PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembentukan koin yaitu :
a. Membentuk logam dari lembaran menjadi bentuk diameter atau bentuk lainnya
dan motif tertentu pada permukaan
b. Menghasilkan produk dengan bentuk sangat rumit sekalipun dan ketelitian tinggi
baik dimensi ataupun motif sesuai dengan cetakan yang di tentukan
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Sejarah
Pulau aegina dan kerajaan Lydia dan sebagainya merupakan pelopor dalam
penggunaan coin sebagai alat tukar, logam pertama yang digunakan untuk dalam
zaman ini adalah emas dan paduan perak, dan dikembangkan terus-menerus hingga
pengrajin pada zaman itu dapat membentuk ukiran pada paduan tembaga. Itu semua
terus berlanjut hingga pada zaman yunani kuno, roma kuno dan kerajaan-kerajaan
yang berkuasa. Selain itu, cina kuno pun memiliki teknik pembuatan coin. Namun di
cina kuno menggunakan logam perunggu dan kuningan, dengan menggunakan teknik
pembentukan yang sama, yaitu diukir langsung pada logamya.
Gambar 2.2 Koin pada Zaman Roma Kuno
2.2 Definisi
Metode ini dialkukan dengan cara benda kerja di press pada cetakan lalu
punch dimasukan ke dalam rongga cetakan, kemudian punch ditekan dengan gaya
tertentu hingga terbentuklah benda kerja seperti bentuk rongga cetakan dan
punch tersebut. Sebuah fitur yang bermanfaat adalah bahwa dalam beberapa
logam, aliran plastik mengurangi ukuran butir permukaan, dan bekerja mengeras
permukaan, sedangkan materi yang lebih dalam di bagian mempertahankan
ketangguhan dan keuletan. Hasil dari metode ini yaitu memiliki bentuk dan motif
lebih akurat dan hasil permukaannya lebih halus.
Roller Machine
Smoothnes
Mesin Ronde
Proses Pressing
QC
Produk Koin
P = L x t x Ss
Dimana P : Pressure (tekanan yg dibutuhkan)
L : luas area yang dilakukan proses
t : Ketebalan material
Ss : Kekuatan geser material
3.7 Bahan pembuatan uang logam rupiah dari aluminium, kuningan, dan nikel
Aluminium
Logam yang satu ini mempunyai penampakan warna abu-abu perak metalik. Meski
bukan tergolong logam berat, tapi mempunyai sifat kuat meski berbobot ringan. Uang logam
rupiah paling banyak dicetak dengan bahan aluminium. Dari koin yang pertama Negara bikin,
sampai keluaran yang saat ini masih beredar pun terbuat dari bahan ini.
Berikut beberapa pecahan uang logam rupiah yang dibikin dengan bahan unsur kimia dengan
nomor atom 13 ini:
1 sen 1952
1 rupiah 1970
2 rupiah 1970
5 rupiah 1970
Nominal / Pecahan Emisi / Tahun diterbitkan
10 rupiah 1979
Nikel
Dibanding bahan alumunium, uang logam bahan nikel mempunyai bobot lebih berat dan
terlihat lebih padat. Penampakan duit dengan bahan ini berwarna perak metalik.
Dalam keadaan murni, sifat nikel sebenarnya lembek. Namun jika dicampur bahan lain
menghasilkan logam yang keras dan anti karat. Jumlah koin rupiah yang tercetak dengan
bahan ini lebih sedikit.
Beberapa uang logam Indonesia yang dicetak dengan bahan nikel, adalah:
10 rupiah 1971
25 rupiah 1971
50 rupiah 1971
Kuningan
Logam kuningan merupakan paduan dari tembaga dan logam seng. Uang koin yang
terbuat dari bahan ini memiliki penampilan kuning keemasan.
10 rupiah 1974
Nominal / Pecahan Emisi / Tahun diterbitkan
100 rupiah 1991, 1992, 1993, 1994, 1995, 1996, 1997, 1998
Bimetal
Uang logam bimetal adalah uang koin yang tercetak dari 2 bahan. Pada uang Indonesia,
contohnya adalah pecahan 1.000 rupiah emisi 1993, 1994, 1995, 1996, 1997 dan 2000. Lihat
gambar di atas untuk lebih jelasnya.
Pada bagian cincin (luar), terbuat dari bahan nikel. Sedangkan dalamnya yang berwarna
keemasan dibikin dengan bahan kuningan.
2. Editing
Adalah proses dimana cetakan yang sudah diukir tadi di transfer ke komputer dan dibuat
bentuk 3Dnya,bagian ini butuh ketelitian apalagi dibagian tepi luar dan titik-titik pada ukiran.
3.Master Cetak
Adalah proses dimana design 3D yang sudah selesai dimasukan ke alat cetak inu untuk
dijadikan logam pencetak, uang logam yang masih polos atau blank coin akan dimasukan
kedalam master cetakan ini agar didapatkan bentuk uang logamnya. akana ada dua kali
pencetakan didi atas dan baewah koin.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Menghasilkan produk bermotif timbul pada permukaannya
Metode proses coining ada dua yaitu open dies coining dan closed dies
coining
Proses coining dilakukan pada temperatur rendah
Proses coining dapat membuat pemukaan yang rumit dan hasil akhirnya
presisi
Cacat yang dihasilkan yaitu flash line,
Produk hasil proses coining uang logam dan medali, perhiasan, lencana,
tombol, precision-energy springs, bagian-bagian elektronik yang kompleks,
bagian-bagian presisi yang memerlukan permukaan akhir halus.
DAFTAR PUSTAKA