A R T I K 4.0
EL
Penerapan LOGISTIK 4.0 dalam Manajemen Rantai Pasok
Beras Perum BULOG: Sebuah Gagasan Awal
Application of LOGISTICTS 4.0 in Rice Supply Chain Management
at Perum BULOG: An Initial Idea
Tajuddin Bantacut1 dan Rahmat Fadhil2
1Departemen Teknologi Industri Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor
Email: bantacuttajuddin@gmail.com
2Departemen Teknik Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
Email: rahmat.fadhil@unsyiah.ac.id
ABSTRAK
Diantara masalah terbesar yang dihadapi Perusahaan Umum (Perum) BULOG saat ini
adalah pengendalian persediaan beras dan kinerja rantai pasok. Kedua persoalan ini
merupakan tugas utamanya dalam memberikan kontribusi bagi peningkatan efisiensi nasional
dan mengurangi beban pemerintah dalam pengelolaan pangan nasional. Oleh karenanya
artikel ini bertujuan untuk merumuskan gagasan Logistik 4.0 yang dapat diaplikasikan pada
manajemen rantai pasok beras, khususnya pada Perum BULOG yang mendapat mandat
untuk dapat mengendalikan dan menjamin ketersediaan beras di Indonesia. Pengembangan
Logistik 4.0 beras mencakup perencanaan sumberdaya, sistem manajemen gudang, sistem
manajemen transportasi, sistem taransportasi cerdas, dan keamanan informasi. Berkaitan
dengan hal ini, Perum BULOG perlu mengembangkan sistem pengelolaan yang telah ada
mengikuti aspek tersebut dengan mengembangkan Sistem-Fisik-Cyber (Cyber-Physical-
Systems) sebagai basis Logistik 4.0. Untuk itu perlu digunakan berbagai teknologi, agar
kemampuan pengendalian dan rantai pasok beras Perum BULOG dapat memegang peranan
yang strategis dengan memenuhi kualitas pangan (food quality), responsif (responsiveness),
efisiensi (efficiency), dan fleksibelitas (flexibility). Diantara teknologi yang dapat digunakan
adalah teknologi Radio Frequency Identification (RFID). Penggunaan teknologi seperti RFID,
diharapkan dapat menjadikan Perum BULOG lebih mampu menguasai pasar, dan mampu
mengendalikan rantai pasok beras sebagai perwujudan tanggung jawabnya sebagai penyedia
dan pengendali logistik beras secara nasional.
Kata kunci: industri cerdas, logistik cerdas, RFID, sistem-fisik-cyber
ABSTRACT
Among big problems that Perum BULOG encounters nowadays are rice stock management
and supply chain performance. Both problems are its main task in contributing to national
efficiency improvement and reducing government burden in national food management.
Therefore, this article is purposed to formulate Logistik 4.0 concept which can be applied in
rice supply chain management, particularly in BULOG which have the mandate to control and
ensure the availability of rice in Indonesia. The development of Logistik 4.0 of rice includes
resources plan, storage management system, transportation management system, smart
transportation system, and information security. In regard to this, Perum BULOG needs to
develop the existing management system to follow those aspects by developing Cyber-
Physical-System as the basis of Logistik 4.0. Therefore, it is necessary to use various
techniques so that the ability of Perum BULOG in management and supply chain of rice can
hold strategic role by fulfilling food quality, responsiveness, efficiency, and flexibility. Among
technology to be used is Radio Frequency Identification (RFID) technology. The use of
technology like RFID
Penerapan LOGISTIK 4.0 Dalam Manajemen Rantai Pasok Beras Perum BULOG: Sebuah Gagasan Awal
Tajuddin Bantacut dan Rahmat Fadhil
is expected to be able to make Perum BULOG more capable in dominating the market, and
able to control supply chain of rice as a manifestation of its responsibility as national supplier
and controller of rice logistic.
Keywords: smart industry, smart logistic, RFID, cyber-physical-system
Penerapan LOGISTIK 4.0 Dalam Manajemen Rantai Pasok Beras Perum BULOG: Sebuah Gagasan Awal
Tajuddin Bantacut dan Rahmat Fadhil
Sa’id, 2010). Masalah persediaan beras, fleksibelitas (flexibility). Kualitas pangan
BULOG sering dikalahkan oleh mafia beras, berkaitan dengan pemenuhan segala
sehingga ketersediaan beras di pasaran persyaratan mutu dan karekterisrtik produk
sering kekurangan yang menyebabkan (ISO 9000), responsif merupakan kepekaan
kenaikan harga secara signifikan (Pratomo, dan kesigapan rantai pasok untuk
2015; Subandriyo, 2015; Jannah, 2018; menyediakan produk dan informasi kepada
Fakhrana, 2016). Akibatnya, daya beli pelanggan, efisiensi berkaitan dengan
masyarakat mengalami menurun dan dapat ukuran dari suatu hasil (output) yang dicapai
menimbulkan gejolak sosial dan ekonomi. dengan masukan (input) yang digunakan
Belum lagi masalah-maslah lainnya seperti (indikatornya: biaya produksi, distribusi
ketidakmerataan distribusi, jumlah yang keuntungan, tingkat pengembalian investasi
berkurang dalam proses distribusi, dan persediaan), sedangkan fleksibilitas
kurangnya persediaan, ketidakpastian adalah tingkat kemampuan rantai pasok
perencanaan penggunaan gudang, dalam menghadapi perubahan pasar untuk
permintaan distribusi beras yang tidak tetap mendapatkan atau memelihara
beraturan dan tidak dapat diprediksi menjadi keunggulan kompetitifnya (Aramyan, dkk.,
unsur-unsur ketidakpastian pada rantai 2006). Oleh karena itu, kedua
pasokan beras pada Perum BULOG permasalahan tersebut perlu secara arif dan
(Trisilawaty dkk., 2016; Yun, 2014; Sartika, bijaksana dicarikan solusi yang optimal
2014; Firdaus, dkk., 2008). untuk menyelesaikannya, sehingga Logistik
4.0 dapat menjadi jawaban terhadap
Untuk itulah BULOG perlu
permasalahan tersebut.
mengembangkan strategi pengawasan
beras (supply and demand) dengan efektif IV. PENGEMBANGAN LOGISTIK 4.0
dan efisien. Kinerja rantai pasok, sebagai BERAS PERUM BULOG
aktivitas rutin, maka mesti terus dievaluasi
dari waktu ke waktu, karena saat ini atmosfir Pengembangan Logistik 4.0 dapat
pasar yang fluktuatif, kompetitif dan bahkan mengikuti aspek yang diusulkan oleh
distruptif. Barreto, dkk. (2017) yang mencakup
Aramyan, dkk. (2007) berpendapat perencanaan sumberdaya, sistem
bahwa suatu rantai pasok pangan mestilah manajemen gudang, sistem manajemen
memenuhi empat indikator kinerja, yaitu transportasi, sistem taransportasi cerdas,
kualitas pangan (food quality), responsif dan keamaanan informasi. Dalam perspektif
(responsiveness), efisiensi (efficiency), dan ini, Perum BULOG perlu mengembangkan
Penerapan LOGISTIK 4.0 Dalam Manajemen Rantai Pasok Beras Perum BULOG: Sebuah Gagasan Awal
Tajuddin Bantacut dan Rahmat Fadhil
sistem pengelolaan yang telah ada maupun waktu sehingga menjadi lebih
mengikuti aspek tersebut dengan efektif dan efisien. Semua alat angkut
mengembangkan CPS sebagai basis tersebut dilengkapi dengan tag RFID dan
Logistik 4.0. Kode Bar sehingga dapat dihubungkan
dengan CPS dan diakses secara mudah
Pertama, perencanaan Sumberdaya
oleh pihak yang berekepentingan terutama
Logistik 4.0 Perum BULOG. Penerapan
manajemen logsistik, konsumen dan
Logistik 4.0 memerlukan sarana dan
rekanan.
prasarana yang dihubungkan dengan
internet untuk memfasilitasi IoT, IoS dan Kelima, keamanan Informasi. Semua data
IoP. Semua fasilitas UPGB, gudang, dan informasi yang dihubungkan dengan
kendaraan pengangkut, dan fasilitas internet dan dapat diakses oleh publik
pendukung lainnya harus terintegrasi dalam secara luas rentan terhadap gangguan dan
CPS sehingga semua informasi, data dan penyalahgunaan. Perlindungan data dan
pergerakan bahan dapat dipantau. informasi pelanggan dan akses ke dalam
Perbaikan fasilitas melalui modernisasi dan sistem logistik secara keseluruhan perlu
peningkatan teknologi perlu dilakukan untuk diproteksi dengan azas keamanan yang
memungkinkan penerapan azas efektif, tinggi. Misalnya, pada transaksi pada
efisien dan akses yang tidak dibatasi waktu konsumen akhir tag RFID harus
dan ruang. Fasilitas dan barang dinonaktifkan sehingga kerahasian alamat
dihubungkan dengan basis data dan konsumen dapat dilindungi.
aplikasi untuk mengunggah dan
mengunduh data. Rancangan sistem yang
4.1. Aplikasi RFID
dibangun untuk memfasilitasi semua Salah satu teknologi yang dapat
transaksi, pengendalian dan pengaturan dipakai dalam pengendalian rantai pasok
melalui pengendali yang tersebar. beras Perum BULOG adalah menggunakan
Kedua, sistem Manajemen Pergudangan. teknologi Radio Frequency Identification
Gudang menerapkan manajemen bersistem (RFID). Teknologi ini adalah suatu metode
sehingga pengaturan bahan dalam gudang identifikasi menggunakan perangkat label
dan pergerakan barang masuk dan keluar RFID (transponder) yang berfungsi untuk
menyimpan dan mengambil data jarak jauh.
dari gudang mengikuti kaidah First in First
Out (FIFO). Pengaturan karung dalam Label atau perangkat RFID ini adalah benda
yang dapat dipasang, dimasukkan,
susunan pallet mengikuti urutan registrasi
barang sehingga pencatatan dan ditempatkan, disematkan pada produk baik
pembacaan informasi oleh sensor menjadi hewan, tumbuhan, bahkan manusia
lebih mudah dan teratur. Pembaharuan atau sekalipun sebagai alat untuk identifikasi
perbaikan gudang perlu dilakukan sehingga menggunakan frekuensi radio
memungkinkan penerapan prinsip elektromagnetik. Pengidentifikasian ini
pergerakan bahan secara efisien dan cepat menggunakan medan magnet yang
yang tercatat baik per pallet, per kemasan memancarkan sejumlah kode identifikasi
atau per truk. tertentu saat ditanyakan atau dipanggil oleh
perangkat pembacanya (reader). Sistem
Ketiga, sistem Manajemen Transportasi. pembaca RFID ini tidak memerlukan kontak
Pergerakan bahan bertumpu pada langsung antara alat pembaca dengan label
transportasi yang bersistem sehingga dapat RFID yang dipasang pada suatu benda, ini
diintegrasikan dengan manajemen berbeda dengan sistem pembaca kode
pemesanan (order management system) batang (barcode).
dan pusat distribusi. Manajemen
transportasi harus dikembangkan berbasis Tren penggunakan RFID di Indonesia
cloud untuk memfasilitasi pengelolaan terus meningkat. Hal ini tentu saja akibat
berbasis internet dengan penerapan IoT, dari perkembangan teknologi dan informasi
IoS dan IoP. yang semakin berkembang dan kompetitif
sehingga menuntut perusahaan-
Keempat, sistem Transportasi Cerdas. Alat perusahaan untuk turut juga meningkatkan
angkut seperti truk, kapal dan perahu kualitas pelayanan, termasuk proses bisnis
dilengkapi dengan teknologi GPS untuk yang terkait dengannya (Auto-ID, 2016).
