Anda di halaman 1dari 13

PENENTUAN KEBUTUHAN WAKTU KERJA YANG LEBIH BAIK

UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN PRODUKSI


(Studi Kasus di UD. Mapan Jaya Sidoarjo)

Anisya Maya Candrika


Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
anisyamaya62@gmail.com

ABSTRACT

The main problem of UD. Mapan Jaya Sidoarjo is that the company often cannot meet the
demand in certain months when there was a surge in demand. Especially for products
plywood door 80x200cm and 82x210cm for Dobel Trip 6mm Eng Full Purusan Tembus
type and panil door 82x210cm for Panil Nat 2side type with the highest number of requests.
The dis advantages of the unmet demand can be met by subcontracting to another company.
UD Mapan Jaya is currently has only 7 labor on the factory floor. Where the working hours
are only regular shift time with 7 hours of work times, 6 days a week for work.

Keyword: Worktime Requirements Planning, Sub contract, Overtime

PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan dunia industri di Indonesia ini, persaingan bisnis
manufaktur yang semakin pesat dari tahun ke tahun dirasakan perusahaan semakin
kompetitif. Perusahaan dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi
persaingan yang diantaranya dengan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas
dan berkompeten dalam bidangnya. Perencanaan produksi agregat dibutuhkan oleh
perusahaan agar dapat menggunakan sumber daya yang dimiliki secara optimal,
melakukan kegiatan produksi pada tingkat efisien dan efektifitas yang tinggi,
merencanakan produksi dengan biaya minimal, menjual seluruh produk sesuai dengan
permintaan pasar, mendapat keuntungan dan kemajuan perusahaan sehingga memiliki
daya saing yang tinggi. Maka dari itu, perusahaan yang mampu menghasilkan produk
yang tepat waktu dan tepat jumlah merupakan perusahaan yang mampu bertahan di tengah
persaingan.
UD. MAPAN JAYA yang terletak di Jln. Abdul Rachman No. 103 Pabean, Sedati-
Sidoarjo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi meubel yang
memproduksi pintu, kusen, dan jendela yang berbahan baku kayu dan aluminium. UD
MAPAN JAYA ini hanya memproduksi berdasarkan pesanan (make-to-order) dari
konsumen dengan banyak variasi tipe produk. Dari banyaknya variasi tipe produk tersebut,
penelitian ini hanya berfokus pada produk yang memiliki banyak permintaan yang selalu
meningkat pada setiap bulannya. Kekurangan permintaan tersebut dipengaruhi oleh faktor-
faktor perusahaan dimana tenaga kerja dari perusahaan tersebut kurang untuk memenuhi
permintaan yang melonjak, sehingga perusahaan harus tetap dapat memenuhinya dengan
cara disubkontrakkan ke perusahaan lain. UD Mapan Jaya saat ini hanya memiliki tenaga
kerja di lantai produksi berjumlah 7 orang. Dimana jam kerja karyawan hanya satu shift
yaitu regular time (waktu harian) dengan waktu kerja satu hari selama 7 jam, satu minggu
selama 6 hari kerja.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kebutuhan waktu kerja yang
lebih baik untuk memenuhi permintaan produksi studi kasus di UD. Mapan Jaya. Dengan
diharapkan dapat bermanfaat untuk perusahaan sehingga masalah dalam perusahaan
tersebut dapat diatasi.

TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengukuran Waktu Kerja
Pengukuran waktu kerja adalah metode penerapan keseimbangan antara kegiatan
manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. Untuk menghitung
waktu baku (standart time) penyelesaian pekerjaan guna memilih alternative metode kerja
terbaik, maka perlu diterapkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik pengukuran kerja (work
measurement atau time study) (Wignjosoebroto, 2006). Metode pengukuran waktu kerja
dengan jam henti sangat baik digunakan untuk mengukur suatu pekerjaan yang
berlangsung secara singkat dan berulang-ulang (repetitive). Hasil pengukuran kerja dapat
digunakan untuk memperoleh waktu baku serta output standart yang nantinya dapat
digunakan untuk melakukan perencanaan produksi (Sutalaksana dkk, 2006).

Tabel 1. Langkah – Langkah Penentuan Pengukuran Waktu Kerja


No Langkah Rumus
1. Menghitung waktu rata-rata dari setiap elemen kerja:
X =
1. Menghitung standart deviasi
( X)
δ=√

2. Menghitung berapa besarnya tingkat ketelitian


1. Uji Keseragaman Data
S=
3. Menghitung tingkat kepercayaan
CL = 100% - S
4. Menentukan Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah
(BKB)
BKA = X + k.δ
BKB = X – k.δ

Uji Kecukupan Data √


2. N’ =
Tabel 2. Performance Rating
3. Performance Rating SKILL EFFORT
+0.15 A1 Superskill +0.13 A1 Superskill
No Langkah Rumus
+0.13 A2 +0.12 A2
+0.11 B1 Excellent +0.10 B1 Excellent
+0.08 B2 +0.08 B2
+0.06 C1 Good +0.05 C1 Good
+0.03 C2 +0.02 C2
0.00 D Average 0.00 D Average
-0.05 E1 Fair -0.04 E1 Fair
-0.10 E2 -0.08 E2
-0.16 F1 Poor -0.12 F1 Poor
-0.22 F2 -0.17 F2
CONDITION CONSISTENCY
+0.06 A Ideal +0.04 A Ideal
+0.04 B Excellent +0.03 B Excellent
+0.02 C Good +0.01 C Good
0.00 D Average 0.00 D Average
-0.03 E Fair -0.02 E Fair
-0.07 F Poor -0.04 F Poor
Sumber: (Wignjosoebroto S, 2006)
4. Penetapan Waktu Normal Ws = X . PR
-personal allowance
5. Penetapan Waktu Longgar -fatigue allowance
-delay allowance
6. Menghitung Waktu Standar Ws = Wn x
7. Menghitung Output Standart Output Standart =

b. Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi adalah pernyataan rencana produksi ke dalam bentuk agregat.
Perencanaan ini merupakan alat komunikasi antara manajemen (top management) dan
manufaktur. Disamping itu juga, perencanaan produksi merupakan pegangan untuk
merancang jadwal induk produksi (Ginting R; 2007).

c. Biaya Produksi
Jenis biaya yang ditimbulkan dan cara biaya ini diklasifikasikan akan tergantung
pada jenis organisasi yang bersangkutan.
1. Biaya dalam hubungan dengan produk
a. Biaya fabrikasi (manufacturing cost). Biaya fabrikasi meliputi tiga elemen dasar
untuk menentukan harga pokok produksi yaitu: bahan baku langsung (direct
material), tenaga kerja langsung (direct labor), dan overhead pabrik
(manufacturing overhead).
b. Biaya komersial. Pada umumnya meliputi biaya pemasaran dan administrasi.
2. Biaya dalam hubungan dengan volume kegiatan
a. Biaya tetap (fixed cost), yaitu biaya yang jumlah keseluruhannya tetap dalam
kisaran keluaran yang relevan.
b. Biaya variable (variable cost), yaitu biaya variabel yang berubah totalnya menurut
hubungan langsung dengan perubahan tingkat produksi perusahaan.
c. Biaya semi-variabel (mixed cost), adalah biaya yang mengandung elemen biaya
variabel maupun biaya tetap (Rangkuti, 2012).

d. Perencanaan Agregrat Dengan Metode Transportasi


Perencanaan agregrat merupakan salah satu metode dalam perencanaan produksi.
Dengan menggunakan perencanaan agregat maka perencanaan produksi dapat dilakukan
dengan menggunakan satuan produk pengganti sehingga keluaran dari perencanaan
produksi dinyatakan dalam tiap jenis produk (individual produk), (Nasution, 2008).
Pada metode transportasi ini seringkali digunakan dalam proses determinasi
perencanaan minimasi biaya untuk pengiriman suatu barang dari sejumlah sumber ke
sejumlah tujuan (Rangkuti F, 2012).

Metodologi penelitian
Metodologi penelitian merupakan gambaran secara utuh mengenai tahapan dan
urutan pengerjaan dalam penelitian. Gambar 1 merupakan metodologi penelitian yang
terdiri atas tiga tahap antara lain identifikasi dan perumusan masalah, pengumpulan dan
pengolahan data, serta analisis perbandingan biaya.

Preliminary Reseacrh Cost


Literature Study Analysis
study

Gambar 1. Metodologi Penelitian

a. Tahap preliminary literature study dilakukan identifikasi dan perumusan masalah.


b. Tahap research study dilakukan pengumpulan dan pengolah data menggunakan
pengukuran waktu kerja dengan metode stopwatch time study dan perencanaan
agregrat dengan metode transportasi.
c. Tahap cost analysis dilakukan analisis perbandingan biaya.

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan observasi yang dilakukan secara langsung diperusahaan, berikut
merupakan data – data produk pintu triplek dan pintu panil:

Tabel 3. Data Pengukuran Waktu Kerja Tiap Operasi Pintu Triplek (menit)
No. Pengukuran Pemotongan Penyerutan Pengepresan Penghalusan
1 3.58 6.15 12.89 70.45 15.4
2 3.55 6.21 12.99 70.4 15.37
3 3.5 6.2 13 70.37 15.45
No. Pengukuran Pemotongan Penyerutan Pengepresan Penghalusan
4 3.5 6.17 13.07 70.31 15.39
5 3.59 6.15 13.09 70.45 15.35
6 3.52 6.2 12.98 70.43 15.44
7 3.48 6.21 13.1 70.37 15.4
8 3.47 6.17 12.78 70.35 15.38
9 3.5 6.15 12.87 70.44 15.35
10 3.52 6.2 12.94 70.41 15.43
11 3.5 6.21 13 70.4 15.39
12 3.48 6.18 13.05 70.46 15.37
13 3.46 6.18 13.1 70.35 15.45
14 3.39 6.2 12.88 70.45 15.4
15 3.51 6.16 12.96 70.35 15.39
16 3.54 6.17 13 70.4 15.36
17 3.5 6.2 13.02 70.43 15.35
18 3.48 6.18 12.9 70.38 15.37
19 3.54 6.15 13 70.4 15.4
20 3.55 6.15 12.97 70.39 15.44
21 3.5 6.18 13.05 70.42 15.45
22 3.52 6.21 13.1 70.4 15.4
23 3.47 6.19 13.08 70.45 15.35
24 3.45 6.17 13 70.39 15.39
25 3.5 6.2 12.86 70.4 15.42
26 3.52 6.18 12.85 70.39 15.43
27 3.55 6.15 12.93 70.41 15.35
28 3.49 6.16 13.05 70.42 15.39
29 3.5 6.2 13.1 70.36 15.45
30 3.52 6.16 13 70.45 15.37
∑x 105.18 185.39 389.61 2112.08 461.88
x 3.50 6.17 12.99 70.41 15.40

Tabel 4. Data Pengukuran Waktu Kerja Tiap Operasi Produk Pintu Panil (menit)

