Anda di halaman 1dari 25

ABSTRAK

jam henti, sampling kerja dan waktu jam henti melakukan pengukuran
yang sama, yaitu pengukuran secara langsung di tempat berjalanya pekerjaan.
Perbedaanya yaitu sampling kerja dengan cara jam henti adalah bahwa pada
sampling kerja, pengamat tidak terus menerus berada di tempat pekerjaan
melainkan hanya pada saat-saat pada waktu yang ditentukan secara acak sedangkan
pada pada jam henti pengamatan harus terus berada di tempat kerja. pembahasan
pada modul work sampling kita membahas mengenai produktivitas kerja pada
seorang kasir di Indomaret yang beralamatkan di Jalan Raya Cerme Lor. kegiatan
yang diamati adalah apakah kasir tersebut dalam keadaan bekerja atau dalam
keadaan menganggur, kali ini berguna untuk mengetahui prokdutivitas dan non-
produktivitas dari pekerja tersebut dilakukan pengamatan yang dilakukakan pada
satu pekerja dan dilakukan selama lima hari. Dalam 5 hari tersebut kami amati pada
tanggal 8, 10, 14, 17 dan 18 Desember 2017 pada jam 07.00 – 15.00. Dalam
pengamatan didapatkan total data pengamatan sebanyak 100 kali pengamatan
dimana angka produktif kasir tersebut 80 kali atau sebesar 80% dan non produktif
sebanyak 19 kali atau 20% dan dengan jumlah pengamatan yang sudah mencukupi.
Waktu baku yang dihasilkan dari pengamatan selam 5 hari didapatkan nilai 19.20
menit / orang.

Kata Kunci : Non Produktif, Pengamatan, Produktif, Produktivitas, Sampling


kerja.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia industri ini mengalami perkembangan yang cukup pesat ditandai


dengan banyaknya pelaku usaha yang berkembang baik barang atau jasa.
Perkembangan ini juga diimbangi dengan besarnya daya saing yang juga membuat
pelaku usaha mengimbangi kualitas dari produknya. Sampling pekerjaan (work
sampling) merupakan teknik yang dapat digunakan untuk menghitug seberapa besar
operatr produktif atau tidak, sehinga pelaku usaha dapat melihat kualitas kerja
operator dari hasil yang didapat mengunakan sampling pekerjaan. Teknik sampling
pekerjaan (work sampling) dapat menghitung presentasi kerja operator. Dengan
mengaplikasikan teori-teori yang terdapat dalam sampling pekerjaaan didunia kerja
sesuai dengan permasalahan yang dihadapi yaitu salah satunya untuk menemukan
presentasi produktif dan non produktif.

1.2 Tujuan Praktikum

1. Memperkenalkan kepada praktikm tentang metode ampling kerja sebagai alat


yang efektif menentukan kelonggaran (allowance time) diperlukan penetapan
waktu baku.
2. Melatih praktikan didalam memberikan pengalam praktis untuk melaksanakan
kegiatan pengukuran kerja dengan pemahaman penguasaan materi mengenai
sampling kerja.
3. Motivasi praktikan agar mau untuk selanjutnya melaksanakan kegiatan-
kegiatan pengukuran dan penelitian kerja khususnya dalam upaya
meningkatkan efektifitas, efisiensi dan produktifitas kerja.

1.3 Objek Pengamatan

Nama : Via Rochimah

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 22 Tahun
Peralataan yang digunakan : Komputer, Mouse, Keyboard, Scan Barcode,
Produk

Deskripsi : Operator melayani customer yang membeli di


Indomaret tersebut dan menata barang serta mengecek tanggal expired pada produk
yang ada di etalase.

1.4 Rumusan Masalah

1. Seberapa besar produktifitas dari pekerja ?


2. Seberapa besar ratio delay pekerja ?
3. Berapakah jumlah pengamatan yang harus dilakukan untuk setiap sampling
kerja (N’) ?
4. Barapa Nilai waktu baku dari pengamatan yang telah dilakukan ?
1.5 Flowchart

Mulai

Menentukan tempat Operator yang


akan diamati

Menentukan Hari dan tanggal

Menyiapkan Alat-Alat Pengamatan

Pengamatan Terhadap salah satu Operator

Menentukan Menentukan Non-


Prokduktivitas Prokduktivitas

PENGOLAHAN DATA

Analisis Data

Kesimpulan dan Saran

Pembuatan Laporan Praktikum

Finish

1.1 Gambar Diagram Alir Metodologi


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Analisis Sampling Kerja (Work Sampling)

Sampling kerja atau sering disebut sebagai Work Sampling, Ratio Delay
Study atau Random Observation Methode adalah salah satu teknik untuk
mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktifitas kerja dari mesin, proses
atau pekerjaan atau operator. Pengukuran kerja dengan cara ini juga
diklasifikasikan sebagai pengukuran kerja secara langsung. Kerja pelaksanaan
kegiatan pengukuran harus dilakukan secara langsung ditempat kerja yang diteliti
(wignjosebroto, 1989).

Metode sampling kerja dikembangkan berdasarkan hukum probilitas atau


sampling. Oleh karena itu pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti tidak perlu
dilaksanakan secara menyeluruh (populasi) melainkan cukup dilakukan secara
mengambil sampel pengamatan yang diambil secara acak atau (random)
(wignjosebroto, 1989).

Suatu sampel yang diambil secara random dari suatu grup populasi yang
besar akan cenderung memiliki pola distribusi yang sama seperti yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Apabila sampel yang dimiliki cukup besar, maka karakteristik
yang diiliki oleh sampel tersebut tidak akan auh berbeda dibandingkan dengan
karakteristik populasinya. (wignjosebroto, 1989).

Sampel dari work sampling berupa waktu pengamatan pada jam tertentu.
Jam pengamatan didapatkan dari bilangan random yang salah satunya bias
didapatkan dari Ms Excel.

Banyaknya pengamatan yang harus dilaksanakan dalam kegiatan sampling


kerja dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu :

1. Tingkat Kepercayaan (confidence level)


2. Tingkat Ketelitian (Degree of Accuracy)

2.1.1 Uji Keseragaman Data

Untuk mengolah data dalam sampling kerja, perlu dilakukan beberapa tahap seperti
dibawah ini:

1. Presentase kegiatan produktif

Adapun untuk mencari hasil dari uji keseragaman data, dapat menggunakan
rumus dibawah ini:
produktif
Pn = jumlah pengamatan

2. Presentase Terjadinya Kejadian Rata - rata

p1+ P2 +P3 +P4+P5


p̅ =
5

3. Batas Kontrol

Lalu untuk menghitung batas kontrol atas dan batas kontrol bawah dapat
memakai rumus dibawah ini:

̅+(1− ̅̅̅
p p)
BKA = p̅ + 3√ N

̅+(1− ̅̅̅
p p)
BKB = p̅ - 3√ N

Dengan :

p̅ = Presentase terjadinya kejadian rata – rata

N = Total pengamatan

BKA = Batas Kontrol Atas

BKB = Batas Kontrol Bawah


2.1.2 Uji Kecukupan Data

Diasumsikan bahwa terjadinya keadaan operator atau sebuah fasilitas yang


akan menganggur (idle) atau produktif mengikuti pola distribusi normal, maka
jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan dapat dicari didasarkan
formulasi sebagai berikut (Wignjosoebroto, 2008):

N’ = K2 (1-p)
S2p

Keterangan:

P = prosentase kejadian yang diamati (prosentase produktif) dalam angka desimal.


Dalam praktikum kali ini P yang digunakan P produktif.

K = konstanta yang besarnya tergantung tingkat kepercayaan yang diambil.

S = tingkat ketelitian yang dikehendaki dalam angka desimal.

N’ = jumlah pengamatan yang harusnya dilakukan untuk sampling kerja.

Dengan:

Tingkat kepercayaan (K) diasumsikan 95% ≈ 2

Tingkat ketelitian (S) diasumsikan 10% ≈ 0,1

Secara garis besar metode sampling kerja ini dapat digunakan untuk
(Wignjosoebroto, 2008):

1. Mengukur Ratio Delay dari sejumlah mesin,operator/karyawan atau fasilitas


kerja lainya.
2. Mendapat performance level dari seseorang selama waktu kerja berdasarkan
waktu-waktu dimana orang itu beerja atau tidak bekerja,terutama sekali untuk
pekerjaan manual.
3. Menentukan waktu baku untuk suatu proses operasi kerja,apabila data yang
diambil didapat N’ ≤ N maka data sudah cukup,jika N > N’ maka perlu
tambahan dat sebanyak selisih antara N’ denagn N(N’-N).
2.2 Menghitung waktu baku
1. Waktu Normal

Tabel 2.1 Tabel Rating Faktor Westing House


Faktor Kelas Lambang Penyesuaian
A1 +0,15
Superskill
A2 +0,13
B1 +0,11
Excellent
B2 +0,08
C1 +0,06
Keterampilan Good
C2 +0,03
(Skill)
Average D 0,00
E1 -0,05
Fair
E2 -0,10
F1 -0,16
Poor
F2 -0,22
A1 +0,13
Superskill
A2 +0,12
B1 +0,10
Excellent
B2 +0,08
C1 +0,05
Good
Usaha (Effort) C2 +0,02
Average D 0,00
E1 -0,04
Fair
E2 -0,08
F1 -0,12
Poor
F2 -0,17
Superskill A +0,06
Excellent B +0,04
Kondisi Kerja
Good C +0,02
(Conditions)
Average D 0,00
Fair E -0,03
Poor F -0,07

Superskill A +0,04
Excellent B +0,03
Konsistensi Good C +0,01
(Consistency) Average D 0,00
Fair E -0,02
Poor F -0,04

Untuk menghitung waktu normal menggunakan persamaan sebagai berikut:

Rating Factor = 1 + WH

Waktu Normal = T x Rating Factor

Total Waktu x Rating Factor x p


Wn =
Jumlah Produk yang dihasilkan

2. Waktu Baku

Untuk menghitung waktu baku pada work sampling dapat menggunakan rumus
pada persamaan di bawah ini :

Wb = Waktu Normal + (Waktu Normal x %allowance)

100%
Waktu Baku (Standart Time) = Waktu Normal x 100%−% 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒

Untuk Menentukan Allowance Operator, Bisa menggunakan Tabel dibawah ini :


Tabel 3.2 Tabel untuk menghitung Allowance
*) = kontras antara warna hendaknya diperhatikan
**) = tergantung juga pada keadaan ventilasi
***) = dipengaruhi juga oleh ketinggian tempat kerja dari permukaan laut dan
keadaan iklim

Catatan : kelonggaran untuk kebutuhan pribadi bagi:


Pria = 0-2,5% dan Wanita = 2-5%
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Pengumpulan Data


Pengamatan di lakukan di INDOMARET cabang Cerme dan Beralamatkan
di Jalan Raya Cerme Lor kecamatan Cerme Kabupaten Gresik.
Nama Operator : Via Rochimah
Umur : 22 Tahun
Waktu Pengumpulan Data : Hari ke-1 = Jumat, 08 Desember 2017
Hari Ke-2 = Minggu, 10 Desember 2017
Hari Ke-3 = Kamis,14 Desember 2017
Hari Ke-4 = Minggu, 17 Desember 2017
Hari Ke-5 = Senin, 18 desember 2017
Pengumpulan data dilakukan pada shift 1, jam kerja Operator selama 8 jam kerja,
pada pukul 07.00 – 15.00 WIB.
Tabel 3.1 Bilangan Random sebelum pengurutan (Acak)
TABEL RANDOM PENGAMATAN HARI KE-
No.
1 2 3 4 5
1. 1034 1479 852 909 1067
2. 790 1151 1169 1318 755
3. 978 1175 1091 842 1241
4. 854 1100 1426 1495 1123
5. 1154 708 987 1216 1372
6. 1028 1101 1436 702 1039
7. 936 1498 1066 1345 982
8. 1396 733 908 1109 1311
9. 810 854 1035 1157 1200
10. 1211 954 1482 1223 1424
11. 1137 1435 1230 1224 1169
12. 1008 1114 1338 1020 700
13. 1372 1101 1287 997 984
14. 1430 1429 1050 1419 832
15. 1292 1301 1408 1107 1207
16. 1069 1101 1413 736 723
17. 886 904 1387 1039 791
18. 1009 885 1417 1411 1322
19. 819 1038 1241 816 1183
20. 731 1017 1279 1240 705

Tabel 3.2 Bilangan Random yang telah di urutkan


TABEL RANDOM PENGAMATAN HARI KE-
No.
1 2 3 4 5
1. 746 721 743 704 711
2. 789 815 786 821 736
3. 920 855 895 873 765
4. 937 864 975 912 774
5. 1060 918 991 917 810
6. 1065 954 1032 1046 841
7. 1086 961 1032 1131 845
8. 1102 1093 1136 1246 856
9. 1108 1127 1201 1247 881
10. 1134 1149 1204 1249 965
11. 1181 1162 1255 1293 973
12. 1186 1253 1266 1331 1009
13. 1230 1271 1287 1366 1038
14. 1340 1279 1333 1372 1092
15. 1346 1281 1357 1418 1103
16. 1361 1330 1383 1435 1263
17. 1446 1339 1390 1469 1371
18. 1448 1363 1461 1479 1402
19. 1453 1406 1466 1484 1450
20. 1469 1431 1476 1485 1460
3.1.1 Peralatan Pengamatan

1. Bulpoint
2. Kertas tabel pengamatan
3. Camera

3.1.2 Prosedur Pengumpulan Data

1. Menentukan tempat pengamatan


2. Meminta izin pada pihak yang bersangkutan
3. Menetukan operator untuk pengamatan
4. Menyiapkan peralatan pengamatan
5. Mengamati kerja operator dengan waktu yang sudah ditetapkan
6. Menentukan kerja produktif dan non produktif operator

3.1.1 Data Pengamatan

Tabel 3.1 Hasil Pengamatan Hari ke-1


Bilangan Jam Tally
No Tally Idle Output Keterangan
Random Kunjung Produktif
1 07.46 07.46 √ 1
2 07.89 08.30 √ -
3 09.20 09.20 √ 4
4 09.37 09.37 √ 3
5 10.60 11.00 √ -
6 10.65 11.05 √ -
7 10.86 11.26 √ -
8 11.02 11.27 √ - Menata Barang
9 11.08 11.28 √ -
10 11.34 11.34 √ -
11 11.81 12.21 √ 10
12 11.86 12.26 √ 2
- Mengecek data
13 12.30 12.30 √
komputer
14 13.40 13.40 √ 8
15 13.46 13.46 √ 5
- Melihat
16 13.61 14.01 √ Expired
produk
17 14.46 14.46 √ -
18 14.48 14.48 √ 1
19 14.53 14.53 √ 2
- Mengecek
20 14.69 15.00 √
uang kasir
TOTAL 15 5 36

Tabel 3.2 Pengamatan Hari ke-2


Bilangan Jam Tally
No Tally Idle Output Keterangan
Random Kunjung Produktif
1 07.21 07.21 √ -
2 08.15 08.15 √ 4
3 08.55 08.55 √ 3
Mengambil
4 08.64 09.04 √ - barang di
gudang
5 09.18 09.18 √ -
6 09.54 09.54 √ 3
7 09.61 10.01 √ 2
8 10.93 11.23 √ -
9 11.27 11.27 √ 1
10 11.49 11.49 √ 4
11 11.62 12.02 √ 2
12 12.53 12.53 √ -
13 12.71 13.11 √ 1
14 12.79 13.19 √ 1
Mengecek
15 12.81 13.21 √ -
Komputer
16 13.30 13.30 √ Mengecek
-
17 13.39 13.39 √ Produk
18 13.63 14.03 √ 4
19 14.06 14.06 √ 1
20 14.31 14.31 √ 4
TOTAL 16 4 27

Tabel 3.3 Hasil Pengamatan Hari ke - 3


Bilangan Jam Tally Tally Keterangan
No Output
Random Kunjung Produktif Idle
1 07.43 07.43 √ 3
2 07.86 08.26 √ 2
3 08.95 09.35 √ 3
4 09.75 10.30 √
5 09.91 10.31 √ Mengecek
-
6 10.32 10.32 √ Produk
7 10.32 10.33 √
8 11.36 11.36 √ 5
9 12.01 12.01 √ 3
10 12.04 12.04 √ -
11 12.55 12.55 √ 1
12 12.66 13.06 √ 0
13 12.87 13.27 √ -
Mengecek
14 13.33 13.33 √ - expired
produk
15 13.57 13.57 √ 1
16 13.83 14.23 √ 2
17 13.90 14.30 √ -
18 14.61 14.51 √ 1
19 14.66 14.55 √ 1
20 14.76 15.00 √ 1
TOTAL 17 3 23

Tabel 3.4 Hasil Pengamatan Hari ke-4


Bilangan Jam Tally Tally Keteranga
No Output
Random Kunjung Produktif Idle n
1 07.04 07.10 √ 1
2 08.21 08.20 √ -
3 08.73 09.15 √
4 09.12 09.16 √ 8
5 09.17 09.17 √
6 10.46 10.46 √ -
7 11.31 11.31 √ -
8 12.46 12.46 √
2
9 12.47 12.47 √
10 12.49 12.49 √ 1
11 12.93 13.30 √
2
12 13.31 13.31 √
13 13.66 14.06 √ 3
14 13.72 14.10 √ 1
15 14.18 14.18 √ -
Mengecek
16 14.35 14.35 √ -
komputer
17 14.69 14.57 √ 4
18 14.79 14.58 √
1
19 14.84 14.59 √
20 14.85 15.00 √ -
TOTAL 15 5 23
Tabel 3.5 Hasil Pengamatan hari ke – 5
Bilangan Tally
No Jam Kunjung Tally Idle Output Keterangan
Random Produktif
1 07.11 07.11 √ 2
2 07.36 07.36 √ 2
3 07.65 08.05 √ 1
4 07.74 08.15 √
1
5 08.10 08.16 √
6 08.41 08.41 √ -
7 08.45 08.45 √ 1
8 08.56 08.56 √ 1
9 08.81 09.21 √ 3
Mengecek
10 09.65 10.05 √ -
komputer
11 09.73 10.13 √
1
12 10.09 10.14 √
13 10.38 10.38 √ 2
14 10.92 11.32 √
7
15 11.03 11.33 √
16 12.63 12.63 √ -
17 13.71 14.11 √ - Mengecek
18 14.02 14.12 √ - komputer
19 14.50 14.50 √ 4
20 14.60 15.00 √ 2
TOTAL 18 2 27
3.2 Pengolahan Data

3.2.1 Frekuensi data

Tabel 3.6 Frekuensi data


Kegiatan Jumat Minggu Kamis Minggu Senin Total
Produktif 15 16 17 15 18 80
Non-Produktif 5 4 3 5 2 20
Total Ouput 36 25 23 23 27 134
%produktif 75 80 85 75 90
% delay 25 20 15 35 10

3.2.2 Uji Keseragaman Data

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, maka dapat dilakukan uji


keseragaman data dengan data-data sebagai berikut :

1. Presentase kegiatan produktif

Adapun presentase kegiatan produktif dapat diperoleh dengan menggunakan


persamaan sebagai berikut :

15
P1 = 20 𝑥 100% = 75%

16
P2 = 20 𝑥 100% = 80%

17
P3 = 20 𝑥 100% = 85%

15
P4 = 20 𝑥 100% = 75%

18
P5 = 20 𝑥 100% = 90%

2. Presentase Terjadinya Kejadian Rata-rata

Setelah mendapatkan presentase kegiatan produktif, maka selanjutnya dapat


dicari persentase terjadinya kejadian rata – rata dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut :
p1+ P2 +P3 +P4+P5
p̅ =
5
0.75+0,8+0,85+075+0,9
p̅ =
5
p̅ = 0.81

3. Batas Kontrol

Batas kontrol terbagi menjadi Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol
Bawah (BKB). Berikut perhitungan BKA dan BKB :

0,81+(1−0,81)
BKA = 0,81 + 3√ 100

= 0.81 + 3 (0.1)

= 1,11 atau 11.1%

0,81+(1−0,81 )
BKB = 0.81 - 3√ 100

= 0,81 – 3(0.1)

= 0,51 atau 5.1%

3.2.3 Uji Kecukupan Data

Dengan mengasumsikan Tingkat kepercayaan (K) 95% ≈ 2 dan Tingkat ketelitian


(S) 10% ≈ 0,1

N’ = 22 (1-0,81)
(0,1)2 (0,81)

N’ = 93.8 = 94

Dengan demikian maka data yang diperoleh dinyatakan cukup, dikarenakan hasil
dari data yang dihasilkan N’ < N (94 < 100)
3.2.4 Ratio Delay

Dalam 100 kali pengamatan yang dilakukan selama 5 hari ditemukan


bahwa, ada 80 kali pengamatan yang menunjukkan kondisi operator sedang bekerja
dan 20 kali pengamatan yang menunjukkan operator tidak bekerja.

Sehingga di dapat presentasi produktif 80/100 x 100% = 80% sedangkan


prosentase sisanya merupakan angka idle yaitu 20%. Dari data tersebut jika
ditetapkan waktu standart kerja bagi operator yaitu 8 jam dalam sehari, sedangkan
pengamatan dilakukan selama 5 hari. Sehingga untuk menunjukkan waktu yang di
pakai operator untuk bekerja yaitu sebesar 80% x 40 jam = 32 jam kerja.

3.2.5 Waktu Baku

1. Mencari Waktu Normal

Total Waktu x Rating Factor x p


Wn =
Jumlah Produk yang dihasilkan

Untuk Total waktu = 2400 menit

Jumlah Output yang dihasilkan = 134

Prosentase Produktif = 80/100 x 100% = 80%.

Menghitung Rating Factor :

a. Skill = + 0,06
b. Effort = + 0,05
c. Condition = + 0,04
d. Consistency = + 0,01
= + 0,15
Waktu untuk rating factor : 1 + WH

= 1 + 0.15

= 1.15

Sehingga, waktu normal didapat :

2400 𝑥 1.15 𝑥 80%


Wn =
134
Wn = 16,48 menit / unit

2. Mencari Waktu Baku

Wb = Waktu Normal + (Waktu Normal x %allowance)

Untuk Perhitungan Allowance pada pengamatan :

Tabel 3.7 Perhitungan Allowance


Faktor Contoh Pekerjaan Kelonggaran (%)
Tenaga yang dikeluarkan Bekerja dimeja, 6
berdiri
Sikap Kera Berdiri tegak, ditumpu 1,5
2 Kaki
Pandangan yang Terputus - Putus Merakit Sebuah Alat 2
Kelonggaran untuk Hambatan yang tak Mengobrol, idle 5
terhindarkan
Kelonggaran Untuk kebutuhan Pribadi 2
Total Allowance 16,5%

Sehingga di dapatkan waktu baku :

Wb = 16,48 + (16,48 x 16,5%)

Wb = 19.20 menit
3.3 Analisa Data

Setelah didapat hasil dari pengumpulan dan pengolahan data di atas, maka
selanjutnya adalah analisa yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Uji Keseragaman Data

Tabel 3.8 Hasil Uji Keseragaman Data


OBJEK PENGAMATAN BKA BKB KETERANGAN

Kasir nanda swalayan 11,1 0,51 SERAGAM

Berdasarkan uji keseragaman data yang telah dilakukan, maka didapatkan


nilai BKA yaitu sebesar 11,1 dan nilai BKB yaitu sebesar 0,51, sehingga dapat
dikatakan bahwa data yang diperoleh berada dalam wilayah batas kontrol. Maka
data tersebut dianggap seragam.

2. Uji Kecukupan Data

Tabel 3.9 Hasil Uji Kecukupan Data


OBJEK PENGAMATAN S% K N’ N KETERANGAN

Kasir nanda swalayan 0,1 2 94 100 CUKUP

Dari uji kecukupan data yang telah dilakukan didapatkan bahwa data yang
dibutuhkan adalah 94data, sedangkan pada pengamatan yang dilakukan hanya 100
data yang diambil. Hal ini berarti data yang diambil pada saat pengamatan telah
mencukupi.

3. Ratio Delay

Berdasarkan perhitungan ratio delay dihasilkan bahwa waktu produktif


yang didapat yaitu 80% dan waktu tidak produktif yaitu 20%. Sehingga jam
produktif pada 5 hari pengamatan di dapatkan 32 jam produktif, dan 8 jam tidak
produktif.
4. Presentasi Produktif

Presentasi Produktif yang diperoleh yaitu sebesar 80% . Menunjukkan


bahwa selama dilakukanya pengamatan, operator berada dalam kondisi yang
produktif bila dibandingkan dengan nilai ratio delay yang diperoleh. Hal ini
menunjukkan bahwa selama dilakukakan pengamatan, pekerja sangat produktif.

5. Waktu Baku

Perhitungan waktu normal dilakukan dengan meperhatikan beberapa faktor


penyesuaian dengan mengunakan westinghose sistem. Nilai faktor penyesuaian
yang diperoleh adalah 0,15 dengan rincian sebagai berikut :

1. Skill = + 0,06

Nilai ini dipilih karena operator memiliki skill (kemampuan) yang baik.

2. Effort = + 0,05

Nilai ini dipilih karena operator memiliki usaha yang cukup baik dalam
menyelesaikan pekerjaanya.

3. Condition = + 0,04

Nilai ini dipilih karena operator berada dalam kondisi tempat kerja yang sangat
baik.

4. Consistency = + 0,01

Nilai ini dipilih karena operator memiliki konsistensi yang baik.

Sedangkan untuk menghitung waktu standar atau waktu baku harus ditentukan
terlebih dahulu allowance-nya. Kelonggaran pada pekerja yang harus diberikan
adalah sebesar 16,5% dikarenakan perbadningan dengan keadaan serta erhitungan
kelonggaran sehingga didapatkan total allowance sebesar 16,5%.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Dari hasil produktivitas yang diperoleh dari pengamatan Kasir indomaret di
Jalan Raya Cerme sebesar 80% atau 0,80, sedangkan Idle selama pengamatan yaitu
sebesar 20% atau 0,20. Ratio Delay yang diperoleh dari pengamatan yaitu sebesar
32 jam dalam 5 hari kerja. Sedangkan waktu delay operator yaitu 8 jam untuk 40
jam kerja / 5 hari.

Hasil dari perhitungan, N’ didapatkan hasil 94. Pengamatan yang telah


dilakukan yaitu sebanyak 100 kali pengamatan. Sehingga pengamatan bisa
dikatakan cukup dikarenakan N’ < N.

Dalam Perhitungan dihasilkan untuk uji keseragaman data yaitu sedangkan uji
kecukupan data yaitu untuk BKA 11.1% dan untuk BKB yaitu 5.1%.

Waktu baku yang dihasilkan dari pengamatan selam 5 hari didapatkan nilai
19.20 menit / orang.

3.2 Saran
Sebaiknya untuk peneliti selanjutnya bisa lebih konsisten dalam mengamati
dan lebih teliti dalam pengolahan data.
Serta untuk penentuan lokasi seharusnya mengambil tempat yang mudah
dijangkau oleh semua kelompok.

Anda mungkin juga menyukai