memudahkan pemantauan, pengendalian Pemanfaatan teknologi RFID telah
dan pengaturan pergerakan baik arah, jalur menunjukkan peningkatan yang semakin
Penerapan LOGISTIK 4.0 Dalam Manajemen Rantai Pasok Beras Perum BULOG: Sebuah Gagasan Awal
Tajuddin Bantacut dan Rahmat Fadhil
efisien dan mendorong produktivitas dalam seperti kode produksi, kadaluarsa, kualitas,
menjalankan suatu program rantai pasok ukuran
barang secara otomatis, pengurangan dan sebagainya. Kemudian data ini
kehilangan persediaan, kecepatan proses disimpan dalam jaringan yang dapat
dan peningkatan akurasi informasi (Sarac, diakses baik oleh jaringan pusat distribusi
dkk. 2010). Sebut saja seperti sektor maupun ritel dengan persyaratan terbatas.
distribusi, retil, rumah sakit, manufaktur, Sistem ini menjamin pergerakan beras dari
penyimpanan dokumen, logistik, rantai satu tempat ke tempat lainnya terdeteksi
pasok, pergudangan dan sebagainya telah secara jelas, akurat dan pasti, bahkan bila
banyak dan berhasil mengaplikasikan terjadi kerusakan sekalipun, misalnya
teknologi RFID ini. kerusakan sistem RFID pada suatu karung
dapat diprediksikan karung yang mana dan
4.2. Manfaat RFID pada unit mana kerusakan itu terjadi.
Pada industri pangan, beberapa
manfaat penggunaan aplikasi RFID ini telah Keuntungan penggunaan RFID ini,
dilaporkan oleh berbagai peneliti, seperti termasuk bila digunakan pada rantai pasok
untuk pelacakan dan pengawasan produk beras Perum BULOG antara lain adalah (i)
pangan (Bibi, dkk., 2017), pelacakan pada menaikkan produktivitas dan menekan
rantai pasok pangan (Tian, 2016), berbagai biaya operasional; (ii) penurunan siklus
peluang aplikasi pada sektor pangan masa waktu dan biaya yang dikeluarkan; (iii)
depan (Kumari, dkk., 2015; Costa, dkk., mengurangi pengulangan pekerjaan; (iv)
2013), deteksi produk pangan cacat mengurangi risiko bisnis dan pengendalian
(Fiddes, dkk., 2014), pelacakan produk aset; (v) peningkatan keamanan dan
mudah rusak (perishable) yang layanan; (vi) peningkatan pemanfaatan
terkontaminasi (Piramuthu, dkk., 2013), sumberdaya; dan (vii) manajemen
analisis keamanan pangan dalam rantai exception (Auto-ID, 2016). Leung, dkk.
pasok (Zhang dan Li, 2012), dan lainnya. (2007) menyajikan manfaat RFID seperti
pada Gambar 3, dimana RFID berguna
Aplikasi pada rantai pasok beras dalam tiga kelompok utama; pendapatan,
Perum BULOG, secara umum dapat marjin operasi, dan efisiensi modal, serta
dijelaskan melalui Gambar 2. Mulai dari menyimpulkan bahwa ada beberapa
gudang BULOG sistem teknologi RFID manfaat teknologi RFID melalui
disematkan pada karung/kemasan beras peningkatan pendapatan, penurunan biaya
dengan referensi yang diinput secara detil
Penerapan LOGISTIK 4.0 Dalam Manajemen Rantai Pasok Beras Perum BULOG: Sebuah Gagasan Awal
Tajuddin Bantacut dan Rahmat Fadhil
Gambar 3. Keuntungan penggunaan RFID (Leung, dkk., 2007)
operasi dan kemahalan, serta peningkatan perangkat lunak (software), biaya integrasi
modal melalui pengurangan biaya properti, sistem, biaya layanan instalasi, biaya
pabrikasi, peralatan dan biaya persediaan. personil dan biaya rekayasa ulang proses
bisnis (Gambar 4). Walaupun demikian,
Untuk implementasi sistem ini mengingat kepentingan dan manfaat yang
memerlukan biaya yang cukup signifikan, dicapai, pertimbangan biaya dapat menjadi
Banks, dkk. (2007) merincikan enam evaluasi tersendiri bagi pencapaian bisnis
kelompok biaya utama, yaitu biaya Perum BULOG secara optimal dimasa
perangkat keras (hardware), biaya depan. Apalagi bila dikaitkan dengan
Penerapan LOGISTIK 4.0 Dalam Manajemen Rantai Pasok Beras Perum BULOG: Sebuah Gagasan Awal
Tajuddin Bantacut dan Rahmat Fadhil
kemampuan Perum BULOG dalam Book Chapter 5, Quantifying the agri-food
menguasai peredaran beras di pasaran, supply chain. Springer, Netherlands.