Pembentukan
No. Pengukuran Pemotongan Penyerutan Pelubangan Penghalusan
Profil
1. 7.11 14.05 24.45 15.16 17.58 30.55
2. 7.15 13.98 24.38 15.08 17.5 30.52
3. 7.16 14.04 24.35 15.1 17.52 30.49
4. 7.1 13.9 24.37 15.15 17.55 30.5
5. 7.04 13.92 24.48 15.09 17.49 30.49
6. 7.08 13.95 24.44 15.13 17.47 30.44
7. 7.11 14.03 24.4 15.19 17.5 30.49
8. 7.09 14.05 24.35 15.1 17.49 30.52
9. 7.16 14.1 24.39 15.07 17.46 30.47
10 7.18 14.07 24.46 15.15 17.52 30.53
11. 7.09 14 24.47 15.18 17.54 30.54
12. 7.1 14 24.38 15.09 17.5 30.5
13. 7.07 13.98 24.4 15.07 17.5 30.5
14. 7.15 14.02 24.35 15.15 17.52 30.47
15. 7.14 14.1 24.34 15.18 17.49 30.42
16. 7.13 14.08 24.38 15.07 17.47 30.45
17. 7.1 13.99 24.41 15.1 17.5 30.48
18. 7.08 13.92 24.46 15.12 17.52 30.5
19. 7.04 14 24.4 15.07 17.53 30.53
20. 7.1 14.05 24.35 15.14 17.5 30.57
21. 7.16 14.08 24.45 15.1 17.57 30.49
22. 7.13 14.1 24.42 15.18 17.58 30.45
23. 7.15 13.95 24.47 15.07 17.55 30.5
24. 7.18 13.98 24.4 15.11 17.51 30.54
25. 7.12 14 24.38 15.17 17.49 30.49
26. 7.07 13.94 24.4 15.09 17.48 30.45
27. 7.06 13.92 24.36 15.1 17.5 30.5
28. 7.1 14 24.41 15.13 17.54 30.54
29. 7.1 14.03 24.45 15.08 17.57 30.49
30. 7.14 14.1 24.35 15.1 17.55 30.5
∑x 213.39 420.33 732.1 453.52 525.49 914.91
x 7.12 14.01 24.40 15.11 17.51 30.49

Berdasarkan perhitungan waktu pada tabel 3 dan 4 maka dapat dilakukan uji keseragaman
data, uji kecukupan data, waktu normal, waktu standar, output standar seperti pada tabel
5,6,7,8,9,10,11,12,13 seperti dibawah :

Tabel 5. Hasil Uji Keseragaman Data Pintu Triplek


Elemen Kerja X Δ S CL k BKA BKB
Pengkuran 3,50 0,040 1,1% 98,9% 2 3,58 3,42
Pemotongan 6,17 0,074 1,1% 98,9% 2 6,31 6,02
Penyerutan 12,99 0,086 0,6% 99,4% 3 13,25 12,73
Pengepresan 70,41 0,037 0,5% 99,5% 3 71,52 69,30
Penghalusan 15,40 0,034 0,2% 99,8% 3 15,50 15,30

Tabel 6. Hasil Uji Keseragaman Data Pintu Panil


Elemen Kerja X Δ S CL k BKA BKB
Pengkuran 7,12 0.039 0,5% 99,5% 3 7,23 7,00
Pemotongan 14,01 0,060 0,4% 99.6% 3 14,19 13,83
Penyerutan 24,40 0,042 0,1% 99,9% 3 24,52 24,27
Pelubangan 15,11 0,039 0,2% 99,85 3 15,22 15,01
Pembuatan Profil 17,51 0,033 0,1% 99,9% 3 17,60 17,42
Penghalusan 30,49 0,035 0,1% 99,9% 3 30,59 30,38

Tabel 7. Hasil Uji Kecukupan Data Pintu Triplek


Elemen Kerja N N’ Keterangan
Pengkuran 30 0,64 Cukup
Pemotongan 30 0,05 Cukup
Penyerutan 30 0,58 Cukup
Pengepresan 30 0,76 Cukup
Penghalusan 30 0,19 Cukup

Tabel 8. Hasil Uji Kecukupan Data Pintu Panil


Elemen Kerja N N’ Keterangan
Pengkuran 30 0,46 Cukup
Pemotongan 30 0,37 Cukup
Penyerutan 30 0,18 Cukup
Pelubangan 30 0,22 Cukup
Pembentukan Profil 30 0,17 Cukup
Penghalusan 30 0,11 Cukup

Tabel 9. Hasil Perhitungan Waktu Normal untuk Pintu Triplek


Elemen Kerja X PR Wn (menit)
Pengukuran 3.50 1.19 4.1650
Pemotongan 6.17 1.13 6.9721
Penyerutan 12.99 1.19 15.4581
Pengepresan 70.41 1.16 81.6556
Penghalusan 16.40 1.14 18.696
Tabel 10. Hasil Perhitungan Waktu Normal untuk Pintu Panil
Elemen Kerja X PR Wn (menit)
Pengkuran 7.12 1.19 8.4728
Pemotongan 13.97 1.13 15.7861
Penyerutan 24.40 1.15 28.0600
Pelubangan 15.11 1.16 17.5276
Pembentukan Profil 17.51 1.19 20.8369
Penghalusan 30.49 1.14 34.7586

Tabel 11. Hasil Perhitungan Waktu Standar Pintu Triplek


Elemen Kerja Wn Allowance Ws (menit)
Pengukuran 4.1650 5.9% 4.426142
Pemotongan 6.9721 7.1% 7.504952
Penyerutan 15.4581 5,9% 16.42731
Pengepresan 81.6556 7.1% 87.91776
Penghalusan 18.696 9.5% 20.65856
Total 136,93

Tabel 12. Hasil Perhitungan Waktu Standar Pintu Panil


Elemen Kerja Wn Allowance Ws (menit)
Pengukuran 8.4728 5.9% 9.004038
Pemotongan 15.7861 7.1% 18.99257
Penyerutan 28.0600 5.9% 29.81934
Pelubangan 17.5276 5.9% 19.62657
Pembentukan Profil 20.8369 8.3% 24.7229
Penghalusan 34.7586 9.5% 38.40729
Total 140,57

Tabel 13. Hasil Output Standar Pintu Triplek dan Pintu Panil
Output Standar (unit)
Periode Hari Kerja
Pintu Triplek Pintu Panil
September 2017 24 48 48
Oktober 2017 26 52 52
November 2017 26 52 52
Desember 2017 24 48 48
Januari 2018 26 52 52
Februari 2018 23 46 46

Berdasarkan hasil perhitungan output standar pada tabel 13. maka data permintaan
akan dikalikan dengan output standar sehingga dapat diperoleh data kebutuhan jam kerja
seperti pada tabel 14,15 dan 16.
Tabel 14. Data Kebutuhan Jam Kerja Pintu Triplek dan Pintu Panil
Kebutuhan (unit) Kebutuhan (Jam-Orang) Total
Periode
Pintu Triplek Pintu Panil Pintu Triplek Pintu Panil (Jam-Orang)
September 2017 345 120 787 283 1070
Oktober 2017 245 110 559 259 818
November 2017 360 150 707 353 1060
Desember 2017 475 115 1083 271 1354
Januari 2018 498 130 1136 306 1442
Februari 2018 515 113 1175 266 1441
Total 8117
Tabel 15. Data Jam Kerja Reguler
Jam Kerja Bulanan (Jam-
Periode Hari Kerja (Hari/Bulan) Jam Kerja (Jam/Hari)
Orang)
September 2017 24 7 168
Oktober 2017 26 7 182
November 2017 26 7 182
Desember 2017 24 7 168
Januari 2018 26 7 182
Februari 2018 23 7 161
Total 1043

Jumlah Kebutuhan Tenaga Kerja untuk proses pengerjaan pintu triplek:

= 7,78 orang = 7 Reguler Time + Over Time atau 8 Reguler Time


Alternatif 1: Jika digunakan 7 orang pekerja, akan timbul biaya lembur. Dengan
kebutuhan jam lembur adalah = 8117 – 7 (1043) = 816 jam-orang
Alternatif 2: Jika digunakan 8 orang pekerja, maka akan terjadi pemborosan biaya tenaga
kerja yang undertime. Dengan jam kerja yang tidak terpakai adalah
= 8 (1043) – 8117 = 227 jam-orang
Maka digunakan tenaga kerja 7 orang.

Tabel 16. Data Perhitungan Kapasitas Jam Kerja Pintu Triplek dengan Tenaga Kerja 7
Orang Pekerja
Jam Kerja Jam Kerja Kapasitas Reguler Kapasitas Lembur
Periode Hari Kerja
Reguler Lembur (Jam-Orang) (Jam-Orang)
September2017 24 7 2 1176 336
Oktober 2017 26 7 2 1274 468
November2017 26 7 2 1274 468
Desember2017 24 7 2 1176 432
Januari 2018 26 7 2 1274 468
Februari 2018 23 7 2 1127 414
Berdasarkan pada tabel 14, 15, dan 16 didapatkan hasil perencanaan menggunakan
metode transportasi dengan Horison seperti pada tabel 17, dan 18.

Untuk membuat perencanaan agregrat ini, menggunakan satuan agregrat jam-orang.


Adapun biaya-biaya yang terkait sebagai berikut:
Biaya reguler time : 75.000 = Rp 10.714,-/ jam-orang.
7
Biaya over time : Rp 12.000,-/jam-orang.
Tabel 17. Tabel Transportasi dengan Horisen Perencanaan 6 Bulan Produk Pintu Triplek
dan Pintu Panil dengan Tenaga Kerja 7 Orang
1 2 3 4 5 6
Kebutuha
RT OT RT OT RT OT RT OT RT OT RT OT
Periode n Jam-
33 46 46
Orang 1176 1274 1274 1176 432 1274 468 1127 414
6 8 8
K 1070
Rp.
Septemb
1070 B 10.71
er 2017
4
R 1070
K 818
Rp.
Oktober
818 B 10.71
2017
4
R 818
K 1060
Rp.
Novembe
1060 B 10.71
r 2017
4
R
K 1176 178
Rp. Rp.
Desembe
1354 B 10.71 12.00
r 2017
4 0
R 1176 178
K 1274 168
Rp. Rp.
Januari
1442 B 10.71 12.00
2018
4 0
R 1274 168
K 1127 314
Rp. Rp.
Februari
1441 B 10.71 12.00
2018
4 0
R 1127 314
R
1070 818 1060 1176 1274 1127
Total Perencanaan T
Akhir O
178 168 314
T

Tabel 18. Data Biaya Perencanaan Produksi Pintu Triplek selama 6 Bulan dengan Tenaga
Kerja 7 Orang
Periode Kebutuhan Jam-Orang Reguler Time Over Time Biaya (Rupiah)
September 2017 1070 1070 (10.147) - 10.857.290
Oktober
818 818 (10.147) - 8.764.052
2017
November 2017 1060 1060 (10.147) 11.356.840
-
1176 (10.147) 12.599.664
Desember 2017 1354
178 (12.000) 2.136.000
Januari 1274 (10.147) 13.649.636
1442
2018 168 (12.000) 2.016.000
Februari 1127 (10.147) 12.074.678
1441
2018 314 (12.000) 3.768.000
69.302.160 7.920.000
77.222.160
Total Biaya Perencanaan Tenaga Kerja

Untuk biaya produksi yang ada diperusahaan sendiri untuk masing-masing produknya
adalah sebagai berikut:
Pintu Triplek : 80x200cm = Rp 506.616,-/ unit
82x210cm = Rp 538.618,-/ unit
Pintu Panil : 82x210cm = Rp 891.872,-/ unit

Berdasarkan pada tabel 17 dan 18 maka perencaan produksi untuk 6 bulan dapat
dilihat pada tabel 19 dan 20.

Tabel 19. Data Total Biaya Perencanaan Produksi Pintu Triplek Selama 6 Bulan dengan
Waktu Lembur
Permintaan Biaya Produksi
Pintu Triplek 80x200cm Pintu Triplek 82x210cm Pintu Triplek 80x200cm Pintu Triplek 82x210cm
Periode
Reguler Reguler
Realisasi Kekurangan Realisasi Kekurangan Over Time Over Time
Time Time
September
120 8 160 57 60.793.920 4052.928 86.178.880 30.701.226
2017
Oktober
90 5 100 50 45.595.440 2.533.080 53.861.800 26.930.900
2017
November
110 40 170 40 55.727.760 20.264.640 91.565.060 21.544.720
2017
Desember
150 80 150 45 75.992.400 40.529.280 80.792.700 24.237.810
2017
Januari
250 75 150 23 126.654.000 37.996.200 80.792.700 12.388.214
2018
Februari
250 65 150 50 126.654.000 32.930.040 80.792.700 26.930.900
2018
Total Biaya Produksi
491.417.520 138.306.168 473.983.840 142.733.770

Tabel 20. Data Total Biaya Perencanaan Produksi Pintu Triplek Selama 6 Bulan dengan
Waktu Lembur
Permintaan Biaya Produksi
Periode Pintu Panil 82x210cm Pintu Panil 82x210cm
Realisasi Kekurangan Reguler Time Over Time
September 2017 57 63 50.836.704 56.187.936
Oktober 2017 65 45 57.971.680 40.134.240
November 2017 63 87 56.187.936 77.592.864
Desember 2017 60 55 53.512.320 49.052.960
Januari2018 55 75 49.052.960 66.890.400
Februari 2018 61 52 54.404.192 46.377.344
Total Biaya Produksi 321.965.792 336.235.744

Dari hasil perhitungan menggunakan metode transportasi, maka biaya rencana


produksi untuk 6 bulan ke depan dapat diketahui untuk menghadapi peningkatan
permintaan dan untuk memberikan alternatif produksi selain subkontrak yang selama ini
digunakan perusahaan.

Adapun alternatif yang dipilih adalah dengan penggunaan waktu lembur / over time
dengan biaya total produksi untuk produk pintu triplek selama 6 bulan senilai Rp
1.402.885.618,- dan untuk pintu panil selama 6 bulan senilai Rp 663.423.696,- . Data hasil
perhitungan perencanaan produksi tersebut akan digunakan untuk perbandingan hasil
dengan perencanaan produksi oleh perusahaan.
Perusahaan saat ini memiliki 7 orang tenaga kerja untuk proses produksi pintu
triplek dan pintu panil. Perusahaan juga melakukan sub kontrak untuk mengatasi
peningkatan permintaan dengan bahanbaku dikirim dari perusahaan untuk diproduksi pada
perusahaan sub kontraktor. Dengan rincian biaya :

Pintu Triplek :

 Ukuran 80x200cm :
Biaya bahan baku per unit = Rp 184.000,-
Biaya sub kontrak per unit = Rp 450.000,-
Rp 634.000,- / unit.
 Ukuran 82x210cm :
Biaya bahan baku per unit = Rp 216.000,-
Biaya sub kontrak per unit = Rp 450.000,-
Rp 666.000,- / unit.

Pintu Panil :

 Ukuran 82x210cm :
Biaya bahan baku per unit = Rp 432.000,-
Biaya sub kontrak per unit = Rp 500.000,-
Rp 932.000,- / unit.

Pada tabel 21 dan 22 dibawah ini terlampir total biaya untuk perencanaan produksi
dengan menggunakan sub kontrak selama 6 bulan.

Tabel 21. Data Total Perencanaan Produksi Pintu Triplek Selama 6 Bulan dengan Sub
Kontrak
Permintaan Biaya Produksi
Pintu Triplek 80x200cm Pintu Triplek 82x210cm Pintu Triplek 80x200cm Pintu Triplek 82x210cm
Periode
Reguler Reguler Sub
Realisasi Kekurangan Realisasi Kekurangan Sub kontrak
Time Time Kontrak
September
120 8 160 57 76.080.000 5.072.000 106.560.000 37.962.000
2017
Oktober
90 5 100 50 57.060.000 3.170.000 66.600.000 33.300.000
2017
November
110 40 170 40 69.740.000 25.360.000 113.220.000 26.640.000
2017
Desember
150 80 150 45 95.100.000 50.720.000 99.900.000 29.970.000
2017
Januari
250 75 150 23 158.500.000 47.550.000 99.900.000 15.318.000
2018
Februari
250 65 150 50 158.500.000 41.210.000 99.900.000 33.300.000
2018
614.980.000 173.082.000 586.080.000 176.490.000
Total Biaya Produksi
Tabel 22. Data Total Biaya Perencanaan Produksi Pintu Triplek Selama 6 Bulan dengan
Sub Kontrak
Permintaan Biaya Produksi
Periode Pintu Panil 82x210cm Pintu Panil 82x210cm
Realisasi Kekurangan Reguler Time Sub Kontrak
September 2017 57 63 53.124.000 58.716.000
Oktober 2017 65 45 60.580.000 41.940.000
November 2017 63 87 58.716.000 81.084.000
Desember 2017 60 55 55.920.000 51.260.000
Januari2018 55 75 51.260.000 69.900.000
Februari 2018 61 52 56.852.000 48.464.000
Total Biaya Produksi 336.452.000 351.364.000

Dari hasil perhitungan biaya rencana produksi untuk 6 bulan ke depan dapat
diketahui untuk menghadapi peningkatan permintaan dengan subkontrak yang selama ini
digunakan perusahaan. Adapun biaya total produksi untuk produk pintu triplek selama 6
bulan menggunakan sub kontrak senilai Rp 1.550.632.000,- dan pintu panil senilai Rp
687.816.000,-
Dengan selisih total biaya perencanaan produksi adalah sebagai berikut:

 Perencanaan pintu triplek


= Rp 1.550.632.000,- - Rp 1.402.885.618
= Rp 147.746.382,-

 Perencanaan pintu panil


= Rp 687.816.000,- - Rp 663.423.696,-
= Rp 24.392.304,-

Alternatif perencanaan produksi dengan menggunakan waktu lembur lebih


menguntungkan perusahaan karena memiliki biaya produksi yang lebih minimal daripada
menggunakan sub kontrak. Dengan total biaya produksi untuk pintu triplek senilai Rp
1.402.885.618,- dan pintu panil senilai Rp 663.423.696,-.

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka waktu kerja yang diperlukan
untuk memenuhi permintaan di UD. Mapan Jaya Sidoarjo adalah menggunakan 7 orang
pekerja dengan waktu lembur dengan strategi perencanaan produksi untuk 6 bulan ke
depan yang lebih menguntungkan daripada perencanaan produksi yang selama ini
dilakukan oleh perusahaan dengan sub kontrak karena memiliki biaya produksi yang lebih
minimal. untuk hasil total biaya produksi untuk pintu triplek = Rp 1.402.885.618,- dan
pintu panil = Rp 663.423.696,-. Dengan selisih biaya produksi untuk pintu triplek adalah
Rp 147.746.382,- lebih murah dibandingkan dengan biaya produksi menggunakan sub
kontrak. Dan untuk pintu panil memiliki selisih biaya Rp 24.392.304,- lebih murah
dibandingkan dengan menggunakan sub kontrak. Pada peneliti selanjutnya diharapkan
memperhitungkan alternatif perencanaaan lain untuk memenuhi permintaan produksi.

DAFTAR PUSTAKA
Anugerah, Renty & Devi, Melissa. 2005. Pendekatan Program Linier dalam Perencanaan
Tenaga Kerja Pada Dept. Head Analize Di Pt. Indonesia Epson Industri, hal 255-
266.
Fahni, M.A.K. 2007. Analisa Jumlah Tenaga Kerja Produksi untuk Memenuhi Target:
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Surabaya.
Ginting, Rosani. 2007. Sistem Produksi, Cetakan pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Murdhani, Edwin. 2008. Analisa perhitungan Waktu Baku serta Jumlah Tenaga Pekerja
Guna Meningkatkan Kapasitas Produksi: Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya,
Surabaya.
Nasution, Hakim Arman. 2008. Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Edisi Pertama,
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rangkuti, Freddy. 2012. Studi Kelayakan Bisnis dan Investasi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Sutalaksana dkk. 2006. Teknik Perancangan Sistem Kerja, Bandung: Institut Teknologi
Bandung.
Wignjosoebroto, Sritomo. 2006. Ergonomi, Studi Gerak Dan Waktu: Teknik Analisis
Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja, Surabaya: Guna Widya.

Anda mungkin juga menyukai