KESEHATAN
LAPORAN AKHIR
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
Disusun Oleh:
Nurul Janah Komalasari
P17320117035
Sukses
Berlatih
Belajar Bertindak berkelanju
tan
5. Hakikat kewirausahaan
a. Suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, proses,
dan hasil bisnis untuk memulai suatu usaha dan perkembangan
usaha.
b. Suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda untuk memberikan nilai tambah dalam memenangkan
persaingan.
c. Suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan dan memberikan nilai lebih
PENGKAJIAN
Mengetahui masalah apa yang terjadi dengan mengkaji
kebutuhan pasar.
DIAGNOSA
Memetakan potensi yang dapat dilakukan untuk menjawab
kebutuhan pasar.
PERENCANAAN
Mulai memiliki konsep usaha yang jelas dan detail.
IMPLEMENTASI
Konsep usaha yang jelas harus diwujudkan dalam bentuk
nyata.
EVALUASI
Mengetahui apakah implementasi yang dilakukan berhasil
atau tidak.
2. Prinsip kewirausahaan
- Berani mengambil resiko
- Menyukai tantangn
- Daya tahan yang tinggi/tidak mudah putus asa
- Visi jauh kedepan
- Berusaha memberi yang terbaik
Adapun beberapa prinsip yang berkaitan dengan kewirausahaan,
diantaranya adalah:
a. Prinsip-prinsip etika bisnist
- prinsip otonomi
- prinsip kejujuran
- prinsip keadilan
- prinsip yang saling menguntungkan
- prinsip integritas moral
3. Ciri-ciri wirausaha
Adapun beberapa ciri-ciri seorang wirausaha menurut Geoffrey,
sebagai berikut:
a. Percaya diri (keyakinan, ketidaktergantungan, optimis)
b. Berorientasi ke masa depan (pandangan ke depan, perspektif)
c. Berorientasi tugas & hasil (energik, inisiatif, tekad keras, tekun)
d. Pengambilan resiko (suka pada tantangan, mampu mengambil
resiko)
Kepemimpinan (dapat bergaul dengan oranglain, menanggapi saran
dan kritik, bertingkah laku sebagai pemimpin)
1.3 Jenis-jenis Wirausaha Di Bidang Kesehatan/ Keperawatan (Materi 3)
1. Home Care
Home care merupakan pelayanan kesehatan komprehensif yang
diberikan kepada individu atau keluarga di tempat tinggal mereka
yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan,
memulihkan kesehatan.
2. Konsultan Keperawatan
Konsultan merupakan seorang tenaga profesional yang
menyediakan jasa nasihat dalam bidang keahliannya. Biasanya
seorang konsultan menjalankan usaha hanya sendiri serta
berurusan dengan berbagai klien dalam satu waktu.
3. Terapi Komplementer
Terapi komplementer merupakan cara mengatasi penyakit yang
dilakukan sebagai pendukung oengobatan medis konvensional atau
sebagai pengobatan pilihan diluar pengobatan medis yang
konvensional. Ada 3 jenis pengobatan komplementer di Indonesia,
dainatarnya adalah:
a. Akuuntur medik
b. Terapi hiperbarik
c. Terapi herbal medik
Adapun beberapa persyaratan yang harus dipenuhi seorang praktisi
komplementer, yaitu;
- SDM harus tenaga dokter, perawat, dan atau dokter gigi yang
sudah memiliki kompetensi
- Bahan yang digunakan harus yang sudah tersatandar dan dalam
bentuk sediaan farmasi
- RS yang dapat melakukan pelayanan penelitian harus telah
mendapat izin dari depkes RI dan akan dilakukan pemantauan
terus-menerus.
4. Klinik Kesehatan Swasta
Membentuk tim riset profesional seperti:
a. Teknik perawatan luka
b. Terapi modalitas keperawatan jiwa untuk mengubah perilaku
maladaptif pasien
5. Bidang Pendidikan
Mendirikan lembaga-lembaga pelatihan ataupun konsultan yang
bergerak di bidang pendidikan seperti:
a. Lembaga pelatihan baby sitter
b. Pelatihan perawatan lansia atau anak
6. Buku Keperawatan
Mengembangkan ilmu keperawatan melalui bernagai buku sumber
yang terkait dengan keperawatan.
1.4 Strategi Kewirausahaan (Materi 4)
1. Pengertian
Strategi adalah metode atau cara yang diambil untuk membawa masa depan yang
diharapkan seperti pencapaian tujuan atau solusi masalah. Seorang nursepreneur adalah
inovasi dan keberanian untuk mengambil resiko serta bekerja keras mencapai tujuan
dengan optimis, tampil dengan gagasan baru, melawan arus pemikiran orang lain atau
kreatif. Kewirausahaan dalam bidang keperawatan akan baik untuk perawat profesional
dan perusahaan pelayanan kesehatan, karena akan menciptakan kemandirian dan
termotivasi untuk berfikir lebih produktif, kreatif, dan lebih dapat bersaing dalam
pemasarannya. Mereka akan seperti perusahaan lainnya mempunyai keinginan yang
tinggi untuk mengontrol sendiri.
Berikut adalah langkah-langkah dan strategi dalam pengembangan kewirausahaan dalam
keperawatan:
- Dalam keperawatan perlu adanya pengembangan kewirausahaan/usaha yang dapat
membantu wirausahawan untuk mendapat ide dalam pembuatan barang-barang yang
akan dijadikan produk yang akan dijual.
- Dalam proses pengembangan usaha ini jiwa seseorang/ wirausahawan harus memiliki
softskill
2. Strategi Kewirausahaan
a. Jeli melihat pasar
Jeli melihat pasar ataupun peluang untuk berbisnis bisa dilakukan dengan mulai
melakuka riset pasar untuk mengenali kondisi pasar dan menentukan produk
usaha yang tepat. Kemudian menyusu rencana usaha dengan cermat, dengan
mulai memanfaatkan atau mengumpulkan modul untuk dikembangkan dan yang
perlu direncanakan meliputi sasaran pasar yang mencegah atas atau bawah
sehingga dapat menyesuaikan dengan modal
b. Menjalin komunikasi
Dalam menjalin komunikasi yang digunakan untuk membangun partnership,
sumber daya intelektual untuk mempromosikan satu gagasan, satu produk, dengan
sasaran untuk menciptakan nilai bagi bisnis yang dijalankan
c. Berani berinvestasi
Sebagai pemula dalam usaha dengan dana atau model yang terbatas diharapkan
untuk berani menjual aset yang dapat menghasilkan uang untuk berinvestasi
ataupun berusaha mengkredit uang dengan orang lain dengan syarat harus adanya
pertanggung jawaban untuk melunasinya.
d. Fokus dalam usahanya
Kelemahan dari para wirausahawan selama ini adalah tidak mampu mengelola
kesuksesan yang telah dicapai dengan melakukan tindakan yang tak terkendali
e. Promosi
Dengan adanya promosi, masyarakat dapat mengebal produk yanng ditawarkan
sehingga konsumen dapat tertarik membeli produk yang dibuat.
f. Pemasaran yang dilakukan para wirausahawan
Dapat memilih tempat yang strategis, dalam hal memproduksi barang dan
penamaan tempat perlu adanya keunikan, karena dengan keunikan suatu barang,
maka kemungkinan banyak konsumen yang mencari dan semakin besar peluang
untuk mendapatkan keuntungan besar.
g. Pertimbangan untuk mengembangkan bisnis
Yakni dengan jalan waralabalisensi atau peluang bisnis ataupun distribusi
wholesale.
2. Analisis SWOT
a. Strength (Kekuatan)
- lokasi strategis - pelayanan konsisten
- harga terjangkau - saingan sedikit
- tidak butuh biaya banyak
b. Weakness (Kekurangan)
- promosi masih kurang - budaya kerja belum
tercipta
- jaringan usaha masih kurang - brand/merk belum dikenal
c. Opportunities (Peluang)
- di dukung pemerintah - di dukung oleh tenaga ahli
- di dukung oleh minat masyarakat - bahan baku mudah
diperoleh
d. Threat (Ancaman)
- adanya pesaing
- dll
e. Keorisinalan
Sifat Orisinal tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Orisinal berarti tidak hanya
mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinal,
ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.
f. Berorientasi ke Masa Depan
Seseorang wirausaha harus-lah mempunyai visi ke depan apa yang hendak ia
lakukan dan apa yang ingin dicapai. Oleh sebab itu, seorang wirausaha akan
menyusun perencanaan dan strategi yang matang agar jelas langkah- langkah yang
akan dilaksanakan.
g. Jujur dan Tekun
Untuk menjadi seorang wirausaha juga dibutuhkan sikap jujur dan tekun. Jujur
terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan pegawai-pegawainya.
Tekun dalam mencari ide-ide baru yang lebih kreatif dari ide-ide yang sudah ada
dan tekun dalam merintis usahanya yang baru akan mulai berkembang.
h. Memiliki Kreativitas Tinggi
Kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada. Rahasia
kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada
penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang
yang dihadapi setiap hari.
i. Selalu Memiliki Komitmen dalam Pekerjaan, Etos Kerja dan Tanggung Jawab
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang
bulat didalam mencurahkan semua perhatiannya pada usaha yang digelutinya
Seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang menggebu-gebu dan
memiliki semangat yang tinggi dalam mengembangkan usahanya.
Berani menanggung resiko, selalu bekerja keras, dan tidak takut menghadapi
peluang-peluang yang ada.
Tanpa usaha yang sungguh-sungguh terhadap pekerjaan yang digelutinya,
wirausaha sehebat apapun pasti akan menemui jalan kegagalan dalam usahanya.
Oleh karena itu, penting sekali bagi seorang wirausaha untuk memiliki komitmen
terhadap usaha dan pekerjaannya.
n. Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta atau
realita sebagai landasan berfikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan
maupun tindakan atau perbuatannya.
o. Memiliki Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat dalam berwirausaha
karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive).
p. Memiliki Mimpi
Tidak ada wirausahawan yang tidak mempunyai mimpi, dan akan lebih sukses lagi
bila mempunyai visi dan misi ke depan disertai dengan kemampuan untuk
mewujudkan impiannya
q. Memiliki Ketegasan
Seorang wirausaha itu mempunyai hasrat ingin maju, tegas, energik, penuh
semangat, dan tidak bekerja lambat. Setiap keputusan yang diambil selalu
diperhitungkan. Kecepatan dan ketepatan merupakan faktor kunci dalam
kesuksesan bisnisnya.
r. Memiliki Determination (Ketetapan Hati/ Kebulatan Tekad)
Seorang wirausaha mempunyai keteguhan hati serta rasa tanggung jawab yang
tinggi.
Tidak pernah menyerah begitu saja ketika menghadapi persoalan, walaupun
dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi.
s. Mempunyai Dedication (Pengabdian)
Seorang wirausaha yang cerdas itu mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap
bisnisnya agar kesuksesan akan selalu menghampirinya. Wirausahawan di dalam
melaksanakan pekerjaanya tidak mengenal lelah.
t. Dapat mengendalikan emosi
Seorang wirausaha harus dapat mengendalikan dirinya dari amarah. Tetap tenang
menghadapi segala masalah untuk menjadi seorang pemimpin yang baik.
1.8 Spirit Kewirausahaan (Materi 8)
1. Pengertian
Spirit ialah semangat, membara atau rasa antuisme yang tinggi (KBBI, 2016).
Menurut Leighten, Semangat wirausaha adalah suatu kemampuan sekelompok
orang untuk bekerja bersama-sama dengan giat dan konsekuen guna mencapai
tujuan yang hendak dicapai.
2. Kunci penting dalam menciptakan semangat kewirausahaan itu bisa disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu:
a. Figur bagi seseorang guna membangkitkan semangat; karena melihat ong itu
sukses dan kaya, maka ia ingin menjadi seperti orang itu.
b. Suka mencari tantangan baru untuk menciptakan gairah, yaitu cinta akan
kewirausahaan.
c. Kepepet atau keterpaksaan karena harus tetap bertahan dan hidup semangat bisa
muncul karena keinginan untuk tetap bertahan hidup.
d. Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik lagi; tidak ingin
miskin selamaya.
e. Mengalami kegagalan dalam meniti karir pekerjaan dan mengambil jalan pintas
untuk semangat menjadi wirausahawan.
f. Memang cita-cita sejak kecil untuk menjadi wirausahawan.
3. Faktor yang dapat menstimulus spirit of entrepreneurship, yaitu:
a. Evolusi produk
Peubahan produk akan menimbulkan perubahan kebutuhan yang memunculkan
sebuah peluang baru.
b. Evolusi ilmu pengetahuan
Perubahan ilmu pengetahuan akan menimbulkan inspirasi produk baru dan
begitu seterusnya.
c. Perubahan gaya hidup, selera, dan hobi
Perubahan gaya hidup akan menimbulkan keinginan akan produk yang berbeda.
d. Perubahan teknologi
Berkembangnya teknologi dan semakin canggihnya teknologi akan menciptakan
produk, suasana, dan gaya hidup yang berbeda.
e. Perubahan budaya
Perkembangan gaya hidup, pendapatan, selera, teknologi, dan sebagainya akan
mengubah budaya seseorang, sehingga hal ini mempengaruhi kebutuhan akan
produk yang berbeda di setiap tempat.
4. Sikap Orang yang Tidak Memiliki Spirit Wirausaha yang Baik
a. Sikap “saya takut gagal”
b. Sikap yang keliru tentang kegagalan
c. Tidak siap mengalami kegagalan
d. Sikap berhenti mencoba
5. Faktor Semangat Kewirausahaan
1) Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja wirausaha:
a. Peluang usaha atau bisnisnya.
b. Minat dalam usaha atau bisnisnya.
c. Modalnya, apakah sudah tersedia atau belum.
d. Realisnya, apakah dari keluarga, teman yang sudah menekuni usaha yang
sama, atau usaha yang akan dikembangkan ada relevansinya dengan usaha
tersebut.
2) Faktor-Faktor yang Meningkatkan Semangat Wirausaha
a. Keinginan meniru figur seseorang yang sukses
Meniru orang sukses bukan hanya sekedar mencari tahu resep sukses
mereka, tetapi juga meniru semangat dan kerja keras mereka.
b. Rasa suka terhadap tantangan.
Tantangan dalam hidup bukan merupakan hal yang harus dihindari, tetapi
justru harus dihadapi dengan cerdas dan selalu berfikir positif.
c. Keinginan untuk tetap bertahan hidup
Karena keinginan untuk bertahan hiduplah maka kita harus selalu mengasah
kemampuan berfikir untuk mengembangkan hal-hal baru.
d. Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik lagi, dari yang
dijalan
Manusia merupakan sosok yang memiliki kecerdasaan dan perasaan. Maka
selain bertahan hidup, secara naluri manusia juga berkeinginan dan
berusaha untuk membuat hidup lebih nyaman dan lebih baik.
e. Kegagalan yang dialami dalam meniti karir pekerjaan
Kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda. Kita harus belajar dari
kegagagalan kita sehingga muncul semagat baru untuk lebih berhasil.
f. Adanya cita-cita untuk menjadi pengusaha.
Cita-cita tersebut merupakan harapan seseorang di masa yang akan datang,
untuk mewujudkan cita-cita menjadi pengusaha, maka kita harus terus
belajar dan berani berusaha.
3) Faktor yang menentukan keberhasilan dan mengembangkan semangat
Wirausaha.
a. Kemampuan merumuskan tujuan usaha.
b. Pemahaman tentang hakikat dan makna berwirausaha.
c. Sikap, kemauan, serta tindakan-tindakannya.
d. Keberanian untuk mengambil inisiatif dan inovatif.
e. Kecakapan dalam mengelola usahanya.
f. Kreativitas dan percaya diri.
g. Pengalaman dan pendidikannya.
6. Prinsip Spirit Wirausaha
a. Prinsip D – Do’a
Dalam sehari kita diajarkan untuk berdoa minimal 5 waktu. Setiap niat,
ucapan dan gerakan dalam shalat menganut unsur do’a. Dan, janganlah pernah
kita bosan meminta dan bermunajat kepada Allah, karena hanya Allah yang
patut disembah dan hanya kepada Allah kita meminta pertolongan. Selain itu,
Allah telah berjanji dalam firman-Nya yang mengatakan bahwa Allah akan
menjamin setiap permohonan dan munajat yang dilakukan hamba-Nya yang
ditujukan atau dimintakan kepada Allah SWT dengan bersungguh-sungguh dan
sebaik-baiknya permohonan. Jadi pada prinsipnya dalam berusaha dan berikhtiar
harus senantiasa di iringi dengan do'a.
b. Prinsip U – Usaha
Rahasia sukses itu harus menghadirkan usaha yang paling hebat. Tidak asal-
asalan usaha. Jika masih berusaha dengan pekerjaan yang minim, maka jangan
terlalu berharap. Kita akan mendapatkan sesuai dengan usaha kita.
c. Prinsip I – Ikhtiar
Ikhtiar adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya, baik
material, spiritual, kesehatan, dan masa depannya dalam usaha mendapatkan
yang terbaik, agar tujuan hidupnya selamat sejahtera di dunia dan di akhirat.
d. Prinsip T –Tawakal
Pengertian Tawakal adalah Sikap berserah diri kepada Allah setelah berusaha
semaksimal mungkin. Orang yang mempunyai sikap tawakal akan senantiasa
bersyukur jika mendapatkan suatu keberhasilan dari usahanya. Sementara itu,
jika mengalami kegagalan orang yang mempunyai sifat tawakal akan senantiasa
merasa ikhlas menerima keadaan tersebut tanpa merasa putus asa dan larut
dalam kesedihan karena ia menyadari bahwa segala keputusan allah pastilah
terbaik. Dengan bertawakal kita memperteguh kepercayaan kepada Allah
tentang apa saja yang telah dijanjikannya.
1.9 Etika Wirausaha(Materi 9)
1. Pengertian
Etika berasal dari bahasa Yunani ( Ethos) yang berarti kebiasaan. Dalam ilmu
filsafat etika merupakan suatu ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang
buruk sebagai pedoman sikap dan perilaku manusia yang berkaitan dengan norma.
Etika bisnis (Zimmer dalam Sinaga, 2016) adalah suatu kode etik mengenai
perilaku pengusaha yang didasarkan pada nilai-nilai dan norma, yang dijadikan tuntunan
dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan, suatu komitmen untuk
melakukan apa yang benar dan menghindari yang tidak benar. Etika bisnis sangat
penting dilakukan untuk mempertahankan loyalitas pemilik kepentingan. Pemilik
kepentingan disini adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingan dan
berpengaruh terhadap suatu perusahaan. Pemilik kepentingan dibagi 2: internal yaitu
investor, karyawan, managemen, dan pimpinan perusahaan. Ekternal yaitu pelanggan,
asosiasi dagang, kreditor, pemasok, pemerintah, masyarakat umum dan kelompok
khusus.
Ada 3 tingkatan Norma Etika dalan Bisnis (Zimmerer) :
a. Hukum (The Law) berlaku bagi masyarakat secara umum yang mengatur perbuatan
yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan, tetapi hukum hanya
mengatur standar perilaku minimum.
b. Kebijakan dan Prosedur memberikan arahan bagi setiap orang yang ada di sebuah
organisasi/ perusahaan dalam mengambil keputusan sehari-hari, dalam hal ini
karyawan bekerja sesuai kebijakan dan prosedur perusahaan/ organisasi.
c. Moral sikap mental individual biasanya berasal dari keluarga, agama, dan sekolah.
Yang menentukan etika perilaku adalah pendidikan, pelatihan dan pengalaman
dimana ketika hal ini dapat membentuk etika perilaku yang baik dari setiap
individu.
3. Prinsip- prinsip Etika perilaku bisnis/ wirausaha (Michael josepheson dikutip oleh
zimmerer dalam sinaga 2016)
a. Kejujuran yaitu penuh kepercayaan, bersikap terus terang tidak curang dalam segala
hal, tidak berbohong.
b. Integritas yaitu memegang prinsip melakukan kegiatan yang terhormat tulus berani
dan penuhkeyakinan, tidak bermuka dua, dan dapat dipercaya.
c. Memelihara Janji yaitu selalu menepati janji, penuh komitmen, dapat dipercaya,
dan patuh.
d. Kesetiaan yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan, dan negara,
tidak menggunakan informasi rahasia, mennjaga atau melindungi kemampuan
untuk membuat keputusan profesional dan menghindari hal angtidak pantas serta
konflik kepentingan.
e. Kewajaran/keadilan yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia mengakui
kesalahan, memperlihatkan komitment, persamaan perlakuan individual dan toleran
terhadap perbedaan, serta tidak bertindak melampaui batas atau mengambil
keuntungan profesional yang bebas dan teliti, dan menghindari hal yang tidak
pantas serta konflik kepentingan.
f. Suka membantu orang lain yaitu saling membantu dalam segala hal, berbaik hati,
mempunyai rasa belas kasihan, tolong menolong, kebersamaan, dan menghindari
segala sesuatu yang membhayakan orang lain.
g. Hormat kepada orang lain yaitu menghormati martabat oranglain, kebebasan dan
hak menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan santun, tidak
merendahkan martabat orang lain.
h. Bertanggung jawab yaitu selalu menaati hukum/ aturan, penuh kesadaran sosial,
dan menghormati proses demokrasi dalam mengambil keputusan.
i. Mengejar keunggulan dalam segala hal baik dalam pertemuan personal maupun
pertanggungjawaban professional, tekun, melakukan semua tugas dengan
kemampuan terbaik dan mengembangkan serta mempertahankan tingkat
kompetensi yang tinggi
j. Dapat dipertanggung jawabkan, yaitu menerima tanggungjawab atas keputusan dan
konsekuensi serta selalu memberi contoh teladan bagi setiap orang.
BAB II
ANALISA
BAB III
RENCANA ENTREPREUNER
Rencana entrepreuner yang saya akan buat yaitu kost-kostan.
a. Kebutuhan pasar : banyak masyarakat seperti mahasiswa yang membutuhkan kost-
kostan di daerah kampus mereka ketika mereka sedang kuliah. Saya akan membuat kost-
kostan setiap kamarnya ada yang menggunakan ac dan tidak lalu setiap kamar memiliki
(kasur, lemari, meja kecil, kamar mandi dengan water heater) lalu ada dapur yang sudah
dilengkapi dengan peralatannya, wifi, lalu aja jemuran dan parkiran yang luas sehingga
mobil bisa masuk, dan terdapat penjaga kosannya. Agar orang yang tinggal dikosan saya
merasa nyaman.
b. Segmentasi pasar : Mahasiswa atau masyarakat umum baik laki-laki maupun perempuan
c. Target pasar : Mahasiswa/i dan masyarkat umum yang merantau
d. Nilai tambah : Menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh mahasiswa dengan harga
yang terjangkau serta memperbolehkan mahasiswa yang ingin menyewa kosan perhari.
e. Masa hidup : masa hidup usaha ini akan lama, karena mahasiswa membutuhkan kost-
kostan ketika mereka kuliah dan jauh dari rumah.
f. Persaingan dan strategi persaingan : persaingan cukup tinggi karena banyak entrepreuner
lain membuka usaha dengan mebuka kost-kostan yang sama dan memiliki fasilitas tidak
sama seperti saya. Namun, biasanya mereka mematok harga yang jauh lebih mahal dari
harga kosan yang saya yang dengan fasilitas cukup lengkap. Saya akan mempromosikan
kosan saya melalui media sosial.media cetak dan media viusal.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Faktor Penghambat
1. belum berpengalaman dalam bidang usaha ini, baik dalam kemampuan teknik,
memvisualisasikan usaha, mengkoordinasikan, dan mengelola sumber daya
manusia untuk mengelola kost-kostan
2. kurang dalam hal pengawasan baik itu dari fasilitas maupun pengawasan secara
management keuangan dll.
3. Lokasi sudah strategis, namun sebagian warga ada yang tidak setuju dengan adanya
kost-kostan
B. Faktor Penguat
1. Mempunyai cita-cita/impian, visi misi, dan ambisi untuk mengembangkan usaha ini
dan membantu masyarakat atau mahasiswa yang sedang merantau dan
membutuhkan tempat tinggal sementara
2. Mempunyai kemampuan dan kemauan dalam membuka usaha ini
3. Tekad yang kuat dan kerja keras dalam mengembangkan usaha ini
4. Adanya dukungan dari keluarga, sahabat, dan saudara.
5. Cukupnya modal untuk membuka usaha ini dengan baik
6. Mempunyai mental yang cukup dalam membuka usaha ini dan siap menerima
segala resiko yaang ada
7. Bermanfaat bagi orang yang sedang merantau dan memerlukan tempat tinggal
sementara serta bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
8. Mandiri dan tetap bisa bekerja sama dengan pengusaha lain seperti membuka
laundryan dan catering
9. Berpikir sebagai pengusaha sukses yang bisa mensejahterakan orang lain
10. Kesempatan dalam membuka usaha ini yaitu adanya dukungan dari pemerintah
daerah dan didukung oleh peminat yang membutuhkan tempat tinggal dan peluang
ini digunakan karena lokasi usaha yang cukup strategis bagi para mahasiswa dan
masyrakat umumnya yang sedang membutuhkan tempat tinggal sementara,
DAFTAR PUSTAKA
Sinaga, Dearlina. 2016. Kewirausahaan : Pedoman untuk kalangan praktisidan
mahasiswa. Yogyakarta:Ekuilibria.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2016. Tanggung Jawab.
https://kbbi.kemendikbud.go.id/entri/Tanggung%20jawab. Diakses pada 1 maret
2020
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2016. Wirausaha.
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/wirausaha. Diakses pada 1 maret 2020.
Ratih Hurriati. 2015. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung:
ALVABETA.
Philip Kotler A.B Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran Di Indonesia. Jakarta:
Salemba Empat.
Sofyan Assauri. 2011. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Basu Swastha. 1993. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta: Liberty.
Hani Handoko. 2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta:
BPFE.
Heizer, et al. 2006. Manajemen Produksi. Jakarta : Salemba Empat.
Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: PT. Raja gravindo Prasada.
Muh. Nasri Triady.2012. “ Analisis Pengaruh Strategi Bauran Promosi terhadap
Peningkatan Volume Penjualan Pada Produk Jasa”, Skripsi Sarjana Ekonomi.
Makassar : Universitas Hasanuddin.
Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Jakarta.