d) Melatih operator
Operator harus dilatih terlebih dahulu karena sebelum diukur operator harus
terbiasa dengan kondisi dan cara kerja yang telah ditetapkan (dan telah dibakukan)
itu. Harap diingat bahwa yang dicari adalah waktu penyelesaian pekerjaan yang
didapat dari suatu penyelesaian wajar bukan penyelesaian dari orang yang bekerja
kaku dengan kesalahan. Kurva pengembangan penguasaan pekerjaan oleh operator
sejak mulai mengenalnya sampai terbiasa dapat dilihat pada gambar 2.2
Waktu
Gambar 2. 2 Kurva Belajar
(Sumber : Sutalaksana, 2006)
Lengkungannya dikenal sebagai lengkungan belajar (learning curve). Operator,
baru dapat diukur jika sudah berada pada tingkat penguasaan maksimum yang pada
gambar ditunjukkan oleh garis stabil yang mendatar pada kurva. (Sutalaksana,
2006).
e) Mengurai pekerjaan atas elemen-elemen pekerjaan
Ada beberapa langkah yang menyebabkan penytingnya melaukan poenguraian
pekerjaan atas elemen-elemennya. Pertama, untuk menjelaskan catatan tentang tata
cara kerja yang dibakukan. Kedua, adalah untuk memungkinkan melakukan
penyesuaian bagi setiap elemen. Ketiga, adalah untuk memudahkan mengamati
terjadinya elemen yang tidak baku yang mungkin saja dilakukan pekerja. Dan yang
terakhir adalah untuk memungkinkan dikembangkannya data waktu standar
f) Menyiapkan alat-alat pengukuran
Setelah kelima langkah diatas dijalankan dengan baik, sekarang pada langkah
terakhir sebelum melakukan pengukuran, yaitu menyiapkan alat- alat yang
diperlukan. Alat-alat tersebut adalah: (Sutalaksana, 2006).
• Jam henti (stopwatch)
• Lembaran pengamatan
• Pena atau pensil
• Papan pengamatan
g) Pengukuran
Berikut beberapa hal yang harus dilakukan dalam melakukan perhitungan atau
pengukuran :
• Tingkat Ketilitian dan Tinglat Keyakinan
Tingkat ketelitian menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran
dari waktu penyelesaian sebenarnya. Hal ini biasanya dinyatakan dalam persen
dari waktu penyelesaian sebenarnya, yang seharusnya dicari. Sedangkan
tingkat keyakinan menunjukkan besarnya keyakinan pengukur bahwa hasil
yang diperoleh memenuhi syarat ketelitian tadi. Inipun dinyatakan dalam
persen. Jadi tingkat ketelitian 10 dan tingkat keyakinan 95 memberi arti bahwa
pengukur memberoleh rata-rata hasil pengukurannya menyimpang sejauhnya
10 dari rata-rata sebenarnya, dan kemungkinan berhasil mendapatkan hal ini
adalah 95. Dengan lain perkataan jika pengukuran sampai memperoleh rata-
rata pengukuran yang menyimpang lebih dari 10 seharusnya, hal ini dibolehkan
terjadi hanya dengan kemungkinan 5 = 100-95. Mengenai pengaruh tingkat
tingkat ketelitian dan keyakinan terhadap jumlah pengukuran yang diperlukan
dapat dipelajari secara statistik. Tetapi secara intuitif hal ini dapat diduga yaitu
bahwa semakin tinggi tingkat ketelitian dan semakin besar tingkat keyakinan,
maka semakin banyak pengukuran yang diperlukan. (Sutalaksana, 2006).
• Pengujian Keseragaman Data
Pengujian ini dilakukan berdasarkan teori statistik mengenai peta kontrol yang
digunakan dalam pengendaluan kualitas di suatu perusahaan. Tugas pengukur
adalah mendaptkan data yang seragam, sekelompok data dikatakan seragam
apabila berada diantara kedua batas control, apabila diluar diluar batas-batas itu
maka dinyatakan sebagai data-data yang tak seragam. Berikut ini adalah urutan
dalam pengujian keseragman data. (Sutalaksana, 2006).
o Hitung rata-rata untuk setiap subgrup dengan :
∑ 𝑋𝑖
𝑋̅ = ………………………………………………………..(2.1)
𝑛
Dimana,
- ∑𝑋𝐼 : Jumlah data dalam sub grup
-𝑛 : Banyaknya data dalam sub grup
o Hitung rata-rata dari harga rata-rata setiap subgrup dengan :
∑𝑋 ̅
𝑋̅ = 𝑘 ………………………………………………………..(2.2)
Dimana,
- ∑𝑋̅ : Jumlah rata-rata dari setiap sub grup
-k : Banyaknya sub grup
o Hitung standar deviasi dengan :
∑(𝑋𝑖 −𝑋̅)2
𝜎=√ …………………………………………………(2.3)
𝑁−1
Dimana ,
𝜎 = Standar Deviasi Xi = Data ke-i
𝑋̅ = Rata-rata Sebenarnya
N = Banyaknya data
o Hitung simpangan baku dari distribusi harga rata-rata subgrup dengan :
𝜎
𝜎𝑖 = ……………………..…………………………………..(2.4)
√𝑛
o Tentukan Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB)
dengan :
BKA = 𝑋̿ + 𝑍𝜎𝑥̅ ……………………………………….……..(2.5)
BKB = 𝑋̿ − 𝑍𝜎𝑥̅ …………………………………….……….(2.6)
Dimana,
𝑋̅ = Rata-rata Sebenarnya
Z = Nilai Tingkat Kepercayaan
𝜎 = Standar Deviasi
Jika semua rata-rata sudah berada dalam subgrup batas kontrol maka
selanjutnya dapat melakukan perhitungan banyaknya pengukuran yang akan
diperlukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
2
Z
.√∑𝑋𝑖2 −(∑𝑋𝑖 )2
α
𝑁′ = [ ] …………………………………….……(2.7)
∑𝑋𝑖
• Waktu Baku
Jika pengukuran-pengukuran telah selesai, yaitu semua data memiliki
keseragaman yang sudah dalam batas control, dan jumlahnya telah memenuhi
tingkat tingkat-tingkat ketrelitian dan keyakinan yang diinginkan, maka
langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut sehingga memberikan
waktu baku. Cara untuk mendaptakan waktu baku dari data yang telah didapat
adalah sebagai berikut :
o Hitung Waktu Siklus
Waktu siklus adalah waktu penyelesaiaan rata-rata selama pengukuran
(Sutalaksana, 2006).
Σ𝑋𝑖
Ws = ………………………………………………………….(2.8)
𝑁
Dimana,
Ws = Waktu siklus
ΣXi = Jumlah data pengukuran
N = Banyaknya data/pengukuran
o Hitung Waktu Normal
Wn = Ws x p…………………………………………………………(2.9)
Dimana,
Wn : Waktu normal
Ws : Waktu siklus
P : Penyesuaian
Tujuan menghitung waktu normal adalah untuk mendaptkan waktu
siklus rata-rata yang wajar, jika pekerja bekerja dengan wajar, faktor
penyesuaiannya , p, sama dengan 1. Jika bekerjanya terlalu lambat maka untuk
menormalkannya pengukur harus memberi harga p < 1, dan sebaliknya p > 1,
jika dianggap dianggap bekerja cepat. (Sutalaksana, 2006).
o Hitung Waktu Baku
Wb = Wn x (1 + i)…………………………………………..(2.10)
Dimana :
Wb : Waktu baku
Wn : Waktu normal
I : Faktor kelonggaran
Dimana I adalah kelonggaran yang diberikan kepada pekerja untuk
menyelesaikan pekerjaannya di samping waktu normal. Kelonggran diberikan atas
dasar tiga hal, yaitu pertama kebutuhan pribadi, kedua menghilangkan rasa fatigue, dan
terakhir agar terhindar dari gangguan yang mungkin terjadi selama bekerja.
(Sutalaksana, 2006).
• Faktor Penyesuaian dan Faktor Kelonggaran
o Faktor Penyesuaian
Penyesuaian adalah proses dimana analisa pengukuran waktu
membandingkan penampilan operator (kecepatan atau tempo) dalam
pengamatan dengan konsep pengukur sendiri tentang bekerja secara wajar.
Waktu baku yang telah kita cari adalah waktu yang diperoleh dari kondisi dan
cara kerja yang diselesaikan secara wajar dan benar oleh operator. Bila
ketidakwajaran terjadi, maka pengukur harus menilainya dan berdasarkan
penilaian inilah penyesaian dilakukkan. Terdapat beberapa cara untuk
menentukan faktor penyesuaian, antara lain : (Taufiqur Rachman, 2013)
o Cara Persentase
Cara ini adalah cara yang paling awal digunakan dalam melakukan penyesuaian
dan merupakan cara yang paling mudah dan sederhana. Kelemahan cara ini
adalah mudah terlihat kekurangtelitian sebagai akibat dari kasarnya cara
penilaian. Pada cara ini, faktor penyesuaian ditentukan sepenuhnya oleh
sipengukur melalui pengamatannya selama melakukan pengukuran. Waktu
normal diperoleh dengan mengalikan waktu siklus dengan faktor penyesuaian
(dalam persentase).
o Cara Schumard
Yaitu dengan memberikan batas penilaian melalui kelas-kelas performance
kerja dimana setiap kelas mempunyai nilai sendiri-sendiri. Tabel 1 merupakan
tabel Schumard yang menunjukan besarnya penyesuaian masing-masing kelas.
Tabel 1 Penyesuaian Menurut Shummard
Kelas Penyesuaian
Superfast 100
Fast + 95
Fast 90
Fast - 85
Excellent 80
Good + 75
Good 70
Good - 65
Normal 60
Fair + 55
Fair 50
Fair - 45
Poor 40
(Sumber : Sutalaksana dalamTaufiqur Rachman, 2013)
o Cara Westinghouse
Cara ini terdiri dari 4 faktor yang menentukan kewajaran dan ketidakwajaran dalam
bekerja, yaitu keterampilan, usaha, kondisi kerja serta konsistensi. Keterampilan
atau skill merupakan kemampuan mengikuti cara kerja yang ditetapkan. Latihan
dapat mengkatkan keterampilan hingga tingkat tertentu. Keterampilan dapat
menurun bila terlalu lama tidak menangani pekerjaan tersebut, kesehatan
terganggu, rasa fatique berlebihan, dan lain-lain.
Tabel 2 Penyesuaian Menurut Westinghouse
Penyes
Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Faktor Kelas Lambang
uaian
A1 0.15 A1 0.13
Superskill Superskill
A2 0.13 A2 0.12
B1 0.11 B1 0.1
Excellent Excellent
B2 0.08 B2 0.08
C1 0.06 C1 0.05
Good Good
Keterampilan C2 0.03 Usaha C2 0.02
Average D 0 Average D 0
E1 -0.05 E1 -0.04
Fair Fair
E2 -0.1 E2 -0.08
F1 -0.16 F1 -0.12
Poor Poor
F2 -0.22 F2 -0.17
Average D 0 Average D 0
Perhitungan Waktu Baku dengan metode Jam henti ada 2 jenis data hasil pengukuran:
1. Data hasil pengukuran dalam bentuk Array (data pengukuran dihasilkan
dalam satu kali pengukuran dengan sejumlah data hasil pengukuran. Misalnya
dalam satu kali/ hari diukur 35 kali.
Rumus pengujian data pengukuran sebagai berikut :
❖ Menghitung simpangan baku
Berikut adalah persamaan yang digunakan:
❖ Menentukan batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB)
Berikut adalah persamaan yang digunakan:
❖ Uji Kecukupan
Dilakukan setelah semua harga rata-rata sub group berada dalam batas kontrol,
dimana persamaan dari kecukupan data ini adalah:
Dimana ,
𝜎 = Standar Deviasi Xi = Data ke-i
𝑋̅ = Rata-rata Sebenarnya
N = Banyaknya data
o Hitung simpangan baku dari distribusi harga rata-rata subgrup
dengan :
𝜎
𝜎𝑖 = ……………………..…………………………………..(2.4)
√𝑛
o Tentukan Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB)
dengan :
BKA = 𝑋̿ + 𝑍𝜎𝑥̅ ……………………………………….……..(2.5)
BKB = 𝑋̿ − 𝑍𝜎𝑥̅ …………………………………….……….(2.6)
Dimana,
𝑋̅ = Rata-rata Sebenarnya
Z = Nilai Tingkat Kepercayaan
𝜎 = Standar Deviasi
Jika semua rata-rata sudah berada dalam subgrup batas kontrol maka
selanjutnya dapat melakukan perhitungan banyaknya pengukuran yang
akan diperlukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
2
Z
.√∑𝑋𝑖2 −(∑𝑋 𝑖 )2
α
𝑁′ = [ ] …………………………………….……(2.7)
∑𝑋 𝑖
Contoh Perhitungan Waktu Baku dengan Pola Data Array
Pada sub bab ini akan menjelaskan perhitungan pada waktu baku dengan jam
henti. Berikut merupakan perhitungan waktu baku dengan jam henti .
• Menghitung rata :
∑𝑋𝑖
𝑋̅ =
𝑛
Dimana
∑𝑋𝑖 = Jumlah data
N = Banyaknya data
Maka diperoleh :
115,87
𝑋̅ = = 2,3174 menit
50
Berikut dibawah ini merupakan tabel uji keseragaman data komponen landasan
1 pada proses kegiatan pengukuran dapat dilihat pada Tabel …
Tabel …Uji Keseragaman Data Komponen Landasan 1
Pengukuran Ke- Xi (menit) Xi-X ̅ (Xi-X ̅)²
1 2,4 2,4 5,76
2 2,3 2,3 5,29
3 2,4 2,4 5,76
4 2,41 2,41 5,8081
5 2,4 2,4 5,76
6 2,4 2,4 5,76
7 2,39 2,39 5,7121
8 2,8 2,8 7,84
9 2,81 2,81 7,8961
10 2,6 2,6 6,76
11 2,4 2,4 5,76
12 2,2 2,2 4,84
13 2,24 2,24 5,0176
14 1,92 1,92 3,6864
15 2,5 2,5 6,25
16 2,44 2,44 5,9536
17 2,08 2,08 4,3264
18 2,19 2,19 4,7961
19 2,18 2,18 4,7524
20 2,4 2,4 5,76
21 2,3 2,3 5,29
22 2,4 2,4 5,76
23 2,41 2,41 5,8081
24 2,4 2,4 5,76
25 2,4 2,4 5,76
26 2,39 2,39 5,7121
27 2,8 2,8 7,84
28 2,81 2,81 7,8961
29 2,6 2,6 6,76
30 1,92 1,92 3,6864
31 2 2 4
32 2,1 2,1 4,41
33 1,9 1,9 3,61
34 2,5 2,5 6,25
35 2,08 2,08 4,3264
36 2,1 2,1 4,41
37 2,33 2,33 5,4289
38 2,12 2,12 4,4944
39 2,4 2,4 5,76
40 2,2 2,2 4,84
41 2,28 2,28 5,1984
42 2,1 2,1 4,41
43 2,26 2,26 5,1076
44 2,15 2,15 4,6225
45 2,5 2,5 6,25
46 2,4 2,4 5,76
47 2 2 4
48 1,96 1,96 3,8416
49 2,2 2,2 4,84
50 2,4 2,4 5,76
Jumlah 115,87 271,081
2.56
σ = √ 49
σ = 0.228
Dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai kepercayaan sebesar 1,96.
Berikut adalah perhitungan menggunakan tingkat kepercayaan 95%. Nilai Z dicari
dengan menggunakan Tabel Distribusi Normal.
𝛼 0,05
α = 1 – 95% = = 0,025
2 2
α = 0,05
Luas kurva menjadi 1 – 0,025 = 0,975, dengan menggunakan tabel distribusi normal
maka didapat nilai Z = 1,96
Maka batas kendali atas yang dihitung adalah :
BKA = 𝑋̅ + 𝑍𝜎 = 2,317 + (1,96 x 0,228) = 2,887 menit
BKB = 𝑋̅ − 𝑍𝜎 = 2,137 - (1,96 x 0,228) = 1,943 menit
Berikut merupakan grafik keseragaman data komponen landasam 1 pada proses
kegiatan pengukuran :
Kesimpulan semua data (50 data ) berada dalam batas kendali artinya data seragam,
data berasal dari system sebab yang sama.
𝑧 2
(𝛼 ) 𝑥 √50(217,081) − (13425,9)
N′ = [ ]
115,87
N’ = 14,52 ~ 15 data
Karena N′ < N yaitu 15 data < 50 data, maka data dapat dikatakan CUKUP, artinya
hasil akhir pengukuran bisa dijadikan untuk mengeneralisir populasi.
= 2,17 menit
b. Penentuan Waktu Normal (WN)
• Waktu Normal (WN)
Wn = Ws x p
= 2,1724 x 1.25
= 2,72 menit
c. Penentuan Waktu baku (WB)
• Waktu Baku (WB)
Wb = Wn x ( 1 + i )
= 2,72 x (1 + 0,28)
= 3,48 menit