(ENTREPREUNERSHIP)
Oleh :
JUWITA SUMA, SKM, M.Kes
DOSEN POLTEKKES GORONTALO
POKOK-POKO BAHASAN :
I. Konsep Dasar Kewirausahaan
II. Prinsip-Prinsip Kewirausahaan
III. Analisa Kewirausahaan
IV. Faktor-factor Kewirausahaan
V. Karakteristik Kewirausahaan
VI. Konsep Homecare
VII. Nurcing Center
VIII.Spirit Kewirausahaan
IX. Etika Kewirausahaan
X. Tanggung Jawab wirausaha
XI. Jenis-jenis wirausahan dalam bidang kesehatan
XII. Strategi Pemasaran
KONSEP DASAR
KEWIRAUSAHAAN
I.Defenisi kewirauasahaan
1.Secara etimologi; berasal dari kata ;wira
dan usaha. Wira =
berjuang,pahlawan,manusia
unggul,teladan,berbudi luhur,gagah
berani dan berwatak agung.
Usahaperbuatan
amal,bekerja,berbuat sesuatu.
Kesimpulan;wirausahapejuang atau
pahlawan yang berbuat sesuatu.
2.Menurut Kamus Besar Indonesia; orang yang
pandai atau berbakat mengenali produk
baru,menentukan cara produk baru,menyusun
dan mengadakan produk baru,mengatur
permodalan serta memasarkannya.
3 Defenisi lainnya;
-Kewirausahaan ; nilai yang diwujudkan dalam
perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan, kiat, siasat,proses dan hasil
(Ahmad Sanusi 1994)
• Kata wirausaha atau pengusaha di ambil dari
bahasa perancis “entrepreneur” yg pada mulanya
berarti pemimpin pertunjukan. Dalam ekonomi,
seorang pengusaha berarti orang yang memiliki
kemampuan untuk mendapatkan peluang secara
berhasil. Pengusaha bisa jadi seorang yang
berpendidikan tinggi, terlatih dan terampil atau
mungkin seorang buta huruf yang memiliki keahlian
tinggi di antara orang-orang yang tidak demikian.
-Nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah
usaha dan mengembangkan usaha (Soeharto
Prawiro 1997)
-Proses dalam mengerjakan sesuatu yaqng baru
(kreatif) dan berbeda(inovatif) yang bermamfaat
dalam memberikan nilai lebih.
Kesimpulannya: Kemauan,kemampuan
seseorang dalam menghadapi berbagai resiko
dengan mengambil inisiatif untuk menciptakan
dan melakukan hal-hal baru melalui
pemamfaatan berbagai sumber daya dengan
tujuan memberikan palayanan terbaik dan
memperoleh keuntungan sebagai
konsekwensinya
Esensi Kewiarausahaan= Menciptakan nilai
tambah melalui proses mengkombinasi
sumber daya dengan cara-cara baru dan
berbeda agar dapat bersaing (Zimmerer
1996;51) . Nilai tambah diciptakan
melalui;
1.Develoving new
technologo(pengembangan
teknologi baru.
2.Discovering new knowledge
(penemuan
pengetahuan baru)
3.Improving existing products services
(perbaikan produk; barang dan jasa yang
sudah ada)
4.Finding different ways of providing
more goods and services with fewer
resources ( penemuan cara-cara yang
berbeda untuk menghasilkan barang
dan jasa yang lebih banyak dengan
sumber dayatang lebih sedikit)
Kets De Vries menggolongkan wirausaha
berdasarkan dari lingkungan mereka berasal
• Wirausaha craftsmans, berasal dari pekerja
kasar dengan pengalaman dalam teknologi
rendah, mekanik yang genius dan mempunyai
reputasi dalam industri
• Wirausaha opportunistic, berasal dari golongan
kelas menengah sampai chief excecutives
• Wirausaha dengan bekal pengalaman teknologi,
ia memiliki pendidikan formal
• Kewirausahaan ditandai dengan
keanekaragaman yaitu adanya pergantian besar
pada masyarakat dan perusahaan yang
berterminologi wirausaha
Prinsip-prinsip entrepreneurship menurut
Dhidiek D. Machyudin, yaitu:
1. Harus optimis
2. Ambisius
3. Dapat membaca peluang pasar
4. Sabar
5. Jangan putus asa
6. Jangan takut gagal
7. Kegagalan pertama dan kedua itu biasa, anggaplah
kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda
PRINSIP-PRINSIP
KEWIRAUSAHAAN
1. Harus OPTIMIS
Pantang Menyerah
Prinsip pantang menyerah adalah
bagian yang harus dilakukan
kapanpun waktunya
Jangan Takut Gagal dan Terus Berusaha
Banyak yang berpendapat bahwa untuk
berwirausaha dianalogkan dengan
impian seseorang untuk dapat berenang.
Walaupun teori mengenai berbagai gaya
berenang sudah bertumpuk,sudah
dikuasai dengan baik dan literatur-
literatur sudah lengkap, tidak ada
gunanya kalau tidak di ikuti menyebur ke
dalam air (praktek berenang) demikian
halnya untuk berusaha, tidak ada
gunanaya berteori kalau tidak terjun
langsung, sehingga mengalami
(berpengalaman), dan sekali lagi jangan
takut gagal sebab kegagalan adalah
kesuksesan yang tertunda.
Prinsip entrepreneurship yang diungkapkan
oleh Khafidhul Ulum
1. Passion (semangat)
2. Independent (mandiri)
3. Marketing sensitivity (peka terhadap pasar)
4. Creative and innovative (kreatif dan inovatif)
5. Calculated risk taker (mengambil resiko
dengan penuh perhitungan)
6. Jujur
7. High ethical standard (berdasar standar etika)
SEMANGAT
BerEtika
Prinsip bahwa setiap pebisnis harus senantiasa
memegang secara baik tentang standar etika yang
berlaku secara universal.
Jujur
Menurut Pytagoras, kejujuran adalah mata uang yang akan
laku dimana-mana. Jadi, jujur kepada pemasok dan
pelanggan atau kepada seluh pemangku kepentingan
perusahaan adalah prinsip dasar yang harus dinomorsatukan
dalam berusaha.
Peduli Lingkungan
1. Individual/Personal Factor
• Merupakan pengaruh pengalaman hidup dari kecil hingga dewasa, baik
oleh lingkungan ataupun keluarga, contohnya:
• Pengaruh masa kanak-kanaknya Misal: saat masih anak-anak, ia sering
diajak oleh orangtua, paman, saudara, dan tetangga di tempat yang
berhubungan dengan bisnis. Pengalaman ini akan terus melekat dalam
benaknya sehingga ia ingin bercita–cita untuk menjadi pengusaha.
• Perkembangan saat dewasa Pergaulan, suasana kampus, dan teman–
temannya yang sering berkecimpung dalam bisnis akan memacu dirinya
untuk mengambil jalan hidup menjadi seorang Entrepreneur.
• Perspektif atau cita–citanya Keinginan untuk menjadi pengusaha bisa
muncul saat melihat saudara, teman, atau tetangga yang sukses
menjadi Entrepreneur.
2. Suasana kerja
Lingkungan pekerjaan yang nyaman tidak akan menstimulus
orang atau pikirannya untuk berkeinginan menjadi
pengusaha. Namun, bila lingkungan kerja tidak nyaman, maka
hal itu akan mempercepat seseorang memilih jalan kariernya
untuk menjadi seorang pengusaha.
3. Tingkat pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka
pengaruhnya semakin kecil terhadap keinginan untuk memilih
pengusaha sebagai jalan hidupnya. Rata–rata justru tingkat
pendidikan yang tidak terlalu tinggi yang mempunyai hasrat
kuat untuk memilih kariernya menjadi seorang pengusaha
(karena itu jalan satu-satunya untuk kaya dan sukses.
4. Personality (Kepribadian)
Ada banyak tipe kepribadian, seperti Controller, Advocator, Analitic,
dan Fasilitator. Dari tipe-tipe itu, yang cenderung mempunyai hasrat
yang tinggi untuk memilih karier menjadi seorang pengusaha adalah
Controller dan Advocator, tetapi itu bukan sesuatu yang mutlak,
karena semua bisa asalkan ada kemauan dan cara memulainya tentu
berbeda.
5. Prestasi Pendidikan
• Rata–rata, orang yang mempunyai prestasi akademis yang tidak tinggi
justru punya keinginan yang lebih kuat untuk menjadi seorang
pengusaha. Hal itu didorong oleh sesuatu keadaan yang memaksa ia
berpikir bahwa menjadi pengusaha adalah salah satu pilihan terakhir
untuk sukses, sedangkan untuk berkarier di dunia pekerja dirasakan
sangat berat, mengingat persaingan yang sangat ketat dan masih
banyak para lulusan yang berpotensi yang belum mendapatkan
pekerjaan.
6. Dorongan Keluarga
Keluarga sangat berperan penting dalam menumbuhkan serta
mempercepat seseorang untuk mengambil keputusan berkarier
sebagai Entrepreneur, karena orangtua berfungsi sebagai
konsultan pribadi, Coach, dan mentornya.
7. Lingkungan dan Pergaulan
Orang berkata bahwa untuk sukses, seseorang harus bergaul
dengan orang yang sukses agar tertular! Memang hal itu benar
adanya, karena bila Anda bergaul dengan orang yang malas,
maka Anda lama–kelamaan juga menjadi malas, dan bila Anda
bergaul dengan orang pandai, Anda akan bertambah pandai.
Oleh karena itu, bergaullah dengan para penguasaha, maka
dalam beberapa waktu Anda akan berkeinginan menjadi seorang
pengusaha.
Bila ingin menjadi angsa, jangan bergabung dengan bebek-bebek
liar, karena jika demikian, maka Anda akan menjadi bebek …!
8. Ingin Lebih Dihargai atau “Self Esteem”
Posisi tertentu yang dicapai seseorang akan mempengaruhi
arah kariernya. Sesuai dengan teori Maslow, setelah orang
terpenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papannya, maka
kebutuhan yang ingin ia raih berikutnya adalah “Self Esteem”,
yaitu ingin lebih dihargai lagi. Dan, itu terkadang tidak Anda
dapatkan di dunia pekerjaan atau lingkungan, baik keluarga,
teman, atau yang lain. “Self Esteem” akan memacu orang
untuk mengambil karier menjadi pengusaha (Entrepreneur).
9. Keterpaksaan dan Keadaan
Kondisi yang diciptakan atau yang terjadi, misal PHK, pensiun
(retired), dan menganggur atau belum bekerja, akan dapat
membuat seseorang memilih jalan hidupnya menjadi
Entrepreneur, karena memang sudah tidak ada pilihan lagi
untuknya.
Faktor Keberhasilan dan Kegagalan yang
mempengaruhi kewirausahaan :
1. Factor keberhasilan
• Untuk menjadi seorang wirausahawan, diperlukan
dukungan dari orang lain yang berhubungan dengan bisnis
yang kita kelola. Seorang wirausaha harus
maumenghadapi tantangan dan resiko yang ada. Resiko
dijadikan sebagai pemacu untuk maju, dengan adanya
resiko, seorang wirausaha akan semakin maju. Menurut
Murphy dan Peek yang diterjemahkan dalam bukunya
oleh Bukhari Alam, ada delapan anak tangga yang
meliputi keberhasilan seorang wirausaha dalam
mengembangkan profesinya, yaitu:
Faktor Keberhasilan :
a. Kerja keras
Kerja keras merupakan modal keberhasilan seorang wirausaha. Setiap
pengusaha yang sukses menempuh kerja keras yang sungguh – sungguh
dalam usahanya.
b. erjasama dengan orang lain
Kerjasama dengan orang lain dapat diwujudkan dalam lingkungan
pergaulan sebagai langkah pertama untuk mengembangkan usaha.
Seorang wirausaha harus murah hati, mudah bergaul, ramah dan
disenangi masyarakat dan menghindari perbuatan yang merugikan orang
lain.
c. Penampilan yang baik
Penampilan yang baik ditekankan pada penampilan perilaku yang jujur
dan disiplin
d. Yakin
Seorang wirausaha harus dapat yakin kepada diri sendiri,
yaitu keyakinan untuk maju dan dilandasi ketekunan serta
kesabaran
e. Pandai membuat keputusan
Seorang wirausaha harus dapat membuat keputusan. Jika
dihadapkan pada alternative sulit, dengan cara
pertimbangan yang matang, jangan ragu – ragu dalam
mengambil keputusan yang baik sesuai dengan keyakinan.
f. Mau menambah Ilmu pengetahuan
Dengan menambah ilmu pengetahuan, terutama di
bidang usaha, diharapkan seorang wirausaha dapat
mendukung kemampuan dan kemajuan dalam usaha
g. Ambisi untuk maju
Tanpa ambisi yang kuat, seorang wirausaha tidak akan
dapat mencapai keberhasilan. Ambisi yang kuat, harus
diimbangi dengan usaha yang keras dan disiplin diri yang
baik
h. Pandai berkomunikasi
Seorang wirausaha harus dapat menarik orang lain
dengan tutur kata yang baik, sopan, jujur dan percaya diri.
Dengan demikian akan memberi kesan kepada orang lain
menjadi tertarik daan orang akan percaya dengan apa
yang disampaikan.
Faktor Kegagalan
Penyebab kegagalan dalam usaha pada umumnya
disebabkan oleh 4 faktor utama, antara lain:
a) Kurangnya dana untuk modal
b) Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis
c) Tidak adanya perencanaan yang tepat dan
matang
d) Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha
yang sedang digeluitinya
• Kegagalan wirausahawan dalam menjalankan bisnisnya
terbagi menjadi dua, yaitu :
• 1) Kegagalan yang dapat dihindarkan
• Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi, karena pengusaha
dapat menghindari dsan dapat diantisipasi sebelumnya.
• Misal: salah mengelola perusahaan, tidak ada rencana yang
matang, pelayanan yang kurang baik, dll
• 2) Kegagalan yang tidak dapat dihindarkan
• Yaitu kegagalan yang sulit atau hamper tidak dapat dihindari
seperti bencana alam, peperangan, kebakaran, kecelakaan.
Sebab – sebab kegagalan dalam menjalankan
usaha:
• Kurang ulet dan cepat putus asa • Pelayanan yang kurang baik
• Kurang tekun dan kurang teliti • Banyaknya piutang ragu – ragu
• Tidak jujur dan kurang cekatan • Banyaknya pemborosan dan
• Kekeliruan dalam memilih penyimpangan
lapangan usaha • Kekeliruan menghitung harga
• Kurang inisiatif dan kurang kreatif pokok
• Memulai usaha tanpa pengalaman • Menyamakan perusahaan sebagai
dengan modal pinjaman badan social
• Mengambil kredit tanpa • Sulit memisahkan antara harta
pertimbangan yang matang pribadi dengan harta perusahaan
• Kurang dapat menyesuaikan • Kemacetan yang sering terjadi
dengan selera konsumen • Kurangnya pengawasan
KARAKTERISTIK WIRAUSAHA
• Para ahli mengemukakan karakteristik
kewirausahaan dengan konsep yang berbeda-
beda. Geoffrey G. Meredith (1996 : 5-6),
misalnya, mengemukakan cirri-ciri dan watak
kewirausahaan seperti berikut :
KARAKTERISTIK WATAK
•Percaya diri dan Memiliki kepercayaan diri yang kuat,
optimis ketidaktergantungan terhadap orang lain,
dan individualistis.
•Berorientasi pada Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi
tugas dan hasil laba, mempunyai dorongan kuat, energik,
tekun dan tabah, tekad kerja keras, serta
inisiatif.
•Berani mengambil Mampu mengambil resiko yang wajar
resiko dan mempunyai
tantangan
•Kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi
dengan orang lain, dan terbuka terhadap
saran serta kritik.
•Keorsinilan Inovatif, kreatif dan fleksibel
•Berorientasi masa Memiliki visi dan perspektif terhadap masa
depan depan
Ahli lain, seperti M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993 : 6-7),
mengemukakan delapan karakteritik kewirausahaan sebagai berikut :
• Desire for responsibility, memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha
yang dilakukannya.
• Preference for moderate risk, lebih memilih resiko moderat, artinya selalu
menghindari resiko, baik yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi.
• Confidence in their ability to success, memiliki kepercayaan diri untuk
memperoleh kesuksesan.
• Desire for immediate feedback, selalu menghendaki umpan balik dengan
segera.
• High level of energy, memiliki semangat dan kerja keras untuk
mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
• Future orientation, berorientasi serta memiliki perspektif dan wawasan
jauh ke depan.
• Skill at organizing, memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan
sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
• Value of achievement over money, lebih menghargai prestasi daripada
uang.
Authur Kurilof dan John M. Mempil (1993 : 20),
mengemukakan karakteristik kewirausahaan dalam bentuk
nilai-nilai dan perilaku kewirausahaan seperti :
NILAI-NILAI PERILAKU
•Komitmen Menyelesaikan tugas hingga selesai
•Resiko moderat Tidak melakukan spekulasi, melainkan
berdasarkan perhitungan yang matang
•Melihat peluang Memanfaatkan peluang yang ada sebaik mungkin
Home Care
Keperawatan
anak –orang tua Keperawatan
medikal bedah
Keperawatan
kesehatan
komunitas
RUANG LINGKUP
bentuk pelayanan yang komprehensif
bertujuan memandirikan klien dan
keluarga
Pelayanan rehabilitasi
Pelayanan informasi dan rujukan
Dokumentation
Koordinator dan manager kasus
Klien advocacy
Peran Dan Fungsi Perawat Home Care
1. Kejujuran
Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur
baik dalam berbicara maupun bertindak. Jujur
perlu agar berbagai pihak percaya terhadap apa
yang akan dilakukan. Tanpa kejujuran usaha
tidak akan maju dan tidak dipercaya konsumen
atau mitra kerjanya.
2. Bertanggung jawab
Pengusaha harus bertanggung jawab terhadap segala
kegiatan yang dilakukan dalam bidang usahnya.
Kawajiban terhadap berbagai pihak harus segera
diselesaikan. Tanggung jawab tidak hanya terbatas
pada kewajiban, tetapi juga kepada seluruh
karyawannya, masyarakat, dan pemerintah.
3. Menepati janji
Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji,
misalnya dalam hal pembayaran, pengiriman barang
atau penggantian. Sekali saja seorang pengusaha
ingkar janji, hilanglah kepercayaan pihak lain
terhadapnya. Pengusaha juga harus konsisten
terhadap apa yang telah dibuat dan disepakati
sebelumnya.
4. Disiplin
Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam
berbagai kegiatan yang berkaitan dengan usahnya,
misalnya dalam hal waktu pembayaran atau
pelaporan kegiatan usahanya.
5. Taat hukum
Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hokum
yang berlaku, baik yang berkaitan dengan masyarakat
ataupun pemerintah. Pelanggaran terhadap hokum
dan peraturan yang telah dibuatkan berakibat fatal
dikemudian hari. Bahkan, hal itu akan menjadi beban
moral bagi penguasaha apabila tidak diselesaikan.
6. Suka membantu
Pengusaha secara moral harus sanggup membantu
berbagai pihak yang memerlukan bantuan. Sikap
ringan tangan ini dapat ditunjukkan kepada
masyarakat dalam berbagai cara. Pengusaha yang
terkesan pelit akan dimusuhi banyak orang.
7. Komitmen dan menghormati
Pengusaha harus komitmen dengan apa yang
mereka jalankan dan menghargai komitmen dengan
pihak-pihak lain. Pengusaha yang menjunjung tinggi
komitmen terhadap apa yang telah diucapkan atau
disepakati akan dihargai oleh berbagai pihak
8. Mengejar prestasi
Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha
mengejar prestasi setinggi mungkin. Tujuannya
agar perusaaan dapat terus bertahan dari
waktu kewaktu. Prestasi yang berhasil dicapai
perlu terus ditingkatkan. Disamping itu,
pengusaha juga harus tahan mental dan tidak
mudah putus asa terhadap berbagai kondisi
dan situasi yang dihadapinya
Tujuan dan manfaat etika wirausaha
1. Untuk persahabatan dan pergaulan
Etika dapat meningkatkan keakraban dengan
karyawan, pelanggan atau pihak-pihak lain yang
berkepentingan. Suasana akrab akan berubah
menjadi persahabatan dan menambah luasnya
pergaulan. Jika karyawan, pelanggan, dan masyarakat
menjadi akrab, segala urusan akan menjadi lebih
mudah dan lancar.
2. Menyenangkan orang lain
Sikap menyenangkan orang lain merupakan sikap yang mulia.
Jika kita ingin dihormati, maka hormatilah orang
lain. Menyenangkan orang berarti membuat orang menjadi
suka dan puas terhadap pelayanan yang diberikan. Jika
pelanggan merasa senang dan puas atas pelayanan yang
diberikan, diharapkan mereka akan mengulangnya kembali
suatu waktu.
3. Membujuk pelanggan
Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri. Kadang-
kadang calon pelanggan perlu dibujuk agar mau menjadi
pelanggan. Berbagai cara dapat dilakukan oleh perusahaan
untuk membujuk calon pelanggan, salah satunya dengan cara
melalui etika yang ditunjukan seluruh karyawan perusahaan.
4. Mempertahankan pelanggan
Ada anggapan mempertahankan planggan jauh lebih sulit
daripada mencari pelanggan, dan ada juga yang
beranggapan bahwa mempertahankan pelanggan lebih
mudah karena merka sudah merakan produk atau layanan
yang diberikan.
5. Membina dan menjaga hubungan
Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap dan terus
dibina. Hindari adanya perbedaan paham atau konflik.
Dengan etika ciptakan hubungan dalam suasana akrab dan
lebih baik
Sikap dan Perilaku Wirausaha
Ada beberapa sikap dan perilaku yang harus dijalankan oleh
pengusaha dan seluruh karyawan, yaitu:
1. Jujur dalam bertindak dan bersikap
Sikap jujur merupakan modal utama seorang karyawan dalam
melayani pelanggan. Kejujuran dalam berkata, berbicara, bersikap,
maupun bertindak. Kejujuran inilah yang akan menumbuhkan
kepercayaan pelanggan atas layanan yang diberikan.
2. Rajin, tepat waktu, dan tidak pemalas
Seorang karyawan dituntuk untuk rajin dan tepat waktu dalam
bekerja terutama dalam melayani pelanggan dan tidak boleh
malas dalam bekerja
3. Selalu murah senyum
Dalam menghadapi tamu/pelanggan, seorang
karyawan harus selalu murah senyum, jangan sekali-
kali bersikap murung atau cemberut. Dengan senyum
kita mampu meruntuhkan hati pelanggan untuk
menyukai produk atau perusahaan kita.
4. Lemah-lembut dan ramah-tamah
Dalam bersikap dan berbicara pada saat melayani
pelanggan atau tamu hendaknya dengan suara lemah
lembut dan sikap yang tamah tamah. Ini dapat
menarik minat tamu dan membuat pelanggan betah
berhubungan dengan perusahaan
5. Sopan santun dan hormat
Dalam memberikan pelayanan keapda pelanggan
hendanya selalu bersikap sopan dan hormat. Dengan
demikian pelanggan juga akan menghormati
pelayanan yang diberikan karyawan tersebut.
6. Selalu ceria dan padai bergaul
Sikap selalu ceria yang ditunjukan karyawan dapat
memecahkan kekakuan yang ada, sedangkan sikap
pandai bergaul juga akan menyebabkan pelanggan
merasa cepat akrab dan merasa seperti teman lama
sehingga segala sesuatu berjalan lancer.
7. Fleksibel dan suka menolong pelanggan
Dalam menghadapi pelanggan, karyawan
harus dapat memberikan pengertian dan mau
mengalah kepada pelanggan. Segala sesuatu
dapat diselesaikan dan selalu ada jala
keluarnya dengan cara yang fleksibel.
Karyawan diharapkan suka menolong
pelanggan yang mengalami kesulitan sampai
menemui jalan keluarnya
8. Serius dan memiliki rasa tanggung jawab
Dalam melayani pelanggan karyawan harus serius
dan sungguh-sungguh, tabah dalam menghadapi
pelanggan yang sulit berkomunikasi atau yang suka
ngeyel. Dan juga harus mampu bertanggung jawab
terhadap pekerjaannya samapi pelanggan merasa
puas terhadap pelayanan yang diberikan.
9. Rasa memiliki persahaan yang tinggi
Rasa kepemilikan ini akan memotivasi karyawan
untuk melayani pelanggan, disamping itu karyawan
juga harus memiliki jiwa pengabdian, loyal, dan setia
terhadap perusahaan.
Tanggung Jawab Wirausaha
Dalam berwirausaha, tanggung jawab yang didapat cukup besar.
Tanggung jawab yang dimaksud adalah tanggung jawab sosial
yang terdiri dari tanggung jawab terhadap lingkungan, tenaga
kerja, pelanggan, dll.
1. Tanggung jawab terhadap lingkungan
Factor utama yang harus dilihat yaitu lingkungan. Seorang
wirausahawan pasti akan melihat dan memilih lokasi tempat
ia akan membuka suatu usahanya. Misalkan ia akan membuka
usaha cuci mobil atau usaha makanan. Maka ia harus
bertanggung jawab terhadap limbah yang akan dihasilkan
nantinya. Diusahakan limbah yang akan dikeluarkan nantinya
tidak mengganggu lingkungan sekitar. seorang wirausahawan
yang baik pasti akan bertanggung jawab dan memikirkan cara
agar tidak merusak lingkungan sekitar usahanya. Tidak luput
juga kebersihan tempat usaha juga harus diperhatikan.
2. Tanggung jawab terhadap pelanggan
• Tanggung jawab ini bisa dimulai dengan
pemberian service yang baik. Pelanggan akan
puas jika diberikan service yang baik. Bisa
dimulai dengan pemilihan barang yang
berkualitas, pemberian harga, dan
memperhatikan kritik dan saran yang diberikan
oleh pelanggan.
• 3. Tanggung jawab terhadap tenaga kerja
• Seorang atasan pasti akan bertanggung jawab terhadap
pegawainya. Tanggung jawab yang diberikan bisa berupa
penilaian terhadap tenaga kerja itu sendiri (bagaimana
cara pekerja tersebut berinteraksi dan memberikan hasil
yang baik), pemberian upah yang sesuai, dan bisa juga
dengan memperhatikan kritik dan saran yang ditujukan
pada perusahaan itu sendiri.
•
4. Tanggung jawab sosial
• Wirausaha sendiri pasti mempunyai tanggung jawab dan
manfaat bagi masyarakat, yaitu dengan adanya wirausaha,
otomatis itu akan membuka lapangan kerja bagi
masyarakat yang membutuhkan pekerjaan.
Jenis Wirausaha
di bidang
kesehatan apa
saja ???
Jenis Usaha Di Bidang Keperawatan
• Home Care
• Konsultan Keperawatan
• Terapi Komplementer
• Klinik Kesehatan Swasta Dalam Bidang
Penelitian
• Dalam Bidang Pendidikan
Home Care
• Definisi Menurut Departemen Kesehatan
(2002) menyebutkan bahwa home care adalah
pelayanan kesehatan yang berkesinambungan
dan komprehensif yang diberikan kepada
individu dan keluarga di tempat tinggal mereka
yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memulihkan kesehatan
atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan akibat dari penyakit. Selain itu,
home care merupakan pelayanan yang dikelola
oleh suatu unit atau sarana ataupun institusi
baik aspek administrasi maupun aspek
pelayanan dengan mengkoordinir berbagai
kategori tenaga professional dibantu tenaga
non professional dibidang kesehatan maupun
non kesehatan.
Konsultan Keperawatan
• Definisi Konsultan adalah seorang tenaga profesional
yang menyediakan jasa nasihat ahli dalam bidang
keahliannya. Perbedaan antara seorang konsultan
dengan ahli biasa adalah konsultan bukan merupakan
karyawan diperusahaan, melainkan seseorang yang
menjalankan usaha hanya sendiri serta berurusan
dengan berbagai klien dalam satu waktu. Tidak hanya
menyediakan jasa, konsultan juga bisa memberikan
layanan konsultasi atau konseling secara langsung pada
klien. Konseling adalah proses membantu pasien untuk
menyadari dan mengatasi tekanan psikologis atau
masalah sosial, untuk membangun hubungan
interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan
perkembangan seseorang dimana didalamnya diberikan
dukungan emosional dan intelektual (Mubarak dan Nur
Chayatin, 2009).
Terapi Komplementer
Terapi komplementer adalah cara
penanggulangan penyakit yang
dilakukan sebagai pendukung
pengobatan medis konvensional atau
sebagai pengobatan pilihan lain
diluar pengobatan medis yang
konvensional. Di Indonesia ada 3
jenis teknik pengobatan
komplementer yang telah ditetapkan
oleh Departemen Kesehatan untuk
dapat diintegrasikan ke dalam
pelayanan konvensional
Klinik Kesehatan Swasta Dalam Bidang
Penelitian
Banyaknya permasalahan dalam
bidang kesehatan terutama yang
dihadapi oleh lembaga
penyelenggara pelayanan
kesehatan juga membuka
peluang usaha tersendiri bagi
perawat. Dengan membentuk tim
riset profesional seperti:
a. Teknik perawatan luka.
b. Terapi modalitas.
STRATEGI PEMASARAN
10 Cara Menyusun Strategi Pemasaran
1. Konsistensi
Dengan adanya konsistensi terhadap semua area
marketingnya, dapat membantu mengurangi biaya
marketing dan meningkatkan efektivitas
penciptaan merek.
2. Perencanaan
Perencanaan konsep marketing yang akan
dijalankan usaha kecil sangat mempengaruhi
banyaknya pelanggan yang diperoleh. Oleh karena
itu luangkan waktu untuk merencanakan strategi
marketing, anggaran marketing, serta konsep
lainnya yang berhubungan dengan pemasaran.
10 Cara Menyusun Strategi Pemasaran
3. Strategi
Strategi merupakan dasar untuk kelanjutan
kegiatan marketing yang telah direncanakan,
misalnya siapa target pasar, bagaimana usaha kecil
membidik pelanggan, dan bagaimana cara
menjaga konsumen yang ada sebagai pelanggan
tetap.
4. Target Market
Mendefinisikan secara tepat pangsa pasar yang
dituju, dengan memilih satu atau lebih dari
segmen pasar yang akan dimasuki. Target pasar
yang jelas akan membuat konsep marketing lebih
mudah dilaksanakan.
10 Cara Menyusun Strategi Pemasaran
5. Anggaran
Menghitung anggaran marketing merupakan bagian yang
berat dan membutuhkan keakuratan hasil hitungan. Dari
anggaran yang dibuat, dapat dipersipkan dana yang akan
dibutuhkan untuk pemasaran. Biasanya usaha kecil membuat
anggaran dengan tidak terlalu akurat, sehingga terjadi
pemborosan.
6. Marketing Mix
Marketing mix biasanya dijelaskan sebagai produk, harga,
tempat, dan promosi. Sebagai pengusaha kecil, perlu
memutuskan dengan spesifik produk (atau jasa), harga yang
sesuai, dimana dan bagaimana Anda akan mendistribusikan
produk Anda, dan bagaimana orang lain dapat mengetahui
tentang produk yang ditawarkan.
10 Cara Menyusun Strategi Pemasaran
7. Website
Saat ini bisnis apapun termasuk usaha kecil usahakan memiliki
website, karena hampir 60% konsumen datang dari informasi dari
internet. Sehingga informasi produk melalui website pun sangat
mendukung peningkatan jumlah pelanggan yang tertarik dengan
produk Anda.
8. Branding
Branding adalah bagaimana konsumen menerima produk dan
perusahaan yang membuat produk tersebut. Terkadang usaha
kecil selalu melupakan kebutuhan brand atau pengenalan gambar,
logo, bahkan produk yang usaha kecil hasilkan.
9. Promosi dan iklan
Promosi dan iklan merupakan konsep marketing yang harus
dipertimbangkan pada berbagai bsnis dan produk, termasuk pada
usaha kecil. Promosi dan iklan yang baik akan menghasilkan
pengakuan brand yang efektif hingga mampu meningkatkan
penjualan.
10 Cara Menyusun Strategi Pemasaran
10. Customer Relationship Management
Pengelolaan hubungan dengan pelanggan yang tepat
menjadi salah satu hal penting untuk menciptakan
konsumen yang loyal dan konsisten. Misalnya saja
dengan membuat kartu membership, dan
memberikan potongan harga tertentu bagi para
member.