Anda di halaman 1dari 13

COLOR READER

Kelompok 1:
1. Dimas Wahyu Prihantoro
2. Dian Pelita Damayanti
3. Meida Cahyaning Putri
4. Nur Kristina
5. Raessinta Wahyu N.S
6. M.Yusril Izza Wahabi
PENGERTIAN COLOR READER
Color reader adalah alat pengukur warna yang
didesain dengan tiga reseptor sehingga mampu
membedakan warna akurat antara terang dan
gelap.
Warna merupakan salah satu parameter mutu
produk pertanian baik yang masih segar maupun
yang terlah diolah sehingga sangat penting
dalam mempelajari cara mengukur warna
Warna juga menunjukkan indikasi adanya
perubahan kimia dalam makanan seperti
misalnya browning karamelisasi. Untuk
beberapa makanan cair yang jernih seperti
minyak,warna merupakan refleksi dari cahaya
(de Man,1999)
PRINSIP KERJA
Alat ini dapat mengukur warna dengan hasil berupa angka
yang ukurannya mengikuti tingkatan 0 sampai 359.
Sebagai contoh, pada tingkat 0 adalah warna Merah, 60
adalah warna Kuning, untuk warna Hijau pada tingkatan
120, sedangkan pada 180 adalah warna Cyan. Untuk
tingkat 240 merupakan warna Biru, serta 300 adalah
warna Magenta. Alat ini juga dilambangkan dengan huruf
L, a, dan b. Nilai L menyatakan derajat kecerahan produk,
nilai a menyatakan gradasi warna dari hijau hingga
merah, sementara nilai b menyatakan gradasi warna dari
biru hingga kuning. L (Lightness) menunjukkan tingkat
terangnya suatu warna dimana 0 menunjukkan warna
hitam dan 100 menunjukkan warna putih. a
menunjukkan warna hijau dan merah, dimana a+ adalah
merah dan a- adalah hijau. Sedangkan b menunjukkan
warna biru dan kuning dimana b+ adalah kuning dan b-
adalah biru.
MENGIDENTIFIKASI PERBEDAAN WARNA
MENGGUNAKAN KOORDINAT L*A*B*
Walaupun dua warna terlihat sama, akan
terdapat sedikit perbedaan jika diteliti dengan
instrumen analisa warna
Perbedaan warna dapat didefinisikan sebagai
perbandingan numerik antara warna sampel
dengan standar. Hal ini menunjukkan perbedaan
koordinat warna dan disebut sebagai Delta ().
Ditetapkan oleh Komisi Internationale de
lEclairage (CIE), ruang warna L*a*b*. Delta/
perbedaan untuk L* (L*), a* (a*) dan b* (b*)
bisa positif (+) atau negatif (-). Total perbedaan,
Delta E (E*), selalu positif.
L* (L* sampel dikurangi L* standar) =
perbedaan terang dan gelap (+ = lebih terang, =
gelap)
a* (a* sampel minus a* standar) = perbedaan
merah dan hijau (+ = merah, = hijau)
b* (b* sampel dikurangi b* standar) =
perbedaan kuning dan biru (+ = lebih kuning, =
biru)
E* = Total perbedaan warna

Untuk menentukan warna total perbedaan


antara ketiga koordinat, rumus berikut
digunakan:
Contoh 2 apel. Apel 1 sebagai standar dan apel 2
sebagai sampel
Melihat nilai L*a*b* untuk setiap apel pada
Gambar 1, kita dapat
menentukan secara obyektif bahwa warna kedua
apel tidak sama. Nilai-nilai ini memberitahu kita
bahwa Apple 2 (sampel) lebih terang, kurang
merah, dan lebih berwarna kuning dari Apple 1
(standar). Jika kita menempatkan nilai-nilai L*
= + 4,03, a* = 3.05, dan b* = + 1.04 ke dalam
persamaan perbedaan warna, dapat ditentukan
bahwa warna total perbedaan antara dua apel
adalah 5.16.
CONTOH COLOR READER
KOMPONEN COLOR READER TERDIRI DARI :
Reseptor : berfungsi sebagai tempat menempelnya
sampel yang akan diuji warnanya yang akan
membaca warna sampel tersebut.
Penutup reseptor : berfungsi untuk menutup reseptor
setelah digunakan.
Tombol on/off : berfungsi untuk mengaktifkan dan
menonaktifkan color reader.
Tombol target : tombol ini ditekan saat sampel
ditempelkan pada reseptor.
Layar hasil : berfungsi sebagai tempat hasil
pembacaan warna oleh reseptor.
Tombol sistem L, a, b dan Lch : metode yang dipakai
untuk pembacaan warna yang diingankan.
CARA KERJA
Cara kerja alat ini adalah ditempelkan pada
sampel, yang akan diuji intensitas warnanya,
kemudian tombol pengujian ditekan sampai
berbunyi atau lampu menyala dan akan
memunculkannya dalam bentuk angka dan
kemudian diukur pada grafik untuk mengetahui
spesifikasi warna.
WATCH IT !!!
KESIMPULAN
Prinsip kerja color reader adalah dengan
pemaparan warna yang menggunakan sistem
CIE Hunter dengan L,a, b sebagai reseptor
warnanya.

Anda mungkin juga menyukai