Anda di halaman 1dari 9

METROLOGI GEOMETRIK

Metrologi Geometrik.

Pembahasan pengukuran aspek geometri bagi suatu benda ukur yang meliputi
dimensi (ukuran), bentuk, posisi, dan kekasaran permukaan.

Metrologi Geometri secara internasional dikenal 2(dua) istilah ;


Metrologi Dimensi ; disini ditonjolkan aspek geometri yaitu ukuran atau
dimensi.
Metrologi Industri ; disini yang ditonjolkan industri pemakai yaitu
industri mesin dan peralatan, dengan ciri ketelitian geometrik, dirancang
dan dibuat (direkayasa), disini yang ditonjolkan tanggung jawab
sepenuhnya oleh industri yang memamfaatkannya.
Sedangkan Metrologi Legal ; menonjolkan aspek hukum untuk
melindungi komsumen dari penyalahgunaan alat ukur dalam
perdagangan.

Pengertian Metrologi dan Penerapannya.

Metrologi adalah ilmu pengukuran besaran teknik, sesuai dengan jenis besaran
yang diukur.

Metrologi Geometrik berfungsi sebagai cara untuk mengukur apakah karakter


geometrik masih memenuhi spesifikasi geometrik.

Metrologi adalah suatu ilmu tentang ukur mengukur, atau ilmu


pengukuran yang menyangkut semua aspek baik teori maupun terapan.

Pembagian Metrologi terdiri dari :


I. Menurut Legalitas :
1. Metrologi Legal
2. Metrologi Teknis

II. Menurut Pemakaian :


1. Metrologi Industri
2. Metrologi Medis
3. Metrologi Astronomi
4. Dan lain-lain

III. Menurut besaran Fisis yang diukur :


1. Metrologi Dimensi
2. Metrologi Gaya dan Massa
3. Metrologi Suhu
4. Metrologi Kelistrikan
5. Metrologi Optik
6. Metrologi Akustik
7. Metrologi Nuklir
8. Dan Lain-lain

Ditinjau dari segi legalitas, metrologi Legal mengelola standar, satuan


ukuran, metode pengukuran dan peralatan ukuran yang menyangkut persyaratan
teknik dan peraturan yang berdasarkan Undang-Undang yang bertujuan untuk
melindungi kepentingan umum dalam hal kebenaran pengukuran.

(Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1981 tentang Metrologi


Legal (UUML) yang mengatur hal-hal mengenai pembuatan, pengedaran,
penjualan, pemakaian, dan pemeriksaan alat-alat ukur, takar, timbang dan
perlengkapannya.)

Sedangkan metrologi Teknis (Ilmiah) sama dengan metrologi legal


hanya bertujuan untuk kepentingan penelitian, pengendalian mutu industri,
pengembangan pendidikan dll, yang tidak memerlukan kekuatan Undang-
Undang.

Produksi besar-besaran yang merupakan sendi dari industri modern


dilandaskan pada ketepatan dan kemampuan tukar bagian-bagian
(interchange).

SATUAN PENGUKURAN (MEASUREMENT)

Kegiatan mengukur dapat diartikan sebagai proses membandingan suatu


objek terhadap standar yang relevan, dengan mengikuti peraturan-peraturan
terkait dengan tujuan untuk dapat memberikan gambaran yang jelas tentang
objek ukur.

Atau membandingkan suatu besaran dengan besaran


acuan/pembanding/referensi.

Proses pengukuran akan menghasilkan angka yang diikuti dengan nama


besaran acuan.
Besaran acuan harus bersifat tetap, diketahui, dan diterima oleh semua
orang.

Besaran tersebut harus dibakukan ( di standar kan).

Besaran standar yang dipakai sebagai acuan dalam proses pengukuran


harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
Dapat didefinisikan secara fisik.
Jelas dan tidak berubah dalam kurun waktu tertentu
Dapat digunakan sebagai pembanding, dimana saja.

Dengan melakukan proses pengukuran kita dapat :


Membuat gambaran, karateristik suatu objek atau prosesnya.
Mengadakan komunikasi antar perancang, pelaksana pembuatan,
penguji mutu dan berbagai pihak yang terkait lainnya.
Memperkirakan hal-hal yang akan terjadi.
Melakukan pengendalian agar sesuatu yang akan terjadi dapat
sesuai dengan harapan perancang.

Besaran standar yang digunakan dalam setiap proses pengukuran dapat


merupakan salah satu atau gabunan dari besaran-besaran dasar.

Dalam sistem satuan yang telah disepakati secara Internasional ( SI units,


International System of Units, Le Systeme International dunites) dikenal tujuh
besaran dasar.
Setiap besaran dasar mempunyai satuan standar dengan simbol/notasi yang
diperlihatkan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1
Satuan standar untuk tujuh besaran dasar menurut sistem satuan internasional
( SI units)

Besaran dasar Nama satuan Simbol


standar
Panjang meter (meter) m
Massa kilogram (kilogram) kg
Waktu sekon/detik (second) s
Arus listrik amper (ampere) A
Temperatur termodinamika kelvin (kelvin) K
Jumlah zat mol (mole) mol
Intensitas cahaya lilin (candela) cd

Satuan tambahan :
Sudut bidang radial (radian) rad
Sudut ruang steradial (steradian) sr
Catatan :
Satu radial berarti sudut yang dinyatakan pada suatu bidang
(dinamakan sudut bidang) diantara dua garis radius (jari-jari
suatu lingkaran) yang memotong lingkaran sehingga panjang busur
lingkaran yang terpotong sama dengan panjang radius lingkaran
yang dimaksud. Karena keliling lingkaran sama dengan 2 x
radius maka 1o sama dengan 2/360 rad.
Satu steradial adalah sudut ruang yang bermula dari titik pusat
bola yang memotong permukaan bola sehingga luasnya sama
dengan luas segi empat dengan sisi sama dengan radius bola yang
dimaksud.
Semua besaran standar dari setiap pengukuran yang bukan merupakan besaran
dasar tersebut di atas adalah merupakan turunan (gabungan) dari beberapa
besaran dasar.
Contoh besaran turunan, seperti terlihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2. Contoh besaran turunan dengan satuan standarnya.

Besaran Nama satuan standar Simbol


turunan
Luas bidang Meterpersegi m2
Volume meterkubik m3
Kecepatan meterpersekon m/s
Percepatan meter-per-sekonkuadrat m/s2
Gaya newton N; kg.m/s2
Tekanan pascal Pa; N/m2; kg/(m.s2)
Energi (kerja) joule J; N.m; kg.m2/s2
Daya watt W; J/s; kg.m2/s3
Potensial listrik volt V; W/A; kg.m2/(s3.A)
Tahanan listrik ohm ; V/A; kg.m2/(s3.A2)

Untuk menyingkat penulisan (atau membulatkan) angka hasil pengukuran


biasanya digunakan nama depan yang khusus dibuat untuk mengawali nama
satuan standar.

Dalam sistem satuan internasional ini dikenal beberapa nama depan yang
berfungsi sebagai pernyataan hasil kali dengan pokok sepuluh bagi nama-nama
satuan standar (baik untuk besaran dasar maupun turunan) lihat tabel 3.3.

Tabel 3.3 Pemakaian nama depan sebagai cara untuk


menyingkat/membulatkan penulisan angka hasil pengukuran.
Digunakan bilangan pokok sepuluh sebagai pengali/pembagi angka yang
dinyatakan dengan satuan standar, baik untuk besaran dasar maupun besaran
turunan.

Faktor pengali Nama depan Simbol Contoh


1018 eksa (exa) E 1 kg = 103 g
1015 peta (peta) P 1 MW = 106 W
1012 tera (tera) T 1 cm = 10-2 m
109 giga (giga) G 1 mm = 10-3m
106 mega (mega) M 1 m = 10-6 m
103 kilo (kilo) k 1 nm = 10-9 m
102 hekto (hecto) h
101 deka (deca) da
- - -
10-1 desi (deci) d
10-2 senti (centi) c
10-3 mili (milli) mm
10-6 mikro (micro)
10-9 nano (nano) n
10-12 piko (pico)
10-15 femto (femto) f
10-18 ato (ato) a

Catatan :
Nama depan ini tidak boleh di ulang meskipun yang diperuntukkan bagi
satuan standar massa. Karena satuan standar besaran dasar massa adalah 1 kg
maka, misalnya dalam menyatakan seribu kali 1 kg tidak boleh dituliskan
dengan : 1 kkg.

Besaran standar panjang

Untuk pengukuran geometrik besaran dasar yang digunakan adalah


besaran panjang dengan satuan standar panjang yang diberi nama meter (m)
serta satuan tambahan yaitu sudut bidang dengan nama derajat (o) atau radial
(rad).

Besaran panjang setara pentingnya dengan besaran dasar yang lain, dan
mungkin yang pertama dibutuhkan orang sejak beribu tahun yang silam,
termasuk juga besaran waktu, karena menentukan aspek kehidupan yaitu
berkaitan dengan ruang (space) dan waktu (time).

Proses pengukuran yang melibatkan benda ukur dan alat ukur mengalami
kemajuan, dalam hal kecermatam, ketepatan, dan ketelitian yang bisa
dicapai
.
Besaran panjang yang kita kenal dengan nama meter, sebenarnya telah
mengalami perubahan dari sejak digunaka sampai saat ini baik dalam harganya
maupun definisinya.

