Perancangan Tata
Letak Pabrik
From To Chart
11
Teknik Teknik Industri W161700027 Novera Elisa Triana ST. MT
Abstract Kompetensi
Modul ini akan memberikan gambaran Agar mahasiswa memahami tata letak
mengenai tata letak dari fasilitas dari fasilitas pendukung dari produksi
pendukung dari produksi
Pendahuluan
From to chart (FTC) adalah suatu teknik konvensional yang umum digunakan untuk
perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan bahan dalam suatu proses produksi. From to
chart merupakan adaptasi dari mileage chart yang umumnya dijumpai pada suatu peta
perjalanan (road map), sehingga menunjukan total berat beban. From to chart (FTC)
kadang-kadang disebut sebagai trip frequency chart atau Travel Chart adalah suatu teknik
konvensional yang umum digunakan untuk perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan
bahan dalam suatu proses produksi. Teknik ini sangat berguna untuk kondisi-kondisi dimana
banyak item yang mengalir melalui suatu area seperti job shop, bengkel permesinan, kantor
dan lain-lain (Wignjosoebroto, 2000).
From to chart (FTC) merupakan salah satu teknik konvensional yang umum
digunakan untuk perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan bahan dalam suatu proses
produksi. From to chart (FTC) merupakan adaptasi dari mileage chart yang umum dijumpai
pada suatu peta perjalanan, angka-angka yang terdapat dalam suatu from to chart akan
menunjukan total dari berat beban yag harus dipindahkan, jarak perpindahan, volume atau
kombinasi dari faktor biaya dan biasanya diisi dengan biaya total dari material handling
untuk tiap-tiap perpindahan yang terjadi.
From to chart juga dikenal sebagai travel chart atau cross chart, umunya terdiri dari
besaran-besaran aliran material antara dua bagunan departemen atau mesin. Peta from to
chart memberikan informasi mengenai jumlah perjalanan material handling antara dua pusat
aktifitas dan total jarak material handling. Flow to chart dibagi menjadi dua yatu from to chart
inflow dan from to chart outflow. From to chart inflow merupakan koefisien atas ongkos pada
from to chart dilihat dari ongkos yang masuk ke suatu mesin. Berikut ini adalah rumus yang
digunakan dalam perhitungan untuk from to chart inflow.
From to chart outflow merupakan koefisien atas ongkos pada from to chart dilihat
dari ongkos yang keluar dari suatu mesin. Berikut ini merupakan rumus yang digunakan
dalam perhitungan untuk from to chart outflow adalah sebagai berikut :
From to chart atau peta dari ke- secara umum mempunyai beberapa keuntungan dan
kegunaan yaitu menganalisa perpindahan bahan, perencanaan pola aliran, mengukur
effesiensi pola aliran, menunjukkan ketergantungan suatu aktivitas dengan aktivitas lainnya,
merencanakan hubungan antara sejumlah produk, bagian, item dan lainnya,
menggambarkan jumlah hubungan antara aktivitas dan pergerakkan diantaranya,
memperpendek jarak perjalanan dalam suatu proses (Apple,1990).
Tabel skala prioritas menunjukan hubungan antar mesin dan gudang adalah skala
yang menunjukan derajat kepentingan antar mesin-mesin produksi maupun antar mesin dan
gudang. Skala prioritas dibagi dua macam yaitu skala prioritas inflow (dibuat berdasarkan
inflow) dan skala prioritas outflow (dibuat berdasarkan outflow).
Tabel skala prioritas untuk membantu dalam menentukan kegiatan yang harus
diletakan pada satu tempat maka digunakan derajat kedekatan yaitu seperti mutlak perlu
kegiatan yang berdampingan satu sama lain, sangat penting kegiatan berdekatan,
pentingnya kegiatan berdekatan, kedekatan dimana saja tidak ada masalah. Pengisian
derajat kedekatan pada tabel skala prioritas berdasarkan angka-angka atau koefisien dari
from to chart inflow dan from to chart outflow dengan range nilai untuk masing-masing
derajat kedekatan.
Tabel skala perioritas merupakan suatu tabel yang menggambarkan urutan prioritas
antara departemen atau mesin dalam suatu lintas atau Layout produksi. Adapun tujuan
dalam pembuatan tabel skala prioritas yaitu: untuk meminimumkan ongkos, memperkecil
jarak Handling, mengoptimalkan Layout. Prioritas dari departemen atau mesin diketahui
setelah membandingkan nilai terendah dari pada tabel from to chart inflow dan tabel outflow.
From to chart merupakan penggambaran tentang berapa total ongkos material handling,
OMH, dari suatu bagian aktivitas menuju aktivitas yang lainnya dalam suatu pabrik. FTC
diisi berdasarkan data dari OMH.
KE A B C D JUMLAH
DARI
A Xxxxxxxx 10 20 30 60
B - Xxxxxxxx - 40 40
C - 20 Xxxxxxxx 10 30
D 20 - - Xxxxxxxx 20
JUMLAH 20 30 20 80 150
KE A B C D
DARI
A XXXXXX 0.25 0.6 1.5
B - XXXXXXX - 2
C - 0.5 XXXXXXX 0.5
D 0.3 - - XXXXXXX
Ongkosdari A ke B 10
Ongkos A – B = = 0,25
Ongkosyang keluar dari B 40
30
A–D= = 1,5
20
INFLOW
Ialah untuk melihat koefisien ongkos yang masuk dari ke mesin
KE A B C D
DARI
A XXXXXX 0.33 1.0 0.37
B - XXXXXXX - 0.5
C - 0.66 XXXXXXX 0.12
D 1.0 - - XXXXXXX
Ongkosdari A ke B 10
Ongkos A – B = = 0,333
Ongkosyang masuk ke B 30
20
A–C= = 1,0
20
TABEL SKALA PRIORITAS (TSP)
TSP adalah menentukan urutan prioritas berdasarkan data yang diperoleh dari OutFlow
atau InFlow (pilih salah satu).
Untuk persoalan diatas :
Berdasarkan out flow
Prioritas I II III IV V
A D C B
B D
C B D
D A
a. Fungsi penerimaan
Beberapa fungsi penerimaanyang dapat disebutkan adalah sebagai berikut :
o Menerima seluruh material/barang yang datang dari pemasok eksternal
maupun internal.
o Memeriksa material/barang yang datang.
o Memeriksa dokumen yang menyertai material tersebut.
o Mencatat faktur penerimaan.
o Mencatat kekurangan-kekurangan jika ada kualitas dan kuantitas material
yang tidak sesuai.
o Membuat laporan penerimaan material.
o Mengirim ke tempat penyimpanan, dll.
a. Fungsi Pengiriman
Beberapa aktivitas yang ada pada departemen pengiriman antara lain sebagai
berikut:
o Melakukan pengepakkan material yang akan dikirimkan
o Pemberian alamat pada karton pembungkus atau kontainer.
o Melakukan penimbangan masing-masing kontainer.
o Melakukan penempatan trailler.
Beberapa faktor yang harus diperhitungkan dalam proses pengiriman antara lain:
o Kondisi material yang akan didistribusikan
o Sifat fisik dari material tersebut.
o Metode penanganan / pemindahan material termasuk alat pengangkutannya.
o Beban kerja : jumlah pengiriman per satuan waktu, volume yang dibawa tiap
kali pengiriman, jumlah dan jadwal kedatangan alat angkut.
o Lokasi daerah pengiriman, dll.
Kendala yang dihadapi dari sentralisasi fungsi ini, jika aliran material tidak tertib akan
timbul kemacetan dan kesemrawutan area sehingga berakibat kecelakaan kerja,
kerusakkan produk dan hilangnya material.
