Anda di halaman 1dari 20

Komunitas Tentor

Himpunan Mahasiswa Teknik Industri


Universitas Telkom
Gedung Graha Wiyata Cacuk S-B Lantai 1 Ruang B105
Jl. Telekomunikasi 01 Dayeuhkolot, Bandung 40257
http://hmti.telkomuniversity.ac.id/content

RESPONSI UAS
MATRIKS DAN RUANG VEKTOR
2023

Ruang Vektor dan Subruang

1. Misalkan V = {(a,b) | a,b ∈ R}. Pada V didefinisikan operasi penjumlahan dan perkalian skalar: (a, b)
+ (c, d) = (a + c, b + d) dimana k(a, b) = (2ka, 2kb). Diketahui bahwa V bukan ruang vektor real.
Jelaskan aksioma ruang vektor yang gagal dipenuhi oleh V.77
Penyelesaian:
Pendahuluan:
Jika 10 aksioma berikut dipenuhi oleh setiap objek u, v, w, dalam V dan setiap skalar k dan m, maka
V disebut ruang vektor dan objek-objek dalam V disebut vektor.

Jawaban:
Himpunan V tidak memenuhi aksioma ruang vektor berikut.
• Aksioma 9
Perhatikan bahwa
Komunitas Tentor
Himpunan Mahasiswa Teknik Industri
Universitas Telkom
Gedung Graha Wiyata Cacuk S-B Lantai 1 Ruang B105
Jl. Telekomunikasi 01 Dayeuhkolot, Bandung 40257
http://hmti.telkomuniversity.ac.id/content

𝑘(𝑚𝑢) = 1[1(0,1)]
= 1(2 . 1 . 0,2 . 1 . 1)
= (2 . 1 . 0,2 . 1 . 2)
= (0,4)
Tetapi
(𝑘𝑚)𝑢 = [1 . 1](0,1)
= 1(0,1)
= (2 . 1 . 0,2 . 1 . 1)
= (0,2)

• Aksioma 10
Terdapat 𝑢 = (0,1) ∈ V sedemikian sehingga
1𝑢 = 1(0,1) = (0,2) ≠ 𝑢
Oleh karena itu, V bukan ruang vektor real.

0 𝑎
2. Tunjukkan bahwa W = {[ ] |𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅} adalah subruang dari M2x2
𝑏 0
Penyelesaian:
Pendahuluan:
Komunitas Tentor
Himpunan Mahasiswa Teknik Industri
Universitas Telkom
Gedung Graha Wiyata Cacuk S-B Lantai 1 Ruang B105
Jl. Telekomunikasi 01 Dayeuhkolot, Bandung 40257
http://hmti.telkomuniversity.ac.id/content

Langkah 1 : Ambil sembarang 𝐴, 𝐵 ∈ 𝑊 , 𝑘 ∈ 𝑅


0 𝑎1 0 𝑏1
Misal: 𝐴 = ( ), 𝐵 = ( )
𝑎2 0 𝑏2 0
1) W ≠ { } (himpunan kosong)
0 1
Pilih 𝐶 = ( ) , 𝐶 ∈ 𝑊, 𝑊 ≠ { }
1 0
2) W ⊆ M2x2
W merupakan bentuk M2x2
3) 𝐴 + 𝐵 ∈ 𝑊
0 𝑎1 0 𝑏1 0 𝑎1 + 𝑏1
𝐴 + 𝐵 = ( ) + ( ) = ( )∈ 𝑊
𝑎2 0 𝑏2 0 𝑎2 + 𝑏2 0
𝑎1 , 𝑎2 , 𝑏1 , 𝑏2 ∈ 𝑅
maka 𝑎2 + 𝑏2 dan 𝑎1 + 𝑏1 ∈ R
4) 𝑘𝐴 ∈ 𝑊
0 𝑎1 0 𝑘𝑎1
𝑘𝐴 = 𝑘 ( ) = ( ) ∈ 𝑊
𝑎2 0 𝑘𝑎2 0
karena 𝑎1 , 𝑎2 ∈ R, maka 𝑘𝑎1 , 𝑘𝑎2 ∈ R
𝑾 subruang dari M2x2
3. Periksa apakah himpunan W yang berisi semua matriks orde 2x2 yang determinannya nol merupakan
subruang dari ruang vektor M2x2
Penyelesaian:
𝑎 𝑏
𝑊 = {( ) 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐 = 0}
𝑐 𝑑
Langkah 1: Ambil sembarang 𝐴, 𝐵 ∈ 𝑊 , 𝑘 ∈ 𝑅
𝑎1 𝑎2
Misalkan : 𝐴 = (𝑎 𝑎 ), 𝑑𝑒𝑡 (𝐴) = 𝑎1 𝑎4 – 𝑎2 𝑎3 = 0
3 4

𝑏 𝑏2
𝐵= ( 1 ), 𝑑𝑒𝑡 (𝐵) = 𝑏1 𝑏4 – 𝑏2 𝑏3 = 0
𝑏3 𝑏4
1) 𝑊 ≠ { } (himpunan kosong)
0 0
Pilih : 𝐷 = ( ), 𝑑𝑒𝑡 (𝐷) = 0, Maka 𝐷 ∈ 𝑊, 𝑊 ≠ { }
0 0
Komunitas Tentor
Himpunan Mahasiswa Teknik Industri
Universitas Telkom
Gedung Graha Wiyata Cacuk S-B Lantai 1 Ruang B105
Jl. Telekomunikasi 01 Dayeuhkolot, Bandung 40257
http://hmti.telkomuniversity.ac.id/content

1 2
Pilih : 𝐹 = ( ), 𝑑𝑒𝑡 (𝐹) = 0, Maka 𝐹 ∈ 𝑊, 𝑊 ≠ { }
3 6
2) W ⊆ M2x2
W merupakan bentuk M2x2
3) 𝐴 + 𝐵 ∈ 𝑊
𝑎1 𝑎2 𝑏1 𝑏2 𝑎 + 𝑏1 𝑎2 + 𝑏2
𝐴 + 𝐵 = (𝑎 𝑎4 ) + (𝑏3 )= ( 1 )
3 𝑏4 𝑎3 + 𝑏3 𝑎4 + 𝑏4
det(𝐴 + 𝐵) = (𝑎1 + 𝑏1 )(𝑎4 + 𝑏4 ) − (𝑎2 + 𝑏2 )(𝑎3 + 𝑏3 )
= (𝑎1 𝑎4 + 𝑎1 𝑏4 + 𝑎4 𝑏1 + 𝑏1 𝑏4 ) − (𝑎2 𝑎3 + 𝑎2 𝑏3 + 𝑎3 𝑏2 + 𝑏2 𝑏3 )
= 0 + 𝑎1 𝑏4 + 𝑎4 𝑏1 − 𝑎2 𝑏3 − 𝑎3 𝑏2 + 0 ≠ 0
Maka 𝐴 + 𝐵 ∉ 𝑊
𝑾 bukan subruang dari M2x2

Kombinasi Linear
1. Periksa apakah 𝑤 = (1, −2, 5) merupakan kombinasi linear dari 𝑉 = {𝑣1 = (1, 1, 1), 𝑣2 =
(1, 1, 2), dan 𝑣3 = (2, −1, 1)}
Penyelesaian:

Sebuah vektor w merupakan kombinasi linear dari suatu himpunan ruang vector jika terdapat
skalar k1, k2, …, kn yang memenuhi w = k1v1 + k2v2 + … + knvn

1) Buat persamaan
𝑘1 + 𝑘2 + 2𝑘3 = 1
𝑘1 + 𝑘2 − 𝑘3 = −2
𝑘1 + 2𝑘2 + 𝑘3 = 5
2) Buat matriks perluasan
1 1 2 1
[1 1 −1 −2]
1 2 1 5
3) Lakukan eliminasi gauss-jordan untuk mendapatkan BEB Tereduksi
Komunitas Tentor
Himpunan Mahasiswa Teknik Industri
Universitas Telkom
Gedung Graha Wiyata Cacuk S-B Lantai 1 Ruang B105
Jl. Telekomunikasi 01 Dayeuhkolot, Bandung 40257
http://hmti.telkomuniversity.ac.id/content
1 1 2 1
[1 1 −1 −2] 𝑏2 = −𝑏1 + 𝑏2
1 2 1 5
1 1 2 1
[0 0 −3 −3] 𝑏3 = −𝑏1 + 𝑏3
1 2 1 5
1 1 2 1
[0 0 −3 −3] 𝑏2 ↔ 𝑏3
0 1 −1 4
1 1 2 1
1
[0 1 −1 4 ] 𝑏3 = − 3 𝑏3
0 0 −3 −3
1 1 2 1
[0 1 −1 4] 𝑏2 = 𝑏3 + 𝑏2
0 0 1 1
1 1 2 1
[0 1 0 5] 𝑏1 = −2𝑏3 + 𝑏1
0 0 1 1
1 1 0 −1
[0 1 0 5] 𝑏1 = −𝑏2 + 𝑏1
0 0 1 1
𝟏 𝟎 𝟎 −𝟔
[𝟎 𝟏 𝟎 𝟓 ] BEB Tereduksi
𝟎 𝟎 𝟏 𝟏
4) Ubah BEB Tereduksi ke dalam bentuk persamaan, lalu diperoleh nilai k sebagai berikut:
1. 𝑘1 + 0. 𝑘2 + 0. 𝑘3 = −6
0. 𝑘1 + 1. 𝑘2 + 0. 𝑘3 = 5
0. 𝑘1 + 0. 𝑘2 + 1. 𝑘3 = 1
𝒌𝟏 = −𝟔, 𝒌𝟐 = 𝟓, dan 𝒌𝟑 = 𝟏

Jika nilai k dapat diperoleh, maka 𝒘 merupakan kombinasi linear dari 𝑽

2. Misalkan 𝑢̅ = (1, 2, −1) dan 𝑣̅ = (6, 4, 2) adalah vektor di 𝑅 3 . Periksa apakah vektor berikut
merupakan kombinasi linear dari vektor-vektor di atas
a) (4, −1, 8)
b) (2, 6, 10)
Komunitas Tentor
Himpunan Mahasiswa Teknik Industri
Universitas Telkom
Gedung Graha Wiyata Cacuk S-B Lantai 1 Ruang B105
Jl. Telekomunikasi 01 Dayeuhkolot, Bandung 40257
http://hmti.telkomuniversity.ac.id/content
Penyelesaian:
a) Tulis 𝑎̅ = 𝑘1 𝑢̅ + 𝑘2 𝑣̅
1 6 4
𝑘1 [ 2 ] + 𝑘2 [4] = [−1]
−1 2 8
Menggunakan OBE:
1 6 4 1 6 4
[2 4 −1] 𝑏2 = −2𝑏1 + 𝑏2 [ 0 −8 −9]
−1 2 8 −1 2 8
1 6 4 1 6 4
[0 −8 −9] 𝑏3 = 𝑏1 + 𝑏3 [0 −8 −9]
−1 2 8 0 8 12
1 6 4 1 6 4
1
[0 −8 −9] 𝑏2 = − 8 𝑏2 [0 1 9⁄8]
0 8 12 0 8 12
1 6 4 1 6 4
[0 9
1 ⁄8] 𝑏3 = −8𝑏2 + 𝑏3 [0 1 9⁄8]
0 8 12 0 0 3
1 6 4 1 0 −22⁄
8
[0 1 9⁄8] 𝑏1 = −6𝑏2 + 𝑏1 [0 1 9⁄ ]
8
0 0 3 0 0 3

Baris terakhir pada matriks ini yaitu (0𝑘1 + 0𝑘2 = 3) menunjukkan bahwa SPL tersebut tidak
konsisten (tidak mempunyai solusi). Jadi, tidak ada nilai 𝑘1 dan 𝑘2 yang memenuhi sehingga dapat
disimpulkan bawa vektor 𝑎̅ tidak dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari S (vektor 𝑢̅ dan
𝑣̅ ). Tulis 𝑏̅ = 𝑘1 𝑢̅ + 𝑘2 𝑣̅
1 6 2
𝑘1 [ 2 ] + 𝑘2 [4] = [ 6 ]
−1 2 10
Menggunakan OBE:
1 6 2 1 6 2
[2 4 6 ] 𝑏2 = −2𝑏1 + 𝑏2 [ 0 −8 2 ]
−1 2 10 −1 2 10
Komunitas Tentor
Himpunan Mahasiswa Teknik Industri
Universitas Telkom
Gedung Graha Wiyata Cacuk S-B Lantai 1 Ruang B105
Jl. Telekomunikasi 01 Dayeuhkolot, Bandung 40257
http://hmti.telkomuniversity.ac.id/content
1 6 2 1 6 2
[ 0 −8 2 ] 𝑏3 = 𝑏1 + 𝑏3 [0 −8 2 ]
−1 2 10 0 8 12
1 6 2 1 6 2
1 −2
[0 −8 2 ] 𝑏2 = − 8 𝑏2 [0 1 ⁄8]
0 8 12 0 8 12
1 6 2 1 6 2
[0 1 −2 ⁄8] 𝑏3 = −8𝑏2 + 𝑏3 [0 1 −2⁄ ]
8
0 8 12 0 0 14
1 6 2 1 0 28⁄
8
[0 1 −2 ⁄8] 𝑏1 = −6𝑏2 + 𝑏1 [0 1 −2⁄ ]
8
0 0 14 0 0 14

Baris terakhir pada matriks ini yaitu (0𝑘1 + 0𝑘2 = 14) menunjukkan bahwa SPL tersebut tidak
konsisten (tidak mempunyai solusi). Jadi, tidak ada nilai 𝑘1 dan 𝑘2 yang memenuhi sehingga dapat
disimpulkan bahwa vektor 𝑎̅ tidak dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari S (vektor 𝑢̅ dan
𝑣̅ ).

Basis dan Dimensi


1 0 −2
1. Diberikan A ( 0 1 2)
−1 0 0
a) Tentukan basis basis bagi ruang kolom A dan Basis bagi baris A !
b) Tentukan rank (A) dan nulitas (A)
c) Misal X adalah himpunan yang anggotanya adalah vector-vektor kolom A. Tentukan himpunan X
dan periksa apakah X adalah basis bagi R3 !
Catatan Ruang, Dimensi, Rank, dan Nolitas
• Ruang baris A, B(A) : himpunan semua kombinasi linier baris-baris A
• Ruang kolom A, K(A) : himpunan semua kombinasi linier kolom-kolom A
• Ruang nol A atau ruang solusi A, N(A) : himpunan semua solusi 𝐴𝑥 = 0
• Teorema :
Komunitas Tentor
Himpunan Mahasiswa Teknik Industri
Universitas Telkom
Gedung Graha Wiyata Cacuk S-B Lantai 1 Ruang B105
Jl. Telekomunikasi 01 Dayeuhkolot, Bandung 40257
http://hmti.telkomuniversity.ac.id/content
OBE tidak mengubah r. nol suatu matriks.
OBE tidak mengubah r. baris suatu matriks.
OBE dapat mengubah r. kolom suatu matriks
Jika matriks R dalam BEB ( A ~ R matriks eselon tereduksi):
• Basis ruang baris A = baris-baris dari R yang memuat 1-utama.
• Basis ruang kolom A = kolom-kolom dari A yang bersesuaian dengan kolom-kolom R yang
memuat 1-utama.
• Basis ruang kolom R (Basis r. solusi) = kolom-kolom R yang memuat 1-utama.
• Dimensi r.baris = Dimensi r. kolom = jumlah 1-utama dalam baris atau kolom R
• Dimensi (r. baris A) = Dimensi (r. kolom A) , disebut rank (A)
• Dimensi (r.nol A), disebut nolitas (A) = nol (A)
• Teorema :
Misalkan A matriks ukuran m x n :
rank (A) = rank (AT)
rank (A) + nol (A) = n
rank (AT) + nol (AT) = m
• Catatan Basis
Misalkan V (ruang vektor) himpunan X = {v1, v2, … , vn} ⊂ V. Himpunan S dikatakan basis
bagi V jika dan hanya jika :
X membangun (span) V
X bbl (bebas linear)