Sejarah singkat mengenai aspek yang berkaitan dengan besaran panjang


dan kondisi ilmu, serta perkembangan teknologi penentuan standar panjang,
seperti berikut ;

4000 SM Mesir Kuno :


Standar panjang berdasarkan lengan . yaitu sesuai dengan panjang
dari siku sampai ujung jari tengah raja yang berkuasa saat itu. Lebih kurang
463,3 mm menurut ukuran sekarang. Yang ditirukan ke sebuah panjang batang.

Dan ; 500 SM, .....; 825, .....; 1101, .... ; Abad 15, ..... ; 1528,....; 1661, ....;
1664, ....; 1670,.....;

Th 1790, Academy of Scientist (Paris) mendukung ide bumi sebagai acuan


karena satuan panjang berdasarkan pendulum (yang sebelumnya populer) tidak
tepat atau tak mampu menunjukkan pengulangan yang baik (ketepatannya
rendah; jika pengukuran diulang hasilnya berbeda).
Mulai saat itu lahirlah nama standar meter (yunani : metron berarti
dimensi) yaitu : Satu meter adalah seperempat-puluh-juta keliling bumi
yang di ukur pada garis bujur yang melalui Paris dari Dunkirk ) pantai
utara parancis) sampai Bercelona (Spanyol)

Berdasarkan definisi meter ini dilakukan pengukuran yang sebenarnya dari th


19792 s.d th 1798 (suatu usaha besar yang sangat sulit dilakukan saat itu) yang
kemudian diwujudkan dengan batang platinum berpenampang segi empat 25 x
4.05 mm. Karena 1 meter adalah jarak antara ke dua permukaan ujung batang
maka dinamakan sebagai End-Standard. Tahun 1799 standar meter (metre
des archive; definitive reference standar resmi acuan panjang) diresmikan (oleh
Perancis) bersama-sama dengan standar massa (kilogram)

Dan terus : th 1840, .... ; agustus 1870, .....; april 1872, ....;
Th 1875; Berdasarkan kontrak tgl 20 Mei 1875 suatu perusahaan di London
(Johnsons & Matthey) berhasil membuat 30 batang Platinum-irridium yang
teliti komposisinya. Sebagian (17 batang) dipilih untuk dibuatkan garis tanda
pada bidang netral pada daerah di dekat ke dua ujungnya. Batang
berpenampang X (ukuran 20x20 mm, berat sekitar 3,3 kg, lihat gbr 3.1)
ditumpu secara simetrik (0.559 L) tersebut jika di ukur pada temperatur 0o
C maka jarak antara dua garis tanda di ke dua ujungnya adalah 1 meter.
Karena menggambarkan jarak antara dua garis maka acuan panjang ini juga
dinamakan sebagai Line Standard. Yang disimpan di Paris dinamakan
sebagai standar primer dan 16 batang lainya (disimpan di bernagai negara)
disebut standar sekunder.

Dan terus ; Oktober 1889, ....;


International Committee on Weight & Measurement, suatu badan
internasional meter diatas sebagai satu-satunya standar panjang yang di sah kan
untuk keperluan ilmu dan perdagangan.
Hal ini masih juga bermunculan berbagai keberatan untuk diterima, dengan
berbagai alasan . . . [ masih ketidaksempurnaan kelurusan dll,. . .]

Th 1892, albert michelson (jerman) berhasil mengukur panjang gelombang


cahaya (spektrum merah yang dipancarkan dari lampu Cadmium) dengan
menggunakan interferometer ciptaannya.
Th 1906, ....1972,..... ; mei 1935; .... 14 oktober 1960, ....; 1982, ditemukan
laser.....

20 oktober 1983 pada sidang ke 17 General Conference on Weights &


Measures ( CGPM) menetapkan :

Satu meter adalah jarak (dimensi) yang ditempuh sinar (Laser Merah yang
berasal dari gas Argon yang di-ion-kan yang distabilkan panjang
gelombangnya) pada ruang hampa selama 1/ 299 792 458 sekon.

satu sekon adalah selang waktu yang dibutuhkan oleh 9 192 631 770 periode
dari radiasi yang setara dengan perubahan dua tingkat hiperfine pada kondisi
ground bagi atam Caesium 133.

Uraian diatas menggambarkan bagaimana usaha manusia untuk


menyempurnakan proses pengukuran.

PENGERTIAN INTRUMENTASI.

Untuk melakukan kegiatan pengukuran, diperlukan suatu perangkat yang


dinamakan instrument (alat ukur).

Instrumen adalah sesuatu yang digunaklan untuk membantu kerja Indera


untuk melakukan proses pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai