Anda di halaman 1dari 14

MODUL PERKULIAHAN

BAHASA
INDONESIA
KALIMAT EFEKTIF DAN JENIS KALIMAT

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

05
MKDU Bahasa 90008 Yenni Safrida, M.Pd.
Indonesia (D21314SP
)
Abstract Kompetensi
Materi perkuliahan ini membahas jenis- Setelah mengikuti perkuliahan
jenis kalimat dalam bahasa Indonesia diharapkan mahasiswa dapat
dan kalimat efektif. Adapun kalimat mengetahui dan mehami dengan baik
efektif akan dibahas melalui pengenalan jenis-jenis kalimat dan dapat
ciri dari kalomat efektif itu sendiri. membedakan cirri kalimat efektif.

2020 KALIMAT EFEKTIF DAN JENIS KALIMAT


1 Nama Dosen Penyusun: Yenni Safida, M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
JENIS KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF
1. Standar Kompetensi
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa dapat memahami dan menggunakan kalimat
secara efektif dalam mengungkapkan gagasan, informasi, maupun pesan, baik secara
lisan dan secara tulisan.

2. Kompetensi Dasar
(1) Memahami perbedaan kalimat aktif dan pasif
(2) Memahami perbedaan kalimat majemuk tunggal dan kalimat majemuk
(3) Memahami perbedaan kalimat tanya, perintah, dan kalimat berita
(4) Memahami ciri-ciri kalimat efektif
(5) Memahami syarat kalimat efektif
(6) Memahami prinsip-prinsip kalimat efektif

3. Indikator
(1) Mampu menjelaskan perbedaan kalimat aktif dan pasif
(2) Mampu menjelaskan perbedaan kalimat tunggal dan kalimat majemuk
(3) Mampu menjelaskan perbedaan kalimat Tanya, perintah, dan kalimat berita
(4) Mampu menjelaskan ciri-ciri kalimat efektif
(5) Mampu menjelaskan syarat kalimat efektif
(6) Mampu menjelaskan prinsip-prinsip kalimat efektif

2016 KALIMAT EFEKTIF DAN JENIS KALIMAT


2 Nama Dosen Penyusun: Yenni Safida, M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Pendahuluan

Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri memiliki pola
intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa yang digunakan
sebagai sarana untuk menuangkan dan menyusun gagasan secara terbuka agar
dapat dikomunikasikan kepada orang lain, atau bagian ujaran yang mempunyai struktur
minimal subjek dan predikat, mempunyai intonasi dan bermakna.
Kalimat dalam bahasa Indonesia memiliki banyak jenis. Hal ini berdasarkan
pendapat Chaer (2009;163-213). Jenis kalimat dapat ditinjau dari sudut sudut (a) jumlah
klausanya, (b) bentuk sintaksisnya, (c) kelengkapan unsurnya, dan (d) susunan subjek dan
predikatnya. Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dapat dibagi atas kalimat tunggal dan
kalimat majemuk. Kalimat tunggal dapat dibeda-bedakan lagi berdasarkan kategori
predikatnya menjadi (1) kalimat berpredikat verbal, (2) kalimat berpredikat adjektival,
(3)  kalimat berpredikat nominal (termasuk pronominal), (4) kalimat berpredikat numeral, dan
(5) kalimat berpredikat frasa preposisional. Kalimat verbal dapat dikelompokkan,
berdasarkan kemungkinan kehadiran nomina atau frasa nominal objeknya, atas (4a) kalimat
taktransitif, (4b) kalimat ekatransitif, dan (4c) kalimat dwitransitif. Kalimat majemuk juga
dapat dubagi lagi atas (1) kalimat majemuk setara dan (2) kalimat majemuk bertingkat.
Berdasarkan bentuk kategori sintaksisnya, kalimat lazim dibagi atas (1) kalimat
deklaratif atau kalimat berita, (2) kalimat imperative atau kalimat perintah, (3) kalimat
interogatif atau kalimat tanya, atau kalimat eksklamatif atau kalimat seruan. Penggolongan
kalimat berdasarkan bentuk sintaksisnya itu tidak terkait dengan fungsi pragmatis atau nilai
komunikatifnya yakni fungsi pemakaian bahasa yang bertujuan untuk komunikasi. Kalimat
interogatif, misalnya, memang lazim digunakan untuk meminta informasi  atau untuk
bertanya, tetapi dalam konteks wacana tertentu dapat bermakna permintaan.

JENIS-JENIS KALIMAT

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, jenis kalimat dalam bahasa Indonesia
sangat banyak. Akan tetapi, dalam tulisan ini akan dibahas beberapa jenis kalimat saja yang
sering digugakan. Jenis kalimat seperti yang dipaparkan oleh Taib (2007: 79) sebagai
berikut.

1. Berdasarkan Jumlah Klausa


Berdasarlan jumlah klausa, kalimat dalam bahasa Indonesia dibedakan menjadi dua,
yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk.

(1) Kalimat tunggal

2016 KALIMAT EFEKTIF DAN JENIS KALIMAT


3 Nama Dosen Penyusun: Yenni Safida, M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat, yaitu
hanya memiliki satu pola kalimat, baik itu yang berpola S-P, S-P-O, S-P-Ket, S-P-O-
ket, maupun lainnya.
Contoh
 Pemerintah Turki// membangun// 1000 rumah tenda// untuk pengungsi.
S P O Ket
 Saya// sedang menis// berita acara.
S P O
 Kami// tinggal// di daerah rawan gempa
S P Ket
 Dalam catatan harian Rini//, tercantum// nama seseorang.
Ket P S

(2) Kalimat Majemuk


Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih.
Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis
kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang
digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk sebagai berikut.
 Kalimat Majemuk Setara
 Kalimat Majemuk Rapatan
 Kalimat Majemuk Bertingkat
 Kalimat Majemuk Campuran

a. Kalimat Majemuk Setara


Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal
yang kedudukannya sejajar atau sederajat. Berdasarkan kata penghubungnya
(konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari lima macam, yakni:

Jenis Konjungsi

penggabungan Dan, serta

penguatan/Penegasan Bahkan
pemilihan Atau
di lanjutkan pada sebuah kalimat majemuk yang kedua
berlawanan
(sedangkan)
urutan waktu kemudian, lalu, lantas
Contoh:

2016 KALIMAT EFEKTIF DAN JENIS KALIMAT


4 Nama Dosen Penyusun: Yenni Safida, M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Laki-laki itu berbelok ke sebuah warung di pinggir jalan, lalu masuk ke warung
itu, lantas keluar membawa sekeping uang logam, kemudian menyusuri lorong
itu.
 Kakaknya melanjutkan kuliah spesialis penyakit dalam sedangkan adiknya kuliah
ke Inggris mengambil jurusan linguistik.

Kedua kalimat tersebut dapat berdiri sendiri sebagai kalimat yang mandiri. Pecahan
kalimat tunggal pertama dan kedua tidak saling bergantung. Masing-masing-masing
dapat berdiri sendiri sebagai kalimat tunggal. Dalam hal ini, kalimat yang satu
dengan kalimat yang lain tidak lebih tinggi dari kalimat yang lain.

b. Kalimat majemuk bertingkat


Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat
tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat
unsur induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk
kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi
didalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat.
Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk bertingkat terdiri
dari sepuluh macam, yakni:

Jenis Konjungsi
syarat jika, kalau, manakala, andaikata, asal(kan)
tujuan agar, supaya, biar
perlawanan (konsesif) walaupun, kendati(pun), biarpun
penyebaban sebab, karena, oleh karena
pengakibatan maka, sehingga
cara dengan, tanpa
alat dengan, tanpa
perbandingan seperti, bagaikan, alih-alih
penjelasan Bahwa
kenyataan Padahal

Contoh:
 Meskipun telah mendapatkan peringatan keras dari Allah, kita, rakyat Indonesia,
tetap tidak insaf.
 Kita, rakyat Indonesia, tetap tidak insaf. (induk kalimat)
 Meskipun telah mendapatkan peringatan keras dari Allah. (anak kalimat)

2016 KALIMAT EFEKTIF DAN JENIS KALIMAT


5 Nama Dosen Penyusun: Yenni Safida, M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Kami akan belajar sungguh-sungguh jika kami mendapatkan kesempatan belajar
di perguruan tinggi.
 Kami akan belajar dengan sungguh-singguh. (induk kalimat)
 Kika kami mendapatkan kesempatan belajar di perguruan tinggi. (anak
kalimat)

 Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor.


 Kemarin ayah mencuci motor. (induk kalimat)
 Ketika matahari berada di ufuk timur. (anak kalimat)

Pada contoh tersebut terlihat setiap kalimat memiliki dua kalimat, yaitu satu menjadi
kalimat tunggal dan lainnya berupa klausa. Hal itu diistilahkan sebagai induk kalimat
dan anak kalimat.

c. Kalimat majemuk campuran


Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan
kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat. Ungkapan
penggabung yang digunakan bercampur antara ungkapan penghubung penanda
kesetaraan dan ungkapan penghubung penanda kebertingkatan, seperti karena, dan
meskipun.
Contoh:
 Jakarta merupakan kota metropolitan karena di sana dapat ditemukan berbagai
suku bangsa, dan mereka hidup bertetangga meskipun sehari-hari memakai
bahasa yang berlainan.
1. Jakarta merupakan kota metropolitan. (induk kalimat)
2. Karena di sana, dapat ditemukan berbagai suku bangsa. (anak kalimat yang
menggunakan konjungsi subordinatif)
3. Mereka hidup bertetangga meskipun sehari-hari memakai bahasa yang
berlainan. (kalimat tunggal yang menggunakan konjungsi koordinatif)

 Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku
datang ke rumahnya. (kalimat majemuk campuran)
1. Toni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1)
2. Rina membaca buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat)
3. Ketika aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan
waktu)

2. Jenis Kalimat Berdasarkan Unsur Pengisi Unsur Fungsi Subjek dalam Kalimat

2016 KALIMAT EFEKTIF DAN JENIS KALIMAT


6 Nama Dosen Penyusun: Yenni Safida, M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Berdasarkan unsur pengisi unsur fungsi subjek dalam kalimat, kalimat bahasa
Indnesia dibedakan menjadi dua, yaitu kalimat aktif dan kaimat pasif.

1) Kaliamat Aktif
Kalimat aktif  adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu pekerjaan/tindakan.
Kalimat ini biasanya memiliki predikat berupa kata kerja yang berawalan me- dan ber-.
Predikat juga dapat berupa kata kerja aus (kata kerja yang  tidak dapat dilekati oleh
awalan me–saja), misalnya  pergi, tidur, mandi, dll  (kecuali makan dan minum).
Contoh:
 Andi, mahasiswa kedokteran, memenangkan medali emas di Jawa Barat.
 Mereka akan berangkat besok pagi.
 Kakak membantu ibu mengeprin disertasinya.
Kalimat aktif  dibedakan menjadi 2, yaitu kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif.
Berikut pembahasannya.

a. Kalimat aktif  transitif


Kalimat aktif transitif adalah kalimat yang dapat diikuti oleh objek penderita. Predikat
pada kalimat ini biasanya berawalam me- dan selalu dapat diubah menjadi kalimat
pasif. Unsur-unsur yang harus dimiliki dalam jenis kalimat ini adalah (S) sebagai
pelaku, (P) sebagai kegiatan, unsure (O) sebagai sasaran kegiatan.
Contoh:   
 Rektor// sedang menggalakkan// gemar menulis// di kalangan mahasiswa.
S P O Ket
 Mahasiswa baru Mercu buana// harus menulis// nama-nama dosennya.
                 S        P          O

b. Kalimat aktif intransitif


Kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang tidak  dapat diikuti oleh objek penderita.
Predikat pada kalimat ini biasanya berawaln ber-. Kalimat yang berawalan me- tidak
diikuti dengan O. Kalimat ini tidak dapat dirubah menjadi kalimat pasif.
Contoh:
 Ibu-ibu rumah tangga// juga perlu belajar// disiplin ilmu// di perguruan tinggi.
S P Pel Ket
 Mereka// berangkat// minggu depan.
S              P                   K
 Amel// menangis// tersedu-sedu di kamar.
S                 P                          K

2016 KALIMAT EFEKTIF DAN JENIS KALIMAT


7 Nama Dosen Penyusun: Yenni Safida, M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
c. Kalimat dwitransitif
Kalimat ini tidak dapat dirubah menjadi kalimat pasif karena disertai oleh pelengkap
dan objek.
Contoh:
 Dian// menuliskan// Ani// surat yang akan dikirim untuk ibunya.
S P O Pel
 Dian// kehilangan// pensil.
S          P          Pel.
 Soni// selalu  mengenderai// sepeda motor// ke kampus.
S                     P                      Pel                   Ket

2) Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan/tindakan. Kalimat ini
biasanya memiliki predikat berupa kata kerja berawalan di- dan ter- dan diikuti oleh kata
depan oleh.
Kalimat pasif dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
(1) Kalimat pasif  biasa
Kalimat pasif ini biasanya diperoleh dari kalimat aktif transitif. Predikat pada kalimat
ini berawalan di-,ter-,ke-an.

Contoh:
 Piring// dicuci// Eni.
S        P      pel

(2) Kalimat Pasif Zero


Kalimat pasif zero adalah kalimat yang objek pelakunya (O) melekat berdekatan
dengan O tanpa disisipi dengan kata lain. Predikat pada kalimat ini berakhiran -kan
dan akan terjadi penghilangan awalan di-. Predikatnya juga dapat berupa kata dasar
berkelas kerja kecuali kata kerja aus. Kalimat pasif zero ini berhubungan dengan
kalimat baku.
Contoh:
 Saya // bantu// adik yang sedang mengerjakan tugasnya.
O2    P      S
 Akan  saya sampaikan pesanmu.
O2        P               S
Cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif :
 Subjek pada kalimat aktif dijadikan objek pada kalimat pasif.

2016 KALIMAT EFEKTIF DAN JENIS KALIMAT


8 Nama Dosen Penyusun: Yenni Safida, M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Awalan me- diganti dengan di-.
 Tambahkan kata oleh di belakang predikat.
Contoh :
 Bapak  memancing ikan. (aktif)
 Ikan  dipancing oleh bapak. (pasif)
 Jika subjek kalimat akrif berupa kata ganti maka awalan me- pada predikat
dihapus, kemudian subjek dan predikat dirapatkan.
Contoh :  
 Aku harus memngerjakan PR. (aktif)
 PR harus kukerjakan. (pasif)

3. Jenis Kalimat Berdasarkan Bentuk Sintaksis


1) Kalimat Berita
Kalimat berita merupakan kalimat yang digunakan untuk menginformasikan sesuatu.
Biasanya diakhiri dengan tanda titik (.)
contohnya : Harimau liar menyerang warga dengan ganasnya.

2) Kalimat Tanya
Kalimat tanya mengharapkan jawaban sebagi respon atau reaksi pemberitahuan
informasi yang diharapkan, biasanya diakhiri dengan tanda tanya (?). Kata tanya yang
digunakan bagaimana, mengapa, apa kapan, dimana dsb. Contoh kalimat tanya : 
Bagaimana proses mesin itu dirangkai?

3) Kalimat Perintah
Kalimat yang bertujuan untuk mengintruksikan seseorang untuk melakukan sesuatu.
Kalimat perintah biasanya diakhiri dengan tanda seru. Tapi, jika diakatan langsung atau
lisan biasanya ditandai dengan intonasi tinggi. Contoh : Ambilkan kopi di atas meja !

4) Kalimat Ajakan
Kalimat ajakan merupakan kalimat yang memancing minat lawan bicara. Kata yang
sering digunakan adalah Ayo, Mari dsb. Biasanya ada pada iklan. Contoh kalimat
ajakan: Ayo, pakai pembersih pakaian merek ini!

5) Kalimat Pengandaian
Kalimat pengandaian menggambarkan keinginan atau tujuan dari penulis atau
pembicara yang belum atau tidak kesampaian. Contoh : Andai saja aku bisa jadi dokter
bedah.
KALIMAT EFEKTIF

2016 KALIMAT EFEKTIF DAN JENIS KALIMAT


9 Nama Dosen Penyusun: Yenni Safida, M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Syarat Kalimat Efektif
1) Kesatuan gagasan
Kalimat efektif hanya mengandung satu gagasan. Baik di dalam kalimat maupun di
dalam paragraf syarat yang harus dipeneuhi adalah adanya kesatuan gagasan. Kesatuan
gagasan ini akan memiliki arti bahwa di dalam sebuah kalimat hanya ada satu ide/gagasan.

2) Kesepadanan
Kesepadanan adalah keseimbangan pikiran (gagasan) dengan struktur kalimat.
Untuk menghasilkan kalimat yang mengandung kesepadanan, perlu diperhatikan hal-hal
berikut:
a. Kalimat memiliki subjek dan predikat yang jelas.
Dengan adanya Subjek dan Predikat yang jelas akan memberikan kejelasan pula
dalam penyampaian ide/pesan dari kalimat tersebut. Apa atau siapa dalam sebuah
kalimat memberikan kejelasan dalam kalimat tersebut.
Contoh:
 Kepada hadirin dimohon berdiri.
Kata depan kepada pada kalimat di atas tidak berfungsi apa-apa, bahkan justru
mengganggu kesepadanan sebuah kalimat. Kalimat tersebut akan lebih baik
(sepadan) kalau kata depan kepada dihilangkan sehingga menjadi seperti di bawah
ini.
 Hadirin dimohon berdiri
b. Kata depan tidak berada di depan subjek.
Ketepatan penggunaan konjungsi (termasuk intra-kalimat) dalam sebuah kalimat
memiliki peran penting dalam mendukung kejelasan gagasan dalam sebuah kalimat.
c. Subjek tidak ganda.
Subjek yang ganda dalam sebuah kalimat dapat menimbulkan pemahaman yang
ganda/lebih dari satu (ambigu). Oleh karena itu, dalam kalimat efektif subjek harus
memiliki satu makna yang jelas agar tidak menimbulkan kealahan pemahaman yang
berbeda.
Contoh;
 Soal itu saya kurang jelas.
 Orang itu wataknya jahat.
Kedua kalimat di atas mempunyai subjek ganda: Kalimat-kalimat itu akan lebih baik
kalau diubah menjadi seperti di bawah ini.
 Bagi saya soal itu kurang jelas.
 Orang itu berwatak jahat;
 Watak orang itu jahat.

2016 KALIMAT EFEKTIF DAN JENIS KALIMAT


10 Nama Dosen Penyusun: Yenni Safida, M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3) Keparalelan (kesejajaran)
Keparalelan adalah kesamaan bentuk atau makna yang digunakan dalam kalimat.
Contoh: Atika memetiki setangkai bunga. (tidak paralel makna).
Kalimat tersebut tidak memiliki kepararelan bentuk karena bila digunakan kata memetiki
berarti bukang hanya setangkai namun memiliki makna jamak, seharusnya memetik.
 Semakin berumur seharusnya manusia itu semakin bermoral, bijaksana, dan
tanggung jawab.
Dalam kalimat itu terdapat sebuah kata yang tidak sejajar dengan bentuk kata yang
lainnya yang sama-sama mewakili fungsi predikat, yakni kata tanggung jawab yang
merupakan bentuk nominal, padahal yang lainnya berbentuk ajektival. Kalimat tersebut
akan lebih baik kalau diubah menjadi seperti di bawah ini.
 Semakin berumur seharusnya manusia itu semakin bermoral, bijaksana, dan
bertanggung jawab.

4) Kehematan
Kalimat efektif bercirikan tidak menggunakan kata-kata yang tidak diperlukan. Cara
untuk menghemat kata adalah dengan tidak mengulang subjek, tidak memakai bentuk
superordinate , tidak menggunakan kata bersinonim, dan tidak menjamakkan kata-kata
yang sudah menggunakan bentuk jamak.
Contoh :
 Belajar adalah merupakan tanggung jawab mahasiswa.
Pemakaian kata adalah merupakan memiliki makna yang sama.

5) Kelogisan
Kalimat dikatakan efektif jika dapat diterima oleh akal sehat.
Contoh:
 Waktu dan tempat kami persilakan. (tidak logis).
Pemakaian kata dipersilakan tidak tepat/tidak logis karena yang dapat dipersilakan
adalah orang. Maka kalimat tersebut akan menjadi efektif apabila kata tersebut diganti
menjadi waktu dan tempat kami serahkan atau kami berikan.

6) Kecermatan
Kalimat efektif ditulis secara cermat, tepat dalam diksi sehingga tidak menimbulkan tafsir
ganda. Penempatan unsur-unsur kalimat yang tepat akan membantu pembaca untuk
memahami makna kalimat secara jelas tanpa menimbulkan tafsir ganda.
Contoh :
 Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menjadi Putri Indonesia tahun ini.
(tidak cermat)

2016 KALIMAT EFEKTIF DAN JENIS KALIMAT


11 Nama Dosen Penyusun: Yenni Safida, M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi yang terkenal itu menjadi Putri
Indonesia tahun ini. (cermat)

7) Kebervariasian
Ciri kalimat efektif yang lain adalah tidak monoton. Kalimat sebaiknya bervariasi dengan
memanfaatkan jenis-jenis kalimat yang ada dalam bahasa Indonesia.

8) Ketegasan
Ketegasan dapat dinyatakan dengan memberi penonjolan atau penekanan pada ide
pokok kalimat. Ketegasan dalam kalimat efektif ini menjadi penting karena hal yang
ditonjolkan tersebut merupakan ide dari gagasan dalam kalimat tersebut.

9) Ketepatan
Diksi yang digunakan perlu dipilih secara tepat dan cermat sehingga dapat mewakili
tujuan, maksud, atau pesan. Pemakain kata yang memiliki makana ganda, kata yang
berhomonim, homofon, homograf juga akan memiliki pengaruh dalam kalimat tersebut.

10) Kebenaran
struktur Kalimat efektif mengandung kebenaran struktur bahasa Indonesia, artinya
unsur-unsur yang digunakan dalam kalimat tidak memakai unsurunsur asing atau
daerah. Sebagai contoh, pemakaian unsur bahasa Inggris which, where tidak benar jika
disepadankan dengan konjungsi dimana, di mana, atau yang mana dalam bahasa
Indonesia. Penggunaan kata-kata tersebut perlu dihindari. Begitu pula unsur bahasa
daerah sebaiknya tidak dipakai dalam tulisan.
Contoh:
 Masyarakat hukum adalah sekelompok orang-orang yang berdiam dalam suatu
wilayah tertentu dimana di dalam kelompok tersebut berlaku serangkaian
peraturan sebagai pedoman tingkah laku. (salah)
 Masyarakat hukum adalah sekelompok orang yang berdiam dalam suatu wilayah
yang menganut serangkaian peraturan sebagai pedoman tingkah laku. (benar)

11) Keringkasan
Dalam menulis ditemukan pemakaian kata dan kelompok kata yang sebenarnya memiliki
makna yang sama. Dalam hal ini kelompok kata merupakan bentuk panjang, sedangkan
kata merupakan bentuk ringkas/pendek.
Contoh:
 Kami mengadakan penelitian anak jalanan di Jakarta. (bentuk panjang)
 Kami meneliti anak jalanan di Jakarta. (bentuk ringkas)

2016 KALIMAT EFEKTIF DAN JENIS KALIMAT


12 Nama Dosen Penyusun: Yenni Safida, M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar pustaka

2016 KALIMAT EFEKTIF DAN JENIS KALIMAT


13 Nama Dosen Penyusun: Yenni Safida, M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Agustinus, Jati Wahyono. “Analisis Kasus Surat Perkenalan dan Permintaan Penawaran
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari (STIKS) Tarakanita”.
VOCATIO JURNAL ILMIAH ILMU ADMINISTRASI DAN SEKRETARI
ANALISIS KALIMAT EFEKTIF DAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DALAM
SURAT BISNIS. Jakarta: STIKS Tarakanita.

Azwardi. 2008. “Menulis Ilmiah”. Modul perkuliahan Bahasa Indonesia Umum untuk
Mahasiswa. Aceh.

Keraf, Grof. 1997. Diksi dan Gaya Bahasa : Kompisisi Lanjutan I. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.

Keraf, Grof. 2007. Kompisisi. Ende Flores: Nusa Indah.

Mustakin. 1994. Membina Kemampuan Berbahasa. Jakarta: Gramedia.

Satata, Sri, dkk.. 2012. Bahasa Indonesia (Mata Kuliah pengembangan Kepribadian).
Jakarta: Mitra Wacana Media dan Universitas Mercu Buana.

Waridah, Ernawati. 2016. Ejaan yang Disempurnakan dan Seputar Kebahasaan-Indonesia.


Bandung: Ruang Kata Imprint Kawan Pustaka

2016 KALIMAT EFEKTIF DAN JENIS KALIMAT


14 Nama Dosen Penyusun: Yenni Safida, M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai