteria Penilaian
1. Nilai E ( < 45 ) : Tidak memenuhi indikator penilaian 2. Nilai D ( > 45 ) : Menuliskan peluang bisnis yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat serta keahlian atau kegemaran mahasiswa masyarakat namun kurang sesuai dengan keahlian atau kegemaran mahasiswa
3. Nilai C ( > 60 ) : Menuliskan peluang bisnis yang mempunyai kesesuaian dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat namun kurang sesuai dengan keahlian atau kegemaran mahasiswa 4. Nilai B, B-, B+ ( > 65 ) : Menuliskan peluang bisnis yang mempunyai kesesuaian dengan (1) Kebutuhan dan keinginan masyarakat dan (2) Keahlian atau kegemaran mahasiswa
5. Nilai A, A- ( > 77 ) : Menuliskan peluang bisnis yang mempunyai kesesuaian dengan (1) Kebutuhan dan keinginan masyarakat , (2) Keahlian atau kegemaran mahasiswa dan (3) Kelayakan bisnis 6. Batas minimal nilai lulus C sedangkan nilai E dan D tidak lulus