2. EXPONENTIAL SMOOTHING
Sama dengan ‘moving average’
Perbedaan Menggunakan beberapa nilai ‘α’ Dan terdapat beberapa
alternatif hasil perkiraan/ramalan
Contoh : sama dengan Moving Average di atas!
3. REGRESI
Untuk jabatan yang jumlah kebutuhan pegawainya dipengaruhi oleh
suatu variabel/variabel lain. Jika variabel lain tersebut berubah, maka
jumlah kebutuhan pegawai juga berubah.
Harus ada data historis (untuk setiap variabel yang dihitung)
Hasil perkiraan/proyeksi/ramalan bisa sampai 3 periode ke depan saja
CONTOH :
Teller dipengaruhi oleh banyaknya Nasabah
Buruh Mebeulair dgn Sistem Job-Order dipengaruhi oleh banyaknya
Job-Order
Sales Promotion Girl (SPG) produk tertentu (makanan, minuman,
rokok, dsb) dipengaruhi oleh target penjualan
Collector (pada perusahaan finance dan BPR) tergantung banyaknya
nasabah debitur
4. MARKOV MODEL
Untuk jabatan yang menggunakan sistem levelling.
Data historis yang panjang tidak diperlukan. Hanya data tahun kemarin
saja.
Hasil perkiraan/proyeksi/ramalan untuk 1-3 periode ke depan saja
CONTOH :
Bagian Marketing ada 4 level Jabatan : Mgr. Marketing, Wakil Mgr,
Marketing Senior, dan Marketing Junior
Bagian Produksi ada 5 level Jabatan : Mgr. Produksi, Wk. Mgr,
Supervisor, Staf Produksi 2, dan Staf Produksi 1
Bagian Accounting ada 4 level Jabatan : Mgr. Accounting,
Supervisor, Senior Accountant, dan Junior Accountant
Kantor Konsultan Pajak ada 6 level Jabatan : Manajer, Supervisor,
Senior Tax, Junior Tax 3 (J-3), Junior Tax 2 (J-2) dan Junior Tax 1 (J-1)
ANALISIS BEBAN KERJA (ABK)
Dapat digunakan pada Hampir Semua Jabatan
Informasi yang dibutuhkan mencakup :
Nama unit kerja
Nama jabatan
Rincian uraian jabatan
Satuan beban kerja
Norma waktu / Standard Rate of Performance (SRoP)
Target beban kerja / Target Volume Pekerjaan
Prosentase masuk kerja
Waktu penyelesaian pekerjaan
Metoda penghitungan ABK menggunakan rumus berikut :
Keterangan:
KbTk = jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
∑VK = besar volume kerja
%MK = prosentase masuk kerja
WP = waktu penyelesaian kerja
ANALISIS BEBAN KERJA (ABK)
Untuk jabatan struktural / manajerial jarang menggunakan beban kerja
Untuk jabatan non struktural/fungsional dihitung dimulai dengan
menentukan beban kerja dan target beban kerja setiap jabatan.Beban kerja
setiap jabatan dapat dihitung berdasarkan rencana pengembangan
perusahaan.
Bentuk Tabel yang biasa digunakan dalam ABK :
Jabatan :
1. Printing Manajer
2. Printing Supervisor
3. Operator
4. Pembantu Operator
5. Admin Laporan Hasil Kerja
6. Admin Permintaan Bahan Baku
7. Pembantu Admin Permintaan Bahan Baku
ANALISIS BEBAN KERJA (ABK)
= 0,18 O
Menentukan Norma Waktu
Misalkan,
Terdapat 2 orang tenaga kerja menduduki satu jabatan dan
berkerja secara bersama untuk membersihkan 4 unit barang
dalam waktu 10 menit.
Maka norma waktu ditentukan sebagai berikut:
2 Orang x 10 Menit = 4 unit
20 OM = 4 unit
Norma waktu membersihkan 5 OM/unit
TENAGA PRINTING MANAGER (PM)
(UNIT KERJA : PRINTING)
Out put : Laporan Monitoring
210 OM
Diketahui :
VK = 210 OM Keb. Pegawai PM = 210 OM /(90% x 480 M)
% MK = 90% = 0,49 O
WP = diasumsikan 480 menit
Diperoleh = KEBUTUHAN PEGAWAI PM:
TENAGA PRINTING MANAGER (PM)
(UNIT KERJA : PRINTING)
Out put: lap evaluasi kerja mesin
210 OM
Diketahui :
VK = 210 OM
Keb. Pegawai PM = 210 OM /(90% x 480 M)
% MK = 90%
= 0,49 O
WP = diasumsikan 480 menit
Diperoleh = KEBUTUHAN PEGAWAI PM:
Dari uraian sebelumnya, seorang Printing Manager
akan menghasilkan tiga jenis hasil kerja (out put)
dalam sehari, yakni jadwal produksi, laporan
monitoring, dan laporan evaluasi kerja mesin dan
tenaga kerja.
Di dapat indeks masing-masing out put : 0,18 O, 0,49
O, dan 0,49 O. sehingga total 1,16 O ( O = orang)
Sementara yang menduduki jabatan hanya 1 orang ,
dengan demikian bahwa pada jabatan tersebut
tergambar adanya kelebihan kerja sebesar 0,16 poin
dalam sehari.
TENAGA PRINTING SUPERVISOR (PS)
(UNIT KERJA : PRINTING)
Out put: Paket bahan baku
80 OM
Diketahui :
VK = 80 OM Keb. Pegawai PM = 80 OM /(90% x 480 M)
% MK = 90% = 0,18 O
WP = diasumsikan 480 menit
Diperoleh = KEBUTUHAN PEGAWAI PM:
TENAGA PRINTING SUPERVISOR (PS)
(UNIT KERJA : PRINTING)
Out put: Laporan hasil pengawasan
210 OM
Diketahui :
VK = 210 OM
Keb. Pegawai PM = 210 OM /(90% x 480 M)
% MK = 90%
= 0,49 O
WP = diasumsikan 480 menit
Diperoleh = KEBUTUHAN PEGAWAI PM:
TENAGA PRINTING SUPERVISOR (PS)
(UNIT KERJA : PRINTING)
Out put: Lap. Efisiensi Kerja Mesin
120 OM
Diketahui :
VK = 120 OM
Keb. Pegawai PM = 120 OM /(90% x 480 M)
% MK = 90%
= 0,28 O
WP = diasumsikan 480 menit
Diperoleh = KEBUTUHAN PEGAWAI PM:
Terlihat dari hasil analisis beban kerja, seorang Printing
Supervisor yang menghasilkan tiga jenis hasil kerja (out
put) dalam sehari, Laporan Paket Bahan Baku, Laporan
Hasil Pengawasan, dan Laporan Hasil Efisiensi Kerja
Mesin, Di dapat indeks masing-masing out put : 0,18 O,
0,49 O, dan 0,49 O. sehingga total 1,16 O ( O = orang)
Sementara yang menduduki jabatan hanya 1 orang ,
dengan demikian bahwa pada jabatan tersebut tergambar
adanya kelebihan kerja sebesar 0,16 poin dalam sehari.
Operator
TENAGA OPERATOR
(UNIT KERJA : PRINTING)
Out put: Jadwa Kerja Setiap Mesin
320 OM
Diketahui :
VK = 320 OM
Keb. Pegawai PM = 360 OM /(90% x 480 M)
% MK = 90%
= 0,89 O
WP = diasumsikan 480 menit
Diperoleh = KEBUTUHAN PEGAWAI PM:
TENAGA OPERATOR
(UNIT KERJA : PRINTING)
Out put: Laporan produksi
5 OM
350 OM
Diketahui :
VK = 25 OM Keb. Pegawai PM = 350 OM /(90% x 480 M)
% MK = 90% = 0,81 O
WP = diasumsikan 480 menit
Diperoleh = KEBUTUHAN PEGAWAI PM:
400 OM
Diketahui :
VK = 400 OM Keb. Pegawai PM = 400 OM /(90% x 480 M)
% MK = 90% = 0,92 O
WP = diasumsikan 480 menit
Diperoleh = KEBUTUHAN PEGAWAI PM:
Besar indeks beban kerja tenaga admin laporan hasil kerja adalah
0,92O
ADMIN PERMINTAAN BAHAN BAKU
TENAGA ADMIN PERMINTAAN BAHAN BAKU
(UNIT KERJA : PRINTING) Out put: Laporan penggunaan
bahan baku
Norma Target Volume
No Uraian kerja waktu beban Kerja
kerja
1 Menerima pesanan bahan 30 OM/lap 1 lap. 30 OM
baku
2 Mengajukan permintaan 30 OM/lap 1 Lap. 30 OM
bahan baku ke bagian
gudang
3 Menginyiapkan bahan baku 200 OM/lap 1 lap 200 OM
dan penggyunaan sisa bahan
baku proses kerja
260 OM
Diketahui :
VK = 260 OM Keb. Pegawai PM = 260 OM /(90% x 480 M)
% MK = 90% = 0,62 O
WP = diasumsikan 480 menit
Diperoleh = KEBUTUHAN PEGAWAI PM:
TENAGA ADMIN PERMINTAAN BAHAN BAKU
(UNIT KERJA : PRINTING) Out put: Laporan penggunaan
bahan baku
Norma Target Volume
No Uraian kerja waktu beban Kerja
kerja
1 Meretur bahan baku maupun 45 OM/lap 1 lap. 45 OM
bahan baku sisa produksi
2 Menyusun laporan harian 45 OM/lap 1 Lap. 45 OM
penggunan bahan baku
90 OM
Diketahui :
VK = 90 OM Keb. Pegawai PM = 90 OM /(90% x 480 M)
% MK = 90% = 0,2 O
WP = diasumsikan 480 menit
Diperoleh = KEBUTUHAN PEGAWAI PM:
Pembantu Amin Permintaan Bahan
Baku
TENAGA PEMBANTU ADMIN PERMINTAAN
BAHAN BAKU Out put: Laporan retur bahan baku
(UNIT KERJA : PRINTING) dan penggunaan
Norma Target Volume
No Uraian kerja waktu beban Kerja
kerja
1 Merekapitulasi dan membuat 15 OM/lap 1 lap. 15 OM
estimasi pesanan bahan baku
2 Mengajukan permintaan 30 OM/lap 1 Lap. 30 OM
bahan baku
3 Menginput bahan baku dan 200 OM/lap 1 Lap 200 OM
sisa bahan baku setiap
produksi
235 OM
Diketahui :
VK = 235 OM Keb. Pegawai PM = 235 OM /(90% x 480 M)
% MK = 90% = 0,54 O
WP = diasumsikan 480 menit
Diperoleh = KEBUTUHAN PEGAWAI PM:
TENAGA ADMIN PERMINTAAN BAHAN BAKU
(UNIT KERJA : PRINTING) Out put: Laporan penggunaan
bahan baku
Norma Target Volume
No Uraian kerja waktu beban Kerja
kerja
1 Mengurus retur barang dan
sisa bahan yang masih dapat
digunakan maupun yang 45 OM/lap 1 Lap. 45 OM
harus dikembalikan ke bagian
gudang
Diketahui :
VK = 90 OM Keb. Pegawai PM = 90 OM /(90% x 480 M)
% MK = 90% = 0,2 O
WP = diasumsikan 480 menit
Diperoleh = KEBUTUHAN PEGAWAI PM:
d t n = JUMLAH PERIODE
dt = DEMAND (JML TK) PADA BULAN KE-t
MAn t 1
n
CONTOH PERHITUNGAN :
Berikut adalah data Jumlah Buruh Tebang Tebu pada Pabrik Gula selama 7 (tujuh)
tahun terakhir. Dengan menggunakan Teknik Moving Average akan dihitung
Perkiraan Jumlah Buruh Tebang Tebu yang dibutuhkan pada tahun 2021.
Jumlah
No Tahun
Buruh Tebang Tebu
1 2014 43
2 2015 40
3 2016 38
4 2017 39
5 2018 43
6 2019 42
7 2020 42
Jumlah Perhitungan
No Tahun Integer
Pegawai Mov.Avrg. 3 Bulan
1 2014 43
7 2020 42
8 2021 ? (42)
TEKNIK EXPONENTIAL SMOOTHING
Merupakan teknik yang secara terus-menerus menggunakan
data terbaru, dan setiap data diberi bobot (α) yang dapat
ditentukan secara bebas. Besar α ( 0 < α < 1)
Kesalahan perkiraan masa lalu digunakan untuk koreksi
perkiraan berikutnya
Secara matematika dirumuskan: St 1 X t 1 St
St+1 = perkiraan kebutuhan pegawai periode ke t+1
= konstanta (0-1)
Xt = data aktual pada periode ke-t
St = perkiraan kebutuhan pegawai periode ke-t
Nilai α yang menghasilkan tingkat kesalahan yang paling
kecil dipilih sebagai perkiraan
Menghitung rata-rata kuadrat kesalahan (Mean Square Error)
setiap item dengan rumus : 2
( kesalahan )
MSE
n
LANGKAH-LANGKAH PENGHITUNGAN :
1) Menggunakan data jumlah pegawai secara periodik
2) Menentukan besar konstanta (α)
3) Menghitung jumlah pegawai sesuai dengan besar konstanta (α)
4) Mengkoreksi perkiraan
5) Menentukan perkiraan kesalahan terkecil (MSE)
6) Memperkirakan kebutuhan pegawai
Jumlah pegawai Divisi Packing pada PT. Snack Nusantara (Pabrik Makanan
Ringan) selama tahun 2014 s.d. 2020 (7 tahun) secara berturut-turut adalah
150, 180, 210, 140, 170, 250, dan 380 orang.
Jumlah kebutuhan pegawai yang mungkin terjadi pada tahun 2021 pada
Divisi Packing tersebut dengan menggunakan teknik exponential
smoothing adalah sebagai berikut:
1. Tentukan parameter nilai α (nilai α dipilih yang besarnya 0 < α < 1)
misalnya, besarnya alpha (α) yang diterapkan adalah 0,1; 0,5; dan 0,95
2. Menghitung perkiraan permintaan pegawai dengan menggunakan
St 1 X t 1 St
rumus :
2014 150 - - - - - - - - -
2016 210
Angka Baris
2017 140
Pertama di Pertama
2018 170 taruh dibaris Di-Nol-kan
kedua
2019 250
2020 380
2021 ???
Jumlah
MSE
TEKNIK EXPONENTIAL SMOOTHING
2. Menghitung perkiraan permintaan pegawai dengan menggunakan
St 1 X t 1 St
rumus : Pakai Tabel Bantu di MS-Excel
2008 210
180-150=30 302
2009 140
2010 170
180-150=30
2011 250
2012 380
2013 ???
Jumlah
MSE
TEKNIK EXPONENTIAL SMOOTHING
2. Menghitung perkiraan permintaan pegawai dengan menggunakan
St 1 X t 1 St
rumus : Pakai Tabel Bantu di MS-Excel
2006 150 - - - - - - - - -
2012 380
2013 ???
Jumlah
MSE
TEKNIK EXPONENTIAL SMOOTHING
3. Menghitung rata-rata perbedaan kuadrat antara nilai yang diperkirakan dan nilai yang
diamati dengan menggunakan Mean Square Error (MSE). Kesalahan perkiraan dengan
konstanta (α) yang memiliki nilai paling kecil merupakan konstanta (α) yang di pilih untuk
meramalkan permintaan pegawai untuk tahun 2020. α terkecil
(yg dipakai)
Perkiraan dengan Konstanta α Kesalahan Perkiraan
(e)2
Pegawai (St) (e)
Thn (Xt)
0,1 0,5 0,95 0,1 0,5 0,95 0,1 0,5 0,95
Kolom yg
2014 150 - - - - - dipakai
- utk - - -
peramalan
2015 180 150 150 150 30 30 30 900 900 900
2017 140 158,7 187,5 208,4 - 18,7 - 47,5 - 68,4 349,7 2256,3 4678,6
2018 170 156,8 163,8 143,4 13,2 6,2 26,6 174,2 38,4 707,6
2019 250 158,1 166,9 168,7 91,1 83,1 81,3 8299,2 6905,6 6609,7
2020 380 167,29 208,5 245,9 132,71 91,5 54,1 17611,9 8372,3 2926,8
2031 ? 373,3
Jumlah
Jumlah terkecil 30.584 20.497,6 16.815
n
n 2
n
n
2
2 2
n x x n y y
t 1 t 1 t 1 t 1
Jumlah Jumlah
Tahun Nasabah Pegawai x2 y2 xy
(x) (y)
2015 1.000 5 1.000.000 25 5.000
2016 1.250 6 1.562.500 36 7.500
2017 1.300 7 1.690.000 49 9.100
2018 1.500 9 2.250.000 81 13.500
2019 750 3 562.500 9 2.250
2020 800 4 640.000 16 3.200
∑ 6.600 34 7.705.000 216 40.550
TEKNIK REGRESI
UJI KORELASI
n n n
n xy x y
rxy t 1 t 1 t 1
n 2 n
2
n 2 n
2
n x x n y y
t 1 t 1
t 1 t 1
(6x 40.550) (6.600x34)
rxy
6x7.705.000 6.600 6x216 34
2 2
ATAU
HASIL :
Jika x = 1400, maka y = 7,68 (dibulatkan) kebutuhan
pegawai untk Jabatan Teller adalah 8 orang.
FIRST ORDER MARKOV
Digunakan untuk Jabatan yang menggunakan Sistem
Levelling
Teknik ini menggunakan data kemungkinan – kemungkinan
transisi pegawai dari satu jabatan ke jabatan lain.
Kemungkinan – kemungkinan transisi didasarkan atas
pengalaman masa lalu.
Perusahaan dapat menerapkan teknik markov ini untuk
menganalisa perpindahan pegawai (internal maupun
eksternal) pada dua periode waktu (sekarang dan di masa
depan)
FIRST ORDER MARKOV
Digunakan untuk Jabatan yang menggunakan Sistem Levelling
Teknik ini menggunakan data kemungkinan – kemungkinan transisi
pegawai dari satu jabatan ke jabatan lain. Kemungkinan –
kemungkinan transisi didasarkan atas pengalaman masa lalu.
Perusahaan dapat menerapkan teknik markov ini untuk
menganalisa perpindahan pegawai (internal maupun eksternal)
pada dua periode waktu (sekarang dan di masa depan)
Asumsi penting yang mendasari aplikasi analisis markov :
Analisis markov mengasumsikan bahwa setiap individu hanya
berpindah satu kali antara periode t dan t+k (perpindahan lebih
dari satu kali tidak diperhitungkan)
Probabilitas transisi dari t KE t+1 Kondisional hanya pada
okupansi kedudukan awal (semua individu dalam suatu
klasifikasi mempunyai probabilitas pindah yang sama)
Probabilitas transisi yang ada dianggap konstan selama
interval waktu tertentu
FIRST ORDER MARKOV
CONTOH :
Catatan tahun 2020 terjadi transisi pegawai pada Divisi Accounting.
Diperkirakan pada tahun 2021 akan terjadi transisi pegawai pada Divisi ini
dengan pola yang mirip dengan tahun 2020 tersebut.
Jabatan pada Divisi Accounting ini terdiri dari 4 Level, yaitu
• Staf Accounting I
• Staf Accounting II
• Wakil Manager Accounting
• Manager Accounting
Perkiraan Transisi pegawai Divisi Accounting pada tahun 2021 kemudian
di gambarkan seperti pada matriks berikut :
FIRST ORDER MARKOV
Buat Matriks Transisi : 10 : 15 = 0,667
Manager Acc 0 0 0 2 1 3
Jumlah Perkiraan
Nama
Pegawai Perhitungan Jumlah Pegawai
Jabatan
Sekarang Th. 2021 (t+1)
Kesimpulan :
Jumlah kebutuhan pegawai untuk Jabatan Staf Accounting I, Staf Accounting II,
Wakil Manager Accounting, dan Manager Accounting pada tahun 2021 masing-
masing adala 10 orang, 19 orang, 4 orang, dan 2 orang.
L/O/G/O