Anda di halaman 1dari 19

1

Pengukuran Waktu kerja Metode Langsung (I)


Pengukuran Kerja :
Metode penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikonstribusikan dengan unit
output yang dihasilkan.

Waktu Baku Diperlukan Untuk :


 Perencanaan kebutuhan tenaga kerja (Man power planning).
 Estimasi biaya-biaya untuk upah karyawan/ pekerja.
 Penjadwalan produksi dan penganggaran.
 Perencanaan sistem pemberian bonus dan insentif bagi karyawan/ pekerja yang berprestasi.
 Indikasi keluaran (output) yang mampu dihasilkan oleh seorang pekerja.

Waktu Baku :
Waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk
menyelesaikan suatu pekerjan.

Teknik Pengukuran Waktu Kerja :


1. Pengukuran waktu kerja secara langsung.
Pengukuran yang dilaksanakan secara langsung di tempat pekerjaan yang diukur dijalankan.
Terdiri dari :
a. Pengukuran kerja dengan jam henti (stop watch time study).
b. Pengukuran kerja dengan sampling kerja (work sampling).
2. Pengukuran waktu kerja secara tidak langsung.
Pengukuran yang dilaksanakan secara tidak langsung yaitu dengan membaca tabel-tabel waktu yang
tersedia.
Terdiri dari :
a. Pengukuran kerja dengan data waktu baku (standard data).
b. Pengukuran kerja dengan data waktu gerakan (predetermined time system).

Pengukuran Waktu Kerja Dengan Jam Henti (Stop Watch Time Study).

Kriteria-kriteria Pekerjaan yang akan Diukur :


1. Pekerjaan tersebut harus dilaksanakan secara repetitive dan uniform.
2. Macam pekerjaan harus homogen.
3. Output harus dapat dihitung secara nyata.
4. Pekerjaan tersebut cukup banyak dilaksanakan dan teratur sifatnya.

Langkah-langkah Sebelum Melakukan Pengukuran :


1. Penetapan tujuan penelitian.S
 Upah perangsang (incentive).
 Jadwal produksi.
 Mengukur output seorang pekerja.
2. Melakukan penelitian pendahuluan.
Kondisi dan metode kerja.
3. Memilih operator.
Operator yang memiliki skill yang normal dan mau diajak kerja sama.
4. Membagi operasi menjadi elemen-elemen kerja.
5. Menyiapkan alat-alat pengukuran.
Alat-alat :
 Jam henti (Stop Watch).
 Lembaran-lembaran pengamatan.
 Pena/ pensil.
 Papan pengamatan.
2

Langkah-langkah dalam metode Jam Henti adalah sebagai berikut:

Langkah Persiapan
Pilih dan definisikan pekerjaan yang akan diukur dan akan ditetapkan waktu standardnya.
Informasikan maksud dan tujuan pengukuran kerja kepada supervisor/ pekerja.
Pilih operator dan catat semua data yang berkaitan dengan sistem operasi kerja yang akan
diukur waktunya.

Elemental Breakdown
Bagi siklus kegiatan yang berlangsung ke dalam elemen kegiatan sesuai dengan aturan yang ada

Langkah Persiapan Pengamatan Dan Pengukuran


Laksanakan pengamatan dan pengukuran waktu sejumlah N pengamatan
untuk setiap siklus/ elemen kegiatan (x1, x2 ... , xn).
Tetapkan performance rating dari kegiatan yang ditunjukkan operator.

Periksa Keseragaman Dan Kecukupan Data


Keseragaman data :
Batas-batas kontrol 3 SD.

Kecukupan data :

Dimana:
k (tingkat keyakinan), s (tingkat ketelitian):
k=1 (tingkat keyakinan 0%-68%
k=2 (tingkat keyakinan 69%-95%
k=1 (tingkat keyakinan 96%-99%
Contoh: Untuk Tingkat Keyakinan 95% dan Tingkat Ketelitian
10%,
Nilai k/s = (2) / (0.1) = 20. N’ = N + 1
N : jumlah pengamatan
X : nilai pengukurran

Buang data
ekstrim Tdk

N’≤ N

Ya

Waktu normal = waktu observasi rata-rata x performance rating

Waktu standard = waktu normal x ( jam/ unit)

Output standard =
3

Penyesuaian Waktu Dengan Rating Perfomance Kerja.

Rating Perfomance :
Aktivitas untuk menilai atau mengevaluasi kecepatan kerja operator pada saat pengukuran kerja
berlangsung.

Faktor Penyesuaian / rating “P” :


 Operator bekerja terlalu cepat (bekerja di atas batas normal) maka nilai p > 1
atau p = 100%.
 Operator bekerja terlalu lambat (bekerja di bawah batas normal) maka nilai p < 1 atau p < 100%.
 Operator bekerja secara normal (bekerja secara wajar) maka nilai p = 1 atau
P = 100%. Bila operasi dilaksanakan penuh oleh mesin maka dianggap normal.

Metode-metode Penetapan Rating Perfomance :


1. Persentase.
 Ditentukan oleh pengukur.
 Bersifat subyektif.
Contoh : p = 110 % ≈ 1,1

2. Shumard.

Tabel 1. Penyesuaian Menurut Shumard


Kelas Penyesuaian
Superfast 100
Fast + 95
Fast 90
Fast - 85
Excellent 80
Good + 75
Good 70
Good - 65
Normal 60
Fair + 55
Fair 50
Fair - 45
Poor 40

Berdasarkan kelas-kelas.
Bekerja secara normal, nilai = 60
Contoh :
Bila performance seorang operator dinilai excellent, dinilai 80 maka faktor

80
penyesuaiannya : p   1,33
60
4
3. Westinghouse
Tabel 2. Penyesuaian Menurut Westinghouse
Faktor Kelas Lambang Penyesuaian
Ketrampilan Superskill A1 + 0,15
(Skill) A2 + 0,13
Excellent B1 + 0,11
B2 + 0,08
Good C1 + 0,06
C2 + 0,03
Average D 0,00
Fair E1 - 0,05
E2 - 0,10
Poor F1 - 0,16
F2 - 0,22

Faktor Kelas Lambang Penyesuaian


Usaha Excessive A1 + 0,13
(Effort) A2 + 0,12
Excellent B1 + 0,10
B2 + 0,08
Good C1 + 0,05
C2 + 0,02
Average D 0,00
Fair E1 - 0,04
E2 - 0,08
Poor F1 - 0,12
F2 - 0,17

Kondisi Kerja Ideal A + 0,06


(Condition) Excellenty B + 0,04
Good C + 0,02
Average D 0,00
Fair E - 0,03
Poor F - 0,07

Konsistensi Perfect A + 0,04


(Consistency) Excellent B + 0,03
Good C + 0,01
Average D 0,00
Fair E - 0,03
Poor F - 0,07

Contoh :
Keterampilan : Fair (E1) = - 0,05
Usaha : Good (C2) = + 0,02
Kondisi : Excellent (B) = + 0,04
Konsistensi : Poor (F) = - 0,04
Total = - 0,03
Maka : p = ( 1 – 0,03 ) = 0,97

4. Obyektif
5
Tabel 3. Penyesuaian Menurut Tingkat Kesulitan, Cara Obyektif
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota Terpakai
Jari.
A 0
Pergelangan tangan dari jari.
B 1
Lengan bawah, pergelangan tangan dan jari.
C 2
Lengan atas, lengan bawah, dst.
D 5
Badan.
E 8
Mengangkat beban dari lantai dengan kaki.
E2 10
Pedal Kaki
Tanpa pedal atau satu pedal dengan sumbu
di bawah kaki. F 0
Satu atau dua pedal dengan sumbu tidak di G 5
bawah kaki.
Keadaan Lambang Penyesuaian
Penggunaan Tangan
Keadaan tangan saling bantu atau H 0
bergantian.
Kedua tangan mengerjakan gerakan yang H2 18
sama pada saat yang sama.

Koordinasi Mata Dengan Tangan


Sangat sedikit.
I 0
Cukup dekat.
J 2
Konstan dan dekat.
K 4
Sangat dekat.
L 7
Lebih kecil dari 0,04 cm.
M 10
Peralatan.
Dapat ditangani dengan mudah. N 0
Dengan sedikit kontrol. O 1
Perlu kontrol dan penekanan. P 2
Perlu penanganan dan hati-hati. Q 3
Mudah pecah dan patah. R 5

Berat Beban (kg) Tangan Kaki


0,45 B-1 2 1
0,90 B-2 5 1
1,35 B-3 6 1
1,80 B-4 10 1
2,25 B-5 13 1
2,70 B-6 5 3
3,15 B-7 7 4
3,60 B-8 19 5
4,05 B-9 20 6
4,50 B-10 22 7
4,95 B-11 24 8
5,40 B-12 25 9
5,85 B-13 27 10
6,30 B-14 28 10
Dua Faktor Yang Menentukan Harga P :
a. Kecepatan Kerja.
6
Kecepatan Wajar : P =1
Kecepatan Terlalu Tinngi : P >1
Kecepatan Terlalu Rendah : P<1
b. Tingkat Kesulitan Kerja.
Dilihat Dalam Tabel.
Rumus :
P2 = 1 + P1
P = P 0 X P2

Contoh :
Bagian Badan Yang Dipakai : C = 2
Pedal Kaki : F = 0
Cara Menggunakan Kekuatan Tangan : H = 0
Koordinasi Mata Dengan Tangan : L = 7
Peralatan : O = 1
Berat : B-5 = 13

= 23 %
P2 = 1 + P1
= 1 + 0,23 = 1,23
Jika :
P0 = 0,9
Maka P = P0 X P2
= 0,9 X 1,23 = 1,11

Penetapan Waktu Longgar (Allowance).


Waktu Longgar (Allowance) Bisa Dikalasifikan Menjadi :
1. Kelonggaran Untuk Kebutuhan Pribadi (Personel Allowance).
Misalnya : Minum, Ke Kamar Kecil, Bercakap-Cakap Dengan Teman Sekerja Untuk
Menghilangkam Kejenuhan.
Catatan : Untuk Pekerjaan Ringan 2% - 5% Dan Pekerjaan Berat Lebih Besar Dari 5%.
2. Kelonggaran Untuk Menghilangkan Kelelahan (Fatique Allowance).
Ditandai Oleh Menurunnya Hasil Produksi.
Misalnya : Bekerja Dari Kecepatan Cepat Ke Kecepatan Normal.
3. Kelonggaran Untuk Hambatan-Hambatan Tak Terhindarkan.
Misalnya :
 Menerima/ Meminta Petunjuk Pada Pengawas.
 Memperbaiki Kemacetan-Kemacetan Singkat.
 Mengasah Peralatan Potong.
 Mengambil Alat-Alat/ Bahan-Bahan Khusus Dari Gudang.
 Mesin Berhenti Karena Matinya Listrik.
 Kesalahan Pemakaian Alat/ Bahan.
 Melakukan Penyesuaian-Penyesuaian Mesin.
Rumus-Rumus Yang Digunakan.
a. Uji Keseragaman Data.
7
_
BKA  x  3 -
X
_
BKB  x - 3 
X

b. Test Kecukupan Data.


2

'
k/s
 N X -
2
 X  2 

N  
 x 

 
Catatan :
 Syarat Jumlah Pengamatan N ≥ N’.
 Tingkat Ketelitian 10% Dan Tingkat Keyakinan 95%, Nilai K = 20.
 Tingkat Ketelitian 5% Dan Tingkat Keyakinan 95%, Nilai K = 40.
 Tingkat Ketelitian 5% Dan Tingkat Keyakinan 99%, Nilai K = 60.

c. Waktu Siklus Rata-Rata.


Rumus :
Ws 
X Menit.
N
Dimana :
 X = Jumlah Semua Data Waktu Yang Diukur.
N = Jumlah Pengamatan Untuk Elemen Kerja Yang Diukur.

d. Waktu Normal.
Rumus :
Wn = Ws X P Menit.
Dimana : P = Performance Rating

e. Waktu Baku/ Standard


Rumus :
 100 % 
Wb atau Ws  Wn x   Menit/ Unit.
 100 % - allowance 
Dimana :
Allowance = Kelonggaran.

f. Output Standard
Rumus :
1
Os  Unit/ Menit.
Wb

Contoh Soal :
1. PT. SIMSALABIM Telah Melaksanakan Aktivitas Pengukuran Kerja Terhadap Proses
Pengerjaan Yang Dilakukan Oleh Bagian Permesinan (Mesin Frais). Pekerjaan Permesinan
Tersebut Terbagi Dalam 3 Elemen Kegiatan Yaitu Elemen Kegiatan A, B Dan C. Kecuali
Elemen Kerja B Yang Secara Penuh Merupakan Proses Permesinan, Maka Kedua Elemen
Kegiatan Lainnya Tergantung Pada Kerja Operator. Tabel Berikut Merupakan Hasil Pengukuran
Dengan Menggunakan Stop-Wach. Allowance Untuk Shift Kerja Tercatat Untuk Personal Needs
30 Menit, Delays 20 Menit Dan Fatique 15 Menit.

Siklus Pengamatan (Dalam 0,01 Menit)


8
Elemen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kegiatan
Elemen A 15 13 16 14 16 15 6 14 13 14
Elemen B 20 19 22 21 20 21 32 18 20 19
Elemen C 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Pertanyaan :
a. Lakukan test keseragaman data untuk setiap elemen kerja.
b. Lakukan test kecukupan data (untuk elemen kerja A saja) dengan tingkat kepercayaan 95% dan
derajat ketelitian 5%.
c. Hitunglah waktu standard dan output standard untuk kegiatan permesinan tersebut bila
diasumsikan bahwa performance kerja operator yang diamati adalah 10% di atas rata-rata
normal operator yang ada di pabrik tersebut.

Jawab :
a. Test keseragaman data untuk setiap elemen kerja.
Elemen kerja A

X 
X 
136
 13,6
N 10
2

  xi - x 

 
N -1


15 - 13,6  13 - 13,6  ...  14 - 13,6
2 2 2
 2,875
10 - 1
 2,875
 
X

N

10
 0,909

_
BKA  x  3  X-
= 13,6 + 3 (0,909) = 16,327
_
BKB  x - 3  X
= 13,6 - 3 (0,909) = 10,873
Jadi :
Semua data siklus pengamatan elemen kerja A dalam batas kontrol kecuali siklus
pengamatan ke-7.

Elemen kerja B
_
x 
X 
212
 21,2
N 10

  xi - x 

 
N -1


 20 - 21,2  19 - 21,2  ...  19 - 21,2
2 2 2
 3,967
10 - 1
 3,967
 
X

N

10
 1,255
9
_
 BKA  x  3  X-
= 21,2 + 3 (1,255) = 24,965
_
 BKB  x - 3  X
= 21,2 - 3 (1,255) = 17,435

Jadi :
Semua data siklus pengamatan elemen kerja B dalam batas kontrol kecuali siklus
pengamatan ke-7.

Elemen kerja C
Semua data siklus pengamatan dalam elemen kerja C adalah sama maka semua data
pengamatan berada dalam batas kontrol.

b. Test kecukupan data (untuk elemen kerja A).


x 15 13 16 14 16 15 14 13 14 x  130

x
2
=
x2 225 169 256 196 256 225 196 169 196
1888

'
 40
 N X -
2
 X  2 

N  
 x 

 
2
 40 9 1.888  - 130 
2 
    8,71  9 kali
 130 
 
Jadi :
Jumlah pengamatan yang telah dilaksanakan (N) = 9, sudah sesuai dengan syarat jumlah
pengamatan yang seharusnya dilakukan.

c. Waktu standard dan output standard.


Dik :
 performance kerja operator = 10% di atas rata-rata normal operator yang ada di pabrik
tersebut.
 Allowance = 30 + 20 + 15 = 65 menit
Jika 1 shift kerja = 8 jam, maka % allowance = 65/ 480 = 0,1354 atau 13,54 %

 Waktu siklus.
Ws 
X
N
15  13  16  ...  14
WsA  x 0,01  0,144 menit
9
20  19  12  ...  19
WsB  x 0,01  0,200 menit
9
30  30  30  ...  30
WsC  x 0,01  0,300 menit
10
 Waktu normal.
Wn = Ws x p menit.

WnA = WsA x 110% = 0,144 x 1,1 = 0,1584 menit


WnB = WsB x 100% = 0,200 x 1,0 = 0,2000 menit
10
WnC = WsC x 110% = 0,300 x 1,1 = 0,3300 menit
Total Wn = WnA + WnB + WnC
= 0,1584 menit + 0,2000 menit + 0,3300 menit
= 0,6884 menit atau 0,0115 jam.
 Waktu standard.
 100 % 
Wb (Ws)  Wn x   jam/ unit
 100 % - allowance 

 100 % 
 0,0115 x    0,0133 jam/ unit
 100 % - 13,54 % 
 Output standard.
1
Os  unit/ jam
Wb
1
Os   75 unit/ jam
0,0133
Jadi :
Standard yang diperlukan oleh operator untuk membuat satu unit produk adalah 0,0133
jam per unit sedangkan output standard yang dihasilkan oleh operator per jam adalah sebanyak
75 unit produk per jam.

2. Dari hasil pengukuran aktivitas pengukuran waktu kerja diperoleh data sebagai berikut:
Waktu Element kerja Rata-Rata
Time Study Element
(Menit)

A 0,770
B 1,485
C 0,828
D 2,265
E 0,110

Performance rating dari operator memiliki karakteristik sebagai berikut :


 Skill : excellent = + 0,11
 Effort : good = + 0,05
 Consistency : excellent = + 0,03
 Working condition : fair = - 0,03

Total allowance diestimasikan sebesar 13%. Bila upah dasar dari operator dalam hal ini dihargai Rp
16.000,- per hari (8 jam), maka :
a. Berapakah waktu yang diperlukan oleh operator untuk menyelesaikan satu unit produk ?
b. Berapakah output yang dihasilkan per jamnya ?
c. Berapakah piece work rate-nya (Rp/ unit) ? Untuk kemampuan berproduksi berapakah operator
akan bisa memperoleh insentif ? Berikan contoh-contoh besarnya insentif yang bisa diperoleh
operator bilamana yang bersangkutan berhasil menunjukkan performance di atas standard yang
ada !
Jawab :
Dik : - Performance rating = 116%
- Allowance = 13%
Rp 16.000,-
- Upah tenaga keja = / jam  Rp 2.000,-/ jam
8
a. Waktu yang diperlukan oleh operator untuk menyelesaikan satu unit produk.
Elemen Waktu kerja rata-rata
A 0,770
B 1,485
11
C 0,828
D 2,265
E 0,110
Total (Ws) 5,458
Wn = Ws x p menit = 5,458 x 116% = 6.3313 menit
 100 % 
Wb (Ws)  Wn x   jam/ unit
 100 % - allowance 
 100 % 
 6,3313 x    7,2774 menit/ unit atau 0,1213 jam/ unit
 100% - 13% 

Jadi :
Waktu yang diperlukan oleh operator untuk menyelesaikan satu unit produk adalah
0,1213 jam/ unit.

b. Output yang dihasilkan per jamnya.


1
Os  unit/ jam
Wb
1
Os   8,2440  8 unit/ jam
0,1213
Jadi :
Output yang dihasilkan per jamnya sebesar 8 unit/ jam.

c. Piece work rate-nya (Rp/ unit).


Jika : - Dalam 1 jam dihasilkan 8 unit produk.
- Upah tenaga kerja dalam 1 jam sebesar Rp 2.000,-
Maka :
Rp 2.000,-
piece work rate   Rp 250,-/ unit
8 unit
Operator akan memperoleh insentif jika menghasilkan lebih dari 8 unit produk tiap jam.
Contoh :
Output Insentif/ Upah Dasar Pendapatan/ Jam
6 Upah dasar Rp 2.000,-
8 Upah dasar Rp 2.000,-
10 Insentif Rp 2.500,-
12 Insentif Rp 3.000,-

Jadi :
Piece work rate-nya adalah Rp 250,-/ unit dan Operator akan memperoleh insentif jika
menghasilkan lebih dari 8 unit produk tiap jam.

TUGAS :
Dari data berikut ini, hitunglah :
a. Standard waktu kerja (jam per 100 unit produk).
b. Standard output kerja (unit produk per jam).
c. Standard upah kerja (rupiah per 100 unit produk)
12
d. Hitunglah jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan dalam study ini (gunakan untuk
elemen kerja C).Convidence level 95%, derajat ketelitian 7%).
Kelonggaran waktu (allowance) diestimasikan sebesar 5% untuk melepaskan lelah, 6% delay dan 8%
untuk kebutuhan pribadi.
Elemen-elemen Siklus Pengamatan (Dalam 0,01 Menit)
Kerja 1 2 3 4 5

A 15 102 196 288 389


B 35 121 218 309 409
C 65 151 248 339 439
D 74 163 259 359 448
E LANGKAH
89 PERSIAPAN
180 AWAL
274 373 462
Catat segala informasi dari semua fasilitas yang ingin diamati.
Rencanakan jadwal waktu pengamatan berdasarkan prinsip randomasi
(aplikasi tabel angka random).
Elemen-elemen kerja B dan D merupakan elemen kerja yang sepenuhnya dilaksanakan oleh
mesin (diasumsikan normal), sedangkan elemen kerja A, C dan E merupakan kegiatan loading/
unloading dimana dalam hal iniPENGAMATAN AWALoperator (rata-rata) dinilai 10% di bawah
performance kerja
Laksanakan pengamatan awal sejumlah pengamatan
normal. Selanjutnya tertentu
berdasarkan data(N indeks
secara acak yang ada tercatat pula bahwa operator untuk
pengamatan).
kegiatan semacam iniHitung
akan dibayar
pengamatan awal (%) untuk per
sebesar Rp 17.500,- N jam.
pengamatan
tersebut.

CHEK KESERAGAMAN DAN KECUKUPAN DATA


Keseragaman data :
Batas-batas kontrol :

Kecukupan data :
N’ = N + 1

Buang data ekstrim


N’ ≤ N

HITUNG DERAJAT KETELITIAN DARI


DATA PENGAMATAN YANG DIPEROLEH

Rumus :

Waktu normal = waktu observasi rata-rata x performance rating

PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN SAMPLING KERJA (WORK


SAMPLING).
Waktu standard = waktu normal x ( jam/ unit)

Output standard
Langkah-langkah =
pengukuran waktu kerja dengan work sampling, sebagai berikut:
13

Tidak

Ya

Work Sampling :
 Cocok untuk pekerjaan yang tidak berulang dan waktu siklus yang relatif panjang.
 Pengamatan pekerjaan secara acak.
 Pemisahan kegiatan menjadi kegiatan produktif dan non produkstif (idle).
Kegunaan Work Sampling :
a. Mengetahui distribusi pemakaian waktu kerja (kegiatan perkantoran, aktivitas maintenance).
14
b. Mengetahui tingkat pemanfaatan fasilitas kerja.
c. Menentukan waktu baku.
d. Memperkirakan kelonggaran bagi suatu pekerjaan.

Rumus-rumus Yang Digunakan.


a. Uji keseragaman data.
- -
BKA =  p ( 1 - p)
p  3
n
- -
BKB =  p ( 1 - p)
p  3
n
Dimana :

 p = Rata-rata persentase idle (non produktif).
 n = Jumlah pengamatan yang dilaksanakan per siklus waktu kerja.
b. Test kecukupan data.
'
2
 k (1 - p)
'
N
s2p
Dimana :
 S = Tingkat ketelitian (degree of accuracy)
 k = Tingkat kepercayaan (convidence level)
 p = persentase idle (non produktif)
Catatan :
 Syarat jumlah pengamatan N ≥ N’.
 Tingkat keyakinan 68%, nilai k = 1.
 Tingkat keyakinan 95%, nilai k = 2.
 Tingkat keyakinan 99%, nilai k = 3.

c. Derajat ketelitian
p (1 - p)
Sp  k
N
d. Waktu siklus rata-rata.
Rumus :
Total Waktu (menit) x Waktu Kerja  % 
Ws  menit.
Jumlah Produk
e. Waktu normal.
Rumus :
Wn = Ws x p menit.
Dimana : p = performance rating

f. Waktu baku/ standard


Rumus :
 100 % 
Wb atau Ws  Wn x   menit/ unit.
 100 % - allowance 
15
Dimana :
allowance = kelonggaran.
g. Output standard
Rumus :
1
Os  unit/ menit.
Wb

Contoh Soal :
1. Suatu penelitian dengan cara sampling kerja melakukan pengamatan selama 5 (lima) hari kerja (1
hari = 8 jam). Hasil pengamatan diperlihatkan dalam tabel berikut :
Jumlah Pengamatan
Tanggal Jumlah Jumlah Prosentase Idle
Per Siklus Waktu
Pengamatan Work Idle (%)
Kerja (N)

05 April 1999 100 88 12 12


06 April 1999 100 92 8 8
07 April 1999 100 89 11 11
08 April 1999 100 90 10 10
09 April 1999 100 91 9 9
N = 500 W = 450 I = 50

Pada akhir hari ke-5, jumlah barang yang dihasilkan 1.000 unit. Time study analyst mencatat bahwa
performance diberikan 10% di atas normal dengan total allowance sebesar 9%, maka :
a. Lakukan uji keseragaman data.
b. Tentukan pengamatan yang seharusnya dilakukan bila keputusan diambil berdasarkan
convidence level 95% dan degree of accuracy 5%.
c. Hitunglah Waktu baku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dan berapa
output standardnya.

Jawab :
Dik :
- Jumlah pengamatan (N) = 500 kali.
- Jumlah produktif/ work (W) = 450 kali.
- Jumlah non produktif/ idle (I) = 50 kali.
- Total waktu = 5 x 8 jam = 40 jam = 2.400 menit.
- Jumlah barang = 1.000 unit.
- Performance = 110% dan allowance = 9%.

a. Uji keseragaman data.


 Jumlah Idle (I) 50
p  = x 100%  10%
Jumlah Pengamatan (N) 500

Jumlah pengamatan (N) 500


n  =  100
Jumlah hari pengamatan 5

- -
 BKA =  p ( 1 - p)
p  3
n
16
0,1 (1 - 0,1)
 0,1  3  0,19 ≈ 19%.
100

- -
 BKA =  p ( 1 - p)
p  3
n

0,1 (1 - 0,1)
 0,1  3  0,01 ≈ 1%.
100
Jadi :
Semua data berada dalam batas kontrol.

b. Jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan.


Dik : - Convidence level = 95%, k = 2
- Degree of accuracy = 5% = 0,05

- p 
I
N
 50
500
 0,1

'
2
k (1 - p) 2
2 (1 - 0,1)
N 
' =  14.400 kali pengamatan
s2p
(0,05) 2 0,1

Jadi :
Jumlah pengamatan yang telah dilakukan sebanyak 500 kali sedangkan yang disyaratkan
sebanyak 14.400 kali sehingga perlu dilakukan pengamatan lagi sebanyak 13.900 kali.

c. Waktu baku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.


 Waktu siklus.
Total Waktu (menit) x Waktu Kerja  % 
Ws  menit
Jumlah Produk
2.400 x 450/ 500
  2,16 menit/ unit
1.000

 Waktu normal.
Wn = Ws x performance rating
= 2,16 (1,1) = 2,376 menit/ unit.

 Waktu baku.
 100 % 
Wb atau Ws  Wn x   menit/ unit.
 100 % - allowance 

 100 % 
 2,376 x    2,611 menit/ unit
 100 % - 9% 
 Output standard.
1
Os  unit/ menit.
Wb
1
  0,3830 unit/ menit atau 23 unit/ jam
2,611
Jadi :
17
Waktu baku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut sebesar 2,611 menit/ unit
dengan output standardnya adalah 23 unit/ jam.

2. Berikut adalah hasil pengukuran aktivitas kerja dengan metoda sampling kerja untuk proses
perakitan PT. Untung Terus. Kegiatan pengukuran dilaksanakan selama 8 minggu (8 jam/ hari atau
40 jam/ minggu) dengan hasil sebagai berikut:
 Total produk rakitan yang dihasilkan pada akhir periode kegiatan pengukuran sebanyak 5.000
produk rakitan.
 Jumlah pengamatan yang dihasilkan selama 8 minggu kerja adalah sebanyak 2.000 kali
pengamatan (rata-rata 35 kali per hari), dimana rincian aktivitasnya adalah :
- Aktivitas perakitan (kegiatann produktif) = 1.475 kali.
- Delay, idle dan lain-lain (kegiatan tidak produktif) = 525 kali.
 Performance kerja operator selama pengukuran terlihat 10% berada di bawah normal rata-rata
operator yang ada, sedangkan allowance time diestimasikan sekitar 12,5%.
Berdasarkan informasi tersebut di atas, maka :
a. Hitung waktu standard untuk menyelesaikan kegiatan peakitan tersebut.
b. Berapakah jumlah pengamatan yang harus dilaksanakan agar data bisa dipercaya dengan tingkat
keyakinan 95% dan derajat ketelitian 3% ?
c. Hitung derajat ketelitian yang bisa dicapai dari 2.000 kali pengamatan yang telah dilaksanakan
di atas.

Jawab :
a. Waktu standard.
 Waktu siklus.
Total Waktu (menit) x Waktu Kerja  % 
Ws  jam/ unit
Jumlah Produk
(8 x 40 jam) x 1.475/ 2.000
  0,0472 jam/ unit
5.000
 Waktu normal.
Wn = Ws x performance rating
= 0,0472 (0,9) = 0,04248 jam/ unit.

 Waktu baku.
 100 % 
Wb atau Ws  Wn x   jam/ unit.
 100 % - allowance 

 100 % 
 0,04248 x    0,04855 jam/ unit
 100 % - 12,5% 
Jadi :
Waktu baku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut sebesar 0,04855
jam/ unit.

b. Jumlah pengamatan tingkat keyakinan 95% dan derajat ketelitian 3%.


'
2
k (1 - p)
N 
'
s2p
18
2
2 (1 - 525/ 2.000)
=  12.487 kali pengamatan
(0,03) 2 x 525/ 2.000

Jadi :
Jumlah pengamatan yang harus dilakukan agar data bisa dipercaya dengan tingkat
keyakinan 95% dan derajat ketelitian 3% adalah sebanyak 12.487 kali pengamatan.

c. Derajat ketelitian.
p (1 - p) p (1 - p)
Sp  k atau S  k/ p
N N
0,2625 (1 - 0,2625)
S  2/ 0,2625  0,1463 atau 14,63%
2.000

Jadi :
Derajat ketelitian yang bisa dicapai dari 2.000 kali pengamatan yang telah dilaksanakan di atas
adalah sebesar 14,63%.

TUGAS :
1. Aktivitas sampling kerja untuk suatu proses produksi telah selesai dilaksanakan dalam waktu 9 hari
kerja. Dalam waktu 8 jam per hari sebanyak 100 kali pengamatan random telah dilaksanakan untuk
19
mengamati kerja operator terhadap proses produksi tersebut. Jumlah operator idle yang diketahui
pada saat pengamatan tersebut untuk setiap harinya tercatat sebagai berikut :
Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Operator Idle 7 9 16 18 9 27 9 12 13

Sebelum aktivitas aktivitas studi dilaksanakan dengan hasil tertentu di atas, jumlah pengamatan
yang diambil ditentukan dengan menetapkan derajat ketelitian 5% dan tingkat keyakinan 95%.
a. Berapakah prosentase idle time yang diantisipasi untuk terjadi pada studi awal ini guna
memperoleh jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan (N = 900) ?
b. Berapakah tingkat ketelitian yang sesungguhnya dicapai untuk hasil studi tersebut pada tingkat
kepercayaan 95% ?
c. Lakukan uji keseragaman data untuk data tersebut dan bagaimana pendapat saudara ?

2. Suatu aktivitas sampling kerja dilaksanakan untuk mengamati kegiatan pembungkusan (packaging)
dari suatu produk selama 1 minggu kerja (40 jam/ minggu). Selama studi dilaksanakan ternyata
operator kegiatan pembungkusan ini telah berhasil membungkus sebanyak 850 unit bungkusan.
Hasil selengkapnya dari kegiatan sampling kerja ini adalah sebagai berikut :
Aktivi tas Jumlah Pengamatan
- Pembungkusan 375
- Unavoidable delays 80
- Rehat melepas lelah 20
- Lain-lain (personal needs) 25

Dibandingkan dengan rata-rata operator yang lain ternyata selama studi dilaksanakan, operator yang
diamanti memiliki performance 10% di bawah rata-rata kemampuan normal operator umumnya.
a. Hitung waktu standard yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan kegiatan
pembungkusan ini per unit produk.
b. Berapa jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan bila dikehendaki dalam studi tingkat
kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5% ?
c. Berapa tingkat ketelitian yang dicapai dari hasil pengamatan tersebut ?

Anda mungkin juga menyukai