Pemindahan bahan secara manual bila tidak dilakukan secara ergonomis akan menimbulkan
kecelakaan yaitu kerusakan jaringan tubuh yang diakibatkan oleh beban angkat yang
berlebih.
Timbulnya nyeri punggung (back injury) karena arah beban yang diangkat dan frekuensi
aktivitas pemindahan. Resiko tersebut banyak dijumpai pada : industri berat, pertambangan,
pemindahan material, konstruksi/ bangunan, pertanian, rumah sakit, dll.
Tahun 1975, Denmark mengeluarkan beban angkat maksimum = 50 kg, tidak diijinkan
mengangkat lebih dari 25 kg selama lebih dari 4 jam sehari.
Tahun 1982, komisi Keselamatan dan Kesehatan Inggris mengeluarkan rekomendasi seperti
pada Tabel 1.
Gambar 2. Stacker Kecil (Small Stacker) baik secara Manual maupun dengan Tenaga Listrik
dapat Digunakan untuk Memindahkan Beban dari Bangku Kerja (Bench)
Gambar 3. Floor stand (Rangka Besi yang Dikelilingi pada Lantai) Dirancang pada Ketinggian
yang Antropometris untuk Menghindari Aktivitas Jongkok dan Angkat yang Terlalu Sering.
Gambar 5. Sistem Pengangkat dengan Energi Listrik (Balanced Electrical Lifting Systems).
Gambar 6. Meja Kerja yang Menggunakan Pegas (Spring Loaded Platform) untuk Menjaga agar
pallet (Material) dapat Berada pada Ketinggian yang Diinginkan. (Produk ini Dirintis di USA
dan Swedia, serta Banyak Dipakai oleh Sebagian Besar Industri di Australia).
Gambar 7. Meja Putar (Rotary Table) untuk Menghindari Operator Melintasi Meja Kerja dan
agar Pallet atau Beban dapat dengan Mudah Diputar sesuai dengan Keinginan Operator.
(Produk ini Dirintis oleh dan Telah Banyak Dipakai di Jepang).
Gambar 8. Pemuat yang Dipasang pada Pintu Belakang (Tailgate Loader on the Back of a
Truck) untuk Memudahkan, Mempercepat Pemuatan dan Pembongkaran Material.
(Perhatikan bahwa Trolley yang Membawa Beban dapat Dinaik Turunkan juga).
5
Gambar 10. Kombinasi antara Meja Gunting (Scissor Lift) dan Trolley
Gambar 11, pemberian nomor pada vertebral disk (vertebral spinal) dan 85 – 95 % dari penyakit
hernia (rasa nyeri) pada disk terjadi pada L4/ L5 dan L5/ S1.
Gambar 12, penyakit hernia terjadi karena rusaknya invertebral disk dimana menekan dan
mengiritasi akar syaraf yang menyebabkan rasa sakit.
Gambar 12. ”Slipped Disc” yang Menyebabkan adanya Tekanan pada Akar Syaraf
Evan dan Lissner (1962) dan Sonoda (1962), tulang belakang yang sehat tidak mudah
terkena hernia tapi mudah rusak karena beban yang berlebih.
Gambar 13, retak kecil menyebabkan keluarnya cairan dari vertebrae menuju invertebrae disc
dan mengalami degenerasi (kerusakan) pada disk sehingga menyebabkan hernia pada bagian
punggung bawah (low back pain).
Gambar 13. Rusaknya Vertebral yang Mengakibatkan Degenerasi pada Invertebral Disk.
(Sumber Data : Sonoda, 1962)
Gambar 14. Gaya Tekan yang Dibutuhkan untuk Rusaknya Tulang Belakang Pria
dari Berbagai Usia
(Sumber Data : Evans Lissner dan Sonoda, 1959)
7
Adams dan Hulton (1981), hernia dapat terjadi jika tulang belakang berada pada posisi
hiperfleksi (hyperflexion) dan gerakan fleksi yang sedikit akan meningkatkan kekuatan.
Gambar 15, sudut fleksi dan gaya kompresi untuk rusaknya invertebral disc adalah 12,8o dan
5448 Newton terjadi pada usia 40 dan 50 tahun.
Gambar 15. Pengaruh Postur atau Posisi yang Memberi Peluang Rusaknya Tulang belakang
(ditunjukkan oleh tanda bintang)
(Sumber data : Adams and Hutton, 1981)
Gambar 16, hubungan antara gaya maksimum dengan jarak beban operator. Batasan gaya angkat
maksimum (The Maximum Permissible Limit) yang direkomendasikan oleh NIOSH sebesar
6.500 Newton pada L5/ S1 dan batasan gaya angkat normal sebesar 3.500 Newton pada L5/ S1.
Gambar 16. Berat Maksimum dan Jarak Horisontal antara Beban dan Operator untuk Aktifitas
Angkat yang Dikategorikan Sering, dari Permukaan Lantai ke Ketinggian Genggaman Tangan
(Knuckle Height).
(Sumber data : NIOSH, 1981)
Satuan (kg) :
15
AL 40 1 0,004 V 75 0,7
7,5
1
F
H D Fmax
8
Dimana :
H = Posisi horisontal (cm), jarak beban dengan pekerja, batasan 15 cm–80 cm.
V = Posisi vertikal (cm), pada tempat asal sebelum beban diangkat, batasan 0 cm – 175
cm.
D = Jarak angkat vertikal (cm), antara tempat asal dan tujuan dari aktivitas angkat, batasan
25 cm– 175 cm.
F = Diasumsikan antara 0-2, F = 2 (frekuensi angkat sejumlah dua angkat per menit), F =
0 (frekuensi angkat kurang dari satu angkat per menit) dan F max Frekuensi maksimum
yang dapat dilaksanakan (sesuai Tabel 2).
1 Jam 18 15
PERIODE
8 Jam 15 12
Rumus NIOSH :
15
AL 40 1 0,004 V 75 0,7
7,5
1
F
H D Fmax
1 0,004 10 75 0,7
15 7,5 0
AL 40 1 = 24,1 kg
15 65 15
1 0,004 10 75 0,7
15 7,5 0
AL 40 1 = 4,5 kg
80 65 15
Rumus NIOSH :
15
AL 40 1 0,004 V 75 0,7
7,5
1
F
H D Fmax
1 0,004 75 75 0,7
15 7,5 0
AL 40 1 = 40 kg
15 25 15
1 0,004 10 75 0,7
15 7,5 2
AL 40 1 = 20,9 kg
15 65 15
10
Model Dasar Penampang Badan Secara Statis oleh Chaffin (Chaffin’s Static Sagital
Plane Model).
Elemen dasar pada model Biomekanika untuk aktivitas angkat diilustrasikan pada
Gambar 17, berikut :
Gambar 17. Model Sederhana dari Punggung Bawah (Low Back) yang Diteliti oleh Chaffin
untuk Analisis terhadap Aktifitas Angkat Koplanar Statis.
(Sumber data : Chaffin, 1984)
Rumus yang digunakan :
PA 10 4 43 0,36 H T M H mmHg
1,8
Dimana :
MH = Momen pada pinggul (Newton meter).
b = L5/ S1 ke pusat massa badan (cm).
h = Jarak sumbu pikul ke pusat massa beban (cm).
11
Contoh :
Seorang pekerja mengangkat beban seberat 450 Newton dengan menggunakan metode
seperti Gambar 17, dimana diketahui sebagai berikut :
Jarak sumbu pikul ke pusat massa beban, h = 30 cm.
L5/ S1 ke pusat massa badan, b = 20 cm.
Sudut inklinasi badan realtif terhadap horisontal, H = 30o
Sudut inklinasi kaki relatif terhadap horisontal, T = 40o
Berat badan yang berada di atas L5/ S1 adalah 350 Newton.
Momen pada tulang pinggul (untuk rata-rata antropometri populasi pria) untuk postur ini
adalah 200 Newton meter.
Luasan diafragma perut = 465 cm2.
Jarak dari gaya perut FA ke L5/ S1, d = 11 cm.
Jarak dari otot spinal erector ke L5/ S1, E = 5 cm.
Ditanyakan :
o
Berapa tekanan di dalam perut pekerja ?
o
Berapa gaya yang dihasilkan dari tekanan perut tersebut ?
o
Besarnya gaya otot tulang belakang (spinal erector muscle force) pada daerah L5/ S1.
o
Besarnya gaya tekan pada segmen disk L5/ S1 jika sudut antara gaya tekan relatif terhadap
horisontal, A = 60o
Jawab :
PA 10 4 43 0,36 H T M H mmHg
1,8
20 350 30 450 11 148
= 3.774 Newton
5
Keterangan :
Nilai ini berada di bawah Maximum Permissible Limit tapi berada di atas Action Limit
sehingga perlu perhatian dalam pemilihan dan pelatihan pekerja di kantor.
Gambar 18, model Biomekanika yang lain dimana memperlihatkan postur jongkok dan
membungkuk.
Gambar 18. Perbandingan antara Gaya Kompresi/ Tekan terhadap L5/ S1selama Aktifitas
Angkat Beban seberat 150 Newton pada Dua Postur yang Berbeda.
(Sumber data : Chaffin and Anderson, 1984)
13
Kelelahan akibat dari aktivitas yang berulang-ulang akan meningkatkan resiko rasa nyeri pada
tulang belakang (back injuries), (Stevenson, 1987).
Makin banyak jumlah material yang diangkat (dipindahkan) dalam sehari akan lebih cepat
mengurangi ketebalan dari invertebral disc, (Corlett, 1987).
Hasil penelitian P. R Davis dan D. A Stubbs (1977) bahwa batasan tekanan perut maksimum
adalah 90 mmHg. Gambar berikut adalah contoh perbandingan dua metode mengangkat pasien
di rumah sakit, dimana Metode Angkat Bahu menghasilkan tekanan dalam perut (Intra
Abdominal Pressure) yang lebih rendah.
E. Rekomendasi Ergonomi untuk Desain Tempat Penyimpanan dan Rak (Pheasant, 1996)