BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembahasan ini, kami akan membahas apa dan bagaimana sebenarnya prinsip atau
kebenaran yang fundamental atau kebenaran umum yang bisa dijadikan sebagai pokok dasar
berpikir dan bertindak khususnya mengenai kewirausahaan. Sebab, tanpa adanya prinsip untuk
memulai usaha akan sangat sulit untuk sukses bahkan mungkin tidak akan sukses..
Dikatakan demikian, karena untuk menjadi wirausahawan, seseorang haruslah mempunyai
keberanian dan kepercayaan untuk memulai usaha dan berpikir bahwa semakin besar resiko
kerugian dbalik itu akan besar pula keuntungan yang dapat diraih. Sedangkan ini, merupakan
bagian prinsip kewirausahaan. Dalam makalah ini, kita akan membahas lebih jauh lagi mengenai
prinsip-prinsip dari kewirausahaan tersebut untuk memudahkan kita meyakinkan diri bahwa
berwirausaha itu tidak sesulit yang dibayangkan tapi juga tidak semudah yang kita inginkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Prinsip-Prinsip Kewirausahaan ?
2. Bagaimana Berwirausaha tanpa adanya Prinsip yang Jelas ?
3. Apa Saja Prinsip Yang berhubungan dengan Kewirausahaan?
4. Bagaimana Menurut Pandangan Islam Mengenai Prinsip Kewirausahaan?
C. Tujuan Makalah
1. Menjelaskan apa sebenarnya Prinsip Kewirausahaan;
2. Menjelaskan pentingnya Prinsip Kewirausahaan;
3. Memaparkan apa-apa saja Prinsip Kewirausahaan;
4. Dan bagaimana pula Islam menanggapi hal tersebut.
BAB II
PRINSIP-PRINSIP KEWIRAUSAHAAN
Argumen-argumen tersebut dapat dipakai sebagai pegangan bagi penjual dalam menghadapi
pembelinya dengan sebaik-baiknya, tidak ada salahnya apabila kita dapat menghapal nama-nama
pelanggan kita.
Tentu pula kita harus dapat membedakan langganan-langganan itu berdasarkan lamanya ia
berhubungan dengan kita, banyak sedikitnya ia membeli, pembayaran cash atau kredit, sehingga
kita tidak dapat melupakan jasa-jasa mereka terhadap usaha yang kita jalankan.
Tidak ada salahnya untuk memberikan perhatian kita pada para langganan dengan membedakan
berbagai kelas-kelas pembeli, kita dapat membedakan menjadi tiga kelas , yaitu :
1) Langganan kelas satu yaitu merka yang selalu berbelanja di toko kita.
2) Langganan kelas dua, dimana merka itu berbelanja sewaktu-waktu ke toko kita, tetapi lain
waktu ke toko lain.
3) Langganan kelas tiga, yaitu mereka yang berbelanja pada toko kita sewaktu-waktu, sedangkan
toko langganannya tidak ada, atau mereka berbelanja hanya kebetulan masuk ke toko kita
Berdasarkan pengamatan tersebut, penjual harus lebih berhati-hati dalam memberikan servisnya,
bilamana perlu memberikan korting maka berikanlah, atau hadiah-hadiah yang dapat lebih
mengikat sehingga ia menjadi langganan yang setia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian dari Prinsip Kewirausahaan adalah pokok dasar berpikir yang mendorong semangat,
sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam memulai usaha yang mengarah pada upaya
menciptakan sesuatu yang baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.
Adapun Prinsip-Prinsip Kewirausahaan secara umum paling tidaknya ada 13 Prinsip yaitu:
Jangan takut gagal, Semangat, Kreatif dan inovatif, Bertindak dengan penuh perhitungan dalam
mengambil resiko, Sabar, ulet dan tekun, Harus optimis, Ambisius, Pantang menyerah / jangan
putus asa, Peka terhadap pasar atau baca peluang pasar, Berbisnis dengan standar etika, Mandiri,
Jujur, Peduli lingkungan.
Kemudian Islam sendiri juga mempunyai Prinsip Kewirausahaan yaitu Prinsip Keimanan dan
Prinsip Akhlak. Beberapa dalil yang membahas tentang Prinsip tersebut antara lain: surah Al-
imran:159, Surah Al-maidah: 23, surah Adz-Dzariyat: 22-23, surah An-nahal : 71, surah An-nisa
: 32, surah Al-jumu`ah : 10, surah Al-ahzab : 70-71, surah Al-Muthaffifin: 1-6, surah Al-baqarah
: 28, surah Al-baqarah :282.
Penting untuk diketahui, bahwa keberhasilan suatu Strategi, terbentuknya Teknik-Teknik,
Terciptanya Jiwa Kreatif, Inovatif dan Kewirausahaan serta Etika Kewirausahaan itu tidak lain
ada Prinsip yang berperan penting didalamnya.