Pengukuran Kerja :
Metode penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikonstribusikan
dengan unit output yang dihasilkan.
Waktu Baku :
Waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang memiliki tingkat kemampuan
rata-rata untu
k menyelesaikan suatu pekerjan.
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Jam Henti (Stop Watch Time Study).
Langkah Persiapan
- Pilih dan definisikan pekerjaan yang akan diukur dan akan
ditetapkan waktu standardnya.
- Informasikan maksud dan tujuan pengukuran kerja kepada
supervisor/ pekerja.
- Pilih operator dan catat semua data yang berkaitan dengan sistem
operasi kerja yang akan dikukur waktunya.
- A
-
Elemental Breakdown
Bagi siklus kegiatan yang berlangsung ke dalam elemen-
elemen kegiatan sesuai dengan aturan yang ada.
Ya
Waktu normal = waktu observasi rata-rata x performance rating
100%
Waktu standard = waktu normal x ( jam/ unit)
100% - % allowance
1
Output standard = ( unit/ jam )
Waktu standard
2. Shumard.
Berdasarkan kelas-kelas.
Bekerja secara normal, nilai = 60
Contoh :
Bila performance seorang operator dinilai excellent, dinilai 80 maka faktor
80
penyesuaiannya : p 1,33
60
3. Westinghouse
Tabel 2. Penyesuaian Menurut Westinghouse
Faktor Kelas Lambang Penyesuaian
Ketrampilan Superskill A1 + 0,15
(Skill) A2 + 0,13
Excellent B1 + 0,11
B2 + 0,08
Good C1 + 0,06
C2 + 0,03
Average D 0,00
Fair E1 - 0,05
E2 - 0,10
Poor F1 - 0,16
F2 - 0,22
Fair E1 - 0,04
E2 - 0,08
Poor F1 - 0,12
F2 - 0,17
Contoh :
Keterampilan : Fair (E1) = - 0,05
Usaha : Good (C2) = + 0,02
Kondisi : Excellent (B) = + 0,04
Konsistensi : Poor (F) = - 0,04
- 0,03
Maka : p = ( 1 – 0,03 ) = 0,97
4. Obyektif
Tabel 3. Penyesuaian Menurut Tingkat Kesulitan, Cara Obyektif
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota Terpakai
Jari.
A 0
Pergelangan tangan dari jari.
B 1
Lengan bawah, pergelangan tangan dan jari.
C 2
Lengan atas, lengan bawah, dst.
D 5
Badan.
E 8
Mengangkat beban dari lantai dengan kaki.
E2 10
Pedal Kaki
Tanpa pedal atau satu pedal dengan sumbu
di bawah kaki. F 0
Satu atau dua pedal dengan sumbu tidak di G 5
bawah kaki.
Keadaan Lambang Penyesuaian
Penggunaan Tangan
Keadaan tangan saling bantu atau H 0
bergantian.
Kedua tangan mengerjakan gerakan yang H2 18
sama pada saat yang sama.
Contoh :
Bagian Badan Yang Dipakai : C = 2
Pedal Kaki : F = 0
Cara Menggunakan Kekuatan Tangan : H = 0
Koordinasi Mata Dengan Tangan : L = 7
Peralatan : O = 1
Berat : B-2 = 13
= 23 %
7
P2 = 1 + P1
= 1 + 0,23 = 1,23
Jika :
P0 = 0,9 Maka P = P0 X P2
= 0,9 X 1,23 = 1,11
X
2
k/s N
2 2
X -
'
N x
Catatan :
Syarat Jumlah Pengamatan N ≥ N’.
8
Ws
X Menit.
N
Dimana :
d. Waktu Normal.
Rumus :
Wn = Ws X P Menit.
Dimana : P = Performance Rating
f. Output Standard
Rumus :
1
Os Unit/ Menit.
Wb
Contoh Soal :
1. PT. SIMSALABIM Telah Melaksanakan Aktivitas Pengukuran Kerja Terhadap
Proses Pengerjaan Yang Dilakukan Oleh Bagian Permesinan (Mesin Frais).
Pekerjaan Permesinan Tersebut Terbagi Dalam 3 Elemen Kegiatan Yaitu Elemen
Kegiatan A, B Dan C. Kecuali Elemen Kerja B Yang Secara Penuh Merupakan
Proses Permesinan, Maka Kedua Elemen Kegiatan Lainnya Tergantung Pada Kerja
Operator. Tabel Berikut Merupakan Hasil Pengukuran Dengan Menggunakan
Stop-Wach. Allowance Untuk Shift Kerja Tercatat Untuk Personal Needs 30
Menit, Delays 20 Menit Dan Fatique 15 Menit.
9
Pertanyaan :
a. Lakukan test keseragaman data untuk setiap elemen kerja.
b. Lakukan test kecukupan data (untuk elemen kerja A saja) dengan tingkat
kepercayaan 95% dan derajat ketelitian 5%.
c. Hitunglah waktu standard dan output standard untuk kegiatan permesinan tersebut
bila diasumsikan bahwa performance kerja operator yang diamati adalah 1% di
atas rata-rata normal operator yang ada di pabrik tersebut.
Jawab :
Elemen kerja A
X
X
136
13,6
N 10
2
xi - x
N -1
15 - 13,6 13 - 13,6 ... 14 - 13,6
2 2 2
2,875
10 - 1
2,875
X
N
10
0,909
_
BKA x 3 X-
Semua data siklus pengamatan elemen kerja A dalam batas kontrol kecuali
siklus pengamatan ke-7.
Elemen kerja B
_
x
X
212
21,2
N 10
2
xi
- x
N -1
20 - 21,2 19 - 21,2 ... 19 - 21,2
2 2 2
3,967
10 - 1
3,967
X
N
10
1,255
_
BKA x 3 X-
Jadi :
Semua data siklus pengamatan elemen kerja B dalam batas kontrol kecuali
siklus pengamatan ke-7.
Elemen kerja C
Semua data siklus pengamatan dalam elemen kerja C adalah sama maka semua
data pengamatan berada dalam batas kontrol.
x
2
x2 225 169 256 196 256 225 196 169 196 = 1888
X
2
40 N
2 2
X -
'
N x
11
2
40 9 1.888 - 1302
8,71 9 kali
130
Jadi :
Jumlah pengamatan yang telah dilaksanakan (N) = 9, sudah sesuai dengan
syarat jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan.
Waktu siklus.
Ws
X
N
15 13 16 ... 14
WsA x 0,01 0,144 menit
9
20 19 12 ... 19
WsB x 0,01 0,200 menit
9
30 30 30 ... 30
WsC x 0,01 0,300 menit
10
Waktu normal.
Wn = Ws x p menit.
Waktu standard.
100 %
Wb (Ws) Wn x jam/ unit
100 % - allowance
12
100 %
0,0115 x 0,0133 jam/ unit
100 % - 13,54 %
Output standard.
1
Os unit/ jam
Wb
1
Os 75 unit/ jam
0,0133
Jadi :
Standard yang diperlukan oleh operator untuk membuat satu unit produk
adalah 0,0133 jam per unit sedangkan output standard yang dihasilkan oleh
operator per jam adalah sebanyak 75 unit produk per jam.
2. Dari hasil pengukuran aktivitas pengukuran waktu kerja diperoleh data sebagai berikut
:
Waktu Element kerja Rata-Rata
Time Study Element
(Menit)
A 0,770
B 1,485
C 0,828
D 2,265
E 0,110
100 %
Wb (Ws) Wn x jam/ unit
100 % - allowance
100 %
6,3313 x 7,2774 menit/ unit atau 0,1213 jam/ unit
100% - 13%
Jadi :
Waktu yang diperlukan oleh operator untuk menyelesaikan satu unit produk
adalah 0,1213 jam/ unit.
1
Os 8,2440 8 unit/ jam
0,1213
Jadi :
Output yang dihasilkan per jamnya sebesar 8 unit/ jam.
Contoh :
Insentif/ Upah
Output Pendapatan/ Jam
Dasar
6 Upah dasar Rp 2.000,-
8 Upah dasar Rp 2.000,-
10 Insentif Rp 2.500,-
12 Insentif Rp 3.000,-
Jadi :
Piece work rate-nya adalah Rp 250,-/ unit dan Operator akan memperoleh
insentif jika menghasilkan lebih dari 8 unit produk tiap jam.
TUGAS :
Work Sampling :
Cocok untuk pekerjaan yang tidak berulang dan waktu siklus yang relatif panjang.
Pengamatan pekerjaan secara acak.
Pemisahan kegiatan menjadi kegiatan produktif dan non produkstif (idle).
Kegunaan Work Sampling :
a. Mengetahui distribusi pemakaian waktu kerja (kegiatan perkantoran, aktivitas
maintenance).
b. Mengetahui tingkat pemanfaatan fasilitas kerja.
c. Menentukan waktu baku.
d. Memperkirakan kelonggaran bagi suatu pekerjaan.
Langkah-langkah pengukuran waktu kerja dengan jam henti, sebagai berikut:
PENGAMATAN AWAL
- Laksanakan pengamatan awal sejumlah pengamatan
tertentu secara acak (N pengamatan).
- Hitung pengamatan awal (%) untuk N pengamatan
tersebut.
Ya
HITUNG DERAJAT KETELITIAN DARI
DATA PENGAMATAN YANG DIPEROLEH
p (1 - p)
Rumus : Sp k
N
100%
Waktu standard = waktu normal x ( jam/ unit)
16
- -
p ( 1 - p)
BKA = p 3
n
- -
p ( 1 - p)
BKB = p 3
n
Dimana :
p = Rata-rata persentase idle (non produktif).
c. Derajat ketelitian
p (1 - p)
Sp k
N
g. Output standard
Rumus :
1
Os unit/ menit.
Wb
Contoh Soal :
1. Suatu penelitian dengan cara sampling kerja melakukan pengamatan selama 5 (lima)
hari kerja (1 hari = 8 jam). Hasil pengamatan diperlihatkan dalam tabel berikut :
Jumlah Pengamatan
Tanggal Jumlah Jumlah Prosentase Idle
Per Siklus Waktu
Pengamatan Work Idle (%)
Kerja (N)
N = 500 W = 450 I = 50
Pada akhir hari ke-5, jumlah barang yang dihasilkan 1.000 unit. Time study analyst
mencatat bahwa performance diberikan 10% di atas normal dengan total allowance
sebesar 9%, maka :
a. Lakukan uji keseragaman data.
b. Tentukan pengamatan yang seharusnya dilakukan bila keputusan diambil
berdasarkan convidence level 95% dan degree of accuracy 5%.
c. Hitunglah Waktu baku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
dan berapa output standardnya.
18
Jawab :
Dik :
- Jumlah pengamatan (N) = 500 kali.
- Jumlah produktif/ work (W) = 450 kali.
- Jumlah non produktif/ idle (I) = 50 kali.
- Total waktu = 5 x 8 jam = 40 jam = 2.400 menit.
- Jumlah barang = 1.000 unit.
- Performance = 110% dan allowance = 9%.
- -
p ( 1 - p)
BKA = p 3
n
0,1 (1 - 0,1)
0,1 3 0,19 ≈ 19%.
100
- -
p ( 1 - p)
BKA = p 3
n
0,1 (1 - 0,1)
0,1 3 0,01 ≈ 1%.
100
Jadi :
Semua data berada dalam batas kontrol.
Jadi :
Jumlah pengamatan yang telah dilakukan sebanyak 500 kali sedangkan
yang disyaratkan sebanyak 14.400 kali sehingga perlu dilakukan pengamatan lagi
sebanyak 13.900 kali.
Waktu normal.
Wn = Ws x performance rating
= 2,16 (1,1) = 2,376 menit/ unit.
Waktu baku.
100 %
Wb atau Ws Wn x menit/ unit.
100 % - allowance
100 %
2,376 x 2,611 menit/ unit
100 % - 9%
Output standard.
1
Os unit/ menit.
Wb
1
0,3830 unit/ menit atau 23 unit/ jam
2,611
Jadi :
Waktu baku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
sebesar 2,611 menit/ unit dengan output standardnya adalah 23 unit/ jam.
2. Berikut adalah hasil pengukuran aktivitas kerja dengan metoda sampling kerja untuk
proses perakitan PT. Untung Terus. Kegiatan pengukuran dilaksanakan selama 8
minggu (8 jam/ hari atau 40 jam/ minggu) dengan hasil sebagai berikut:
Total produk rakitan yang dihasilkan pada akhir periode kegiatan pengukuran
sebanyak 5.000 produk rakitan.
20
Jumlah pengamatan yang dihasilkan selama 8 minggu kerja adalah sebanyak 2.000
kali pengamatan (rata-rata 35 kali per hari), dimana rincian aktivitasnya adalah :
- Aktivitas perakitan (kegiatann produktif) = 1.475 kali.
- Delay, idle dan lain-lain (kegiatan tidak produktif) = 525 kali.
Performance kerja operator selama pengukuran terlihat 10% berada di bawah
normal rata-rata operator yang ada, sedangkan allowance time diestimasikan
sekitar 12,5%.
Berdasarkan informasi tersebut di atas, maka :
a. Hitung waktu standard untuk menyelesaikan kegiatan peakitan tersebut.
b. Berapakah jumlah pengamatan yang harus dilaksanakan agar data bisa dipercaya
dengan tingkat keyakinan 95% dan derajat ketelitian 3% ?
c. Hitung derajat ketelitian yang bisa dicapai dari 2.000 kali pengamatan yang telah
dilaksanakan di atas.
Jawab :
a. Waktu standard.
Waktu siklus.
Total Waktu (menit) x Waktu Kerja %
Ws jam/ unit
Jumlah Produk
Waktu baku.
100 %
Wb atau Ws Wn x jam/ unit.
100 % - allowance
100 %
0,04248 x 0,04855 jam/ unit
100 % - 12,5%
Jadi :
Waktu baku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
sebesar 0,04855 jam/ unit.
'
'k 2 (1 - p)
N
s2p
2
2 (1 - 525/ 2.000)
= 12.487 kali pengamatan
(0,03) 2 x 525/ 2.000
Jadi :
Jumlah pengamatan yang harus dilakukan agar data bisa dipercaya dengan
tingkat keyakinan 95% dan derajat ketelitian 3% adalah sebanyak 12.487 kali
pengamatan.
c. Derajat ketelitian.
p (1 - p) p (1 - p)
Sp k atau S k/ p
N N
0,2625 (1 - 0,2625)
S 2/ 0,2625 0,1463 atau 14,63%
2.000
Jadi :
Derajat ketelitian yang bisa dicapai dari 2.000 kali pengamatan yang telah
dilaksanakan di atas adalah sebesar 14,63%.
TUGAS :
1. Aktivitas sampling kerja untuk suatu proses produksi telah selesai dilaksanakan dalam
waktu 9 hari kerja. Dalam waktu 8 jam per hari sebanyak 100 kali pengamatan
random telah dilaksanakan untuk mengamati kerja operator terhadap proses produksi
tersebut. Jumlah operator idle yang diketahui pada saat pengamatan tersebut untuk
setiap harinya tercatat sebagai berikut :
Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8
9
Operator Idle 7 9 16 18 9 27 9 12
13
Sebelum aktivitas aktivitas studi dilaksanakan dengan hasil tertentu di atas, jumlah
pengamatan yang diambil ditentukan dengan menetapkan derajat ketelitian 5% dan
tingkat keyakinan 95%.
a. Berapakah prosentase idle time yang diantisipasi untuk terjadi pada studi awal ini
guna memperoleh jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan (N = 900) ?
b. Berapakah tingkat ketelitian yang sesungguhnya dicapai untuk hasil studi tersebut
pada tingkat kepercayaan 95% ?
22
c. Lakukan uji keseragaman data untuk data tersebut dan bagaimana pendapat
saudara ?
Dibandingkan dengan rata-rata operator yang lain ternyata selama studi dilaksanakan,
operator yang diamanti memiliki performance 10% di bawah rata-rata kemampuan
normal operator umumnya.
a. Hitung waktu standard yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan
kegiatan pembungkusan ini per unit produk.
b. Berapa jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan bila dikehendaki dalam
studi tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5% ?
c. Berapa tingkat ketelitian yang dicapai dari hasil pengamatan tersebut ?