PENYELESAIAN:

1 0 −2
Matriks : ( 0 1 2 )
−1 0 0
Lakukan OBE sampai menjadi BEB Tereduksi
Komunitas Tentor
Himpunan Mahasiswa Teknik Industri
Universitas Telkom
Gedung Graha Wiyata Cacuk S-B Lantai 1 Ruang B105
Jl. Telekomunikasi 01 Dayeuhkolot, Bandung 40257
http://hmti.telkomuniversity.ac.id/content
1 0 −2 1 0 −2
1
𝐵3 ∶ 𝐵1 + 𝐵3 (0 1 2 ) → 𝐵3 ∶ − 2 𝐵3 (0 1 2 ) ;
0 0 −2 0 0 1

1 0 −2 1 0 0
𝐵2 ∶ −2𝐵3 + 𝐵2 (0 1 0 ) → 𝐵1 ∶ 2𝐵3 + 𝐵1 (0 1 0)
0 0 1 0 0 1
1 0 0
𝑀𝑎𝑘𝑎 𝐵𝐸𝐵 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 = (0 1 0)
0 0 1
1 0 −2
a) Basis (r. kolom A) = {( 0 ) , (1) , ( 2 )} ; Dimensi (r. kolom A) = 3
−1 0 0
Basis (r. baris A) = { (1 0 0), (0 1 0), (0 0 1) } ; Dimensi (r.baris A) = 3
b) Rank (A) = Dimensi (r. kolom A) = Dimensi (r.baris A) = 3
Nolitas (A) = n – Rank (A) = 3 – 3 = 0
1 0 −2
c) Himpunan X : {( 0 ) , (1) , ( 2 )}
−1 0 0
• Bukti X membangun R3 :
𝑢 = 𝑘1𝑣1 + 𝑘2𝑣2 + 𝑘3𝑣3 , (𝑘1, 𝑘2, 𝑘3 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎𝑟)

𝑢1 1 0 −2 𝑘1 𝑢1
𝑚𝑖𝑠𝑎𝑙 𝑢 = (𝑢2) , 𝑆𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 ( 0 1 2 ) (𝑘2) = (𝑢2)
𝑢3 −1 0 0 𝑘3 𝑢3
1 0 −2 𝑢1
𝑀𝑎𝑡𝑟𝑖𝑘𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢𝑎𝑠𝑎𝑛 ∶ 0 1 2 |𝑢2|
−1 0 0 𝑢3

1 0 −2 𝑢1 1 0 −2 𝑢1
1 𝑢2 |
𝐵3 ∶ 𝐵1 + 𝐵3 0 1 2 | 𝑢2 | → 𝐵3 ∶ − 2 𝐵3 0 1 2 |−𝑢1−𝑢3
0 0 −2 𝑢1 + 𝑢3 0 0 1 2

1 0 −2 𝑢1
𝐵2 ∶ −2𝐵3 + 𝐵2 0 1 0 | 𝑢1 + 𝑢2 + 𝑢3|
−𝑢1−𝑢3
0 0 1 2
Komunitas Tentor
Himpunan Mahasiswa Teknik Industri
Universitas Telkom
Gedung Graha Wiyata Cacuk S-B Lantai 1 Ruang B105
Jl. Telekomunikasi 01 Dayeuhkolot, Bandung 40257
http://hmti.telkomuniversity.ac.id/content

−𝑢3
1 0 0
𝑢1 + 𝑢2 + 𝑢3
𝐵1 ∶ 2𝐵3 + 𝐵1 0 1 0 | −𝑢1 − 𝑢3 | 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑡𝑢𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙
0 0 1
2
SPL Konsisten sehingga X membangun di R3 .

• Bukti X Bebas Linear


0 = 𝑘1𝑣1 + 𝑘2𝑣2 + 𝑘3𝑣3 , (𝑘1, 𝑘2, 𝑘3 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎𝑟)

1 0 −2 𝑘1 0
𝑆𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 ( 0 1 2 ) (𝑘2) = (0)
−1 0 0 𝑘3 0
OBE sama seperti pada pembuktian Span !

1 0 0 0
𝑀𝑎𝑘𝑎 𝐵𝐸𝐵 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 = 0 1 0 |0| , 𝑆𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑘1 = 𝑘2 = 𝑘3 = 0
0 0 1 0
Karena k1=k2=k3 = 0, maka X Bebas Linear.

• Kesimpulan
Karena X membangun di R3 dan Bebas Linear, maka X merupakan Basis di R3.

1 1 0
2. Diberikan himpunan S = {(0) , ( 0 ) , ( 2 )}
1 −1 −1
Pertanyaan:
a) Apakah X merupakan basis bagi R3? Berikan alasan Anda
b) Misalkan A matriks yang kolom-kolomnya berasal dari vektor-vektor di S. Tentukan
matriks A tersebut.
Jawab:
a) Apakah S membangun R3?
𝑢1
misal u mewakili vektor di R , U = (𝑢2 ), maka
3

𝑢3
Komunitas Tentor
Himpunan Mahasiswa Teknik Industri
Universitas Telkom
Gedung Graha Wiyata Cacuk S-B Lantai 1 Ruang B105
Jl. Telekomunikasi 01 Dayeuhkolot, Bandung 40257
http://hmti.telkomuniversity.ac.id/content
1 1 0 𝑢1
𝑘1 (0) + 𝑘2 ( 0 ) + 𝑘3 ( 2 ) = (𝑢2 ) 𝑑𝑖𝑢𝑏𝑎ℎ 𝑘𝑒 𝑆𝑃𝐿:
1 −1 −1 𝑢3
𝑘1 + 𝑘2 = 𝑢1
2𝑘3 = 𝑢2
𝑘1 − 𝑘2 − 𝑘3 = 𝑢3
𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑚𝑎𝑡𝑟𝑖𝑘𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢𝑎𝑠𝑎𝑛:
1 1 0 𝑢1
[0 0 𝑢
2 | 2]
1 −1 −1 𝑢3
𝑚𝑒𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑂𝐵𝐸:
1 1 0 𝑢1 1 1 0 𝑢1
[0 0 2 |𝑢2 ] 𝐵3 = −𝐵1 + 𝐵3 [0 0 2 | 𝑢2 ] 𝐵3 ⇋ 𝐵2
1 −1 −1 𝑢 3 0 −2 −1 −𝑢 1 + 𝑢 3

1 1 0 𝑢1 1 1 0 𝑢1
1 1 1 1 1
[0 −2 −1 |−𝑢1 + 𝑢3 ] 𝐵2 = − 2 𝐵2 [0 1 2 |2 𝑢1 − 2 𝑢3 ] 𝐵3 = 2 𝐵3
0 0 2 𝑢2 0 0 2 𝑢2
𝑢1 𝑢1
1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
[0 1 2 |2 𝑢1 − 2 𝑢3 ] 𝐵2 = 𝐵2 − 2 𝐵3 [0 1 0 |2 𝑢1 − 2 𝑢3 − 4 𝑢2 ] 𝐵1 = 𝐵1 − 𝐵2
1 1
1 1
0 0 1 𝑢 0 0 1 𝑢
2 2 2 2

1 1 1
𝑢1 − (2 𝑢1 − 2 𝑢3 − 4 𝑢2 )
1 0 0
0 ||
1 1 1
0 1 𝑢1 − 2 𝑢3 − 4 𝑢2
2
0 0 1 1
[ 𝑢2 ]
2

Berdasarkan OBE yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa S membangun di R3


Selanjutnya mengecek BBL
1 1 0 0
𝑘1 (0) + 𝑘2 ( 0 ) + 𝑘3 ( 2 ) = (0)
1 −1 −1 0
𝑑𝑖𝑢𝑏𝑎ℎ 𝑘𝑒 𝑆𝑃𝐿:
𝑘1 + 𝑘2 = 𝑢1
2𝑘3 = 𝑢2
𝑘1 − 𝑘2 − 𝑘3 = 𝑢3
Komunitas Tentor
Himpunan Mahasiswa Teknik Industri
Universitas Telkom
Gedung Graha Wiyata Cacuk S-B Lantai 1 Ruang B105
Jl. Telekomunikasi 01 Dayeuhkolot, Bandung 40257
http://hmti.telkomuniversity.ac.id/content
𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑚𝑎𝑡𝑟𝑖𝑘𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢𝑎𝑠𝑎𝑛:
1 1 0 0
[0 0 2 |0]
1 −1 −1 0
𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑂𝐵𝐸 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑑𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑠, 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙:
1 0 0 0
[0 1 0 |0]
0 0 1 0

Dengan nilai k1=0, k2=0, k3=0. Maka dapat disimpulkan bahwa S bebas linier di R3
Karena kedua syarat terpenuhi maka dapat dikatakan bahwa S merupakan basis bagi R3
b) Misalkan A matriks yang kolom-kolomnya berasal dari vektor-vektor di S. Tentukan
matriks A tersebut.
1 1 0 1 1 0
Jawab: S = {(0) , ( 0 ) , ( 2 )} , 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑚𝑎𝑡𝑟𝑖𝑘𝑠 𝐴 = [0 0 2]
1 −1 −1 1 −1 −1
3. Ditentukan sistem persamaan linear:
2x + 3y + 4z
a) Tentukan basis dari ruang solusi sistem persamaan di atas.
b) Berapa dimensi ruang solusi sistem persamaan tersebut?
Jawab:
a) Basis dari ruang solusi sitem persamaan linear dapat ditentukan dengan vekto-vektor kolom
pada matriks augmented yang mewakili sistem persamaan tersebut. Dalam hal ini, kita dapat
mengubah sistem persamaan menjadi matriks augmented:
[1, 1, 1, 5]
[2, 3, 4, 13]
Melakukan operasi baris untuk membawa matriks augmented tersebut ke bentuk eselon
tereduksi atau bentuk baris tereduksi, menjadi:
[1, 0, -1, 3]
[0, 1, 2, 2]
Baris dari ruang solusi sistem persamaan tersebut:
V1 = [3, 2, -1] dan V2= [-1, -2, 1]
Komunitas Tentor
Himpunan Mahasiswa Teknik Industri
Universitas Telkom
Gedung Graha Wiyata Cacuk S-B Lantai 1 Ruang B105
Jl. Telekomunikasi 01 Dayeuhkolot, Bandung 40257
http://hmti.telkomuniversity.ac.id/content
b) Dimensi ruang solusi sistem persamaan tersebut adalah jumlah vektor-vektor kolom yang
membentuk basis. Dalam hal ini, dimensi ruang solusi adalah 2.

4. Tunjukan bahwa polinomial M = {1-3x+2x2, 1+x+4x2, 1-7x} tidak membentuk basis untuk P2
Jawab:
a0+a1+a2 = C1(1-3x+2x2) + C2(1+x+4x2) + C3(1-7x)
a0= c1 + c2 + c3
a1= -3c1 + 1c2 + -7c3
a2 = 2c1 + 4c2 + 0c3
1 1 1
M = [−3 1 −7]
2 4 0
Jika det = 0, maka:
- Tidak ada solusi atau memiliki banyak solusi = bergantung linier
- Tidak memiliki invers
Maka kita hanya perlu mencari determinan dari matriks M untuk menentukan basis atau
tidaknya.
Determinan dari M
1. K2 = K2 + (-2K1)
1 1 1 1 −1 1
[−3 1 −7] = [−3 7 −7]
2 4 0 2 0 0
2. Menggunakan kofaktor-minor dari baris 3
−1 1 1 1 1 −1
|M|= 2(-1)3+1| |+ 0(-1)3+2| | + 0(-1)3+3| | =0
7 −7 −3 −7 −3 7
Karena hasil determinan dari M adalah 0 maka M bukanlah basis dari P2
Transformasi Linear
1. Didapat Matriks sebagai berikut
2 −4 −4
3 5 3
𝑇 [(7)] = ( ) , 𝑇 = [(2)] = ( ) dan 𝑇 = [( 2 )] = (−5)
6 −7
1 9 7
5 1 −1
9 3 5
Tentukan Matriks transformasinya!
Komunitas Tentor
Himpunan Mahasiswa Teknik Industri
Universitas Telkom
Gedung Graha Wiyata Cacuk S-B Lantai 1 Ruang B105
Jl. Telekomunikasi 01 Dayeuhkolot, Bandung 40257
http://hmti.telkomuniversity.ac.id/content
Jawab :
2 −4 −4
3 5 3
𝐴 [7 2 2 ] = [ 6 −7 −5]
1 9 7
5 1 −1
9 3 5
2 −4 −4
3 5 3 −1
𝐴 = [6 −7 −5] [7 2 2]
1 9 7
5 1 −1
9 3 5
Invers dari :
3 5 3
[7 2 2 ]
5 1 −1
Dengan menggunakan metode sarrus, check determinannya
Det = (3 × 2 × −1) + (5 × 2 × 5) + (3 × 7 × 1) − ((5 × 2 × 3) + (1 × 2 × 3) + (−1 × 7 × 5))
Det = (−6 + 50 + 21) − (30 + 6 + −35) = 65 − 1 = 64 (Ada Invers)
Didapat Invers
1 1 1
− 16 16
8
17 9 15
64
− 32 64
3 11 29
[− 64 32
− 64]
1 1 1
2 −4 −4 − 16 8 16
𝐴 = [6 −7 −5] 64
17 9 15
− 32
1 9 7 64
9 3 5 [− 3 11 29
− 64]
64 32

Dan didapat matriks transformasi dari T


−1 1 0
𝐴 = [−2 1 ]1
2 −1 0
0 −1 2
1 0 0
2. Misalkan {( 1 ) , ( 1 ) , (0)} basis bagi R3. Diketahui transformasi linear T : R3-> R2 dengan
−1 −1 1
1 0 0
1 1 0
𝑇 [( 1 )] = ( ) , 𝑇 [( 1 )] = ( ) , , 𝑇 [(0)] = ( )
−1 0 2
−1 −1 1
Komunitas Tentor
Himpunan Mahasiswa Teknik Industri
Universitas Telkom
Gedung Graha Wiyata Cacuk S-B Lantai 1 Ruang B105
Jl. Telekomunikasi 01 Dayeuhkolot, Bandung 40257
http://hmti.telkomuniversity.ac.id/content
Tentukanlah:
a) Matriks tranformasi dari T!
2
b) Hasil dari 𝑇 [( 1 )]
−1
Jawab:
1 1
1
a) 𝑇 [( 1 )] = 𝐴 ( 1 ) = ( )
−1
−1 −1
0 0
1
𝑇 [( 1 )] = 𝐴 ( 1 ) = ( )
0
−1 −1
0 0
0
𝑇 [(0)] = 𝐴 (0) = ( )
2
1 1
1 0 0
1 1 0
𝐴[ 1 1 0] = [ ]
−1 0 2
−1 −1 1
1 0 0 −1
1 1 0
𝐴=[ ][ 1 1 0]
−1 0 2
−1 −1 1
1 0 0 −1
𝑇𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛 [ 1 1 0]
−1 −1 1
1 0 0 1 0 0
𝑏2−> −𝑏1 + 𝑏2
[1 1 0 |0 1 0]
𝑏3−> 𝑏2 + 𝑏3
−1 −1 1 0 0 1
1 0 0 1 0 0
[0 1 0 |−1 1 0]
0 0 1 0 1 1
1 0 0 −1 1 0 0
𝑀𝑎𝑘𝑎 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 [ 1 1 0] 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ [−1 1 0]
−1 −1 1 0 1 1
1 0 0 −1
1 1 0
𝐴=[ ][ 1 1 0]
−1 0 2
−1 −1 1
1 0 0
1 1 0
𝐴=[ ] [−1 1 0]
−1 0 2
0 1 1
Komunitas Tentor
Himpunan Mahasiswa Teknik Industri
Universitas Telkom
Gedung Graha Wiyata Cacuk S-B Lantai 1 Ruang B105
Jl. Telekomunikasi 01 Dayeuhkolot, Bandung 40257
http://hmti.telkomuniversity.ac.id/content
0 1 0
𝐴=[ ]
−1 2 2
2 2 2
0 1 0 1
b) 𝑇 [( 1 )] = 𝐴 ( 1 ) = [ ][ 1 ] = [ ]
−1 2 2 −2
−1 −1 −1
𝒂−𝒃
3. Diketahui T: P2 -> R2 di mana T (𝒂 + 𝒃𝒙 + 𝒄𝒙²) =( )
𝒂−𝒄
a) Apakah T merupakan transformasi linear
Jawab:
ambil unsur sembarang P2
𝑢̅ = 𝑢̅1 + 𝑢̅2 𝑥 + 𝑢̅3 𝑥 2
𝑣̅ = 𝑣̅1 + 𝑣̅2 𝑥 + 𝑣̅3 𝑥 2
Sehingga
𝑢̅ + 𝑣̅ = (𝑢1 + 𝑣1) + (𝑢2 + 𝑣2)𝑥 + (𝑢3 + 𝑣3)𝑥 2
perhatikan bahwa
T(𝑢̅ + 𝑣̅ ) = 𝑇((𝑢1 + 𝑣1) + (𝑢2 + 𝑣2)𝑥 + (𝑢3 + 𝑣3)𝑥 2 )
(𝑢1 + 𝑣1) − (𝑢2 + 𝑣2)
=( )
(𝑢1 + 𝑣1) − (𝑢3 + 𝑣3)
(𝑢1 − 𝑢2) + (𝑣1 − 𝑣2)
=( )
(𝑢1 − 𝑢3) + (𝑣1 − 𝑣3)
𝑢1 − 𝑢2 𝑣1 − 𝑣2
=( )+( )
𝑢1 − 𝑢3 𝑣1 − 𝑣3
= 𝑇(𝑢1 + 𝑢2 𝑥 + 𝑢3 𝑥 2 ) + 𝑇(𝑣1 + 𝑣2 𝑥 + 𝑣3 𝑥 2 )
ambil unsur sembarang P2, 𝑢̅ = 𝑢̅1 + 𝑢̅2 𝑥 + 𝑢̅3 𝑥 2 dan 𝛼 ∈ 𝑅, sehingga
𝑇(𝛼𝑢̅) = 𝑇(𝛼(𝑢1 + 𝑢2 𝑥 + 𝑢3 𝑥 2 ))
(𝛼𝑢1 − 𝛼𝑢2)
=( )
(𝛼𝑢1 − 𝛼𝑢3)
𝛼(𝑢1 − 𝑢2)
=( )
𝛼(𝑢1 − 𝑢3)
𝑢1 − 𝑢2
= 𝛼( )
𝑢1 − 𝑢3
= 𝛼𝑇(𝑢1 + 𝑢2 𝑥 + 𝑢3 𝑥 2 )
jadi T merupakan transformasi linear
Komunitas Tentor
Himpunan Mahasiswa Teknik Industri
Universitas Telkom
Gedung Graha Wiyata Cacuk S-B Lantai 1 Ruang B105
Jl. Telekomunikasi 01 Dayeuhkolot, Bandung 40257
http://hmti.telkomuniversity.ac.id/content
b) Tentukan T(1 + 𝑥 + 𝑥 2 )
Jawab:
1−1 0
T(1 + 𝑥 + 𝑥 2 ) = ( )=( )
1−1 0
Ruang Eigen dan Diagonalisasi
1) Tentukan basis ruang Eigen dari :
0 0 2
A = [−1 2 5]
−1 0 3
Jawab :
0 0 2 1 0 0
a. A−𝜆I = [−1 2 5]-𝜆 [ 0 1 0]
−1 0 3 0 0 1
0 0 2 𝜆 0 0
= [−1 2 5]-[0 𝜆 0]
−1 0 3 0 0 𝜆
𝜆 0 2
= [−1 2−𝜆 5 ]
−1 0 3−𝜆
a. Det(A−𝜆I) = 0
𝜆 0 2
[−1 2−𝜆 5 ]
−1 0 3−𝜆
Karena kolom 2 memiliki 2 angka nol, kita bisa lebih mudah menggunakan ekspansi kofaktor
untuk mencari determinan.
𝑎12 𝑐12 +𝑎22 𝑐22 + 𝑎32 𝑐32 = 0
λ 2
0 + (2-𝜆)(−1)4 | |+0=0
−1 3 − λ
(2-𝜆)(−λ2 + 3λ − 2) = 0
-(2-𝜆)(λ2 − 3λ + 2) = 0
(2-𝜆)(λ2 − 3λ + 2) = 0
(2-𝜆) (λ − 2)(λ − 1) = 0
𝜆 = 1 dan 𝜆 = 2
b. Untuk 𝜆 = 1
Komunitas Tentor
Himpunan Mahasiswa Teknik Industri
Universitas Telkom
Gedung Graha Wiyata Cacuk S-B Lantai 1 Ruang B105
Jl. Telekomunikasi 01 Dayeuhkolot, Bandung 40257
http://hmti.telkomuniversity.ac.id/content
−1 0 2 1 0 −2 1 0 −2
|−1 1 5| B1 ← -B1 |−1 1 5 |B2 ← B1 + B2 | 0 1 3|
−1 0 2 −1 0 2 −1 0 2
1 0 −2
B3 ← B1 + B3 | 0 1 3 |
0 0 0
Misal X3 = s
X1 - 2X3 = 0
X1 = 2s
X2 + 3X3 = 0
X2 = -3s
𝑋1 2
[𝑋2] = [−3] 𝑠
𝑋3 1
2
Jadi, basis ruang eigen untuk λ = 1 adalah {−3}
1
c. Untuk 𝜆 = 2
−2 0 2 1 0 −1 1 0 −1
−1
|−1 0 5| B1 ← 2 B1 |−1 0 5 |B2 ← B1 + B2 | 0 0 4|
−1 0 1 −1 0 1 −1 0 1
1 0 −1 1 0 −1 1 0 0
1
B3 ← B1 + B3 | 0 0 4 | B2 ← 4B2 |0 0 1 | B1 ← B2 + B1 |0 0 1|
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Misal X2 = s
X1 = 0
X3 = 0
𝑋1 0
[𝑋2] = [1] 𝑠
𝑋3 0
0
Jadi, basis ruang eigen untuk λ = 2 adalah {1}
0
2) Tentukanlah nilai eigen dan vektor eigen dari matriks
1 0 −2
𝑇=[ 0 1 2 ]
−1 0 1
Komunitas Tentor
Himpunan Mahasiswa Teknik Industri
Universitas Telkom
Gedung Graha Wiyata Cacuk S-B Lantai 1 Ruang B105
Jl. Telekomunikasi 01 Dayeuhkolot, Bandung 40257
http://hmti.telkomuniversity.ac.id/content
Jawab:
Nilai eigen
𝑑𝑒𝑡(𝐴 − 𝜆𝐼) = 0
Maka
1 0 −2 𝜆 0 0
𝑑𝑒𝑡 [( 0 1 2 ) − (0 𝜆 0)] = 0
−1 0 0 0 0 𝜆
1−𝜆 0 −2
𝑑𝑒𝑡 [( 0 1 − 𝜆 2 )] = 0
−1 0 −𝜆
Menggunakan kofaktor
((1 − 𝜆)(1 − 𝜆)(−𝜆) − 2) = 0
((1 − 𝜆)(𝜆2 − 𝜆 − 2)) = 0
(1 − 𝜆)(𝜆 − 2)(𝜆 + 1) = 0
Didapat nilai eigen (-1,1,2)
Masukan 𝜆 = 1
1−𝜆 0 −2 0 0 −2
( 0 1−𝜆 2 ) = ( 0 0 2)
−1 0 −𝜆 −1 0 −1
0 0 −2 𝑥 0
( 0 0 2 ) (𝑦) = (0) OBE
−1 0 −1 𝑧 0
1 0 1
(0 0 0)
0 0 0
Maka didapat 𝑥 + 𝑧 = 0, atau 𝑥 = −𝑧
Dengan pemisalan z = v, didapat:
𝑥 −1 −1
(𝑦) = ( 0 ) 𝑣, Maka Vektor eigen dari matriks 𝑇 = ( 0 )
𝑧 1 1

Selamat belajar, teman-teman!


Jangan jadikan soal ini sebagai patokan dan jangan lupa untuk berlatih soal yang lain juga, ya! Jangan lupa berdoa agar diberikan

kelancaran saat proses pengerjaannya 😊


Komunitas Tentor
Himpunan Mahasiswa Teknik Industri
Universitas Telkom
Gedung Graha Wiyata Cacuk S-B Lantai 1 Ruang B105
Jl. Telekomunikasi 01 Dayeuhkolot, Bandung 40257
http://hmti.telkomuniversity.ac.id/content
Kami dari CONTENT ingin meminta maaf jika ada kekurangan dan hal-hal yang kurang berkenan selama kami berbagi ilmu

dengan kalian. Ini adalah responsi terakhir yang dapat kami berikan, terima kasih banyak atas antusiasme teman-teman terhadap

responsi ini.

Jangan lupa jaga kesehatan!

Salam hormat dari kami CONTENT 2021

#CONTENTYourStudyPartner

Anda mungkin juga menyukai