BAHASA
INDONESIA
TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH
12
MKDU Bahasa 90008 Yenni Safrida, M.Pd.
Indonesia (D21314SP
)
Abstract Kompetensi
Materi perkuliahan ini akan membahas Setelah mengikuti perkuliahan
berbagai macam ragam tulis dalam diharapkan mahasiswa dapat
penulisan karya ilmiah. Adapun fokus isi mengetahui bagaimana teknik
modul ini dibatasi hanya pada tata penulisan judul, bab, subbab, teknik
tulisnya saja seperti teknik penulisan pengutipan dalam karya ilmiah, teknik
judul bab, dan subbab, teknik penulisan catatan kaki dalam karya
pengutipan dalam karya ilmiah, teknik ilmiah, teknik penulisan daftar pustaka,
penulisan catatan kaki, teknik penulisan dan lain sebagainya yang berhubungan
daftar pustaka. dengan tata tulis karya ilmiah.
TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH
1. Standar Kompetensi
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mamahami dengan baik aturan
penulisan judul, bab, subbab. Serta paham akan teknik panulisan cacatan kaki, daftar
pustaka, serta teknik pengetikan karya ilmiah.
2. Kompetensi Dasar
(1) Mahasiswa mahami aturan penulisan kutipan
(2) Mahasiswa mahami aturan penulisan penulisan catatan kaki
(3) Mahasiswa mahami aturan penulisan daftar pustaka
(4) Mahasiswa mahami teknik pengetikan karya ilmiah
(5) Mahasiswa mahami aturan penulisan kutipan
(6) Mahasiswa mahami aturan penulisan judul, bab, dan subab
3. Indikator
(1) Mampu menentukan bahan dan jumlah halaman
(2) Mampu menjelaskan aturan penulisan kutipan
(3) Mampu menjelaskan aturan penulisan catatan kaki
(4) Mampu menjelaskan aturan penulisan daftar pustaka
(5) Mampu menjelaskan teknik pengetikan karya ilmiah
(6) Mampu menjelaskan aturan penulisan judul, bab, dan subbab
Bahan pustaka adalah semua rujukan yang dipakai sebagai bahan informasi
sewaktu menyusun karya ilmiah, baik yang telah diterbitkan maupun tidak. Hal-hal yang
perlu dicantumkan dalam daftar pustaka adalah pengarang, tahun terbit, judul karangan,
tempat terbit, dan penerbit. Penulis harus mengikuti selingkung (gaya yang berlaku dalam
lingkungan) penerbitan tertentu. Nama penulis dieja sesuai dengan nama yang tertulis
dalam buku rujukan atau artikel aslinya. Berikut akan dibahas lebih lanjut menganai hal ini
yang dikutip dari Azwari (2008: 123-131).
Tujuan Kutipan
Berikut ini terdapat beberapa tujuan kutipan terdiri atas:
a. Sebagai landasan teori untuk tulisan kita
b. Sebagai penjelasan
c. Bisa juga sebagai penguat pendapat yang kita kemukakan.
1) Kutipan Langsung
Kutipan langsung (Direct Quotation) Adalah kutipan yang dilakukan persis seperti sumber
aslinya, kata-kata yang digunakan sama seperti bahan aslinya. Kutipan langsung biasanya
digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
untuk mengutip rumus atau model matematika
untuk mengutip peraturan-peraturan hukum, surat keputusan, surat perintah.
untuk mengutip peribahasa, puisi, karya drama, dan kata-kata mutiara.
untuk mengutip beberapa definisi yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah
pasti.
untuk memgutip beberapa pernyataan ilmiah yang jika dinyatakan dalam bentuk lain
dikhawatirkan akan kehilangan maknanya.
Tengah hari ini, kota Kairo seakan membara. Matahari berpijar ditengah petala
langit. Seumpama lidah api yang menjulur dan menjilat-jilat bumi. Tanah dan pasir
seakan menguapkan bau neraka. Hembusan angin sahara disertai debu yang
bergulung-gulung menambah panas udara semakin tinggi dari detik ke detik.
Penduduknya, banyak yang berlindung dalam flat, yang ada dalam apartemen-
apartemen berbentuk kubus dengan pintu, jendela, dan tirai tertutup rapat.
Lampiran yang dicantumkan dapat berupa korpus data, table, gambar, bagan, peta,
instrument, traskripsi apabila hal-hal tersebut tidak disertakan dalam teks. Surat perintah
jalan atau riwayat hidup penulis dapat pula dijadikan lampiran.
Penulisan indeks merupakan kata atau istilah yang terdapat dalam karangan ilmiah.
Penulisan daftar kata tersebut harus secara berkelompok berdasarkan abjad awal atau
istilahh itu. Setiap kelompok dipisahkan dengan empat spasi. Di belakang kata diberi tanda
koma atau setelah diberi jarak satu spasi satu ketukan) dicantumkan nomor atau nomor-
nomor halaman tempat kata atau istilah itu dapat ditemukan (Yanti, dkk.,2016:160-161).
Manfaat indeks adalah agar pembaca dapat dengan cepat mencari kata-kata atau
istilah-istilah yang diperlukannya dalam karangan ilmiah tersebut. Indeks dibagi dua : nama
dan indeks subjek. Indek nama memuat daftar nama-nama, sedangkan indeks subjek
menunjukkan daftar istilah-istilah yang digunakan dalam sebuah karangan.
Menurut Keraf (1971:190), catatan kaki adalah berbagai keterangan tambahan dari
bagian-bagian naskah tulisan ilmiah yang diletakkan di kaki halaman (di bawah), dan jika
keterangan tersebut ditulis di akhir tulisan atau bab. Keterangan yang termuat dapat berupa
sumber pustaka yang dikutip atau penjelasan atas istilah yang dikemukakan tepat di
halaman itu. Jika dalam satu naskah terdapat beberapa catatan kaki maka kutipan atau
keterangan yang diberi penjelasan diberi nomor-nomor secara berurutan.
2) Nama pengarang yang jumlahnya terdiri dari dua orang atau lebih
Jika pengarang buku ada dua orang maka ditulis semua, dan apabila lebih dari dua
orang hanya disebutkan nama pengarang yang pertama dan setelah tanda koma
dituliskan singkatan dkk., (ditulis dengan huruf miring [italic]).
Daftar yang berisi buku, makalah, artikel, dan bahan bacaan lainnya yang dikutip
atau digunakan sebagai sumber informasi dalam penulisan makalah.
Daftar pustaka adalah daftar rujukan yang berupa, daftar buku, majalah, surat kabar,
artikel dalam kumpulan karangan, websade, dan sebagainya yang digunakan sebagai acuan
atau referensi dalam penyusunan karya ilmiah. Daftar pustaka merupakan persyaratan
suatu karya ilmiah. Di samping itu, penyusunan daftar pustaka sebagai daftar acuan
bertujuan untuk memudahkan pembaca yang ingin menemukan sumber acuan yang
digunakan.
Hal-hal yang diinformasikan dari sebuah buku dalam penulisan daftar pustaka,
meliputi: (a) nama pengarang, (b) tahun penerbitan, (c) judul dan subjudul (jika ada), (d)
tempat penerbitan, (e) nama penerbit.
Daftar rujukan dikenal juga dengan daftar pustaka. Daftar rujukan adalah daftar
buku, majalah, surat kabar, jurnal, atau jenis rujukan bacaan lainnya yang digunakan
sebagai acuan dalam pembahasan, pengumpulan data, atau penyusunan karya ilmiah.
Dalam daftar pustaka hanya dimuat jenis bacaan yang pernah dikutip baik secara langsung
maupun secara tidak langsung. Dan kutipannya tertera dalam teks ilmiah tersebut.
Daftar rujukan adalah daftar alphabetis yang memuat;
(1) Nama pengarang
(2) Tahun terbit
(3) Judul buku
(4) Data publikasi
(5) Kota tempat buku tersebut diterbitkan
(6) Nama penerbit
Dalam penyusunan setiap bagian itu, kecuali tempat terbit yang diakhiri tanda titik dua,
diakhiri dengan tanda titik.
Suyanto danAsep Jihad. 2009. Betapa Mudah Menulis Karya Ilmiah. Yogyakarta:
Penerbit Eduka
Tanjung, Bahdin Nur. 2005. Pedoma Penulisan Karya Ilmiah.Medan:Kencana.
Azwardi, “PAnulisan Laporan Teksin.” Dalam Ridwan dan Wildan (Ed.), Bahasa
Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Banda Aceh: GEUCI.
5) Rujukan dari artikel yang dimuat dalam majalah atau surat kabar
Tadjuddin, Moh. 1993. “Makna Aspektualitas Inheren Verba Bahasa Indonesia”.
Dalam Majalah Ilmiah Universitas Padjajaran, No 1, Vol. 11.
Said, Sudirman. 2006. “Rekonstruksi bukan Kue Serabi”. Dalam Aceh Magazine,
Edisi V, Mei 2006.
Yenni, Safrida. 2012. Unsur Sejarah dalam Novel “Keumalahayati” Karya Indah
Moerdopo. Tesis Universitas Syiah Kuala.
BAB VI PENGERTIAN TOPIK 6.1 Pengrtian Topik Pengertian topik adalah berasal dari bahasa Yunani
―topoi‖ yang berarti tempat, dalam tulis menulis bebarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang
menjadi landasan penulisan suatu artikel. 6.2 Cara Yang Ditempuh untuk Topik Cara untuk
membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai berikut: 1. Tetapkan
topik yang akan dibahas dalam kedudukan sentral. 2. Diajukan pertanyaan, apakah topik yang
berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat dibahas lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah
rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi. 3. Tetapkanlah dari rincian tadi yang mana yang akan
dipilih. 4. Mengajukan pertanyaan apakah sektor yang diajukan tadi masih dapat dirinci lebih lanjut
atau tidak. 5. Syarat topik yang baik 1). Menarik untuk dapat ditulis dan dibaca. Topik yang sangat
menarik bagi penulis akan meningkatkan kegairahan dalam mengembangkan penulisannya, dan bagi
pembaca akan mengundang minat untuk membacanya. 2). Dikuasai dengan baik oleh penulis
minimal prinsip-prinsip ilmiah. Untuk menghasilkan tulisan yang baik, penulis harus menguasai teori-
teori (data sekunder), data di lapangan (data primer). Selain itu, penulis juga harus menguasai
waktu, biaya, metode pembahasan, bahasa yang digunakan, dan bidang ilmu. 6. Pembatasan sebuah
topik/judul Topik harus dibatasi agar dapat dikuasai. Pembatasan sebuah topik mencangkup: konsep
yang akan diajukan, variabel penelitian, data, lokasi (lembaga) pengumpulan data, dan batas waktu
pengumpulan datanya. Topik terlalu luas menghasilkan tulisan yang dangkal (sulit dibahas), tidak
mendalam, dan tidak tuntas untuk dibahas. Selain itu, pembahasan menjadi tidak fokus pada
masalah utama yang ditulis atau dibaca. Akibatnya, pembahasan menjadi panjang, namun tidak
berisi dan dimengerti. 26 Sebaliknya, topik yang sangat sempit menghasilkan tulisan yang tidak baik
2020 TATAT TULIS RAGAM ILMIAH
14 Nama Dosen Penyusun: Yenni Safida, M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
(kurang) bagi pembacanya. Selain itu, karangan menjadi sulit dikembangkan, dihaluskan, hubungan
variabel kurang jelas, tidak menarik untuk dibahas atau dibaca. Pembahasan topik harus dilakukan
secara cermat, sesuai dengan kemampuan dana, tenaga, waktu, tempat, dan kelayakan yang dapat
siterima oleh pembacanya. 7. Sumber untuk mendapatkan topik yang baik Sumber-sumber untuk
menulis sebuah topik datangnya bisa lewat mana saja , antara lain yaitu sebagai berikut: - Sumber
pengalaman kita ataupun orang lain atau mendengar orang berbicara dan sebagainya. - Sumber-
sumber pengamatan (membaca/melihat) diperpustakaan. - Sumber-sumber imajinasi atau daya pikir
pribadi. - Dan hasil dari penalaran (membandingkan) kita dan pengembangannya. 6.3 Pengertian
Tema Tema adalah persoalan utama yang harus diungkapkan oleh pengarang dalam sebuah karya
tulis seperti cerpen atau novel. Biasanya tema diolah berdasarkan sesuatu motif tertentu yang terdiri
dari pada objek, peristiwa kejadian dan lain sebagainya. Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa
tema sebagai satu gagasan, pikiran atau persoalan utama yang mendasari sebuah karya sastra dan
terungkap secara langsung (eksplisit) atau tidak langsung (implisit). Tema dalam sebuah cerita tidak
dapat dilihat sepenuhnya sehingga cerita itu selesai dibaca. 6.4 Persyaratan Tema Yang Baik 1. Tema
menarik perhatian untuk penulis. Merangsang seorang penulis berusaha terus-menerus untuk
membuat tulisan atau karangan yang berkaitan dengan tema tersebut. 2. Tema dikenal/diketahui
dan mudah di terima oleh orang dengan baik. Yang dimaksud adalah pengetahuan umum
pengetahuan keahlian yang berhubungan dengan tema tersebut sudah dimiliki oleh penulis supaya
lebih mudah dalam penulisan tulisan/karangan. 27 3. Bahan-bahan penulisan dapat diperoleh.
Sebuah tema yang cukup baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita
atau tidak. Bila sudah cukup tersedia, memungkinkan penulis untuk dapat memperoleh kemudian
mempelajari dan menguasai sepenuhnya. 4. Tema harus dibatasi ruang lingkupnya. Tema yang
terlampau umum dan luas dalam pengertiannya, yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk
menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya. 6.5 Sumber-Sumber dalam
Mendapatkan Tema Sumber-sumber dalam menulis sebuah tema atau ide datangnya bisa lewat
mana saja , kapan saja, dan dimana saja antara lain yaitu sebagai berikut: - Sumber pengalaman dari
kita ataupun orang lain. - Sumber dari dan dalam pengamatan. - Sumber dari imajinasi dan
pengembangan seseorang. - Dan hasil dari sebuah penalaran kita sendiri. 6.6 Pengertian Judul Judul
merupakan perincian atau penjabaran dari sebuah topik. Judul lebih spesifik dan sering menyiratkan
permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul juga merupakan nama yang dipakai untuk
buku, bab dalam buku, kepala berita; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat
menjelaskan diri atau orang lain dan yang manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah
(lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Judul hanya menyebut ciri-ciri yang
utama atau yang terpenting dari karya tersebut, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa
Azwardi. 2008. “Menulis Ilmiah”. Modul perkuliahan Bahasa Indonesia Umum untuk
Mahasiswa. Aceh.
Keraf, Grof. 1997. Diksi dan Gaya Bahasa : Kompisisi Lanjutan I. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Satata, Sri, dkk.. 2012. Bahasa Indonesia (Mata Kuliah pengembangan Kepribadian).
Jakarta: Mitra Wacana Media dan Universitas Mercu Buana.