Anda di halaman 1dari 14

PEMINDAHAN MATERIAL SECARA MANUAL

 Pemindahan bahan secara manual bila tidak dilakukan secara ergonomis akan menimbulkan
kecelakaan yaitu kerusakan jaringan tubuh yang diakibatkan oleh beban angkat yang
berlebih.

 Timbulnya nyeri punggung (back injury) karena arah beban yang diangkat dan frekuensi
aktivitas pemindahan. Resiko tersebut banyak dijumpai pada : industri berat, pertambangan,
pemindahan material, konstruksi/ bangunan, pertanian, rumah sakit, dll.

 Aktifitas yang menimbulkan efek samping (hazard) :



Mengangkat beban berat di kantor/ perusahaan.

Mengangkat pasien di rumah sakit.

Menyebar benih tanaman di kebun.

Mengoperasikan fasilitas kerja di industri, dll.

 Faktor Resiko Yang Berpengaruh Dalam Pemindahan Material


 Perbandingan Berat Beban dengan Operator
 Ukuran Beban yang Harus Diangkat
 Jarak Horisontal Beban terhadap Operator
 Kemudahan dalam menjangkau beban
 Stabilitas Beban yang Diangkat
 Prediksi terhadap Berat Beban yang Diangkat
 Ketinggian Beban yang Diangkat dan Jarak Perpindahan
 Frekuensi Mengangkat Beban
 Kondisi Keja : Pencahayaan, Temperatur, Kebisingan dan Lantai yang Licin
 Metode Angkat yang Benar
 Tidak Terkoordinasinya Kelompok Kerja, dll

 Cara pemindahan material secara manual yang ergonomis :


 Pindahkan beban yang berat dengan roller (ban berjalan).
 Gunakan meja yang dapat digerakkan naik-turun.
 Berikan peralatan yang dapat mengangkat.
 Atur peletakkan fasilitas sehingga mudah dalam mengangkat benda.
 Beri tanda pada beban sesuai dengan beratnya.
 Bebaskan area kerja dari peletakan material yang menganggu jalur.
 Tempatkan semua material sedekat mungkin dari operator
 Buat ruang kerja yang cukup untuk gerakan dinamis
 Hindari lantai yang licin
 Desain tempat benda kerja sehingga mudah saat mengangkat, dll.
2

Batasan Beban yang Boleh Diangkat


A. Batasan Legal (Legal Limitations).
Terdiri dari :

Pria dibawah usia 16 tahun, maksimum angkat 14 kg.

Pria usia diantara 16 tahun dan 18 tahun, maksimum angkat 18 kg.

Pria usia lebih dari 18 tahun, tidak ada batasan angkat.

Wanita usia diantara 16 tahun dan 18 tahun, maksimum angkat 11 kg.

Wanita usia lebih dari 18 tahun, maksimum angkat 16 kg.

Tahun 1967, Konferensi Buruh Internasional mengeluarkan beban angkat maksimum = 55 kg


bagi operator terlatih yang bekerja pada lingkungan ergonomis.

Tahun 1975, Denmark mengeluarkan beban angkat maksimum = 50 kg, tidak diijinkan
mengangkat lebih dari 25 kg selama lebih dari 4 jam sehari.

Tahun 1982, komisi Keselamatan dan Kesehatan Inggris mengeluarkan rekomendasi seperti
pada Tabel 1.

Tabel 1. Tindakan yang Harus Dilakukan Sesuai dengan Batas Angkatnya


Batasan Angkat
Tindakan
(Kg)
Dibawah 16 Tidak ada tindakan khusus yang perlu diadakan

16 – 34 Mengidentifikasi ketidakmampuan seseorang


dalam mengangkat beban tanpa menimbulkan
resiko yang berbahaya kecuali dengan perantaraan
alat bantu tertentu.

34 – 55 Sebaiknya operator yang terpilih dan terlatih,


menggunakan sistem pemindahan material,
dibawah pengawasan supervisor.

Diatas 55 Memakai peralatan mekanis, operator yang terpilih


dan terlatih, pernah mengikuti pelatihan kesehatan
dan keselamatan kerja, dibawah pengawasan yang
ketat.

Gambar Batasan angkat secara legal :


3

Gambar 1. Roller Conveyor antara Beberapa Proses Operasi


akan Mengurangi Aktivitas Angkat dan Jinjing untuk Beban yang Berat.

Gambar 2. Stacker Kecil (Small Stacker) baik secara Manual maupun dengan Tenaga Listrik
dapat Digunakan untuk Memindahkan Beban dari Bangku Kerja (Bench)

Gambar 3. Floor stand (Rangka Besi yang Dikelilingi pada Lantai) Dirancang pada Ketinggian
yang Antropometris untuk Menghindari Aktivitas Jongkok dan Angkat yang Terlalu Sering.

Gambar 4. Sistem Pengangkat dengan Mekanisme Isap (Vacuum Lift)


dengan Kapasitas Angkat Sebesar 50 Kilogram.
4

Gambar 5. Sistem Pengangkat dengan Energi Listrik (Balanced Electrical Lifting Systems).

Gambar 6. Meja Kerja yang Menggunakan Pegas (Spring Loaded Platform) untuk Menjaga agar
pallet (Material) dapat Berada pada Ketinggian yang Diinginkan. (Produk ini Dirintis di USA
dan Swedia, serta Banyak Dipakai oleh Sebagian Besar Industri di Australia).

Gambar 7. Meja Putar (Rotary Table) untuk Menghindari Operator Melintasi Meja Kerja dan
agar Pallet atau Beban dapat dengan Mudah Diputar sesuai dengan Keinginan Operator.
(Produk ini Dirintis oleh dan Telah Banyak Dipakai di Jepang).

Gambar 8. Pemuat yang Dipasang pada Pintu Belakang (Tailgate Loader on the Back of a
Truck) untuk Memudahkan, Mempercepat Pemuatan dan Pembongkaran Material.
(Perhatikan bahwa Trolley yang Membawa Beban dapat Dinaik Turunkan juga).
5

Gambar 9. Meja Gunting (Scissor Lifts) Memberikan Kemudahan dengan Ketinggian


Meja Kerja yang dapat Dinaik-turunkan untuk Pembebanan Material menuju Mesin. (Sebaiknya
Meja tersebut Diberi Perlindungan (Penutup) agar Sistem Guntingnya tidak Mengganggu
Pekerjaan Pekerja).

Gambar 10. Kombinasi antara Meja Gunting (Scissor Lift) dan Trolley

B. Batasan Biomekanika (Biomechanical Limitations)

Kriteria keselamatan berdasarkan analisa Biomekanika terjadi pada beban tekan


(compression load) intervertebral disk antara lumbar nomor lima dan sacrum nomor satu (L5/
S1).

Gambar 11, pemberian nomor pada vertebral disk (vertebral spinal) dan 85 – 95 % dari penyakit
hernia (rasa nyeri) pada disk terjadi pada L4/ L5 dan L5/ S1.

Gambar 11. Klasifikasi dan Kodifikasi pada Vertebrae


6

Gambar 12, penyakit hernia terjadi karena rusaknya invertebral disk dimana menekan dan
mengiritasi akar syaraf yang menyebabkan rasa sakit.

Gambar 12. ”Slipped Disc” yang Menyebabkan adanya Tekanan pada Akar Syaraf

 Penelitian tentang Rasa Sakit pada Tulang Belakang (Spinal Injuries)

Evan dan Lissner (1962) dan Sonoda (1962), tulang belakang yang sehat tidak mudah
terkena hernia tapi mudah rusak karena beban yang berlebih.

Gambar 13, retak kecil menyebabkan keluarnya cairan dari vertebrae menuju invertebrae disc
dan mengalami degenerasi (kerusakan) pada disk sehingga menyebabkan hernia pada bagian
punggung bawah (low back pain).

Gambar 13. Rusaknya Vertebral yang Mengakibatkan Degenerasi pada Invertebral Disk.
(Sumber Data : Sonoda, 1962)

Gambar 14. Gaya Tekan yang Dibutuhkan untuk Rusaknya Tulang Belakang Pria
dari Berbagai Usia
(Sumber Data : Evans Lissner dan Sonoda, 1959)
7

Adams dan Hulton (1981), hernia dapat terjadi jika tulang belakang berada pada posisi
hiperfleksi (hyperflexion) dan gerakan fleksi yang sedikit akan meningkatkan kekuatan.

Gambar 15, sudut fleksi dan gaya kompresi untuk rusaknya invertebral disc adalah 12,8o dan
5448 Newton terjadi pada usia 40 dan 50 tahun.

Gambar 15. Pengaruh Postur atau Posisi yang Memberi Peluang Rusaknya Tulang belakang
(ditunjukkan oleh tanda bintang)
(Sumber data : Adams and Hutton, 1981)

Gambar 16, hubungan antara gaya maksimum dengan jarak beban operator. Batasan gaya angkat
maksimum (The Maximum Permissible Limit) yang direkomendasikan oleh NIOSH sebesar
6.500 Newton pada L5/ S1 dan batasan gaya angkat normal sebesar 3.500 Newton pada L5/ S1.

Gambar 16. Berat Maksimum dan Jarak Horisontal antara Beban dan Operator untuk Aktifitas
Angkat yang Dikategorikan Sering, dari Permukaan Lantai ke Ketinggian Genggaman Tangan
(Knuckle Height).
(Sumber data : NIOSH, 1981)

Rumus NIOSH untuk menghitung batasan angkat beban :

Satuan (kg) :
 
 15 
AL  40   1   0,004 V  75    0,7 
 7,5 
 1 

F


H   D   Fmax 
8

Dimana :
H = Posisi horisontal (cm), jarak beban dengan pekerja, batasan 15 cm–80 cm.
V = Posisi vertikal (cm), pada tempat asal sebelum beban diangkat, batasan 0 cm – 175
cm.
D = Jarak angkat vertikal (cm), antara tempat asal dan tujuan dari aktivitas angkat, batasan
25 cm– 175 cm.
F = Diasumsikan antara 0-2, F = 2 (frekuensi angkat sejumlah dua angkat per menit), F =
0 (frekuensi angkat kurang dari satu angkat per menit) dan F max Frekuensi maksimum
yang dapat dilaksanakan (sesuai Tabel 2).

Tabel 2. Penentuan Fmax (Angkat per Menit)

V > 75 (30) V 75 (30)


Berdiri Membungkuk

1 Jam 18 15
PERIODE

8 Jam 15 12

Contoh Penggunaan Persamaan NIOSH :

1. Seorang pekerja akan mengangkat beban dengan kondisi sebagai berikut :


Beban sedekat mungkin dengan pekerja, Beban (kotak) berada di permukaan lantai dengan
tinggi kotak 10 cm, Beban diangkat sampai pada ketinggian genggaman tangan yaitu 75 cm
dan Frekuensi angkat kurang dari satu angkat per menit. Diasumsikan bahwa operator akan
beraktivitas selama 1 jam
Tentukan Action Limit (batasan gaya angkat normal)
Jawab :
Diketahui :
Harga masing-masing variabel H = 15 cm, V = 10 cm, D = 65 cm dan F = 0

Rumus NIOSH :
 
 15 
AL  40   1   0,004 V  75    0,7 
 7,5 
 1 

F


H   D   Fmax 

 1   0,004 10  75    0,7 
 15   7,5   0 
AL  40   1   = 24,1 kg
 15   65   15 

2. Seorang pekerja akan mengangkat beban dengan kondisi sebagai berikut :


Jarak beban dengan pekerja secara horisontal yaitu 80 cm., Beban (kotak) berada di
permukaan lantai dengan tinggi kotak 10 cm, Beban diangkat sampai pada ketinggian
genggaman tangan yaitu 75 cm dan Frekuensi angkat kurang dari satu angkat per menit.
Diasumsikan bahwa operator akan beraktivitas selama 1 jam
9

Tentukan Action Limit (batasan gaya angkat normal)


Jawab :
Diketahui :
Harga masing-masing variabel H = 80 cm, V = 10 cm, D = 65 cm dan F = 0
Rumus NIOSH :
 
 15 
AL  40   1   0,004 V  75    0,7 
 7,5 
 1 

F


H   D   Fmax 

 1   0,004 10  75    0,7 
 15   7,5   0 
AL  40   1   = 4,5 kg
 80   65   15 

3. Seorang pekerja akan mengangkat beban dengan kondisi sebagai berikut :


Beban sedekat mungkin dengan pekerja, pekerja mengangkat beban dari ketinggian
genggaman tangan yaitu 75 cm menuju ke atas (vertikal) dengan jarak 25 cm. Diasumsikan
bahwa operator akan beraktivitas selama 1 jam
Tentukan Action Limit (batasan gaya angkat normal)
Jawab :
Diketahui :
Harga masing-masing variabel H = 15 cm, V = 75 cm, D = 25 cm dan F = 0

Rumus NIOSH :
 
 15 
AL  40   1   0,004 V  75    0,7 
 7,5 
 1 

F


H   D   Fmax 

 1   0,004 75  75    0,7 
 15   7,5   0 
AL  40   1   = 40 kg
 15   25   15 

4. Seorang pekerja akan mengangkat beban dengan kondisi sebagai berikut :


Beban sedekat mungkin dengan pekerja, Beban (kotak) berada di permukaan lantai dengan
tinggi kotak 10 cm, Beban diangkat sampai pada ketinggian genggaman tangan yaitu 75 cm
dan Frekuensi angkat sejumlah dua angkat per menit (F=2). Diasumsikan bahwa operator
akan beraktivitas selama 1 jam
Tentukan : Action Limit (batasan gaya angkat normal).
Jawab :
Diketahui :
Harga masing-masing variabel H = 15 cm, V = 10 cm, D = 65 cm dan F = 2
Rumus NIOSH :
 
 15 
AL  40   1   0,004 V  75    0,7 
 7,5 
 1 

F


H   D   Fmax 

 1   0,004 10  75    0,7 
 15   7,5   2 
AL  40   1   = 20,9 kg
 15   65   15 
10

 Model Dasar Penampang Badan Secara Statis oleh Chaffin (Chaffin’s Static Sagital
Plane Model).
Elemen dasar pada model Biomekanika untuk aktivitas angkat diilustrasikan pada
Gambar 17, berikut :

Gambar 17. Model Sederhana dari Punggung Bawah (Low Back) yang Diteliti oleh Chaffin
untuk Analisis terhadap Aktifitas Angkat Koplanar Statis.
(Sumber data : Chaffin, 1984)
Rumus yang digunakan :

 Momen pada pinggul.


MH = b’. w + h’. W
 Tekanan dalam perut.

PA  10 4  43   0,36 H   T    M H  mmHg
1,8

 Gaya yang dihasilkan dari tekanan perut :


FA = PA  luas area perut
 Gaya otot tulang belakang pada daerah L5/ S1.
b . w  h . W - D . FA
FM 
E
 Gaya tekan pada segmen L5/ S1 (gaya kompresi)
FC = (w + W) sin  - FA + FM

Dimana :
MH = Momen pada pinggul (Newton meter).
b = L5/ S1 ke pusat massa badan (cm).
h = Jarak sumbu pikul ke pusat massa beban (cm).
11

w = Berat badan yang berada di atas L5/ S1 (Newton).


W = Berat beban (Newton).
PA = Tekanan dalam perut (N/ cm2).
H = Sudut inklinasi badan relatif terhadap horisontal.
T = Sudut inklinasi kaki relatif terhadap horisontal.
FA = Besar gaya yang dihasilkan dari tekanan perut.
FM = Gaya otot tulang belakang pada daerah L5/ S1.
D = Jarak dari gaya perut FA ke L5/ S1.
E = Jarak dari otot spiral erector ke L5/ S1.
FC = Besar gaya tekan pada segmen L5/ S1 (gaya kompresi).

Contoh :
Seorang pekerja mengangkat beban seberat 450 Newton dengan menggunakan metode
seperti Gambar 17, dimana diketahui sebagai berikut :

Jarak sumbu pikul ke pusat massa beban, h = 30 cm.

L5/ S1 ke pusat massa badan, b = 20 cm.

Sudut inklinasi badan realtif terhadap horisontal,  H = 30o

Sudut inklinasi kaki relatif terhadap horisontal,  T = 40o

Berat badan yang berada di atas L5/ S1 adalah 350 Newton.

Momen pada tulang pinggul (untuk rata-rata antropometri populasi pria) untuk postur ini
adalah 200 Newton meter.

Luasan diafragma perut = 465 cm2.

Jarak dari gaya perut FA ke L5/ S1, d = 11 cm.

Jarak dari otot spinal erector ke L5/ S1, E = 5 cm.
Ditanyakan :
o
Berapa tekanan di dalam perut pekerja ?
o
Berapa gaya yang dihasilkan dari tekanan perut tersebut ?
o
Besarnya gaya otot tulang belakang (spinal erector muscle force) pada daerah L5/ S1.
o
Besarnya gaya tekan pada segmen disk L5/ S1 jika sudut antara gaya tekan relatif terhadap

horisontal,  A = 60o

Jawab :

 Tekanan didalam perut pekerja (abdominal pressure).

PA  10 4  43   0,36 H   T    M H  mmHg
1,8

PA  10 4  43   0,36 30  40   200 mmHg = 24 mmHg


1,8

Karena 1 N/cm2 = 75 mmHg, maka :


1
PA   24 mmHg  0,32 N/cm 2
75
12

 Besar gaya yang dihasilkan dari tekanan perut :


FA = PA  luas area perut
= 0,32 N/ cm2  465 cm2 = 148 Newton
 Besar gaya otot tulang belakang pada daerah L5/ S1.
b . w  h . W - D . FA
FM 
E


 20  350   30  450  11  148
= 3.774 Newton
5

 Besar gaya tekan pada segmen L5/ S1 (gaya kompresi).


FC = (w + W) sin  - FA + FM
= (sin 60o  350) + (sin 60o  450) + 3774
= 4319 Newton

Keterangan :
Nilai ini berada di bawah Maximum Permissible Limit tapi berada di atas Action Limit
sehingga perlu perhatian dalam pemilihan dan pelatihan pekerja di kantor.

Gambar 18, model Biomekanika yang lain dimana memperlihatkan postur jongkok dan
membungkuk.

Gambar 18. Perbandingan antara Gaya Kompresi/ Tekan terhadap L5/ S1selama Aktifitas
Angkat Beban seberat 150 Newton pada Dua Postur yang Berbeda.
(Sumber data : Chaffin and Anderson, 1984)
13

C. Batasan Fisiologi (Physiological Limitations)

Mempertimbangkan rata-rata beban metabolisme dari aktivitas angkat yang berulang-


ulang dan ditemukan dari konsumsi oksigen.

Kelelahan akibat dari aktivitas yang berulang-ulang akan meningkatkan resiko rasa nyeri pada
tulang belakang (back injuries), (Stevenson, 1987).

Makin banyak jumlah material yang diangkat (dipindahkan) dalam sehari akan lebih cepat
mengurangi ketebalan dari invertebral disc, (Corlett, 1987).

Hasil penelitian P. R Davis dan D. A Stubbs (1977) bahwa batasan tekanan perut maksimum
adalah 90 mmHg. Gambar berikut adalah contoh perbandingan dua metode mengangkat pasien
di rumah sakit, dimana Metode Angkat Bahu menghasilkan tekanan dalam perut (Intra
Abdominal Pressure) yang lebih rendah.

Gambar 19. Rekaman Hasil Tekanan dalam Perut (Intra-abdominal Pressure)


dari Tenaga para Medis Pria yang sedang Memindahkan Pasien seberat 65 kilogram
dengan Menggunakan Metode Orthodox dan Angkat Bahu.
(Sumber data : Bradbeer, 1987)

D. Batasan Angkat secara Psiko-Fisik

Menurut Snook (1978) ”Para pekerja memonitor perasaannya masing-masing dan


mengatur berat beban sampai menunjukkan kemampuan angkat maksimum”
Ada tiga macam kategori posisi angkat yang didapatkan :
1. Mengangkat benda dari permukan lantai ke ketinggian genggaman tangan
2. Mengangkat benda dari ketinggian genggaman tangan ke ketinggian bahu
3. Mengangkat benda dari ketinggian bahu ke maksimum jangkauan tangan vertikal
14

Tabel 3. Batasan Berat Beban Yang Ditolerir Untuk Diangkat (Kg)


Jarak Berat yang Jarak Antara Jarak Antara Jarak Antara
Horisontal Dizinkan Tingi Lantai Tinggi Tinggi Bahu
Antara Beban Ke Tinggi Genggaman Ke Jangkauan
dan Pekerja Genggaman Tangan Ke Tangan (Kg)
(mm) Tangan (Kg) Tinggi Bahu Kg
Optimum 23 19 18
380
Maksimum 29 24 23
Optimum 26 19 18
Pria 250
Maksimum 34 24 23
Optimum 29 20 19
180
Maksimum 37 26 24
Optimum 17 13 12
380
Maksimum 20 15 14
Optimum 20 13 12
Wanita 250
Maksimum 24 15 14
Optimum 22 14 13
180
Maksimum 26 17 15

E. Rekomendasi Ergonomi untuk Desain Tempat Penyimpanan dan Rak (Pheasant, 1996)

No Ketinggian yang Contoh Aplikasi


Direkomendasikan
1 < 60 cm  Penyimpanan material yang jarang digunakan.
 Akses ”Sedang” untuk material yang ringan dan
akses”jelek” untuk material yang berat.
2 60 – 80 cm  Akses ”baik” untuk material yang ringan dan akses
”sedang” untuk material yang berat.
3 80 – 110 cm  Zona optimum untuk penyimpanan material
4 110 – 140 cm  Akses ”Sedang” sampai ”baik” untuk material yang
ringan dan akses ”jelek” untuk material yang berat.
5 140 – 170 cm  Pandangan dan akses terbatas.
 Sebagian besar pekerja akan dapat menyimpan
material, minimal pada pinggiran rak
6 170 – 220 cm  Akses sangat terbatas
 Di luar jangkauan beberapa pekerja, khususnya pekerja
yang pendek.
7 > 220 cm  Di luar jangkauan seluruh pekerja.
Catatan :
1) Beban > 10 kg, dikategorikan ”berat”.
2) Kedalam rak tidak lebih dari 60 cm pada ketinggian 80-140 cm; 40 cm pada ketinggian <
80 cm; 30 cm pada ketinggian > 140 cm.

Anda mungkin juga menyukai