Gambar berikut menunjukkan cara menempatkan departemen penerimaan dan
pengiriman.
a. Misi Pergudangan
b. Manfaat Pergudangan
o Manufacturing support (Pendukung proses produksi)
Pergudangan mempunyai pranan sangat mutlak bagi kelancaran proses
produksi. Sistem administrasi, proses penyimpanan, transportasi dan material
handling, serta aktifitas lain dalam pergudangan diatur hingga proses produksi
berlangsung sesuai target yang ingin dicapai.
o Product Mixing.
Menerima pengiriman berbagai macam material dalam jumlah besar dari
berbagai sumber dan dengan sistem material handling baik otomatis atau manual
dilakukan penyortiran dan menyiapkan pesanan pelangggan selanjutnya.
o Sebagai perlindungan tehadap material
Material akan mendapatkan jaminan keamanan terhadap bahaya pencurian,
kebakaran, banjir dan sebagainya.
o Dalam sistem pergudangan.
Dengan penggunaan kode keamanan maka material yang berbahaya dan
material yang tercemar dipisahkan dan tidak diizinkan dekat dengan pabrik.
o Sebagai persediaan
Agar dapat melayani pelanggan setiap waktu proses pergudangan dapat
digunakan sebagai alternatif tempat persediaan material.
Tujuan tata letak gudang (warehouse layout) adalah untuk menemukan titik optimal
antara biaya penanganan bahan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan luas ruang
dalam gedung. Sebagai konsekuansinya adalah memaksimalkan penggunaan
sumber daya (ruang) dalam gudang, yaitu memanfaatkan kapasitas secara penuh
dengan biaya perawatan material rendah. Biaya penanganan bahan adalah biaya-
biaya yang berkaitan dengan tranfortasi material masuk, penyimpanan, dan
transformasi bahan keluar untuk dimasukkan dalam gudang. Biaya-biaya ini meliputi
peralatan, orang, bahan, biaya pengawasan, asuransi, dan penyusutan. Tata letak
gudang yang efektif juga meminimalkan kerusakan material dalam gudang.
Intinya gudang diharapkan berfungsi untuk memaksimalkan penggunaan sumber
daya dan memaksimalkan pelayanaan terhadap pelanggan dengan sumber yang
terbatas. Maka dalam perencanaan gudang dan sistem pergudangan diperlukan hal-
hal berikut ini :
o Memaksimalkan penggunaan ruangan
d. Jenis Gudang
Terdapat beberapa jenis gudang (inventory) tempat penyimpanan, yakni sebagai
berikut:
o Raw material (Bahan baku)
o Work-in-progress (Setengah jadi)
o Maintenance/repair/operating supply
o Finished goods (Barang jadi)
Perencanaan gang harus memberikan ruang yang cukup bagi karyawan dan
peralatan yang melakukan proses pengeluaran dan penyimpanan.
Peralatan tempat penyimpanan direncanakan sesuai dengan ukuran dan
kapasitas material yang akan disimpan.
Peralatan sebaiknya dikelompokkan atas jenis yang sama dan diidentifikasikan
agar mudah dicari kembali bila akan digunakan.
2017 Perancangan Tata Letak Fasilitas
19 Novera Elisa Triana ST.,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Peralatan penyimpanan harus dapat digunakan sebagai tempat perlindungan
bagi material / peralatan yang disimpan dari kerusakan. Kotoran, kehilangan.
Pencatatan material yang keluar masuk.
5. TEMPAT PARKIR
Fasilitas parkir adalah fasilitas yang digunakan untuk menempatkan kendaraan yang
relative lama atau hanya untuk sementara. Sebagian karyawan akan menempatkan
kendaraannya dalam relative yang terlalu lama. Masalah utama fasilitas parkir adalah
ukuran area yang digunakan dan lokasi fasilitas tersebut. Lokasi parker berdasarkan
pemakai dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
a. Parkir untuk karyawan produksi.
b. Parkir untuk karyawan kantor.
c. Parkir untuk tamu.
Jika lokasi mempunyai kendala tertentu, misalnya area lebih memanjang dan tidak
terlalu lebar dipertimbangkan dapat dengan model angular (miring bersiku).
6. RUANG SUPERVISOR
Seorang pengawas tentunya tidak dapat terus menerus mengawasi seluruh aktivitas
produksi dari dekat. Biasanya terdapat ruang atau fasilitas yang dapat digunakan untuk
melakukan pengawasan dari jarak yang relative cukup jauh. Ruangan ini berukuran 1
sampai 2 meter persegi.
7. FASILTAS KANTOR
Sebagai fasilitas pelayanan pendukung operasional perusahaan, ruang kantor
diperlukan berbagai macam tujuan. Penempatan ruang kantor apakah di bagian tengah,
di pinggir atau sama sekali terpisah dari produksi sedikit banyak tergantung pada besar
kecilnya perusahaan. Pada perusahaan berskala kecil lokasi penempatan kantor
biasanya berdekatan dengan area produksi, bahkan ada juga yang hanya diskat dengan
almari atau alat-alat perkantoran lainnya. Yang mungkin berbeda adalah jika perusahaan
berskala besar, lokasi kantor berada terpisah dari produksi. Atau ada juga kantor berada
di luar pabrik yang letaknya agak jauh, missal lokasi pabrik dipinggir kota sedangkan
kantornya berada di tengah kota dengan jarak puluhan kilo meter. Hal ini tidak
mengganggu jalannya produksi bahkan dapat mendapatkan lingkungan kerja yang
nyaman.
Perusahaan dengan skala yang besar akan membutuhkan banyak ruangan untuk
masing-masing departemen dan pengertian di sini tidak harus dibatasi oleh dinding yang
kaku. Misal department pemasaran, department pemasaran disusun penyekatan dengan
menggunakan partisi atau dengan taman, hal ini akan lebih fleksibel bila suatu saat
dilakukan perubahan tata letak.
Kamar mandi/toilet biasanya dilengkapi dengan perlengkapan untuk buang air kecil
maupun besar. Kamar mandi yang dilengkapi dengan urinals, kloset dan bak mandi
biasa dinamakan restroom. Jumlah toilet tergantung pada jumlah karyawan yang
bekerja. Contoh dari restroom dapat dilihat pada gambar 16
9. FASILITAS KANTIN
Dalam perencanan tata letak fasilitas, sering kali fasilitas tempat makan tidak
mendapat perhatian yang semestinya. Keberadaan fasilitas ini sesungguhnya juga
diperlukan. Bahkan untuk beberapa perusahaan fasilitas ini mutlak perlu. Pada
umumnya fasilitas pelayanan jasa boga kantin dapat dikelola baik oleh perusahaan
sendiri maupun dari pihak catering. Lokasi kantin biasanya terpisah jauh dari ruang
kerja, yang dikarenakan :
a. Sebagai tempat istirahat sehingga pekerja ingin mendapat suasana yang lain dari
rutinitas kerja.
b. Lingkungan kantin bias jauh lebih bersih ,sehat,nyaman, jauh dari polusi
dibanding dengan ruang kerja.
c. Ruang produksi akan terbebas dari sampah yang dihasilkan dari bungkusan
makanan atau minuman.
Daftar Pustaka
Apple, James M. (1990) Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga. Bandung: ITB.
Diaz A.G. and Smith J.M. (2008). Facilities Planning and Design, USA: Prentice Hall.
Heizer J. and Render B. (2010). Operations Management,10th Edition, Pearson Education, Inc.
publishing as Prentice Hall
Heragu, Sunderesh (2006). Facilities Design 2nd, USA
Hiregoudar C. & Reddy B. R. (2007). Facility Planning & Layout Design, India, Technical Publication
Pune.
Hadi (2004). Perencanaan dan Perancangan Fasilitas, Yokyakarta: Graha Ilmu
Hadiguna R. A. dan Setiawan H. (2008). Tata Letak Pabrik, Yogyakarta, Andi