Anda di halaman 1dari 49

Melakukan Pengukuran

Produktivitas
M.702094.015.02
Pengetahuan dan ketrampilan yang
diperlukan:

1. Pengukuran Produktivitas
2. Laporan
Pengukuran
Konsep dasar pengukuran
O (Keluran)
P = I (Masukan)
Pentingnya pengukuran
produktivitas:

1. Mengetahui hubungan pertumbuhan ekonomi dan produktivitas


2. Mengetahui sumber pertumbuhan produktivitas
3. Mengetahui sumber pertumbuhan nilai tambah (value-added)
4. Mengetahui sumber peningkatan efisiensi
5. Mengetahui sumber peningkatan kualitas
6. Mengetahui kecenderungan/trend
Manfaat hasil pengukuran:

1. Informasi pengambil kebijakan


2. Dasar perencanaan
3. Pembanding untuk motivasi
4. Alat dan teknik penerapan pengambilan
keputusan
5. Knowledge share
Pengukuran Produktivitas :

1. Pengukuran Produktivitas Makro


2. Pengukuran Produktivitas Mikro
3. Pengukuran Produktivitas Individu
MAKRO:
Sektoral; Nasional; Regional (Propinsi,
Kabupaten/Kota)
Pendekatan: a.Pendapatan agregat sebagai
output dan T Kerja sebagai
input
b. Pengukuran Daya Saing
c. Total Faktor Produktivitas
MIKRO:
-Perusahaan
-Organisasi/Lembaga
Pendekatan: a. Value Added; b. Malcolm Baldridge Criteria

INDIVIDU:
-Tenaga Kerja perusahaan
-Masyarakat
Pendekatan: Motion and Time Study
MAKRO:
Sektoral; Nasional; Regional (Propinsi,
Kabupaten/Kota)
Pendekatan: a.Pendapatan agregat sebagai
output dan T Kerja sebagai
input
b. Pengukuran Daya Saing
c. Total Faktor Produktivitas
MIKRO:
-Perusahaan
-Organisasi/Lembaga
Pendekatan: a. Value Added; b. Malcolm Baldridge Criteria

INDIVIDU:
-Tenaga Kerja perusahaan
-Masyarakat
Pendekatan: Motion and Time Study
PRODUKTIVITAS MAKRO

1. PRODUKTIVITAS NASIONAL

PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)


JUMLAH TENAGA KERJA TERSERAP

2. PRODUKTIVITAS REGIONAL

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO


(PDRB)
JUMLAH TENAGA KERJA TERSERAP
REGIONAL

3. PRODUKTIVITAS SEKTORAL

PRODUK DOMESTIK SEKTORAL


JUMLAH TENAGA KERJA TERSERAP
SEKTORAL
Data yang dibutuhkan
Pengukuran Produktivitas Mikro (nilai tambah)
1. Menghitung dengan metode pengurangan

Nilai Tambah = Penjualan – Pembelian Bahan


dan Jasa

2. Menghitung dengan metode


penambahan/Penjumlahan
Biaya Tenaga Kerja + Bunga + Pajak +
Penyusutan + Laba
Nilai Tambah =
Pengukuran Produktivitas Individu
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
(INDIVIDU)

Pengukuran produktivitas tenaga kerja


individu adalah :
suatu tehnik yang direncanakan untuk menetapkan waktu
bagi pekerja yang terampil untuk melaksanakan pekerjaan
tertentu pada suatu tingkat prestasi tertentu.

Pekerja terampil adalah pekerja yang


Mempunyai :
 pendidikan dan kecerdasan tertentu.
 Pengetahuan dan keterampilan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan pada standar tertentu.
Tujuan Pengukuran Produktivitas Tenaga
Kerja (Individu).
1.Untuk menetapkan waktu standar yang digunakan
sebagai kriteria perbandingan dalam memiliki alternatif
metode yang ada sebagai dasar pertimbangan didalam
mengalokasikan tenaga kerja secara berimbang.

2. Untuk menetapkan schedule kerja yang realistis dan


sekaligus menetapkan jumlah tenaga kerja sesuai
dengan kapasitas yang ada.

3. Sebagai dasar yang realistis dan adil dalam


menetapkan insentif pekerja.
Tujuan Pengukuran Produktivitas Tenaga
Kerja (Individu).
4. Sebagai dasar pertimbangan dalam
perorganisasian para pekerja dengan
pengaturan perimbangan antara jam kerja
yang tersedia atau yang direncanakan.
5. Sebagai dasar pertimbangan untuk
menetapkan budget kerja dan sekaligus
menetapkan sistem pengontrolan budget.
6. Sebagai dasar pertimbangan untuk
menetapkan kebutuhan tenaga kerja dan
biaya yang diperhitungkan pada masa yang
akan datang.
Secara matematis produktivitas dituliskan sebagai :

O
P = ----------
I

Produktivitas tenaga kerja diukur dengan menggunakan rumus:

V (Unit Produk)
PTK = -------------------------------
T. Produk (Jam Kerja)

Catatan:
Cara ini hanya dapat digunakan untuk membandingkan produktivitas
seseorang apabila produk dan kondisi kerjanya persis sama.
Apabila jenis produk dan kondisi kerja berbeda maka rumus yang digunakan adalah:
PTK
IP = -----------
PS

1
PS = ------------------------------------------
WB (jam kerja / unit produk)

Dimana :
WB : adalah Waktu Baku,
PS : adalah produktivitas standar;
PTK : adalah produktivitas tenaga kerja; dan
IP : adalah indeks produktivitas.

Waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh seorang pekerja
normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam
suatu
sistem kerja yang terbaik
CONTOH:

Lokasi pengukuran : PT “A”


Jenis pekerjaan : Pemasangan baut pada Kaset dengan
menggunakan screw driver (obeng listrik)
Pekerja : A
1. Waktu Siklus = 52,6 detik (rata-rata per unit)
2. Waktu Normal = Waktu Siklus + Faktor Rating

Faktor Rating :
- Keterampilan Baik (C1) = 0,06
- Usaha Baik (C2) = 0,05
- Kondisi Rata-Rata (D) = 0,00
- Kondisi baik (C) = 0,01
______________________ +
Jumlah = 0,12

Waktu Normal = waktu siklus +( Persentase Rating Factor x waktu siklus)


= 52,6 + ( 0,12 x 52,6 )
= 52,6 + 6,312 = 58,9 detik

100
3. Waktu Basis :

= Waktu Normal + ( Faktor Kelonggaran x Waktu Normal)

Hasil kelonggaran Hasil Work Sampling = 0,27

Waktu Basis = 58,9 + (0,27 x 58,9) = 74,8

4. Waktu Standar / Baku

= Waktu Basis + ( Faktor Kebijakan x Waktu Basis)

= 74,8 + 0

= 74,8 Detik

Dalam hal ini faktor kebijakan tidak ada.


Operator standard :

A. Nama = “A”
B. Jumlah pengamatan (N) = 40
C. Jumlah Data Yang Dibutuhkan (N) = 11
D. Tingkat Kepercayaan/Ketelitian = 95% -
5%
E. Total Waktu Siklus Diamati = 2102,4 Detik
F. Waktu Siklus (e/b) = 52,6
Detik
G. Waktu Normal = 58,9 Detik
H. Waktu Baku (waktu standard) = 74,8 Detik
I. Produktivitas Standard (1/H) = 0,0134
LANGKAH-LANGKAH
PEGUKURAN PRODUKTIVITAS
TENAGA KERJA (INDIVIDU)
1. Menghitung Waktu Siklus
2. Menghitung Waktu Normal
3. Menghitung Rating Faktor
4. Menghitung Waktu Standar
5. Menghitung Allowance Time (Kelonggaran)
6. Menghitung Produktivitas Standar
7. Menghitung Produktivitas Individu
8. Menghitung waktu tugas dan tak bertugas.
9. Menghitung Indeks Produktivitas Individu.
10. Rekomendasi
Total Waktu Pengamatan
1. Waktu Siklus = -------------------------------
Jumlah Pengamatan

2. Waktu Normal (WN) = Waktu Siklus + (Rating Faktor (RF) x


Waktu

Siklus)

WN = WSiklus+ (RF x WSiklusl)

3.Rating Faktor (Waktu Penyesuaian) ditetapkan berdasarkan Tabel RF

4. Waktu Standar (WSt)= Waktu Normal +( Waktu Longgar x


Waktu
Normal)
WS = WN + (WL x WN)

5. Waktu kelonggaran (Allowence Time) ditetapkan dengan Tabel


1
6. Produktivitas Standar =
(PS) Waktu Standar

Output (Hasil)
7. Produktivitas Individu =
Waktu yang benar-benar bertugas

Produktivitas Individu
8. Indeks Produktivitas Individu =
(IP) Produktivitas Standar
Dari data tersebut dapat dihitung Waktu Siklus (WSkl) :

426
WSkl = ----------- = 21,3 detik
20
2. MENGHITUNG WAKTU NORMAL

Waktu Normal (WN) = Waktu Siklus +( Rating Faktor (RF) x Waktu Siklus)(

Waktu Normal = WSkl + (RF x WSkl)

R Rating Faktor (Waktu Penyesuaian) ditetapkan berdasarkan Tabel RF


3. MENGHITUNG RATING FAKTOR

Dari tabel diperoleh RF : (Lihat slide berikutnya)

Keterampilan = 0,00 (rata-rata)


Usaha = 0,00 (rata-rata)
Kondisi = 0,03 (baik)
Konsistensi = 0,00 (rata-rata)
Jumlah. = 0,03 detik

Jadi Waktu Normalnya adalah = 21,3 +( 0,03 x 21,3) = 21,939 detik

WN = 21,939 detik
Untuk menentukan Rating Factor dapat dilihat pada Taber RF.

Operator yang diamati (Amir) memiliki: keterampilan , usaha dan konsistensi


terhadap pekerjaan = rata-rata. Kondisi yang bersangkutan baik.

Maka Rating Faktor Amir adalah:

Keterampilan = 0,00 (rata-rata)


Usaha = 0,00 (rata-rata)
Kondisi = 0,03 (baik)
Konsistensi = 0,00 (rata-rata)
Jumlah = 0,03.

RF = 0,03
4. MENGHITUNG WAKTU STANDAR

Untuk mencari waktu yang bisa dijadikan standar dalam perhitungan suatu proses
diperlukan waktu standar.

Waktu Standar = WN +( Allowance x WN)

Catatan:
WN = Waktu Normal
Allowance adalah besarnya toleransi yang diperlukan oleh operator dilihat
dari jenis pekerjaan dan kondisi yang ada. ( Lihat tabel Allowance)
Waktu Standar = WN + (Allowance x WN)
= 21,939 detik + ( 10,05% x 21,939
detik)
= 24,1439 detik
6. MENGHITUNG PRODUKTIVITAS STANDAR

1 1
PS = ----------------------- = -------------------- = 0,0414
pcs/detik
Waktu Standar 24,1439 detik

Jadi Produktivitas Standar = 0,0414 pcs/detik


7. MENGHITUNG PRODUKTIVITAS INDIVIDU

Output (Hasil)
Produktivitas Individu = ------------------------------------------------
Waktu yang benar-benar bertugas

Volome Output
= ------------------------
Waktu Tugas

601 lembar
= ------------------
20.084,2105 detik

= 0,0299 lembar /detik


8. MENGHITUNG WAKTU TUGAS DAN WAKTU TIDAK
BERTUGAS
DENGAN METODE WORK SAMPLING

Untuk menhitung waktu tugas dan waktu tidak bertugas adalah dengan
menggunakan work sampling yaitu pengamatan yang dilakukan kepada
beberapa operator pada jam atau waktu yang telah ditentukan, yaitu
mengamati dan mencatat kegiatan/gerakan apa yang dilakukan oleh operator
pada jam tersebut yang bisa dipergunakan sebagai acuan waktu dalam
menghitung waktu tugas dan waktu tak bertugas secara keseluruhan.

Gunakan Tabel Work Sampling.


Keterangan;

P1 = Waktu tugas, yaitu waktu yang benar-benar dipakai oleh operator


untuk bekerja.
P2 = Kelonggaran yang tidak dapat dihindarkan operator pada waktu
kerja karena: bahan tidak ada, peralatan patah atau mesin mati, dll
P3 = Kelonggaran pribadi, yaitu kelonggaran yang diberikan kepada
operator sebagai kebutuhan manusia.
P4 = Kelonggaran yang dapat dihindarkan, yaitu kegiatan yang dapat
dihindarkan operator pada waktu kerja seperti: melamun, jalan,
berbicara dsb.
Menghitung waktu tidak bertugas:

Jumlah Pengamatan yang Dilakukan


Pada Kegiatan yang Dapat Dihindarkan
---------------------------------------------------------------- x Total Waktu Kerja
Jumlah Keseluruhan Pengamatan

Total Waktu Tak Bertugas = 8 jam x 60 menit x 60 detik = 28.800 detik

17
Waktu tidak bertugas = ------------ x 28.800 detik = 3.221,0526 detik.
152

Perhitungan Volume Output yaitu: Jumlah output yang dihasilkan operator dalam
waktu kerja (8 jam kerja): Makmuri dalam 1 hari (8 jam kerja) menghasilkan
ouput sebanyak 601 lembar
9. MENGHITUNG INDEKS PRODUKTIVITAS

Indeks produktivitas ini merupakan performance pekerja yang dapat


dijadikan sebagai acuan untuk:

- Program pelatihan
- Pemberian penghargaan
- Dll

Untuk mencari indeks produktivitas digunakan rumus:

Produktivitas Individu
Indeks Produktivitas = ---------------------------------
Produktivitas Standar

0,0299
= ----------- = 0,7222
0,0414

Untuk seluruh operator (lihat tabel) dan Grafik.


CONTOH ALLOWANCE MENUNGGU OPERASI
KASUS DESKRIPSI

MENUNGGU BAHAN TAMBAHAN WAKTU DIPERLUKAN UNTUK MENUNGGU BAHAN


KARENA MENUNGGU TRANSPORTASI

WAKTU MENUNGGU TAMBAHAN WAKTU MENUNGGU DISEBABKAN KARENA


MENUNGGU TRANSPORTASI PERALATAN
PERALATAN

WAKTU MENUNGGU UNTUK WAKTU TAMBAHAN TERBUANG UNTUK INSTRUKSI


PEKERJAAN, VERIFIKASI, PEMAGANGAN, MENUNGGU
INSTRUKSI PEMERIKSA, DAN LAIN-LAIN

WAKTU MENUNGGU TIDAK MENUNGGU KARENA TUGAS INDIVIDU SEPERTI MEMASANG


API DI RUANG MESIN PEMBAKARAN
DAPAT DIHINDARKAN

WAKTU MENUNGGU MENUNGGU KARENA KESALAHAN POWER, MESIN DAN


KECELAKAAN, DAN LAIN-LAIN
KARENA EMERGENCY
Langkah-langkah
melakukan
pengukuran
1. Mengumpulkan data terkait pengukuran
produktivitas
2. Mengumpulkan informasi terkait pengukuran
produktivitas
3. Mengidentifikasi jenis-jenis metode
pengukuran produktivitas
4. Menentukan metode pengukuran produktivitas
sesuai dengan sasaran yang
diukur
5. Mengolah data terkait pengukuran
produktivitas sesuai dengan metode yang
telah ditetapkan
6. Mendokumentasikan hasil pengukuran
produktivitas
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai