Disusun Oleh
1.2 Permasalahan
Dalam pengetahuan bahan pembuatan helm dari plastik ini terdapat beberapa
permasalahan yaitu sebagai berikut :
1. Pengetahuan tentang bahan helm
2. Klasifikasi helm dan Paduannya
3. Cara Pembuatan helm beserta Kegunaannya
1.3 Tujuan
Dalam penyusunan makalah tentang pengetahuan bahan teknik: helm ini terdapat
beberapa tujuan yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui Sifat bahan dari Plastik
2. Memahami cara pembuatan helm
3. Mengetahui aplikasi atau kegunaan bahan plastik di dunia teknik.
BAB II
ISI
Helm motor full face bersertifikasi SNI dari perusahaan Tarakusuma Indah.PT Tarakusuma Indah
memproduksi helm bagi penguna sepeda motor dengan merek-merek helm berkualitas seperti
INK, KYT dan MDS untuk kelas menengah atas, serta BMC dan HIU yang lebih berkonsentrasi di
kelas menengah bawah.
KARAKTERISTIK PRODUK
CIRI-CIRI PRODUK
Ciri-ciri dari Helm yang bertanda SNI (Standar Nasional Indonesia) adalah sebagai berikut.
1.Material
Bahan helm harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Dibuat dari bahan yang kuat dan bukan logam, tidak berubah jika ditempatkan diruang
terbuka pada suhu 0 derajat Celsius sampai 55 derajat Celsius selama palingsedikit 4 jam
dan tidak terpengaruh oleh radiasi ultra violet, serta harus tahan dariakibat pengaruh
bensin, minyak, sabun, air, deterjen dan pembersih lainnya.
b. Bahan pelengkap helm harus tahan lapuk, tahan air dan tidak dapat terpengaruh
oleh perubahan suhu.
c. Bahan-bahan yang bersentuhan dengan tubuh tidak boleh terbuat dari bahan yangdapat
menyebabkan iritasi atau penyakit pada kulit, dan tidak mengurangi kekuatanterhadap
benturan maupun perubahan fisik sebagai akibat dari bersentuhan langsungdengan
keringat, minyak dan lemak si pemakai.
2. Konstruksi
Konstruksi helm harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Helm harus terdiri dari tempurung keras dengan permukaan halus, lapisan
peredam benturan dan tali pengikat ke dagu,
b. Tinggi helm sekurang-kurangnya 114 milimeter diukur dari puncak helm ke bidangutama
yaitu bidang horizontal yang melalui lubang telinga dan bagian bawah daridudukan bola
mata.
c. Keliling lingkaran bagian dalam helm adalah sebagai
berikut:Ukuran Lingkaran Bagian dalam (mm)S 500-540M 540-580L 580-620XL > 620
d. Tempurung terbuat dari bahan yang keras, sama tebal dan homogen
kemampuannya,tidak menyatu dengan pelindung muka dan mata serta tidak boleh
mempunyai penguatan setempat.
e. Peredam benturan terdiri dari lapisan peredam kejut yang dipasang pada
permukaan bagian dalam tempurung dengan tebal sekurang-
kurangnya 10 milimeter dan jaringhelm atau konstruksi lain yang berfungsi seperti jaring
helm.
f. Tali pengikat dagu lebarnya minimum 20 milimeter dan harus benar-benar berfungsi
sebagai pengikat helm ketika dikenakan di kepala dan dilengkapi dengan penutup telinga
dan tengkuk.
g. Tempurung tidak boleh ada tonjolan keluar yang tingginya melebihi 5 milimeter
dari permukaan luar tempurung dan setiap tonjolan harus ditutupi dengan bahan lunak
dantidak boleh ada bagian tepi yang tajam,
h. Lebar sudut pandang sekeliling sekurang-kurangnya 105 derajat pada tiap sisi dansudut
pandang vertikal sekurang-kurangnya 30 derajat di atas dan 45 derajat di bawah bidang
utama.
i. Helm harus dilengkapi dengan pelindung telinga, penutup leher, pet yang
bisadipindahkan, tameng atau tutup dagu.
j. Memiliki daerah pelindung helm.
k. elm tidak boleh mempengaruhi fungsi aura dari pengguna terhadap suatu bahaya.Lubang
ventilasi dipasang pada tempurung sedemikian rupa sehingga dapat mempertahankan
temperatur pada ruang antara kepala dan tempurung.
l. Setiap penonjolan ujung dari paku/keling harus berupa lengkungan dan tidak
bolehmenonjol lebih dari 2 mm dari permukaan luar tempurung.
m. Helm harus dapat dipertahankan di atas kepala pengguna dengan kuat melalui atau
menggunakan tali dengan cara mengaitkan di bawah dagu atau melewati tali pemegang
di bawah dagu yang dihubungkan dengan tempurung.
Mengetahui Jenis-jenis bahan dari plastik tersebut adalah :
a. Polyetheen (PE).
b. Poly Vinyl Chlorida (PVC).
c. Poly Propylen (PP)
d. Poly Methil Meth Acrylaat (PMMA)
e. Acrylonitrit butadieen Styreen (ABS).
f. Poly Amide (PA).
g. Polyester (Cairan pengeras dan perapat).
h. Poly Ethen Three (PET).
1. Polyetheen lunak,
Bersifat mengambang di air, mudah dibentuk, kalau dibakar terjadi tetesan api, asap warna
hitam dan bau seperti lilin.
2. Poly Methil Meth Acrylaat (PMMA),
Bersifat tenggelam di air, mudah terbakar, kalau dibakar terjadi percikan api, bau sedikit manis,
dan nyala api kuning kebiru-biruan.
3. Polystreen (PS),
Bersifat tenggelam di air, mudah terbakar, asap tebal, dan nyala api oranye kekuningan
4. Poly Vynil Chlorida (PVC) lunak,
Bersifat tenggelam di air, relatif sulit dibakar, bau menyengat dan menusuk (keasam-
asaman), dan mudah dibentuk.
Polivinil klorida (IUPAC: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat PVC, adalah polimer
termoplastik urutan ketiga dalam hal jumlah pemakaian di dunia,
setelah polietilena dan polipropilena. Di seluruh dunia, lebih dari 50% PVC yang diproduksi
dipakai dalam konstruksi. Sebagai bahan bangunan, PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah
dirangkai. PVC bisa dibuat lebih elastis dan fleksibel dengan menambahkan plasticizer,
umumnya ftalat. PVC yang fleksibel umumnya dipakai sebagai bahan pakaian, perpipaan, atap,
dan insulasi kabel listrik.
PVC diproduksi dengan cara polimerisasi monomer vinil klorida (CH2=CHCl). Karena 57%
massanya adalah klor, PVC adalah polimer yang menggunakan bahan baku minyak
bumi terendah di antara polimer lainnya.
Proses produksi yang dipakai pada umumnya adalah polimerisasi suspensi. Pada proses ini,
monomer vinil klorida dan air diintroduksi ke reaktor polimerisasi dan inisiator polimerisasi,
bersama bahan kimia tambahan untuk menginisiasi reaksi. Kandungan pada wadah reaksi terus-
menerus dicampur untuk mempertahankan suspensi dan memastikan keseragaman ukuran
partikel resin PVC. Reaksinya adalah eksotermik, dan membutuhkan mekanisme pendinginan
untuk mempertahankan reaktor pada temperatur yang dibutuhkan. Karena volume berkontraksi
selama reaksi (PVC lebih padat dari pada monomer vinil klorida), air secara kontinu ditambah ke
campuran untuk mempertahankan suspensi.
Ketika reaksi sudah selesai, hasilnya, cairan PVC, harus dipisahkan dari kelebihan monomer vinil
klorida yang akan dipakai lagi untuk reaksi berikutnya. Lalu cairan PVC yang sudah jadi akan
disentrifugasi untuk memisahkan kelebihan air. Cairan lalu dikeringkan dengan udara panas dan
dihasilkan butiran PVC. Pada operasi normal, kelebihan monomer vinil klorida pada PVC hanya
sebesar kurang dari 1 PPM.
Proses produksi lainnya, seperti suspensi mikro dan polimerisasi emulsi, menghasilkan PVC
dengan butiran yang berukuran lebih kecil, dengan sedikit perbedaan sifat dan juga perbedaan
aplikasinya.
Produk proses polimerisasi adalah PVC murni. Sebelum PVC menjadi produk akhir, biasanya
membutuhkan konversi dengan menambahkan heat stabilizer, UV
stabilizer, pelumas, plasticizer, bahan penolong proses, pengatur termal, pengisi, bahan penahan
api, biosida, bahan pengembang, dan pigmen pilihan.
Mesin injection molding ukuran kecil, tampak hopper, nozzle dan clamping unit
Komponen utama
1. Unit injeksi - bagian dari mesin injection molding yang berfungsi untuk melelehkan
material plastik, terdiri dari hopper, barrel dan screw.
2. Mold - bagian dari mesin injection molding dimana plastik leleh dicetak dan didinginkan
3. Unit pencekam - bagian dari mesin injection yang berfungsi untuk mencekam mold pada
saat penginjeksian material ke dalam cetakan sekaligus menyediakan mekanisme pengeluaran
produk dari mold.Sebuah mold akan dipasang ke mesin injection molding.
Jenis-jenis mesin injection molding
1. Berdasarkan metode pencekaman cetakan
1.1 Pencekam toggle
1.2. Pencekam hidraulik
2. Berdasarkan proses pelelehan bijih plastik
2.1. Single-stage plunger
2.2. Two-stage screw-plunger
2.3. Single-stage reciprocating-screw
3. Berdasarkan tonase - Mesin injection molding dibedakan berdasarkan besarnya gaya
pencekaman maksimum yang bisa diberikan. Kisarannya mulai dari 5 ton untuk
menghasilkan produk seberat 10 gram sampai dengan 5000 ton untuk menghasilkan produk
seberat 50 kilogram.[1]
Mesin injection molding 1300 ton dengan tambahan robot di bagian atas mesin untuk
pengambilan produk dari mold.
BAGIAN UTAMA PRODUK
1. Shell / Cangkang keras : terbuat dari bahan ABS, fiberglass, atau yang ringan dan kuatdari
carbon.
2. EPS Shell (Expandable PolySterene)
Semacam sterofoam tapi yang mampu meredamgoncangan, dengan High density
tertentu (tingkat kepadatan tertentu).
3. Comfort Padding : Terdiri dari Top padding (lapisan kain dalam), Crown padding(lapisan
kain tebal setelah Top padding), Cheek padding (lapisan di pipi) dan Neck roll(pelindung
leher).
4. Chin Strap : Tali dagu
5. Visor / Shield : Kaca pelindung depan (bagian ini optional)
6. Accessories : mulai stiker air sampai hiasan yang menempel di shell (bagian ini optional)
10
5.Final Assembly
Perkaitan akhir dilakukan secara manual oleh pekerja menggunakan bantuan
tools
dimanasemua bagian yang telah dibuat sebelumnya (shell, EPS, visor, dan plastic parts
lainnya)dirakit menjadi satu.
Perakitan akhir
Material antifog/antigores dan tinted visor Box cetakan visor dan mesin injection
moldingPengecekan visor dan inspeksi akhir
6. Pengecekan dan pengepakanSelanjutnya dilakukan pengecekan akhir terhadap helm
yang telah selesai dirakit. Helmyang lolos inspeksi dimasukkan ke dalam sarung helm, dan
dipak ke dalam kardus untuk didistribusikan dan dfijual kepada konsumen
DAFTAR PUSTAKA
1. http://bennythegreat.wordpress.com/2009/11/20/road-safety-association-goes-to-
pabrik-helm/
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Helm
3. http://jp.shoei.com/support/en/maintenance/
4. http://marcellinoagatha.blogspot.com/2010/04/ciri-ciri-helm-sni-standar-nasional.html
5. http://www.grahamotorindoperkasa.com/produk-16540-ink-cl1-sticker.aspx
6. http://www.surabayahelmet.com/product_details/ink_cl-1_graphic_hexagon
7. http://www.tarakusuma.com/about
8. http://www.webbikeworld.com/eicma-2010/nolan-helmets/
9. http://www.webbikeworld.com/motorcycle-helmets/visors/mxl/