Anda di halaman 1dari 148

MATERI KEWIRAUSAHAAN

(ENTREPREUNERSHIP)
Oleh :
JUWITA SUMA, SKM, M.Kes
DOSEN POLTEKKES GORONTALO
POKOK-POKO BAHASAN :
I. Konsep Dasar Kewirausahaan
II. Prinsip-Prinsip Kewirausahaan
III. Analisa Kewirausahaan
IV. Faktor-factor Kewirausahaan
V. Karakteristik Kewirausahaan
VI. Konsep Homecare
VII. Nurcing Center
VIII.Spirit Kewirausahaan
IX. Etika Kewirausahaan
X. Tanggung Jawab wirausaha
XI. Jenis-jenis wirausahan dalam bidang kesehatan
XII. Strategi Pemasaran
KONSEP DASAR
KEWIRAUSAHAAN
I.Defenisi kewirauasahaan
1.Secara etimologi; berasal dari kata ;wira
dan usaha. Wira =
berjuang,pahlawan,manusia
unggul,teladan,berbudi luhur,gagah
berani dan berwatak agung.
Usahaperbuatan
amal,bekerja,berbuat sesuatu.
Kesimpulan;wirausahapejuang atau
pahlawan yang berbuat sesuatu.
2.Menurut Kamus Besar Indonesia; orang yang
pandai atau berbakat mengenali produk
baru,menentukan cara produk baru,menyusun
dan mengadakan produk baru,mengatur
permodalan serta memasarkannya.
3 Defenisi lainnya;
-Kewirausahaan ; nilai yang diwujudkan dalam
perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan, kiat, siasat,proses dan hasil
(Ahmad Sanusi 1994)
• Kata wirausaha atau pengusaha di ambil dari
bahasa perancis “entrepreneur” yg pada mulanya
berarti pemimpin pertunjukan. Dalam ekonomi,
seorang pengusaha berarti orang yang memiliki
kemampuan untuk mendapatkan peluang secara
berhasil. Pengusaha bisa jadi seorang yang
berpendidikan tinggi, terlatih dan terampil atau
mungkin seorang buta huruf yang memiliki keahlian
tinggi di antara orang-orang yang tidak demikian.
-Nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah
usaha dan mengembangkan usaha (Soeharto
Prawiro 1997)
-Proses dalam mengerjakan sesuatu yaqng baru
(kreatif) dan berbeda(inovatif) yang bermamfaat
dalam memberikan nilai lebih.
Kesimpulannya: Kemauan,kemampuan
seseorang dalam menghadapi berbagai resiko
dengan mengambil inisiatif untuk menciptakan
dan melakukan hal-hal baru melalui
pemamfaatan berbagai sumber daya dengan
tujuan memberikan palayanan terbaik dan
memperoleh keuntungan sebagai
konsekwensinya
Esensi Kewiarausahaan= Menciptakan nilai
tambah melalui proses mengkombinasi
sumber daya dengan cara-cara baru dan
berbeda agar dapat bersaing (Zimmerer
1996;51) . Nilai tambah diciptakan
melalui;
1.Develoving new
technologo(pengembangan
teknologi baru.
2.Discovering new knowledge
(penemuan
pengetahuan baru)
3.Improving existing products services
(perbaikan produk; barang dan jasa yang
sudah ada)
4.Finding different ways of providing
more goods and services with fewer
resources ( penemuan cara-cara yang
berbeda untuk menghasilkan barang
dan jasa yang lebih banyak dengan
sumber dayatang lebih sedikit)
Kets De Vries menggolongkan wirausaha
berdasarkan dari lingkungan mereka berasal
• Wirausaha craftsmans, berasal dari pekerja
kasar dengan pengalaman dalam teknologi
rendah, mekanik yang genius dan mempunyai
reputasi dalam industri
• Wirausaha opportunistic, berasal dari golongan
kelas menengah sampai chief excecutives
• Wirausaha dengan bekal pengalaman teknologi,
ia memiliki pendidikan formal
• Kewirausahaan ditandai dengan
keanekaragaman yaitu adanya pergantian besar
pada masyarakat dan perusahaan yang
berterminologi wirausaha
Prinsip-prinsip entrepreneurship menurut
Dhidiek D. Machyudin, yaitu:
1.  Harus optimis
2.  Ambisius
3.  Dapat membaca peluang pasar
4.  Sabar
5.  Jangan putus asa
6.  Jangan takut gagal
7.  Kegagalan pertama dan kedua itu biasa, anggaplah
kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda
PRINSIP-PRINSIP
KEWIRAUSAHAAN
1. Harus OPTIMIS

Optimis adalah modal usaha yang cukup


penting bagi usahawan, sebab kata optimis
merupakan sebuah prinsip yang dapat
memotivasi kesadaran kita sehingga apapun
usaha yang kita lakukan harus penuh optimis
bahwa usaha yang kita laksanakan akan
sukses.
Demikian juga prinsip ambisius seorang wirausahawan  harus
berambisi, apapun jenis usaha yang akan dilakukannya.

Prinsip peka terhadap pasar atau dapat baca peluang pasar


adalah  prinsip mutlak yang harus dilakukan oleh
wirausahawan, baik pasar ditingkat lokal, regional, maupun
internasional. Peluang pasar sekecil apapun harus di
identifikasi dengan baik, sehingga dapat mengambil peluang
pasar tersebut dengan baik.
Sabar, ulet dan tekun.
Prinsip lain yang tidak kalah penting
dalam berusaha adalah kesabaran
dan ketekunan. Sabar dan tekun
meskipun harus menghadapi
berbagai bentuk permasalahan,
percobaan, dan kendala bahkan
diremehkan oleh orang lain.

Pantang Menyerah
Prinsip pantang menyerah adalah
bagian yang harus dilakukan
kapanpun waktunya
Jangan Takut Gagal dan Terus Berusaha
Banyak yang berpendapat bahwa untuk
berwirausaha dianalogkan dengan
impian seseorang untuk dapat berenang.
Walaupun teori mengenai berbagai gaya
berenang sudah bertumpuk,sudah
dikuasai dengan baik dan literatur-
literatur sudah lengkap, tidak ada
gunanya kalau tidak di ikuti menyebur ke
dalam air (praktek berenang) demikian
halnya untuk berusaha, tidak ada
gunanaya berteori kalau tidak terjun
langsung, sehingga mengalami
(berpengalaman), dan sekali lagi jangan
takut gagal sebab kegagalan adalah
kesuksesan yang tertunda.
Prinsip entrepreneurship yang diungkapkan
oleh Khafidhul Ulum
1. Passion (semangat)
2. Independent (mandiri)
3. Marketing sensitivity (peka terhadap pasar)
4. Creative and innovative (kreatif dan inovatif)
5. Calculated risk taker (mengambil resiko
dengan penuh perhitungan)
6. Jujur
7. High ethical standard (berdasar standar etika)
SEMANGAT

Faktor yang menentukan keberhasilan dan


mengembangkan semangat Wirausaha.
a. Kemampuan merumuskan tujuan usaha.
b. Pemahaman tentang hakikat dan makna berwirausaha.
c. Sikap, kemauan, serta tindakan-tindakannya.
d. Keberanian untuk mengambil inisiatif dan inovatif.
e. Kecakapan dalam mengelola usahanya
f. Kreatifitas dan percaya diri.
g. Pengalaman dan pendidikannya.
MANDIRI
Prinsip kemandirian harus menjadi panduan dalam
berwirausaha. Mandiri dalam banyak hal adalah kunci
penting agar kita dapat Menghindarkan ketergantungan
dari pikak-pikak atau para pemangku kepentingan atas
usaha kita.

Kreatifitas & Inovasi


 Kreativitas dan Inovasi adalah modal bagi seorang
pengusaha. Seorang wirausaha tidak boleh berhenti dalam
berkreativitas dan berinovasi dalam segala hal.
Bertindak Penuh
Perhitungan

Resiko selalu ada dimanapun kita berada. Seringkali kita


menghindari dari resiko yang satu, tetapi menemui bentuk
resiko lainnya. Namun yang harus diperhitungkan adalah
perhitugkan deangan baik-baik sebelum memutuskan
sesuatu, terutama yang tingkat resikonya tinggi.

BerEtika
Prinsip bahwa setiap pebisnis harus senantiasa
memegang secara baik tentang standar etika yang
berlaku secara universal.
Jujur
Menurut Pytagoras, kejujuran adalah mata uang yang akan
laku dimana-mana. Jadi, jujur kepada pemasok dan
pelanggan atau kepada seluh pemangku kepentingan
perusahaan adalah prinsip dasar yang harus dinomorsatukan
dalam berusaha.

Peduli Lingkungan

Seorang pengusaha harus memiliki kepedulian


terhadap lingkungan sehingga haruas turut serta
menjaga kelestarian lingkungan tempat usahanya.
Tugas I
Menjelaskan 9 Prinsip Kewirausahaan Lainnya yaitu :
1. Ada Tujuan Dan Mimpi (Arah Yang Jelas) Sebagai Visi Dan Misi
2. Ada Unsur Spirit, Semangat, Dan Gairah Sebagai Sumber Emosi
3. Ada Unsur Manajerial Dalam Melaksanakannya Baik Mengelola Risiko,
Memecahkan Masalah, Atau Mengoperasikan Suatu Usaha.
4. Ada Unsur Kembali (Control) Terhadap Kualitas, Keuangan, Proses Dan
Distribusi
5. Ada Unsur Kreativitas Dan Inovasi
6. Ada Unsur Pola Fikir Yang Lebih Jauh Kedepan
7. Ada Unsur Komitmen Terhadap Tujuan Awal Sehingga Ada Kemauan
Utuk Tidak Mudah Menyerah Pada Masalah Yang Sedang Terjadi
8. Ada Unsur Improvisasi
9. Ada Perencanaan Konsep, Strategi, Taktik, Program, Seperti
Perencanaan Bisnis, Dan Perencanaan Kegiatan Sehari – Hari
ANALISA
KEWIRAUSAHAAN
• Tugas mahasiswa menuliskan sesuai prinsip
ANALISA KEWIRAUSAHAAN
1. Analisa Kebutuhan Pasar/ Konsumen
2. Analisa Kebutuhan Materi dan Produk
3. Analisa Keberlanjutan Usaha Kedepan
4. Analisa Persaingan Usaha
5. Analisa Pendapatan dan Pengembangan
1. Analisa Kebutuhan Pasar
Anda memiliki Konsep, namun sebelum memulai
konsep tersebut anda harus tahu apakah konsep
memenuhi kebutuhan pasar
Contoh :
• Usaha yang ingin anda bangun adalah jasa laundry
• Usaha laundry targetnya adalah orang-orang
pekerja “biasanya orang kantoran”
• Usaha laundry tidak cocok untuk daerah
pemukiman padat
2. Analisa Kebutuhan Materi
• Jika konsep usaha anda sudah tepat dengan kebutuhan
pasar. Apakah materi dan usaha anda dapat diperoleh
dengan mudah, mencakup bahan baku, tempat, harga dll
• Usaha yg akan anda bangun adalah usaha kripik singkong
• Kripik singkong biasanya membutuhkan bahan baku
singkong
• Lihat apakah bahan baku akan mudah anda dapat di
daerah anda dan hitung biaya tranportasi jarak tempat
pengambilan bahan baku dengan usaha anda
3. Analisa Keberlanjutan Usaha
• Usaha anda sudah sesuai dengan 2 syrata di atas, untuk kedepan
anda juga harus merancang, apakah kedepan usaha saya
nantinya akan berjalan dengan lancar atau perlu suatu inovasi
Contoh :
• Penjualan keripik singkong
• Lama kelamaan konsumen akan bosan dan ada yang akan tetap
menggemari. Disini kita harus melihat segi pengembangan
kedepan, apakah kita membutuhkan inovasi dan kreasi misalnya
dengan menambahkan berbagai macam rasa keripik singkong
atau menambah produk sejenisnya yaitu kentang goreng atau
lainnya
4. Analisa Persaingan Usaha
• Setiap usaha tidak lepas dari persaingan, usaha yang akan anda buka
nantinya, ada baiknya anda melihat usaha sejenis di sekitar tempat
usaha anda.
• Manfaatnya :
- menentukan harga jual
- menentukan fasilitas dan pelayanan
- menentukan alternatif lain untuk ditambahkan dalam usaha
- menambahkan inovasi baru dalam usaha anda
• Contoh :
- Usaha rumah makan. Rumah makan banyak sekali bertebaran. Untuk
memulai usaha ini kita harus yakin dan teliti konsep dan berpikir
bagaimana usaha tersebut mampu bersaing dengan usaha sejenis.
5. Analisa Pendapatan dan Pengembangan

• Setiap usaha tentunya yang ingin di tuju adalah


pendapatan
• Analisa perkiraan pendapatan dengan faktor
minimum dan maksimum, serta titik balik
modal yang akan didapat sampai pada
pendapatan keberapa
• Setelah analisa pendapatan, ada baiknya juga
analisa pengembangan ke depan untuk usaha
anda
Analisis SWOT dalam Berwirausaha
adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats)
dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang
membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek
dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak
dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara
menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah
bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats)
yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah
ancaman baru. 
1)  Strenghts (kekuatan)
 adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari
organisasi atau program pada saat ini. Strenght ini bersifat
internal dari organisasi atau sebuah program.
Strenght ini bersifat internal dari organisasi atau sebuah
program.
Contoh :
• Jumlah anggota yang lebih dari cukup (kuantitatif)
• Berpengalaman dalam beberapa kegiatan (kualitatif)
• Proses pembuatan
• pencarian bahan 
• dan lain - lain
2)  Weaknesses (Kelemahan) 
adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan
baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi
tidak dimiliki oleh organisasi. Kelemahan itu terkadang lebih
mudah dilihat daripada sebuah kekuatan, namun ada beberapa
hal yang menjadikan kelemahan itu tidak diberikan solusi yang
tepat dikarenakan tidak dimaksimalkan kekuatan yang sudah ada.
Contoh :
• Kurang terbinanya komunikasi antar anggota
• Jaringan yang telah terbangun tidak dimaksimalkan oleh seluruh
anggota.
• Lamanya proses pembuatan
3) Opportunity (kesempatan)
adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan
memberikan kesempatan bagi organisasi atau program
kita untuk memanfaatkannya. Opportunity tidak hanya
berupa kebijakan atau peluang dalam hal mendapatkan
modal berupa uang, akan tetapi bisa juga berupa
respon masyarakat atau isu yang sedang diangkat.
• Contoh :
- Jumlah produksi yang ada di pasaran
- Tingkat kualitas barang yang di produksi
4)  Threat (ancaman)
adalah factor negative dari lingkungan yang
memberikan hambatan bagi berkembangnya atau
berjalannya sebuah organisasi dan program.
Ancaman ini adalah hal yang terkadang selalu
terlewat dikarenakan banyak yang ingin mencoba
untuk kontroversi atau out of stream(melawan arus)
namun pada kenyataannya organisasi tersebut lebih
banyak layu sebelum berkembang.
Contoh :
• Barang yang di produksi sudah banyak
“Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini
didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur
internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur
eksternal yaitu peluang dan ancaman”. 

Petunjuk umum yang sering diberikan untuk perumusan


adalah :
* Memanfaatkan kesempatan dan kekuatan (O dan S). Analisis
ini diharapkan membuahkan rencana jangka panjang.
• Atasi atau kurangi ancaman dan kelemahan (T dan W). Analisa
ini lebih condong menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu
rencana perbaikan (short-term improvement plan).
FAKTOR-FAKTOR
KEWIRAUSAHAAN
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keinginan seseorang
untuk memilih jalur Entrepreneur sebagai jalan hidupnya, yaitu:

1.      Individual/Personal Factor
• Merupakan pengaruh pengalaman hidup dari kecil hingga dewasa, baik
oleh ling­kung­an ataupun keluarga, contohnya:
• Pengaruh masa kanak-kanaknya Misal: saat masih anak-anak, ia sering
diajak oleh orangtua, paman, saudara, dan tetangga di tempat yang
berhubungan dengan bisnis. Pengalaman ini akan terus melekat  dalam
benaknya sehingga ia ingin bercita–cita untuk menjadi pengusaha.
• Perkembangan saat dewasa Pergaulan, suasana kampus, dan teman–
temannya yang sering berkecimpung dalam bisnis akan memacu dirinya
untuk mengambil jalan hidup menjadi seorang Entrepreneur.
• Perspektif atau cita–citanya Keinginan untuk menjadi pengusaha bisa
muncul saat melihat saudara, teman, atau tetangga yang sukses
menjadi Entrepreneur.
2. Suasana kerja
Lingkungan pekerjaan yang nyaman tidak akan menstimulus
orang atau pikirannya untuk berkeinginan menjadi
pengusaha. Namun, bila lingkungan kerja tidak nyaman, maka
hal itu akan mempercepat seseorang memilih jalan kariernya
untuk menjadi seorang pengusaha.
3. Tingkat pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka
pengaruhnya semakin kecil terhadap keinginan untuk memilih
pengusaha sebagai jalan hidup­nya. Rata–rata justru tingkat
pendidikan yang tidak terlalu tinggi yang mempunyai hasrat
kuat untuk memilih kariernya menjadi seorang pengusaha
(karena itu jalan satu-satunya untuk kaya dan sukses.
4.  Personality (Kepribadian)
Ada banyak tipe kepribadian, seperti Controller, Advocator, Ana­litic,
dan Fasilitator. Dari tipe-tipe itu, yang cenderung mempunyai hasrat
yang tinggi untuk memilih karier menjadi seorang pengusaha adalah
Controller dan Advocator, tetapi itu bukan sesuatu yang mutlak,
karena semua bisa asalkan ada kemauan dan cara memulainya tentu
berbeda.
5.  Prestasi Pendidikan
• Rata–rata, orang yang mempunyai prestasi akademis yang tidak tinggi
justru punya keinginan yang lebih kuat untuk menjadi seorang
pengusaha. Hal itu didorong oleh sesuatu keadaan yang memaksa ia
berpikir bahwa menjadi pengusaha adalah salah satu pilihan terakhir
untuk sukses, sedangkan untuk berkarier di dunia pekerja dirasakan
sangat berat, mengingat persaingan yang sangat ketat dan masih
banyak para lulusan yang berpotensi yang belum men­da­patkan
pekerjaan.
6. Dorongan Keluarga 
Keluarga sangat berperan penting dalam menumbuhkan serta
mempercepat seseorang untuk mengambil keputusan berkarier
sebagai Entrepreneur, karena orangtua berfungsi sebagai
konsultan pribadi, Coach, dan mentornya.
7.   Lingkungan dan Pergaulan
Orang berkata bahwa untuk sukses, seseorang harus bergaul
dengan orang yang sukses agar tertular! Memang hal itu benar
adanya, karena bila Anda bergaul dengan orang yang malas,
maka Anda lama–kelamaan juga menjadi malas, dan bila Anda
bergaul dengan orang pandai, Anda akan bertambah pandai.
Oleh karena itu, bergaullah dengan para penguasaha, maka
dalam beberapa waktu Anda akan berkeinginan menjadi seorang
pengusaha.
Bila ingin menjadi angsa, jangan bergabung dengan bebek-be­bek
liar, karena jika de­mikian, maka Anda akan menjadi bebek …!
8. Ingin Lebih Dihargai atau “Self Esteem”
Posisi tertentu yang dicapai seseorang akan mempenga­ruhi
arah kariernya. Sesuai de­ngan teori Maslow, setelah orang
terpe­nuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papannya, maka
kebutuhan yang ingin ia raih berikutnya adalah “Self Esteem”,
yaitu ingin lebih di­har­­gai lagi. Dan, itu terkadang tidak Anda
dapatkan di dunia pekerjaan atau lingkungan, baik keluarga,
teman, atau yang lain. “Self Esteem” akan memacu orang
untuk mengambil karier menjadi pengusaha (Entrepreneur).
9. Keterpaksaan dan Keadaan
Kondisi yang diciptakan atau yang terjadi, misal PHK, pensiun
(retired), dan meng­anggur atau belum bekerja, akan dapat
mem­buat seseorang memilih jalan hidupnya men­jadi
Entrepreneur, karena memang sudah tidak ada pilihan lagi
untuknya.
Faktor Keberhasilan dan Kegagalan yang
mempengaruhi kewirausahaan :
1.  Factor keberhasilan
• Untuk menjadi seorang wirausahawan, diperlukan
dukungan dari orang lain yang berhubungan dengan bisnis
yang kita kelola. Seorang wirausaha harus
maumenghadapi tantangan dan resiko yang ada. Resiko
dijadikan sebagai pemacu untuk maju, dengan  adanya
resiko, seorang wirausaha akan semakin maju. Menurut
Murphy dan Peek yang diterjemahkan dalam bukunya
oleh Bukhari Alam, ada delapan anak tangga yang
meliputi keberhasilan seorang wirausaha dalam
mengembangkan profesinya, yaitu:
Faktor Keberhasilan :
a. Kerja keras
Kerja keras merupakan modal keberhasilan seorang wirausaha. Setiap
pengusaha yang  sukses menempuh kerja keras yang sungguh – sungguh
dalam usahanya.
b. erjasama dengan orang lain
Kerjasama dengan orang lain dapat diwujudkan dalam lingkungan
pergaulan sebagai langkah pertama untuk mengembangkan usaha.
Seorang wirausaha harus murah hati, mudah bergaul, ramah dan
disenangi masyarakat dan menghindari perbuatan yang merugikan orang
lain.
c. Penampilan yang baik
Penampilan yang baik ditekankan pada penampilan perilaku yang jujur
dan disiplin
d. Yakin
Seorang wirausaha harus dapat yakin kepada diri sendiri,
yaitu keyakinan untuk maju dan dilandasi ketekunan serta
kesabaran
e. Pandai membuat keputusan
Seorang wirausaha harus dapat membuat keputusan. Jika
dihadapkan pada alternative sulit, dengan cara
pertimbangan yang matang, jangan ragu – ragu dalam
mengambil keputusan yang baik sesuai dengan keyakinan.
f. Mau menambah Ilmu pengetahuan
Dengan menambah ilmu pengetahuan, terutama di
bidang usaha, diharapkan seorang wirausaha dapat
mendukung kemampuan dan kemajuan dalam usaha
g. Ambisi untuk maju
Tanpa ambisi yang kuat, seorang wirausaha tidak akan
dapat mencapai keberhasilan. Ambisi yang kuat, harus
diimbangi dengan usaha yang keras dan disiplin diri yang
baik
h. Pandai berkomunikasi
Seorang wirausaha harus dapat menarik orang lain
dengan tutur kata yang baik, sopan, jujur dan percaya diri.
Dengan demikian akan memberi kesan kepada orang lain
menjadi tertarik daan orang akan percaya dengan apa
yang disampaikan.
Faktor Kegagalan
Penyebab kegagalan dalam usaha pada umumnya
disebabkan oleh 4 faktor utama, antara lain:
a)      Kurangnya dana untuk modal
b)      Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis
c)      Tidak adanya perencanaan yang tepat dan
matang
d)     Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha
yang sedang digeluitinya
• Kegagalan wirausahawan dalam menjalankan bisnisnya
terbagi menjadi dua, yaitu :
• 1)      Kegagalan yang dapat dihindarkan
• Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi, karena pengusaha
dapat menghindari dsan dapat diantisipasi sebelumnya.
• Misal: salah mengelola perusahaan, tidak ada rencana yang
matang, pelayanan yang kurang baik, dll
• 2)      Kegagalan yang tidak dapat dihindarkan
• Yaitu kegagalan yang sulit atau hamper tidak dapat dihindari
seperti bencana alam, peperangan, kebakaran, kecelakaan.
Sebab – sebab kegagalan dalam menjalankan
usaha:
• Kurang ulet dan cepat putus asa • Pelayanan yang kurang baik
• Kurang tekun dan kurang teliti • Banyaknya piutang ragu – ragu
• Tidak jujur dan kurang cekatan • Banyaknya pemborosan dan
• Kekeliruan dalam memilih penyimpangan
lapangan usaha • Kekeliruan menghitung harga
• Kurang inisiatif dan kurang kreatif pokok
• Memulai usaha tanpa pengalaman • Menyamakan perusahaan sebagai
dengan modal pinjaman badan social
• Mengambil kredit tanpa • Sulit memisahkan antara harta
pertimbangan yang matang pribadi dengan harta perusahaan
• Kurang dapat menyesuaikan • Kemacetan yang sering terjadi
dengan selera konsumen • Kurangnya pengawasan
KARAKTERISTIK WIRAUSAHA
• Para ahli mengemukakan karakteristik
kewirausahaan dengan konsep yang berbeda-
beda. Geoffrey G. Meredith (1996 : 5-6),
misalnya, mengemukakan cirri-ciri dan watak
kewirausahaan seperti berikut :
KARAKTERISTIK WATAK
•Percaya diri dan Memiliki kepercayaan diri yang kuat,
optimis ketidaktergantungan terhadap orang lain,
dan individualistis.
•Berorientasi pada Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi
tugas dan hasil laba, mempunyai dorongan kuat, energik,
tekun dan tabah, tekad kerja keras, serta
inisiatif.
•Berani mengambil Mampu mengambil resiko yang wajar
resiko dan mempunyai
tantangan
•Kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi
dengan orang lain, dan terbuka terhadap
saran serta kritik.
•Keorsinilan Inovatif, kreatif dan fleksibel
•Berorientasi masa Memiliki visi dan perspektif terhadap masa
depan depan
Ahli lain, seperti M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993 : 6-7),
mengemukakan delapan karakteritik kewirausahaan sebagai berikut :
• Desire for responsibility, memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha
yang dilakukannya.
• Preference for moderate risk, lebih memilih resiko moderat, artinya selalu
menghindari resiko, baik yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi.
• Confidence in their ability to success, memiliki kepercayaan diri untuk
memperoleh kesuksesan.
• Desire for immediate feedback, selalu menghendaki umpan balik dengan
segera.
• High level of energy, memiliki semangat dan kerja keras untuk
mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
• Future orientation, berorientasi serta memiliki perspektif dan wawasan
jauh ke depan.
• Skill at organizing, memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan
sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
• Value of achievement over money, lebih menghargai prestasi daripada
uang.
Authur Kurilof dan John M. Mempil (1993 : 20),
mengemukakan karakteristik kewirausahaan dalam bentuk
nilai-nilai dan perilaku kewirausahaan seperti :
NILAI-NILAI PERILAKU
•Komitmen Menyelesaikan tugas hingga selesai
•Resiko moderat Tidak melakukan spekulasi, melainkan
berdasarkan perhitungan yang matang
•Melihat peluang Memanfaatkan peluang yang ada sebaik mungkin

•Objektivitas Melakukan pengamatan secara nyata untuk


memperoleh kejelasan
•Umpan balik Menganalisis data kinerja waktu untuk memandu
kegiatan
•Optimisme Menunjukkan kepercayaan diri yang besar
walaupun berada dalam situasi berat.

•Uang Melihat uang sebagai suatu sumber daya, bukan


tujuan akhir.
•Manajemen proaktif Mengelola berdasarkan perencanaan masa depan.
Karakteristik wirausahawan yang perlu dimiliki dan perlu
dikembangkan adalah sebagai berikut:
• Berwatak luhur
• Bekerja keras dan disiplin
• Mandiri dan realistis
• Prestatif dan komitmen tinggi
• Berfikir positif dan bertanggungjawab
• Dapat mengendalikan emosi
• Tidak ingkar janji, menepati janji dan waktu
• Belajar dari pengalaman
• Memperhitungkn resiko
• Merasaan kebutuhan orang lain
• Bekerjasama dengan orang lain
• Menghasilkan sesuatu untuk orang lain
• Memberi semangat kepada orang lain
• Mencari jalan keluar bagi setiap permasalahan
• Merencanakan sesutau sebelum bertindak.
Home Care
Konsep Home Care
 home care adalah layanan dari rentang pelayanan kesehatan yang
komprehensif untuk individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang
bersifat preventif, promotif dan rehabilitatif. (Warhola, 1980).
 Home Care merupakan kunjungan rumah dan bagian integral dari pelayanan
keperawatan, yang dilakukan oleh perawat untuk individu, keluarga,
masyarakat untuk mencapai kemandirian dalam menyelesaikan masalah
kesehataan. (Sherwen, 1991).
 Home Care adalah perpaduan perawat kesehatan masyarakat dan
keterampilan teknis yang terpilih dari perawat spesialis yang terdiri dari
kumpulan perawat komunitas : perawat gerontologi, psikiatri, ibu dan anak,
kesehatan masyarakat dan medikal bedah. (ANA, 1992)
Perpaduan Home Care
Keperawatan Keperawatan
gerontologis kesehatan
jiwa-psikiatrik

Home Care
Keperawatan
anak –orang tua Keperawatan
medikal bedah

Keperawatan
kesehatan
komunitas
RUANG LINGKUP
bentuk pelayanan yang komprehensif
bertujuan memandirikan klien dan
keluarga

Diberikan ditempat tinggal klien


Home Care
dengan melibatkan klien dan keluarga

Dikelola oleh suatu unit baik aspek


administrasi maupun aspek pelayanan
dengan tenaga profesional maupun
non-profesional
Karakteristik Home Care
a. Bentuk pelayanan kesehatan promotif dan
preventif yang menjadi prioritas utama tanpa
mengabaikan upaya pengobatan

b. Tata cara pelayanan dilakukan secara terpadu


c. Pendeketan penyelenggaraan pelayanan secara
menyeluruh
Tujuan Home Care
1. Meningkatkan perawatan yang efektif dan adekuat

2. Mendorong pertumbuhan dan perkemabangan ke arah


normal

3. Melakukan promosi dan presensi kesehatan


4. Memperkuat fungsi-fungsi keluarga dan hubungannya

5. Maningkatkan kesehatan keluarga


Jenis Pelayanan Yang Dapat
Diberikan
 Pelayanan medik dan asuhan keperawatan

 Pelayanan rehabilitasi
 Pelayanan informasi dan rujukan

 Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan terapeutik


 Pendidikan dan latihan

 Hygiene dan sanitasi perorangan


 Pelayanan perbaikan untuk kegiatan sosial
Keuntungan Home Care
a. Mutu pelayanan akan lebih meningkat

b. Banyak klien yang suka dirawat di rumah

c. Meningkatkan kemandirian klien


d. Partisifsi keluarga dapat terfasilitasi dengan baik

e. Memperpendek masa rawat di RS, sehingga biaya perawatan


dapat menurun

f. Menurunkan infeksi nosokomial


Masalah yang muncul saat Home
Care
 gaya hidup dan sumber-sumber kehidupan
 Status kesehatan saat ini dan penyimpangannya

 Pola dan pengetahuan keluarga dalam mempertahankan


kesehatannya
Tipe Aplikasi Teori Praktek Home Care

1. Tipe pelayanan Home Care


2. Tipe-tipe agensi
3. Tipe-tipe pelayanan
4. Tipe-tipe pemberi home care
Tipe pelayanan Home Care

1. Professional berdasrkan profesi dan ketentuan


hukum atau regulasi
2. Tekhnikal peralatan atau non-keperawatan
Tipe-tipe Agensi
a. Official Agencis : dikelola oleh pemerintah

b. Voluntary Agencis : dikelola LSM

c. Dana berasal dari donatur, sumabangan, kontribusi dari united


ways

d. Privat Agencis : dikelola oleh swasta

e. Hospital based agencis : dikelola oleh RS sebagai lanjutan dari


Home Care

f. Home Care AID Agencis


Tipe-tipe Pelayanan

a. Pearawatan orang sakit


b. Pelayanan masyarakat

c. Pelayanan spesialis perawatan di rumah


Tipe-tipe Pemberi Home care
a. Home Health Care
b. Dokter
c. Terapis fisik
d. Tewrapis okupasi
e. Terapis wicara
f. Pekerja kesehatan sosial
g. Home care AID
Mekanisme Home Care
1. Diperiksa terlebih dahulu oleh dokter untuk menentukan apakah
secara medis layak di rawat di rumah

2. Pengkajian dilakukan oleh koordinator harus bersama-sama


klien dan keluarga

3. Pelayanan yang diterima klien dikendalikan dan di koordinir oleh


koordinator kasus

4. Maonitoring dan evaluasi sesuai dengan kesepakatan


Pengawasan infeksi di rumah

a) Tujuan untuk keselamatan klien dan perawat


b) Universal pecaution

c) Infection control depent on patient disease


d) Pencegahan infeksi dapat dilakukan di rumah
Penkes di Rumah

a. Prinsip penkes disesuaikan dengan materi


pendidikan kesehatan yang telah dipelajari

b. Fokus pada lima tugas kesehatan keluarga


c. Role play care penkes pada keluarga
Tanggung Jawab Home Care Nurse
 Direck care

 Dokumentation
 Koordinator dan manager kasus

 Penentu dan kemampuan financial klien


 Penentu frekuensi dan durasi perawatan

 Klien advocacy
Peran Dan Fungsi Perawat Home Care

a. Perawatan langsung menberikan asuhan


keperawatan secara langsung terhadap klien
b. Perawatan tidak langsung lebih kearah kegiatan
konsultasi
Perawatan langsung Perawatan tidak langsung
a. Observasi dan evalausi keadaan fisik a. Konsultan
dan emosional
b. Pemberi pendidikan kesehatan
b. Menyadiakan perawatan langsung
c. Mengajarkan self care
seperti rehabilitasi, colostomy care
d. Pendidik, peneliti dan
dan lain-lain
administrator
c. Mengembangkan prilaku yang positif
dalam kesehatan
d. Mangajarkarkan untuk menjalankan
diet anjuran
e. Laporkan kedokter bila muncul
gejala baru
f. Mengidentifikasi sumber daya untuk
mencapai fungsi kesehatan optimal
Mekanisme perizinan
a. Berbadan hukum yang telah ditetapkan dalam akta
notaris tentang yayasan di badan kesehatan
b. Mangajukan permohonan izin Home Care kepada
DinKes setempat.
Pembayaran dan pola tarif
a. Pemerintah dan masyarakat bertaggung jawab dalam
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
b. Memperhatikan keuangan dan keadaan sosio-ekonomi
masyarakat
c. Memeprtimbangkan kepentingan masyarakat berpenghasilan
rendah
d. Golongan masyarakat yang pembayarannya dijamin oleh
pihak penjamin, ditetapkan atas dasar salingm membantu
melalui suatu ikatan tertulis
e. Mencakup seluruh unsur pelayanan secar proporsional
f. Besranya tarif ditetapkan setiap tahunnya
NURSING CENTER
Defenisi Nursing Center
• Nursing Center merupakan pengelolaan
terpadu dalam pelayanan, pendidikan dan
penelitian keperawatan melalui
pemberdayaan seluruh potensi yang ada
secara optimal. Dalam Nursing Center selalu
diupayakan untuk memandang keperawatan
sebagai suatu kesatuan yang utuh
sehingga Nursing Center memiliki
karakteristik tertentu.(Suharyati, 2002)
Karakteristik Nursing Center
1. Keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan serta
evaluasi program pendidikan, pelayanan dan
penelitian/pengembangan keperawatan. Keterpaduan
pengelolaan dalam pendidikan, pelayanan dan penelitian
keperawatan diperlukan untuk mencapai sinergisitas dalam
setiap langkah pengelolaan
2. Dengan keterpaduan pengelolaan maka akan terjadi
pemberdayaan seluruh potensi yang ada secara optimal. Untuk
itu diperlukan adanya kesadaran,keterbukaan dan kebersamaan
dalam menghadapi pelaksanaan tugas pelayanan, pendidikan
dan penelitian yang dipandang sebagai tanggung jawab
bersama
3.  Untuk dapat mengoptimalisasikan seluruh potensi yang ada
tersebut,diperlukan persamaan persepsi seluruh personal yang
terlibat terhadap keperawatan komunitas baik eksternal
maupun internal keperawatankomunitas.
4.  Secara internal keperawatan, persamaan persepsi dapat
diperoleh melalui membangun masyarakat ilmiah keperawatan
komunitas dimana seluruh anggota profesi bersatu padu dalam
mengembangkan keperawatan baik dalam teori maupun praktik.
5.  Secara eksternal, persamaan persepsi juga mutlak diperlukan
dari seluruh stake holder  yang terkait dengan semua upaya
kesehatan masyarakatmelalui kolaborasi berbagai sektor
Tujuan Nursing Center 
• tercapainya masyarakat sehat dengan
indikator kemandirian keluarga melalui
pelayanan, pendidikan dan penelitian
keperawatan yang berkualitas secara efektif
dan efisien
Kriteria Nursing Center  yang Baik 
1) Memenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan komunitas dan
kebutuhan belajar mahasiswa/peserta latihan secara terpadu. 
2) Memberikan arahan pengkajian.
3) Memberikan arah dalam analisa dan perencanaan.
4) Memberikan arahan implementasi.
5) Memfasilitasi evaluasi.
6) Merupakan garis besar kurikulum suatu pendidikan (dalam hal
ini pendidikan keperawatan komunitas).
• 7)      Representasi kerangka kerja penelitian untuk
pengembangan teori maupun praktik
Sasaran Pelayanan Nursing Center 

Sasaran kegiatan merupakan konsep yang jelas


tentang siapa atau apa yangdilakukan untuk
mencapai tujuan. Untuk dapat mencapai tujuan
Nursing Center maka yang menjadi sasaran utama
adalah peserta didik/pelatihan keperawatan dan
klien(individu, keluarga, kelompok khusus maupun
masyarakat umum) dari semua umur. Sedangkan
yang dilakukan Nursing Center adalah kegiatan
pelayanan, pendidikan atau pelatihan dan
penelitian pengembangan keperawata
Peran Perawat dalam Nursing Center
Peran perawat merupakan deskripsi tentang apa yang
dilakukan oleh perawat di Nursing Center  baik kepada klien
maupun kepada mahasiswa keperawatan. Perawatyang
terlibat dalam Nursing Center baik yang berasal dari
puskesmas maupun institusi pendidikan mempunyai empat
peran utama ialah sebagai:
1) Pemberi pelayanan kepada klien,
2) Pendidik keperawatan untuk mahasiswa/peserta pelatihan
3) Peneliti untuk pengembangan ilmu,
4) Praktik serta pengelola keperawatan.
Tahap Pengembangan  Nursing Center
Karena Nursing Center merupakan hal yang baru, maka
pegembangan Nursing Center , dilakukan mengikuti proses adopsi
yang terdiri dari tahapan:
1) Initial /persiapan
Dalam tahap initial atau tahap persiapan dilakukan sosialisasi
tentangkonsep Nursing Center ke semua pihak terkait untuk
memperoleh komitmendan dukungan. 
2) Beginning /awal
Dalam tahap awal mulai diidentifikasi dan dipersiapkan berbagai
faktor  pendukung pelaksanaan Nursing Center baik perangkat
keras maupun perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan
pelayanan, pendidikan, dan penelitian keperawatan
3)  Working /kerja
Nursing Center  dalam tahap ini sudah dapat dimulai sesuai kesiapansumber dan
kebutuhan yang ada. Pada tahun pertama biasanya kegiatandifokuskan kepada
pelayanan dan pendidikan.Sedangkan kegiatan penelitian baru dapat dimulai setelah
kegiatan pelayanan dan pendidikan berlangsung. Hal ini dilakukan untuk
memperolehdata dasar dari hasil pendataan/survei mawas diri yang dilakukan
olehmasyarakat didampingi oleh staf puskesmas, mahasiswa/peserta pelatihandan
dosen.
4)  Terminal
Dalam tahap terminal dilakukan evaluasi dan perbaikan/modifikasisesuai hasil tahap
kerja yang telah dilakukan. Evaluasi dan modifikasi dilakukan baik terhadap
perencanaan maupun proses pelaksanaan hasil yangdidapat. Dalam tahap terminal
perlu dilakukan bersama oleh semua pihak yangterkait (Pendidikan, Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Pemda serta sektor lainnya)
5)  Adoption 
Nursing Center yang telah berlangsung beberapa waktu yang telahdievaluasi serta
dianggap bermanfaat bagi kesehatan masyarakat, biasanya akan dikembangkan di
daerah lain. Pada tahap ini Nursing Center yang lama dapat melakukan
fungsi pendampingan dan bimbingan bagi Nursing Center yang baru memasukitahap
persiapan dan awal
Nursing Center  sebagai Tempat Praktek
Mandiri/Berkelompok Perawat
Ide penerapan Nursing Center sebagai model praktik mandiri muncul karena dua
alasan kuat yaitu:
1)  Keperawatan sebagai profesi yang seharusnya melakukan pelayanan kepada
masyarakat dengan praktik keperawatan mandiri, ternyata di lapangan belum ada. 
2)  Disahkannya UU praktik kedokteran membuat legalitas balai pengobatanyang
dilakukan oleh perawat menjadi tidak berlaku lagi
Kedua alasan tersebut di atas mendorong pemikiran agar PPNI Provinsi JawaBarat
membuat proyek percontohan praktik keperawaan mandiri dalam bentuk
praktik  bersama (beberapa perawat bergabung di suatu tempat praktik).

Pendekatan praktik bersama dipilih agar cukup kuat untuk menghadapi


segalakendala yang ada, mengingat persepsi masyarakat luas tentang perawat yang
praktik mandiri pasti melakukan praktik pengobatan yang secara hukum telah
dilarang.
Bentuk  pelayanan dalam lingkup Nursing Center:

1) Asuhan keperawatan individu


2) Follow up care (home care)
3) Active case finding keluarga rawan
4) Asuhan keperawatan kelompok khusus
(sekolah, panti, home industry)
5) Asuhan keperawatan komunitas
6)Evidence based 
Kegiatan Nursing Center
1)  Kegiatan Pendidikan
Ø  Bimbingan praktek mahasiswa keperawatan
Ø  Pelaksanaan ujian kasus mahasiswa
Ø  Bimbingan teknis perencanaan kegiatan puskesmas
Ø  Pelatihan-pelatihan kesehatan dan keperawatan
2) Kegiatan Penelitian
Ø  Penelitian kesehatan yang terkait dengan kasus-kasus yang
dijumpai diNursing Center 
Ø  Penelitian mengenai manajemen kesehatan dan asuhan
keperawatan
Ø  Bimbingan kegiatan penelitian bagi mahasiswa, tenaga puskesmas,
dan dosen
3) Kegiatan Sistem Informasi Kesehatan
Ø  Layanan penyediaan data kesehatan masyarakat
Ø  Layanan pengelolaan data kesehatan masyarakat
(pengolahan dan analisisdata)
Ø  Penyebaran informasi hasil penelitian melalui jurnal
ilmiah
Ø  Penyebarn informasi kesehatan melalui media massa
Ø  Pembuatan leaflet, brosur, dan CD yang berkaitan
dengan promosi kesehatan
Faktor pendukung dalam pelaksanaan
Nursing Center adalah:
a) Komitmen pengambilan kebijakan baik di Institusi
Pendidikan maupunDinas Kesehatan Provinsi
Kabupaten/Kota sehingga memperlancar
dana,fasilitas dan puskesmas baik untuk pelatihan
perawat, penyediaan sarana dan prasarana (ruangan,
CHN kit, alat transportasi, family folder dll). 
b) Kolaborasi lintas sektor (pendidikan, pelayanan,
pemerintah daerah danDPRD, organisasi profesi/PPNI
dan sektor lainnya yang terkait) yangdirasakan sangat
mendukung pelaksanaan Nursing Center
Faktor Penghambat dalam Pelaksanaan
Nursing Center adalah :
• Masih adanya persepsi yang keliru baik dari
masyarakat luas, profesi kesehatanlain
maupun anggota profesi keperawatan tentang
profesi keperawatan dan lingkupkerjanya. Hal
ini terjadi karena perubahan keperawatan dari
vokasi menjadi profesiyang relatif baru.
SPIRIT KEWIRAUSAHAAN

Memiliki Kreativitas dan Inovasi


Orang terkaya ke 2
di dunia, memiliki
kekayaan US$ 61
milyar

Bill Gates termasuk salah seorang


pengusaha revolusi komputer pribadi
terkenal di dunia yaitu pendiri
Microsoft
30 TAHUN memiliki
kekayaan
US$15 MILYAR

Mark Zuckerberg (30 tahun), sekitar


tahun 2004, Mark yang memang
hobi mengotak-atik dan dengan
kreatifitasnya mampu membuat
program situs jejaring sosial yang
terkenall yaitu Facebook
• Bagaimanakah kita memunculkan semangat
berwirausaha secara konstan dan terus
menerus?. Caranya hanya satu bergaul dan
berinteraksilah dengan orang-orang yang
memiliki semangat dan kreatif, karna dengan
berinteraksi dengan mereka-mereka akan
memunculkan efek semangat secara alami
pada diri kita, seperti pepatah mengatakan
“kalau Anda ingin harum, maka berkawanlah
dengan penjual parfum…”. 
Kreativitas dalam wirausaha
untuk belajar mengembangkan keterampilan kreatif digunakan otak
sebelah kanan, ciri-cirinya:
a) Selalu bertanya, “ Apakah ada cara yang baik? “.
b) Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan rutin.
c) Berani bermain mental, mencoba melihat masalah dari perpektif yang
berbeda.
d) Melihat kegagalan dan kesalahan hanya sebagai jalan untuk mencapai
sukses.
e) Mengkorelasikan ide-ide yang masih sama terhadap masalah untuk
menghasilkan pemecahan inovasi
f) Memiliki kemampuan untuk bangkit di atas kebiasaan rutin dan melihat
permasalahan dari perfektif yang lebih luas kemudian memfokuskannya
pada kebutuahan untuk
berubah. 
Secara umum ciri – ciri pemikiran kreatif
yaitu :
a. sensitif terhadap masalah-masalah,
b. mampu menghasilkan sejumlah ide besar,
c. fleksibel,
d. keaslian,
e. mau mendengarkan perasaan,
f. keterbukaan pada gejala bawah sadar,
g. mempunyai motivasi,
h. bebas dari rasa takut gagal,
i. mampu berkonsentrasi,
Mayoritas orang mengabaikan kreativitas karena dia
tidak mengetahui manfaat kreativitas tersebut. Ada
beberapa contoh pentingnya kreativitas yaitu:
 1. Dalam hidup ini tidak selalu mulus, kita terkadang
berbenturan dengan masalah, namun kita harus cepat tanggap
seberapa besar kemampuan kita untuk memecahkan masalah
tersebut , dengan cara berfikir kreatif untuk mencari ide atau
jalan keluar untuk memecahkan masalah tersebut . 
 2. Dalam dunia bisnis persaingan adalah tantangan utama yang
harus di hadapi , Untuk menghadapi persaingan dibutuhkan
kreatifitas untuk menghasilkan ide - ide dan produk yang
unggul dibandingkan pesaing kita . 
 3. Kreativitas dalam mencari solusi, menghasil ide-ide
terobosan, dan dalam menjalankan tugas .
 4. Orang kreatif tidak pernah menyerah dan selalu memiliki
alternatif ide  untuk masalah - masalahnya
• Untuk menjadi kreatif, seseorang tidak dapat
melakukannya begitu saja. Ada proses yang harus
dilalui. Proses kreativitas melibatkan adanya ide-ide
baru, berguna, dan tidak terduga tetapi dapat
diimplementasikan. Tahap yang biasa dilalui dalam
suatu kreativitas yaitu :
a)      Persiapan (Preparation)
b)      Penyelidikan (Investigation)
c)      Transformasi (Transformation)
d)     Penetasan (Incubation)
e)      Penerangan (Illumination)
f)       Pengujian (Verification)
g)      Implementasi (Implementation)
Caranya melatih dan meningkatkan
kreativitas dalam berwirausaha?
1. Amati sekeliling anda 
2. Berimajinasi 
3. Mengambil sudut pandang yang berbeda
4. Melakukan Sesuatu 
5. Mencatat 
6. Tambah Wawasan
7. Disiplin
Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat
penting kewirausahaan sebagai berikut
( Suryana,2003 : 13), yaitu :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan
dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya,
tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan
hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability
to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan
kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan
dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan (Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk
memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan
usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan
sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda
(inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah
dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui
cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan
persaingan.
Hambatan kreativitas
1. Hambatan psikologis
Hambatan ini membuat seseorang menjadi tidak bebas
dalam mengeksploitasi dan mengubah gagasan, mengalami
halangan dalam mengekspresikan kemampuan konseptual,
dan kurang mampu berkomunikasi dengan baik
2. Hambatan budaya
Hambatan dalam hal budaya adalah adanya keseragaman
berpikir atau “pemujaan” terhadap cara berpikir logis dan
rasional. Hal ini akan menghambat penyelesaian yang
bersifat intuitif atau menggunakan perasaan.
3. Hambatan lingkungan
Lingkungan sosial seperti sekolah, dimana guru-guru sangat
khawatir untuk mencoba gagasan baru, akan menghambat
kreativitas. Lingkongan fisik misalnya tata letak ruang kerja
dapat diatur sedemikian rupa agar dapat mendukung
suasana kerja yang produktif dan kreatif.
4. Hambatan bahasa berpikir
Kemampuan untuk memilih bahasa berpikir yang
paling tepat untuk memecahkan masalah akan
dapat menghasilkan pemecahan masalah yang amat
kreatif.
5. Hambatan keterpakuan fungsional
Hambatan ini bersumber pada kebiasaan kita untuk
memfungsikan peralatan, orang, ataupun teknologi
hanya dengan satu cara
6. Hambatan kebiasaan memandang
Kebiasaan memandang suatu benda atau alat
adalah suatu penghambat kreativitas
Teknik meningkatkan kreativitas
• Perumusan masalah secara kreatif
Adalah usaha yang dilakukan untuk menghindar dari
perumusan masalah yang sudah jelas. Dengan berpikir
melontarkan pertanyaan baru maupun mencoba
melihat dari sudut pandang yang berbeda agar
memperoleh kemungkinan baru.
• Bertanya dan bertanya
Jadi untuk membangkitkan kembali sikap bertanya
adalah dengan melontarkan pertanyaan, tanpa perlu
khawatir apakah pertanyaan yang kita ajukan salah
karena pertanyaan tersebut orang lain menganggap kita
bodoh.
Teknik meningkatkan kreativitas
• Curah gagasan
Biasanya dipakai untuk memecahkan masalah yang kompleks
oleh kelompok yang terdiri atas dua sampai tujuh orang.
• Orang aneh
Maksudnya adalah memasukkan orang lain yang tidak begitu
tahu tentang bidang pekerjaan atau bidang pengetahuan yang
sedang dipecahkan masalahnya. Kehadiran orang aneh ini
dapat memperluas kreativitas, karena ia akan memberikan
perspektif dari sudut pandang yang unik atau tidak lazim
• Iklim kreatif
Pedoman utamanya adalah menciptakan suasana yang
kondusif. Ini berati harus membuang semua hambatan
terjadinya kreativitas, sekaligus menciptakan lingkungan fisik,
psikologis, dan sosial yang kondusif untuk kreatif.
Arti Penting Inovasi dalam Kewirausahaan
Ada lima jenis inovasi yang penting dilakukan pengusaha, yaitu :
1. Pengenalan barang baru atau perbaikan barang yang sudah ada.
2. Pengenalan metode produksi baru.
3.  Pembukaan pasar baru, khususnya pasar ekspor atau daerah yang baru.
4.  Penciptaan/pengadaan persediaan (supply) bahan mentah atau
setengah jadi baru.
5.  Penciptaan suatu bentuk organisasi industri baru.

Fungsi inovasi dari seorang pengusaha tentu saja dapat


mengubah pasar dan “aturan main” yang sudah ada.
Pengusaha yang dapat menciptakan jenis barang baru akan
memberikan keuntungan bagi pasar sehingga lebih banyak
terdapat pilihan bagi konsumen.
Etika Wirausaha
• Etika wirausaha merupakan ilmu mengenai
bagaimana tata cara seorang pengusaha
dalam berperilaku didalam suatu usahanya
tersebut. Banyak seorang wirausaha
mengabaikan betapa pentingnya etika didalam
mendirikan sutu bisnis, karena mereka berfikir
dengan kemampuan yang mereka miliki serta
modal yang sangat besar suatu usaha dengan
mudahnya didirikan. Padahal tanpa adanya
etika yang dimiliki seorang wirausaha suatu
usaha tersebut akan tidak berjalan sesuai
rencana.
Dalam etika berwriausaha perlu ada ketentuan-
ketentuan yang mengaturnya, yaitu:
1.  Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma
yang berlaku dalam suatu negara atau masyarakat.
2.  Penampilan yang ditunjukan seorang pengusaha harus selalu
apik, sopan, terutama dalam menghadapi situasi atau acara-
acara tertentu.
3. Cara berpakaian pengusaha juga harus sopan dan sesuai
dengan tempat dan waktu yang berlaku.
4. Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan
usahanya, sopan, penuh tata karma, tidak menyinggung atau
mencela orang lain.
5. Gerak-gerik seorang pengusaha juga dapat menyenangkan
orang lain, hindarkan gerak-gerik yang dapat mencurigakan.
Etika atau norma yang harus ada dalam benak dan
jiwa setiap pengusa adalah sebagai berikut:

1. Kejujuran
Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur
baik dalam berbicara maupun bertindak. Jujur
perlu agar berbagai pihak percaya terhadap apa
yang akan dilakukan. Tanpa kejujuran usaha
tidak akan maju dan tidak dipercaya konsumen
atau mitra kerjanya.
2. Bertanggung jawab
Pengusaha harus bertanggung jawab terhadap segala
kegiatan yang dilakukan dalam bidang usahnya.
Kawajiban terhadap berbagai pihak harus segera
diselesaikan. Tanggung jawab tidak hanya terbatas
pada kewajiban, tetapi juga kepada seluruh
karyawannya, masyarakat, dan pemerintah.
3.  Menepati janji
Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji,
misalnya dalam hal pembayaran, pengiriman barang
atau penggantian. Sekali saja seorang pengusaha
ingkar janji, hilanglah kepercayaan pihak lain
terhadapnya. Pengusaha juga harus konsisten
terhadap apa yang telah dibuat dan disepakati
sebelumnya.
4.  Disiplin
Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam
berbagai kegiatan yang berkaitan dengan usahnya,
misalnya dalam hal waktu pembayaran atau
pelaporan kegiatan usahanya.
5. Taat hukum
Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hokum
yang berlaku, baik yang berkaitan dengan masyarakat
ataupun pemerintah. Pelanggaran terhadap hokum
dan peraturan yang telah dibuatkan berakibat fatal
dikemudian hari. Bahkan, hal itu akan menjadi beban
moral bagi penguasaha apabila tidak diselesaikan.
6. Suka membantu
Pengusaha secara moral harus sanggup membantu
berbagai pihak yang memerlukan bantuan. Sikap
ringan tangan ini dapat ditunjukkan kepada
masyarakat dalam berbagai cara. Pengusaha yang
terkesan pelit akan dimusuhi banyak orang.
7.  Komitmen dan menghormati
Pengusaha harus komitmen dengan apa yang
mereka jalankan dan menghargai komitmen dengan
pihak-pihak lain. Pengusaha yang menjunjung tinggi
komitmen terhadap apa yang telah diucapkan atau
disepakati akan dihargai oleh berbagai pihak
8. Mengejar prestasi
Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha
mengejar prestasi setinggi mungkin. Tujuannya
agar perusaaan dapat terus bertahan dari
waktu kewaktu. Prestasi yang berhasil dicapai
perlu terus ditingkatkan. Disamping itu,
pengusaha juga harus tahan mental dan tidak
mudah putus asa terhadap berbagai kondisi
dan situasi yang dihadapinya
Tujuan dan manfaat etika wirausaha
1.  Untuk persahabatan dan pergaulan
Etika dapat meningkatkan keakraban dengan
karyawan, pelanggan atau pihak-pihak lain yang
berkepentingan. Suasana akrab akan berubah
menjadi persahabatan dan menambah luasnya
pergaulan. Jika karyawan, pelanggan, dan masyarakat
menjadi akrab, segala urusan akan menjadi lebih
mudah dan lancar.
2.  Menyenangkan orang lain
Sikap menyenangkan orang lain merupakan sikap yang mulia.
Jika kita ingin dihormati, maka hormatilah orang
lain.  Menyenangkan orang berarti membuat orang menjadi
suka dan puas terhadap pelayanan yang diberikan. Jika
pelanggan merasa senang dan puas atas pelayanan yang
diberikan, diharapkan mereka akan mengulangnya kembali
suatu waktu.
3.  Membujuk pelanggan
Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri. Kadang-
kadang calon pelanggan perlu dibujuk agar mau menjadi
pelanggan. Berbagai cara dapat dilakukan oleh perusahaan
untuk membujuk calon pelanggan, salah satunya dengan cara
melalui etika yang ditunjukan seluruh karyawan perusahaan.
4. Mempertahankan pelanggan
Ada anggapan mempertahankan planggan jauh lebih sulit
daripada mencari pelanggan, dan ada juga yang
beranggapan bahwa mempertahankan pelanggan lebih
mudah karena merka sudah merakan produk atau layanan
yang diberikan.
5. Membina dan menjaga hubungan
Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap dan terus
dibina. Hindari adanya perbedaan paham atau konflik.
Dengan etika ciptakan hubungan dalam suasana akrab dan
lebih baik
 Sikap dan Perilaku Wirausaha
Ada beberapa sikap dan perilaku yang harus dijalankan oleh
pengusaha dan seluruh karyawan, yaitu:
1. Jujur dalam bertindak dan bersikap
Sikap jujur merupakan modal utama seorang karyawan dalam
melayani pelanggan. Kejujuran dalam berkata, berbicara, bersikap,
maupun bertindak. Kejujuran inilah yang akan menumbuhkan
kepercayaan pelanggan atas layanan yang diberikan.
2. Rajin, tepat waktu, dan tidak pemalas
Seorang karyawan dituntuk untuk rajin dan tepat waktu dalam
bekerja terutama dalam melayani pelanggan dan tidak boleh
malas dalam bekerja
3.  Selalu murah senyum
Dalam menghadapi tamu/pelanggan, seorang
karyawan harus selalu murah senyum, jangan sekali-
kali bersikap murung atau cemberut. Dengan senyum
kita mampu meruntuhkan hati pelanggan untuk
menyukai produk atau perusahaan kita.
4. Lemah-lembut dan ramah-tamah
Dalam bersikap dan berbicara pada saat melayani
pelanggan atau tamu hendaknya dengan suara lemah
lembut dan sikap yang tamah tamah. Ini dapat
menarik minat tamu dan membuat pelanggan betah
berhubungan dengan perusahaan
5.  Sopan santun dan hormat
Dalam memberikan pelayanan keapda pelanggan
hendanya selalu bersikap sopan dan hormat. Dengan
demikian pelanggan juga akan menghormati
pelayanan yang diberikan karyawan tersebut.
6.  Selalu ceria dan padai bergaul
Sikap selalu ceria yang ditunjukan karyawan dapat
memecahkan kekakuan yang ada, sedangkan sikap
pandai bergaul juga akan menyebabkan pelanggan
merasa cepat akrab dan merasa seperti teman lama
sehingga segala sesuatu berjalan lancer.
7. Fleksibel dan suka menolong pelanggan
Dalam menghadapi pelanggan, karyawan
harus dapat memberikan pengertian dan mau
mengalah kepada pelanggan. Segala sesuatu
dapat diselesaikan dan selalu ada jala
keluarnya dengan cara yang fleksibel.
Karyawan diharapkan suka menolong
pelanggan yang mengalami kesulitan sampai
menemui jalan keluarnya
8. Serius dan memiliki rasa tanggung jawab
Dalam melayani pelanggan karyawan harus serius
dan sungguh-sungguh, tabah dalam menghadapi
pelanggan yang sulit berkomunikasi atau yang suka
ngeyel. Dan juga harus mampu bertanggung jawab
terhadap pekerjaannya samapi pelanggan merasa
puas terhadap pelayanan yang diberikan.
9. Rasa memiliki persahaan yang tinggi
Rasa kepemilikan ini akan memotivasi karyawan
untuk melayani pelanggan, disamping itu karyawan
juga harus memiliki jiwa pengabdian, loyal, dan setia
terhadap perusahaan.
Tanggung Jawab Wirausaha
Dalam berwirausaha, tanggung jawab yang didapat cukup besar.
Tanggung jawab yang dimaksud adalah tanggung jawab sosial
yang terdiri dari tanggung jawab terhadap lingkungan, tenaga
kerja, pelanggan, dll.
1. Tanggung jawab terhadap lingkungan
Factor utama yang harus dilihat yaitu lingkungan. Seorang
wirausahawan pasti akan melihat dan memilih lokasi tempat
ia akan membuka suatu usahanya. Misalkan ia akan membuka
usaha cuci mobil atau usaha makanan. Maka ia harus
bertanggung jawab terhadap limbah yang akan dihasilkan
nantinya. Diusahakan limbah yang akan dikeluarkan nantinya
tidak mengganggu lingkungan sekitar. seorang wirausahawan
yang baik pasti akan bertanggung jawab dan memikirkan cara
agar tidak merusak lingkungan sekitar usahanya. Tidak luput
juga kebersihan tempat usaha juga harus diperhatikan. 
 
2. Tanggung jawab terhadap pelanggan 
• Tanggung jawab ini bisa dimulai dengan
pemberian service yang baik. Pelanggan akan
puas jika diberikan service yang baik. Bisa
dimulai dengan pemilihan barang yang
berkualitas, pemberian harga, dan
memperhatikan kritik dan saran yang diberikan
oleh pelanggan.
• 3. Tanggung jawab terhadap tenaga kerja 
• Seorang atasan pasti akan bertanggung jawab terhadap
pegawainya. Tanggung jawab yang diberikan bisa berupa
penilaian terhadap tenaga kerja itu sendiri (bagaimana
cara pekerja tersebut berinteraksi dan memberikan hasil
yang baik), pemberian upah yang sesuai, dan bisa juga
dengan memperhatikan kritik dan saran yang ditujukan
pada perusahaan itu sendiri. 

4. Tanggung jawab sosial 
• Wirausaha sendiri pasti mempunyai tanggung jawab dan
manfaat bagi masyarakat, yaitu dengan adanya wirausaha,
otomatis itu akan membuka lapangan kerja bagi
masyarakat yang membutuhkan pekerjaan.
Jenis Wirausaha
di bidang
kesehatan apa
saja ???
Jenis Usaha Di Bidang Keperawatan

• Home Care
• Konsultan Keperawatan
• Terapi Komplementer 
• Klinik Kesehatan Swasta Dalam Bidang
Penelitian
• Dalam Bidang Pendidikan
Home Care
• Definisi Menurut Departemen Kesehatan
(2002) menyebutkan bahwa home care adalah
pelayanan kesehatan yang berkesinambungan
dan komprehensif yang diberikan kepada
individu dan keluarga di tempat tinggal mereka
yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memulihkan kesehatan
atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan akibat dari penyakit. Selain itu,
home care merupakan pelayanan yang dikelola
oleh suatu unit atau sarana ataupun institusi
baik aspek administrasi maupun aspek
pelayanan dengan mengkoordinir berbagai
kategori tenaga professional dibantu tenaga
non professional dibidang kesehatan maupun
non kesehatan.
Konsultan Keperawatan
• Definisi Konsultan adalah seorang tenaga profesional
yang menyediakan jasa nasihat ahli dalam bidang
keahliannya. Perbedaan antara seorang konsultan
dengan ahli biasa adalah konsultan bukan merupakan
karyawan diperusahaan, melainkan seseorang yang
menjalankan usaha hanya sendiri serta berurusan
dengan berbagai klien dalam satu waktu. Tidak hanya
menyediakan jasa, konsultan juga bisa memberikan
layanan konsultasi atau konseling secara langsung pada
klien. Konseling adalah proses membantu pasien untuk
menyadari dan mengatasi tekanan psikologis atau
masalah sosial, untuk membangun hubungan
interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan
perkembangan seseorang dimana didalamnya diberikan
dukungan emosional dan intelektual (Mubarak dan Nur
Chayatin, 2009).
Terapi Komplementer 
Terapi komplementer adalah cara
penanggulangan penyakit yang
dilakukan sebagai pendukung
pengobatan medis konvensional atau
sebagai pengobatan pilihan lain
diluar pengobatan medis yang
konvensional. Di Indonesia ada 3
jenis teknik pengobatan
komplementer yang telah ditetapkan
oleh Departemen Kesehatan untuk
dapat diintegrasikan ke dalam
pelayanan konvensional
Klinik Kesehatan Swasta Dalam Bidang
Penelitian
Banyaknya permasalahan dalam
bidang kesehatan terutama yang
dihadapi oleh lembaga
penyelenggara pelayanan
kesehatan juga membuka
peluang usaha tersendiri bagi
perawat. Dengan membentuk tim
riset profesional seperti:
a.  Teknik perawatan luka.
b.  Terapi modalitas.
STRATEGI PEMASARAN
10 Cara Menyusun Strategi Pemasaran
1. Konsistensi
Dengan adanya konsistensi terhadap semua area
marketingnya, dapat membantu mengurangi biaya
marketing dan meningkatkan efektivitas
penciptaan merek.
2. Perencanaan
Perencanaan konsep marketing yang akan
dijalankan usaha kecil sangat mempengaruhi
banyaknya pelanggan yang diperoleh. Oleh karena
itu luangkan waktu untuk merencanakan strategi
marketing, anggaran marketing, serta konsep
lainnya yang berhubungan dengan pemasaran.
10 Cara Menyusun Strategi Pemasaran
3. Strategi
Strategi merupakan dasar untuk kelanjutan
kegiatan marketing yang telah direncanakan,
misalnya siapa target pasar, bagaimana usaha kecil
membidik pelanggan, dan bagaimana cara
menjaga konsumen yang ada sebagai pelanggan
tetap.
4. Target Market
Mendefinisikan secara tepat pangsa pasar yang
dituju, dengan memilih satu atau lebih dari
segmen pasar yang akan dimasuki. Target pasar
yang jelas akan membuat konsep marketing lebih
mudah dilaksanakan.
10 Cara Menyusun Strategi Pemasaran

5. Anggaran
Menghitung anggaran marketing merupakan bagian yang
berat dan membutuhkan keakuratan hasil hitungan. Dari
anggaran yang dibuat, dapat dipersipkan dana yang akan
dibutuhkan untuk pemasaran. Biasanya usaha kecil membuat
anggaran dengan tidak terlalu akurat, sehingga terjadi
pemborosan.
6. Marketing Mix
Marketing mix biasanya dijelaskan sebagai produk, harga,
tempat, dan promosi. Sebagai pengusaha kecil, perlu
memutuskan dengan spesifik produk (atau jasa), harga yang
sesuai, dimana dan bagaimana Anda akan mendistribusikan
produk Anda, dan bagaimana orang lain dapat mengetahui
tentang produk yang ditawarkan.
10 Cara Menyusun Strategi Pemasaran
7. Website
Saat ini bisnis apapun termasuk usaha kecil usahakan memiliki
website, karena hampir 60% konsumen datang dari informasi dari
internet. Sehingga informasi produk melalui website pun sangat
mendukung peningkatan jumlah pelanggan yang tertarik dengan
produk Anda.
8. Branding
Branding adalah bagaimana konsumen menerima produk dan
perusahaan yang membuat produk tersebut. Terkadang usaha
kecil selalu melupakan kebutuhan brand atau pengenalan gambar,
logo, bahkan produk yang usaha kecil hasilkan.
9. Promosi dan iklan
Promosi dan iklan merupakan konsep marketing yang harus
dipertimbangkan pada berbagai bsnis dan produk, termasuk pada
usaha kecil. Promosi dan iklan yang baik akan menghasilkan
pengakuan brand yang efektif hingga mampu meningkatkan
penjualan.
10 Cara Menyusun Strategi Pemasaran
10. Customer Relationship Management
Pengelolaan hubungan dengan pelanggan yang tepat
menjadi salah satu hal penting untuk menciptakan
konsumen yang loyal dan konsisten. Misalnya saja
dengan membuat kartu membership, dan
memberikan potongan harga tertentu bagi para
member.

Ingat, bahkan sebuah usaha bisa hancur jika strategi


pemasaran yang diterapkan tidak tepat. Oleh karena
itu, review kembali konsep pemasaran dan rencana
strategi pemasaran Anda, agar usaha Anda dapat
berkembang lebih cepat dan tepat.
5 Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Penjualan

STRATEGI PEMASARAN merupakan kunci berhasilnya


penjualan suatu produk. Akan tetapi kualitas produk juga
tetap perlu diperhatikan karena menjadi poin penting
dalam pemasaran tersebut.
Setelah anda memastikan produk anda memiliki kualitas
yang baik, ciptakanlah strategi pemasaran yang baik dan
efektif agar prosesnya dapat berjalan dinamis dan
terkontrol.
• Nah, berikut ini adalah
5 strategi pemasaran dalam berbisnis yang bisa anda tera
pkan untuk meningkatkan penjualan
produk atau jasa Anda:
1. Mengenali Pelanggan
• Lakukan identifikasi terhadap target pasar anda.
Misalnya, jika usaha anda bergerak dalam pemasaran
fashion Korea, anda bisa membidik kalangan remaja
yang identik dengan demam Korea.
• Jika usaha anda bergerak dalam pemasaran sepatu
wedges, anda bisa membidik para wanita dengan
rentang umur 20-35 tahun. Identifikasi yang tepat
dapat mempermudah anda dalam menyusun strategi
pemasaran yang efektif dan menghindarkan anda
dari pembuangan biaya dan waktu yang sia-sia.
2. Melakukan Promosi

• Lakukan pengenalan produk/promosi kepada konsumen dengan cara yang


kreatif. Sebisa mungkin, anda harus melakukan promosi yang konsisten dan
terus-menerus.
• Misalnya setiap kali anda bepergian, anda bisa membawa brosur dan
pamflet berisi produk usaha anda untuk dibagikan kepada orang yang dituju,
keluarga, rekan kerja, ataupun disebarkan di tempat-tempat umum. Bisa
juga dengan membuat status mengenai produk usaha anda di sosial media.
• Selain itu, amatilah bagaimana promosi yang diterapkan oleh para
kompetitor. Jika promosi anda lebih menarik, silahkan melanjutkan. Namun
jika promosi kompetitor jauh lebih menarik, segera siapkan promosi yang
lebih unik, kreatif, dan menarik.
• Satu lagi cara promosi yang dapat anda lakukan adalah dengan berpromosi
dari mulut ke mulut. Tak dapat dipungkiri bahwasannya cara ini dapat
menjaring pelanggan jauh lebih banyak. Dengan berbagai cara ini, anda
dapat menemukan pelanggan dengan sendirinya.
3. Memilih Lokasi yang Strategis

• Hal penting lainnya yang harus diperhatikan ialah


pemilihan lokasi usaha. Anda bisa melihat
contohnya lewat berbagai Bakery yang berdiri di
sepanjang jalan yang sibuk dan dilalui oleh banyak
orang.
• Pemilihan lokasi tersebut merupakan salah satu
strategi mereka untuk menjaring pelanggan. Karena
itu, pilihlah lokasi usaha yang strategis dan tepat
agar usaha anda dapat dijangkau oleh pelanggan
4. Menggunakan Internet Marketing
• Salah satu strategi pemasaran yang sedang gencar dilakukan ialah
internet marketing. Dengan menampilkan produk usaha anda
pada situs jejaring sosial, maka anda dapat mengetahui bagaimana
selera konsumen dan apa yang mereka butuhkan. Semakin hari
aktivitas jual beli melalui online shop semakin marak dilakukan.
• Para konsumen cenderung ingin berbelanja dalam ruang yang
lebih privat dan terhindar dari keramaian. Internet membuka pintu
yang lebar bagi anda untuk berinovasi.
• Anda dapat menampilkan produk usaha anda pada website, blog,
facebook, dan situs lainnya, dengan memasang foto-foto yang
sekiranya dapat menarik konsumen. Dengan menggunakan
internet marketing, anda juga dapat berinteraksi secara langsung
dengan konsumen tanpa dibatasi ruang dan waktu.
5. Menjalin Hubungan yang Baik dengan Konsumen

• konsumen ialah raja. Slogan satu ini patut dipertahankan guna


menjaga kelangsungan suatu usaha. Jalinlah hubungan yang baik
dengan konsumen. Hubungi mereka untuk sekadar menanyakan
testimoni mengenai produk usaha anda ataupun 
menginfomasikan produk yang baru anda keluarkan, dan promo
yang sedang berjalan.
• Konsumen membutuhkan produk dan anda membutuhkan
konsumen untuk orientasi keuntungan. Maka itu, terapkanlah
simbiosis mutualisme dalam hal berbisnis.
• Menjalin hubungan yang baik dengan konsumen merupakan
kunci terakhir yang harus anda pegang untuk mencapai
kesuksesan dalam berbisnis.

Anda mungkin juga menyukai