terutama beras yang berasal dari jalur rantai Aramyan, L.H., Lansink, A.G.J.M., van-der-
pasoknya sendiri. Vorst, J.G.A.J., van-Kooten, O. 2007.
Performance measurement in agri-food
V. PENUTUP
supply chains: a case study. Supply Chain
5.1. Kesimpulan Management, 12 (4): 304–315.
Berdasarkan uraian diatas, dapat Aubry, C., Kebir, L. 2013. Shortening food supply
chains: A means for maintaining
disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
agriculture close to urban areas? The case
Pertama, perkembangan Industri 4.0 telah of the French metropolitan area of Paris.
dengan serta merta mendorong Food Policy, 41: 85–93.
penyesuaian-penyesuaian diberbagai AUTO-ID. 2016. Tren penggunaan RFID di
sektor lainnya, termasuk Logistik. Era Indonesia meningkat. Edisi 37/Desember
Logistik 4.0 saat ini telah mendorong 2016.
perusahaan-perusahaan untuk lebih dapat Banks, J., Hanny, D., Pachano, M.A.,
memberikan kecepatan proses, Thompson, L.G. 2007. RFID Applied.
peningkatan akurasi, produktivitas dan JohnWiley & Sons, Inc.
efisiensi yang siginifikan. Barreto, L., Amaral, A., Pereira, T. 2017.
Kedua, penggunaan teknologi seperti Industry 4.0 implications in logistics: an
RFID, diharapkan dapat menjadikan overview. Procedia Manufacturing,
BULOG lebih mampu menguasai pasar, dan 13:1245–1252.
mampu mengendalikan rantai pasok beras
Bibi, F., Guillaume, C., Gontard, N., Sorli, B.
yang merupakan tanggung jawabnya
2017. A review: RFID technology having
sebagai elemen negara untuk urusan sensing aptitudes for food industry and
logistik pangan ini. their contribution to tracking and
Ketiga, gagasan awal penerapan Logistik monitoring of food products. Trends in
Food Science & Technology, 62: 91–103.
4.0 dalam manajemen rantai pasok beras
Perum BULOG menjadi sebuah alternatif BPS [Badan Pusat Statistik]. 2016. Distribusi
yang penting untuk dipertimbangkan dalam Perdagangan Komoditas Beras Indonesia
mewujudkan kinerja perusahaan yang 2016. Badan Pusat Statistik, Jakarta.
semakin kompetitif, berkelanjutan dan Cardenas, A., Amin, S., Sastry, S. 2008. Secure
senantiasa mempersiapkan antisipasi Control: Towards Survivable Cyber-
terhadap berbagai perubahan dimasa Physical Systems. The 28th International
depan. Conference on Distributed Computing
Systems Workshops, Beijing, 2008, 495–
5.2. Saran 500.
Para pengambil kebijakan perlu Chopra, V.S., Meindl, P. 2007. Supply Chain
mempertimbangkan sejumlah alternatif Management: Strategy, Planning, and
dalam mengimplementasikan kebijakan- Operation, 3nd ed, Pearson Prentice Hall.
kebijakan yang strategis dan diyakini dapat Cooper, J., James, A. 2009. Challenges for
menyelesaikan persoalan-persoalan yang database management in the Internet of
dihadapi saat ini, termasuk dalam things. IETE Technical Review, 26: 320-
mempertimbangkan berbagai strategi 329.
dalam pengendalian persediaan beras dan Costa, C., Antonucci, F., Pallottino, F., Aguzzi,
kinerja rantai pasok. J., Sarriá, D., Manesatti, P. 2013. A
Review on Agri-food Supply Chain
DAFTAR PUSTAKA Traceability by Means of RFID
Almada-Lobo, F. 2015. The Industry 4.0 Technology. Food and Bioprocess
revolution and the future of manufacturing Technology, 6 (2): 353-366.
execution systems (MES). Journal of Croxton, K.L., Garcia-Dastugue, J., Lambert,
Innovation Management, 3 (4): 16–21. D.M., Rogers, D.S. 2001. The Supply
Aramyan, L., Ondersteijn, C., van-Kooten, O., Chain Management Processes.
Lansink, A.O. 2006. Performance International Journal of Logistics
Indicators in Agri-Food Production Chains. Management, 12 (2): 13-36.
Penerapan LOGISTIK 4.0 Dalam Manajemen Rantai Pasok Beras Perum BULOG: Sebuah Gagasan Awal
Tajuddin Bantacut dan Rahmat Fadhil
Dania, W.A.P., Xing, K., Amer, Y. 2018. Kumari, L., Narsaiah, K., Grewal, M.K., Anurag,
Collaboration behavioural factors for R.K. 2015. Application of RFID in agri-food
sustainable agri-food supply chains: A sector. Trends in Food Science &
systematic review. Journal of Cleaner Technology, 43 (2): 144–161.
Production, 186: 851–864.
Leung, Y.T., Cheng, F., Lee, Y.M., Hennessy,
Fakhrana, R.S. 2016. Jaringan Mafia Besar di J.J. 2007. A Tool Set for Exploring the
Balik Kasus Beras Oplosan. CNN Value of RFID in a Supply Chain. Springer
Indonesia, diakses melalui Series in Advanced Manufacturing.
https://www.cnnindonesia.
Mawardi, D. 2017. Parah, Bias Media dalam
com/nasional/20161014064716-12-
Kasus Mafia Beras, Kompasiana.com,
165425/ jaringan-mafia-besar-di-balik-
daikses melalui
kasus-beras-oplosan?. [diakses 26 Feb
https://www.kompasiana.com/
2018]
penuliskreatif/598812ce88575a05145a38
Fiddes, L.K., Chang, J., Yan, N. 2014. d2/parah-bias-media-dalam-kasus-mafia-
Electrochemical detection of biogenic beras. [diakses 20 Maret 2018]
amines during food spoilage using an
Mosconi, F. 2015. The new European industrial
integrated sensing RFID tag. Sensors and
policy: Global competitiveness and the
Actuators B: Chemical, 202: 1298–1304.
manufacturing renaissance. London,
Firdaus, M., Baga, L.M., Pratiwi, P. 2008. England: Routledge.
Swasembada Beras Dari Masa Ke Masa,
Piramuthu, S., Farahani, P., Grunow, M. 2013.
Telaah Efektifitas Kebijakan dan
RFID-generated traceability for
Perumusan Strategi Nasional.IPB Press.
contaminated product recall in perishable
Bogor.
food supply networks. European Journal
Galal, N.M., El-Kilany, K.S. 2016. Sustainable of Operational Research, 225 (1): 253–
Agri-Food Supply Chain with Uncertain 262.
Demand and Lead Time. International
Pratomo HB. 2015. Lima masalah beras di
Journal of Simulation Model, 15 (3): 485–
Indonesia, mulai dari berkutu hingga
496.
palsu. Merdeka.com, diakses melalui
Ghozali, M.I. 2016. Rantai Pasok Beras Pada https://www.merdeka.com/uang/5-
Bulog Berbasis Neural Network. Jurnal masalah-beras-di-indonesia-mulai-dari-
Simetris, 7 (2): 743–752. berkutu-hingga-palsu.html [diakses 20
Feb 2018]
Goodrich, M., Tamassia, R. 2014. Introduction to
Computer Security, 2nd ed., Addison- Roblek, V., Meško, M., Krapež, A.2016 . A
Wesley Professional. Complex View of Industry 4.0. SAGE
Open April-June 2016: 1–11.
Greengard, S. 2015. The Internet of things.
Boston, MA: MIT Press. Sa’id, E.G. 2010. Manajemen Rantai Pasok
Global Dan Antisipasi Peningkatan Kinerja
Grimm, J.H., Hofstetter, J.S., Sarkis, J. 2014.
Manajemen Rantai Pasok Pangan Di
Critical factors for sub-supplier
Perusahaan Umum BULOG. Jurnal
management: A sustainable food supply
Pangan, 19 (1): 51–58.
chains perspective. International Journal
of Production Economics, 152: 159–173. Sarac, A., Absi, N., Dauzère-Pérès, S. 2010. A
literature review on the impact of RFID
Handayati, Y., Simatupang, T.M., Perdana, T.
technologies on supply chain
2015. Agri-food supply chain coordination:
management. International Journal of
the state-of-the-art and recent
Production Economics, 128 (1): 77–95.
developments. Logistics Research, 8 (1):
1–15. Sartika, R. 2014. Optimasi Persediaan Pada
Rantai Pasokan Beras Untuk Program
Jang, W., Klein, C.M. 2011. Supply chain models
Raskin (Studi Kasus Pada Perum Bulog
for small agricultural enterprises. Annals of
Subdivisi Regional Cianjur). Tesis,
Operations Research, 190 (1): 359–374.
Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian
Jannah, S.M. 2018. Berantas Mafia Pangan, Bogor.
Buwas Pakai Jejaring TNI-Polri.
Subandriyo, T. 2015 Mafia Pangan antara Ada
Finance.Detik.com, diakses melalui
dan Tiada. Koran Sindo, diakses melalui
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-
https://nasional.sindonews.com/read/103
bisnis/d-4012947/berantas-mafia-pangan-
9236/18/mafia-pangan-antara-ada-dan-
buwas-pakai-jejaring-tni-polri. [diakses 20
tiada-1441075271. [diakses 27 Feb 2018]
Maret 2018]
Penerapan LOGISTIK 4.0 Dalam Manajemen Rantai Pasok Beras Perum BULOG: Sebuah Gagasan Awal
Tajuddin Bantacut dan Rahmat Fadhil
Sulistyowati, S., Natawidjaja, R.S. 2010. Analisis
Rantai Pasok dan Rantai Nilai Beras di Biodata:
Jawa Barat. Jurnal Agrikultura, 21 (2): Tajuddin Bantacut, dilahirkan di Takengon
128–136. 9 Oktober 1960. Menyelesaiakn pendidikan
Tian, F. 2016. An agri-food supply chain S1 Teknologi Industri Pertanian IPB, tahun
traceability system for China based on 1985, S2 Environmental Engineering, Asian
RFID & blockchain technology. The 13th Institute of Technology, Bangkok - Thailand,
International Conference on Service tahun 1992 dan S3 Geographical Sciences
Systems and Service Management and Planning, The University of
(ICSSSM), 24–26 June 2016, Kunming- Queensland, Australia. Tahun 1997.
China.
Rahmat Fadhil, dilahirkan di Sigli, 24
Topp-Becker, J., Ellis, J.D.2017. The Role of November 1978. Menyelesaikan
Sustainability Reporting in the Agri-Food pendidikan S1 (S.TP) pada Jurusan Teknik
Supply Chain. Journal of Agriculture and Pertanian Unsyiah, pendidikan S2 (M.Sc) di
Environmental Sciences, 6 (1): 17–29. Department of Process and Food
Trienekens, J.H., Wognum, P.H., Beulens, Engineering Universitas Putra Malaysia
A.J.M., van der Vorst, J.G.A.J. 2012. (UPM), dan pendidikan S3 (Dr) di
Transparency in complex dynamic food Departemen Teknologi Industri Pertanian
supply chains. Advanced Engineering Institut Pertanian Bogor (IPB). Email:
Informatics, 26 (1): 55–65. rahmat.fadhil@unsyiah.ac.id
Penerapan LOGISTIK 4.0 Dalam Manajemen Rantai Pasok Beras Perum BULOG: Sebuah Gagasan Awal
Tajuddin Bantacut dan Rahmat Fadhil